bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar sistem...ada hanya relatively closed system 2.1.4....
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Dalam penulisan tugas akhir ini,penulis akan menjelaskan beberapa teori yang
berkenaan dengan judul yang diambil,termasuk didalam nya hal-hal yang berkaitan
dengan penulisan seperti sistem,
Menurut Pratama (2014:7) sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang
saling berkaitan dan saling berhubungan untuk melakukan suatu tugas bersama-sama
secara garis besar,sebuah sistem informasi terdiri atas tiga komponen tersebut
mencakup yaitu software,hardware dan brainware. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas dapat disimpulkan sistem adalah kumpulan atau kelompok yang saling berelasi
dan berinteraksi,serta didukung oleh tiga komponen yaitu software, hardware dan
brainware untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.1. Pengertian Sistem
Seperti yang kita ketahui sistem bukanlah suatu hal yang baru, sistem biasanya
dibentuk untuk menangani hal-hal yang terus terjadi secara rutin dan menjadikannya
lebih mudah untuk mencapai suatu tujuan. Untuk lebih jelas dipahami berikut adalah
definisi sistem.
Menurut Sutabri (2017:2) “terdapat dua kelompok pendekatan di dalam
pendefinisian sistem yaitu kelompok yang menekankan pada prosedur dan kelompok
yang menekankan pada elemen atau komponennya pendekatan yang menekankan pada
7
prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja prosedur-prosedur yang
saling berhubungan,berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan
elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.
Menurut Hamim Tohari (2014:2) berpendapat sistem adalah kumpulan atau
himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terkait, saling berinteraksi dan
saling tergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan”.
Menurut Maniah (2017:1) sistem dapat didefinisikan sebagai elemen-elemen
berupa data, jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, sumber
daya manusia, teknologi baik hardware maupun software yang saling berinteraksi
sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu yang sama.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas,dapat disimpulkan
bahwa sistem merupakan kumpulan beberapa elemen yang terdiri atas objek-objek,
unsur-unsur, komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk
melakukan sebuah kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, kita perlu membedakan
unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem
yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainya. Menurut Marliana
B.Winanti, dalam bukunya sistem informasi manajemen (2014:8) meng-
identifikasikan bahwa karakteristik adalah sebagai berikut:
1. Batasan (Boundary)
8
Penggambaran dari suatu sistem elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam
sistem dan mana yang di luar sistem
2. Lingkungan (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan menyediakan asumsi, kendala dan input
terhadap suatu sistem
3. Masukan (Input)
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan energi) dari lingkungan yang
dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem
4. Keluaran (Output)
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan di layar
komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan
dalam suatu sistem
5. Komponen (Component)
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input
menjadi bentuk setengah jadi ataupun output. Komponen ini bisa subsistem dari
sebuah sistem
6. Penghubung (Interface)
Tempat dimana komponn atau sistem dan lingkunganya bertemu atau berinteraksi
7. Penyimpanan (Storage)
Area yang dikuasai dan digunakan untuk menyimpan sementara dan tetap dari
informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu
media penyangga di antara komponen sistem yang memungkinkan komponen
tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan
komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama
9
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective), kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya
2.1.3.Klasifikasi Sistem
Menurut Jeperson Hutahaean (2014:6) suatu sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik
2. Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang ada secara fisik
3. Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam
tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem perputaran bumi
4. Sistem buatan manusia (human made sistem) adalah sistem yang dirancang oleh
manusia yang melibatakan interaksi antara manusia dengan mesin
5. Sistem tertentu (deterministic system) adalah sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, sebagai keluaran sistem dapat
diramalkan.
6. Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depanya
tidak dapat diprediksi karena mengandung probabilistik
7. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.Sistem ini menerima input dan output dari lingkungan
luar atau subsistem lainnya.karena sistem terbuka terpengaruh lingkungan luar
maka harus mempunyai pengendalian yang baik
8. Sistem tertutup (close system) adalah sistem yang tidak terpengaruh dan tidak
berhubungan dengan lingkungan luar,sistem bekerja otomatis tanpa ada turut
10
campur lingkungan luar.secara teoritis sistem tertutup ini ada kenyataanya tidak
ada hanya relatively closed system
2.1.4. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi menunjukkan hasil dari
pengolahan data yang telah diorganisasikan dan berguna bagi orang yang
menerimanya.
