bab 8 masalah pokok pembangunan

Upload: ayie-pratidhina

Post on 18-Jul-2015

113 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    1/28

    B a b 8 M a s a l a h P o k o k P e m b a n g u n a n

    Bab ini bertujuan untuk menjelaskan:1. Pentingnya pertumbuhan ekonomi2. Faktor-faktor penyebab pertumbuhan ekonomi3. Masalah dan macam-macam distribusi pendapatan4. Masalah, penyebab, dan macam kemiskinan kemiskinanPERTUMBUHAN EKONOMI

    Selama dua dasa warsa yang lalu titik perhatian utama ekonomi dunia ditunjukkan padaupaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan nasional riil, Para ekonomberanggapan bahwa pertumbuhan pendapatan nasional riil tersebut bisa digunakan sebagaiukuran kinerja (performance) perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, pemahamanterhadap sifat dan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan ekonomi tersebut penting sekaliuntuk diperdalam. Pada bagian ini dibahas tentang konsep dasar teori pertumbuhan ekonomidengan menggunakan kerangka analisis kemungkinan produksi sederhana (simple pro-duction possibility) untuk meJihat tingkat, komposisi, dan pertumbuhan output nasional.Kemudian dibahas pula secara singkat sejarah pertumbuhan ekonomi negara-negara maju,dan akhirnya perdebatan tentang masalah pertumbuhan itu sendiri.Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan EkonomiFaktor-faktor penting yang mernpengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat adalah:1. Akumulasi Modal, termasuk semua investasi bam yang berwujud tanah (lahan),

    peralatan fisikal, dan sumberdaya manusia (human resources).2. Pertumbuhan Penduduk3. Kemajuan Teknologiad 1. Akumulasi Modal

    Akumulasi modal akan terjadijika ada proporsi tertentu dari pendapatan sekarang yangditabung yang kemudian diinvestasikan untuk memperbesar output pada masa yang akandatang. Pabrik-pabrik, mesin-mesin, peralatan-peralatan, dan barang-barang bam akanmeningkatkan stok modal (capital stock) fisikal suatu negara (yaitu jumlah nilai riil bersihdari semua barang-barang modal produktif secara fisikal) sehingga pada gilirannya akan

    136

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    2/28

    memungkinkan negara tersebut untuk mencapai tingkat output yang lebih besar. Investasi-investasi lainnya yang dikenal dengan sebutan infrastruktur sosial dan ekonomi yaitu jalanraya, listrik, air, sanitasi, dan komunikasi akan mempermudah dan mengintegrasikankegiatan-kegiatan ekonomi.

    Ada lagi cara untuk menginvestasikan sumberdaya suatu negara yaitu dengan cara tidaklangsung. Pernbangunan fasilitas-fasilitas irigasi akan dapat memperbaiki kualitas lahanpertanian melalui peningkatan produktivitas per hektar. Jika 100 hektar lahan beririgasi bisamenghasilkan output yang sarna dengan 200 hektar lahan tak beririgasi (dengan catatanpenggunaan input-input lainnya sama), maka fasilitas irigasi itu nilainya sarna dengan duakali luas lahan tanpa irigasi. Penggunaan pupuk-pupuk kimia dan pembasmian hamapenyakit dengan pestisida juga akan bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas lahan.Semua bentuk investasi ini merupakan cara-cara untuk memperbaiki kualitas sumberdayatanah yang ada.

    Sarna halnya dengan investasi tak langsung di atas, investasi sumberdaya manusia(human investment) juga dapat memperbaiki kualitas surnberdaya manusia terse but dan jugaakan rnempunyai pengaruh yang sarna atau bahkan lebih besar terhadap produksi. Sekolah-sekolah formal, sekolah-sekolah kejuruan, dan program-program latihan kerja serta berbagaipendidikan informal lainnya semuanya diciptakan secara lebih efektif untuk mernperbesarkemampuan manusia dan sumberdaya-sumberdaya lainnya sebagai hasil dari investasilangsung dalam pembangunan gedung-gedung, peralatan dan bahan-bahan (buku-buku,proyektor, peralatan penelitian, alat-alat latihan kerja, mesin-rnesin, dan lain-lain). Latihan-latihan tingkat lanjutan yang relevan bagi tenaga pendidik, demikian pula dengan buku-bukupelajaran ekonomi yang baik, bisa mernbuat perubahan yang sangat besar dalam mutu,kepemimpinan, dan produktivitas tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu investasi dalamsumberdaya manusia ini sarna dengan mernperbaiki mutu sekaligus meningkatkanproduktivitas sumberdaya-sumberdaya tanah rnelalui investasi yang strategis terse but.

    Semua fenomena di atas merupakan bentuk investasi menuju terjadinya akumulasimodal. Akumulasi modal akan menambah sumberdaya-sumberdaya baru (memperbaikikualitas tanah yang rusak) atau meningkatkan kualitas sumberdaya-sumberdaya yang ada(irigasi, pupuk, pestisida, dan lain-lain), tetapi ciri-cirinya yang utama bahwa investasi itumenyangkut suatu trade-off antara konsumsi sekarang dan konsumsi masa yang akan datang- memberikan hasil yang sedikit sekarang, tetapi hasilnya akan lebih banyak nanti.ad 2. Pertumbuhan Penduduk

    Pertumbuhan penduduk dan yang hal-hal yang berhubungan dengan kenaikan jumlahangkatan kerja (labor force) secara tradisional telah dianggap sebagai faktor yang positifdalam rnerangsang pertumbuhan ekonomi. Artinya, semakin banyak angkatan kerja berartisemakin produktif tenaga kerja, sedangkan semakin ban yak penduduk akan meningkatkanpotensi pasar domestik.

    Namun dernikian, yang perlu dipertanyakan adalah: apakah peningkatan penawarantenaga kerja yang cepat di NSB yang rnempunyai surplus tenaga kerja mempunyai pengaruh

    137

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    3/28

    yang positif atau negatifterhadap kemajuan ekonomi? Jawabnya: tergantung pada kemampuansistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan mempekerjakan tambahan pekerja itu secaraproduktif. Kemampuan tersebut tergantung pada tingkat dan jenis akumulasi modal dantersedianya faktor-faktor lain yang dibutuhkan, seperti misalnya keahlian manajerial danadministratif.

    Dalam memahami dua faktor fundamental pertama yang menyebabkan pertumbuhanekonomi, untuk semen tara kita sisihkan dulu komponen ketiga (teknologi). Mari kita lihatkedua faktor itu berinteraksi melalui kurva kemungkinan produksi atau ProductionPossibility Curve (PPC) untuk memperbesar keseluruhan output potensial masyarakat darisemua barang. Dengan teknologi, sumberdaya fisikal, dan sumberdaya manusia tertentu,PPC menggambarkan kombinasi-kombinasi output maksimum yang bisa dicapai untuk duakelompok komoditi, misalkan beras dan radio, jika semua sumberdaya yang ada digunakansecara penuh dan efisien (full employment).

    Misalkan teknologi tidak berubah, sedangkan sumberdaya fisikal dan sumberdayamanusia ditingkatkan dua kali sebagai hasil dari investasi yang meningkatkan kualitassumberdaya yang ada atau investasi sumberdaya-sumberdaya baru: tanah, modal, dan tenagakerja. Gambar 8.1 menunjukkan bahwa penduakalilipatan jumlah sumberdaya akanmenyebabkan PPC bergeser menjauhi titik asal (origin) secara seragam dari P-P ke Pi-P'.Radio dan beras sekarang bisa diproduksi lebih banyak.

    Gambar 8.1.Pengaruh Pertambahan Sumberdaya Fisikal danSumberdaya Manusia terhadap Posisi PPC

    Radio

    p.r--__

    /p

    x.... ------ __ -~.._---. Berasp*o

    138

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    4/28

    Dalam analisis ini dianggap hanya dua macam barang yang dihasilkan oleh perekonomianterse but. Oleh karena itu GNP (nilai keseluruhan dari barang-barang dan jasa yang dihasilkan)menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya. Dengan kata lain, proses pertumbuhan ekonomisedang berlangsung.

    Seandainya negara tersebut tidak menggunakan sumberdaya fisikal dan sumberdayamanusia secara penuh seperti pada titik X dan XI pada Gambar 8.I, maka terjadi penganggurandan modal serta tanah yang menganggur (idle). Tetapi perlu pula diingat bahwa tidak adakeharusan bahwa pertumbuhan sumberdaya akan menyebabkan pertumbuhan output yanglebih tinggi. Ini bukan hukum ekonomi dan banyak NSB yang pertumbuhannya sangat burukmembuktikan fenomena ini. Pertumbuhan penyediaan sumber dayajuga bukan syarat yangdiperlukan untuk pertumbuhan ekonomi jangka pendek, karena pemanfaatan sumber dayayang menganggur yang ada bisa menaikkan tingkat output secara substansial, seperti yangdilukiskan oleh pergerakan dari titik X ke XI. Namun demikian, dalam jangka panjang,perbaikan dan peningkatan kualitas sumber day a seperti halnya investasi baru yang dirancanguntuk memperbesar kuantitas sumber daya-sumber daya tersebut merupakan tindakan yangmendasar untuk mempercepat pertumbuhan output nasional.

