askep full print

Upload: dwisetiani

Post on 14-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    1/39

    ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

    PADA Tn. A (31 TAHUN) DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

    ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRIDI RSJ Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

    Oleh

    Nama : DEDY IRAWAN

    NIM : 201210461011033

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

    FAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    2013

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    2/39

    BAB I

    LAPORAN PENDAHULUAN

    A. Masalah UtamaIsolasi Sosial.

    B. Proses Terjadinya Masalah1. Definisi

    Menurut Townsend, M.C (1998:) isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang

    dialami oleh seseorang karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan

    mengancam bagi dirinya.

    Menurut DEPKES RI (1998) Seseorang dengan perilaku menarik diri akan

    menghindari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan

    akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran dan prestasi

    atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan orang

    lain, yang dimanivestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak

    sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.

    Isolasi sosial merupakan keadaan di mana individu atau kelompok mengalami atau

    merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain

    tetapi tidak mampu untuk membuat kontak (Carpenito ,L.J, 1998). Menurut Rawlins, R.P

    & Heacock, P.E (1998) isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari

    interaksi dan berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan

    akrab, tidak mempunyai kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu

    dalam kegagalan.

    2. EtiologiMenurut Keliat (1999), salah satu penyebab dari menarik diri (isolasi sosial) adalah harga

    diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan

    menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri

    dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,

    merasa gagal mencapai keinginan.

    Tanda dan Gejala :

    a. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit

    (rambut botak karena terapi).

    b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri).

    c. Gangguan hubungan sosial (menarik diri).

    d. Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan).

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    3/39

    e. Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram,

    mungkin klien akan mengakiri kehidupannya).

    Faktor Predisposisi dan Presipitasi:

    a. Faktor predisposisi terjadinya perilaku menarik diri adalah kegagalan perkembanganyang dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri, tidak percaya orang lain, ragu

    takut salah, putus asa terhadap hubungan dengan orang lain, menghindar dari orang

    lain, tidak mampu merumuskan keinginan dan merasa tertekan.

    b. Faktor presipitasi dari faktor sosio-cultural karena menurunnya stabilitas keluarga danberpisah karena meninggal dan faktor psikologis seperti berpisah dengan orang yang

    terdekat atau kegagalan orang lain untuk bergantung, merasa tidak berarti dalam

    keluarga sehingga menyebabkan klien berespons menghindar dengan menarik diri darilingkungan (Stuart and Sundeen, 1995).

    3. Tanda dan gejalaa.Aspek fisik: Makan dan minum kurang, tidur kurang atau terganggu, penampilan diri

    kurang, keberanian kurang.

    b.Aspek emosi: Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil, merasa malu,bersalah, mudah panik dan tiba-tiba marah

    c.Aspek sosial: Duduk menyendiri, selalu tunduk, tampak melamun, tidak pedulilingkungan, menghindar dari orang lain, tergantung dari orang lain.

    d.Aspek intelektual: Putus asa, merasa sendiri, tidak ada sokongan, kurang percaya diri.4. Rentang Respon

    Respon Adaptif Respon Maladaptif

    Solitude (menyendiri) Aloness (Kesepian) Loneliness (Kesepian)

    Autonomy (Kebebasan) Manipulation (Manipulasi) Exploitation Pemerasan)

    Mutuality Dependence (Ketergantungan) Withdrawl (MenarikDiri)

    Interdependence (Saling Ketergantungan) Paranoid (Curiga)

    1. Respon AdaptifYaitu respon individu dalam penyesuaian masalah yang dapat diterima oleh norma-

    norma sosial dan kebudayaan, meliputi:

    a. Solitude (Menyendiri)Merupakan respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang

    telah dilakukan di lingkungan sosialnya, dan merupakan suatu cara mengevaluasi

    diri untuk menentukan langkahlangkah selanjutnya.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    4/39

    b.Autonomy (Kebebasan)Respon individu untuk menentukan dan menyampaikan ide ide pikiran dan

    perasaan dalam hubungan sosial.

    c. MutualityRespon individu dalam berhubungan interpersonal dimana individu saling

    memberi dan menerima.

    d.Interdependence (Saling Ketergantungan)Respon individu dimana terdapat saling ketergantungan dalam melakukan

    hubungan interpersonal.

    2. Respon Antara Adaptif dan Maladaptifa.Aloness (Kesepian)

    Dimana individu mulai merasakan kesepian, terkucilkan dan tersisihkan dari

    lingkungan.

    b.Manipulation (Manipulasi)Hubungan terpusat pada masalah pengendalian orang lain dan individu cenderung

    berorientasi pada diri sendiri atau tujuan bukan pada orang lain.

    c. Dependence (Ketergantungan)Individu mulai tergantung kepada individu yang lain dan mulai tidak

    memperhatikan kemampuan yang dimilikinya.

    3. Respon MaladaptifYaitu respon individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang dari norma

    norma sosial dan budaya lingkungannya.

    a. Loneliness (Kesepian)Gangguan yang terjadi apabila seseorang memutuskan untuk tidak berhubungan

    dengan orang lain atau tanpa bersama orang lain untuk mencari ketenangan waktu

    sementara.b. Exploitation (Pemerasan)

    Gangguan yang terjadi dimana seseorang selalu mementingkan keinginannya

    tanpa memperhatikan orang lain untuk mencari ketenangan pribadi.

    c.Withdrawl (Menarik Diri)Gangguan yang terjadi dimana seseorang menentukan kesulitan dalam membina

    hubungan saling terbuka dengan orang lain, dimana individu sengaja menghindari

    hubungan interpersonal ataupun dengan lingkungannya.

    d. Paranoid (Curiga)Gangguan yang terjadi apabila seseorang gagal dalam mengembangkan rasa

    percaya pada orang lain.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    5/39

    5.AkibatKlien dengan perilaku menarik diri dapat berakibat adanya terjadinya resiko perubahan

    sensori persepsi (halusinasi). Halusinasi ini merupakan salah satu orientasi realitas yang

    maladaptive, dimana halusinasi adalah persepsi klien terhadap lingkungan tanpa stimulus

    yang nyata, artinya klien menginterprestasikan sesuatu yang nyata tanpa stimulus/

    rangsangan eksternal.

    Tanda dan gejala:

    Bicara, senyum dan tertawa sendiri. Menarik diri dan menghindar dari orang lain. Tidak dapat membedakan tidak nyata dan nyata. Tidak dapat memusatkan perhatian. Curiga, bermusuhan, merusak (diri sendiri, orang lain dan lingkungannya), takut. Ekspresi muka tegang, mudah tersinggung.

    6. Pohon MasalahResiko perubahan persepsi sensori: Halusinasi (Efek)

    Isolasi sosial: menarik diri (Core Problem)

    Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah (causa)

    7. Penatalaksanaan Umum1.Terapi aktivitas kelompok.2. Rehabilitasi.3. ECT.4.Terapi okopasional.

    8. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu dikajia. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi

    Data yang perlu dikaji:

    DS: - Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus

    nyata.

