bab ii tinjauan pustaka 2.1 media sosial sebagai saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/bab ii.pdf ·...

14
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Politik Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, sarana komunikas massa yang paling banyak digunakan oleh khalayak adalah media sosial. Media sosial adalah situs yang mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain, berbagi informasi maupun berkomunikasi dengan pihak lain melalui dunia maya. Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula di daerah pedesaan, saat ini telah memiliki media sosial. Diantara media sosial yang paling ramai digunakan seperti facebook, twitter, path, youtube, instagram, kaskus, LINE, my space, whatsapp, dan blackberry messenger. Terdapat pula media sosial dalam bentuk blog dan media online, baik yang sifatnya adalah milik pribadi maupun yang dikelola sebuah perusahaan pers. Komunikasi politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang terjadi pada saat keenam fungsi dijalankan yakni sosialisasi, rekrutmen politik, perumusan kepentingan, penggabungan kepentingan, pembuatan aturan, penerapan aturan dan pemutusan aturan (Heryanto, 2010). Menurut Heryanto (2010) Komunikasi politik memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Menjadi cara atau teknik penyerahan tuntutan dan dukungan sebagai input dalam sistem politik. Misalnya dalam rangka artikulasi kepentingan. 2. Digunakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat, baik dalam rangka mobilisasi sosial untuk implementasi hubungan, memperoleh dukungan, kepatuhan dan integrasi politik. 3. Menjalankan fungsi sosialisasi politik kepada warga Negara. 4. Memberi ancaman untuk memperoleh kepatuhan sebelum alat paksa digunakan, sekaligus hal ini juga memberikan batasan-batasan mengenai hal-hal yang dilarang.

Upload: others

Post on 07-Aug-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Sosial Sebagai Saluran Komunikasi Politik

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, sarana komunikas

massa yang paling banyak digunakan oleh khalayak adalah media sosial. Media

sosial adalah situs yang mampu menghubungkan seseorang dengan orang lain,

berbagi informasi maupun berkomunikasi dengan pihak lain melalui dunia maya.

Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

di daerah pedesaan, saat ini telah memiliki media sosial. Diantara media sosial

yang paling ramai digunakan seperti facebook, twitter, path, youtube, instagram,

kaskus, LINE, my space, whatsapp, dan blackberry messenger. Terdapat pula

media sosial dalam bentuk blog dan media online, baik yang sifatnya adalah milik

pribadi maupun yang dikelola sebuah perusahaan pers.

Komunikasi politik merupakan penyampaian pesan-pesan yang terjadi

pada saat keenam fungsi dijalankan yakni sosialisasi, rekrutmen politik,

perumusan kepentingan, penggabungan kepentingan, pembuatan aturan,

penerapan aturan dan pemutusan aturan (Heryanto, 2010). Menurut Heryanto

(2010) Komunikasi politik memiliki fungsi yang sangat penting dalam hal-hal

sebagai berikut:

1. Menjadi cara atau teknik penyerahan tuntutan dan dukungan sebagai

input dalam sistem politik. Misalnya dalam rangka artikulasi

kepentingan.

2. Digunakan sebagai penghubung antara pemerintah dengan rakyat, baik

dalam rangka mobilisasi sosial untuk implementasi hubungan,

memperoleh dukungan, kepatuhan dan integrasi politik.

3. Menjalankan fungsi sosialisasi politik kepada warga Negara.

4. Memberi ancaman untuk memperoleh kepatuhan sebelum alat paksa

digunakan, sekaligus hal ini juga memberikan batasan-batasan

mengenai hal-hal yang dilarang.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

7

5. Mengkoordinasikan tata nilai politik yang diinginkan, sehingga

mencapai tingkat homogenitas yang relatif tinggi dan homogenitas

menentukan stabilitas politik.

6. Sebagai kekuatan kontrol sosial guna memelihara idealisasi sosial dan

keseimbangan politik.

