artikelkedokteran.com-gangguan_mental_dan_perilaku_akibat_penggunaan_kanabis.pdf

5
 GANGG UAN ME NT AL DAN PERILAKU AK IBA T PENGG UNAAN KANABIS artikelkedokteran.com/1126/gangguan-mental-dan-perilaku-akibat-penggunaan-kanabis.html PENDAHULUAN  Kanabis (Ganja, Marijuana, Hasis) termasuk golongan zat adiktif. Pemanfaatannya sebagai obat  telah dikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu di negeri Cina dan kemudian didokumentasikan oleh Herodotus, seo rang ahli se jarah Yu nani. (8)  Kompo nen psik oak tif ut ama yang terdapa t di dala m ganja ada lah delta-9- tetrahidrokanabinol  (THK). Penyalahgu naan ganja pa lin g banyak dengan menghi sap dan menelan, kada ng-k adang menyu nt ikkan seca ra intr av ena. Rata- rata satu lintin ga n ganja me ngand ung 2,5 – 5 mg T HK . (8)  Penggunaan ganja denga n cara dihi sap, kadar tert inggi di da lam plasma akan dicap ai da lam wakt u 10 menit. Efek subjektif dan fisiologis timbul dalam waktu 20 – 30 menit. Intoksikasi umumnya b erakhir dala m waktu 2 – 3 jam. Bila ganja ditelan, onsetnya mulai terlihat dalam waktu 0,5 – 1 jam, kadar puncak di dalam darah tercapai dalam waktu 2 – 3 jam dan efeknya berakhir dalam waktu 8 jam. (8)  Intoksikasi kanabis merupakan satu sindrom mental organik akib at menggunakan kanabis, yang merupakan salah satu zat yang paling banyak digunakan di berbagai tempat di dunia. Zat ini ditemukan sebagai kandungan dalam getah tumbuhan ganja yang dapat menyebabkan perubahan dalam kejiwaan dan somatik bila dihisap atau dimakan dalam jumlah yang cukup besar. (4)  Istilah ketergantungan obat mempunyai arti yang lebih luas daripada istilah ketagihan atau adiksi obat. “Expert Committee On Drugs Liable To Produce Addiction”  ( Panitia Ahli tentang obat-obat yang besar kemungkinannya menimbulkan ketagihan ) WHO menyarankan definisi ketagihan sebagai suatu keadaan keracunan yang periodik atau menahun , yang merugikan individu sendiri dan masyarakat yang disebabkan oleh penggunaan suatu obat ( asli atau sintetik ) yang berulang-ulang dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Keinginan atau kebutu han yang luar bias a untuk meneruska n penggunaan ob at itu dan usaha mendapatkannya dengan sega la cara. 2. Kece nderun gan menaikka n dos is. 3. Ketergantu ngan psik olog ik ( emosional ) dan kad ang- kadang juga ketergant un gan fisi k p ada obat itu . (5) Sepint as lalu t erseb ar luas unt uk keperluan r ekreasi. Tidak terjadi ketergantungan fisik. Dap at menyebabkan eforia, relaksasi  dan se dasi. K adang- kada ng menyebabkan efek yang b erlawanan termasuk depresi, panik, penyimpangan dalam persepsi wakt u, halusinasi, peningkatan ketajaman pendengaran. Hal ini biasanya lebih sering terdapat pada kepribadian yang lemah, tapi sulit diduga. Dapat terjadi kesalahan dalam penilaian, misalnya pada waktu mengendarai mobil. (6) EPIDEMIOLOGI  The Monitoring The Future melakukan survey pada remaja usia sekolah menunjukkan peningkatan penggunaan ganja pada usi a 15 – 18 tahun. Pada tahun 199 6, 23 ,1% pa da usia 15 tahun dan 3 9,8% pad a usia 18 tahun dilaporkan menggunakan ganja setiap hari. Rasio penggunaan kanabis pada laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1 pada semua tingkat usia. (1)  Penelitian yang lain terh ada p preva lensi penggunaan ganja dipe roleh da ri National Household Survey On Drug Abuse, da lam suat u populasi diambil sample secara acak di se luru h Ameri ka, ganja lebih banyak digunakan dalam penelitian meskipun telah dilarang. Prevalensi umur, pemakai ganja meningkat pada setiap kelompok umur samp ai usia 34 t ahun dan menur un secara perlahan dia tas usia ini. Mereka yang be ru mur 1 8 – 21 tah un meru pak an kelompok yang paling banyak menggunakan ganja dan berkurang pada mereka yang berumur 50 tahun atau lebih, yaitu sekitar 1%. Menurut revisi sebuah kepustakaan, sekitar 5% dari seluruh populasi yang menggunakan ganja mengala mi ke tergant un gan. (1)  

