bab 1 pengertian masjid dan kutamaanya

12
Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid 25 Bab 1 : Pengertian Masjid & Keutamaan Ikhtishar A. Pengertian 1. Masjid 2. Al-Jami’ 3. Az-Zawiyah 4. Mushalla 6. Langgar 7. Surau B. Keutamaan 1. Sebaik-baik Tempat di Bumi 2. Sebaik-baik Majelis 3. Menerangi Penduduk Langit A. Pengertian 1. Masjid a. Bahasa Masjid berasal dari kata sa-ja-da (ﺳﺠﺪ) yang artinya bersujud. Kata masjid ( ﺠﺪْ ﻣﺴِ َ ) adalah isim makan bentukan kata yang bermakna tempat sujud. Sedangkan masjad ( ﺠﺪْ ﻣﺴَ َ ) adalah isim zaman yang bermakna waktu sujud.

Upload: bobby-sullivan

Post on 29-Nov-2015

133 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

25

Bab 1 : Pengertian Masjid & Keutamaan

Ikhtishar

A. Pengertian 1. Masjid 2. Al-Jami’ 3. Az-Zawiyah 4. Mushalla 6. Langgar 7. Surau

B. Keutamaan 1. Sebaik-baik Tempat di Bumi 2. Sebaik-baik Majelis 3. Menerangi Penduduk Langit

A. Pengertian 1. Masjid

a. Bahasa

Masjid berasal dari kata sa-ja-da (سجد) yang artinya bersujud. Kata masjid (جد مس ) adalah isim makan bentukan kata yang bermakna tempat sujud. Sedangkan masjad (جد مس ) adalah isim zaman yang bermakna waktu sujud.

Page 2: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Bab 1 : Pengertian Masjid Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1

26

Yang dimaksud dengan tempat sujud sesungguhnya adalah shalat, namun kata sujud yang digunakan untuk mewakili shalat, lantaran posisi yang paling agung dalam shalat adalah posisi bersujud.1

b. Istilah

Sedangkan secara istilah, ada beberapa definisi yang diajukan para ulama.

An-Nasafi An-Nasafi menyebutkan di dalam kitab tafsirnya bahwa

definisi masjid adalah :

البـيوت المبنية للصالة فيها لله فهي خالصة له سبحانه ولعبادته Rumah yang dibangun khusus untuk shalat dan beribadah di dalamnya kepada Allah.2

Al-Qadhi Iyadh

Al-Qadhi Iyadh mendefinisikan bahwa masjid adalah :

موضع كل ميكن يـعبد أن الله فيه ويسجد له Semua tempat di muka bumi yang memungkinkan untuk menyembah dan bersujud kepada Allah. 3

Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah SAW :

اروهطو ادجسم ضراأل يل تلعجDari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan telah dijadikan seluruh permukaan bumi ini sebagai masjid dan sarana bersuci dari hadats.” (HR. Bukhari dan Muslim).

1 I’lamussajid bi ahkamil mazajid oleh Azzarkasy halaman 26 2 Tafsir An-Nasafi jilid 4 halaman 1 Darul Kutub Al-Arabi Beirut 3 Tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Quran oleh A-Imam Al-Qurthubi jilid 2 halaman 78

Page 3: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

27

Az-Zarkasyi

Sedangkan Az-Zarkasyi menyebutkan bahwa secara ‘urf masjid adalah :

املكان المهيأ للصلوات اخلمس ليخرج المصلى المجتمع فيه

لأل عياد وحنوها Tempat yang diperuntukkan untuk dilaksanakannya shalat fardhu lima waktu, juga tempat berkumpulnya pada hari raya. 4

Dari semua pendapat tentang definisi masjid di atas, sebenarnya kita masih belum mendapatkan takrif yang sempurna (jami’) dan garis yang tegas (mani’).

Al-Barakati

Namun definisi Al-Barakati tentang masjid sedikit banyak telah memberikan batasan yang pasit, yaitu :

رضاأل جعلها يتال المالك مسجدا بقوله جعلته : مسجدا وأفـرز طريقه وأذن بالصالة فيه

Tanah (tempat) yang dijadikan oleh pemiliknya sebagai masjid, dengan ikrar : Aku jadikan tempat ini sebagai masjid, dimana jalannya disiapkan dan dikumandangkan adzan di dalamnya.