    -Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata.-Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus.

    -Klien merasa makan sesuatu.-Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya.-Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar.-Klien ingin memukul/melempar barang-barang.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    6/39

    DO: - Klien berbicara dan tertawa sendiri.

    -Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu.-Klien berhebti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu.-Disorientasi

    b. Isolasi Sosial: menarik diriData yang perlu dikaji:

    DS: Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat,

    ya atau tidak.

    DO: Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak

    diam, kontak mata kurang (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain,

    perawatan diri kurang.

    c. Gangguan konsep diri: harga diri rendahData yang perlu dikaji:

    DS: Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,

    mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.

    DO: Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,

    ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup.

    SP MENARIK DIRI: ISOLASI SOSIAL

    Pasien

    SP 1 :

    a. BHSPb. Membantu klien mengenal penyebab ISOSc. Membantu klien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian tidsk berhubungan dengan

    orang lain.

    d. Mengajarkan klien cara berkenalanSP 2:

    - Mengajarkan klien cara berinteraksi secara bertahap dgn orangg pertama (Perawat)SP 3:

    - Mengajarkan klien cara berinteraksi secara bertahap dengan orang keduaKeluarga

    SP1:

    - Memberikan HE kepada keluarga tentang masalah ISOS, penyebab & cara merawat klienISOS

    SP 2:

    - Melatih keluarga mempraktikan cara merawat klien ISOS secara langsung dihadapan klienSP 3:

    - Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    7/39

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)

    Nama Klien : DX Medis :

    No RM : Ruangan :

    TglDx

    Keperawatan

    Perencanaan

    Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

    Isolasi sosial :

    Menarik Diri

    Pasien mampu :

    - Menyadaripenyebab

    isolasi sosial

    - Berinteraksidengan orang

    lain

    Setelah .... x interaksi

    klien mampu :

    - membina hubungansaling percaya

    - menyadari penyebabisolasi sosial,

    keuntungan dan

    kerugian berinteraksi

    dengan orang lain.

    - Melakukan interaksidengan orang lain

    secara bertahap

    SP 1

    Identifikasi penyebab- Siapa yang satu rumah

    dengan pasien

    - Siapa yang dekat denganpasien

    - Siapa yang tidak dekatdengan pasien

    Tanyakan keuntungan dankerugian berinteraksi

    dengan orang lain-Tanyakan pendapat pasien

    tentang kebiasaan

    berinteraksi dengan orang

    lain

    -Tanyakan apa yangmenyebabkan pasien tidak

    ingin berinteraksi dengan

    orang lain

    - Diskusikan keuntunganbila pasien memilki

    banyak teman dan bergaul

    akrab dengan mereka.

    - Diskusikan kerugian bilapasien hanya mengurung

    diri dan tidak bergauldengan orang lain

    -Jelaskan pengaruh isolasisosial terhadap kesehatan

    fisik pasien

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    8/39

    Latihan berkenalan-Jelaskan kepada klien cara

    berinteraksi dengan orang

    lain

    - Berikan contoh caraberinteraksi dengan orang

    lain.

    - Beri kesempatan pasienmempraktekkan cara

    berinteraksi dengan orang

    lain yang dilakukan

    dihadapan perawat.

    - Mulailah bantu pasienberinteraksi dengan satu

    orang teman/anggota

    keluarga.

    - Bila pasien sudahmenunjukkan kemajuan,

    tingkatkan jumlahinteraksi dengan 2,3,4

    orang dan seterusnya.

    - Beri pujian untuk setiapkemajuan interaksi yang

    telah dilakukan oleh

    pasien.

    - Siap mendengarkanekspresi perasaan pasien

    setelah berinteraksi

    dengan orang lain,

    mungkin pasien akan

    mengungkapkan

    keberhasilan atau

    kegagalannya, beri

    dorongan terus semangatmeningkatkan

    interaksinya.

    Masukkan jadwal kegiatanpasien

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    9/39

    SP 2

    -Evaluasi kegiatan yang lalu(SP 1)

    -Latih berhubungan sosialsecara bertahap

    -Masukkan dalam jadwalkegiatan pasien

    SP 3

    -Evaluasi kegiatan yang lalu(SP 1 dan 2)

    -Latih cara berkenalandengan 2 orang atau lebih

    -Masukkan dalam jadwalkegiatan pasien.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    10/39

    DAFTAR PUSTAKA

    Keliat, Anna Budi.(1999). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC

    Maramis, WF.(1998). Ilmu KedokteranJiwa Edisi 7. Surabaya : Airlangga University Press

    Stuart GW and Sundeen.(1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

    Townsend Marry, C.(1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri edisi 3. Jakarta : EGC

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    11/39

    BAB II

    PENGKAJIAN KEPERAWATAN

    KESEHATAN JIWA

    I.

    IDENTITAS KLIENNama : Tn A Tanggal MRS : 29 - 11 - 2012

    Umur : 31 Tahun Tanggal Pengkajian : 03 - 01 - 2013

    Alamat : Asem, RT 03/RW 12 Payaman Sumber Informasi : Klien, Status

    Solokuro, Lamongan Perawat.

    Pendidikan: : SMP Ruang Rawat : Kutilang

    Agama : Islam

    Status : Belum kawin

    Pekerjaan : Tani

    Jenis Kel. : Laki-laki

    No RM : 0921xx

    ALASAN MASUK

    Data Primer (Klien) :

    Klien mengatakan masuk Rumah Sakit jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang karena

    sering marah, membanting barang, kesal dengan saudara yang tidak memperhatikannya,

    dan sering mengejar orang lain yang ada di sekitarnya.

    Data Skunder (Status) :

    Klien marah-marah, sering membanting barang, mengejar orang.

    II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASIKlien mengatakan sering marah-marah karena merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya,

    klien marah dengan cara membanting piring dan gelas, mengejar warga, memukul orang

    yang ada disklilingnya, klien juga dijanjkan sepeda motor oleh saudaranya namun sampai

    sekarang tidak dibelikan.

    III.FAKTOR PREDISPOSISI RIWAYAT PENYAKIT LALU

    Menurut status dan pasien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami gangguanjiwa sebelumnya.

    1. Pernah mengalami Penyakit Fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)Pasien pernah mengalami sakit typoid. Pasien juga mengatakan berhenti sekolah

    karena sering sakit-sakitan namun pasien tidak pernah rawat inap di rumah Sakit.

    Hanya rawat jalan.