Menurut Yulia Djahir dan Dewi pratita (2014:8) ”berpendapat bahwa informasi
merupakan salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki suatu
organisasi, apapun organisasi tersebut”.
Menurut Romney Steinbert (2015:1) Informasi adalah data yang telah dikelola
dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan”.
Dari pengertian informasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa informasi
merupakan hasil akhir dari data yang telah diproses pada suatu sistem sehingga
menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya untuk mengambil
keputusan.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, Menurut
Marliana B.Winanti, dalam bukunya sistem informasi manajemen (2014:24)
menjelaskan bahwa pengertian Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan
11
software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggung
jawab untuk memperoleh, menggerakan, manajemen, distribusi data dan informasi.
Menurut Sutarman dalam penelitian Esa Wijayanti (2014:14) berpendapat
bahwa sistem informasi dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses,
menyimpan, menganalisa, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu
sistem yang terdiri dari kumpulan komponen sistem yaitu, software, hardware,
people dan network yang memproses informasi menjadi sebuah output yang berguna
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan blok
bangunan (Bulding Blok) yang terdiri dari:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang dimasukkan, yang berupa
dokumen-dokumen dasar
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan matematika yang akan
memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang
sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. Blok Keluaran
Produk dari keluaran sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen
dan semua pemakai sistem
4. Blok Teknologi
12
Teknologi merupakan “toolbox” dalam sistem informasi, teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membentuk pengendalian dari
sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama yaitu teknisi
(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware)
5. Blok Basis Data
Basis Data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer
digunakan perangkat untuk memanipulasinya. Basis Data diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan
DBMS (Database Management system)
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidakefesienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan
dapat langsung diatasi.
2.1.6. Sistem Informasi Manajemen
Menurut George M.Scott dalam Jogiyanto (2014:14), ”Sistem Informasi
Manajemen merupakan kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem informasi
yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan
operasi”. Maka dari itu dengan adanya sistem informasi pengolahan data menjadi
13
lebih teratur dan organisasi tidak akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi
dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
2.1.7. Definisi Sistem OOP (Object Oriented Programming)
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahudin (2018:100) memberikan batasan bahwa
“Metodologi berorientasi objek adalah suatu strategi pembangunan perangkat lunak
yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagi kumpulan objek yang berisi data
dan operasi di berlakukan terhadapnya. Metodologi berorientasi objek merupakan
suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek
secara sistematis. Metode berorientasi objek didasarkan pada penerpan prinsip-
prinsip pengelolaan kompleksitas. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian
aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemograman
berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek. Keuntungan menggunakan
metodologi berorientasi objek Menurut Rosa A.S dan M.Shalahudin (2018:101)
yaitu:
1. Meningkatkan produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai
ulang untuk masalah lainya yang melibatkan objek tersebut (reusable)
2. Kecepatan pengembangan
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan
perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
3. Kemudahan pemeliharaan
Karena dengan model objek,pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat
dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah
4. Adanya konsistensi
14
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis,
perancangan maupun pengkodean.
5. Meningkatkan kualitas perangkat lunak
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya
konsistensi pada saat pengembanganya,perangkat lunak yang di hasilkan akan
mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan
2.1.8. Basis Data
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahudin (2018:43),Sistem Basis Data adalah
sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memlihara data yang sudah
diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan.pada intinya
basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah
dan cepat.Basis Data Relasional yang di implementasikan dengan tabel-tabel yang
saling memiliki relasi.
Sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan Basis Data
apapun bentuknya,entah berupa file teks ataupun Database Management System
(DBMS).
Kebutuhan Basis Data dalam sistem informasi meliputi:
1. Masukan, menyimpan, dan mengambil data
2. Membuat laporan bedasarkan data yang telah disimpan
2.1.9. DBMS
Menurut Rosa A.S (2018:44) DBMS (Database Manajemen System) atau
dalam bahasa indonesia sering disebut sistem manajemen basis data adalah suatu
sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan
15
data. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS, jika memenuhi persyaratan minimal
sebagai berikut:
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data
2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data yang dilakukan
4. Mampu menangani backup yang ada
Pada tahun 1980an mulai berkembang object oriented DBMS (OODBMS).
