bab ii - sinta.unud.ac.id ii.pdf · perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses...

25
7 BAB II PEMAHAMAN TERHADAP ELITE BASKETBALL ACADEMY Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pemahaman terhadap pengertian Sekolah Basket, standar-standar sarana dan prasarana sekolah, kurikulum pembelajaran, tinjauan objek sejenis dan spesifikasi umum mengenai Elite Basketball Academy. 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Sekolah Basket Untuk memberikan gambaran umum mengenai judul Sekolah Basket maka dapat diuraikan sebagai berikut : - Sekolah adalah institusi resmi pendidikan yang bertugas menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran (Barnawi, 2014). Sementara pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 Tahun 2003).

Upload: truongdien

Post on 06-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7  

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP ELITE BASKETBALL ACADEMY

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pemahaman terhadap pengertian

Sekolah Basket, standar-standar sarana dan prasarana sekolah, kurikulum

pembelajaran, tinjauan objek sejenis dan spesifikasi umum mengenai Elite

Basketball Academy.

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Sekolah Basket

Untuk memberikan gambaran umum mengenai judul Sekolah Basket maka

dapat diuraikan sebagai berikut :

- Sekolah adalah institusi resmi pendidikan yang bertugas

menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran (Barnawi, 2014).

Sementara pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (UU No.20 Tahun 2003).

8  

- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bola basket memiliki arti yaitu cabang

olahraga yang berupa prmainan antara dua regu yang masing-masing terdiri atas

lima pemain dengan memakai bola besar yang ringan, pengumpulan angka

dilakukan dengan memasukan bola ke dalam keranjang pihak lawan. 

Jadi pengertian dari Sekolah Basket adalah suatu institusi pendidikan pada

bidang olahraga khususnya olahraga bola basket yang memberikan pembelajaran

menyeluruh mengenai olahraga bola basket baik teori maupun praktek di

lapangan.

2.1.2 Elite Basketball Academy

Merupakan sebuah akademi bola basket terbesar yang ada di Pulau Bali.

Berdiri pada tahun 2012 tepatnya pada tanggal 13 Oktober 2012. Sekolah ini

belum memiliki tempat berlatih sendiri karena masalah keterbatasan modal.

Lokasi latihan yang digunakan saat ini, yaitu Lapangan Outdoor yang bertempat

di GOR Ngurah Rai Denpasar yang merupakan lapangan milik KONI Bsli.

Didirikan oleh dua orang sahabat, IGN Rustawijaya yang merupakan

mantan pemain NBL Indonesia untuk tim Pelita Jaya Esia dan Donnie Hermawan

yang saat ini menjabat sebagai General Manager Elite Basketball Academy. Logo

dari Elite Basketball Academy dapat dilihat pada Gambar 2.1.

 

Pada awal berdirinya akademi ini hanya memiliki 5 orang siswa dengan 2

pelatih, selanjutnya terjadi perkembangan pesat untuk jumlah murid yakni 80

murid pada tahun 2013 dan sekitar 150 murid pada tahun 2014. Tenaga pelatih

yang semula hanya 2 orang, bertambah menjadi 6 orang tenaga pelatih.

Pembagian kelas pada Elite Basketball Academy ini adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Logo Elite Basketball Academy

Sumber : https://pbs.twimg.com/profile_images/429817677746405376/kW78Abqk.jpeg

9  

a. Junior A : kategori peserta didik umur 7-9 tahun.

b. Junior B : kategori peserta didik umur 9-12 tahun.

c. Rookie A : kategori peserta didik umur 12-15 tahun.

d. Rookie B : kategori peserta didik 15-19 tahun.

e. Senior : kategori peserta didik 19 tahun keatas.

Elite Basketball Academy ini telah mengeluarkan atlet-atlet berprestasi,

terutama pada ajang DBL Indonesia.Hampir setiap tahunnya, anak didik academi

ini sukses menjadi pemain terbaik (MVP) diajang bergengsi DBL Indonesia ini.

Kemampuan individu dari para peserta didik ini sudah tidak perlu diragukan lagi.

Setiap minggunya, Elite Basketball Academy melakukan latih tanding dengan

klub basket lainnya, baik klub yang masih bernaung di Provinsi Bal, hingga klub

yang berasal dari luar Pulau Bali.

2.1.3 Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sebagai sebuah lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan

sarana dan prasarana pendidikan termasuk sekolah bola basket. Sarana dan

prasarana pendidikan merupakan material pendidikan yang sangat penting dalam

menunjang proses pendidikan di sekolah (Barnawi , 2014).

Barnawi (2014: 23) membedakan pengertian antara sarana pendidikan

dengan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan merupakan semua perangkat

peralatan, bahan maupun perabot yang secara langsung digunakan dalam proses

pendidikan disekolah. Sementara prasarana pendidikan merupakan perangkat

kelengkapan yang tidak langsung digunakan dalam proses pendidikan itu sendiri.

A. Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan proses

perancangan upaya pembelian, penyewaan, peminjaman, penukaran, daur ulang,

rehabilitasi serta pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan

kebutuhan sekolah (Barnawi, 2014). Perencanaan sarana dan prasarana harus

dilakukan dengan baik dengan memerhatikan persyaratan dari perencanaan yang

baik.

Bagi sekolah, syarat pedagogis dalam suatu bangunan merupakan syarat

yang sangat penting. Syarat pedagogis sendiri dapat diartikan sebagai berikut

(Barnawi, 2014) :

10  

1. Ukuran dan bentuk setiap ruangan disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Datangnya/masuknya sinar matahari harus diperhatikan, yaitu dari arah sebelah

kiri.

3. Tinggi rendahnya tembok, letak jendela dan kusen disesuaikan dengan kondisi

anak-anak.

4. Penggunaan warna yang cocok.

5. Aman, artinya material dan konstruksi bangunannya benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan, baik kekuatan/kekukuhan bangunan itu sendiri,

amupun pengaruh erosi, angin, getaran, petir dan pohon yang berbahaya.

6. Menurut syarat kesehatan, sinar matahari cukup bagi setiap ruangan,

memungkinan adanya pergantian udara yang selalu segar.

7. Menyenangkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan pendidikan dan tak saling

mengganggu.

8. Dapat memungkinkan untuk memperluas tanpa memakan biaya lagi yang

besar.

9. Fleksibel artinya melihat kebutuhan hari depannya dan pula dapat diubah-ubah

setiap saat diperlukan.

10. Memenuhi syarat keindahan.

11. Ekonomis.

B. Standarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Standarisasi saran dan prasarana sekolah dapat diartikan sebagai suatu

penyesuaian bentuk, baik spesifikasi, kualitas maupun kuantitas sarana dan

prasarana sekolah dengan kriteria minimum yang telah ditetapkan untuk

mewujudkan transparasi dan akuntabilitas publik serta meningkatkan kinerja

penyelenggaraan sekolah (Barnawi, 2014). Sarana dan prasarana pendidikan di

sekolah diatur menjadi tiga pokok bahasan , yaitu lahan, bangunan dan

kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.

Hal yang dimaksud lahan adalah bidang permukaan tabah yang di

atasnya terdapat prasarana sekolah yang meliputi bangunan, lahan praktik, lahan

untuk prasarana penunjang dan lahan pertamanan. Bangunan adalah gedung yang

digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah. Sementara yang dimaksud dengan

11  

kelengkapan sarana dan prasarana memuat berbagai macam ruang dengan segala

perlengkapannya.

1. Standar Lahan Sekolah

Lahan yang digunakan untuk kepentingan sekolah harus mendukung

kelancaran proses pendidikan itu sendiri. Lahan harus terhindar dari berbagai

potensi bahaya, baik yang mengancam kesehatan maupun mengancam

keselamatan jiwa warga sekolah. Selain itu, lokasi lahan hendaknya memiliki

akses yang memadai untuk penyelamatan dalam keadaan darurat saat terjadi

ancaman bahaya. Lahan juga harus terhindar dari gangguan pencemaran air dan

udara serta kebisingan serta tidak bertentangan dengan segala bentuk peraturan

yang berlaku. (Barnawi, 2014)

2. Standar Bangunan Sekolah

Berdasarkan Permendiknas No. 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk Bangunan Sekolah, bangunan gedung sekolah harus

memenuhi ketentuan tata bangunan, persyaratan keselamatan, persyaratan

kesehatan, persyaratan kenyamanan dan dilengkapi dengan sistem keamanan serta

pemeliharaan bangunan. Tata bangunan sekolah meliputi Koefisien Dasar

Bangunan (KDB) maksimum 30%, koefisien lantai bangunan dan ketinggian

maksimum bangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah, dan jarak bebas

bangunan yang meliputi garis sempadan serta jarak antar bangunan yang diatur

oleh Peraturan Daerah.

Persyaratan keselamatan mencakup konstruksi bangunan yang stabil dan

kokoh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum baik beban muatan hidup

maupun beban muatan mati. Dan yang tidak kalah penting adalah sistem proteksi

bangunan untuk mencegah dan menanggulangi bahaya akibat kebakaran ataupun

petir. Untuk persyaratan kesehatan, bangunan sekolah harus memberikan fasiitas

secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai serta memiliki

sanitasi dan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan

sekolah sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan

disekitarnya. Sementara untuk sistem keamanan yang harus ada pada bangunan

sekolah berupa peringatan bahaya dan jalur evakuasi jika terjadi bencana

kebakaran atau bencana alam lainnya.