    Di samping menganggap pertumbuhan semua faktor produksi secara proporsional, marikita anggap bahwa misalnya hanya modal atau hanya tanah yang dinaikkan, baik kualitasmaupun kuantitasnya. Gambar (a) dan (b) pada Gambar 8.2 menunjukkan bahwa pabrik radiorelatif menggunakan modal uang lebih banyak sedangkan produksi beras relatif menggunakantanah lebih banyak. Oleh karena itu pergeseran Pl'C akan lebih berat ke arah radio (Gambar8.2a) jika modal tumbuh dengan cepat, dan ke arah beras (Gambar 8.2b) jika kuantitas dankualitas tanah tumbuh relatif lebih cepat.

    Namun demikian, karena pada keadaan bisa kedua produk tersebut akan membutuhkankedua faktor produksi itu sebagai input produktif, walaupun dalam kombinasi yang sangatberbeda, maka Pl'C masih bergeser sedikit menjauhi titik origin sepanjang sumbu beras (a)jika modal dinaikkan, dan sepanjang sumbu radio (b) hanya jika kuantitas dan atau kualitassumberdaya tanah diperluas.ad 3. Kemajuan Teknologi

    Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan faktor yang paling penting bagipertumbuhan ekonomi. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kemajuan teknologidisebabkan oleh cara-cara baru dan cara-cara lama yang diperbaiki dalam melakukanpekerjaan-pekerjaan tradisional, seperti cara menanam padi, membuat pakaian, ataumembangun rumah. Ada 3 macam klasifikasi kemajuan teknologi yaitu: netral, hemattenaga kerja (labor saving), dan hemat modal (capital saving).

    Kemajuan teknologi yang bersifat netral terjadi jika tingkat output yang dicapai lebihtinggi pada kuantitas dan kornbinasi-kombinasi input yang sarna. Inovasi-inovasi yangtimbul dari pembagian kerja (division of labor) bisa yang tepat akan menghasilkan tingkatoutput total yang lebih tinggi dan konsumsi yang lebih banyak untuk semua orang. Dalamhubungannya dengan analisis kemungkinan produksi (Pl'C), kemajuan teknologi yang

    139

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    5/28

    Gambar 8.2.Pergeseran PPC yang non-simetris jika:(a) hanya stok modal yang diperluas dan(b) hanya kenaikan kuantitas dan atau kualitas tanah.

    (a) pertumbuhan (b) pertumbuhan stok modalsumberdaya tanah

    Radio Radio

    (a) pertumbuhan stok modal (b) pertumbuhan sumber daya tanahp'

    p

    p'

    p

    oL..-----.J..;;;;;;;;;;;;;;;;;;!~--.. Berasp*

    bersifat netral adalah penduakalian output total adalah sarna dengan menduakalikan semuainput produktif. Pergeseran Pf'C menjauhi titik asal (origin) ditunjukkan oleh Gambar 8.3menunjukkan gambar kemajuan teknologi yang bersifat netral.

    Di lain pihak, kemajuan teknologi bisa bersifat hemat tenaga kerja atau hematmodal, yaitu tingkat output yang lebih tinggi bisa dicapai dengan jumlah tenaga kerja atauinput modal yang sarna. Penggunaan kornputer, traktor, dan alat-alat mekanisasi lainnya,yang merupakan mesin-rnesin dan peralatan modern bisa diklasifikasikan sebagai hemattenaga kerja.

    Kemajuan teknologi yang bersifat hemat modal adalah sangat jarang terjadi, karenahampir semua penelitian ilmiah dan perkembangan teknologi yang dilakukan di negara majuadalah bertujuan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modal. Tetapi untuk negara-negarayang mempunyai tenaga kerja yang melimpah seperti NSB pada umurnnya, maka kemajuanteknologi yang bersifat hemat modal sangat dibutuhkan. Metode produksi yang lebih efisien(biaya produksi rendah) adalah metoda produksi yang padat tenaga kerja (labor intensive).

    Kemajuan teknologi bisa juga bersifat memperluas tenaga kerja (labor aumenting) atauperluasan modal (capital augmenting). Kemajuan teknologi yang bersifat perluasan tenaga

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    6/28

    140

    Gambar 8.3.Kemajuan Teknologi yang Bersifat NetralRadio

    P.----P

    o Pkerja terjadi jika kualitas atau keahlian angkatan kerja ditingkatkan, misalnya penggunaanvideo, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya dalam memberikan pelajaran dikelas. Sementara itu kemajuan teknologi yang bersifat perluasan modal terjadi jika penggunaanmodal secara lebih produktif, misalnya penggantian bahan untuk membuat bajak dari kayumenjadi baja dalam produksi pertanian.

    Gambar 8.4.Pengaruh penggunaan bibit unggul baru terhadap produksi beras.Radio

    o-------~-~~---. BerasP P' 141

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    7/28

    Kita bisa menggunakan PPC untuk beras dan radio untuk menganalisis dua macamkemajuan teknologi yang sangat berbeda itu. Penggunaan bibit unggul, misalnya, bisamembuat petani padi mampu meningkatkan hasil padinya menjadi dua atau tiga kali dari hasilbiasanya per hektar sawah. Dengan menggunakan analisis kemungkinan produksi, pengaruhpenggunaan bibit unggul itu ditunjukkan oleh Gambar 8.4. Pada gambar tersebut tampakbahwa kurva tersebut bergeser menjauhi titik origin pada sumbu beras dimana perpotongannyadengan sumbu radio tidak berubah (bibit unggul baru tidak bisa digunakan untuk meningkatkanproduksi radio secara langsung).

    Dalam hubungannyadengan teknologi pembuatan radio, penemuan transistormempunyaidampak yang sangat besar terhadap komunikasi seperti halnya penemuan mesin uap dalamtransportasi. Dengan adanya transistor tersebut produksi radio tumbuh dengan pesat. Prosesproduksi menjadi lebih gampang dan para pekerja mampu untuk meningkatkan produktivitastotal mereka dengan cepat. Gambar 8.5 menunjukkan bahwa teknologi transistor telahmenyebabkan PPC berputar ke arah luar sepanjang sumbu vertikal. Sementara itu,perpotongannyadengan sumbu beras tidak berubah, walaupun mingkin dengan mendengarkanmusik selama bekerja akan meningkatkan produktivitas para petani.

    Gambar 8.5.Pengaruh Penggunaan Transistor terhadap Produksi Radio

    Radio

    p

    o pKarakteristik Pertumbuhan Ekonomi Modern

    Simon Kuznets, penerima hadiah Nobel dalam bidang ekonomi pada tahun 1971 ataskepeloporannyadalam mengukurdan menganalisis sejarah pertumbuhan pendapatan nasionalnegara-negara maju, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi suatu negara sebagai "kemampuannegara itu untuk menyediakan barang-barang ekonomi yang terus meningkat bagi

    142

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    8/28

    penduduknya, pertumbuhan kemampuan ini berdasarkan kepada kemajuan teknologi dankelembagaan serta penyesuaian ideologi yang dibutuhkannya." Ketiga komponen pokokdari definisi ini sangat penting artinya:(1) Kenaikan output nasional secara terus menerus merupakan perwujudan dari pertumbuhan

    ekonomi dan kemampuan untuk menyediakan berbagai macam barang ekonomimerupakan tanda kematangan ekonomi.