    RIWAYAT TRAUMA-

    Pasien mengatakan pernah memukul warga dan sering marah dengan melemparpiring dan gelas.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    12/39

    Diagnosa Keperawatan :

    Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik2. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (Bio,Psiko,Sosio, Kultural

    dan Spiritual)

    Menurut pasien dan status mengatakan bahwa dia pernah merasakan patah hati saat

    orang yang pasien sukai menikah dengan orang lain, sejak saat itu pasien menjadi

    pendiam, sering mengurung diri dan sekarang klien sulit untuk memulai perkenalan

    dengan orang lain. Klien juga masih merasa sedih saat teringat dengan perempuan

    yang dulu meninggalkan dia.

    Diagnosa Keperawatan :

    Respon paska trauma RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

    1. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

    sebelumnya.

    IV. PEMERIKSAAAN FISIKTanggal : Saat MRS (29 November 2013)

    1. Keadaan umum :Cukup

    2. Tanda vital :TD : 120/80 mm/Hg

    N : 88 x/m

    S : 36 oC

    RR : 20 x/m

    3. Ukur : BB : - kg TB : 160cm

    Tanggal : Saat Pengkajian (3 Januari 2013)

    1. Keadaan umum :Baik

    2. Tanda vital :TD : 110/80 mm/Hg

    N : 84 x/m

    S : 36,8 oC

    RR : 18 x/m

    3. Ukur : BB : 48 kg TB : 160cm

    Keluhan fisik:Klien mengeluh sulit beraktivitas karena tangannya kaku, pada saat berjalan jugakurang seimbang karena tangannya sulit diayun. Disamping itu juga klien mengeluh

    sulit menelan. Dari hasil anamnesa dengan perawat didapatkan bahwa kakunya tangan

    klien kemungkinan disebabkan oleh efek piramidal syndrome obat yang diberikan.

    Pemeriksaan Fisik : (head to toe)Kepala : Rambut tampak kotor, tidak rapi, jarang disisir

    Ekstremitas : Kuku panjang, tampak kotor, ekstremitas atas kaku, tidak ada nyeri

    tekan

    Diagnosa Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    13/39

    V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)1. Genogram:

    Keterangan Gambar

    : Permpuan : Tinggal serumah

    : Perempuan meninggal : Orang terdekat klien

    : Laki-laki : Klien

    : Laki-laki meninggal

    Penjelasan :

    Klien adalah anak terakhir dari 6 bersaudara, klien tinggal bersama saudara ketiganya,

    sejak lahir klien diasuh oleh orang tuanya namun sekarang kedua orang tuanya sudah

    meninggal, komunikasi antar anggota keluarga kurang terbuka. Yang mengambil

    keputusan bila ada masalah dalam keluarga adalah suami dari kakak ke tiga klien.

    Diagnosa Keperawatan :

    Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan2. Konsep Diri

    a. Citra tubuh :Klien mengatakan bahwa tidak ada bagian tubuh yang tidak di sukai karena setiap

    bagian punya fungsi masing-masing.

    b.Identitas :Klien mengatakan bahwa namanya adalah Ali Tikno, umur 31 tahun, dan tinggal di

    daerah Payaman, Solokuro, Lamongan

    c. Peran :Klien mengatakan kalau di rumah dia bekerja sebagai petani dan klien mengaku

    penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,

    sedangkan di RSJ klien menyadari dirinya sebagai pasien dan ikut membantu

    menyapu.

    d.Ideal diri :Klien mengatakan bahwa setelah keluar dari RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat akan

    langsung pulang ke rumah untuk bertemu dengan keluarga dan teman-temannya.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    14/39

    e. Harga diri :Klien mengatakan malu jika nanti pulang ke rumah karena sudah di rawat di RSJ

    Dr. Radjiman Wediodiningrat tapi klien akan berusaha kembali bekerja seperti biasa

    sebagai petani, disamping itu klien juda ada niat untuk bekerja di Malaysia sebagai

    TKI menyusul kakaknya.

    Diagnosa Keperawatan :

    Harga diri rendah situasional3. Hubungan sosial

    a. Orang yang berarti/terdekat:- Klienmengatakan jika di rumah ia paling deket dengan saudara ketiga karena ia

    tinggal satu rumah dengan kakak ketiganya, namun kakaknya jarang dirumah

    yang menyebabkan klien memilih menyendiri.

    - Klien mengatakan saat di ruang Kutilang RSJ Dr. Radjiman Widiodinigratpaling dekat dengan Sdr. Herman karena herman orangnya baik.

    b.Peranserta dalam kegiatan kelompok /masyarakat:Klien mengatakan tidak aktif di kegiatan masyarakat, di rumah klien hanya

    menyendiri dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

    c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:Klien mengatakan sulit memulai perkenalan dan percakapan dengan orang lain.

    Diagnosa Keperawatan :

    Kerusakan interaksi sosialIsolasi sosial

    4. Spirituala. Nilai dan keyakinan

    Klien mengatakan bahwa dia beragama Islam namun klien juga sering melakukan

    tindakan kekerasan seperti memukul orang, membuat keributan namun tidak

    pernah melakukan pencurian.

    b.Kegiatan ibadahKlien mengatakan bahwa sebelum MRS klien sering sholat lima waktu meski

    terkadang meninggalkan sholat saat bekerja disawah. Sedangkan di RSJ klien

    mengatakan sholat lima waktu saat ingat saja.

    Diagnosa Keperawatan : -

    VI. STATUS MENTAL1. Penampilan

    Kurang rapiKlien tampak kurang rapi, dibuktikan dengan celana yang kepanjangan, baju yang acak-

    acakan, rambut jarang disisir. Fostur tubuh klien yang kaku juga mempengaruhi

    penampilan klien saat berjalan, ekspresi wajah datar, klien mengatakan mandi 3 kali

    sehari tapi jarang pakai sabun, kuku tampak panjang dan kotor.

    Diagnosa Keperawatan :

    Defisit perawatan diri : makan, mandi, berhias.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    15/39

    2. Pembicaraan LambatTidak mampu memulai pembicaraan

    Klien terdengar lambat saat bicara, kontak mata kurang dan sulit untuk memulai

    percakapan (komunikasi 1 arah, perawat pasien) dibuktikan dengan pada saat

    berintraksi klien pasif (tidak bicara kalau tidak ditanya)

    Diagnosa Keperawatan:

    Kerusakan komunikasi verbal3. Aktifitas motorik/Psikomotor

    Kelambatan :

    Hipokinesia,hipoaktifitas Katalepsi Sub stupor katatonik Fleksibilitas sereaPeningkatan :

    Berjalan kaku/rigidPenjelasan :

    Klien mengalami kesulitan saat berjalan dikarenakan tangan yang sulit digerakan

    (kaku)

    Menurut perawat, tangan klien kaku karena Efek Piramidal Syndrome obat.

    Diagnosa Keperawatan :

    Gangguan mobilitas fisik4. Afek dan Emosi

    a. EmosiKlien merasa kesepian karena tidak banyak teman yang akrab dengan dia. Klien

    juga merasa sedih karena harus tinggal di RSJ Dr. Radjiman Widiodinigrat Lawang

    yang jauh dari keluarga sehingga klien sering meminta untuk pulang saja.

