bab 2 landasan perancangan tinjauan data dokumentasi ... · sifatnya sombong dan keras kepala namun...

40
5 BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Data 2.1.1 Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengambil rekaman dari objek penelitian yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan dapat berupa rekaman foto ataupun video. Selain itu penulis juga berencana mencari sumber tertulis baik sumber tersebut terdapat dalam buku teks maupun penelitian lainnya. Pada penelitian ini, penulis mendokumentasikan wayang-wayang yang terdapat pada Museum Wayang Jakarta, Kota Tua, Jakarta Barat. Dari lokasi ini, penulis mengambil beberapa visual dan desain yang ditampilkan pada museum, serta mengambil sumber tertulis yang disediakan pada perpustakaannya. Selain itu, penulis juga memperoleh informasi dari buku-buku yang dicari oleh penulis baik itu direkomendasikan oleh dosen pembimbing, ataupun dicari oleh penulis sendiri. Buku-buku yang dipakai oleh penulis adalah “Rupa & Karakter Wayang Purwa” yang ditulis oleh Heru S. Sudjarwo, Sumari, dan Undung Wiyono dan “Wayang Kulit Gaya Yogyakarta, Bentuk dan Ceritanya” yang ditulis oleh Sunarto dan Sagio 1. Kisah dalam Perwayangan Wayang memiliki cerita yang bervariasi yang dikembangkan dari berbagai macam daerah. Cerita-cerita tersebut diangkat baik dari cerita rakyat maupun mitologi. Dari kebanyakan cerita tersebut, Ramayana dan Mahabharata merupakan cerita yang paling sering dipakai dalam pentas wayang purwa. Kedua cerita ini juga seringkali diadaptasi menjadi kisah yang mencerminkan kehidupan sehari-hari manusia dimana kisah-kisah ini diberikan moral sebagai refleksi konsep, nilai hidup, dan norma yang dapat membentuk kehidupan penontonnya. Nurgiyantoro, Burhan (2012:29) lebih jelasnya mengatakan bahwa, “Wayang bukan saja merupakan suatu bentuk

Upload: others

Post on 18-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

5

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Data

2.1.1 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan mengambil rekaman dari objek

penelitian yang akan diteliti. Data yang dikumpulkan dapat berupa

rekaman foto ataupun video. Selain itu penulis juga berencana mencari

sumber tertulis baik sumber tersebut terdapat dalam buku teks maupun

penelitian lainnya. Pada penelitian ini, penulis mendokumentasikan

wayang-wayang yang terdapat pada Museum Wayang Jakarta, Kota Tua,

Jakarta Barat. Dari lokasi ini, penulis mengambil beberapa visual dan

desain yang ditampilkan pada museum, serta mengambil sumber tertulis

yang disediakan pada perpustakaannya. Selain itu, penulis juga

memperoleh informasi dari buku-buku yang dicari oleh penulis baik itu

direkomendasikan oleh dosen pembimbing, ataupun dicari oleh penulis

sendiri. Buku-buku yang dipakai oleh penulis adalah “Rupa & Karakter

Wayang Purwa” yang ditulis oleh Heru S. Sudjarwo, Sumari, dan

Undung Wiyono dan “Wayang Kulit Gaya Yogyakarta, Bentuk dan

Ceritanya” yang ditulis oleh Sunarto dan Sagio

1. Kisah dalam Perwayangan

Wayang memiliki cerita yang bervariasi yang dikembangkan

dari berbagai macam daerah. Cerita-cerita tersebut diangkat baik

dari cerita rakyat maupun mitologi. Dari kebanyakan cerita tersebut,

Ramayana dan Mahabharata merupakan cerita yang paling sering

dipakai dalam pentas wayang purwa. Kedua cerita ini juga seringkali

diadaptasi menjadi kisah yang mencerminkan kehidupan sehari-hari

manusia dimana kisah-kisah ini diberikan moral sebagai refleksi

konsep, nilai hidup, dan norma yang dapat membentuk kehidupan

penontonnya. Nurgiyantoro, Burhan (2012:29) lebih jelasnya

mengatakan bahwa, “Wayang bukan saja merupakan suatu bentuk

Page 2: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

6

kesenian yang digemari, namun telah menjadi bagian hidup

yang dibutuhkan masyarakat.” (Nurgiyantoro, Burhan, 2012:29).

2. Mahabharata

Menceritakan perang besar Mahabharata, konflik

diantara para Pandawa dengan sepupu mereka, para Korawa.

Keduanya diceritakan memperebutkan kerajaan dimana pada

awalnya para Pandawa: Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan

Sadewa, diasingkan dari kerajaan. Pada masa pengasingannya,

mereka berlima menikahi Draupadi, dimana mereka juga

menemui sepupu yang membantu mereka dalam perang, Krisna.

Berkali-kali Pandawa dan Korawa bertarung sehingga pada

akhirnya para Pandawa berhasil menumpas para Korawa pada

perang Bharatayuddha, dimana hanya Pandawa dan Krisna-lah

yang masih bertahan hidup. Seiring zaman, cerita ini

dikembangkan menjadi cerita yang, walaupun masih bergaris

besarkan mitologi tersebut, menjadi cerita yang disebarkan dan

diajarkan melalui wayang.

Dari banyaknya kisah yang diadaptasikan dalam bentuk

wayang, penulis memutuskan untuk mengambil beberapa cerita

dan karakter yang muncul dalam cerita Mahabharata. Penulis

mengambil relasi antar tokoh pada kisah pertarungan antara

Arjuna dan Karna, beserta dengan pertarungan Bima dengan

Duryudana. Walaupun Arjuna diceritakan sebagai tokoh

protagonis yang berjiwa ksatria, dia memutuskan untuk

mengambil nyawa Karna yang sedang kesusahan akibat dendam.

Sedangkan Bima yang digambarkan sebagai tokoh yang gagah,

namun dia berlaku curang ketika bertarung dengan Duryudana.

Kedua cerita ini mencerminkan moral kehidupan yang dapat dan

sering terjadi pada kehidupan manusia sehari-hari menceritakan

kebaikan dan kejahatan pada manusia. Penulis ingin

menonjolkan bahwa tokoh-tokoh ini tidak hanya digambarkan

baik atau jahat, namun lebih condong ke sifat manusia yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

7

dapat berubah dan terjadi dalam peristiwa yang dapat terjadi di

sekitar hidup kita.

Tokoh-tokoh wayang yang dipakai dalam perancangan

karakter Purwayuda adalah:

o Pandawa

� Arjuna

Raden Arjuna, saudara ketiga dari kelima Pandawa.

Digambarkan sebagai sosok ksatria yang paling ideal

dalam perwayangan Indonesia. Memiliki berbagai

keahlian dalam bertarung dan memanah, namun Arjuna

digambarkan sebagai orang yang langsing dan gemulai,

berbeda dengan versi aslinya yang berasal dari India,

dimana Arjuna digambarkan sebagai ksatria gagah dan

berotot.