    (2) Kemajuan teknologi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yangberkesinambungan, namun belum merupakan syarat yang cukup. Untuk merealisirpotensi pertumbuhan yang terkandung dalam teknologi baru, maka

    (3) Penyesuaian kelembagaan, sikap, dan ideologi harus dilakukan. Inovasi teknologi tanpadisertai inovasi sosial ibarat bola lampu tanpa aliran listrik. Potensi ada tetapi tanpa inputyang melengkapi tidak akan berarti apa-apa.Dalam analisisnya yang rnendalam, Kuznets memisahkan 6 karakteristik yang terjadi

    dalam proses pertumbuhan pada hampir semua negara maju yaitu:Dua Variabel Ekonomi Agregatif:1. Tingginya tingkat pertumbuhan output per kapita dan penduduk.2. Tingginya tingkat kenaikan produktivitas faktor produksi secara keseluruhan,

    terutama produktivitas tenaga kerja.Dua Variabel Transformasi Struktural:3. Tingginya tingkat transformasi struktur ekonomi4. Tingginya tingkat transformasi sosial dan ideologi.Dua Faktor yang Mempengaruhi Meluasnya Pertumbuhan Ekonomi Internasional:1. Kecenderungan negara-negara maju secara ekonomis untuk menjangkau seluruh

    dunia untuk mendapatkan pasar dan bahan baku.2. Pertumbuhan ekonomi ini hanya terbatas hanya pada sepertiga populasi dunia.Di bawah ini dijelaskan dengan singkat masing-masing karakteristik di atas.Dalam hal pertumbuhan output per kapita dan penduduk, semua negara yang telah maju

    sekarang ini telah berpengalaman banyak dari sejarah tingkat pertumbuhan mereka selamamasa pertumbuhan ekonomi modern, dari sekitar tahun 1770 sampai sekarang ini. Untuknegara-negara maju non-komunis, tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan selama 200 tahunyang lalu hampir sebesar 2 persen untuk output per kapita, Ipersen untuk penduduk, dan olehkarena itu 3 persen untuk output total (GNP riil).

    Tingkat-tingkat pertumbuhan tersebut- menunjukkan bahwa pertumbuhan output perkapita membutuhkan waktu 35 tahun untuk menjadi dua kali lipat (doubling time), 70 tahununtuk penduduk, dan 24 tahun untuk GNP riil- jauh lebih besar dari pada yang dialami padamasa sebelum revolusi industri terjadi pada akhir abab 18. Sebagai contoh, output per kapitaselama dua abad terakhir diperkirakan sepuluh kali lebih besar dari masa pra modern;penduduk tumbuh sekitar empat atau lima kali lebih besar dari pada periode sebelumnya, dan

    143

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    9/28

    percepatan pertumbuhan output (GNP) diperkirakan sekitar 14 atau 15 kali lebih besar daripada sebelum abad ke 19.

    Tingginya tingkat pertumbuhan produktivitas merupakan karakteristik pertumbuhanekonomi modern. Tingkat produktivitas faktor produksi (tenaga kerja) naik beberapa kalilipat dibanding pada masa pra-modern. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa tingkatkenaikan produktivitas sekitar 50 sampai 70 persen. Dengan kata lain, kemajuan teknologiyang memasukkan peningkatan sumberdaya fisikal dan manusia telah meningkatkan GNPper kapita.

    Berdasarkan catatan sejarah, tingkat perubahan struktural dan sektoral itu bersifatinheren dalam proses pertumbuhan. Perubahan struktural ini termasuk pergeseran secaraperlahan dari kegiatan-kegiatan pertanian menuju kegiatan-kegiatan non-pertanian, danakhir-akhir ini dari industri kejasa. Sebagai contoh, di Amerika Serikat proporsi tenaga kerjayang bekerjadi sektorpertanian adalah sebesar 53,5 persen pada tahun 1870. Pada tahun 1960proporsi itu turun menjadi kurang dari 7 persen.Transformasi sosial dan ideologi sangat diperlukan bagi peru bah an struktur ekonomidalam setiap masyarakat. Contoh dari transformasi sosial ini termasuk proses urbanisasi,penyerapan ide-ide, sikap-sikap dan lembaga-lembaga yang akhirnya dikenal sebagai"modernisasi." Gunnar Myrdal dalam bukunya yang berjudul Asian Drama (1971)memberikan beberapa ciri modernisasi yaitu adanya rasionalitas, adanya perencanaan,adanya proses keterjaminan keadaan sosial dan ekonomi bagi setiap orang (status, kesempatan,pendapatan, kernakmuran, dan sebagainya), dan perbaikan sistem kelembagaan dan perilaku(sikap).

    Dua karakteristik terakhir dari pertumbuhan ekonomi modern berkaitan dengan peranannegara-negara maju dalam dunia internasional. Karakteristik yang pertama adalah berkaitandengan kecenderungan negara-negara kaya untuk menjangkau seluruh pelosok dunia untukmendapatkan produk-produk primer dan bahan baku, tenaga kerja yang murah, dan pasaryang menguntungkan bagi barang-barang industri oleh mereka. Kegiatan-kegiatan itu bisadicapai karena adanya kemajuan teknologi modern terutama dalam bidang komunikasi dantransportasi. Hal ini membuat bumi seolah-olah dipersatukan, tidak seperti abad 19. Keadaaninijuga membuat negara-negara miskin didominasi oleh negara-negara maju, baik di bidangpolitik maupun ekonomi.

    Yang terakhir, kenaikan output dunia yang sangat mengesankan selama 2 abad terakhir,sayangnya, hanya dinikmati oleh sepertiga penduduk dunia. Sepertiga penduduk dunia itubahkan menikmati 85 persen dari pendapatan dunia.Perdebatan Masalah PertumbuhanDi awal tahun 1970-an terjadi perubahan persepsi pemerintah dan swasta secara luarbiasa mengenai tujuan utama kegiatan ekonomi. Di negara-negara kaya maupun di negara-negara miskin tumbuh kekecewaan terhadap tekad untuk mengejar pertumbuhan sebagaitujuan pokok ekonomi masyarakat. Di negara-negara maju, tekanan yang utama tampaknyausaha untuk menggeser orientasi pada pertumbuhan ekonomi menuju ke usaha yang lebih

    144

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    10/28

    memperhatikan kualitas hidup (quality of life). Perhatian tersebut tampak pada adanyagerakan lingkungan hidup. Terjadi protes keras terhadap ganasnya pertumbuhan ekonomidan akibat polusi oleh air dan udara, penipisan cadangan sumber daya alam, dan perusakankeindahan - keindahan alamo

    Sebuah buku yang cukup berpengaruh yang berjudul The Limits to Growth (1972)menjelaskan kenyataan bahwa sumber daya-sumber daya alam yang terbatas di bumi ini tidakakan dapat menopang tingkat pertumbuhan yang tinggi secara terus menerus tanpa terjadinyabencana sosial dan ekonomi yang besar.

    Di negara-negara miskin yang menjadi perhatian utama adalah masalah pertumbuhanversus distribusi pendapatan. Banyak NSB yang mengalami tingkat pertumbuhan ekonomiyang tinggi pada tahun I960-an mulai menyadari bahwa pertumbuhan semacam itu hanyasedikit manfaatnyadalam memecahkan masalah kemiskinan. Bagi ratusanjutarakyat Afrika,Asia, dan Amerika Latin, tingkat kehidupan tampaknya mandeg dan bahkan untuk beberapanegara terjadi penurunan tingkat kehidupan riiI. Tingkat pengangguran dan pengangguransemu meningkat di daerah pedesaan dan perkotaan. Distribusi pendapatan antara kay a danmiskin semakin tidak merata. Banyak orang merasakan bahwa pertumbuhan ekonomi yangtinggi telah gagal untuk menghilangkan atau bahkan mengurangi luasnyakemiskinan absolutdiNSB.

    Dengan kata lain, pertumbuhan GNP per kapita yang cepat tidak secara otomatismeningkatkan tingkat hidup rakyat banyak. Malah pertumbuhan GNP per kapita ini dibeberapa NSB (seperti Pakistan, India, Kenya, dan lain-lain) telah menimbulkan penurunanabsolut dalam tingkat hidup orang miskin di perkotaan dan pedesaan. Apa yang disebutdengan proses trickle down effect dari manfaat pertumbuhan ekonomi bagi orang miskintidak terjadi.DISTRIBUSI PENDAPATANKetidak-merataan Distribusi Pendapatan

    Penghapusan kemiskinan dan berkembangnya ketidak-merataan distribusi pendapatanmerupakan inti permasalahan pembangunan. Walaupun titik perhatian utama kita padaketidak-merataan distribusi pendapatan dan harta kekayaan (assets), namun hal tersebuthanyalah merupakan sebagian kecil dari masalah ketidak-merataan yang lebih luas di NSB.Misalnya ketidak-merataan kekuasaan, prestise, status, kepuasan kerja, kondisi kerja, tingkatpartisipasi, kebebasan untuk rnemilih, dan lain-lain.

    Lewat pemahaman yang mendalam akan masalah ketidak merataan dan kemiskinan inimemberikan dasar yang baik untuk menganalisis masalah pembangunan yang lebih khususseperti: pertumbuhan penduduk, pengangguran, pembangunan pedesaan, pendidikan,perdagangan internasional, dan sebagainya.

    Pembahasan masalah distribusi pendapatan dan kemiskinan ini sebenarnya sulit untukdipisahkan. Namun demikian, pada bagian ini lebih ditekankan pada pembahasan masalahdistribusi pendapatan dengan menyinggung sedikit masalah kemiskinan.