Upload: irianto-girik-allo

Post on 05-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAANKANABIS

    artikelkedokteran.com /1126/gangguan-mental-dan-perilaku-akibat-penggunaan-kanabis.html

    PENDAHULUAN

    Kanabis (Ganja, Marijuana, Hasis) termasuk golongan zat adiktif. Pemanfaatannya sebagai obat telahdikenal sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu di negeri Cina dan kemudian didokumentasikan oleh Herodotus,seorang ahli sejarah Yunani.(8)

    Komponen psikoaktif utama yang terdapat di dalam ganja adalah delta-9- tetrahidrokanabinol (THK).Penyalahgunaan ganja paling banyak dengan menghisap dan menelan, kadang-kadang menyuntikkan secaraintravena. Rata- rata satu lintingan ganja mengandung 2,5 5 mg THK.(8)

    Penggunaan ganja dengan cara dihisap, kadar tertinggi di dalam plasma akan dicapai dalam waktu 10menit. Efek subjektif dan fisiologis timbul dalam waktu 20 30 menit. Intoksikasi umumnya berakhir dalam waktu 2 3 jam. Bila ganja ditelan, onsetnya mulai terlihat dalam waktu 0,5 1 jam, kadar puncak di dalam darah tercapaidalam waktu 2 3 jam dan efeknya berakhir dalam waktu 8 jam.(8)

    Intoksikasi kanabis merupakan satu sindrom mental organik akibat menggunakan kanabis, yangmerupakan salah satu zat yang paling banyak digunakan di berbagai tempat di dunia. Zat ini ditemukan sebagaikandungan dalam getah tumbuhan ganja yang dapat menyebabkan perubahan dalam kejiwaan dan somatik biladihisap atau dimakan dalam jumlah yang cukup besar.(4)

    Istilah ketergantungan obat mempunyai arti yang lebih luas daripada istilah ketagihan atau adiksi obat.Expert Committee On Drugs Liable To Produce Addiction ( Panitia Ahli tentang obat-obat yang besarkemungkinannya menimbulkan ketagihan ) WHO menyarankan definisi ketagihan sebagai suatu keadaankeracunan yang periodik atau menahun , yang merugikan individu sendiri dan masyarakat yang disebabkan olehpenggunaan suatu obat ( asli atau sintetik ) yang berulang-ulang dengan ciri- ciri sebagai berikut :

    1. Keinginan atau kebutuhan yang luar biasa untuk meneruskan penggunaan obat itu dan usahamendapatkannya dengan segala cara.

    2. Kecenderungan menaikkan dosis.3. Ketergantungan psikologik (emosional) dan kadang-kadang juga ketergantungan fisik pada obat itu.(5)

    Sepintas lalu tersebar luas untuk keperluan rekreasi. Tidak terjadi ketergantungan fisik. Dapat menyebabkaneforia, relaksasi dan sedasi. Kadang-kadang menyebabkan efek yang berlawanan termasuk depresi, panik,penyimpangan dalam persepsi waktu, halusinasi, peningkatan ketajaman pendengaran. Hal ini biasanya lebihsering terdapat pada kepribadian yang lemah, tapi sulit diduga. Dapat terjadi kesalahan dalam penilaian, misalnyapada waktu mengendarai mobil.(6)