    Diagnosa Keperawatan

    Isolasi sosialKetidakberdayaanb. Afek

    Afek klien datar, dibuktikan dengan ekspresi wajah klien saat diberi stimulus

    tertawa oleh mahasiswa klien hanya diam saja tanpa ikut tersenyum ataupun

    tertawa.

    Diagnosa Keperawatan:

    Kerusakan interaksi sosialIsolasi sosial

    5. Interaksi selama wawancaraKontak mata klien kurang, dibuktikan dengan klien yang selalu menunduk saat

    berintraksi, kontak mata fokus pada saat diingatkan saja.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    16/39

    Diagnosa Keperawatan :

    Kerusakan interaksi sosial6. PersepsiSensorik

    HalusinasiKlien tidak mengalami gangguan persepsi-sensori : Halusinasi

    Ilusi

    Klien tidak mengalami gangguan persepsi-sensori : Ilusi

    Depersonalisasi

    Klien tidak mengalami gangguan persepsi-sensori : Depersonalisasi

    Derealisasi

    Klien tidak mengalami gangguan persepsi-sensori : Derealisasi

    Gangguan somato sensorik pada reaksi konversi

    Klien tidak mengalami gangguan persepsi-sensori : Somato sensorik pada reaksi

    konversi

    Diagnosa Keperawatan: -

    7. Proses PikirKlien mengatakan orang-orang disekitar rumahnya sering menghindar saat klien mau

    bersosialisasi, klien mengatakan lebih senang menyendiri di rumah, selain itu klien juga

    mengatakan sulit untuk memulai pembicaraan dengan orang lain. Klien mengatakan

    bekerja sebagai petani dan saat klien pulang nanti dia ingin kembali sebagai petani.

    a. Arus Pikir : Koherenb. Isi Pikir : Isolasi Sosialc. Bentuk Pikir : RealistikDiagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

    8. KesadaranSecara Kuantitas : Compos mentis, GCS 456

    Secara Kualitas : Berubah, pasien tidak mampu mengadakan hubungan (relasi),

    pembatasan (limitan), dengan lingkungannya dalam taraf yangtidak sewajarnya/tidak sesuai dengan kenyataan dibuktikan

    dengan klien yang lebih senang menyendiri dan sulit memulai

    pembicaraaan.

    Perubahan Proses Pikir9. Orientasi Waktu

    Baik, dibuktikan dengan pada saat klien ditanya tentang pagi, siang, malam klien

    menjawab pagi, dan memang pada kenyataanya adalah pagi

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    17/39

    TempatBaik, dibuktikan dengan saat klien ditanya sekarang berada di mana, klien menjawab

    di Rumah Sakit Jiwa Lawang, dan pada kenyataanya memang di RSJ Dr Radjiman

    Widiodiningrat Lawang

    OrangBaik, dibuktikan pada saat klien ditanya siapa orang yang berbaju putih klien

    menjawab perawat (mahasiswa) dan pada kenyataanya adalah perawat (mahasiswa)

    10. Memori Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)

    Kurang baik, dibuktikan dengan saat klien di tanya tentang tanggal lahirnya klien

    tidak mampu menjelaskan, selain itu klien juga tidak tau persis alamat rumahnya.

    Gangguan daya ingat jangka pendek ( 1 hari 1 bulan)Baik, dibuktikan dengan saat ditanya tentang dimana klien sebelum di ruang mawar

    klien menjawab di ruang perkutut, memang pada kenyataanya di ruang tersebut. Gangguan daya ingat saat ini ( < 24 jam)

    Baik, dibuktikan dengan pada saat klien ditanya menu sarapan klien menjawab nasi,

    ayam bumbu dan sayur capcai.

    Jelaskan:

    Klien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang, dibuktikan dengan saat di tanya

    tentang tanggal lahirnya klien tidak tau persis, hanya ingat tahunnya saja. Disamping itu

    klien juga tidak tau alamat persisnya, tidak tau RT/RW nya.

    Diagnosa Keperawatan :

    Perubahan proses pikir11. Tingkat konsentrasi dan berhitung

    Kurang mampu berhitung sederhanaJelaskan:

    Klien mengalami gangguan dalam berhitung sederhana, dibuktikan dengan

    ketidakmampuan klien dalam menjawab pertanyaan perkalian yang seharusnya klien

    mampu mengingat klien pernah sekolah sampai sederajat SMP.

    Diagnosa Keperawatan :

    Perubahan proses pikir12. Kemampuan penilaian

    Kemampuan penilaian pasien baik dibuktikan dengan pertanyaan sebagai berikut :

    Bagaimana perasaan bapak bila bapak sedang mengepel lantai terus teman bapakada yang mengotorinya ?. klien menjawab sakit hati.

    13. Daya tilik diriKlien mengingkari penyakit yang diderita, dibuktikan dengan klien yang berusaha

    menunjukan bahwa dirinya sehat-sehat saja dan meminta pulang karena tidak merasa

    sakit.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    18/39

    Diagnosa Keperawatan :

    Perubahan proses pikirVII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

    1.

    MakanPasien sudah mampu mengambil makanan sendiri dan menyuap makanan sendiri

    dengan benar, tanpa bantuan orang lain. Pasien makan 3 kali sehari,

    Diagnose keperawatan : -

    2. BAB/BAKPasien sudah mampu kekamar mandi untuk BAK/BAB dan membersihkan

    dengan benar , Pasien tidak mengalami gangguan BAK/BAB saat dirumah sakit.Diagnosa Keperawatan : -

    3. MandiKlien mandiri untuk mandi, dibuktikan dengan klien tahu dimana klien harus

    mandi, klien tahu kapan dia harus mandi tanpa disuruh atau diberikan penjelasan

    terlebih dahulu, namun klien jarang menggunakan sabun saat mandi dan tidak

    pernah keramas.

    Diagnosa Keperawatan :

    Defisit perawatan diri : Mandi4. Berpakaian/berhias

    Klien mengatakan tidak pernah berhias, dibuktikan dengan keadaan klien yang

    tampak kurang rapi seperti celana yang kepanjangan, rambut tidak disisir.

    DiagnosaKeperawatan :

    Defisit perawatan diri : Berhias.5. Istirahat dan tidur

    Klien mengatakan jarang tidur siang, klien tidur malam sekitar jam 19.30 sampai

    dengan jam 04.30 pagi setelah itu klien mandi dan sholat subuh.

    Diagnosa Keperawatan : -

    6. Penggunaan obatKlien membutuhkan bantuan minimal saat meminum obat, perawat hanya

    memberinya obat dan klien langsung meminum obatnya bersamaan dengan waktu

    makan.