    145

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    11/28

    Sebuah cara yang sederhana untuk mendeteksi masalah distribusi pendapatan dankemiskinan adalah dengan mengggunakan kerangka kemungkinan produksi, seperti yangtelah disinggung pada bagian di muka.Untuk menggambarkan analisis tersebut, produksi barang dalam sebuah perekonomiandibagi menjadi dua macam barang. Pertama adalah barang-barang kebutuhan pokok (neces-sity goods) seperti: makanan pokok, pakaian, perumahan sederhana, dan sebagai- nya,Kedua, adalah barang-barang mewah seperti: mobil mewah, video, televisi, pakaian mewah,dan sebagainya.

    Dengan menganggap bahwa produksi sekarang terjadi pada batas kemungkinan produksi(dimana semua sumberdaya digunakan secara penuh dan efisien). Pertanyaan yang timbuladalah bagaimana menentukan kombinasi antara barang-barang kebutuhan pokok danbarang-barang mewah itu? Siapa yang akan menentukan?

    Gambar 8.6 menggambarkan masalah tersebut. Pada sumbu vertikal digambarkansemua barang mewah secara keseluruhan, sedangkan sumbu horisontal melukiskan kelompokbarang kebutuhan pokok. Oleh karena itu Production Possibility Curve (Pf'C) terse butmenggambarkan kombinasi maksimum dari kedua macam barang tersebut yang bisa dihasilkanperekonomian itu dengan cara menggunakan teknologi tertentu. Namun keadaan tersebuttidak menunjukkan secara jelas kombinasi yang mana di antara banyak kemungkinan yangakan dipilih.

    Gambar 8.6.Pemilihan Barang Apa yang akan Diproduksi:Barang Mewah versus Barang Kebutuhan Pokok.

    Barang Mewah

    A

    PPF

    B

    o.... ....1 Barang

    Kebutuhan Pokok

    146

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    12/28

    Sebagai contoh, GNP riil yang sarna ditunjukkan pada titik A dan titik B pada Gambar8.6. Pada titik A banyak barang mewah dan sedikit barang kebutuhan pokok yang dihasilkan,sedangkan pada titik B sebaliknya. Bagi negara-negara yang berpendapatan rendah, kombinasiyang diharapkan adalah pada titik B. Tetapi faktor penentu utama bagi kombinasi outputdalam perekonomian pasar dan "campuran" adalah tingkat permintaan efektif konsumensecara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh posisi dan bentuk kurva permintaan masyarakatsecara keseluruhan terutama sekali ditentukan oleh tingkat distribusi pendapatan nasional.

    Di negara yang tingkat GNP dan pendapatan per kapitanya rendah, semakin timpangdistribusi pendapatan maka permintaan agregat akan semakin dipengaruhi oleh perilakukonsumsi orang-orang kaya. Oleh karena itu posisi produksi konsumsi adalah pada titik Adimana orang kaya, biasanya, proporsi pengeluarannya lebih banyak untuk barang mewahdaripada barang kebutuhan pokok. Pada akhirnya keadaan ini tentu akan menyebabkankelompok miskin semakin menderita.

    Sebelum kita melanjutkan pada pembahasan-pernbahasan selanjutnya, ada baiknya kitamengetahui secara umum apa yang menyebabkan ketidak merataan distribusi pendapatan diNSB. Irma Adelman & Cynthia Taft Morris (1973) mengemukakan 8 sebab yaitu:I. pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan menurunnya pendapatan per

    kapita.2. inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional

    dengan pertambahan produksi barang-barang.3. ketidak-merataan pembangunan antar daerah.4. investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital intensive),

    sehingga persentase pendapatan modal dari harta tambahan besar dibandingkan denganpersentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah.

    5. rendahnya mobilitas sosial.6. pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan

    harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis.7. memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi NSB dalam perdagangan dengan negara-

    negara maju, sebagai akibat ketidak elastisan permintaan negara-negara terhadapbarang-barang ekspor NSB.

    8. hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industrirumah tangga,dan lain-lain.

    Distribusi Pendapatan PeroranganUkuran distribusi pendapatan perorangan merupakan ukuran yang paling umum digunakan

    oleh para ekonom. Ukuran sederhana ini menunjukkan hubungan antara individu-individudengan pendapatan total yang mereka terima. Bagaimana caranya pendapatan itu diperolehtidak diperhatikan. Berapa banyak pendapatan masing-rnasing pribadi, atau apakah pendapatanitu berasal dari hasil kerja sernata ataukah dari sumber-sumber lain seperti bung a, laba,hadiah, warisan, dan lain-lain.juga tidak diperhatikan. Lebih jauh lagi, sumber-sumber yang

    147

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    13/28

    bersifat lokasional (perkotaan atau pedesaan) dan okupasional (misalnya pertanian, idustripengolahan, perdagangan, jasa-jasa) juga diabaikan.

    Oleh karen a itu, para ekonom dan ahli statistik lebih suka menyusun semua individumenurut tingkat pendapatannya yang semakin meninggi dan kemudian membagi semuaindividu tersebut ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda-beda. Metode yang umumadalah membagi penduduk ke dalam kuintil (5 kelompok) atau desil (10 kelompok) sesuaidengan tingkat pendapatan yang semakin meninggi terse but dan kemudian menentukanproporsi dari pendapatan nasional total yang diterima oleh masing-rnasing kelompoktersebut.

    Sebagai contoh, Tabel 8.1 menunjukkan suatu distribusi pendapatan hipotetis suatuNSB. Pada tabel terse but ada 20 'individu' yang menyajikan penduduk negara terse but secarakeseluruhan yang disusun dengan aturan pendapatan tahunan yang semakin tinggi yangdimulai dari individu dengan pendapatan terendah (0,8 unit) sampai yang tertinggi (15 unit).Pendapatan total semua individu (pendapatan nasional) berjumlah 100 unit dan merupakanjumlah yang masuk dalam kolom 2.

    Dalam kolom 3 penduduk dikelompokkan kedalam kuintil atau 5 kelompok yangmasing-rnasing terdiri dari 4 individu. Kuintil pertama menunjukkan 20 persen pendudukyang berpendapatan terendah dalam skala pendapatan. Kelompok ini hanya menerima 5persen (5 unit uang) dari pendapatan nasional total. Kuintil yang kedua (5 - 8 individu)menerima 9 persen dari pendapatan total. Kemungkinan lain, 40 persen penduduk terendah(kuintil 1 + kuintil 2) hanya menerima 14 persen dari pendapatan, sedangkan 20 persenpenduduk tertinggi (kuintil ke 5) menerima 51 persen dari pendapatan total.

    Ukuran umum ketidak-rnerataan pendapatan yang bisa didapat dari kolom 3 adalahperbandingan antara pendapatan yang diterima oleh 40 persen penduduk terendah dan 20persen penduduk tertinggi. Perbandingan ini sering digunakan sebagai ukuran derajatketidak-rnerataan antara negara maju dan negara miskin. Dalam contoh ini, perbandinganketidak-rnerataan tersebut adalah sama dengan 14,0 dibagi dengan 51 atau 0,28.

    Untuk memberikan keterangan yang lebih terinci tentang ukuran distribusi pendapatan,bisa dilihat desil atau 10persen pangsa yang terdapat pada kolom 4. Tampak bahwa 10persenpenduduk yang terendah pendapatannya (2 individu termiskin) hanya menerima 1,8 persendan pendapatan total, sedangkan 10 persen penduduk yang berpendapatan tertinggimemperoleh 28,5 persen.Kurva Lorenz

    Cara lain untuk menganalisis distribusi pendapatan perorangan adalah membuat kurvayang disebut kurva Lorenz. Dinamakan kurva Lorenz adalah karena yang memperkenalkankurva tersebut adalah Conrad Lorenz seorang ahli statistika dari Amerika Serikat. Padatahun 1905 iamenggambarkan hubungan antara kelompok-kelompok penduduk dan pangsa(share) pendapatan mereka.

    Gambar 8.7 menunjukkan bagaimana cara membuat kurva Lorenz tersebut. Jumlahpenerima pendapatan digambarkan pada sumbu horisontal, tidak dalam angka mutlak tetapi148

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    14/28

    TabeI8.1.Distribusi Pendapatan Perorangan Suatu NSBAtas Dasar Pangsa Pendapatan Secara Hipotetis

    0,82 1,0 1,8%3 1,44 1,8 5%5 1,96 2,0 3,9%7 2,48 2,7 9%9 2,810 3,0 5,8%II 3,412 3,8 13%13 4,214 4,8 9,0%15 5,916 7,1 22%17 10,518 12,0 22,5%19 13,520 15,0 51%20 (Pendapatan 100,0 100%

    Nasional)

    3,2%

    5,1%

    7,2%

    13,0%

    28,5%100,0%

    Ukuran ketidakmerataan ->perbandingan antara 40% terendah dengan 20% tertinggi = 14/51 = 0,28)dalam persentase kumulatif. Misalnya, titik 20 menunjukkan 20 persen penduduk termiskin(paling rendah pendapatannya), dan pada titik 60 menunjukkan 60 persen pendudukterbawah pendapatannya, dan pada ujung sumbu horisontal menunjukkanjumlah 100persenpenduduk yang dihitung pendapatannya.

