audiometri nada murni
TRANSCRIPT
AUDIOMETRI NADA MURNIDAN
TES ROMBERG
Oleh :Lia Fika RMahfuzahZulia Indriani M
AUDIOLOGI
Audiologi ialah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk fungsi pendengaran yang erat hubungannya dengan habilitasi dan rehabilitasi
Rehabilitasi ialah usaha untuk mengembalikan fungsi yang pernah dimiliki sedangkan habilitasi ialahusaha untuk memberikan fungsi yang seharusnya dimiliki
Audioligi Medik
Audiologi Dasar Audiologi Khusus
AUDIOLOGI
Audiologi DasarTes Penala
Tes Berbisik
Audiometri Nada Murni
Audiologi dasar ialah pengetahuan mengenai nada murni, bising, gangguan pendengaran, serta cara pemeriksaannya.
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Audiometri berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar dan mengukur (uji pendengaran).
Audiometri tidak saja dipergunakan untuk mengukur ke-tajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan untukmenentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkangangguan pendengaran.
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Pada pemeriksaan audiometri nada murni :
• Nada murni• Bising NB (narrow band) dan WN (white noise)• Frekuensi• Intensitas bunyi• Ambang dengar• Nilai nol audiometri• Standar ISO dan ASA• Notasi pada audiogram• Jenis dan derajat ketulian• Gap dan masking
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Nada murni merupakan bunyi yang hanya mempunyai satu frekuensi, dinyatakan dalam jumlah getaran per detik
Bising merupakan bunyi yang mempunyai banyak frekuensi, terdiri dari narrow band (spektrum terbatas) dan white noise (spektrum luas)
Frekuensi merupakan nada murni yang dihasilkan oleh getaran oleh suatu benda yang sifatnya harmonis sederhana .
Intensitas bunyi dinyatakan dalam dB (decibell) . dB : dB HL (hearing level), dB SL (sensation level), dB SPL (sound pressure level)
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Ambang dengar merupakan bunyi nada murni yang terlemah pada frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga seseorang. Ambang dengar : menurut konduksi udara (AC) dan menurut konduksi tulang (BC)
Nilai nol audiometrik (audiometrik zero) dalam dB HL dan dB SL merupakan intensitas nada murni yang terkecil pada suatu frekuensi tertentu yang masih dapat didengar oleh telinga rata-rata orang dewasa muda yang normal (18-30 tahun). Frekuensi 1000 Hz 0,0002 dyne/cm2
Standar ISO (international standard organization) dan ASA (american standard association) 0 dB ISO = - 10 dB ASA10 dB ISO = 0 dB ASA
Notasi pada audiogram. Untuk pemeriksaan audiogram, dipakai grafik AC, yaitu dibuat dengan garis lurus penuh (intensitas yang diperiksa antara 125-8000 Hz) dan grafik BC, yaitu dibuat dengan garis terputus-putus (250-4000 Hz).Telinga kiri warna biruTelinga kanan warna merah
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Jenis ketulian : tuli konduktif, tuli sensorineural, tuli campur
Derajat ketulian dihitung dengan menggunakan indeks Fletcher :Ambang dengar (AD) = (AD 500 Hz + AD 1000 Hz + 2000 Hz) : 3Derajat ketulian menurut ISO :0 - 25 dB : normal26 – 40 dB : tuli ringan41 – 60 dB : tuli sedang61 – 90 dB : tuli berat 90 dB : tuli sangat berat
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Gap : apabila antara AC dan BC terdapat perbedaan lebih atau sama dengan 10 dB, minimal pada 2 frekuensi yang berdekatan
Pada pemeriksaan audiogram, kadang-kadang perlu diberikan masking : pada head phone telinga yang tidak diperiksa diberi suara sepertii angin atau bising, supaya telinga yang tidak diperiksa tidak mendengar bunyi yang diberikan pada telinga yang diperiksa
- Narrow bandnoise (NB) = masking audiometri nada murni- White noise (WN) = masking audiometri tutur (speech)
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Pada anak usia > 4 tahun yang koperatif
Sumber suara yang digunakan nada murni
Dilakukan pada ruang kedap suara
Hantaran suara melalui udara (AC) dengan memasang headphone. Hantaran melalui tulang (BC) dengan memasang bone vibrator pada prosesus mastoidFrekuensi yang diperiksa 125, 250, 500, 1000, 2000, 4000, dan 8000 Hz
Intensitas yang biasa digunakan anatar 10 – 100 dB (masing-masing dengan kelipatan 10)
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
Suara dengan intensitas terendah yang dapat didengar dicatat pada audiogram
Berdasarkan audiogram yang dihasilkan dapat menentukan jenis dan derajat ketulian
Audiogram nada mumia -- Normalb -- konduktifc -- sensori neurald -- campuran -- hantaran tulang -- hantaran udara
Audiometri Nada Murni (PURE TONE AUDIOMETRY)
TERIMAKASIH