Media sosial dapat dikategorikan sebagai media massa, karena sifatnya

yang terbuka untuk semua khalayak yang berhasil mengaksesnya tanpa batasan,

termasuk batas geografis bahkan batasan ideologis. Media sosial memiliki

kemampuan memasuki wilayah pribadi khalayak. Penggunaan media sosial juga

tidak mengenal ruang. Seseorang dapat memperoleh informasi tentang berbagai

hal dan dari berbagai pihak. Demikian pula, seseorang dapat membagikan

informasi kepada pihak lain secara cepat dengan menggunakan media sosial,

termasuk untuk memanfaatkan media sosial dalam kegiatan politik atau kampanye

politik.

Kampanye politik merupakan bentuk komunikasi politik yang dilakukan

untuk merayu, membujuk, membentuk, dan membina hubungan politik yang

dilakukan oleh seseorang atau organisasi politik dalam waktu tertentu. Tujuan

utama dalam setiap kampanye politik adalah untuk memikat hati khalayak ramai

untuk mengikuti pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikator politik. Dalam

kampanye pemilihan presiden, perkara yang diinginkan oleh komunikator politik

adalah untuk mengajak khalayak memilih calon presiden yang diinginkan.

Di antara model kampanye politik yang selama ini sering dilakukan adalah

melalui komunikasi massa dengan menggelar pertemuan akbar atau berkampanye

lewat media massa. Kampanye politik juga sudah bisa dilaksanakan melalui media

sosial yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia antara lain adalah

facebook, twitter, youtube, instagram, whatsapp, blackberry messenger, dan blog.

Seorang kandidat presiden atau kepala daerah bisa menggunakan media sosial

tersebut untuk mengajak khalayak memilihnya, yaitu dengan cara memberikan

informasi yang dapat menarik minat mereka.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

8

Pesan-pesan politik yang disampaikan seorang kandidat melalui media

sosial dapat memberikan pengaruh kepada khalayak. Tingkat pengaruh kepada

setiap individu adalah berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Pengaruh

pesan-pesan politik tersebut boleh jadi menimbulkan sikap yang politik positif

atau negatif khalayak. Sikap positif adalah dengan mengikuti apa yang diinginkan

oleh komunikator politik. Sedangkan sikap negatif adalah mengabaikan keinginan

para kandidat. Tidak hanya itu, khalayak juga dapat memberikan sikap yang

berlawanan terhadap apa yang disampaikan oleh seorang komunikator politik.

Dengan demikian, pengaruh pesan-pesan politik melalui media sosial

kepada khalayak adalah ditentukan oleh sejauh mana seorang kandidat atau

komunikator politiknya dapat mengemas proses penyampaian pesan dengan baik

dan efektif. Apabila proses penyampaian pesan tersebut tidak sesuai dengan

harapan khalayak, maka hasilnya mungkin saja tidak sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai.

Menurut Siaigan (2015) Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam

menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasi politik sehingga memiliki

pengaruh yang efektif kepada khalayak antara lain adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui latar belakang khalayak.

Pesan-pesan politik tidak serta merta dapat memberikan pengaruh positif

kepada khalayak. Oleh karena itu, para kandidat perlu mendapatkan informasi

yang akurat tentang latar belakang masyarakat, termasuk dari aspek ideologi,

sosial-budaya, kehidupan ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya.

2. Proses penyampaian pesan yang sesuai dengan kebutuhan khalayak.

Isi pesan sangat mempengaruhi khalayak dalam menentukan sikap politik.

Dalam mengemas pesan-pesan politik, semestinya diarahkan untuk memberikan

pendidikan politik yang elegan dan mencerdaskan. Sebab dalam konteks tertentu,

pesan-pesan politik yang sifatnya penuh dengan pesan-pesan politik bisa jadi

memberikan kesan negatif kepada khalayak.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

9

3. Komunikator politik yang handal.

Dalam menggunakan media sosial sebagai saluran komunikasinya, maka

seorang komunikator politik mestilah yang memiliki bakat dan pengetahuan yang

baik tentang media sosial. Peranan komunikator politik sangat penting sebagai

penyalur informasi yang diperlukan khalayak.