    Sumbu vertikal menunjukkan pangsa (share) pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase jumlah penduduk. Jumlah ini juga kumulatif sampai 100 persen, dengandemikian kedua sumbu itu sama panjangnya dan akhirnya membentuk bujur sangkar.

    149

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    15/28

    Sebuah garis diagonal kemudian digambarkan melalui titik origin menuju sudut kananatas dari bujur sangkar terse but. Setiap titik pada garis diagonal tersebut menunjukkan bahwapersentase pendapatan yang diterima sama persis dengan persentase penerima pendapatantersebut. Sebagai contoh, titik tengah dari diagonal tersebut betul-betul menunjukkan bahwa50 persen pendapatan diterima oleh 50 persenjumlah penduduk. Demikianjuga titik 75 atau25. Dengan kata lain, garis diagonal tersebut menunjukkan distribusi pendapatan dalamkeadaan kemerataan sempurna (perfect equality). Oleh karena itu garis tersebut bisa jugadisebut sebagai garis kemerataan-sempurna.

    Gambar 8.7.Kurva Lorenz

    100908070

    c :: . , .~~.;3 ~ : : : i:: 600. C y ' ? J < $ 'r: :'0 .: ':: 50) " , ' t J '0.. , ' < >'? J&: 40 +v

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    16/28

    ketidak merataan sernpurna, misalnya keadaan dimana seluruh pendapatan hanya diterimaoleh satu orang, akan ditunjukkan oleh berimpitnya kurva Lorenz tersebut dengan sumbuhorisontal bagian bawah dan sumbu vertikal sebelah kanan.

    Oleh karena tidak ada suatu negarapun yang mengalami kemerataan sempurna ataupunketidak-merataan sempurna dalam distribusi pendapatannya, maka kurva-kurva Lorenzuntuk setiap negara akan terletak di sebelah kanan kurva diagonal tersebut seperti tampakpada Gambar 8.7 itu. Semakin tinggi derajat ketidak-rnerataan, kurva Lorenz itu akansemakin melengkung (cembung) dan semakin mendekati sumbu horisontal sebelah bawah.Keadaan tersebut ditunjukkan oleh Gambar 8.8. (a dan b).

    Gambar 8.8.Derajat KemerataanIKetidakmerataan Menurut Kurva Lorenz

    (a) distribusi yang relatif merataI !X ) _ - -- -- -- -- - -- -. ,.

    Kurva Lorenz

    o'X Penduduk

    (b) distribusi yang rclatif tidak merata

    Kurva Lorenz

    100 o IO ( )'7 c Pcnduduk

    Koefisien GiniSuatu ukuran yang singkat mengenai derajat ketidakmerataan distribusi pendapatan

    dalam suatu negara bisa diperoleh dengan menghitung luas daerah antara garis diagonal(kemerataan sempurna) dengan kurva Lorenz dibandingkan dengan luas total dari separuhbujur sangkar dimana terdapat kurva Lorenz tersebut.

    Dalam Gambar 8.9 koefisien Gini itu ditunjukkan oleh perbandingan antara daerah yangdiarsir A dengan luas segi tiga BCD. Koefisien Gini diarnbil dari nama ahli statistik Italiayang bernama C. Gini yang menemukan rumus tersebut pada tahun 1912.

    Koefisien Gini ini merupakan ukuran ketidak-merataan agregat dan nilainya terletakantara 0 (kemerataan sempurna) sampai I (ketidakmerataan sempurna). Negara-negara yangmengalami ketidak merataan tinggi, koefisien Gininya berkisar antara 0,50 - 0,70; ketidak

    151

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    17/28

    merataan sedang berkisar antara 0,36 - 0,49; dan yang mengalami ketidak merataan rendahberkisar antara 0,20 - 0,35.

    Gambar 8.9.Perkiraan Koefisien Gini

    100 ..- ..,. D

    Daerah Arsir AKoef. Gini = -----Luas ~ BCD

    B C'1 c Penduduk

    Distribusi FungsionalUkuran distribusi pendapatan lain yang sering digunakan oleh para ekonom adalah

    distribusi fungsional atau distribusi pangsa jaktor produksi (factor share distribution).Ukuran distribusi ini berusaha untuk menjelaskan pangsa (share) pendapatan nasional yangditerima oleh masing-rnasing faktor produksi. Di samping memandang individu-individusebagai kesatuan yang terpisah, teori ukuran distribusi pendapatan fungsional terse butmenyelidiki persentase yang diterima tenaga kerja secara keseluruhan dibandingkan denganpersentase dari pendapatan nasional yang terdiri dari: sewa, bunga, dan laba.

    Suatu kerangka ekonomi teoritis telah dibangun berkaitan dengan konsep distribusipendapatan fungsional ini. Konsep ini mencoba untuk menjelaskan "pendapatan'' suatufaktor produksi melalui kontribusi faktor tersebut terhadap produksi. Kurva penawaran danpermintaan digunakan untuk menentukan harga-harga dari masing-rnasing faktor produksi.Jika harga-harga tersebut dikalikan dengan kuantitas yang digunakan, dengan anggapanpenggunaan faktor produksi secara efisien (biaya minimum), akan didapatkan jumlahpembayaran dari masing -rnasing faktor produksi. Misalnya, penawaran dan permintaan akantenaga kerja digunakan untuk menentukan tingkat upah. Jika tingkat upah ini kemudian152

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    18/28

    dikalikan dengan tingkat penggunaan faktor produksi tersebut (tenaga kerja), akan diperolehnilai upah total.

    Garnbar 8.10 rnernberikan suatu garnbaran yang sederhana dari teori distribusi pendapatanfungsional tradisional. Kita rnenganggap bahwa hanya ada 2 faktor produksi: modal yangrnerupakan faktor produksi tetap dan tenaga kerja rnerupakan satu-satunya faktor produksivariabel.

    Garnbar 8.10.Distribusi Pendapatan Fungsional dalam Suatu Perekonomian Pasar

    Tingkat Upah

    o TingkatPengerjaan

    Menurut asurnsi pasar persaingan, perrnintaan akan tenaga kerja ditentukan olehMarginal Product dari tenaga kerja terse but (MPL)' yaitu tarnbahan pekerja akan pekerjaansarnpai pada titik dirnana nilai dariMarginal Product-nya (VMP[) sarna dengan tingkat upahriil. Tetapi, sesuai dengan prinsip marginal product yang menurun, permintaan akan tenagakerja ini akan merupakan suatu fungsi yang menurun dari jumlah yang dipekerjakan.

    Kurva perrnintaan akan tenaga kerja yang berslope negatif tersebut ditunjukkan olehgaris DL pada Garnbar 8.10. Dengan kurva penawaran tenaga kerja SL' tingkat upahkeseirnbangan akan sarna dengan OW dan tingkat keseimbangan penggunaan tenaga kerjaadalah OL. Pendapatan nasional total ditunjukkan oleh daerah OREL. Pendapatan nasionalini terbagi menjadi 2 yaitu OWEL merupakan pangsa tenaga kerja dalam bentuk upah danWRE sebagai laba dari kaurn kapitalis.

    153

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    19/28

    Oleh karena itu dalam suatu pasar persaingan dengan fungsi produksi yang bersifatconstant returns to scale, harga-harga faktor produksi ditentukan oleh kurva penawaran danpermintaan akan faktor produksi tersebut. Pendapatan didistribusikan menurut "fungsi"yaitu tenaga kerja menerima "upah", pemilik tanah menerima "sewa", dan kaum kapitalismenerima "laba". Ini merupakan teori yang murni dan logis karena masing-masing faktorproduksi memperoleh pembayaran hanya sesuai dengan kontribusinya terhadap pendapatannasional, tidak kurang tidak lebih.

    Sayangnya, relevansi teori fungsional ini dilemahkan oleh kegagalannya dalammemperhitungkan peranan dan pengaruh penting dari kekuatan-kekuatan "non-pasar" seperti"kekuatan" untuk menentukan harga-harga faktor produksi, misalnya perjanjian bersamaantara para pekerja dan kekuatan para monopolis atau tuan tanah dalam penetapan tingkatupah.KEMISKINAN

    Pada tahun 1990 yang lalu perhatian masyarakat terhadap masalah kemiskinan kembalidigugah setelah cukup lama tidak banyak diperbincangkan di media massa. Perhatianmasyarakat tersebut berawal dari pernyataan Bank Dunia (1990) di media massa yangmemuji keberhasilan Indonesia dalam mengurangi jumlah penduduk miskin. Menurut BankDunia, Indonesia telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin secara relatif dari 40persen pada tahun 1976 menjadi 22 persen dari jumlah populasi pada tahun 1984. Suatupenurunan yang cukup besar hanya dalam kurun waktu 8 tahun.