    EPIDEMIOLOGI

    The Monitoring The Future melakukan survey pada remaja usia sekolah menunjukkan peningkatanpenggunaan ganja pada usia 15 18 tahun. Pada tahun 1996, 23,1% pada usia 15 tahun dan 39,8% pada usia 18tahun dilaporkan menggunakan ganja setiap hari. Rasio penggunaan kanabis pada laki- laki dan perempuanadalah 2 : 1 pada semua tingkat usia.(1)

    Penelitian yang lain terhadap prevalensi penggunaan ganja diperoleh dari National Household Survey OnDrug Abuse, dalam suatu populasi diambil sample secara acak di seluruh Amerika, ganja lebih banyak digunakandalam penelitian meskipun telah dilarang. Prevalensi umur, pemakai ganja meningkat pada setiap kelompok umursampai usia 34 tahun dan menurun secara perlahan diatas usia ini. Mereka yang berumur 18 21 tahun merupakankelompok yang paling banyak menggunakan ganja dan berkurang pada mereka yang berumur 50 tahun atau lebih,yaitu sekitar 1%. Menurut revisi sebuah kepustakaan, sekitar 5% dari seluruh populasi yang menggunakan ganjamengalami ketergantungan.(1)

  • GEJALA KLINIS

    1. Masalah Kedaruratan

    1. Reaksi Panik

    Ini termasuk kondisi klasik yang timbul akibat penggunaan ganja (drug induce panic). Gejala yang timbul padadasarnya adalah efek biasa saja dari ganja, tetapi pada pemakai pemula (nave) dirasakanberlebihan/mengancam. Segera setelah menggunakan ganja , pasien merasa takut/kehilangan kontrol, bahwa apayang telah ia lakukan akan mencelakakan dirinya atau takut menjadi gila sehingga mendorongnya mencari bantuanteman, kerabat atau polisi. Pemeriksaan fisik mencerminkan adanya rasa khawatir dan cemas yang ditunjukkanoleh aktivitas berlebihan system saraf simpatik, misalnya meningkatnya denyut nadi dan pernafasan serta tekanandarah. Ditemukan pula dilatasi pupil ringan dan berkeringat yang berlebihan.(8)

    1. Kilas Balik

    Merupakan kondisi berupa berulangnya secara spontan perasaan dan persepsi seperti ketika mengalamiintoksikasi, meskipun yang bersangkutan tidak menggunakan ganja. Meskipun kondisi ini berlangsung relativeringan, perlu mendapatkan perhatian oleh karena pasien meyakini dirinya mengalami kerusakan otak permanensehubungan dengan berulangnya efek ganja. Pengalaman yang dirasakan adalah perubahan penglihatan, objekberubah disertai dengan pengalaman yang mirip tapi tidak sama dengan efek yang ditimbulkan oleh ganja. Dapatpula timbul perasaan cemas, sedih, dan kadang-kadang paranoia. Pasien merasa waktu berjalan lambat, tapiintensitasnya tidak sehebat pada high yang sebenarnya. Adakalanya ganja justru memicu timbulnya kilas balikpada pasien yang sebelumnya mempunyai riwayat penggunaan halusinogenika. Meskipun jarang terjadi, kilasbalik bisa berlangsung kronis dan menetap. Untuk itu diperlukan evaluasi neurologis lebih lanjut.(8)

    1. Kecelakaan

    Kecelakaan seringkali terjadi karena menurunnya kemampuan menilai, lalu kesalahan dalam menentukan jarak danwaktu. Bukti- bukti menunjukkan bahwa kemampuan seseorang mengendarai mobil menurun sampai 8 jam setelahmenghisap ganja. Lebih jauh penelitian menunjukkan 17% kecelakaan fatal yang terjadi pada pengendara mobilditemukan hasil urinalisis positif pada ganja. Bahkan seorang pilot yang berpengalaman, kemampuannya akanmenurun sampai 24 jam setelah recreational use.(8)