2.2 New Media

Internet dianggap sebagai awal dimulainya era new media diungkapkan

oleh Owen (2008:1),” The new media environment and the rise of the Internet

have had important implications for presidential communication. As the first chief

executives of the new media era, President Bill Clinton and George Bush have

established an online presence through the White house Website, www.

whitehouse.gov. New media yang dimaksud adalah situs resmi Gedung Putih yang

dapat terwujud karena hadirnya Internet.

Bidang politik merupakan bidang yang butuh publisitas sehingga Internet

merupakan media yang banyak digunakan dalam hal promosi dari seorang tokoh

politik ataupun partai politik. Media Internet pada umumnya digunakan untuk

publisitas politik secara paralel dengan media tradisional atau konvensional.

Tokoh politik atau partai politik akan memanfaatkan semua media yang dianggap

potensial dalam meningkatkan popularitas tokoh ataupun partai politik tersebut.

Penggunaan media oleh tokoh politik dan partai politik dikenal dengan

istilah Komunikasi Politik. Komunikasi politik berhubungan dengan penggunaan

media oleh pemerintah dan partai politik untuk mendapat dukungan pada saat atau

sesudah pemilihan umum. Internet dimanfaatkan utamanya untuk menunjukkan

bahwa tokoh ataupun partai politik tersebut ”melek Internet” dimana mereka

berusaha menjaring pendukung, teman atau masa yang berasal dari kalangan

masyarakat yang sering menggunakan Internet.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

10

New media Internet yang paling sering digunakan oleh tokoh politik baik

di Indonesia maupun di luar negeri adalah situs jejaring sosial. Menurut

Situmorang (2012) Situs yang paling populer adalah Facebook dan Twitter, selain

itu juga ada MySpace yang populer di Amerika Serikat, Friendster yang sudah

kurang populer dan Linkedin. Pada masa kampanye Pilpres Indonesia tahun 2009

salah satu calon Wapres Prabowo Subianto memanfaatkan Facebook untuk

menggalang dukungan bagi dirinya. Prabowo mendapat banyak ”friends” atau

pendukung sehingga sempat memunculkan masalah karena akun Facebook

Prabowo menjadi melebihi kapasitas sehingga mendapat email notifikasi dari

(komputer) pengelola Facebook.

2.3 Media Sosial

Media sosial pada dasarnya dapat menyajikan informasi yang disuguhkan

media konvensional. Di media sosial, masyarakat juga bisa mendapatkan berbagai

macam informasi. Bahkan, media sosial dapat memberikan kemudahan

berinteraksi antar anggota yang belum bisa dilakukan media konvensional.Aneka

referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet

tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Selain menghemat waktu dan tenaga

dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih

uptodate demikian pula dengan materi ilmiah yang diterbitkan melalui internet

cenderung lebih aktual dibandingkan yang diterbitkan dalam bentuk buku

konvensional (Febrian, 2008: 37).

Kesamaan karakteristik yang dimiliki oleh media sosial dan media

konvensional adalah kemampuan menjangkau audiens yang kecil atau besar.

Namun media sosial pun memiliki beberapa perbedaan dari berbagai aspek

dengan media konvensional pada umumnya,

1. Keterjangkauan: Media sosial yang merupakan bagian dari internet,

memberikan skala keterjangkauan tidak terbatas. Tingkat keterjangkauan

media sosial sangat luas, mampu menembus batas ruang dan waktu. Bisa di

akses kapan saja dan di mana saja.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

11

2. Aksesibilitas: Media mainstream biasanya dimiliki dan diakses oleh

masyarakat terbatas, sedangkan media sosial dapat ditembus oleh masyarakat

umum, baik yang bermodal maupun tidak.

3. Penggunaan: Untuk membuat dan mengelola media biasanya diperlukan

keahlian khusus sehingga perlu pendidikan secara spesifik. Namun, media

sosial tidak demikian, siapa pun yang punya keinginan untuk membuat dan

mengelolanya, pasti bisa sebab dari sisi teknis mudah serta dari sisi biaya

murah sehingga memungkinkan setiap orang dapat menggunakannya.