Gambar 2.1 Arjuna sumber: dokumentasi Museum Wayang Jakarta

Page 4: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

8

� Bima

Bima atau Werkudara adalah saudara kedua dari kelima

Pandawa. Bima digambarkan sebagai gagah dan berotot.

Walaupun bertubuh kekar, Bima memiliki sifat yang ramah. Pada

perang Bharatayuda, Bima digambarkan sebagai sosok yang liar

dan sadis. Dia mencabik-cabik dan menghabisi musuhnya,

meminum darahnya, bahkan juga bertindak curang, seperti pada

saat Bima memukul dan menghancurkan paha Duryudana saat

bertarung, dimana memukul dibawah pinggang dianggap sebagai

hal yang tidak adil.

Desain Bima yang diambil berdasarkan lakon Dewa Ruci,

menceritakan Bima muda yang mencari jati dirinya untuk

mencapai derajat spiritual yang sempurna. Lakon ini menguraikan

tahapan dan capaian kesempurnaan ketuhanan seseorang melalui

semedi menurut konsep kejawen.

Gambar 2.2 Arjuna sumber: Rupa dan karakter wayang purwa - Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono

Page 5: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

9

Gambar 2.3 Bima

sumber: dokumentasi Museum Wayang Jakarta

Gambar 2.4 Bima

sumber: Rupa dan karakter wayang purwa - Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono

Page 6: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

10

o Korawa

� Karna

Adipati Karna atau Basukarna merupakan salah satu orang

yang mengabdi pada Kurawa. Ibunya adalah Dewi Kunti, ibu dari

Yudistira, Bima, dan Arjuna. Walaupun ibunya sudah

menyuruhnya untuk berpindah kubu kepada Pandawa, Karna masih

berbakti dan tidak ingin mengkhianati Korawa beserta dengan

ibunya.

Karna merupakan salah satu tokoh penting dalam cerita

Mahabharata dikarenakan dialah yang membunuh Gatotkaca, putra

Bima dan Abimanyu, putra Arjuna. Karna mati di tangan Arjuna

ketika Karna sedang kesulitan mengangkat keretanya yang

terperosok lumpur.

Gambar 2.5 Karna

sumber: dokumentasi Museum Wayang Jakarta

Page 7: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

11

� Duryudana

Prabu Duryudana, saudara tertua dari 100

bersaudara Kurawa yang menjadikannya sebagai

pemimpin dari para Kurawa. Sifatnya sombong dan keras

kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh

saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan pandai

bertarung dengan menggunakan gada. Pada perang

Bharatayuda, Duryudana ditaklukan dimana tubuhnya

hancur dikalahkan oleh Bima.

Gambar 2.6 Karna

sumber: Rupa dan karakter wayang purwa - Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono

Page 8: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

12

Gambar 2.7 Duryudana

sumber: dokumentasi Museum Wayang Jakarta

Gambar 2.8 Duryudana

sumber: Rupa dan karakter wayang purwa - Heru S Sudjarwo, Sumari, Undung Wiyono

Page 9: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

13

3. Ukiran dan Wanda

Wayang memiliki desain yang unik yang dimana

setiap tokoh yang digambarkan dalam perwayangan

memiliki ciri khasnya masing-masing. Desainnya awalnya

berasal dari ukiran-ukiran relief yang ditemui di Candi.

Candi atau relief ini dibuat sebagai tanda penghormatan

dan pemujaan kepada leluhur atau animisme dan

dinamisme, yang kemudiannya dibuat untuk menceritakan

kisah-kisah Hinduisme yang berasal dari India seperti

Ramayana dan Mahabharata. Pada zaman Kediri, dibuatlah

boneka-boneka wayang yang terbuat dari kulit, yang

berupa tokoh-tokoh kisah Hinduisme tersebut. Bentuk dari

wayang ini masih menyerupai bentuk relief yang berada di

Candi-Candi dimana kisah Hinduisme tersebut diceritakan.

Wayang ini disebut sebagai Wayang Purwa. Pada zaman

Majapahit, diciptakan wayang yang digambarkan di atas

gulungan kertas Jawa yang kemudiannya diberikan nama

Wayang Beber. Wayang ini dibuat oleh Jaka Susuruh, Raja

Bratama. Wayang ini dibuat berdasarkan bentuk dari

Wayang Purwa yang muncul pada zaman Kediri.

Pada zaman Demak, zaman dimana agama Islam

berkembang pesat, muncullah gagasan untuk mengubah

bentuk dari wayang Purwa yang sering ditampilkan. Hal ini

dikarenakan adanya ajaran Islam yang mengharamkan hal-

hal yang berkesan animistik. Wayang yang pada awalnya

menyerupai bentuk relief pada Candi diubah menjadi lebih

miring, tangannya dibuat lebih panjang, dan dibuat dengan

ukiran-ukiran ornamen yang menjadi ciri khas dari wayang

sampai saat ini.

Ukiran-ukiran unik dan bentuk pada wayang yang

dipadukan dengan penempatan posisi postur dan gestur

disebut sebagai Wanda, estetik unik yang dapat selain

Page 10: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

14

memberikan bentuk pada wayang, juga memberikan sifat

dan watak dari wayang tersebut. Setiap Wanda memiliki

artinya sendiri yang beragam sehingga menghasilkan

Wanda dengan artian lainnya. Gestur gerakan dan suara

yang diciptakan oleh Dalang juga mendukung karakteristik

dari Wayang tersebut. Pada dasarnya Wanda pada Wayang

Purwa dibagi menjadi 3, yaitu:

� Wanda yang menggambarkan keadaan tenang, tidak

menunjukkan apa-apa, digambarkan dengan posisi

muka menunduk dan badan condong ke depan.

� Wanda yang menggambarkan sikap yang tegap siaga

dan siaga digambarkan posisi tubuh tegak, muka sedikit

tengadah, dan jatuh arah pandangannya lebih jauh.

� Wanda yang menggambarkan keadaan tokoh yang

emosi tinggi dan meluap-luap digambarkan dengan

muka yang lebih menengadah, tinggi posisi badan

sangat tegak atau bahkan condong ke belakang.

Umumnya juga peletakan tokoh wayang yang

berada pada posisi kiri menghadap ke kanan dianggap

sebagai tokoh antagonis. Dan sebaliknya pula, apabila

wayang diletakkan pada posisi kanan menghadap ke kiri

dianggap sebagai tokoh protagonis.

Beberapa dari ukiran ini memiliki artinya sendiri

yang menggambarkan rupa dan karakteristik dari

wayang-wayang yang memilikinya. Setiap wayang

memiliki keunikannya masing-masing dan sebagian

besar selain postur dan gestur, ukiran pada wajah

merupakan ukiran yang paling menggambarkan

karakteristik wayang tersebut.