12  

3. Standar Sarana dan Prasarana Sekolah

Kelompok ruang pembelajaran umum terdiri dari ruang kelas dan ruang

perpustakaan, kelompok ruang penunjang terdiri dari ruang pimpinan, ruang guru,

ruang tata usaha, ruang kesehatan dan gudang, sementara ruang pembelajaran

khusus meliputi ruang praktik yang disesuaikan dengan keahlian yang ada, seperti

sekolah basket dapat berupak lapangan basket baik indoor maupun outdoor dan

ruang latihan kebugaran atau gymnasium. Berikut adalah uraian mengenai standar

sarana dan prasarana sekolah menurut buku Manajemen Sarana dan Prasarana

Sekolah (Barnawi, 2014) :

a. Ruang Kelas

Ruang kelas merupakan tempat berlangsungnya pembelajaran yang lebih

bersifat teori. Jumlah ruang kelas disesuaikan dengan jumlah siswa yang berada di

sekolah tersebut. Rasio minimum untuk sebuah ruang kelas ialah 2 m2/peserta

didik. Standar sarana ruang kelas dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Jenis dan Rasio Sarana Ruang Kelas

No. Jenis Rasio

1. Perlengkapan

Kursi peserta didik 1 buah/peserta didik

Meja peserta didik 1 buah/peserta didik

Kursi guru 1 buah/guru

Meja guru 1 buah/guru

Lemari 1 buah/ruang

2. Media Pendidikan

Papan Tulis 1 buah/ruang Dengan ukuran minimum 90 cm x 200 cm

b. Ruang Perpustakaan

Ruang perpustakaan adalah tempat buku-buku disimpan dan dibaca. Di

perpustakaan, guru maupun peserta didik dapat memperoleh berbagai informasi

dari berbagai jenis bahan pustaka. Luas perpustakaan minimum adalah satu

setengah kali luas ruang kelas dan lebarnya minimum 5 m. Dalam ruang

perpustakaan harus cukup memadai untuk membaca, perlu adanya jendela yang

memberikan pencahayaan dan lokasinya hendaknya berada di bagian yang mudah

untuk dicapai.

Sumber : Barnawi, 2014

13  

Standar sarana ruang perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Jenis dan Rasio Sarana Ruang Perpustakaan

No. Jenis Rasio

1. Perlengkapan

Rak buku 1 set/sekolah

Rak majalah 1 buah/sekolah

Rak surat kabar 1 buah/sekolah

Meja baca 15 buah/sekolah

Kursi baca 15 buah/sekolah

Kursi kerja 1 buah/petugas

Meja kerja 1 buah/petugas

Lemari 1 buah/sekolah

Papan pengumuman 1 buah/sekolah Dengan ukuran minimum 1m2

Meja multimedia 1 buah/sekolah

2. Media Pendidikan

Peralatan multimedia 1 set /sekolah

c. Ruang Pimpinan

Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan

pengelolaan sekolah dan pertemuan dengan tamu-tamu sekolah. Luas minimum

ruang pimpinan adalah 12 m2 dengan lebar minimumnya adalah 3 m. Ruang

pimpinan harusmudah diakses oleh guru dan tamu lainnya serta keamanannya

harus terjamin. Standar sarana ruang pimpinan dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Jenis dan Rasio Sarana Ruang Pimpinan

No. Jenis Rasio

1. Perlengkapan

Kursi pimpinan 1 buah/ruang

Meja pimpinan 1 buah/ruang

Kursi dan meja tamu 1 set/ruang

Lemari 1 buah /ruang

Papan Statistik 1 buah/ruang Dengan ukuran minimum 1m2

d. Ruang Guru

Ruang guru memiliki fungsi sebagai tempat guru bekerja dan istirahat

serta menerima tamu. Rasio inimum luas ruang guru adalah 4m2/pendidik. Ruang

Sumber : Barnawi, 2014

Sumber : Barnawi, 2014

14  

guru harus mudah dicapai dari halaman sekolah serta dekat dengan ruang

pimpinan. Standar sarana ruang guru dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Jenis dan Rasio Sarana Ruang Guru

No. Jenis Rasio

1. Perlengkapan

Kursi kerja 1 buah/guru

Meja kerja 1 buah/guru

Kursi dan meja tamu 1 set/ruang

Lemari 1 buah /ruang atau 4 buah yang digunakan semua guru

Papan Statistik 1 buah/ruang Dengan ukuran minimum 1m2

Papan Pengumuman 1 buah/ruang Dengan ukuran minimum 1m2

e. Ruang Tata Usaha

Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas yang menangani

masalah administrasi sekolah. Rasio minimum luas ruang tata usaha adalah 4m2 /

petugas dengan luas minimum 32 m2. Standar sarana ruang tata usaha dapat

dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Jenis dan Rasio Sarana Ruang Tata Usaha

No. Jenis Rasio

1. Perlengkapan

Kursi kerja 1 buah/petugas

Meja kerja 1 buah/petugas

Lemari 1 buah /ruang atau 4 buah yang digunakan semua guru

Papan Statistik 1 buah/ruang Dengan ukuran minimum 1m2

f. Gudang

Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan peralatan pembelajaran di

luar kelas, tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang sedang tidak

digunakan. Luas minimum dari gudang adalah 24 m2 dan sebuah gudang harus

bisa dikunci. Berdasarkan Permendiknas No.24 tahun 2007. Standar sarana

gudang terdiri dari rak dan lemari dan dilengkapi dengan meja dan kursi kerja

dengan rasio 1 buah/ruang.

