analisis performa kinerja termoelektrik generator …

84
ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR PADA KOMPOR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Disusun Oleh : MUHAMMAD WIRANDA KAMALUDDIN 105821110316 105821102216 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH 2021

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

i

ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK

GENERATOR PADA KOMPOR SEBAGAI PEMBANGKIT

LISTRIK

Disusun Oleh :

MUHAMMAD WIRANDA KAMALUDDIN

105821110316 105821102216

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2021

Page 2: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

ii

ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK

GENERATOR PADA KOMPOR SEBAGAI PEMBANGKIT

LISTRIK

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar

Disusun dan diajukan oleh

MUHAMMAD WIRANDA KAMALUDDIN

105821110316 105821102216

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2021

Page 3: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

iii

Page 4: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

iv

Page 5: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan

kepada kekasih sang Khalik Nabiyullah Muhammad SAW. Suatu kenikmatan yang

tertuang dalam serangkaian kegiatan akedemik yakni penyusunan Proposal dengan

judul “Analisis Prestasi Termoelektrik Generator Pada Kompor Sebagai

Pembangkit Listrik”.

Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi terkadang

kesempurnaan itu terasa jauh dari jangkauan. Kesempurnaan bagaikan udara yang

ingin digenggam namun tidak pernah bisa, demikian juga dengan kehendak hati yang

ingin menggenggam kesempurnaan tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan

namun, penulis akan terus berusaha agar tulisan yang penulis buat bisa menjadi

bagian dari kesempurnaan dan selesai dengan baik serta bermanfaat dalam dunia

teknik, khususnya dalam ruang lingkup Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan

kelulusan akademik. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan

dan motivasi dari banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan kali ini penulis

mengucapkan terimakasih kepada :

Page 6: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

vi

1. Kedua orang tua yang telah memberikan nasihat, do’a, dan dukungan moral

maupun materil untuk penulis menuntut ilmu, sehingga penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Dr.Ir. Hj. Nurnawaty, S.T, M.T.,IPM. selaku Dekan Fakultas teknik

Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Ibu Adriani, ST, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas

Muhammadiyah Makassar

5. Bapak Dr.Ir.Hj.Hafsah Nirwana, M.T. selaku pembimbing I beserta ibu

Adriani, S.T.,M.T. selaku pembimbing II yang telah memberikan banyak

arahan, masukan, serta motivasi dalam membimbing penulis untuk dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Saudara-saudara angkatan 2016 (Proyeksi) yang telah saling memotivasi dan

membantu selesainya skripsi ini terkhusus pada kelas A.TL 2016 yang

merupakan teman kelas seperjuangan.

7. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga semua pihak tersebut diatas mendapat pahala yang berkipat ganda

disisi Allah SWT dan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

penulis, rekan-rekan masyarakat serta bangsa dan negara. Aamiin.

Page 7: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

vii

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan

kritikan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun karena penulis

yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan dan

kritikan ini dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas diri

kedepannya dan InsyaAllah penulis akan dengan senang hati dan berlapang dada

menerima kritikan yang diberikan karena penulis mengharapkan sesuatu yang lebih

baik kedepannya bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua

orang khususnya bagi ranah ilmu pendidikan.

Makassar, Juli 2021

Penulis

Page 8: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

viii

ABSTRAK

MUHAMMAD WIRANDA dan KAMALUDDIN. Analisis Performa Kinerja Termoelektrik

Generator Pada Kompor Sebagai Pembangkit Listrik Generator termoelektrik merupakan

pembangkit listrik yang memanfaatkan efek Seebeck, yaitu suatu fenomena dihasilkannya

arus listrik ketika konduktor atau semikonduktor memiliki perbedaan temperatur. Dalam

penerapannya, generator termoelektrik umumnya digunakan pada pemanfaatan panas

buangan dari suatu sistem. Kompor adalah salah satu komponen yang menghasilkan panas

cukup besar yakni mencapai 80ºC. Dengan menggunakan generator termoelektrik, panas

pada dinding kompor dapat dikonversi menjadi energi lisrik. Untuk mewujudkan hal tersebut,

harus dilengkapi dengan sistem pendingin sehingga perbedaan suhu di antara dua permukaan

modul termoelektrik dapat dipertahankan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi

energi listrik dari modul TEG sebagai sumber energi alternatif dengan memanfaatkan panas

dari dinding kompor dengan variasi nyala api. Sistem pendingin ini terdiri dari aluminium

heat sink, kipas. Dengan menggunakan sistem pendingin ini perbedaan suhu sisi dingin

termoelektrik dapat dijaga pada kisaran 12ºC. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kinerja

generator termoelektrik menunjukkan potensi yang cukup menjanjikan sebagai sumber

alternative. Hal ini dengan peningkatan efisiensi yang dihasdilkan pada setiap nyala api. Nilai

maksimun yang dihasilkan untuk nyala api besar 0.76 % dan untuk nyala api kecil 0.47 %.