    Namun dernikian, secara absolut jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup dibawah garis kemiskinan ternyata masih banyak yakni 35 jutajiwa. Selain itu, masih banyakpenduduk yang pendapatannya hanya sedikit sekali di atas batas garis kemiskinan. Kelompok"nyaris miskin" ini sangat rawan terhadap perubahan-perubahan keadaan ekonomi sepertikenaikan harga komoditi-komoditi utama atau turunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Olehkarena itu masalah kemiskinan ini masih tetap perlu diperhatikan secara serius karena tujuanpembangunan Indonesia adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

    Sementara itu di dunia ilmiah masalah kemiskinan ini telah banyak ditelaah oleh parailmuwan sosial dari bcrbagai latar belakang disiplin ilmu dengan menggunakan berbagaikonsep dan ukuran untuk menandai berbagai aspek dari permasalahan tcrsebut. Sosiologmaupun ekonom telah banyak menulis tentang kemiskinan, tetapi istilah seperti "standarhidup", "pendapatan" dan "distribusi pendapatan" lebih sering digunakan dalam ilmuekonomi, sedangkan istilah "kelas", "stratifikasi" dan "marginalitas" digunakan oleh parasosiolog (Hardiman &Midgley, 1982). Bagi yang memperhatikan masalah-masalah kebijakansosial secara lebih luas biasanya lebih memperhatikan konsep "tingkat hidup", yakni tidakhanya menekankan tingkat pendapatan saja tetapi juga masalah pendidikan, perumahan,kesehatan dan kondisi-kondisi sosiallainnya dari masyarakat. Namun dernikian, sampai saatini belum ada definisi-definisi yang baku dan bisa diterima secara umum dari berbagaimacam istilah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kemiskinan itu sangat kompleksdan pemecahannya pun tidak mudah.

    154

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    20/28

    Menurut para ahli (antara lain Andre Bayo Ala, 1981), kemiskinan itu multi dimen-sional. Artinya, karena kebutuhan manusia itu bermacarn-rnacam, maka kemiskinan punmemeliki banyak aspek. Dilihat dari kebijakan umum, maka kemiskinan meliputi aspekprimer yang berupa miskin akan aset, organisasi sosial politik, dan pengetahuan sertaketrampilan; dan aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber-sumberkeuangan dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan terse but terrnanifestasikan dalambentuk kekurangan gizi, air, peru mahan yang sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik,dan tingkat pendidikan yang rendah.

    Selain itu, dimensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan, baik secara langsung maupuntak langsung. Hal ini berarti bahwa kemajuan dan atau kemunduran pada salah satu aspekdapat mempengaruhi kemajuan atau kemunduran pada aspek lainnya. Dan aspek lainnya darikemiskinan ini adalah bahwa yang miskin itu adalah manusianya, baik secara individualmaupun kolektif. Kita sering mendengar istilah kemiskinan pedesaan, kemiskinan perkotaan,dan sebagainya. Namun demikian, bukan berarti desa atau kota an sich yang mengalamikemiskinan, tetapi orang-orang atau penduduk (manusianya) yang menderita miskin.

    Oleh karena itu, masalah kemiskinan ini masih tetap relevan dan penting untuk dikaji dandiupayakan penanggulangannya, kalau tujuan pembangunan nasional yang adil dan merataserta terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya ingin dicapai.Aspek-aspek Kemiskinan

    Pembahasan masalah kemiskinan ini dapat didekati dari 3 aspek yakni: penyebab,ukuran, dan indikator kemiskinan. Ketiga aspek tersebut dibahas berikut ini.(I). Penyebab Kemiskinan

    Para pembuat kebijakan pembangunan selalu berupaya agar alokasi sumberdaya dapatdinikmati oleh sebagian besar anggota masyarakat. Namun demikian, karena ciri dankeadaan masyarakat amat beragam dan ditambah pula dengan tingkat kemajuan ekonominegara yang bersangkutan yang masih lemah, maka kebijakan nasional umumnya diarahkanuntuk memecahkan permasalahan jangka pendek. Sehingga kebijakan pemerintah belumberhasil memecahkan persoalankelompokekonomi di ringkatbawah (SwapnaMukhopadhay,1985). Selain itu, kebijakan dalam negeri seringkali tidak terlepas dengan keadaan yang adadi luar negeri yang secara tidak langsung mempengaruhi kebijakan antara lain dari segipendanaan pembangunan (Fredericks, 1985).

    Dengan demikian, kemiskinan dapat diamati sebagai kondisi anggota masyarakat yangtidaklbelum ikut serta dalam proses perubahan karena tidak mempunyai kemampuan, baikkemampuan dalam pemilikan faktorproduksi maupun kualitas faktorproduksi yang memadaisehingga tidak mendapatkan manfaat dari hasil proses pembangunan. Ketidak ikut sertaandalam proses pembangunan ini dapat disebabkan karen a secara alamiah tidaklbelum mampumendayagunakan faktor produksinya, dan dapat pula terjadi secara tidak alamiah.Pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah yang tidak sesuai dengan kemampuanmasyarakat yang bersangkutan untuk berpartisipasi berakibat manfaat pembangunan tidakmenjangkau mereka.

    155

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    21/28

    Oleh karena itu kemiskinan di samping merupakan masalah yang muneul dalammasyarakat bertalian dengan pemilikan faktor produksi, produktivitas dan tingkatperkembangan masyarakat sendiri, juga bertalian dengan kebijakan pembangunan nasionalyang dilaksanakan. Dengan kata lain, masalah kemiskinan ini bisa selain ditimbulkan olehhal yang sifatnya alamiah/kultural juga disebabkan oleh miskinnya strategi dan kebijakanpembangunan yang ada, sehingga para pakar pemikir tentang kemiskinan kebanyakanmelihat kemiskinan sebagai masalah struktural. Dan pada akhimya timbul istilah kemiskinanstruktural yakni kemiskinan yang diderita oleh suatu golongan masyarakat karen a struktursosial masyarakat tersebut tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yangsebenamya tersedia bagi mereka (Selo Sumardjan, 1980).(2). Ukuran Kemiskinan

    Kemiskinan mempunyai pengertian yang luas dan memang tidak mudah untukmengukumya. Namun demikian, dalam bagian ini akan dijelaskan 2maeam ukuran kemiskinanyang umum digunakan yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.(I) Kemiskinan Absolut

    Pada dasarnya konsep kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan tingkat pendapatandan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan hanya dibatasi pada kebutuhan pokok ataukebutuhan dasar minimum yang memungkinkan seseorang untuk dapat hidup secaralaik. Bila pendapatan tidak dapat meneapai kebutuhan minimum, maka orang dapatdikatakan miskin. Dengan demikian, kemiskinan diukur dengan memperbandingkantingkat pendapatan orang dengan tingkat pendapatan yang dibutuhkan untukmemperoleh kebutuhan dasarnya. Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatasan tara keadaan miskin dengan tidak miskin atau sering disebut sebagai garis bataskemiskinan. Konsep ini sering disebut dengan kemiskinan absolut. Konsep inidimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang eukup untukmemenuhi kebutuhan fisik terhadap makanan, pakaian, dan perumahan untuk menjaminkelangsungan hidup (Todaro, 1987).

    Kesulitan utama dalam konsep kemiskinan absolut adalah menentukan komposisi dantingkat kebutuhan minimum karena kedua hal tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adatkebiasaan saja, tetapi juga oleh iklim, tingkat kemajuan suatu negara, dan berbagai faktorekonomi lainnya. Walaupun demikian, untuk dapat hidup laik seseorang membutuhkanbarang-barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan fisik dan sosialnya.

    Kebutuhan dasardapat dibagi dalam 2 golongan yaitu kebutuhan dasar yang diperlukansekali untuk mempertahankan hidupnya dan kebutuhan lain yang lebih tinggi. UnitedNation Research Institute for Social Development (UNRISD) menggolongkan kebutuhandasar manusia atas 3 kelompok yaitu: pertama, kebutuhan fisik primer yang terdiri darikebutuhan gizi, peru mahan dan kesehatan; kedua, kebutuhan kultural yang terdiri daripendidikan, waktu luang (leisure), dan rekreasi serta ketenangan hidup; dan ketiga,kelebihan pendapatan untuk meneapai kebutuhan lain yang lebih tinggi.