Sumber : Barnawi, 2014

Sumber : Barnawi, 2014

15  

2.1.4 Proses Pembelajaran dalam Bola Basket

Proses pembelajaran bola basket tidak selalu mengenai prakteknya

dilapangan saja. Pembelajaran bola basket sendiri terbagi menjadi tiga bagian,

yaitu secra teori, praktek di lapangan dan evaluasi. Pemain awalnya akan

diberikan materi penjelasan mengenai teori bola basket, setelah menguasainya

barulah para pemain akan dilatih fisik serta teknik dasar dalam bermain bola

basket secara langsung di lapangan. Kemudian secara bertahap akan dilakukan

evaluasi untuk mengetahui perkembangan para pemain.

A. Teori

Mempelajari teori-teori dar bola basket sangatlah penting, terutama bagi

pemain pemula atau pemain muda. Penjelasan teori ini dapat diberikan di dalam

kelas maupun secara langsung di lapangan sebelum latihan praktek dilakukan.

Tak hanya berupa teori saja, materi juga dapat diberikan secara visual melalui

pemutaran-pemutaran video mengenai bola basket sendiri. Adapun beberapa teori

mengenai bola basket yang bisa diberikan bagi pemula adalah sebagai berikut :

- Pengertian Olahraga Bola Basket

- Sejarah Olahraga Bola Basket

- Teknik dasar permainan olahraga bola basket secara teoritis

- Standar peraturan yang digunakan dalam pertandingan olahraga bola

basket

- Isyarat yang diberikan oleh wasit

- Strategi permainan, mulai dari strategi bertahan hingga strategi

menyerang.

B. Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Keterampilan terpenting dalam permainan bola basket adalah kemampuan

untuk menembakan bola ke dalam keranjang lawan. Keterampilan ini merupakan

suatu keterampilan yang memberikan hasil nyata secara langsung. Selain itu,

memasukan bola ke dalam jala merupakan inti dari strategi permainan bola basket

ini (Vic Ambler, 1982).

Teknik dasar permainan bola basket sendiri adalah cara-cara melakukan

suatu gerakan memainkan bola, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan

oleh lembaga yang berwenang untuk permainan bola basket (Muhyi Faruq, 2008).

16  

Beberapa teknik dasar dalam permainan bola basket adalah mengoper dan

menangkap bola, menggiring bola dan menembak bola (Vic Ambler, 1982).

Untuk penjelasan lebih rinci mengenai teknik dasar dalam permainan bola

dijelaskan pada Lampiran 1.

C. Fasilitas-Fasilitas pada Olahraga Bola Basket

Beberapa fasilitas sarana dan praarana yang dibutuhkan dalam olahraga

bola basket adalah sebagai berikut :

1. Fasilitas dalam Lapangan Pertandingan

a. Lapangan

Ada dua ukuran standar menurut NBA (National Basketball Association)

dan FIBA (Federation Internationale de Basketball).

NBA meneapkan 28.65 m x 15.24 m sebagai ukuran standar lapangan

basketnya, sedangkan FIBA menerapkan 28 m x 15 m sebagai ukuran standar

lapangan basketnya (www.perbasi.or.id). Bentuk dan ukuran lapangan basket

secara detail dapat dilihat pada Lampiran 2.

b. Ring Basket

Standarisasi ring olahraga bola basket sesuai dengan peraturan yang telah

ditetapkan oleh FIBA, antara lain :

- Lingkaran pada ring harus dibuat dari baja padat dan memiliki diameter

dengan ukuran 20 mm.

- Untuk lingkaran pada bagian dalam harus memiliki diameter dengan

ukuran 450 mm – 459 mm.

- Pada jaring yang terdapat di ringnya harus dipasang 12 kaitan dengan

kawat baja yang berdiameter 2 mm.

- Tepian pada ring tidak boleh tajam dan harus menggunakan plat besi

setebal 6 mm.

- Jarak terdekat lingkaran pada bagian dalam adalah 151±2 mm dengan

papan pantul. (Sumber : perbasi.or.id)

17  

Ukuran untuk ring basket dapat dilihat pada Gambar 2.2.

2. Fasilitas Penunjang dalam Olahraga Bola Basket

a. Fasilitas Untuk Pemain

Ruang pemain diperuntukkan bagi para pemain basket. Fasilitas-fasilitas

penunjang untuk pemain berupa ruang ganti, ruang kebugaran atau gymnasium

dan ruang kesehatan.