    Diagnosa Keperawatan : -

    7. Pemeliharaan kesehatanPasien mengatakan bahwa dia perlu dirawat agar cepat sembuh dan dapat segera

    pulang untuk berkumpul dengan keluarga.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    19/39

    8. Aktifitas dalam rumahKlien mengatakan bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci piring dan

    mencuci pakaiannya sendiri.

    9. Aktifitas di luar rumahKlien beraktivitas sebagai petani, kalau ada pekerjaan disawah klien selalu aktif

    kadang klien bekerja sampai sore.

    Diagnosa Keperawatan : -

    VIII. MEKANISME KOPING- Saat dirumah :

    Klien mengatakan sering marah karena merasa tidak diperhatikan oleh keluarganya,

    klien lebih senang menyendiri di rumah daripada bersosialisasi dengan orang lain

    karena klien merasa malu dan sulit memulai pembicaraan.

    - Saat dirumah sakit :Klien lebih sering menyendiri.

    Diagnosa Keperawatan : Koping individu tidak efektif

    IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya

    Ada, klien mengatakan takut dan malu tidak diterima oleh kelompok sosialnya.

    Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknyaKlien mengatakan tidak pernah bersosialisasi dengan tetangga klien sehingga klien

    takut jika pulang ke rumah nanti dia tidak diterima oleh tetangga-tetangganya.

    Masalah dengan pendidikan, spesifiknyaAda, dibuktikan dengan klien yang hanya lulusan sederajat SMP

    Masalah dengan pekerjaan, spesifiknyaAda, dibuktikan dengan kehawatiran klien karena hanya bisa bekerja sebagai buruh

    tani.

    Masalah dengan perumahan, spesifiknyaKlien tinggal bersama kakak ke tiganya

    Masalah dengan ekonomi, spesifiknyaKlien bekerja sebagai petani, penghasilan klien terasa kurang untuk memenuhi

    kebutuhan hidupnya sehingga dibantu oleh saudaranya Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya

    Pelayanan kesehatan terdekat adalah puskesmas, klien mengunjungi puskesmas hanya

    pada saat sakit parah, kalau cuma sakit flu klien membeli obat bebas di warung

    Masalah lainnya, spesifiknyaKlien mengatakan tidak mempunyai masalah lain selain diatas.

    Diagnosa Keperawatan :

    Gangguan konsep diri (Gangguan identitas pribadi) Perubahan kinerja peran

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    20/39

    X. PENGETAHUAN KURANG TENTANGKlien mengatakan tidak tau tentang penyakitnya sekarang, klien hanya mengatakan sering

    marah lalu di bawa ke Rumah Sakit, sekarang klien mengatakan sudah bisa menahan

    marahnya dan berharap bisa cepat pulang, klien tidak tau tentang obat yang dia minum,

    yang klien tau hanya obat tersebut bisa membuat dia sembuh.

    Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan (tentang proses penyakit dan

    pengobatanya)

    XI.ASPEK MEDISDiagnosis medik : F.32 (Skizofrenia tak terinci, Episodik dengan kemunduran progresif)

    Terapi medik :

    - Risperidone 2 mg 1-0-1- Chlorpromazine (CPZ) 100 mg 0-0-1- Trihexilfenidyl 2 mg 1-0-1

    XII. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik2. Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan3. Harga diri rendah situasional4. Isolasi sosial : Menarik Diri5. Kerusakan interaksi sosial6. Gangguan mobilitas fisik7.

    Defisit perawatan diri

    XIII.POHON MASALAH

    XIV. ANALISA DATA

    Efek

    Core Problem ISOS : Menarik Diri

    Causa Harga Diri Rendah

    Faktor Predisposisi :

    - Koping keluargainefektif

    -

    Faktor Prseipitasi :

    - Ditinggal kekasih- Merasa tidak

    diperhatikan keluarga

    Resiko Halusinasi Defisit Perawatn Diri

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    21/39

    XV. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Isolasi Sosial : Menarik Diri2. Harga Diri Rendah3. Resiko Halusinasi

    XVI.ANALISA DATANama Klien : Tn. ANo RM : 0921xxRuang : Kutilang

    No Data Fokus Diagnosa Keperawatan

    1 DS :

    - Klien mengatakan malu berintraksi denganorang lain

    - Klien mengatakan lebih senang sendiriDO :- Klien menyendiri- Konta mata kurang- Klien lebih sering diam- Pergerakan lambat- Afek datar

    Isolasi Sosial : Menarik

    Diri

    2 DS :

    - Klien mengatakan mandi 3 kali sehari,terkadang pakai sabun

    DO :

    - Penampilan klien kurang rapi- Rambut tidak disisir- Kuku panjang dan kotor- Baju kurang bersih- Tercium bau keringat

    Defisit perawatan diri

    Malang, 3 Januari 2013

    Perawat yang mengkaji

    D E D Y I R A W A N

    NIM : 201210461011033

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    22/39

    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL (MENARIK DIRI)

    Nama Klien : Tn. A No RM : 0921xx

    DX Medis : F.32 (Skizofrenia tak terinci, Episodik Ruangan : Kutilang

    dengan kemunduran progresif)

    TglDx

    Keperawatan

    Perencanaan

    Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

    3/1/1

    3

    Isolasi sosial :

    Menarik Diri

    Pasien mampu :

    - Menyadaripenyebab

    isolasi sosial

    - Berinteraksidengan orang

    lain

    Setelah 3 x interaksi

    klien mampu :

    - membina hubungansaling percaya

    - menyadari penyebabisolasi sosial,

    keuntungan dan

    kerugian berinteraksi

    dengan orang lain.

    - Melakukan interaksidengan orang lainsecara bertahap

    SP 1

    a. Identifikasi penyebab- Siapa yang satu rumah

    dengan pasien

    - Siapa yang dekat denganpasien

    - Siapa yang tidak dekatdengan pasien

    b.Tanyakan keuntungan dankerugian berinteraksi dengan

    orang lain-Tanyakan pendapat pasien

    tentang kebiasaan

    berinteraksi dengan orang

    lain

    -Tanyakan apa yangmenyebabkan pasien tidak

    ingin berinteraksi dengan

    orang lain

    - Diskusikan keuntunganbila pasien memilki

    banyak teman dan bergaul

    akrab dengan mereka.

    - Diskusikan kerugian bilapasien hanya mengurung

    diri dan tidak bergaul

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    23/39

    dengan orang lain

    -Jelaskan pengaruh isolasisosial terhadap kesehatan

    fisik pasien

    c. Latihan berkenalan-Jelaskan kepada klien cara

    berinteraksi dengan orang

    lain

    - Berikan contoh caraberinteraksi dengan orang

    lain.

    - Beri kesempatan pasienmempraktekkan cara

    berinteraksi dengan orang

    lain yang dilakukan

    dihadapan perawat.

    - Mulailah bantu pasienberinteraksi dengan satu

    orang teman/anggota

    keluarga.