2. Al-Jami’

Selain istilah masjid, juga sering dipakai istilah lain, di antaranya al-jami’ (الجامع). Disebut dengan istilah al-jami’, karena sesuai maknanya yaitu tempat berkumpulnya manusia secara rutin.5 4 I’lamussajid bi ahkamil mazajid oleh Azzarkasy halaman 27 5 Al-Mishbah Al-Munir dan Al-Hasyiah Ad-Dasuki jilid 4 halaman 91

Page 4: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Bab 1 : Pengertian Masjid Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1

28

Al-Jami’ umumnya didefinisikan sebagai masjid yang dilaksanakan di dalamnya shalat Jumat setiap hari Jumat.

Terkadang penyebutannya digabung dengan kata masjid, sehingga menjadi masjid jami’. Namun sebenarnya cukup dengan disebutkan kata al-jami’ saja sudah bermakna masjid.

3. Az-Zawiyah

Selain istilah masjid dan mushalla, di dalam literatur fiqih Islam juga dikenal satu istilah lagi yang juga mengacu kepada sejenis masjid atau mushalla, yaitu az-zawiyah (الزاویة).

Secara bahasa, kata zawiyah bermakna sudut ruangan atau pojok yang diapit oleh dua dinding.

Sedangkan secara istilah, az-zawiyah adalah masjid seperti umumnya, namun masjid itu tidak melaksanakan shalat Jumat. Sehingga az-zawiyah ini bisa dikatakan sebagai lawan dari al-jami.

Persamaan di antara kedua adalah sama-sama masjid dengan segala konsekuensi hukum yang berlalu. Sedangkan perbedaan di antara keduanya adalah bahwa al-jami adalah masjid yang ditegakkan shalat Jumat di dalamnya, sedangkan az-zawiyah adalah masjid yang tidak menyelenggarakan shalat jumat.

4. Mushalla

Sedangkan istilah mushalla (مصلى) adalah isim makan (kata yang menunjukkan tempat) hasil bentukan dari asal kata shalla - yushalli - shalatan ( صالة- یصلى -صلى ). Sehingga secara harfiyah maksudnya adalah tempat yang di dalamnya dilakukan shalat.

Dan secara ‘urf, istilah mushalla hanya merupakan tempat dilakukan shalat, tanpa ada kaitan hukum syar’i yang berlaku pada masjid.

Di dalam hadits nabawi, mushalla adalah tempat

Page 5: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

29

dilaksanakannya shalat Iedul Fitrh atau Iedul Adha, yang bentuknya bukan masjid tetapi tanah lapang atau padang pasir. Karena hukum yang berlaku pada masjid tidak berlaku pada mushalla, maka wanita yang haidh dibolehkan menghadirinya.6

Sedangkan dalam ‘urf di zaman sekarang, musholla mirip dengan Ada beberapa hal yang membedakannya dengan masjid, yaitu:

Tidak dapat dipergunakan untuk salat Jumat Tidak dapat digunakan untuk iktikaf

Kadangkala musala adalah milik pribadi seseorang

Umumnya berukuran lebih kecil daripada masjid Selain istilah mushalla yang sudah baku, ada juga

sebutan untuk mushalla dalam istilah lokal, yang hanya ada di negeri kita saja. Itu pun terbatas pada daerah tertentu. Misalnya istilah langgar dan surau.

6. Langgar

Langgar adalah istilah lokal di beberapa daerah di nusantara yang maksudnya mengacu kepada mushalla.

Orang-orang biasanya melakukan shalat lima waktu di dalam langgar, namun mereka tidak dilaksanakan shalat Jumat di dalam langgar, dan juga tidak melaksanakan shalat Idul Fithri mau pun Idul Adha.

Tidak jelas kenapa mushalla bisa sampai disebut dengan langgar. Tetapi yang jelas istilah langgar telah menjadi bahasa Indonesia yang baku dan tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia :

lang·gar n masjid kecil tempat mengaji atau bersalat, tetapi tidak digunakan untuk salat

6 Ashalul Madarik Syarah Irsyadul Masalik oleh Al-Kasynawi jilid 1 halaman 336

Page 6: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Bab 1 : Pengertian Masjid Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1

30

Jumat; surau; musala

7. Surau

Demikian juga dengan istilah surau, adalah istilah lokal bangsa kita yang mengacu kepada istilah mushalla.

Kata surau berasal dari istilah Melayu Indonesia dan penggunaannya meluas di Asia Tenggara. Menurut pengertian asalnya, surau adalah bangunan kecil yang terletak di puncak bukit atau di tempat lebih tinggi dibandingkan lingkungannya, dipergunakan untuk penyembahan arwah nenek moyang.