- Ruang Ganti Pemain

Untuk ruang ganti terdiri dari minimal 2 ruang ganti, dimana masing-

masing tim yang bertanding menggunakan ruang ganti yang berbeda. Di dalam

ruang ganti ini memiliki fasilitas seperti loker pemain yang digunakan untuk

meletakkan perlengkapan yang dibawa oleh pemain, shower yang digunakan

pemain untuk melakukan pembersihan diri selesai pertandingan atau latihan dan

yang terakhir adalah toilet untuk pemain.

- Ruang Kesehatan

Ruang kesehatan ini digunakan utnuk memberikan perawatan kesehatan

baik ketika pemain mengalami cedera maupun sekedar pemeriksaan rutin. Ruang

kesehatan ini terdiri dari ruang dokter dan ruang periksa itu sendiri.

Gambar 2.2 Ukuran Ring Basket

Sumber : perbasi.or.id

18  

b. Fasilitas Untuk Official Pertandingan

Ruang official pertandingan adalah ruang yang diperuntukkan bagi para

wasit berserta asisten-asistennya serta para perangkat pertandingan yang bertugas.

Fasilitas berupa ruang ganti dan fasilitas perangkat pertandingan selama

pertandingan berlangsung. Untuk ruang ganti, letaknya berdekatan dengan ruang

ganti pemain, hanya saja tidak boleh ada akses diantara keduanya. Sementara

fasilitas atau meja petugas pertandingan berada di pinggir lapangan basket dapat

dilihat pada Gambar 2.3.

D. Kurikulum Elite Basketball Academy

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum adalah suatu

perangkat pelajaran yang diajarkan pada sebuah lembaga pendidikan. Termasuk

dalam Elite Basketball Academy ini yang juga memiliki kurikulum pembelajaran

didalamnya. Terdapat 5 kategori atau tingkatan yang ada di Elite Basketball

Academy ini, yaitu :

1. Kategori Junior A

Kategori Junior A adalah peserta didik yang berumur 7-9 tahun atau duduk

di kelas 1-3 Sekolah Dasar. Pada kategori ini peserta didik yang masih pemula

hanya diajarkan dasar-dasar mengenai olahraga bola basket melalui pemberian

teori maupun penerapannya di lapangan. Peserta didik akan menempuh proses

pengenal dasar ini selama 3 tahun.

Gambar 2.3 Meja Perangkat Pertandingan Bola Basket

Sumber : perbasi.or.id

19  

2. Kategori Junior B

Kategori Junior B adalah peserta didik yang berumur 9-12 tahun atau

duduk di kelas 4-6 Sekolah Dasar. Peserta didik akan menempuh proses

pembentukan ini selama 3 tahun.

3. Kategori Rookie A

Kategori Rookie A adalah peserta didik yang berumur 12-15 tahun atau

peserta yang duduk di kelas 1-3 Sekolah Menengah Pertama. Pada kategori ini

yang dilakukan adalah proses pembibitan dengan meningkatkan teknik dan skill

yang telah diajarkan sebelumnya. Peserta didik akan menempuh proses

pembibitan ini selama 3 tahun.

4. Kategori Rookie B

Kategori Rookie B adalah kategori remaja yang berumur 15-18 tahun atau

peserta didik yang duduk di kelas 1-3 Sekolah Menengah Atas. Peserta didik akan

menempuh proses pematangan ini selama 3 tahun.

5. Kategori Senior

Kategori terakhir adalah kategori senior yang merupakan kategori untuk

mahasiswa ataupun masyarakat umum. Peserta didik akan menempuh proses

pemantapan ini selama 3 tahun.

2.2 Pemahaman Terhadap Proyek Sejenis

Studi proyek sejenis tentang sekolah basket atau bangunan sejenisnya

dilakukan di luar Pulau Bali. Tinjauan proyek sejenis difokuskan pada DBL

Academy Surabaya, SMP-SMAN Ragunan Khusus Olahragawan Pelajar Jakarta

dan The National Basketball Academy Jakarta.

2.2.1 DBL Academy Surabaya

DBL Academy merupakan sekolah basket yang didirikan oleh PT DBL

Indonesia sebagai konsistensi untuk mengembangkan liga basket pelajar.

Mengusung tag line "Where champions begin", DBL Academy hadir dengan

program pendidikan basket sekaligus pengembangan diri bagi anak-anak usia SD

hingga SMP.

20  

Di DBL Academy diberlakukan sistem yang kurang lebih sama dengan

sekola h pada umumnya. Dalam 10 kali pertemuan tiap bulannya ada dua model

kelas, kelas praktik dan kelas teori. Kelas praktik akan berfokus pada

pengembangan skill basket seperti teknik, latihan fisik, dan strategi basket.