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    22/28

    156

    Kebutuhan dasar tidak hanya meJiputi kebutuhan orang atau keluarga, tetapi JugameJiputi kebutuhan fasiJitas Jingkungan kehidupan manusia, seperti yang dikemukakan oJehInternational Labor Organization (lLO, 1976) sebagai berikut:

    "Kebutuhan dasar meliputi 2 unsur: pertama, kebutuhan yang meJiputi tuntutan mini-mum tertentu dari suatu keluarga sebagai konsumsi pribadi seperti makanan makanan yangcukup, tempat tinggal, pakaian, juga peraJatan, dan perlengkapan rumah tangga yangdilaksanakan. Kedua, kebutuhan meJiputi pelayanan sosial yang diberikan oleh dan untukmasyarakat seperti air minum yang bersih, pendidikan, dan kultural."

    Konsep kemiskinan yang didasarkan atas perkiraan kebutuhan dasarminimum merupakankonsep yang mudah dimengerti. Tetapi penentuan garis kemiskinannya secara obyektif sulitdilaksanakan karena banyak sekaJi faktor yang mempengaruhinya. Garis kemiskinan berbedaantara satu tempat dengan tempat Jainnya, sehingga tidak ada satu garis kemiskinan yangberlaku umum.(2) Kemiskinan Relatif

    Orang yang sudah mempunyai tingkat pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhandasar minimum tidak selalu berarti "tidak miskin." Ada ahli yang berpendapat bahwawalaupun pendapatan sudah mencapai tingkat kebutuhan dasar minimum, tetapi masihjauhlebih rendah dibandingkan dengan keadaan masyarakat di sekitarnya, maka orang tersebutmasih berada dalam keadaan miskin. Ini terjadi karena kemiskinan Jebih banyak ditentukanoleh keadaan sekitarnya, daripada lingkungan orang yang bersangkutan (Miller, 1971).

    Berdasarkan konsep ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila tingkat hidupmasyarakat berubah. Hal ini jeJas merupakan perbaikan dari konsep kemiskinan absoJut.Konsep kemiskinan relatif bersifat dinamis, sehingga kemiskinan akan selalu ada.

    Oleh karena itu, Kincaid (1975) melihat kemiskinan dari aspek ketimpangan sosial.Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan golongan atas dan golongan bawah,maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang dapat dikategorikan selalau miskin.Menurut kriteria Bank Dunia: pertama, jika 40 persen jumlah penduduk dengan pendapatanterendah menerima kurang dari 12persen dari pendapatan nasional, maka disebut pembagianpendapatan sangat timpang; kedua, jika 40 persen jumlah penduduk dengan pendapatanterendah menerima antara 12-17 persen dari pendapatan nasional, maka disebutketidakmerataan sedang; dan ketiga, jika 40 per sen jumlah penduduk dengan pendapatanterendah tersebut menerima lebih dari 17 persen dari pendapatan nasional, maka disebutketidakmerataan rendah.(3). Indikator Kemiskinan

    Indikator kemiskinan ada bermacam-macam yakni: konsumsi beras per kapita pertahun,tingkat pendapatan, tingkat kecukupan gizi, KFM, dan tingkat kesejahteraan.(i) Tingkat Konsumsi Beras

    Sajogyo (1977) mengggunakan tingkat konsumsi beras per kapita sebagai indikator

    157

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    23/28

    kemiskinan. Untuk daerah pedesaan, penduduk dengan konsumsi beras kurang dari 240 kgper kapita per tahun bisa digolongkan miskin. Sedangkan untuk daerah perkotaan adalah 360kg per kapita per tahun.Secara lebih terinci Sajogyo membagi lagi indikator kemiskinan tersebut menjadi 3kelornpok:

    Pedesaan Perkotaana. Melaratb. Sangat Miskinc. Miskin

    180 kg240 kg320 kg

    270 kg360 kg480 kg

    Namun sejak tahun 1979 garis Melarat dihilangkan dan kemudian ditambah dengangaris Nyaris Miskin, yaitu dengan 480 kg di desa dan 720 kg di perkotaan (Sajogyo, dalamBPS, 1986)(ii) Tingkat Pendapatan

    Menurut BPS ( 1989) didaerah perkotaan pendapatan yang dibutuhkan untuk melepaskandiri dari kategori miskin adalah Rp 4.522,00 per kapita pada tahun 1976, sedang pada tahun1987 adalah Rp 17.381,00.

    Di daerah pedesaan pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebutIebih rendah dibandingkan dengan daerah perkotaan yakni sekitar Rp 2.849,00 pada thaun1976 dan Rp 10.294 pada tahun 1987.

    Hal ini dapat dipahami karena dinamika kehidupan yang berbeda antara keduanya.Penduduk di daerah perkotaan mempunyai kebutuhan yang relatif sangat beragamdibandingkan dengan daerah pedesaan sehingga mempengaruhi pula pola pengeluaran.Batas garis kemiskinan antara daerah perkotaan and pedesaan pada kurun waktu 1976-1987dapat dilihat pada Tabel 8.3 di bawah ini.

    TabeI8.2.Batas Garis Kemiskinan, 1976-1987 (Rp/kapita/bulan)

    Tahun Perkotaan1976 4.522 2.8491978 4.969 2.9811980 6.831 4.4491981 9.777 5.8771984 13.731 7.7461987 17.381 10.294

    SumiJer. BPS, 1989.

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    24/28

    158

    (i i) Indikator Kesejahteraan RakyatSelain data pendapatan dan pengeluaran, ada berbagai komponen tingkat kesejahteraan

    yang lain yang sering digunakan. Pada publikasi UN (1961) yang berjudul InternationalDefinition and Measurement of Levels of Living: An Interim Guide disarankan 9 komponenkesejahteraan yaitu kesehatan, konsumsi makanan dan gizi, pendidikan, kesempatan kerja,perumahan, jaminan sosial, sandang, rekreasi dan kebebasan.STRATEGIIKEBIJAKAN DALAM MENGURANGI KEMISKINAN( I) Pembangunan Pertanian

    Sektor pertanian berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan pengurangankemiskinan di Indonesia. Ada 3 aspek dari pembangunan pertanian yang telah memberikankontribusi yang cukup besar bagi pengurangan kemiskinan tersebut, terutama di daerahpedesaan. Kontribusi terbesar bagi peningkatan pendapatan pedesaan dan pengurangankemiskinan pedesaan dihasilkan dari adanya revolusi teknologi dalam pertanian padi,termasuk pembangunan irigasi. Profitabilitas produksi padi telah meningkat sekitar dua pertiga (dalam ukuran riil) antara 1969 dan 1987, ketika varietas unggul menggantikan varietastradisional. Pendapatan pertanian padi tahunan diperkirakan meningkat lebih dari dua kalilipat, dari sekitar Rp 34.000,00 per ha menjadi lebih dari Rp 82.000,00 pada tingkat harga1969 (Huppi & Ravallion, 1989).

    Kontribusi utama lainnya datang dari program Pemerintah untuk menggalakkan produksitanaman keras. Misalnya, lebihdari 200.000petani di luar lawatelahdibantu untukmenanamkaret, kelapa dan kelapa sawit. Tergantung pad a tingat input dan manajemennya, para petanitersebut memperoleh pendapatan bersih antara Rp 750.000,00 - 1.200.000,00 per ha (padatingkat harga 1988). Dan akhirnya, pembangunan luar Jawa juga berperan mengurangikemiskinan di Jawa melalui pembangunan pertanian di daerah-daerah transmigrasi.(2) Pembangunan Sumber Daya Manusia

    Perbaikan akses terhadap konsumsi pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan dan gizi)merupakan alat kebijakan penting dalam strategi pemerintah secara keseluruhan untukmengurangi kemiskinan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk Indonesia. Perluasanruang lingkup dan kualitas dari pelayanan-pelayanan pokok tersebut membutuhkan investasimodal insani yang pada akhirnya akan meningkatkan produkti vitas golongan miskin tersebut.Pada waktu yang sarna, pelayanan-pelayanan tersebut secara langsung memuaskan konsumsipokok yang dibutuhkan yang merupakan suatu sasaran kebijakan penting pula.

    Di Indonesia, atau di mana saja, pendidikan (formal dan non-formal) bisa berperanpenting dalam mengurangi kemiskinan dalamjangka panjang, baik secara tidak langsungmelalui perbaikan produktivitas dan efisiensi secara umum, maupun secara langsungmelalui pelatihan golongan miskin dengan ketrampilan yang dibutuhkan untukmeningkatkan produktivitas mereka dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatanmereka.