Page 11: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

15

Ukiran-ukiran yang umumnya muncul ini adalah:

� Bentuk Mata

Gambar 2.9 Berbagai macam bentuk mata wayang kulit sumber: Galeri Wayang Pitoyo

� Mata Liyepan

Menyerupai bentuk sebuah gabah atau biji padi yang belum

dikupas. Digambarkan kondisi mata dalam keadaan setengah

tidur. Jenis mata ini digunakan untuk tokoh-tokoh wayang

yang bertubuh kecil atau langsing.

� Mata Kedelen

Menyerupai bentuk biji kedelai pada bola matanya. Mata ini

digunakan untuk tokoh wayang yang bertubuh sedang atau

kelompok kathongan.

� Mata Peten atau Kedondongan

Menyerupai bentuk biji petai pada bola matanya. Mata ini

digunakan untuk tokoh yang berbadan kekar namun berwatak

tidak baik.

� Mata Telengan

Digambarkan dengan bentuk bulat penuh pada bola matanya,

tidak diberi warna, dan hanya memakai warna hitam saja.

Page 12: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

16

Pada umumnya mata ini digunakan untuk jenis tokoh gagahan yang

bertubuh pidekso

� Mata Plelengan

Digambarkan dengan bentuk bulat pada bola matanya, dengan

menggunakan warna marun merah muda, merah dan hitam,

disamping itu digambarkan pula bagian kelopak mata sehingga

nampak lebih menonjol. Jenis mata ini diterapkan pada tokoh raksasa

yang berukuran kecil maupun besar.

� Mata Keran

Digambarkan dengan bentuk bulan sabit pada bola matanya. Jenis mata

ini dipakai pada tokoh-tokoh tertentu.

� Mata Kiyip

Diwujudkan dengan penggambaran setengah lingkaran pada bola

matanya. Dipakai untuk jenis tokoh yang bertubuh gemuk.

� Bentuk Hidung

Gambar 2.10 Berbagai macam bentuk hidung wayang kulit sumber: Galeri Wayang Pitoyo

Page 13: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

17

� Hidung Walimiring/Lancip

Bentuknya menyerupai bentuk pangot kecil (pisau kecil yang

digunakan untuk membuat topeng). Jenis hidung ini

umumnya dipakai pada wayang berukuran kecil, bermata

liyepan, dan juga digunakan untuk wayang wanita.

� Hidung Bentulan

Bentuknya menyerupai buah bentul/soka. Jenis hidung ini

digunakan kepada tokoh yang bertubuh besar atau golongan

gagahan. Umumnya juga tokoh yang memiliki hidung ini

memiliki mata telengan.

� Hidung Wungkal Gerang

Bentuknya menyerupai hidung Bentulan, namun memiliki

ujunga yang meruncing sedikit. Jenis hidung ini digunakan

kepada tokoh yang bergolong gagahan namun memiliki

watak kasar. Tokoh yang memiliki hidung ini umumnya

memiliki mata plelengan dan peten.

� Hidung Pelokan

Bentuknya menyerupai isi/biji mangga. Umumnya tokoh

yang memiliki hidung ini memiliki tubuh besar seperti tokoh

raksasa dan memiliki mata plelengan.

� Hidung Pesekan

Hidung ini digambarkan memiliki bentuk mungkal gerang

namun berukuran kecil untuk menggambarkan hidung pesek.

Jenis hidung ini umumnya dipakai untuk tokoh kera.

� Hidung Bunder

Bentuknya menyerupai buah terong. Dipakai untuk tokoh-tokoh

tertentu saja seperti Gareng dan raksasa.

Page 14: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

18

� Bentuk Mulut

Gambar 2.11 Berbagai macam bentuk mulut wayang kulit sumber: Galeri Wayang Pitoyo

� Mulut Mingkem

Digambarkan dengan mulut tertutup sehingga tidak nampak giginya.

Jenis mulut ini tidak banyak terlihat pada tokoh wayang dan hanya

tokoh-tokoh tertentu saja yang memiliki mulut ini.

� Mulut Gethetan/Salitan

Jenis mulut ini memiliki bentuk yang menyerupai jenis mulut

mingkem dengan ditambahkannya penggambaran ikal di uung

mulutnya yang diberi nama salitan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

19

� Mulut Gusen

Dibagi menjadi 2 yaitu:

o Gusen Alus

Menyerupai bentuk mulut salitan namun ditambah dengan

penggambaran gusi.

o Gusen Gagah

Menyerupai gusen alus namun bagian salitan dihilangkan

dan diberikan gigi besar atau taring. Umumnya tokoh

berwatak kasar memiliki mulut ini.

� Mulut Mesem

Digambarkan dalam kondisi mesem atau tersenyum. Mulut ini

dipakai pada tokoh-tokoh tertentu seperti Petruk, Gareng, dan

Sangkuni.

� Mulut Mringis

Digambarkan seperti mulut terbuka sedikit dimana gigi,

gusi dan taringnya nampak. Mulut ini biasanya dimiliki

tokoh raksasa berukuran kecil.

� Mulut Anjeber

Berbentuk dimana bibir bagian atasnya lebih besar dibanding

yang dibawahnya, disertai dengan gigi-gigi kecil, taring, dan

gusinya nampak.

Jenis mulut ini umumnya dipakai pada tokoh kera.

� Molar Ngablak

Digambarkan dengan mulut yang terbuka lebar, giginya

besar, dengan taring dan gusinya juga terlihat. Umumnya

dipakai oleh tokoh raksasa dalam berbagai ukuran. Mulut

ini juga memiliki bentuk yang dikembangkan dari bentuk

mulut lainnya seperti mulut mringis, njawet, dan gugut.

Page 16: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

20

4. Wayang Golek

Wayang golek diperkirakan ditemukan pada awal abad ke-16 di

Kudus yang dibuat menyerupai wayang kulit dengan proporsi dan

ukiran yang serupa. Pertunjukkan wayang golek diadakan umumnya

pada siang hari dikarenakan bentuknya yang lebih jelas dan tidak

diperlukan adanya kelir atau layar yang menampilkan bayangan

wayang kulit. Dikarenakan bentuknya yang dapat dilihat lebih jelas,

wayang golek ditampilkan hanya dengan menggunakan plangkan

atau tempat peletakkan wayang. Wayang golek juga pada awalnya

digunakan untuk menceritakan kisah-kisah Menak, tokoh-tokoh

bangsawan yang jumlahnya 70 buah. K. Ismunandar, RM. (1985:69)

mengatakan bahwa bentuk wayang seperti “boneka atau golek” tetapi

menyerupai “wayang” hidungnya tajam, tangannya kecil-kecil

panjang. Jadi merupakan campuran atau kombinasi wayang kulit dan

arca. Wayang ini disebut “wayang golek” (K. Ismunandar, RM.,

1985:69).