    - Bila pasien sudahmenunjukkan kemajuan,

    tingkatkan jumlah

    interaksi dengan 2,3,4

    orang dan seterusnya.

    - Beri pujian untuk setiapkemajuan interaksi yang

    telah dilakukan oleh

    pasien.

    - Siap mendengarkanekspresi perasaan pasien

    setelah berinteraksi

    dengan orang lain,

    mungkin pasien akan

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    24/39

    mengungkapkan

    keberhasilan atau

    kegagalannya, beri

    dorongan terus semangat

    meningkatkan

    interaksinya.

    d.Masukkan jadwal kegiatanpasien

    SP 2

    -Evaluasi kegiatan yang lalu(SP 1)

    -Latih berhubungan sosialsecara bertahap

    -Masukkan dalam jadwalkegiatan pasien

    SP 3

    -Evaluasi kegiatan yang lalu(SP 1 dan 2)

    -Latih cara berkenalandengan 2 orang atau lebih

    -Masukkan dalam jadwalkegiatan pasien.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    25/39

    STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

    (Pertemuan Ke I)

    Senin 31 Desember 2012

    Nama Klien : Tn.A

    Umur : 31 Tahun

    Masalah : Isolasi Sosial : Menarik Diri

    SP 1 PasienA. Proses keperawatan

    1. Kondisi klien- Pasien suka menyendiri dikamar- Pasien lebih banyak diam dan melamun- Kontak mata kurang saat diajak komunikasi- Pasien tampak mondar-mandir diruangan

    2. Diagnosa keperawatanIsolasi Sosial (Menarik diri)

    3. Tujuan KhususPasien mampu membina hubungan saling percaya

    4. Tindakan KeperawatanSP 1 Pasien :

    - Membina hubungan saling percaya (BHSP)

    B. Stategi komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan1. Orientasi

    a. Salam terapeutikselamat siang mas, perkenalkan nama saya Dedydari FIKES UMM

    kalau boleh tahu nama mas siapa? Mas lebih senang di panggil siapa? ,umurnya berapa mas?, alamatnya dimana?

    Mas, saya nanti akan berada disini selama 2 minggu...........

    selama saya disini nanti saya ingin ngobrol-ngobrol dengan mas, dan

    membantu mas disini.......... bagaimana mas.......?

    b. Evaluasi Validasiapa yang mas rasakan saat ini?

    ada permasalahan apa sehingga mas dibawa ke sini? Kelihatannya mas sedang

    memikirkan sesuatu...........

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    26/39

    mas sudah berapa lama di sini?

    c. KontrakTopik : Mas bagaimana kalau kita sekarang ngobrol tentang mas, soalnya

    saya ingin lebih mengenal tentang mas?

    Waktu : bagaimana kalau kita ngobrol selama 15 menit?

    Tempat: mas maunya ngobrol dimana?

    bagaimana kalau di meja makan saja saja mas?

    2. Fase KerjaKelihatannya mas kok selalu menyendiri, jarang ngobrol dengan teman-teman

    mas?

    apa yang maspikirkan atau rasakan saat ini mas?

    apa saya bisa membantu?

    apakah mas mau bercerita sama saya, saya bersedia mendengarkan cerita

    mas........!

    3. Terminasia. Evaluasi respon klien terhadap tindakan

    S: bagaimana mas, apakah mas merasa lebih baik, apakah mas senang

    ngobrol dengan saya.....?

    O: Coba mas sebutkan lagi nama saya siapa? wah bagus sekali mas bisamenyebutkan nama saya semua

    b. Tindak lanjutSekarang kan kita sudah saling mengenal jadi kalau mas ketemu saya sapa

    saya ya mas, begitu pula saya akan menyapa mas, jangan sungkan untuk

    bercerita dengan saya mas

    c. Kontrak yang akan datangTopik :

    - untuk ngobrol-ngobrolnya hari ini saya rasa sudah cukup ya mas,karena waktu kita juga sudah habis, saya berharap kita bisa ngobrol-

    ngobrol lagi besok,kita ngobrol-ngobrol tentang masalah mas..........

    Waktu

    - bagaimana kalau besok jam 10 pagi, mas ingin ngobrol berapalama? Bagaimana kalau 15 menit saja mas?

    Tempat

    - besok kita ngobrol-ngobrol diruangan ini lagi ya mas...............

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    27/39

    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

    NO

    TANGGALDIAGNOSA

    KEPERAWATANIMPLEMENTASIKEPERAWATAN

    EVALUASI KEPERAWATAN

    1. Senin 31

    Desember2012

    Isolasi sosial (menarik

    diri)

    SP 1 poin 1

    - Membinahubungan salingpercaya

    S :

    - Pagi, mas.- Nama sayaA.T, bisa panggil A- 31 tahun mas- Payaman, Solokuro, Lamongan- Iya- tidak tahu mas- Saya tidak tahu mbak- Sudah hampir 2 bulan mas- Iya mas, disini saja.- Iya, trimakasih.O :- Klien tampak kurang kooperatif- Kontak mata klien tidak tertuju

    kepada perawat

    - Penampilan klien tampak kurangrapi

    - Klien tidak mau berjabat tangandengan perawat

    - Suara pelan- Bicara lambat namun terarah- Klien nampak gelisah

    A : Tindakan SP 1 poin 1 belumtercapai

    P : Ulangi SP 1Untuk Klien :- Anjurkan klien untuk menyapa

    perawat jika bertemu danmengingat nama perawat

    Untuk Perawat :

    - Tanyakan pendapat pasiententang kebiasaan berinteraksi

    dengan orang lain

    - Tanyakan penyebab pasien tidakingin berinteraksi dengan orang

    lain.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    28/39

    STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

    (Pertemuan Ke II)

    Selasa 1 Januari 2013

    Nama Klien : Tn.A

    Umur : 31 Tahun

    Masalah : Isolasi Sosial : Menarik Diri

    SP 1 Pasien poin I Modifikasi

    A. PROSES KEPERAWATAN5. Kondisi klien

    - Pasien suka menyendiri dikamar- Pasien lebih banyak diam dan melamun- Kontak mata kurang saat diajak komunikasi

    6. Diagnosa keperawatanIsolasi Sosial (Menarik diri)

    7. Tujuan KhususPasien mampu membina hubungan saling percaya

    8. Tindakan KeperawatanSP 1 Pasien :- Membina hubungan saling percaya (BHSP)

    B. STATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKANKEPERAWATAN

    1. Orientasia. Salam terapeutik

    selamat siang mas, masih ingat dengan saya? perkenalkan nama saya Dedy

    dari FIKES UMM

    b. Evaluasi Validasiapa yang mas rasakan saat ini?

    Kelihatannya mas sedang memikirkan sesuatu.....?

    mas sudah berapa lama di sini?

    c. KontrakTopik : Mas bagaimana kalau kita sekarang ngobrol tentang mas, soalnya

    saya ingin lebih mengenal tentang mas?