4. Respons: Respons dalam proses interaksi antara publik dan media

konvensional bersifat tertunda (delayed feedback). Namun dalam media

sosial, respons bersifat langsung pada saat itu juga, tanpa jeda waktu yang

relatif lama. Untuk menjembatani hal ini, media konvensional pada umumnya

juga menggunakan beberapa fasilitas media sosial dalam berkomunikasi

dengan pembaca atau penontonnya.

5. Konten: Informasi atau konten dalam media sosial dapat diubah kapan saja

pengelolanya mau, bahkan orang yang berkomentar pun dapat ikut

mengubahnya. Sebaliknya, informasi atau konten dalam media konvensional

permanen, tidak dapat diubah sama sekali (Tabroni, 2012:163-164).

Setiap saat media sosial terus berkembang dan melakukan perubahan untuk

dapat menarik perhatian masyarakat. Inovasi-inovasi yang dilakukan tidak jarang

menjadi suatu trend baru di kalangan para pengguna media sosial. Berikut ini

contoh tujuh jenis media sosial yang ada di dunia maya:

1. Jejaring sosial, yaitu situs yang memberi fasilitas kepada penggunanya

untuk membuat halaman web pribadi dan kemudian terhubung dengan

teman-temannya untuk berbagi konten dan komunikasi. Contohnya:

Mysspace, Facebook, Linkendln, dan Bebo.

2. Blog, yaitu bentuk terbaik dari media sosial, berupa jurnal online atau

media online dengan pemuatan tulisan (postingan) terbalik, tulisan

terbaru ada di halaman terdepan.

3. Wiki, yaitu website yang memperbolehkan siapa saja untuk mengisi

atau mengedit informasi di dalamnya, berlaku sebagai sebuah

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

12

dokumen atau database komunal. Yang saat ini banyak digemari

menjadi salah satu rujukan adalah Wikipedia.

4. Podcast, yaitu berupa file-file audio dan video yang tersedia atau

dapat diakses dengan cara berlangganan (subscribe), melalui Apple

iTunes.

5. Microblogging, yaitu situs jejaring sosial yang dikombinasikan

dengan blog, yang memberikan fasilitas bagi penggunanya untuk

meng-update secara online melalui sms, pesan instan, email, atau

aplikasi. Contohnya, Twitter.

Di sinilah kekuatan revolusi teknologi informasi ini berada. Dengan media

sosial, orang dapat menemukan informasi, inspirasi, pendirian orang-orang,

komunitas dan interaksinya lebih cepat dari yang pernah ada. Ideide baru,

pelayanan, model bisnis, dan teknologi muncul serta berkembang pada kecepatan

yang melampui media konvensional (Tabroni, 2012:164-165). Antony Mayfield

dalam bukunya what is social media mendefinisikan media sosial sebagai satu

kelompok jenis baru dari media, yang mencakup karakter-karakter berikut ini:

1. Partisipasi: Media sosial mendorong kontribusi dan umpan balik

(feedback) dari setiap orang yang tertarik. Tidak ada yang dapat

membatasi seseorang untuk menjadi bagian darir media sosial. Setiap

orang dapat melakukannya secara bersama-sama berdasarkan

kesadaran sendiri.

2. Keterbukaan: Setiap kata yang telah dipublikasikan di media sosial

berpeluang untuk ditanggapi oleh orang lain karena pada dasarnya

media sosial bersifat terbuka untuk siapa saja. Hampir tidak ada

penghalang untuk mengakses dan membuat isi. Karenanya setiap

pengunjung akan cenderung tidak suka jika dalam media sosial ada

semacam password yang dapat menghambat proses interaksi.

3. Percakapan: Perbedaan yang mendasar antara media konvensional

dengan media sosial adalah media konvensional bersifat

menginformasikan (satu arah), sedangkan media sosial lebih pada

percakapan dua arah atau lebih.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

13

4. Komunitas: Media sosial seringkali dimanfaatkan oleh komunitas

masyarakat baik terkait dengan pekerjaan, etnis, pendidikan, profesi

maupun minat yang sama. Media sosial memberi peluang komunitas

terbentuk dengan cepat dan berkomurnikasi secara efektif.

