at-thibaq dalam surah an-nisa’ - repository.unja.ac.idrepository.unja.ac.id/3318/1/i1a213001 -...

16
AT-THIBAQ DALAM SURAH AN-NISA’ ARTIKEL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Oleh: ETA HARTATI NIM.I1A213001 FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS JAMBI 2017

Upload: buinhu

Post on 04-Mar-2019

282 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

AT-THIBAQ DALAM SURAH AN-NISA’

ARTIKEL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Oleh:

ETA HARTATI

NIM.I1A213001

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS JAMBI

2017

Abstrack

Skripsi dengan judul thibaq dalam surah an-nisa‟adalah surah yang ke 4

diantara surat-surat dalam al-qur‟an yang terdiri dari 176 ayat,termasuk golongan

surat-surat madaniyyah.dinamakan surat an-nisa‟karena dalam surat ini banyak

hal-hal yang dibicarakan berhubungan dengan wanita.biasanya surah an-

nisa‟disebut dengan surah an-nisa‟kubro (surah an-nisa‟besar).

Pokok permasalahan yang tertdapat dalam pembahasan ini meliputi 2

hal,yaitu pertama,ayat berapa yang termasuk thibaq dalam surah an-nisa‟,dan

kedua,ada berapa macam thibaq dalam surah an-nisa‟.Dalam menjawab

permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode formal yaitu:menganalisis

unsur-unsur yang sesuai dengan perelatan yang terkandung dalam

karya.penggunaan metode formal dalam penelitian ini disebabkan objek kajiannya

berupa teks bahasa.dengan metode formal akan mengungkapi jenis thibaq daan

tujuan yang ditimbulkannya yaitu:menguraiakan,menganalisis dan

mengklasifikasikan kata yang mengandung thibaq dalam surah an-nisa‟.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini

adalah:(1)Thibaq dalam surah An-nisa'terdiri dari 27 Ayat,(2)Macam-macam

Thibaq dalam surah An-nisa'adalah Thibaq Ijab dan Thibaq Salab.Hasil dari

analisis penulis,Thibaq Ijab berjumlah 14 Ayat dan Thibaq salab berjumlah 12

Ayat.

Kata Kunci:Thibaq,Surah An-Nisa’

PENDAHULUAN

.Latar Belakang Masalah

Ilmu Balaghah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

menyusun kalimat dengan baik dan bagaimana mengucapkannya secara benar.

Dalam ilmu balaghah terdapat ilmu badi‟, yakni ilmu untuk mengetahui macam-

macam cara dalam memperindah pembicaraan yang mutabiq dengan muqtadhol

hal. Jalan untuk memperindah kalam ini ada yang dititikberatkan pada

memperindah makna dan ada pula yang dititikberatkan pada memperindah

lafad.(Hifni Dayyab:501)

Ilmu Badi‟ menurut bahasa adalah aneh. Sedangkan menurut istilah ialah :

علم يعرف بو وجوه تحسين الكالم بعد رعاية المطابقة ووضوح الداللة

Yaitu ilmu untuk mengetahui cara-cara membentuk kalam yang baik

sesudah memelihara tujuan yang lain (muthobaqoh dan wudhuhud dilalah).

Kemudian cara membentuk kalam yang baik itu ada dua macam, yaitu dengan

memperhatikan lafadz dan maknanya. (Abdurrahman al-ahdhori, 2009. 118)

لغ بلوغا و بالغا.)محمد قاسم و البالغة في اللغة:جاء اللسان)بلغ(:ب لغ الشيء ي ب (۸رمحي الدين:

Menurut ahli balaghah secara istilah: ilmu untuk mengetahui segi-segi

memperindah kata setelah memperhatikan ketersesuaiannya dengan muqthada‟

hal dan kejelasan makna yang dimaksud.