Olehnya itu penerapan prinsip dari efeek seebeck sangat baik untuk prospek masa depan

sebagai energi alternatif.

Kata kunci : termoelektrik generator, kompor portable, efek seebeck, tegangan dan arus

listrik.

Page 9: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

ix

ABSTRACT

MUHAMMAD WIRANDA and KAMALUDDIN. Analysis of the Thermoelectric Performance

of a Stove Generator as a Power Plant. A thermoelectric generator is a power plant that

utilizes the Seebeck effect, which is a phenomenon where an electric current is generated

when a conductor or semiconductor has a temperature difference. In its application, the

thermoelectric generator is generally used in the utilization of waste heat from a system. The

stove is one of the components that generates considerable heat, reaching 80ºC. By using a

thermoelectric generator, the heat on the stove wall can be converted into electrical energy.

To achieve this, it must be equipped with a cooling system so that the temperature difference

between the two surfaces of the thermoelectric module can be maintained. This research was

conducted to determine the potential of electrical energy from the TEG module as an

alternative energy source by utilizing heat from the stove wall with variations in the flame.

This cooling system consists of an aluminum heat sink, a fan. By using this cooling system the

temperature difference of the thermoelectric cold side can be maintained in the range of

12ºC. The test results show that the performance of the thermoelectric generator shows a

promising potential as an alternative source. This is with the resulting increase in efficiency

with each flame. The maximum value generated for a large flame is 0.76% and for a small

flame is 0.47%. Therefore, the application of the principle of the Seebeck effect is very good

for future prospects as alternative energy.

Page 10: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR SIMBOL................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

1.4 Batasan Masalah .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6

2.1 Studi Kelayakan ........................................................................................... 6

2.2 Sejarah Thermoelektrik .............................................................................. 10

2.3 Efek Termoelektrik .................................................................................... 12

a) Efek Seebeck ........................................................................................ 14

b) Efek Piltier ........................................................................................... 15

Page 11: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xi

c) Efek Thomson ...................................................................................... 15

d) Efek Joule ............................................................................................. 16

e) Efek Konduksi ..................................................................................... 16

2.4 Parameter penggunaan modul Termoelektrik...................................... ......17

2.5 Modul Thermoelektrik......................................................................... ......17

2.5.1 Thermoelektrik Generator (TEG)............................................ ......18

2.5.2 Thermoelektrik Cooling(TEC)....................................................... 18

2.6 Efisien Thermoelektrik...............................................................................19

2.7 Elemen Termoelektrik................................................................................23

2.7.1 Figure of merit...............................................................................21

2.8 Rumus yang digunakan .............................................................................23

BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................................... 25

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 25

B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 25

C. Metode Pengujian ...................................................................................... 28

D. Skema rancangan instalasi pengujian dan sistem pengukuran................. 28

E. Metode pengumpulan data ........................................................................29

F. Diagram alir penelitian ..............................................................................30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 31

4.1 Analisa data dan Perhitungan

A. Nyala Api Besar ................................................................................... 31

Page 12: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xii

B. Nyala Api Kecil ................................................................................... 32

4.2 Pembahasan ................................................................................................ 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 40

A. Kesimpulan ................................................................................................ 40

B. Saran .......................................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................46

Page 13: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema ilustrasi efek seebeck ...................................................... 14

Gambar 2.2 Skeka ilustrasi efek peltier ........................................................ 15

Gambar 2.3 Skema ilustrasi efek thomson ..................................................... 16

Gambar 2.4 Thermoelektrik generator .......................................................... 28

Gambar 2.5 Thermoelektrik cooling .............................................................. 19

Gambar 2.6 Nilai figure of merit dari bahan semikonduktor yang berbeda-

beda............................................................................................... 22

Gambar 3.1 Kompor portabel............................................................................ 25

Gambar 3.2 Tabung gas..................................................................................... 25

Gambar 3.3 Display dan termokopel .............................................................. 26

Gambar 3.4 Multimeter Digital.......................................................................... 26