5. Saling terhubung: Sifat dari media sosial itu berjejaring. Antara satu

dengan yang lainnya akan saling terhubung. Keberhasilan media sosial

terletak pada link-link yang menghubungkan media sosial dengan

situs-situs, antarmedia sosial, juga orang per orang (Tabroni, 2012:

162-163).

2.4 Media Massa Online

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya

menggunakan perangkat internet. Karena itu, media online tergolong media massa

yang popular dan bersifat khas (Suryawati, 2011:46).

Suryawati (2011) menjelaskan, media online bisa menjadi penyedia media

informasi surat kabar, program film, televisi, buku baru, serta lagu-lagu, mulai

dari yang bernuansa klasik sampai lagu kontemporer. Kelebihan lain dari media

online adalah menggunakan dengan aktif media antar pribadi dengan pengiriman

pesan dalam bentuk email.

Media online melalui internet adalah salah satu bentuk new media. New

media secara eksklusif merujuk pada teknologi komputer yang menekankan

bentuk dan konteks budaya yang mana tekhnologi digunakan seperti dalam seni,

film, perdagangan, sains dan internet. Sementara media online merupakan

kecenderungan kepada kebebasan teknologi itu sendiri sebagai karakteristik

sebuah medium atau berhubungan dengan tekhnologi digital.

Media yang digunakan untuk diteliti yakni instagram. Berikut sejarah dan

perkembangan instagram yakni perusahaan Burbn, Inc. berdiri pada tahun 2010,

perusahaan teknologi startup yang hanya berfokus kepada pengembangan aplikasi

untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang

terlalu banyak di dalam HTML 5 peranti bergerak, namun kedua CEO, Kevin

Systromdan Mike Krieger memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja.

Setelah satu minggu mereka mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus,

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

14

pada akhirnya mereka membuat sebuah versi pertama dari Burbn, namun di

dalamnya masih ada beberapa hal yang belum sempurna. Versi Burbn yang sudah

final, aplikasi yang sudah dapat digunakan iPhone yang isinya terlalu banyak

dengan fitur-fitur. Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi

fitur-fitur yang ada, dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya

memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan juga kemampuan untuk menyukai

sebuah foto. Itulah yang akhirnya menjadi Instagram (Indriani, 2017).

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial seperti facebook, tumblr, twitter, dan flickr serta

termasuk milik Instagram sendiri. Instagram berasal kata "insta" berasal dari kata

"instan", seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan

"foto instan". Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan, seperti

polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan untuk kata "gram" berasal dari kata

"telegram" yang cara kerjanya untuk mengirimkan informasi kepada orang lain

dengan cepat. Sama halnya dengan Instagram yang dapat mengunggah foto

dengan menggunakan jaringan Internet, sehingga informasi yang ingin

disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah Instagram

merupakan kombinasi dari kata instan dan telegram. Instagram dapat digunakan di

iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 7.0 atau

yang terbaru, telepon genggam Android apapun dengan sistem operasi versi 2.2

(Froyo) ke atas, dan Windows Phone 8. Aplikasi ini dapat diunggah melalui

Apple App Store dan Google Play. (Indriani, 2017).

2.5 Personal Branding

Menurut Montoya dalam Haroen (2014), personal branding adalah sebuah

seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk

persepsi publik secara aktif. Personal branding merupakan cara orang lain

memandang anda, menjadi pribadi yang punya identitas positif, kemampuan dan

nilai-nilai individu serta bagaimana semua itu menimbulkan persepsi positif dari

masyarakat yang pada akhirnya dapat digunakan menjadi alat pemasaran.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

15

Personal branding adalah adalah identitas pribadi yang dimiliki oleh

seseorang yang bisa menciptakan sebuah respon emosional terhadap orang lain.

Personal branding adalah gambaran kemampuan, kepribadian, keunggulan dan

reputasi seseorang sehingga bisa memperlihatkan keunggulan dan keistimewaan

seseorang dalam bidang tertentu yang dikuasai (Haroen, 2014:13).