Sedagkan menurut pendapat lain Pengertian Ilmu Badi‟ adalah :

علم يعرف بو الوجوه والمزايا التي تزيد الكالم حسنا وطالوة وتكسوه ىوالبديع

بهاء ورونقا بعد مطابقتو لمقتضى الحال

Artinya: “Ilmu badi„ ialah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahui

bentuk-bentuk dan keutamaan-keutamaan yang dapat menambah nilai keindahan

dan estetika suatu ungkapan, membungkusnya dengan bungkus yang dapat

memperbagus dan mepermolek ungkapan itu, disamping relevansinya dengan

tuntutan keadaan” (al-Hasyimi, 1960: 360)

البالغة علم وفن.نظرية وتطبيق.تقنية بالغة وعالم بليغ.ومن ىنا تجب التغرقة بين المعرفة البالغة من جهة:وتوظيف ىذه المعرفة في ابداع األدب و تقده من

(۹)عبدالعزيز:جهة.

Secara garis besar, ilmu badi‟ ini mempelajari aspek-aspek yang berkaitan

dengan keindahan bahasa. Ilmu Badi‟ merupakan penghias lafadz atau makna

dengan bermacam-macam corak kehidupan lafadz dan makna.

Kesimpulannya, ilmu badi‟ dibagi menjadi dua, yaitu: muhassinat

maknawiyah yang bertujuan untuk memperindah makna (konsentrasi pada

makna), baru kemudian pada lafadz. Yang kedua, muhassinat lafdziyah yang

memfokuskan pada segi memperindah lafadz, baru kemudian pada makna.

Jadi objek kajian ilmu badi‟ Menurut Imam Akhdhari ilmu badî‟ adalah :

1. Ilmu untuk mengetahui cara membentuk kalam yang baik sesudah

memelihara muthabaqah dan kejelasan dalalah-nya.

2. Ilmu badi‟membahas tata cara memperindah suatu ungkapan, baik

pada aspek lafazh maupun pada aspek makna.

3. Ilmu ini membahas dua budang utama, yaitu muhassanat lafzhiyyah

dan muhassinat ma‟nawiyyah

Ilmu badi‟ sebenarnya telah dikenal oleh bangsa Arab sejak zaman

Jahiliyah dan Islam yang terdapat dalam kalam Arab. Ungkapan-ungkapan yang

mereka keluarkan secara spontan dan otomatis, dan mereka tidak bermaksud atau

dengan sengaja mengucapkan kata-kata yang bernilai badi‟. Hal ini disebabkan

oleh jiwa atau rasa mereka yang asli adanya bakat dalam diri mereka. Kemudian

ketika suatu kota atau peradaban semakin berkembang, muncullah banyak

penyair , dan diantara mereka ada salah seorang penyair yang piawai dan memiliki

kedalaman makna, utamanya dalam bahasa Arab, dia adalah Abdullah bin Mu‟taz.

Ia adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar ilmu ini dan mengarang kitab

yang diberi judul “Badi”. Didalamnya membahas tentang isti‟arah, jinas,

muthobiqoh, raddul „ajzi „ala shudur, dan madzhab kalam.

علم البالغة ىو حديث الحياة العربية, ومناط الوجو العقلي للعرب, ثم لالسالم بعد ولى, وجو من وجوه الققافة التي ذلك, ولهذا, فأن البالغة العربية في صورتها اال

تترجم عن امة معروفة بين الناس, غير منكورة بجهدىا, وفضلها, وخلمتها (۵۱.)بركات حمدي:لألنساني

Menurut Ahmad Qolasy: ilmu badi‟ ini mengutamakan pada segi

memperindah dan mempercantik lafadz, seperti memberi hiasan bunga-bunga dan

kancing pada pakaian pengantin setelah dijahit, atau memvernis ukiran setelah

bangunan selesai dibangun, intinya tahap akhir secara keseluruhan.