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    29/39

    Waktu : bagaimana kalau kita ngobrol selama 15 menit?

    Tempat: mas maunya ngobrol dimana?

    bagaimana kalau di meja makan saja mas?

    2. Fase Kerjakelihatannya mas kok selalu menyendiri, jarang ngobrol dengan teman-teman

    mas?

    apa yang mas pikirkan atau rasakan saat ini mas?

    apa saya bisa membantu?

    apakah mas mau bercerita sama saya, saya bersedia mendengarkan cerita

    mas........!

    3. Terminasia. Evaluasi respon klien terhadap tindakan

    S : bagaimana mas, apakah mas merasa lebih baik, apakah mas senang

    ngobrol dengan saya.....?

    O : Coba mas sebutkan lagi nama saya siapa? wah bagus sekali mas bisa

    menyebutkan nama saya semua

    b. Tindak lanjutSekarang kan kita sudah saling mengenal jadi kalau mas ketemu saya sapa

    saya ya mas, begitu pula saya akan menyapa mas, jangan sungkan untukbercerita dengan saya mas

    c. Kontrak yang akan datangTopik

    untuk ngobrol-ngobrolnya hari ini saya rasa sudah cukup ya mas,

    karena waktu kita juga sudah habis, saya harap kita bisa ngobrol-

    ngobrol lagi besok, kita ngobrol-ngobrol tentang masalah mas..........

    Waktu

    bagaimana kalau besok jam 10 pagi............

    mas ingin ngobrol berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit saja mas?

    Tempat

    besok kita ngobrol-ngobrol diruangan ini lagi ya mas...............

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    30/39

    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWANO

    TANGGALDIAGNOSA

    KEPERAWATANIMPLEMENTASIKEPERAWATAN

    EVALUASIKEPERAWATAN

    1. Selasa, 1 Januari2013

    Isolasi sosial (menarik

    diri)

    SP 1- Membina hubungan

    saling percaya

    S :- Pagi, mas.- Lupa mas- tidak tahu mas- sudah lama hampir dua

    bulan mas.

    - Mas Dedy- Iya mbak, disini saja.- Iya, trimakasih.

    O :- Klien kurang kooperatif-

    Kontak mata klien tidaktertuju kepada perawat

    - Penampilan klien tampakkurang rapi

    - Klien mau berjabat tangandengan perawat

    - Suara pelan- Bicara lambat dan terarah- Sesekali pasien menggaruk

    kepala.

    A : Tindakan SP 1 poin 1sudah tercapai

    P : Lanjut SP 1 Poin 2Untuk Klien :- Anjurkan klien untuk

    menyapa perawat jika

    bertemu dan mengingat

    nama perawat

    Untuk Perawat :- Tanyakan pendapat pasien

    tentang kebiasaan

    berinteraksi dengan orang

    lain

    - Tanyakan penyebab pasientidak ingin berinteraksi

    dengan orang lain.

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    31/39

    STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

    (Pertemuan Ke III)

    Rabu 2 januari 2013

    Nama Klien : Tn.A

    Umur : 31 Tahun

    Masalah : Isolasi Sosial : Menarik Diri

    SP I poin 2 dan 3A. PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi klien- Pasien suka menyendiri- Pasien lebih banyak diam- Kontak mata kurang saat diajak berkomunikasi

    2. Diagnosa keperawatanIsolasi Sosial (Menarik Diri)

    3. Tujuan Khusus4. Pasien mampu menyadari penyebab isolasi sosial5. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain

    4. Tindakan KeperawatanSP 1

    Membantu klien mengenal penyebab ISOS Membantu klien mengenal manfaat berhubungan dan kerugian tidsk

    berhubungan dengan orang lain.

    Mengajarkan klien cara berkenalanB. STATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN

    KEPERAWATAN

    1. Orientasia. Salam terapeutik

    selamat pagi mas....... terima kasih mas sudah mau ngobrol-ngobrol sama saya

    lagi......

    b. Evaluasi Validasi bagaimana mas, masih inget kan kita kemarin berbincang-bincang tentang apa?

    dan kemarin kita sepakat melanjutkan hari ini

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    32/39

    c. KontrakTopik : Mas, hari ini kita akan melanjukan pembicaraan kita yang kemarin

    tentang keadaan mas. Mas mau kan?

    Waktu : Nanti kita ngobrolnya berapa lama mas?

    Bagaimana kalau 15 menit saja?

    Tempat : Karena mas lagi nyantai di teras, bagaimana kalau kita ngobrol disini

    saja mas?

    2. Fase Kerja sebelum di sini, mas tinggal sama siapa di rumah?

    siapa orang yang paling dekat dengan mas? Kalau mas sedang ada masalah, mas

    biasanya cerita sama siapa?

    Mas, saya perhatikan kok mas kurang dekat dengan teman-teman mas, kok mas lebih

    sering sendiri? kenapa mas?

    mas suka atau tidak ngobrol-ngobrol begini dengan saya?

    menurut mas apa sih gunanya mas bisa berkomunikasi dengan orang lain?

    mas tau tidak kerugiannya jika tidak mau komunikasi dengan orang lain?

    Lalu apa yang mas rasakan?

    3. Terminasia.

    Evaluasi respon klien terhadap tindakanS: Bagaimana perasaan mas setelah ngobrol-ngobrol sama kita pagi ini?

    O: Coba mas ceritakan lagi manfaat berkomunikasi dan bergaul dengan orang

    lain? dan juga coba mas sebutkan kerugian jika mas tidak mau melakukannya?

    b. Tindak lanjutKarena tadi kita sudah berbincang tentang manfaat berhubungan dengan orang

    lain dan juga apa kerugian jika tidak berhubungan dengan orang lain, bagaimana

    kalau mas mencoba melakukannya........? mas mau kan mencobanya?

    c. Kontrak yang akan datangTopik : mas, besok kita ketemu lagi ya? Setelah senam pagi.

    Waktu : kita ngobrol-ngobrolnya sekitar 15 menit ya mas?

    Tempat : Bagaimana kalau kita besok ngobrolnya pas setelah senam ?

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    33/39

    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWANO

    TANGGALDIAGNOSA

    KEPERAWATANIMPLEMENTASIKEPERAWATAN

    EVALUASIKEPERAWATAN

    1 Rabu, 02Januari 2013

    Isolasi sosial :

    Menarik diri

    SP 1 Pasien poin 2:

    - Membantu pasienmengenal penyebab

    isolasi sosial

    S :- Pagi mas- Baik mas- Mas Dedy- Iya- Kakak ke tiga dan

    suaminya

    - kakak ketiga saya- tidak tahu mas- tidak tahu mas, saya

    malas, saya lebih suka tidur

    karena semua yang adadisini juga sakit seperti

    saya, jadi saya malas

    - Saya malu sama teman-teman saya.