Dapat disimpulkan juga pengertian personal branding adalah sebuah

pandangan citra diri yang dapat dibentuk serta diarahkan oleh individu itu sendiri

dan akan dinilai oleh orang lain dimana semua yang terbentuk mempunyai tujuan

tersendiri dalam membentuk citra diri individu tersebut.

Dalam membangun personal branding tentunya diperlukan elemen-

elemen utama, dimana elemen-elemen tersebut harus saling terintegrasi dan

dibangun bersamaan. Personal Branding dapat dibagi menjadi tiga elemen

utama,yakni (Montoya & Vandehey, 2008):

1. You, atau dengan kata lain, seseorang itu sendiri. Seseorang dapat

membentuk sebuah personal branding melalui sebuah polesan dan

metode komunikasi yang disusun dengan baik. Dirancang untuk

menyampaikan dua hal penting kepada target market, yaitu:

- Siapakah seseorang tersebut sebagai suatu pribadi?

- Spesialisasi apa yang seseorang itu lakukan?

Personal Brand adalah sebuah gambaran mengenai apa yang

masyarakat pikirkan tentang seseorang. Hal tersebut mencerminkan

nilai-nilai, kepribadian, keahlian dan kualitas yang membuat seseorang

berbeda dengan yang lainnya.

2. Promise. Personal Brand adalah sebuah janji, sebuah tanggung-jawab

untuk memenuhi harapan yang timbul pada masyarakat akibat dari

personal brand itu sendiri.

3. Relationship. Sebuah personal branding yang baik akan mampu

menciptakan suatu relasi yang baik dengan klien, semakin banyak

atributatribut yang dapat diterima oleh klien dan semakin tingginya

tingkat kekuasaan seseorang, menunjukkan semakin baiknya tingkat

relasi yang ada pada personal branding tersebut.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

16

Montoya dalam Haroen (2014) menjelaskan, ada delapan konsep utama

personal branding, yaitu:

1. Spesialisasi

Ciri khas dari sebuah Personal Brand yang hebat adalah ketepatan pada

sebuah spesialisasi, terkonsentrasi hanya pada sebuah kekuatan, keahlian

atau pencapaian tertentu.

2. Kepemimpinan

Masyarakat membutuhkan sosok pemimpin yang dapat memutuskan

sesuatu dalam suasana penuh ketidakpastian dan memberikan suatu arahan

yang jelas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebuah Personal Brand

yang dilengkapi dengan kekuasaan dan kredibilitas sehingga mampu

memposisikan seseorang sebagai pemimpin yang terbentuk dari

kesempurnaan seseorang.

3. Kepribadian

Sebuah Personal Brand yang hebat harus didasarkan pada sosok

kepribadian yang apa adanya, dan hadir dengan segala

ketidaksempurnaannya. Seseorang harus memiliki kepribadian yang baik,

namun tidak harus menjadi sempurna.

4. Perbedaan

Sebuah Personal Brand yang efektif perlu ditampilkan dengan cara yang

berbeda dengan yang lainnya. Banyak ahli pemasaran membangun suatu

merek dengan konsep yang sama dengan kebanyakan merek yang ada di

pasar, dengan tujuan untuk menghindari konflik. Namun hal ini justru

merupakan suatu kesalahan karena merek-merek mereka akan tetap tidak

dikenal diantara sekian banyak merek yang ada di pasar.

5. Visibility

Untuk menjadi sukses, Personal Brand harus dapat dilihat secara konsisten

terus-menerus, sampai Personal Brand seseorang dikenal. Maka visibility

lebih penting dari kemampuan (ability)-nya. Untuk menjadi visible,

seseorang perlu mempromosikan dirinya, memasarkan dirinya,

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

17

menggunakan setiap kesempatan yang ditemui dan memiliki beberapa

keberuntungan.

6. Kesatuan

Kehidupan pribadi seseorang dibalik Personal Brand harus sejalan dengan

etika moral dan sikap yang telah ditentukan dari merek tersebut.

Kehidupan pribadi selayaknya menjadi cermin dari sebuah citra yang ingin

ditanamkan dalam Personal Brand.