البالغة والفصاحة من العلهاء, ق يذىب الى ان البالغة والفصاحة مما استأثرت بو اللغات, قال الجاحط رحمو اهلل:و نحن أبقاكاهلل العربية, والتوجد فى غير ىما من

(۳اذاادعينا للعرب اصناف البالغة.)عبد المتعاللصعيد:

Menurut al-Hasyimi: badi‟ secara bahasa: temuan yang belum ada

sebelumnya. Badi‟ diambil dari kata: bada‟ syai‟ wa abda‟ahu (menciptakan

sesuatu dan mengadakannya), temuan atau ciptaan yang tidak ada contoh

sebelumnya). Sedang secara istilah “Ilmu Badi‟ ialah suatu ilmu yang dengannya

dapat diketahui bentuk-bentuk dan keutamaan-keutamaan yang dapat menambah

nilai keindahan dan estetika suatu ungkapan, membungkusnya dengan bungkus

yang dapat memperbagus dan mepermolek ungkapan itu, disamping relevansinya

dengan tuntutan keadaan”.

البالغة في اللغة, الوصول واالنتهاء, يقال بلغ فالن مراده, أذاوصل أليو, وبلغ صطالح و بها للكالم الراكب المدينة, اذا انتهى أليها. وتقع البالغة فى اال

(۹والمتكلم فقط.)ىدام بناء:

Ilmu badi‟ ini membahas bagaimana mengetahui cara membentuk kalam

(kalimat) yang indah sesudah memelihara kesesuaian (dengan situasi dan kodisi)

dan kejelasan maknanya. Kemudian cara membentuk kalam yang baik itu ada dua

macam, yaitu dengan memperhatikan lafadz dan maknanya. Maka, ilmu badi‟ ini

mengkaji Al- Muhassinat al-lafziyyah dan Al- Muhassinat al-ma‟nawiyyah, oleh

karena itu fungsinya adalah untuk merias kata dan makna menjadi indah, sehingga

ungkapan yang keluar akan mengandung makna yang mendalam. (Yuyun

Wahyudin, 2007. 8)

Disamping itu juga, dapat memperbagus bahasa yang digunakan pada saat

berbicara.

علم البديع ىو علم وجوه تحسين الكالم تعرف بعد رعى سابق المرم

Ilmu Badi'adalah ilmu yang membahas tentang jalan untuk memperindah

percakapan.(Ahmad Damanhuri.163)

البالغة اصطالحا:المتقدمون كاألمأم عبد القادر الجرجاني ومن لف لفو,وىؤالء يرون ان الفصاحة والبالغة والبيان والبرعة ألفاظمترادفة التتهف بهاالمفرات)احمد

(۵۳مصطفى:

Jadi, Ilmu Badi‟ merupakan pengetahuan tentang seni sastra, Penemu ilmu

ini adalah Abdullah bin Mu‟taz. llmu ini ditujukan untuk menguasai seluk beluk

sastra sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan kata- kata sesuai

tempatnya. sehingga kata-kata tadi menjadi indah, sedap didengar dan mudah

diucapkan.

“At-Thibaq adalah berkumpulnya dua kata yang berlawanan dalam suatu

kalimat.” (Ali al-Jarim dan Musthafa Amin, 2010 : 403)

الجمع بين لفظين مقابلين فى المعنى ويسمى بالمطابقة وبالتضاد

“Berhimpunnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing kata tersebut

saling berlawanan dari segi maknanya.” (Ali al-Jarim dan Mushtafa Usman,

1994 : 403)

Dari dua pengertian di atas dapat kami simpulkan bahwa At-Thibaq adalah

berkumpulnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing kata

tersebut saling berlawanan dari segi maknanya.

Dua kata yang berkumpul dalam satu kalimat itu bisa berupa dua isim, dua

fi‟il, dua huruf, ataupun dua macam kata yang berbeda.At-Thibaq terdiri dari dua

macam yaitu:

1. Thibaq Ijab, yaitu thibaq yang kedua katanya yang berlawanan itu

tidak berbeda positif dan negatifnya.

2. Thibaq Salab, yaitu thibaq yang kedua katanya yang berlawanan

itu berbeda positif dan negatifnya.