    159

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    25/28

    Intervensi untuk memperbaiki kesehatan dari pemerintah juga merupakan suatu alatkebijakan penting untuk mengurangi kemiskinan. Ada tiga faktor utama mendasari kebijakanini.Pertama, berkurangnya beban penderitaan secara langsung memuaskan kebutuhan konsumsipokok yangjuga merupakan tujuan kebijaksanaan sosial yang sangat penting. Kedua, perbaikankesehatan akan meningkatkan produkvitas golongan miskin: kesehatan yang lebih baik akanmeningkatkan daya kerja, mengurangi hari tidak bekerja dan menaikkan output energi. Danketiga, penurunan tingkat kematian bayi dan anak-anak secara tak langsung juga berperandalam mengurangi kemiskinan yakni menurunkan tingkat kesuburan: tingkat kematian yangsemakin rendah tidak saja membantu para orang tua untuk mencapai jumlah keluarga yangmereka inginkan, tetapijuga membuat mereka menginginkan keluarga yang yang lebih kecil.

    Pelayanan-pelayanan pokok seperti air bersih, tempat pembuangan sampah, perumahandan lain-lainnyajuga penting bagi golongan miskin. Tanpa kemajuan dalam perbaikan aksesgolongan miskin terhadap pelayanan-pelayanan pokok tersebut, efektivitas dari setiappelayanan sosial, seperti pendidikan dan kesehatan di atas, bisa terganggu. Walaupun tujuanpokoknya sama, strategi dan prioritas pemerintah yang diperlukan berbeda antara daerahpedesaan dan perkotaan, karena perbedaan kebutuhan dan kerangka kelembagaan. Di daerahpedesaan, kebutuhan yang kritikal adalah air bersih dan sanitasi. Pelayanan-pelayananlainnya kurang begitu kritikal, karena kondisi hidup dan perumahan secara umum lebih baik.Daerah perkotaan memerlukan program pengadaan pelayanan pokok yang lebih luas untukmemenuhi kebutuhan golongan miskinnya. Oleh karena itu dibutuhkan kebijakan-kebijakanpembangunan perkotaan yang dapat mengakomodasi penduduk perkotaan yang sedangmeningkat terutama kelompok pendapatan rendah, seperti penyediaan air bersih, pengelolaanpembuangan sampah manusia, program perbaikan kampung, penyediaan perumahan murahbagi kelompok miskin.(3) Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)LSM-LSM bisa memainkan peran yang lebih besar di dalam perancangan danimplementasi program pengurangan kemiskinan. Karena fleksibilitas dan pengetahuanmereka tentang komunitas yang mereka bina, LSM-LSM ini untuk beberapa hal bisamenjangkau golongan miskin tersebut secara lebih efektif ketimbang program-programpemerintah. Lebih dari itu, keterlibatan aktif dari LSM-LSM tersebut di dalam program-program pemerintah cenderung untuk meningkatkan "penerimaan" masyarakat pedesaanterhadap program-program pemerintah dan oleh karena itu pada akhirnya akan meningkatkanpartisipasi masyarakat. Keterlibatan LSM-LSMjuga dapat meringankan biaya finansial danstaf dalam pengimplementasian program padat-karya untuk mengurangi kemiskinan.Bentuk dan macam organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti bisa dikelompokkan kedalam 4 kategori:(I) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)(2) Lembaga Pembina Swadaya Masyarakat (LPSM)(3) Organisasi-organsisasi sosial lainnya, dan(4) Organisasi-organisasi Semi-pemerintah

    160

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    26/28

    KONSEP PENTING DALAM BAB INIAkumulasi ModalPertumbuhan PopulasiKemajuan TeknologiProduction Possibility Curve (PPC)Hemat Tenaga Kerja (Labor-saving)Hemat Modal (Capital Saving)Capital AugmentingLabor AugmentingTransformasi StrukturalDistribusi Pendapatan PeroranganKurva LorenzIndeks (Koefisien) GiniDistribusi FungsionalKemiskinan AbsolutKemiskinan RelatifKemiskinan StrukturalLembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

    SOAL LATIHAN PILIHAN BERGANDAPetunjuk:

    Pilih satu jawaban yang benar di antara lima pilihan jawaban yang tersedia dengan caramelingkari huruf di muka jawaban yang Saudara anggap benar.I. Yang termasuk faktor-faktoryang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah sebagai

    berikut, kecuali:a. proses akumulasi modalc. kemajuan teknologie. Transnational Corporation

    2. Yang termasuk dalam investasi sumberdaya manusia (human investment) dari kegiatan-kegiatan di bawah ini adalah :

    b. pertumbuhan pendudukd. human resources

    a. Pembangunan saluran irigasic. Program-program latihan kerjae. Penggunaan traktor sawah

    3. Mengikuti definisi pertumbuhan ekonomi menurut Simon Kuznets, karakteristikpertumbuhan ekonomi moderen adalah :

    b. Pembangunan jalan rayad. Subsidi pupuk

    a. Kenaikan output nasional secara terus menerusb. Adanya kemajuan teknologic. Adanya penyesuaian kelembagaan, sikap dan ideologi.d. Hanya a yang benare. Jawaban a, b, dan c benar

    161

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    27/28

    4. Tokoh di bawah ini yang mempelajari secara mendalam proses transformasi strukturaladalah, kecuali:a. Andre Gunder Frankb. Simon Kuznetsc. Hollis Cheneryd. Moises Syrquine. Mohammad Arsyad Anwar

    5. Pernyataan yang benar mengenai ekonom yang bernama Gunnar Myrdal adalah:a. Mengarang buku Asian Drama (1971)b. Pernah memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi.c. Menekankan perlunya rasionalitas, perencanaan dan perbaikan sistem kelembagaan.d. Jawaban a, b, dan c benar.e. Tidak ada jawaban yang benar.

    6. Diantara pemyataan-pernyataan berikut yang menyebabkan ketidakmerataan pendapatanmenurut Irma Adelman dan Cynthia Taft Morris (1973) adalah :a. Inflasi b. Pertumbuhan penduduk yang tinggic. Rendahnya mobilitas sosial d. Hancurnya industri-industri

    kerajinan rakyate. Semua jawaban benar

    7. Menyelidiki persentase yang diterima tenaga kerja secara keseluruhan dibandingkandengan persentase dari pendapatan nasional yang terdiri dari, sewa, biaya dan labamerupakan definisi dari :a. Distribusi fungsional b. Distribusi Lorenzc. Distribusi struktural d. Distribusi parsiale. Distribusi konsepsional

    8. Konsep yang dimaksudkan untuk menentukan tingkat pendapatan minimum yang cukupuntuk memenuhi kebutuhan fisik terhadap papan, sandang dan perumahan disebutdengan:a. Kemiskinan absolutc. Kemiskinan strukturale. Kemiskinan tidak kentara

    9. Termasuk yang menyebabkan terjadinya kemiskinan di pedesaan adalah :a. Jauhnya letak desa dengan kotab. Melimpahnya hasil bumi di pedesaanc. Rendahnya nilai tukar (term of trade) barang pertanian, terhadap barang non

    b. Kemiskinan relatifd. Kemiskinan fisikal

    pertanian.d. Kurangnya tenaga kerja di pedesaan.e. Kesenjangan antara yang paling kaya dengan yang paling miskin.

    162

  • 5/16/2018 Bab 8 Masalah Pokok Pembangunan

    28/28

    10. Kebijakan untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan dapat dilakukan dalam beberapajalur diantaranya adalah :a. Pembangunan pertanianb. Pembangunan sumber daya manusiac. Mengikut sertakan Iembaga swadaya masyarakatd. Hanya a yang benare. Semua jawaban a, b, c benar

    II. Jika indeks Gini suatu negara sebesar 0,55 berarti distribusi pendapatan negara terse butberada dalam keadaan:a. ketidakmerataan rendahc. ketidakmerataan tinggi

    b. ketidakmerataan sedangd. tidak dapat ditentukan

    karena informasi tidak cukupe. sangat merata

    12. Distribusi pendapatan akan semakin pincang jika kurva Lorenz semakin:a. menjauhi garis kemerataan sempurnab. berimpit dengan garis kemerataan sempurnac. mendekati garis kemerataan sempurnad. tidak dapat ditentukane. semua jawaban di atas salah

    13. Jika 40 persen Iapisan terbawah menerima pendapatan nasional antara 5-1 persen makadistribusi pendapatan negara tersebut dikatakan:a. sangat merata b. sangat timpangc. relatif merata d. tidak dapat diketahuie. tidak ada jawaban yang benar

    14. Inovasi-inovasi yang terjadi karena pembagian kerja dan spesialisasi merupakan contohdari kemajuan teknologi yang bersifat:a. labor augmentingc. capital augmentinge. tidak ada jawaban yang benar

    IS . Kemajuan teknologi yang bersifat hemat modal disebut:a. capital intensive b. labor savingc. capital saving d. capital augmenting

    b. netrald. labor intensive

    e. neutral saving

    163