Kelas teori berfokus pada pengembangan karakter dan kelas nutrisi. Setiap

siswa akan benar-benar dipantau secara akademik oleh pelatih. Bahkan pada akhir

bulan dan akhir semester, siswa DBL Academy mendapat rapor, sehingga

perkembangan mereka dapat terpantau orangtua. DBL Academy tidak hanya

memberikan materi mengenai bola basket saja, tapi peserta didik juga diberikan

pengetahuan mengenai nutrisi, pembentukan karakter, cedera-cedera yang

mungkin terjadi dalam olahraga basket beserta pertolongan pertamanya serta

mengenai peraturan bola basket itu sendiri.

Markas atau tempat berlatih dari DBL Academy adalah DBL Arena

Surabaya yang merupakan Stadion Bola Basket yang bertaraf internasional.

Tampak depan dari bangunan DBL Arena Surabaya dapat dilihat pada Gambar

2.5.

Gambar 2.5 DBL Arena Surabaya

Sumber : dblindonesia.com

21  

Gedung Basket DBL Arena Surabaya ini berlokasi di kawasan Jalan A.

Yani, Surabaya. Gedung ini memiliki kapasitas penonton hingga 4000 penonton.

Awal dari pengerjaan gedung ini adalah pada tanggal 17 Desember 2007 dan

selesai dikerjakan pada tanggal 25 Juli 2008. Luas dari keseluruhan bangunan ini

adalah 3.655 m2 dengan ketinggian bangunan berkisar 25 m. Denah dari bangunan

DBL Arena Surabaya dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7.

Gambar 2.6 Denah Lantai 1 DBL Arena Surabaya

Sumber : dblindonesia.com

Gambar 2.7 Denah Lapangan DBL Arena Surabaya

Sumber : dblindonesia.com

22  

Fasilitas pada DBL Arena Surabaya

1. Lapangan Utama Basket

Lapangan basket di DBL Arena Surabaya ini berstandar FIBA, lapangan

ini sendiri diimport langsung dari Australia. Secara teknis, lapangan ini memiliki

celah kosong selebar 6 cm diantara parketnya yang membuat lapangan ini terasa

lebih empuk sehingga bersahabat dengan lutut dang pergelangan kaki pemain.

Interior dari lapangan basket DBL Arena Surabaya dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Bangku penonton yang mengitari lapangan mampu menampung penonton

hingga 4000 penonton. Bahkan rencananya, bangku penonton ini akan diperbesar

kapasitasnya menjadi 5000 penonton. Kapasitas penonton ini merupakan

kapasitas dari sebuah Gedung Olahraga Bola Basket yang bertaraf Internasional.

Lapangan ini kerap digunakan untuk penyelenggaraan event nasional maupun

internasional, baik pertandingan olahraga basket atau terkadang juga pertandingan

bulutangkis.

Beberapa fasilitas yang ada di dalam Lapangan DBL Arena Surabaya

dapat dilihat pada Gambar 2.9, Gambar 2.10 dan Gambar 2.11.

Gambar 2.8 Lapangan DBL Arena Surabaya

Sumber : Observasi Lapangan

23  

 

 

2. Atrium

Atrium DBL Arena Surabaya ini memiliki total luasan 2.040 m2 yang

berupa hall besar. Pada saat diselenggarakannya event-event besar, atrium ini

digunakan sebagai tempat penerima untuk para penonton, namun ketika yidak

event atau kegiatan, Atrium ini akan ditutup dan tidak dibuka untuk umum. Saat

sedang ada latihan, atrium ini sering dimanfaatkan sebagai lapangan basket mini

dengan penambahan lantai karet sebagai alas dan ring basket.

Biasanya atrium ini digunakan sebagai tempat untuk latihan menembak.

Perbedaan atrium DBL Arena Surabaya ketika sedang ada event dengan saat tidak

digunakan dapat dilihat pada Gambar 2.12 dan Gamabar 2.13.

Gambar 2.9 Tribun Penonton DBL Arena

Surabaya

Sumber : Observasi Lapangan

Gambar 2.10 Tribun Penonton Tamu VVIP

DBL Arena Surabaya

Sumber : Observasi Lapangan

Gambar 2.11 Penutup Atap DBL Arena Surabaya

Sumber : Observasi Lapangan

24  

2.2.2 SMP-SMAN Ragunan Khusus Olahragawan Pelajat

SMP/SMA Negeri Ragunan adalah Sekolah Khusus Olahragawan yang

berada di kompleks GOR Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta. Sekolah ini didirikan

pada tahun 1976 dan diresmikan pada 15 Januari 1977 oleh Wakil Presiden

Republik Indonesia saat itu Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Siswa Sekolah

SMP/SMA Negeri Ragunan ini berasal dari KEMENPORA, PPLP DKI dan

Pengurus Besar Olahraga di Indonesia.

Sekolah ini tidak hanya fokus pada satu olahraga saja, melainkan banyak

olahraga yaitu 19 cabang olahraga. Cabang olahraga tersebut, yaitu angkat besi,

renang, atletik , selancar angin, bola basket , senam, bola voli, sepak bola,

bulutangkis, sepak takraw, gulat, squash, judo, taekwondo, loncat indah, tenis

lapangan, panahan, tenis meja dan pencak silat.