Surat An-nisa‟merupakan surat madaniyah karena surat tersebut

diturunkan di kota madinah.suratAn-nisa‟terdiri dari 176 ayat dinamakan surat

An-nisa‟karena dalam surat ini banyak hal-hal yang dibicarakan berhubungan

dengan wanita.surat lain yang juga membicarakan tentang hal wanita adalah surat

At-talaq,dalam hubungan ini biasanya surat An-nisa‟disebut dengan sebutan surat

An-nisa‟kubro(surat An-nisa‟kubro),sedangkan surat At-talaq disebut dengan

surat An-nisa‟sughra(surat An-nisa‟kecil).

Diantara dari ayat surat an-nisa‟juga terdapat pokok-pokok kandungan isi dari

surat an-nisa‟yaitu:

1. tentang keimanan yang diantaranya syirik (dosa yang paling besar

terhadap Allah, akibat dari kekafiran dihari kemudian).

2. Hukum-hukum:Kewajiban para washi dan para wali, hukum

tentang poligami, mas kawin (mahar), memakan harta anak yatim

dan orang-orang yang tak dapat mengurus hartanya, pokok-pokok

hukum waris, perbuatan-perbuatan keji dan hukumnya, wanita-

wanita yang haram untuk dikawini, hukum-hukum apabila

mengawini budak wanita, larangan apabila memakan harta secara

bathil, hukum syiqaq dan nusyuq, kesucian lahir batin dalam hal

melaksanakan sholat, hukum suka, hukum membunuh orang islam,

sholat kauf, larangan untuk melontarkan ucapan-ucapan buruk dan

masalah pusaka kalah.

3. Kisah-kisah tentang nabi musa dan para pengikutnya.

4. Dan lain-lain:asal mula manusia, keharusan untuk menjauhi adat-

adat pada zaman jahiliyyah dalam perlakuan terhadap wanita,

norma-norma bergaul dengan istri, hak seseorang sesuai dengan

kewajiban, perlakuan ahli kitab terhadap kitab-kitab yang

diturunkan kepadanya, dasar-dasar dari pemerintahan, cara-cara

untuk mengadili perkara, keharusan siap siaga terhadap musuh,

sikap-sikap dari orang munafik dalam menghadapi peperangan,

berperang dijalan Allah adalah kewajiban bagi tiap-tiap muallaf,

norma dan adab dalam peperangan, cara dalam hal menghadapi

orang-orang munafik, derajat orang-orang yang berjihad.

5. Ketaatan kepada Allah swt dan rasulnya:taat pada Allah dan

rasulnya berpahala surga dan menentang Allah dengan rasul

mendapatkan balasan siksa neraka.

.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,dibuat rumusan masalah sebagai

berikut:

1.Pada ayat berapa terdapat at-thibaq dalam surah an-nisa‟?

2.Apa jenis-jenis at-thibaq dalam surah an-nisa‟?

Tujuan penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui ayat-ayat yang mengandung at-thibaq dalam

surah an-nisa‟

2.Untuk mengetahui jenis-jenis At-thibaq di dalam surah An-nisa‟

D.Manfaat penelitian

Dalam penelitian tentunya memiliki beberapa manfaat antara lain:

1.Kegunaan teoritis

Sebagai sumbangsih pemikiran terhadap masyarakat umum,khususnya

bagi akademisi dalam menambah wawasan dan juga sebagai rujukan kajian

bahasa terutama dalam disiplin ilmu balaghah,karena tidak sedikit dari pelajar

khususnya para pelajar di perguruan tinggi islam yang justru minim sekali dalam

memahami ilmu balaghah.

2.Kegunaan praktis

a. Penelitian ini dilakukan guna memperoleh gelar sarjana pada

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya,

Universitas Jambi.

b. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kata dalam satu kalimat,

kata tersebut saling berlawanan dari segi makna

.

Tinjauan pustaka

Tinjauan pustaka atau kajian pustaka adalah merupakan upaya umum yang

harus dilakukan untuk mendapatkan teori-teori yang relevan dengan topik

penelitian.oleh karena itu kajian pustaka meliputi proses umum

seperti:mengidentifikasi teori secara sistematis,penemuan pustaka,dan analisis

dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.setelah

peneliti membaca berbagai referensi yang ada,maka peneliti menemukan kajian

yang serupa dengan penelitian yang lain,akan tetapi berbeda dalam objek

kajiannya.sekalipun sudah ada yang menulis tentang At-thibaq dala surah An-

nisa‟namun yang meneliti At-thibaq secara khusus belum ditemukan dalam surah

An-nisa‟.