7. Keteguhan

Setiap Personal Brand membutuhkan waktu untuk tumbuh, dan selama

proses tersebut berjalan, adalah penting untuk selalu memperhatikan setiap

tahapan dan trend. Dapat pula dimodifikasikan dengan iklan atau public

relation. Seseorang harus tetap teguh pada Personal Brand awal yang telah

dibentuk, tanpa pernah ragu-ragu dan berniat merubahnya.

8. Nama baik

Sebuah Personal Brand akan memberikan hasil yang lebih baik dan

bertahan lebih lama, jika seseorang dibelakngnya dipersepsikan dengan

cara yang positif. Seseorang tersebut harus diasosiasikan dengan sebuah

nilai atau ide yang diakui secara umum positif dan bermanfaat.

Dalam proses personal branding pasti akan terdapat kesalahan-kesalahan

yang dapat menghambat tercapainya dari tujuan personal branding tersebut.

Menurut Haroen (2014) ada Tujuh kesalahan umum dalam personal branding,

yakni:

1. Memahami hanya sebatas mengiklankan diri.

2. Korelasi yang lemah antara janji dan bukti, antara iklan dan kinerja.

3. Hanya numpang tenar pada tokoh partai, tidak menunjukkan serta

membuktikan jati diri dan karakter personal.

4. Strategi, tujuan, dan target yang tidak jelas sehingga progresnya sulit

diukur, termasuk dalam memilih media yang tepat dan isu yang

diangkat.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

18

5. Miskin kreativitas dalam menciptakan konten yang bisa menarik minat

masyarakat.

6. Tidak mau terjun langsung ke masyarakat yang menjadi target hanya

bersembunyi dibalik iklan dan layar.

7. Tidak menampilkan karakteristik dan kualitas yang unik dan berbobot.

2.6 Konsep Pesan

Pesan adalah perintah. Nasehat, permintaan, amanat yang disampaikan

lewat orang lain. Effendy (2000) menjelaskan pesan adalah seperangkat lambang

bermakna yang disampaikan oleh komunikator.

Pesan yakni apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.

Pesan merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal yang mewakili

perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi (Mulyana, 2005). Pesan

mempunyai tiga komponenyakni ; makna, simbol yang digunakan untuk

menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan. Simbol terpenting

adalah kata-kata (bahasa), yang dapat mempresentasikan obyek (benda), gagasan,

dan perasaan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah, dan

sebagainya). Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui

tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan jempol, anggukan kepala,

senyuman, tatap muka, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung,

tarian, film dan sebagainya.

Menurut Widjaja pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan

oleh komunikator. pesan ini mempunyai arti pesan (tema) yang sebenarnya

menjadi pengaruh didalam usaha mencoba mengubah sikap dan perilaku

komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti

pesan dari komunikan akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.

Widjaja (2000) menjelaskan penyampaian pesan dapat melalui lisan, tatap muka,

langsung atau menggunakan media/ saluran.

Pesan merupakan unsur komunikasi yang perlu dibahas dalam penelitian

ini.Dimana dalam penyampaian pesan merupakan salah satu indikator bagi

keberhasilan komunikasi itu sendiri. Adapun bentuk-bentuk pesan itu sendiri

diantaranya bersifat:

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Sosial Sebagai Saluran ...eprints.umm.ac.id/46367/3/BAB II.pdf · Mayoritas rakyat Indonesia, tidak hanya ada di kawasan perkotaan, termasuk pula

19

a. Informatif

Memberikan keterangan-keterangan dan kemudian dapat mengambil

kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif lebih berhasil dari

pada pesan persuasif.

b. Persuasif

Berisi bujukan, rayuan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran

manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap tetapi

perubahan ini atas kehendaksendiri.

c. Koersif

Yaitu memaksa dengan menggunakan saksi, bentuk yang terkenal dari

penyampaian pesan koersif adalah agitasi, yakni dengan penekanan-penekanan

yang menimbulkan penekanan batin dan ketakutan diantara sesama kalangan

publik.Koersif dapat berbentuk perintah, intruksi dan sebagainya.