Kurikulum sekolah ini sama dengan sekolah umum yang ada, hanya saja

adanya penambahan jam untuk latihan olahraga dipagi hari sebelum jam sekolah

dimulai dan sore hari setelah jam sekolah berakhir. Sekolah Olahragawan ini

merupakan alternatif yang baik bagi para atlet pelajar, karena mereka tetap bisa

Gambar 2.12 Atrium DBL Arena Surabaya

Sumber : Observasi Lapangan

Gambar 2.13 Atrium DBL Arena Surabaya saat berlangsungnya event

Sumber : dblindonesia.com

25  

mengejar cita-citanya atau megembangkat bakat mereka dibidang olahraga tanpa

mengganggu akademinya.

Fasilitas-Fasilitas di SMP/SMA Negeri Ragunan

1. Asrama Siswa

Asrama ini diperuntukan bagi tempat tinggal siswa, terbagi menjadi

asrama putra dan putri. Asrama ini merupakan fasilitas penunjang yang dimiliki

oleh Sekolah Olahragawan Ragunan ini. Namun tak hanya fasilitas Asrama siswa

saja yang tersedia, asrama untuk Guru dan Kepala sekolahpun tersedia di sekolah

ini. Asrama untuk siswa putra dapat dilihat pada Gambar 2.14

2. Auditorium

Auditorium ini merupakan fasilitas yang digunakan sebagai gedung

pertemuan. Pertemuan yang dimaksud yaitu pertemuan guru dengan seluruh

siswa, maupun dengan kementrian yang bersangkutan. Gedung auditorium pada

SMP-SMA Negeri Ragunan dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.14 Asrama Putra Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

Gambar 2.15 Auditorium Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

26  

3. Gedung Sekolah

Gedung sekolah ini merupakan bangunan utama dari Sekolah

Olahragawan Ragunan ini. Di Gedung Sekolah ini, para siswa menempuh

pendidikan formal sama seperti sekolah formal pada umumnya. Gedung Sekolah

SMP-SMA Negeri Ragunan dapat dilihat pada Gambar 2.16.

4. Hall Olahraga ( Basket )

Ada banyak sekali jenis hall olahraga di sekolah ini dan salah satunya

adalah hall bola basket. Hall ini merupakan fasilitas yang digunakan sebagai

tempat berlatih para atlet. Hall Basket dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Gambar 2.16 Gedung Utama Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

Gambar 2.17 Hall Basket Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

27  

5. Kolam Renang

Fasilitas kolam renang ini selain digunakan untuk berlatih bagi atlet

renang, tetapi juga bisa sering digunakan oleh atlet dari cabang olahraga lainnya

sebagai salah satu dari latihan fisik yang mereka jalani. Fasilitas kolam renang

dapat dilihat pada Gambar 2.18.

6. Poliklinik

Merupakan fasilitas penunjang berupa fasilitas kesehatan bagi para atlet. Fasilitas

poliklinik dapat dilihat pada Gambar 2.19.

(Sumber : www.skoragunan.sch.id diakses pada tanggal 12 Oktober 2015 pukul

23:15 WITA)

Gambar 2.18 Kolam Renang Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

Gambar 2.19 Poliklinik Sekolah Olahragawan Ragunan

Sumber : http://skoragunan.sch.id/

28  

2.2.3 The National Basketball Academy Jakarta

The National basketball Academy (TNBA) adalah organisasi profesional

yang memberikan pelatihan olahraga bola basket dengan modul dan kurikulum

yang sangat komprehensif untuk membentuk talenta muda berkualitas sekelas

talenta liga dunia.

Berdiri di Cleveland, Ohio, tahun 2003, TNBA menawarkan program

dasar (standard) hingga modifikasi untuk atlet profesional, collegiates, SMP serta

talenta muda indonesia. Untuk menyambut kehadirannya di Indonesia, telah

dipersiapkan beberapa program yang menarik seperti antara lain camps, clinics,

eksibisi dan kejuaraan yang dapat diikuti oleh para pecinta basket di Indonesia.

TNBA memiliki 3 level program, termasuk didalamnya adalah pelatihan

dalam (on court) dan luar (off court) lapangan. Inilah yang membedakan TNBA

dengan akademi pelatihan basket lainnya. TNBA percaya bahwa akan berhasil

apabila memiliki dua kemampuan teknik basket dan karakter (mental) di

lapangan.

TNBA Indonesia menargetkan muridnya mulai dari individual (murid

sekolah, amatir dan professional) hingga group (sekolah, universitas dan

institusi/perusahaan; dan klub professional). Sementara untuk kelasnya akan

terdiri dari pemula (beginner), intermediate, advance dan elit dengan cakupan usia

mulai dari 5 tahun sampai dengan kuliah dan seterusnya.