Penulis menggunakan wayang golek sebagai referensi

dikarenakan bentuknya yang berbentuk 3 dimensi, sedangkan wayang

kulit hanya berupa 2 dimensi. Wayang golek digunakan sebagai

acuan untuk melihat bentuk dan representasi orang-orang pada zaman

dahulu untuk menggambarkan wayang kulit dalam media ukiran 3

dimensi.

Page 17: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

21

2.1.2 Wawancara

Wawancara merupakan metode penelitian yang digunakan

dimana peneliti meminta pendapat dan infomasi dari masyarakat

yang memiliki pengetahuan tersebut. Penulis ingin mencari

sumber lisan untuk mendapatkan informasi mengenai wayang

secara maksimal untuk dijadikan bahan pendukung dalam

pembuatan desain karakter Purwayuda.

Pada penelitian ini, penulis telah mewawancarai narasumber

yang memahami dari segi visual dan arti-artinya dari

perwayangan. Narasumber yang diwawancarai oleh penulis

mengenai hal ini adalah Drs. Lintang Widyokusumo, M.F.A.

Dari hasil wawancara bersama beliau, berikut merupakan poin-

poin penting yang didapat oleh penulis yaitu:

• Ukiran pada wayang mendeskripsikan penggambaran dan

penokohan dari tokoh-tokoh tersebut. Ukiran ini memberikan

penggambaran yang sesuai dari apa yang diceritakan dari

mitosmitos yang menjadi sumber cerita perwayangan

tersebut. Setiap tokoh memiliki ukirannya tersendiri dan dari

ukiran inilah tokoh-tokoh tersebut dapat dikenal dan dibagi

dari ukirannya tersendiri.

• Watak pada wayang selain digambarkan melalui Wanda,

juga digambarkan dan diperlihatkan dari cara Dalang

menggerakkan dan menyuarakan tokoh tersebut. Wanda

yang berada pada wayang digambarkan dari gestur dan posisi

wayang. Hal ini terlihat dari cara berdiri dan penempatan

kaki wayang.

• Aksesoris yang terdapat pada wayang merupakan tambahan

pendukung dari karakter tokoh wayang tersebut. Aksesoris

ini juga dapat membedakan karakter tersebut mana yang

protagonis dan antagonis. Seperti misalnya Arjuna yang

Page 18: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

22

sering digambarkan mengenakan gelung pada rambutnya,

dan Karna mengenakan mahkota pada kepalanya.

2.1.3 Observasi

Observasi adalah salah satu teknik yang dipakai untuk

mengumpulkan data. Umumnya teknik ini mengharuskan peneliti

untuk melihat secara langsung dan mempelajari hal-hal yang

diperlukan dan dipakai pada riset. Data ini akan dikumpulkan dari

observasi desain dari wayang kulit. Pada penelitian ini, penulis mencari

sumber visual wayang yang terdapat pada buku dan dipajang pada

Museum. Visual ini digunakan untuk kemudiannya digunakan dalam

membuat desain karakter Purwayuda.

2.1.4 Serial Webseries

Berbagai macam serial web yang dirilis dan ditayangkan pada

masa kini. Cerita berepisode ini ditayangkan dan dirilis secara rutin

layaknya acara dan terbitan yang umumnya disebarluaskan kepada

masyarakat melalui media televisi atau cetak. Penulis memutuskan

untuk menggunakan dan beberapa serial web yang sudah muncul dan

kerap disebarluaskan kepada audiens di internet.

1. RWBY Chibi

Gambar 2.12 Serial RWBY

Sumber: roosterteeth,com/series/rwby

Page 19: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

23

Sebuah serial webseries yang berdasarkan dari serial

webseries lainnya yang berjudul RWBY. Menceritakan

kisah sekelompok murid yang berusaha menjadi seorang

hunter, orang-orang yang bertugas untuk memburu mahluk

astral, grimm. Cerita ini diciptakan oleh Monty Oum dan

ditayangkan di website Rooster Teeth.

Sedikit berbeda dari seri aslinya, RWBY Chibi

mengambil beberapa cerita dari seri RWBY kemudian

dijadikan bahan lelucon yang digunakan sebagai referensi

yang dapat dimengerti oleh penonton serial RWBY. Serial

ini ditayangkan sebagai tayangan sampingan, ditampilkan

dalam bentuk yang lebih ringan dan lucu dibandingkan seri

aslinya yang lebih serius dan gelap.

Gambar 2.13 Serial RWBY Chibi

Sumber: roosterteeth,com/series/rwby-chibi

Page 20: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

24

2. Learning with Manga FGO

Berdasarkan dari game mobile Fate Grand Order

yang juga berdasarkan dari seri Fate. Komik strip ini

disebarkan dan dibuat berdasarakan dari cerita dan gameplay

yang muncul dalam game Fate Grand Order, menggunakan

referensi dan mengajari pembacanya mengenai game

tersebut melalui lelucon. Komik ini kerap juga dijadikan

bahan bercandaan bagi para pembacanya dan pemain game

Fate Grand Order.

2.1.5 SWOT

SWOT adalah cara untuk menunjukkan dan mengevaluasi lebih

lanjut kekuatan (strength), kelemahan(weakness),

peluang(opportunities), dan ancaman(threats) dari suatu produk atau

proyek bisnis. Penulis menggunakan metode ini untuk mencari tahu

dan membuat perencanaan untuk menanggulangi permasalahan yang

akan terjadi dalam proses produksi web series ini. Berikut merukapan

SWOT dari web series Purwayuda:

Gambar 2.14 Serial Learning with Manga FGO

Sumber: fate-go.us/manga_fgo/

Page 21: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

25

� Strength

o Banyaknya orang yang sudah mengenal wayang

membuat topik perwayangan menjadi hal yang diminati

dan dapat menarik masyarakat.

o Melestarikan dan memperluas wawasan kalangan muda

mengenai wayang.

o Memiliki gaya penggambaran yang menarik namun

masih memiliki elemen desain wayang.

o Dapat menjadi ikon wayang yang baru kepada anak muda.

� Weakness

o Sudah banyak serial dan produk yang menggunakan

konsep wayang.

o Bergantung pada minat masyarakat akan webseries

Purwayuda.

o Perlu menjadi webseries yang populer di kalangan anak

muda untuk mendapatkan keuntungan.

• Opportunities

o Desainnya dapat diaplikasikan ke berbagai macam

produk.

o Penjualan melalui produk intellectual property dan iklan.

o Menjadi mitra bisnis dalam bidang promosi.

o Mendapatkan keuntungan dari penayangan di website

streaming.