Dalam sejarah Minangkabau, diduga bahwa surau itu didirikan pada masa Raja Adityawarman pada tahun 1356 di kawasan Bukit Gombak. Surau tersebut, di samping berfungsi sebagai tempat berkumpul anak-anak muda mempelajari berbagai ilmu pengetahuan serta ketrampilan dan tempat berkumpulnya para lelaki dewasa.

Dengan datangnya Islam ke Sumatera Barat, surau juga mengalami proses islamisasi, walaupun sisa-sisa kesakralan surau di sana masih terlihat jelas, seperti adanya puncak (gonjong) yang merefleksikan kepercayaan mistis dan sekaligus sebagai simbol adat. Namun fungsi surau di sana tetaplah sama hanya saja fungsi keagamaannya menjadi semakin penting.

Di samping dipergunakan sebagai tempat ibadah, surau juga menjadi lembaga pendidikan dan pengajaran serta kegiatan sosial budaya. Dalam perkembangan selanjutnya fungsi surau di Minangkabau lebih menyerupai pesantren di Pulau Jawa atau pondok di Malaysia.

Perkembangan tersebut dimulai sejak Syekh Burhanuddin mendirikan surau di Ulakan, Pariaman, pada abad ke-17 setelah dia kembali dari belajar agama dari Syekh Abdul Rauf Singkel, seorang ulama besar Aceh.

Page 7: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

31

Pada umumnya, surau dalam pengertian pesantren di Sumatera Barat dimiliki dan dikelola oleh syekh secara turun temurun. Surau-surau tersebut biasanya mempunyai banyak bangunan. Bahkan surau besar bisa mempunyai bangunan sampai dua puluh buah atau lebih. Ada bangunan utama, bangunan untuk tamu, tempat suluk, tempat tinggal para murid serta tempat tinggal syekh. B. Keutamaan Masjid

Masjid adalah rumah Allah yang mulia, yang berisi orang-orang yang tunduk dan sujud kepada Allah SWT. Di antara keutamaan masjid adalah :

1. Sebaik-baik Tempat di Bumi

Kalau ada tempat yang paling mulia di sisi Allah di dunia ini di zaman sekarang, maka tempat itu adalah masjid. Masjid-masjid di muka bumi ini menjadi tempat yang paling baik dan paling mulia. Sebaliknya, kalau ada tempat yang paling buruk di muka bumi, maka tempat itu adalah pasar.

Dasar dari pernyataan itu adalah sabda Rasulullah SAW berikut ini :

يبالن نأض رمع ناب نع رشو داجسمال اعقالبـ ريـخ: الق ص اقوساأل اعقالبـ

Dari Ibnu Umar radhiyallahuanhu bahwa Nabi SAW bersabda,”Sebaik-baik tempat adalah masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar.” (HR. Al-Hakim dan Ath-Thabarani)

Selain itu juga ada hadits lain :

اهللا وتيبـ اعقالبـ ريـخ : وعافرمض سنأ نعDari Anas bin Malik radhiyallahuanhu marfu’ran,”Sebaik-baik tempat adalah rumah-rumah Allah. (HR. Ath-Thabarani)

Page 8: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Bab 1 : Pengertian Masjid Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1

32

Hadits lain yang senada diriwayatkan oleh Al-Bazzar :

اقوساأل اهللا ىلإ عقاالب ضغبـأو داجسمال اهللا ىلإ اعقالبـ بحأ نأBahwa sebaik-baik tempat di sisi Allah adalah masjid-masjid, sedangkan tempat yang paling dimurkai di sisi Allah adalah pasar. (HR. Al-Bazzar)

Kalau dikatakan tempat yang paling buruk di muka bumi adalah pasar, bukan berarti maknanya kita tidak boleh membangun pasar, lantas semua pasar harus dirobohkan.

Pengertian yang objektif tentang hal ini adalah bahwa Rasulullah SAW menyebut pasar sebagai tempat yang paling buruk lantaran banyak kesempatan untuk melakukan berbagai kemaksiatan dan keburukan di dalam pasar.

Di antaranya kecurangan dalam masalah timbangan, yang di dalam Al-Quran disebutkan secara khusus. Selain itu di dalam pasar juga seringkali terjadi riba yang diharamkan, karena urusan pinjam uang buat modal dagang. Dan di dalam pasar juga sering terjadi bisikan setan agar orang-orang berperilaku konsumtif dan tabdzir. Dan masih banyak lagi keburukan-keburukan pasar.