Klasifikasi Kelas

Dalam The National Basketball Academy ini terbagi menjadi 6 (enam)

kelas yaitu :

1. Pre-School : kategori peserta didik umur 5-6 tahun atau murid Taman

Kanak-Kanak.

2. Super Kid A : kategori peserta didik umur 7-9 tahun atau murid kelas 1-3

Sekolah Dasar.

3. Super Kid B : kategori peserta didik umur 10-12 tahun atau murid kelas 3-

6 Sekolah Dasar.

4. Super Junior A : kategori peserta didik umur 13-15 tahun atau murid

Sekolah Menengah Pertama.

29  

5. Super Junior B : kategori peserta didik umur 15-18 tahun atau murid

Sekolah Menengah Atas.

6. Senior : kategori peserta didik umur diatas 19 tahun.

Jadwal Latihan dan Kurikulum yang Diajarkan

Jadwal latihan dari The National Basketball Academy Jakarta ini hanya

berlangsung di akhir pekan saja yaitu pada hari Sabtu dan hari Minggu saja

dengan rincian dapat dilihat pada Gambar 2.20.

Untuk rincian kurikulum dapat dilihat pada Gambar 2.21.

Gambar 2.20 Jadwal Latihan TNBA Jakarta

Sumber : http://www.tnba-indonesia.com/

Gambar 2.21 Kurikulum dan Tabel Prioritas dari masing-masing materi

Sumber : http://www.tnba-indonesia.com/

30  

Arena Berlatih

TNBA Jakarta sendiri belum memiliki gedung sekolahnya sendiri. Saat ini

TNBA masih menggunakan fasilitas lapangan bola basket yang berada di daerah

Kemang dan Pondok Indah, yaitu Pro Arena Sport Center Pondok Indah dan

Hoops Arena Kemang. Kegiatan latihan TNBA ini dapat dilihat pada Gambar

2.22.

(Sumber : www.tnba-indonesia.com diakses pada tanggal 12 Oktober 2015 pukul

21:00 WITA)

2.3 Spesifikasi Umum Sekolah Basket

2.3.1 Pengertian

Sekolah Basket merupakan institusi pendidikan pada bidang olahraga

khususnya olahraga bola basket yang memberikan pembelajaran menyeluruh

mengenai olahraga bola basket baik teori maupun praktek di lapangan.

2.3.2 Fungsi

Sekolah Basket sebagai sebuah fasilitas sarana pendidikan dan pembinaan

dalam bidang olahraga basket yang ditujukan untuk anak-anak usia dini hingga

remaja yang ingin mengembangkan bakatnya untuk menjadi atlet profesional

nantinya.

2.3.3 Tujuan

Tujuan dari perancangan Sekolah Basket ini adalah untuk menciptakan

suatu wadah dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap untuk meningkatkan prestasi

Gambar 2.22 Fasilitas Lapangan Basket Indoor

Sumber : http://www.tnba-indonesia.com/

31  

dari peserta didik serta menyediakan sarana pembinaan yang pengajarannya

berkesinambungan sehingga kemampuan peserta didik dapat terus terpantau.

2.3.4 Sistem Pengelolaan

Sekolah Basket ini sepenuhnya dikelola oleh pihak swasta, baik dari

permodalan, pembangunan fisik hingga pengoperasiannya, namun tetap dalam

kendali dan pengawasan dari PERBASI dan KONI daerah.

2.3.5 Sasaran

Sasaran dari Sekolah Basket ini adalah para pecinta bola basket mulai dari

siswa Sekolah Dasar hingga orang dewasa yang ingin mengembangkan bakatnya

dibidang olahraga bola basket.

2.3.6 Materi dalam Pengajaran

Materi-materi yang diberikan berupa teori dan praktek. Untuk teori berupa

pngertian bola basket, teori teknik dasar dan teori mengenai peraturan bola basket

itu sendiri. Sementara untuk prakteknya berupaka pelatihan teknik-teknik dasar,

latihan fisik, skill individu dan taktik baik secara individu maupun tim.

2.3.7 Fasilitas

Fasilitas yang tersedia pada Sekolah Basket ini meliputi fasilitas utama,

fasilitas penunjang dan fasilitas pengelola.

a. Fasilitas Utama

Fasilitas utama merupakan fasilitas pokok yang harus disediakan agar

kegiatan utama pada Sekolah Basket dapat berjalan dengan lancar. Fasilitas utama

tersebut berupa : lapangan basket (indoor maupun outdoor) dan ruang kelas.

b. Fasilitas Penunjang

Fasilitas penunjang untuk mendukung fasilitas utama agar kegiatan utama

dapat berjalan lebih maksimal. Fasilitas penunjang ini berupa : ruang

perpustakaan, ruang kesehatan, dan cafetaria.

c. Fasilitas Pengelola

Fasilitas yang tersedia bagi pengelola Sekolah Basket yang berupa : ruang

pimpinan, ruang guru, ruang rapat, ruang tata usaha, dan gudang.