Gambar 3.5 Power supply.................................................................................. 26

Gambar 3.6 Heatsink.......................................................................................... 27

Gambar 3.7 Kipas (Fan).................................................................................. 27

Gambar 3.8 Termal pasta.................................................................................... 27

Gambar 3.9 Rancangan intalasi pengujian ...................................................... 28

Gambar 3.10 Skema Pengukuran Tegangan...................................................... 28

Gambar 3.11 Flowchat alir penelitian ............................................................... 30

Gambar 4.1 Sejarah temperature Api pada variasi nyala api............................. 33

Gambar 4.2 Sejarah Temperatur Api rerata (TA avg) pada variasi nyala api .......... 34

Gambar 4.3 Beda temperatur rerata (ΔT avg) dan beda tegangan (∆V)................. 34

Page 14: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xiv

Gambar 4.4 Panas yang diserap (QH) pada variasi nyala api .............................. 35

Gambar 4.5 Daya listrik (P) dan efisiensi (η) pada variasi nyala api............... 36

Gambar 4.6 T avg maximun pada variasi nyala api………………................ 36

Gambar 4.7 ∆T max pada variasi nyala api …………………….…................ 37

Gambar 4.8 ∆Vmax pada variasi nyala Api…………….…............................ 37

Gambar 4.9 (QHmax) pada 2 variasi nyala api............................................... 38

Gambar 4.10 Perbandingan daya listrik total maximun (Pmax) pada nyala api 38

Gambar 4.11 Perbandingan efisiensi maximun (ηmax) pada variasi nyala api 39

Page 15: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xv

DAFTAR SIMBOL

S Simbol Keterangan Satuan

α Koefisien Seebeck V/ ºC

Perbedaan Tegangan V

Perbedaan Temperatur ºC

Th Temperatur Sisi Panas ºC

Tc Temperatur Sisi Dingin ºC

I Arus Listrik A

Ri Beban Internal Modul Ω

Ta Temperatur Lingkungan ºC

Qh Panas Yang Diserap Watt

K Konduktivitas Termal W/m.ºC

P Daya Yang Dihasilkan Watt

Efisiensi %

Page 16: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Tabel Tahanan Dalam Termoeltrik .................................................... .44

Lampiran B1 Tabel Pengamatan Nyala api Besa..................................................... 45

Lampiran B2 Tabel Pengamatan Nyala api Kecil .................................................... 46

Lampiran C Tabel Hasil Pengatahuan Nyala Api Besar .......................................... 47

Lampiran C1 koefisien Seebeck .............................................................................. 47

Lampiran C2 Arus Listrik ........................................................................................ 48

Lampiran C3 Panas Yang Diserap ........................................................................... 49

Lampiran C4 Daya Yang Dihasilkan ....................................................................... 50

Lampiran C5 Efisiensi ............................................................................................. 51

Lampiran D Tabel Pengamatan Nyala Api Kecil .................................................... 52

Lampiran D1 koefisien Seebeck .............................................................................. 52

Lampiran D2 Arus Listrik ........................................................................................ 53

Lampiran D3 Panas Yang Diserap ........................................................................... 54

Lampiran D4 Daya Yang Dihasilkan ....................................................................... 55

Lampiran D5 Efisiensi ............................................................................................. 56

Lampiran E Data Maksimum Setiap Nyala Api ...................................................... 57

Lampiran F Foto Dokumentasi ................................................................................ 58

Lampiran F1 Pembuatan Dudukan Fan ................................................................... 58

Lampiran F2 Pemasangan Dudukan Termoelektrik ................................................ 59

Lampiran F3 Pemasangan Termoelektrik ................................................................ 59

Lampiran F4 Pemasangan Heatsink ......................................................................... 60

Lampiran F5 Pemasangan Termocouple.................................................................. 60

Page 17: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

xvii

Lampiran F6 Pemasangan Fan Diatas Heatsink ...................................................... 61

Lampiran F7 Alat siap Digunakan ........................................................................... 61

Page 18: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi panas merupakan energi yang dapat dengan mudah dijumpai dalam

kehidupan sehari – hari, mulai dari panas yang disediakan oleh alam yaitu dari panas

matahari maupun dari buatan manusia. Apabila energi panas tersebut dapat

dikonversikan kedalam bentuk energi listrik tentunya akan dapat membantu

memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat. Seperti diketahui bahwa

energi listrik bagi manusia di zaman modern saat ini merupakan kebutuhan yang

sangat penting dalam membantu menyelesaikan kegiatan manusia sehari-hari.