Hadits-hadits ini menyebutkan sebaik-baik tempat adalah masjid. Sementara kita juga tahu ada hadits lain yang menyebutkan bahwa seluruh tanah adalah masjid.

اروهطو ادجسم ضراأل يل تلعجDari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Dan telah dijadikan seluruh permukaan bumi ini sebagai masjid dan sarana bersuci dari hadats.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bagaimana kita menggabungkan dua hadits yang sekilas agak saling bertentangan ini? Hadits pertama menyebutkan bahwa tempat yang paling baik adalah masjid, sedangkan hadits kedua menyebutkan bahwa semua tanah adalah

Page 9: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

33

masjid? Penyatuannya begini, istilah masjid pada hadits yang

kedua maksudnya adalah bahwa semua tanah di muka bumi ini boleh dijadikan tempat shalat. Meskipun bukan berarti semua tanah di muka bumi ini hukumnya menjadi masjid secara istilah, dengan hukum-hukum yang terkait.

Pengertian masjid sesuai dengan maksud istilah syar’i ada pada hadits yang pertama. Jadi ada dua pengertian masjid, masjid secara bahasa dan masjid secara istilah syar’i.

Masjid secara bahasa artinya tempat sujud. Maka dimana pun di muka bumi tanah itu menjadi tempat yang suci dan sah untuk dilakukan shalat di atasnya.

Masjid secara istilah syar’i adalah tempat yang diikrarkan sebagai masjid dengan dengan segala aturan hukum yang berlaku untuk masjid, baik shalat jamaah 5 waktu atau shalat Jumat dan lain-lainnya.

2. Sebaik-baik Majelis

Kalau pada hadits di atas disebutkan bahwa masjid adalah sebaik-baik tempat, maka pada bagian ini disebutkan secara lebih spesifik lagi, bahwa masjid adalah sebaik-baik majelis.

Majelis sering diistilahkan sebagai sebuah forum tempat kita membicarakan sesuatu. Terkadang majelis itu bermakna sebuah institusi atau badan, seperti istilah Majelis Ulama. Terkadang majelis itu merupakan tempat melakukan akad, seperti istilah majelis akad. Terkadang majelis itu bermakna tempat belajar atau menyampaikan ilmu, seperti istilah majelis ilmi.

Semua majelis itu menjadi baik apabila dilakukan di dalam masjid, sebagaimana sabda Rasululallah SAW berikut ini :

Page 10: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Bab 1 : Pengertian Masjid Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1

34

اقوساأل سالجمال رش: ص اهللا ولسر الق : الق ضةلاثو نعامل ريـخو قرالطو

امل سالج

امل يف سلجت مل نإف دساج

مالزف دجس

كتيبـDari Watsilah radhiyallahuanhu berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sejahat-jahat majelis adalah pasar-pasar dan jalanan-jalanan. Dan sebaik-baik majelis adalah masjid-masjid. Bila kamu tidak bisa duduk di dalam masjid, maka duduklah di dalam rumahmu. (HR. Ath-Thabarani)

3. Menerangi Penduduk Langit

Bila kita memandangi langit di malam hari yang cerah dari tempat yang jauh dari perkotaan, maka kita akan merasakan bagaimana bintang gemintang itu bertaburan memenuhi langit.

Selain enak dan indah dipandang, bintang-bintang itu juga bermanfaat buat para musafir dalam menentukan arah mata angin, bahkan meski kecil kelihatannya, cahaya bintang bisa menerangi orang yang berjalan di dalam kegelapan.

Kira-kira begitulah nampak terlihat masjid-masjid itu dari langit. Penduduk langit akan melihatnya dengan indah dan menerangi mereka.

امل

يءضت امك اءمالس لهأل يءضت ضراأل يف اهللا وتيبـ داجس الطرباين رواه - ضراأل لهأل اءمالس موجن

Masjid-masjid itu adalah rumah-rumah Allah di muka bumi yang menerangi penduduk langit, sebagaimana bintang-bintang di langit menerangi penduduk bumi. (HR. Ath-Thabrani)

Sebagian ulama memaknai penduduk langit pada hadits ini adalah para malaikat. Dan yang dimaksud dengan

Page 11: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya

Seri Fiqih Kehidupan (12) : Masjid - 1 Bab 1 : Pengertian Masjid

35

menerangi penduduk langit maksudnya adalah bahwa para malaikat itu suka dan memberi mencatat pahala serta memberi nilai tersendiri pada masjid-masjid itu.

Page 12: Bab 1 Pengertian Masjid Dan Kutamaanya