OODBMS berkembang seiring dengan perkembangan teknologi pemograman
berorientasi objek.secara umum dapat diartikan bahwa OODBMS merupakan DBMS
yang memandang data sebagai suatu objek. Saat ini OODBMS juga cukup
berkembang namun belum dapat menggeser kepopuleran RDBMS. Berikut ini
adalah 4 macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di dunia saat
ini,yaitu:
a. Oracle.
b. Microsoft SQL server.
c. IBM DB2.
d. Microsoft Access.
2.1.10. Model Pengembangan Waterfall
Menurut Rosa (2018:28) “model SLDC air terjun (waterfall) sering juga
disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau jalur hidup klasik (classic life
cycle)”Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuensial atau secara terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian,
16
dan tahap pendukung (support)”. Berikut ini adalah penjelasan dari model air terjun
secara sekuensial:
1. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk men-
spesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user, spesifikasi perangkat lunak pada tahap ini
perlu untuk didokumentasikan
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat
lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini menstranslasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan kerepresentasi desain
agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain
perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap
ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap
desain
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk
meminimalisir kesalahan (eror) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan
5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance)
17
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user.perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan
yang muncul dan tidak terdeteksi saat melakukan pengujian atau perangkat lunak
harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan
dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk
perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru
Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan
sesuai alurnya karena sebab berikut:
1. Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan
2. Sangat sulit pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal alur
pengembangan.pelanggan sering kali butuh contoh (prototype)untuk menjabarkan
spesifikasi kebutuhan sistemlebih lanjut
3. Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di
akhir alur pengembangan
Dengan berbagai kelemahan yang dimilki model air terjun tapi model ini telah
menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model
pengembangan perangkat lunak.Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan
pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya perubahan kebutuhan
selama pengembangan perangkat lunak kecil,Hal posotif dari model air terjun adalah
terstruktur tahap pengembangan sistem jelas,dokumentasi dihasilkan di setiap tahap
pengembangan,dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai
dijalankan,(tidak ada tumpang tindih) pelaksanaan tahap.
2.2. Teori Pendukung
18
Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis melengkapinya dengan teori
pendukung sebagai alat bantu dalam menyediakan Tugas Akhir ini, adapun teori
yang digunakan, antara lain:
2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Rosa A.S dan M.Shalahudin (2018:50) pemodelan awal basis data
yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram
(ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika.ERD
digunakan untuk pemodelan basis data relasional.Sehingga jika menyimpan basis
data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu
menggunakan ERD, ERD biasanya memiliki hubungan satu relasi menghubungkan
dua entitas .beberapa metode perancangan ERD menoleransi hubungan satu relasi
menghubungkan tiga buah relasi (satu relasi mengubungkan banyak entitas) ERD
memiliki beberapa aliran notasi seperti chen(dikembangkan oleh peter chen) barker,
(dikembangkan oleh richard barker, ian palmer, harry ellis).
2.2.2. Komponen Entity Relationship Diagram
1. Entitas merupakan data inti yang akan
disimpan,penamaan entitas biasanya lebih
ke kata benda dan belum merupakan nama
tabel
2. Relasi yang menghubungkan antar
entitas,biasanya diawali dengan kata kerja
19
3. Atribut atau kolom data yang butuh
disimpan dalam suatu entitas
4. Atribut kunci primer kolom data yang
butuh disimpan dalam suatu entitas dan
digunakan sebagai kunci akses recordyang
diinginkan, biasanya berupa id, kunci
primer dapat lebih dari satu kolom,asalkan
kombinasi dari beberapa kolom tersebut
bersifat unik
5. Atribut multinilaiatau kolom data yang
butuh disimpan dalam suatu entitas yang
dapat memiliki nilai lebih dari satu
6. Asociation atau asosiasi penghubung antar
relasi dan entitas dimana kedua ujungnya
memiliki Multiplicity kemungkinan jumlah
pemakaian jumlah pemakaian kemungkinan
jumlah maksimum keterhubungan antara
entitas satu dengan entitas yang lain,disebut
dengan kardinalitas.
Dalam ERD,hubungan(relasi) dapat terdiri dari sejumlah entitas yang disebut
derajat relasi.derajat relasi maksimum disebut juga dengan kardinalitas,sedangkan
derajat minimum disebut modalitas,jadi kardinalitas relasi menunjukan jumlah
20
maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas
lain.kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas misalnya A dan B
dapat berupa :
1. Binary (one to one Relationship )
Biasanya memiliki hubungan satu relasi menghubungkan dua buah entitas.