• Threats

o Perbedaan selera terhadap webseries Purwayuda.

o Tidak ada minat terhadap produk Purwayuda.

o Kompetisi dengan serial lainnya yang sudah

menggunakan tema perwayangan.

Page 22: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

26

2.2 Landasan Teori

Untuk mendukung pembuatan tugas akhir ini, penulis mencari sumber data

sebagai pendukung perancangan ini :

2.2.1 Wayang Kulit

Wayang kulit merupakan teater boneka yang berasal dari Indonesia

yang memakai bayangan untuk menampilkan dan memberikan bentuk dari

tokoh-tokoh wayang dimana seorang dalang mengendalikan wayang tersebut

untuk menggambarkan suatu cerita. Wayang atau boneka ini, seperti yang

dijelaskan dari namanya, terbuat dari bahan kulit kerbau yang diukir

sedemikian rupa untuk menghasilkan bentuk yang detail dan memberikan

desain unik untuk tiap tokoh-tokohnya.

Tokoh-tokoh wayang yang diambil berdasarkan cerita Ramayana dan

Mahabharata. Salah satu referensi paling awal mengenai wayang berasal dari

tahun 800-an. Salah satunya dipercaya muncul pada masa pemerintahan Raja

Airlangga (1035–1049) yang bertuliskan: “Ada orang yang menangis, sedih

dan terangsang menyaksikan boneka-boneka itu, meskipun mereka tahu itu

hanyalah potongan-potongan kulit yang dimanipulasi dan dibuat untuk

berbicara. Orang-orang ini seperti pria yang, haus akan kesenangan sensual,

hidup di dunia ilusi; mereka tidak menyadari halusinasi sihir yang mereka

lihat tidak nyata. ”

2.2.2 Prinsip Visual

Robin J.S., Sloan. (2015:25) mengatakan bahwa presentasi visual

adalah salah satu topik yang paling banyak dibahas dalam literatur desain

karakter. Seniman dituntut untuk membayangkan, mengembangkan, dan

membangun penampilan visual karakter mulai dari konsep hingga aset

animasi yang telah selesai (Robin J.S., Sloan., 2015:25).

Page 23: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

27

1. Garis

Sebagai elemen dasar yang membentuk sebuah karakter, garis

dan bentuk menjadi salah satu aspek yang penting dalam pembuatan

desain karakter. Beberapa atribut dari garis yaitu:

• Ketebalan garis

Secara teknis, dapat dikatakan bahwa garis adalah satu

dimensi. Untuk dapat melihatnya, beberapa ketebalan harus

diperlihatkan untuk memberikan kesan ketebalan yang

berdasarkan pada rasio antara lebar dan panjang. Ketebalan

garis ini dapat memiliki efek pada kesan tertentu pada

sebuah karakter.

• Orientasi garis

Sudut di mana garis berorientasi dalam kaitannya

dengan sisa desain dapat mempengaruhi persepsi

penampilan karakter. Garis-garis yang horizontal

menunjukkan ketenangan dan kemantapan. Mereka juga

dapat digunakan untuk menekankan atau melebih-

lebihkan lebar karakter. Sebaliknya, garis vertikal untuk

menyampaikan ketinggian, keseimbangan, dan

signifikansi. Garis-garis yang diagonal atau miring dapat

menciptakan kesan dinamisme, gerakan, dan

ketidakstabilan.

• Posisi garis

Garis dapat diposisikan untuk membuat garis luar

yang menberikan bentuk, garis tersirat yang menyoroti

bentuk atau elemen karakter, atau garis yang diposisikan

mengelilingi beberapa elemen secara bersamaan.

Penggunaan lain dari posisi garis adalah untuk membuat

hubungan visual antar elemen. Misalnya, garis dapat

digunakan untuk menghubungkan dua elemen atau lebih

bersama-sama, untuk memotong dan membagi elemen,

atau untuk mendukung elemen.

• Jenis garis

Page 24: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

28

Garis tidak selamanya berbentuk tegak lurus saja.

Garis yang lurus dapat memberikan ketebalan yang

seragam dan orientasi horisontal / vertikal untuk

memperkuat kesan yang kuat dan konsisten. Garis

lengkung yang dalam dapat memberikan kesan dinamis,

berenergi, dan natural. Lengkungan yang lebih dalam

dapat digunakan untuk menekankan kesan kesenangan

dan kegembiraan, sedangkan kurva yang lebih pendek

dapat memberikan kesan kelembutan, sensualitas, dan

feminitas.

2. Bentuk

Bentuk digunakan untuk mendefinisikan elemen-elemen

internal atau tersirat dalam keseluruhan desain karakter. Bentuk yang

paling umum digunakan dalam pembuatan karakter adalah:

• Lingkaran: Bentuk bulat apa pun yang terbuat dari

garis lengkung dapat dianggap sebagai lingkara.

Bentuk ini cenderung memberikan kesan kemudaan

dan kebaikan. Bentuk lingkaran juga dapat menberikan

konsep positif, kekanakan, berenergi, dan polos.

Karena itu, bentuk lingkaran sering muncul pada

karakter yang ditujukan untuk audiens yang lebih

muda atau pada tokoh pahlawan yang lebih

konvensional dan tidak rumit.

• Segitiga: Bentuk segitiga dapat memberikan

interpretasi yang sangat berbeda, tergantung pada

penggunaannya. Secara keseluruhan bentuk segitiga

dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori: energi

dan temperamen. Energi dapat mencakup konsep-

konsep seperti dinamisme, gerakan, dan kecepatan.

Temperamen berarti karakteristik manusia yang

tersirat yang umumnya berkesan negatif.

Page 25: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

29

3. Warna

Warna merupakan aspek penting dalam penciptaan visual

karakter karena tidak hanya untuk mendukung bentuk dari karakter,

warna mengkomunikasikan ide dan informasi mengenai karakter

tersebut dan menonjolkan bagian-bagian dari karakter tersebut.

Komponen dasar dari warna adalah:

• Hue

Rona adalah rentang warna yang berada pada atau

diantara suatu warna ke warna lainnya. Warna pada

dasarnya dapat dikategorikan menjadi 8 warna: merah,

oranye, kuning, hijau, cyan, biru, ungu, dan magenta. Rona

digunakan untuk memberikan dan menciptakan

karakteristik pada penampilan karaker. Pada dasarnya, hue

dapat dibagi menjadi warna hangat (magenta ke kuning)

dan dingin (hijau ke ungu). Warna-warna hangat dapat

dikaitkan dengan gairah, optimisme, dan kegembiraan

sedangkan warna-warna dingin dapat dikaitkan dengan

ketenangan, objektivitas, dan kenyamanan.