Berdasarkan penelitian terdahulu dalam bentuk skripsi yang pernah

ditulis,ditemukan beberapa literature yang membahas At- thibaq dalam surah An-

nisa‟ . Adapun penelitian dalam bentuk skripsi pernah ditulis oleh:

1. Nurul Arifah angkatan 2005 dengan judul penelitian “al-muhasinat

wa al-ma‟nawiyyah fi surah al-mulk.Dengan rumusan masalah, 1)

Apa saja macam-macam muhasinat dalam surah al-mulk?.2)

bagaimana makna muhassinat dalam surah al-mulk. Hasil

penelitiannya diantaranya at-thibaq dan tadbil. Ada lima ayat yang

termasuk dalam at-thibaq.

2. Umi Rofiah angkatan 2003 dengan judul penelitian “al-muhasinat

lafdziyah wa ma‟nawiyah fi surah kahfi”. Rumusam masalahnya 1)

Apa macam-macam muhassinat dalam surah al-kahfi?. 2)

Bagaimana makana muhassinat dalam surah al-kahfi. Hasil

penelitiannya adalah terdapat beberapa muhassinat maknawiyah

dalam surah al-kahfi diantaranya ialah: at-thibaq, muqobalah,

tijahul „arif, dan beberapa muhassinat lafdziyah.

.Kerangka teoritis

Balaghah atau yang sering disebut retorika dipandang sebagai suatu cara

penggunaan bahasa untuk memperoleh tujuan estetis.ia diperoleh melalui

kreativitas dalam mengungkapkan bahasa,yaitu bagaimana penutur mengolah

bahasa sebagai media untuk mengungkapkan gagasan yang ia maksud.ungkapan

sebuah bahasa mencerminkan sikap dan perasaan penutur,tetapi juga sekaligus

dimaksudkan untuk menyetujui sikap dan perasaan pembaca yang tercermin dari

keindahan dalam penuturnya.dengan demikian,pengungkapan bahasa harus

efektif.yang dimaksud efektif adalah mampu mendukung gagasan secara tepat

sekaligus mengandung estetis sebagai sebuah karya seni.

Balaghah terbagi kepada tiga kajian, yaitu:ilmu ma‟ani, ilmu bayan, dan

ilmu badi‟.ilmu bayan merupakan seni dalam penyusunan dan pengugkapan suatu

pengertian dengan berbagai gaya ekspresi dan redaksi yang indah.ilmu

badi‟adalah ilmu yang dengan ilmu itu dapat diketahui sesuatu lafadz muthobaqoh

dengan muqtadhol-halnya (keadaan situasi dan kondisinya).hasyimi menjelaskan

bahwa ilmu badi‟adalah suatu ilmu yang dengannya diketahui segi-segi(metode

dan cara-cara yang ditetapkan untuk menghiasi kalimat dan memperindahnya)dan

keistimewaan-keistimewaan yang dapat membuat kalimat semakin indah, bagus

dan menghiasinya dengan kebaikan dan keindahan setelah kalimat tersebut sesuai

dengan situasi dan kondisi dan telah jelas makna yang dikehendaki.dari ketiga

bidang yang terdapat dalam ilmu balaghah yang dijadikan pendekatan (pisau

analisis) dalam penelitian ini adalah ilmu badi‟saja.itupun hanya memfokuskan

pada salah satu pembahasan, yaitu pembahasan at-thibaq saja.

At-thibaq adalah bagian dari pembahasan ilmu badi‟yang mempunyai arti

berkumpulnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-masing kata tersebut

saling berlawanan dari segi maknanya.dua kata yang berkumpul dalam suatu

kalimat itu bisa berupa dua isim,dua fi‟il,dua huruf ataupun dua macam kata yang

berbeda.

