aplikasi elektrostatik presipitator ( rezza tp, afiq ubaidah, m dzikri)

Upload: mario-vensfisecrew

Post on 10-Oct-2015

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • TUGAS UO 1 ( PROSES MEKANIKA )

    PENERAPAN ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR DALAM INDUSTRI

    KELOMPOK 22

    AFIQ UBAIDAH (21030112130151)

    M DZIKRI HANIF (21030112130084)

    REZZA TAQWA P (21030112110058)

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

  • I. SEJARAH ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR ( ESP )

    Awal mula prinsip penggunaan ESP diilhami pada tahun 1824 oleh Dr. M. Hohlfeld di

    Leipzig melaporkan percobaanya tentang botol pembersih kabut yang mengadung listrik. Pada

    tahun 1884 elektrostatik presipitator pertama digunakan dalam industri untuk menangkap partikel

    partikel. Tercatat paten dari UK dengan nomor 11 120 oleh Alfred Walker tentang penyusunan

    perlatan, yang kemudian berkembang hingga sekarang.

    II. ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR ( ESP )

    2.a KEGUNAAN ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR ( ESP )

    ESP digunakan sebagai pengumpul debu diberbagai bidang, termasuk merecovery barang

    yang masih bernilai, mengumpulkan produk berupa powder, untuk pemindahan secara pneumatis,

    pembersihan udara untuk area produksi barang barang farmasi dan lapisan fotografi,

    mengumpulkan polutan yang untuk keamanan dan mengurangi polutan beracun, menangkap fly-

    ash dari gas hasil pembakaran pembangkit listrik. Ketika partikel menjadi suspensi dalam gas

    menjadi ion gas dalam derah elektrostatis, gas dan partikel menjadi terpresipitasi di daerah

    elektrostatis. Fungsi presipitasi secara elektris diantaranya:

    1. Ionisasi gas 2. Pengumpul partikel

    2.b PRINSIP KERJA ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR ( ESP )

    Electrostatic precipitator(ESP) menggunakan medan listrik voltase tinggi untuk memberikan muatan listrik terhadap partikulat, pada

    dasarnya ESP melewatkan gas buang pada kamar yang berisi plat-

    plat atau kawat-plat pengumpul, yang terbuat dari tembaga,

    kuningan ataupun arang. Elektroda tersebut akan diberi arus listrik

    DC dengan muatan positif maupun negatif, sehingga daerah diantara

    elektroda akan timbul medan listrik. Medan listrik ini akan

    mengionisasi partikel sehingga partikel yang telah bermuatan akan

    ditarik oleh elektroda plat pengumpul yang berbeda muatan

    Partikulat yang sudah bermuatan bergerak melewati permukaan pelat pengumpul yang bermuatan berlawanan, sehingga partikulat akan

    tertarik dan menempel di pelat pengumpul

    Pada ESP unit terbagi dalam beberapa field dimana pemberian muatan terhadap partikulat akan dilakukan

    Biasanya ESP terdiri dari 3 sampai 10 field, disusun seri searah aliran gas

    Pada unit yang besar, ESP dibagi pada beberapa chamber secara pararel yang masing masing memiliki jumlah field yang sama.

    Gambar 1

    Sumber : bahan ajar teknik lingkungan ITB

    tahun 2009, hal 21

  • Tahapan proses pemisahan partikel dari gas dengan menggunakan medan listrik adalah sebagai

    berikut :

    Proses Charging pada Partikulat

    ESP pada gambar 2 mempunyai discharge electrodes ( berbentuk kabel tipis) yang terletak diantara collection electrodes (plat tebal). Kedua elektroda ini berfungsi

    mentransfer listrik pada partikel dimana

    discharge electrodes akan menimbulkan medan

    listrik negatif. Pada proses nya medan listrik

    mempunyai tiga region.Bisa dilihat pada

    gambar 3 dimana medan listrik paling kuat

    terletak disekitar discharge electrodes , medan

    paling lemah terletak disekitar collection

    electrodes. Sedangkan daerah antara discharge

    electrodes dan collection electrodes biasa

    disebut inter-electrode region adalah daerah

    dimana partikulat seperti debu mengalami proses

    charging.