Indonesia dewasa ini sedang menghadapi permasalahan, salah satu permasalahan

yang dihadapi Indonesia dewasa ini adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan

konsumsi listrik pelanggan dibandingkan dengan kemampuan Perusahaan Listrik

Negara (PLN) dalam menyediakan energi listrik. Meningkatnya populasi manusia

dari waktu ke waktu seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan energi

sebagai penunjang multi-dimensi mereka, ditambah lagi dengan semakin menipisnya

cadangan bahan bakar fosil yang selama ini dijadikan komoditas utama penunjang

energi bagi manusia. Hal tersebut membuat manusia tertantang untuk membuat

pengkonversi energi yang efisien dan ramah lingkungan. Salah satu kegiatan yang

dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menanggulangi permasalahan tersebut

yaitu membangun pembangkit-pembangkit listrik. Pembangkit-pembangkit listrik

Page 19: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

2

pun sudah banyak dibangun dikarenakan Indonesia adalah salah satu negara yang

cukup berpotensi untuk dijadikan tempat pembangunan pembangkit-pembangkit

listrik. Lokasi negara Indonesia yang cukup strategis yaitu berada pada garis

khatulistiwa serta berbentuk sebagai negara kepulauan yang tercatat sebagai negara

kepulauan terbesar di dunia membuat Indonesia memiliki kekayaan alam yang

melimpah diantaranya sumber daya alam yang mampu digunakan sebagai sumber

pembangkit listrik. Hampir seluruh macam pembangkit listrik mampu dibangun di

Indonesia. Beberapa contoh dari pembangkit yang sudah dibangun di Indonesia

seperti Pembangkit Listik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listik Tenaga Bayu

(PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Lisrik Tenaga

Diesel(PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga

Panas Bumi (PLTPB), dan Pembangki Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG).

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk meminimalisir tingkat penggunaan

energi fosil dengan cara mencari sumber energi alternatif yang sifatnya terbarukan

dan ramah lingkungan. Sumber energi terbarukan yang dapat membangkitkan energi

listrik terdiri atas dua yakni pembangkit listrik makro yang biasanya memanfaatkan

nuklir, gas, air, angin dan lain-lain sedangkan yang mikro salah satunya

memanfaatkan benda benda yang menghasilkan energi panas antara lain seperti

setrika, knalpot kendaraan bermotor, kompor pemanas, mesin pengeringan dan lain

sebagainya. Walaupun pembangkit listrik tersebut hanya berkapasitas mikro, namun

pemakaian yang maksimal dalam jangka panjang dapat membantu menghemat

Page 20: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

3

penggunaan listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik berkapasitas makro.

Pembangkit listrik berkapasitas makro seharusnya hanya digunakan untuk

pemenuhan kebutuhan listrik berdaya besar saja. Sedangkan untuk pemenuhan listrik

berdaya kecil, seperti penerangan lampu, dapat memanfaatkan pembangkit listrik

berkapasitas mikro.

Total energi listrik yang dibangkitkan oleh energi alternatif pada tahun 2011

adalah 21,8 TWh atau sekitar 12% dari total listrik yang dipasok sebesar 183,2 TWh.

Pembangkit listrik berbahan bakar batubara, gas dan BBM menjadi tumpuan PLN

dalam memproduksi listrik. Ketiganya menyumbang 80% dari total listrik yang

dibangkitkan. Sisanya disumbang oleh pembangkit terbarukan.

Pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) telah memperoleh

dukungan Pemerintah melalui aturan kementrian ESDM nomor 39 tahun 2017

mengenai adanya pemanfaatan energi baru terbarukan yang dapat dikonversi ke

bentuk energi lain. Melalui regulasi resmi tersebut masyarakat secara luas bisa

memanfaatkannya dalam rangka menjamin ketersediaan energi listrik.

Menyadari adanya aturan pemerintah untuk pemanfaatan energi baru

terbarukan maka salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dikembangkan adalah

panas buang dari dinding kompor. kompor tersebut selain bisa dimanfaatkan sebagai

media memasak juga bisa dimanfaatkan menjadi penghasil energi listrik dengan cara

mengkonversi energi panas yang dihasilkan oleh kompor tersebut menjadi energi

listrik dengan menggunakan teori termoelektrik efek seebeck.