Pembahasan dalam ilmu badi‟mencakup didalamnya At-thibaq, Tauriyah,

Muqabalah, Husnut-Ta‟il, uslub orang yang bijaksana, mubalaghah dan

menegaskan pujian dengan kata-kata yang menyerupai celaan atau sebaliknya.

G.Metode penelitian

Metode adalah cara atau jalan. Maksudnya ialah cara yang telah teratur

dan terfikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan Poerwadarminta

menerangkan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut

masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi

sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode juga adalah cara yang dipergunakan

seorang peneliti didalam usaha memecahkan masalah yang diteliti. Untuk itu

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode formal. Tujuan

metode formal adalah studi ilmiah mengenai sastra dengan memperhatikan sifat-

sifat teks yang dianggap artistik. Ciri-ciri utama metode formal adalah analisis

terhadap unsur-unsur karya sastra, kemudian bagaimana hubungan antara unsur-

unsur tersebut dengan totalitasnya. Tugas utama metode formal adalah

menganalisis unsur-unsur yang sesuai dengan peralatan yang terkandung dalam

karya. Penggunaan metode formal dalam penelitian ini disebabkan objek

kajiannya berupa teks bahasa. Dengan metode formal akan mengungkap jenis At-

thibaq dan tujuan yang ditimbulkanya; yaitu menguraikan, menganalisis dan

mengklasifikasikan kata yang mengandung At-thibaq dalam surah An-nisa‟.

1.Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka,tetapi mengutamakan

kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara

empiris.Adapun jenis penelitian ini adalah data yang berkenaan dengan objek

kajian yang berupa At-Thibaq dalam surah an-nisa‟.dalam hali ini berkaitan

dengan teori yang bertujuan untuk mengetahui berkumpulnya dua kata dalam satu

kalimat yang masing-masing saling berlawanan dari segi maknanya.

2.sumber data

Sumber data yang terdapat pada penelitian ini adalah:

a. Sumber primer, adalah Ali Jarim dan Mustafa Usman (balaghah

wadhihah) dan Al-qur‟an dan terjemahannya.

b. Sumber Sekunder, ialah penunjang seperti buku pokok ilmu

balaghah, Jawahirul Maknun, jawahirul Balaghah, Al-balaghatul

Lil Jami‟, Kaidah Tata Bahasa Arab, Tafsir Ibnu Katsir, Penelitian

Kualitatif dan buku yang berkaitan dengan kajian diatas.

3.teknik pengumpulan data

Pada dasarnya penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library

researceh) yaitu penemuan segala sumber yang terkait dengan objek

penelitian.dengan mengumpulkan buku-buku yang berhubungan dengan At-thibaq

serta buku-buku yang menunjang lainnya.

4.Teknik analisis data

Analisis data merupakan sumber yang sudah dipilh itu kemudian dianalisis

sesuai dengan teori yang digunakan.dalam melakukan analisis data,peneliti

menggunakan deskriptif kualitatif yang sifatnya induktif (khusus ke umum).

H.Sistematika penulisan

Sebagaimana pada skripsi-skripsi sebelumnya yang mendeskripsikan

secara jelas akan sistematika penulisan,maka pada bagian ini juga akan

dipaparkan sistematikanya

Bab 1 Pendahuluan

Ilmu balaghah adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana

menyusun kalimat dengan baik dan bagaimana mengucapnya secara benar.

Bab II Kerangka Teoritis

Thibaq adalah berkumpulnya dua kata dalam suatu kalimat yang masing-

masing kata tersebut saling berlawanan.Thibaq terdiri dari dua bagian

yaitu: Thibaq Ijab dan Thibaq Salab.

Bab III Metodologi Penelitian

Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang memanfaatkan

wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan,

perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang.

Bab IV Pengelompokkan ayat-ayat dalam surah an-nisa‟dan penjelasannya

Didalam surah an-nisa‟terdapat thibaq Ijab yang terdiri dari 12 Ayat dan

thibaq Salab terdiri dari 14 Ayat .

Bab V Penutupan

a.kesimpulan

b.saran