• Value

Value pada warna merupakan kecerahan atau seberapa

banyak cahaya yang dipantulkan oleh warna. Pada

dasarnya, value dapat dibedakan dengan skala hitam ke

putih, dengan warna-warna cerah memiliki nilai tertinggi

di ujung skala. Salah satu penggunaan value yang paling

efektif adalah menciptakan kontras, yang juga dikenal

sebagai chiaroscuro. Pencampuran warna yang memiliki

value tinggi dan rendah dapat menciptakan kontras yang

efektif yang dicapai dengan warna. Kontras pada value

juga dapat digunakan untuk menonjolkan perbedaan antara

dua karakter.

• Saturation

Saturasi warna adalah tingkat kemurnian rona pada

warna. Warna yang memiliki saturasi tinggi adalah warna

Page 26: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

30

yang mencolok, tidak alami, dan dapat digunakan

untuk memberikan warna yang menonjol. Warna dengan

saturasi tinggi ini dapat digunakan untuk karakter yang

ditujukan untuk audiens yang lebih muda atau, sebaliknya,

digunakan untuk membuat kontras saturasi dalam suatu

karakter atau antara karakter. Saturasi rendah memadukan

rona dengan abu-abu untuk menciptakan warna yang lebih

realistis yang dapat membuat karakter tampak lebih halus

dan kompleks.

4. Siluet karakter

Seluruh penampilan dari sebuah karakter dapat dianalisa dari

melihat siluetnya. Dengan menghapus semua atau sebagian besar

detail dan warnanya, siluet digunakan untuk memastikan bahwa

garis luar dan bentuk karakter dapat dikenali dari berbagai sudut

dan dalam berbagai pose. Ada beberapa faktor yang perlu

diperhatikan dalam melihat siluet:

• Dapat dikenali

Aspek yang membuat sebuah karakter berbeda dengan karakter

lainnya atau tidak. Pembuatan sebuah karakter yang baik dapat

dilihat dari menonjol atau tidaknya karakter tersebut dibanding

karakter lainnya.

• Hierarchy

Hirarki merupakan aspek yang menonjolkan desain dari sebuah

karakter yang memiliki relasi atau hubungan dengan karakter

lainnya. Hirarki digunakan untuk mempermudah audiens

memahami relasi karakter yang dilihat dari ukuran dan bentuknya.

Ada beberapa aspek yang dapat mendukung hirarki yaitu: kontras

perbedaan suatu karakter dengan karakter lainnya, pengulangan

pada desain sehingga menciptakan tema tertentu pada karakter, dan

keseragaman pada desain karakter.

Page 27: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

31

• Fungsi

Desain pada karakter harus memperlihatkan dan memberikan

informasi yang dapat dipahami audiens mengenai apakah siluet

karakter tampak logis atau tidak logis. Tergantung dari genre dan

temanya, desain karakter dapat dibuat dengan fleksibel sesuai

dengan tema yang dipakai dalam setting pada dunia karakter

tersebut.

• Metafora

Membuat desain yang berdasarkan interpretasi dari hal tertentu.

Siluet karakter yang memiliki aspek ini dapat memberikan

informasi mengenai hubungan desain yang dimiliki karakter

dengan bentuk natural, bentuk seni, atau ikon budaya.

• Dinamisme

Dengan karakter yang dapat bergerak dalam animasi, perlu

diperhatikan apakah desain siluet sebuah karakter masih dapat

diketahui dan dikenali apabila karakter tersebut sedang bergerak

atau dalam posisi tertentu. Karakter yang dapat berubah baik dalam

bentuk fisik seperti berumur atau nonfisik juga dapat

memperlihatkan bahwa karakter itu masih dapat dikenali oleh

audiens atau tidak.

Page 28: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

32

2.2.3 Character Merchandising

Charater Merchandising merupakan adaptasi atau eksploitasi

dari karakter fiksi maupun non-fiksi oleh penciptanya atau pihak

ketiga yang memiliki hak dari karakter tersebut dengan menggunakan

nama, bentuk atau penampilan, dan kepribadian dari karakter tersebut

menjadi benda atau fasilitas yang dapat menarik minat atau perhatian

konsumen akan benda atau fasilitas tersebut. Ada beberapa jenis

merchandising yang diterapkan di pasar yaitu:

• Merchandising karakter fiksi

Merchandising yang menggunakan penampilan, bentuk, dan

nama dari sebuah karakter fiksi yang dijadikan barang jual

ataupun alat promosi. Umumnya karakter-karakter ini muncul

dari kartun ataupun komik.

• Personality Merchandising

Merchandising yang menggunakan atribut atau kepribadian

dari tokoh non-fiksi. Merchandising ini dapat berupa barang

atau fasilitas yang menggunakan tokoh ini sebagai alat utama

untuk menarik minat konsumen, simbol atau atribut unik yang

dimiliki oleh tokoh tersebut, ataupun penampilan dari tokoh

tersebut yang gunanya untuk memperkenalkan atau

mempromosikan sesuatu kepada konsumen.

• Image Merchandising

Merchandising yang umumnya menggunakan sebuah tokoh

fiksi yang dimainkan oleh pemeran manusia atau tokoh non-

fiksi. Barang atau fasilitas yang dipasarkan memiliki atribut

atau kepribadian yang dimiliki tokoh fiksi yang berdasarkan

dari depiksi pemeran tokoh tersebut.

Page 29: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

33

2.2.4 Web Series

Web series atau serial web adalah cerita berepisode yang dirilis di

internet, saluran televisi online atau juga melalui alat seluler. Salah satu

serial web pertama yang didukung oleh pengiklan diciptakan oleh Scott

Zakarin pada tahun 1995 yang berjudul Homicide: Second Shift, yang

merupakan sekuel kepada acara televisi Homicide: Life on the Street. Serial

web ini dirilis dalam bentuk skrip atau komik, dan serial ini mulai

ditayangkan pada tahun 1997. Namun pada akhirnya serial web ini

dibatalkan karena adanya kendala keuangan dan keterbatasan dalam

teknologi.

Meningkatnya popularitas serial web dapat dilihat dari

meningkatnya ketersediaan internet dan peningkatan teknologi dalam

streaming. Hal ini memungkinkan produsen independen untuk membuat

serial dengan anggaran rendah yang disebarkan di internet. Saat ini produksi

televisi besar juga mulai menggunakan internet sebagai sarana untuk

mempromosikan acara TV mereka serta mengembangkan media dan acara

khusus yang hanya dapat disaksikan dalam internet.

Page 30: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

34

2.2.5 Bumper dan Stinger

1. Bumper

Bumper adalah adegan yang digunakan sebagai

pemotong atau penanda akhir dari adegan utama yang

biasanya berdurasi kurang dari 15 detik. Bumper digunakan

pada intro, outro, dan transisi. Biasanya bumper berisikan

iklan atau adegan yang digunakan untuk menghindari

pemotongan adegan yang mungkin dapat berkesan aneh atau

secara tiba-tiba. Contoh umum bumper biasanya memunculkan

tulisan atau judul, atau isyarat seperti, “kita akan kembali

setelah pesan-pesan ini”.