2. Ternary (one to many Relationship)
Menoleransi hubungan relasi ternarysatu relasi menghubungkan tiga buah relasi
3. N-ary (Many to many Relationship)
Satu relasi menghubungkan banyak entitas, tapi banyak metode perancangan ERD
yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary
2.2.3. LRS (Logical Record Structure)
Menurut Tabrani (2014:33-41) “Logical record Structure (LRS)”dibentuk
dengan nomor dari tipe Record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak
persegi panjang dan dengan nama yang unik,perbedaan LRS dengan E-R diagram
adalah nama tipe Record berada diluar kotak field tipe record ditempatkan LRS
terdiri dari link-link di antara record link ini menunjukan arah dari satu tipe record
field-field yang kelihatan pada kedua link tiperecord. Penggambaran LRS mulai
dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan,
dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode
yang lain dimulai dengan ER-Diagram dan langsung dikonversikan ke LRS. Menurut
Junaidi (2016:17-26) bahwa Logical Record Structure merupakan hasil dari
pemodelan entity relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat
hubungan-hubungan antar entitas.
21
Dari beberapa penjelasan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa Logical
Record Structure (LRS) adalah struktur dari tipe tecord pada tabel-tabel antar
himpunan entitas.
2.2.4. UML (Unified Modelling Language)
Menurut Rosa A.S dan M.shalahudin (2018:136) UML (Unified Modelling
Language) perangkat pemodelan adalah suatu model yang digunakan untuk
menguraikan sistem menjadi bagian-bagian yang dapat diatur dan
mengomunisasikan ciri konseptual dan fungsional kepada pengamat.peran perangkat
pemodelan yaitu:
1. Komunikasi
Perangkat pemodelan dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara pemakai
dengan analis sistem maupun developer dalam pengembangan sistem
2. Eksperimentasi : Pengembangan sistem yang bersifat “trial and error”.
3. Prediksi : Model meramalkan bagaimana suatu sistem akan bekerja
2.2.5. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu
diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang
dilakukan aktor,jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.diagram aktivitas juga banyak
digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
1. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses
bisnis sistem yang didefinisikan
22
2. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem/user interface di mana setiap aktivitas dianggap
memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
3. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu
didefinisikan kasus ujiannya
4. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak
2.2.6. Use Case Diagram
Use Case Diagram atau diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakukan
(Behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Syarat penamaan pada Use Case adalah nama
didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami, ada dua hal utama pada Use Case yaitu
pendefinisian apa yang disebut aktor Use Case.
1. Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor
adalah gambar, tapi aktor belum tentu merupakan orang
2. Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar
pesan antar unit atau aktor
2.2.7. Class Diagram
Diagram kelas atau Class Diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian
kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.kelas memiliki apa yang disebut atribut dan
metode atau operasi.
1. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas
2. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas,Diagram kelas dibuat
agar pembuat program atau programmer membuat kelas-kelas sesuai rancangan didalam diagram
kelas agar antara dokumentsi perancangan dan perangkat lunak sinkron. Banyak berbagai
kasus,perancangan kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat
lunak,sehingga tidaklah ada gunnya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan jadi
hasilnya tidak sesuai. Susunan kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis
kelas sebagai berikut:
a. Kelas main yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan.
23
b. Kelas yang menangani tampilan sistem(view)kelas yang mendefinisikan dan mengatur
tampilan ke pemakai.
c. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case (controller)kelas yang menangani fungsi-fungsi
yang harus ada diambil dari pendefinisian use case,kelas ini biasanya disebut dengan kelas
proses yang menangani proses bisnis pada perangkat lunak.
d. Kelas yang diambil dari pendefinisian data (model)kelas yang digunakan untuk memegang atau
membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis
data,semua tabel yang dibuat di basis data dapat di jadikan kelas,namun untuk tabel dari hasil
relasi atau atribut multivaluepada ERD dapat di jadikan kelas tersendiri dapat juga tidak
asalkan pengaksesanya dapat dipertanggung jawabkan atau tetap ada dalam perancangan kelas.
2.2.8. Sequence Diagram
Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada Use Case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan yang dikirimkan dan diterima antar
objek.oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui
objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang
dimiliki kelas yang diinstaisasi menjadi objek itu,membuat diagram sekuen juga
dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case. Banyaknya diagram
sekuen yang harus digambar adalah minimal sebanyak pendefisian Use Case yang
memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan
interaksi jalanya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin
banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga
semakin banyak.