    - Iya masO :

    - Klien tampak selalu tidakkonsentrasi saat wawancara

    berlangsung

    - Kontak mata klien kepadapengkaji sangat kurang

    - Klien mau menjabattangan perawat

    - Suara pelan dan bicaralambat

    A:- Poin 1 dan 2 terlaksana- Tindakan SP 1 poin 1

    tercapai- Tindakan SP 1 poin 2

    tercapai

    P : Ulangi SP 1 poin 2Untuk klien :-Anjurkan klien untuk

    menyapa perawat jika

    bertemu dan mengingat

    nama perawat.

    Untuk Perawat :

    -Bantu pasien untuk

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    34/39

    mengenal manfaat

    berhubungan dengan orang

    lain dengan cara

    mendiskusikan manfaat jika

    pasien memiliki banyak

    teman

    -Bantu pasien mengenalkerugian jika tidak

    berhubungan.

    2 Kamis,03januari 2013

    Isolasi Sosial :Menarik diri

    SP1 Pasien poin 3 :

    - Membantu pasienuntuk mengenal

    manfaat

    berhubungan

    dengan orang lain

    dengan cara

    mendiskusikan

    manfaat jika pasien

    memilki banyak

    teman dan kerugian

    jika tidakmempunyai teman

    S :- Pagi mas- Ya, saya ingat mas Dedy- Ada teman untuk

    bercakap-cakap, tidak

    sendirian.- Tidak tahu mas- Saya tidak tahu mas

    kerugiannya apa

    - Saya bingung mas karenasaya seperti di interogasi.

    - Iya, disini sajaO :- Kontak mata klien masih

    sangat kurang- Klien tampak tidakbersemangat saat diajak

    ngobrol

    - Klien pasie (komunikasisatu arah dari mahasiswa ke

    pasien)

    - Pasien tampak bingung danmasih tertutup jika

    ditanyakan mengenai

    pengalaman masa lalu ygtidak menyenangkan

    - Jika perawat terdiam, makaklien tidak mampu untuk

    memulai pembicaraan.

    - Klien belum mengenalsemua teman2 yang

    sekamar sama klien.

    A:

    -

    Tindakan SP 1 Poin 1, 2dan 3 tercapai

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    35/39

    P : Lanjut SP 2Untuk klien :

    -Anjurkan klien untukmenyapa perawat jika

    bertemu

    -Anjurkan pasien latihanberkenalan dan berbincang-

    bincang dengan perawat

    -Menganjurkan klien untukmemasukkan kegiatan

    berbincang-bincang dengan

    orang lain ke dalam jadwal

    kegiatan.

    Untuk Perawat :

    -Mengajarkan klienberkenalan dengan 1 orang

    perawat lain

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    36/39

    STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

    KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI

    (Pertemuan Ke IV)

    Kamis 3 januari 2013

    Nama Klien : Tn.A

    Umur : 31 Tahun

    Masalah : Isolasi Sosial : Menarik Diri

    SP IIA.PROSES KEPERAWATAN

    1. Kondisi klien- Pasien kadang-kadang masih suka menyendiri- Pasien sudah mulai berinteraksi dengan orang lain- Kontak mata kurang saat diajak berkomunikasi

    2. Diagnosa keperawatanIsoalsi Sosial (Menarik diri)

    3. Tujuan KhususKlien dapat menjalin unteraksi secara bertahap

    4. Tindakan KeperawatanSP 2 Pasien :

    Mengajarkan pasien interaksi secara bertahap

    B.STATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKANKEPERAWATAN

    1. Orientasia. Salam terapeutik

    Selamat pagi mas.......ketemu lagi dengan sayasaya senang pagi ini ketemu

    lagi sama mas A.b. Evaluasi Validasi

    Bagaimana perasaan mas pagi ini? Sepertinya terlihat senang ya mas? Coba

    mas cerita-cerita kepada saya.

    c. KontrakTopik : Mas, sekarang kita akan membicarakan tentang gimana sih, perasaan

    mas setelah ngobrol sama saya, setelah mas berkenalan dengan

    temannya tadi?

    Waktu : Kita ngobrolnya 15 menit saja ya mas? Biar mas tidak bosan......?

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    37/39

    Tempat: kita ngobrol disini saja ya mas?

    2. Fase KerjaBagaimana mas, tadi mas sudah berkenalan dengan temannya (Pasien A),

    bagaimana perasaannya mas.....? saya lihat mas mulai mau berinteraksi dengan

    orang lain. Setelah berkenalan tadi apakah mas mau mencoba lagi? Seru kan mas?

    Bagaimana perasaan mas sekarang lebih senang atau gmn?

    3. Terminasia. Evaluasi respon klien terhadap tindakan

    S : Bagaimana perasaan mas sekarang?

    O : Klien tampak mau berkenalan dengan teman-teman yang lain tetapi tidak

    aktif.

    b.Tindak lanjutMas, saya senang mas mau belajar untuk bergabung dan mau dekat dengan

    temn-teman yang lain. Saya harap nanti bapak mau dekat-dekat terus dan

    berkumpul dengan yang lain supaya bisa bertukar pikiran.

    c. Kontrak yang akan datangTopik : Oiya mas, besok kita akan ketemu lagi. Saya pengen bertkar pikiran

    sama mas. Boleh kan mas?

    Waktu : Bagaimana kalau jam 9 pagi ya mas! Setelah senam?Tempat: Kita ngobrol-ngobrolnya disini lagi ya mas?

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    38/39

    IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWANO

    TANGGALDIAGNOSA

    KEPERAWATANIMPLEMENTASIKEPERAWATAN

    EVALUASIKEPERAWATAN

    1 Kamis, 03Januari 2013

    Isolasi Sosial :

    Menarik diri

    SP 2 :

    - Membantu pasienuntuk berinteraksi

    dengan orang lain

    secara bertahap.

    S :- Pagi mas- Ingat, Mas Dedy- Baik mas- Iya sudah mas.- Iya- Ya saya mau- Ya, saya senang mas.- Iya mas- Iya. Trimakasih mas- Waalaikum salam wr. wb.

    O :- Kontak mata cukup bagus- Komunikasi verbal cukup

    bagus dan terarah

    - Klien mulai mau terbukadan berkumpul serta

    berkenalan dengan teman-

    temannya diruang kutilang.

    - Klien sudah tampak mulaimembaur dengan

    temannya diluar ruaangan

    sehingga sudah tidak

    menyendiri dikamar lagi.

    A :

    - Tindakan SP 2 terlaksanadengan baik

    P : Lanjut SP selanjutnyaUntuk klien :- Anjurkan klien untuk tetap

    semngat meningkatkaninteraksinya dengan orang

    lain

    Untuk perawat :- Terapi dilanjutkan pada SP

    selanjutnya

  • 7/30/2019 ASKEP Full Print

    39/39