2. Stinger

Stinger adalah adegan atau potongan suara yang

digunakan sebagai pemotong atau penanda akhir dari adegan

utama yang biasanya berdurasi kurang dari 5 detik. Stinger

memiliki fungsi yang mirip menyerupai bumper, namun

dikarenakan durasinya yang lebih pendek, stinger lebih sering

digunakan sebagai transisi dari suatu adegan ke adegan yang

berbeda. Contoh umum stinger biasanya berupa adegan tempat

sebagai introduksi setting diiringi suara atau lagu.

2.2.6 Hak Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual, disingkat “HKI” atau “HaKI”

adalah hak untuk menggunakan karya diciptakan oleh seseorang

berdasarkan karya kreatifitas orang yang menciptakan karya tersebut

sebagai barang atau jasa secara ekonomis. Berikut adalah jenis-jenis

hak kekayaan intelektual yang berdasarkan hukum:

Page 31: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

35

1. Undang-Undang N0. 19/2002 diganti oleh UU No. 28/2014

Tentang Hak Cipta.

� Hak Cipta

Hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk

mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberi

izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

� Pencipta

Seseorang atau beberapa orang yang secara bersama-sama yang

atas inspirasinya melahirkan suatu ciptaan berdasarkan

kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan, dan

keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat

pribadi.

� Perlindungan Hak Cipta

Perlindungan terhadap suatu ciptaan timbul secara otomatis sejak

ciptaan itu diwujudkan dalam bentuk nyata. Pendaftaran ciptaan

tidak merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hak cipta.

Namun demikian, pencipta maupun pemegang hak cipta yang

mendaftarkan ciptaannya akan mendapat surat pendaftaran

ciptaan yang dapat dijadikan sebagai alat bukti awal di Pengadilan

apabila timbul sengketa di kemudian hari terhadap ciptaan

tersebut.

� Ciptaan

Hasil setiap karya pencipta yang menunjukkan keasliannya dalam

lapangan ilmu pengetahuan, seni, atau sastra.

• Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 Tentang Paten.

� Paten

Hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas

hasil invensinya di bidang teknologi, yang untuk selama waktu

tertentu melaksanakan sendiri invensinya tersebut kepada pihak

lain untuk melaksanakannya.

Page 32: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

36

� Invensi

Ide inventor yang dituangkan kedalam suatu kegiatan

pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi,

dapat berupa produk atau proses, atau penyempurnaan dan

pengembangan produk atau proses.

� Inventor

Orang yang secara sendiri atau beberapa orang yang

secara bersama-sama melaksanakan ide yang dituangkan

ke dalam kegiatan yang menghasilkan invensi.

� Pemegang Paten

Inventor sebagai pemilik paten atau piha yang menerima

hak tersebut dari pemilik paten atau pihak lain yang

menerima lebih lanjut hak tersebut, yang terdaftar dalam

daftar umum paten.

� Jangka Waktu Perlundungan Paten

Paten diberikan perlindungan untuk jangka waktu 20 (dua

puluh) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan

jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang.

• Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 Tentang Merek.

� Merek

Tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,

angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-

unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan

digunakan dalam kegiatan perdagangan atau jasa.

� Merek Dagang

Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan

oleh seseorang atau bebeapa orang secara bersama-sama

atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-

barang sejenis lainnya.

� Merek Jasa

Page 33: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

37

Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan

oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama

atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa

sejenis lainnya.

� Merek Kolektif

Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan

karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh

beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama

untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis

lainnya.

� Jangka Waktu Perlindungan Merek

Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan dapat diperpanjang

untuk jangka waktu yang sama 10 (sepuluh) tahun.

Perlindungan merek terdaftar selama 10 (sepuluh) tahun

tersebut berlaku surut sejak tanggal penerimaan

permohonan merek yang bersangkutan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

38

Gambar 2.15 Gerakan bola memantul

Sumber : dapoeranimasi

2.2.7 Animasi

Animasi merupakan seni untuk menggerakkan sebuah gambar yang

diam seolah-olah gambar tersebut menjadi bergerak. Animasi juga dapat

dibilang sebagai film yang dibuat dengan menangkap gambar yang memiliki

posisi berurutan yang kemudian disimulasikan agar menjadi bergerak.

International Animated Film Association atau ASIFA memberikan deskripsi

singkat mengenai animasi dimana animasi adalah gambar bergerak yang tidak

memiliki unsur “live-action”.

1. Prinsip Animasi

• Squash & Stretch

Squash & Stretch merupakan gerakan hempasan dan

rengangan suatu objek yang memberikan kesan kelenturan

sehingga memberikan kesan bahwa objek tersebut terlihat lebih

fleksibel. Gerakan ini dapat dilihat dari gerakan bola yang sedang

memantul. Dengan memberikan gerakan squash dan stretch, bola

menjadi terlihat lebih hidup.

• Anticipation

Anticipation adalah gerakan yang dilakukan sebagai ancang-

ancang untuk mempersiapkan diri memasuki gerakan yang

berikutnya. Contohnya seperti ancang-ancang yang dilakukan

sebelum seseorang meloncat atau berlari.

Page 35: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

39

• Staging

Staging adalah tahap pengaturan posisi kamera atau pose suatu

karakter dalam set atau frame agar memberikan informasi dan membantu

penonton dalam menyaksikan adegan dalam set atau frame tersebut.

• Straight ahead action & Pose to Pose

Straight ahead action merupakan proses pembuatan gerakan pada

objek yang bergerak dari awal sampai akhir. Pose to Pose atau keying

adalah proses penentuan dan pembuatan pose yang secara garis

besarnya akan dilakukan oleh karakter dalam suatu adegan. Setelah

pose ini ditentukan kemudiannya ditambahkan gerakan lainnya di

antara atau in between dari pose tersebut.

• Follow Through & Overlapping Action

Follow through & Overlapping action merupakan gerakan susulan

pada karakter atau benda yang terjadi setelah berhentinya karakter atau

benda tersebut.

Pendulum bergerak dari kiri ke kanan dan kemudian setelah

pendulum tersebut berhenti, ayunan ekor pendulum tersebut masih tetap

mengayun sampai akhirnya benar-benar berhenti.

Gambar 2.16 Gerakan Pendulum

Sumber: dapoeranimasi

Page 36: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

40

• Slow In & Slow Out

Slow in dan slow out merupakan gerakan perlambatan

yang terjadi pada awal dan akhir suatu animasi. Gerakan

perlambatan ini memperlihatkan energi gerakan yang tidak

dengan cepatnya berhenti begitu saja namun perlahan-lahan

melambat sampai akhirnya berhenti.