    Gambar 2

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 44

    Gambar 3

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 44

  • Corona Discharge: Pembentukan Elektron Bebas

    Korona merupakan gejala pelepasan muatan

    elektron dari molekul udara di sekitar penghantar

    bertegangan tinggi sehingga akan tampak pijaran

    bercahaya di sekitar discharge electrodes. Elektron

    bebas yang tercipta karena peristiwa korona ini

    bergerak sangat cepat karena terhempas dari medan

    listrik negatif menabrak molekul gas menyebabkan

    elektron pada gas molekul terlepas sehingga gas

    molekul bermuatan positif ( gas molekul terionisasi ,

    gambar 4 ) . Proses ini terjadi terus menerus

    menimbulkan lebih banyak elektron bebas dan ion

    positif yang biasa disebut avalanche multiplication ( gambar 5 ).

    Gambar 4

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 45

    Gambar 5

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 45

  • Penangkapan Partikulat oleh Ion Negatif

    Ion negatif yang tercipta pada fase

    korona tadi sangat berperan dalam penangkapan

    debu pada ESP. Sebelum partikel debu terjerap

    mereka akan berikatan dengan ion negatif karna

    masuk dalam medan elektronegatif yang

    terbentuk. Peristiwa ini disebut saturation

    charge (Gambar 6) . Nantinya partikel debu

    yang termuati oleh ion negatif perlahan akan

    menuju collection electrodes dan menempel

    karena adanya gaya adhesi dan kohesi. Gaya

    adhesi menyebabkan partikel debu tetap saling

    menempel karna adanya perbedaan permukaan

    molekul sedangkan gaya kohesi menyebabkan

    partikel debu yang baru ikut menempel

    (Gambar 7) . Proses terakhir ialah pelepasan

    partikulat debu dari dinding collection

    electrodes, bisa menggunakan water spray atau

    menggunakan proses rapping ( memakai energi

    mekanik pada collection electrodes seperti

    getaran ).

    Gambar 6

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 47

    Gambar 7

    Sumber : buku IET electrostatic precipitator

    oleh ken parker tahun 1989 hal 48

  • III. APLIKASI ELEKTROSTATIK PRESIPITATOR ( ESP )

    Banyak sekali industri yang menggunakan alat ESP karna efesiensi menyerap

    partikulat yang sangat tinggi bisa mencapai 99 %, sedangkan ukuran partikel debu

    terkecil yang diperoleh < 2 C. Industri yang biasanya memakai ESP adalah pabrik

    semen, pulp and paper, power plant.Penerapannya dalam industri bisa di berbagai plant

    dalam pabrik seperti :

    Steam raising utility dan industrial boiler yang menggunakan bahan bahan

    seperti: anthracite, bituminous, lignite, petroleum coke, brown coals , dll.

    Iron and steel manufacturing pada unit blast furnace gas cleaning, sinter plants,

    iron pelletisers, scarfing and deseaming machine.

    Metallurgical process plant pada unit dryers, smelters, roasters and refining on

    non ferrous plant , gold and silver bullion refining operations.

    Coal and gas operations pada unit coal drying, carbonisation and treatment,

    milling and grinding, detarring coal gasification.

    Cement and lime manufacture pada unit rotary kiln, clinkers cooler, limestone

    crushing, raw meal mills, grinders and feed preparation.

    Waste incineration pada unit municipal, chemical , clinical and hazardous waste

    disposal, sewage slug fired installations.

    Miscellaneous applications pada unit carbon black collection, catalyst recovery

    on refinery cat crackers, capture and recovery of oil mists, penultimate gas

    cleaning stage on uranium reprocesing plant.