    2. Intoksikasi Ganja

    Gejala-gejala :

    Perasaan waktu berjalan lambat dan apatis serta bingungPerasaan melambungPerubahan proses pikir, inkoheren dan asosiasi longgar, bicara cepat atau malah sulit bicaraPercaya diri meningkat, disinhibisi serta merasa lebih pekaDepersonalisasi, derealisasi dan disorientasiGangguan daya ingat jangka pendekKetawa, tampak seperti tolol dan rileksDaya nilai realita terganggu, halusinasi visual dan pendengaranMudah disugesti, emosi labil, bingung dan takut menjadi gilaMenurunnya perhatian dan konsentrasi, mengantuk dan seperti mimpiMerasa pisah dari lingkungannyaWaham kejaran dan paranoia, ilusi, cemas, depresi dan panik serta takut matiMerasa identitas diri dan body image berubahMual-mual, diare, haus dan nafsu makan meningkatParestesi, perasaan berat di kepala, pusing dan precordial distressPerasaan seksual berubah

  • Tanda- tanda

    Tremor

    Takikardi

    Mulut kering

    Meningkatnya kepekaan terhadap sentuhan dan rasa sakit

    Nistagmus

    Banyak berkeringat

    Gelisah

    Mata merah

    Ataksia

    Sering kencing

    Fungsi social dan pekerjaan terganggu.(8)

    3. Gangguan Psikotik akibat Penggunaan Ganja

    Biasanya timbul bila takaran pemakaian sangat berlebihan dengan akibat timbulnya paranoid dan halusinasivisual yang bersifat sementara. Kajian retrospektif pada pemakaian berat di India ditemukan tingkah laku aneh,kekerasan dan panik yang berlangsung sementara.(8)

    4. Sindrom Otak Organik

    Ditandai terutama oleh proses mental berkabut yang terdiri dari kesulitan berpikir dan pikiran tumpulTerganggunya kemampuan mencari sesuatu ( tracking ability )Menurunnya daya ingat jangka pendekMenurunnya konsentrasi dan kemampuan belajar.(8)

    5. Keadaan Putus Ganja

    Ganja dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang ringan, dan bilamana itu terjadi ada kemungkinanterjadinya keadaan putus ganja dengan gejala dan tanda- tanda seperti insomnia, mual, mialgia, cemas, gelisah,mudah tersinggung, demam, berkeringat, nafsu makan menurun, fotofobia (cannabis craving), depresi, bingung,menguap, diare, kehilangan berat badan dan tremor.(8)

    DIAGNOSIS

    Kriteria diagnosis untuk intoksikasi Kanabis sebagai berikut

    1. Baru saja menggunakan ganja2. Perubahan perilaku maladaptive (seperti euphoria, ansietas, curiga atau gagasan paranoid, rasa jalannya

    waktu lamban, gangguan daya mempertimbangkan dan penarikan diri secara social)3. Sedikitnya dua dari gejala di bawah ini yang timbul 2 jam setelah penggunaan ganja :

    Konjungtiva merahNafsu makan bertambahMulut keringTakikardi

    4. Bukan karena gangguan fisik atau mental lainnya.(2)

    TERAPI

  • Penatalaksanaan pada mereka yang menggunakan ganja pada prinsipnya sama denganpenatalaksanaan dari penyalahgunaan zat lain, melalui menghentian dan dukungan. Penghentian dapat dicapaimelalui hospitalisasi atau dengan mengontrol pasien melalui tes skrining urin. Dimana kanabis bisa dideteksi dalam3 hari sampai 4 minggu setelah digunakan. Dukungan dapat diperoleh dari individu itu sendiri, keluarga dan parapsikoterapi.(3)