Seperti pada contoh diatas. Bola yang pertama

menggambarkan gerakan animasi yang tidak mempunyai

perlambatan di awal dan akhir. Bola pertama tersebut

mempunyai gerakan yang lebih kaku dibanding gerakan

bola kedua yang mempunyai perlambatan di awal dan di

akhir.

• Arcs

Arcs merupakan kurva melingkar yang terdapat pada

suatu gerakan suatu objek. Arc memberikan kesan natural dan

realistis dikarenakan gerakan yang natural tidak benar-benar

lurus.

Gambar 2.17 Gerakan Slow in dan Slow Out

Sumber: dapoeranimasi

Page 37: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

41

• Secondary Action

Secondary action merupakan gerakan tambahan yang dibuat

untuk melengkapi gerakan utama yang dilakukan objek atau karakter.

Gerakan secondary action hanya bersifat melengkapi dan tidak

mengambil alih performa dari gerakan utama.

• Timing

Timing merupakan banyak jumlahnya frame yang membuat

gerakan objek cepat atau lambat. Semakin cepat gerakannya, lebih

sedikit jumlah frame-nya. Sebaliknya semakin banyak jumlah frame

yang ada maka gerakan menjadi lebih lambat.

• Exaggeration

Exaggeration merupakan gerakan atau ekspresi yang dilebihkan

dari yang biasanya untuk mendapatkan kesan animasi yang lebih

meyakinkan.

• Solid Drawing

Pada animasi tradisional, Solid drawing berarti gambar yang

mempunyai kedalaman perspektif. Pada animasi 3D , solid drawing

berarti memberikan keseimbangan pada pose dengan tujuan untuk

mencari pose siluet yang terbaik ( terlihat lebih mempunyai berat

dan volume ).

Page 38: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

42

• Appeal

Appeal merupakan penampakan penampilan dari karakter,

memberikan informasi dan identitas mengenai karakter

tersebut. Untuk memperkuat appeal dari suatu karakter, ada 3

hal yang perlu diperhatikan yaitu bentuk, proporsi, dan

kesederhanaan dari sebuah karakter.

2.2.8 Jenis-jenis shot

Shot atau ukuran pemotretan merupakan salah satu aspek

terpenting dalam pembuatan film dan tentunya animasi. Dengan

mengatur komposisi, ukuran, dan posisi kamera, sebuah adegan dapat

terlihat lebih menarik dan dapat memberikan informasi tersirat dalam

sebuah adegan. Shot memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda yaitu:

1. Extreme Wide Shot

Ukuran potret ini biasanya digunakan sebagai

establishment atau memperlihatkan setting dimana

karakter dalam film tersebut berada. Beberapa kali shot ini

hanya memperlihatkan pemandangan saja diiringi dengan

shot lainnya yang memperlihatkan karakter dengan setting

tersebut.

2. Long shot

Ukuran potret ini biasanya memperlihatkan seluruh tubuh

karakter dengan setting tempat untuk menjelaskan situasi

atau kondisi karakter tersebut. Potret ini juga digunakan

untuk mengarahkan fokus penonton terhadap karakter dan

lokasi dimana karakter tersebut berada.

3. Full shot

Ukuran potret ini mirip menyerupai Full Shot, namun lebih

menonjolkan karakter sehingga fokus penonton beralih ke

karakter tersebut menghiraukan lokasi dimana karakter itu

berada.

Page 39: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

43

4. Medium shot

Ukuran potret ini berfungsi untuk menonjolkan karakter layaknya

full shot. Namun ukuran potret ini hanya memperlihatkan karakter

dari pinggang ke atas kepala, memberikan fokus yang lebih dalam

kepada karakter.

5. Close-up shot

Ukuran potret ini biasanya digunakan untuk memperlihatkan

bentuk penuh wajah sebuah karakter, memberikan fokus lebih

dalam lagi kepada karakter tersebut. Potret ini digunakan untuk

memberikan detail kepada karakter memperlihatkan emosi karakter

dan detail pada raut muka. Shot ini tidak hanya berfokus pada

wajah saja, namun objek lain yang menjadi fokus utama dapat

menjadi objek utama dalam shot tersebut.

6. Medium close-up shot

Ukuran potret ini memiliki fungsi yang menyerupai close-up shot

namun ukuran potret ini juga memperlihatkan torso karakter.

Biasanya potret ini digunakan untuk memperlihatkan gestur gerak-

gerik karakter serta raut muka karakter.

7. Extreme close-up shot

Ukuran potret ini digunakan untuk memperlihatkan fokus yang

jauh lebih dalam dibanding close-up shot. Biasanya potret ini juga

digunakan untuk memperlihatkan detail pada objek kecil atau

memfokuskan lebih dalam ke anggota tubuh karakter.

8. Establishing shot

Potret ini digunakan untuk memperlihatkan penonton dimana

lokasi karakter itu berada. Potret ini biasanya hanya

memperlihatkan tempat beserta situasi dari lokasi tersebut,

memperjelas setting dimana karakter itu berada.

Page 40: BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN Tinjauan Data Dokumentasi ... · Sifatnya sombong dan keras kepala namun Duryudana sering dihasut dan dibujuk oleh saudara-saudaranya. Duryudana digambarkan

44

2.2.9 Style Gambar

Gaya gambar yang digunakan oleh penulis mengikuti bentuk dan

desain iconic yang menyerupai desain karakter Learning with Manga

FGO. Penulis memutuskan untuk mengikutsertakan desain iconic untuk

memberikan emfasis serta menonjolkan bentuk dan atribut karakter

wayang yang berada di dalam webseries Purwayuda. Scott McCloud

menjelaskan garis besar yang merepresentasikan gaya gambar dari yang

realis sampai yang iconic dengan segitiga yang terbagi menjadi gambar

datar, realis, dan iconic. Dia menganggap gambar datar sebagai bentuk

dasar yang bentuknya merepresentasikan bentuk itu sendiri, gaya

gambar realis sebagai gambar yang nyata dan menyerupai realita,

sedangkan iconic sebagai representasi makna dari gambar. Gaya iconic

juga ia sebut sebagai gaya kartun. Dikarenakan bentuknya yang

sederhana dan mudah dicerna inilah yang membuat gaya iconic menjadi

bentuk yang paling mudah diingat oleh orang-orang terutamanya anak

kecil. Penulis menyimpulkan bahwa gaya iconic adalah gaya yang dapat

memberikan konsep dan representasi dari karakter dalam bentuk

sederhana namun dapat memberikan informasi kepada audiens

mengenai karakter tersebut hanya dari bentuknya saja.

Gambar 2.18 Segitiga Scott McCloud

Sumber: Understanding Comics The Invisible Art