    Farmakoterapi dapat diberikan bila anxietas tidak dapat diatasi, dengan memberikan antianxietas sepertiklordiazepoksid 10-50 mg/oral, yang dapat diulangi setelah 1 jam. Oleh karena menetapnya metabolit THK didalam tubuh, pasien diberitahu bahwa mereka mungkin mengalami perasaan intoksikasi ringan dalam 2-4 hari. Bilareaksi memberat maka kepada pasien dan keluarganya dikemukakan kemungkinan adanya komorbiditasgangguan jiwa lain. Pada Psikotik akibat penggunaan ganja, dapat diberikan antipsikotik untuk jangka pendekdalam rangka mengatasi perilaku yang tidak diinginkan, dapat diberikan haloperidol 5 mg/hari dalam dosis terbagiatau klorpromaz in 25-150 mg/oral.(8)

    DIAGNOSIS BANDING

    Penyalahgunaan ganja dapat menyerupai kelainan mental primer, seperti gangguan cemas umum.Pemakaian ganja yang sudah lama dapat menunjukkan gejala yang mirip dengan dysthimic disorder. Reaksi akutyang berbahaya harus dibedakan dengan gangguan panik, gangguan depresi berat, waham, gangguan bipolar atauskizofrenia tipe paranoid. Pemeriksaan fisik biasanya menunjukkan peningkatan denyut nadi dan injeksiokonjungtiva. Tes toksikologikal urin juga dapat membantu dalam penegakan diagnosis.(7)

    PROGNOSIS

    Masih belum jelas apakah benar pemakaian ganja kronis menimbulkan psikosis ganja, atau memangsebelumnya sudah ada gangguan jiwa. Ganja diketahui mengintensifkan kondisi skizofrenia yang sebelumnyasudah ada dan mempunyai efek antagonis terhadap neuroleptika. Pada beberapa kasus psikosis, ganja memilikirespon cepat terhadap obat-obatan antipsikotik. Bila psikosis menetap, hendaklah dipikirkan skizofrenia primerdibalik itu.(8)

    Berdasarkan pernyataan di atas dapat simpulkan bahwa prognosis gangguan mental dan perilaku akibatpenggunaan kanabis masih dubia.

    KESIMPULAN

    Faktor kepribadian seseorang mempengaruhi apakah ia akan mengalami gangguan mental dan perilaku yangberat akibat penggunaan suatu zat atau tidak. Orang yang merasa tidak mantap serta mempunyai sifat tergantungdan pasif lebih cenderung mengalami gangguan mental dan perilaku yang berat akibat penggunaan suatu zat.

    Faktor sosiobudaya juga tidak kalah penting dan saling mempengaruhi dengan faktor kepribadian. Faktorkebiasaan yang dikemukakan dalam hipotesa kebiasaan bekerja sebagai berikut : karena zat itu mengurangiketegangan dan perasaan tidak enak, maka

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Benjamin James Sadock, MD, dkk. Synopsis Of Psychiatry. Edisi ke-9. Lippincott Williams & Wilkins. NewYork. Page 424.

    1. Jerald Kay, MD, dkk. Psychiatry. Behavioral Science and Clinical Essential. Saunders Company.Philadelphia. 1997. page 243.

  • 1. Kolawole, T.M, Cannabis Related Disorders, available at : www.emedicine.com, accessed on Des 03th, 2006.

    1. Kaplan, Harold, MD, dkk. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Widya Medika. Jakarta. Page 180.

    1. Maramis, WF. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya. 2004. Page 324.

    1. Morgan, G, dkk. Psikiatri. Binarupa Aksara. Jakarta. 1991. Page 121-122.

    1. Tim DSM- IV. Diagnostic And Statistical Manual Of Mental Disoeders. Edisi ke- IV. American PsychiatricAssociation. Washington, DC. Page 220.

    1. Tim Departemen Kesehatan RI. Pedoman Terapi Pasien KetergantunganNarkotika dan Zat Adiktif Lainnya.Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2000. Page 30-35.

    Contributor : Unknown

    Artikel Kedokteran Menarik Lainnya GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBATPENGGUNAAN KANABIS

    GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN KANABISArtikel Kedokteran Menarik Lainnya GANGGUAN MENTAL DAN PERILAKU AKIBAT PENGGUNAAN KANABIS