Page 21: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

4

Prinsip kerja dari efek seebek yang bekerja pada sistem pembangkit

termoelektrik ialah apabila terjadi perbedaan temperatur dari kedua buah material

logam (umumnya semi konduktor) maka akan menghasilkan gaya gerak listrik. Besar

energi listrik yang dihasilkan sebanding dengan besarnya perbedaan temperaturnya.

Jika konsep efeck seebeck ini diterapkan pada dinding kompor maka akan

menghasilkan energi listrik yang berguna untuk pengoperasian alat elektronik dan

bisa pula disimpan dalam baterai.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “

Analisis Prestasi Termoelektrik Generator Pada Kompor Sebagai Pembangkit

Listrik “

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka dirumuskan beberapa

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik temperatur yang ada pada dinding kompor?

2. Berapa besar energi panas pada dinding kompor yang dapat dimanfaatkan

menjadi energi listrik menggunakan termoelektrik generator?

3. Bagaimana kinerja dari termoelektrik generator pada dinding kompor tersebut?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai pada penelitian ini berdasarkan rumusan

masalah diatas adalah:

1. Menentukan karakteristik temperatur pada dinding kompor

Page 22: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

5

2. Menentukan besar energi panas dari dinding kompor yang dapat dimanfaatkan

menjadi energi listrik dengan menggunakan termoelektrik generator

3. Menentukan kinerja dari termoelektrik generator pada dinding kompor.

1.4 Batasan masalah

Pada penulisan ini ada beberapa masalah yang dibatasi agar tidak menyimpang

dari apa yang diteliti. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Penelitian difokuskan pada energi panas dari dinding kompor yang digunakan

untuk memasak.

2. Konverter dari energi panas ke energi listrik menggunakan termoelektrik

generator.

3. Dimensi peralatan uji disesuaikan dengan yang ada di pasaran.

4. Tidak membahas rancang bangun kompor.

5. Rangkaian listrik yang digunakan adalah rangkaian seri thermal.

6. Tidak membahas laju perpindahan panas.

7. Kompor yang digunakan adalah kompor portable merek Cosmos Tipe CGC 121

P

1.5 Manfaat penelitian

Penelitian ini untuk memberikan informasi mengenai prestasi dari termoelektrik

generator dalam memanfaatkan energi panas dari dinding kompor yang dikonversi

Page 23: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

6

menjadi energi listrik dan juga sebagai sumber informasi pengetahuan untuk

pengembangan energi alternatif.

Page 24: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. STUDI KELAYAKAN

Beberapa hasil penelitian berkaitan dengan termoelektrik berbasis kompor masak

telah banyak dilakukan. Penelitian tersebut antara lain penelitian kompor masak

gasifikasi menggunakan bahan bakar sekam padi, penggunaan kompor masak LPG,

kompor parameter-parameter aliran udara natural dan aliran udara paksa primer pada

kompor masak gasifikasi.

Sejauh ini, baik penelitian ekperimental dan komputasi terkait pemanfaatan

panas buang dari kompor masak dengan menggunakan thermoelektrik sebagai

konversi energi panas ke energi listrik yakni Masko (2018)), Meneliti tentang

penggunaan kompor gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebagai pembangkit listrik

dengan cara penambahan material selubung koil dengan variasi diameter selubung

koil pipa 10 cm dan 12 cm. Selubung koil pipa adalah dengan menggunakan pipa

tembaga dengan diameter pipa ½ in. Pengujian dilakukan dengan pembesaran api

yang sama untuk memanaskan air di panci sebanyak 4 kg dengan batas waktu

pengujian ketika termperatur air mencapai 100ºC. Pengambilan data temperatur air di

selubung koil pipa setiap 2 menit. Hasil pengujian bahwa pemanfaatan energi panas

yang dihasilkan menggunakan diameter selubung koil pipa 10 (2,32 kW) lebih tinggi

dibandingkan diameter selubung koil pipa 12 cm (2,22 kW), dan efisiensi yang

dihasilkan selubung koil pipa dengan diameter selubung koil pipa 12 cm (37,89%)

Page 25: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

8

lebih tinggi dibandingkan diameter selubung koil pipa 10 cm (35,81%) ,dikarenakan

waktu dan konsumsi bahan bakar gas yang digunakan untuk memanaskan air di panci

lebih sedikit.

Satrio (2018) meneliti tentang aplikasi termoelektrik generator pada sistem

pemanen panas buang pada kompor gas satu tungku. Penelitian ini memanfaatkan

panas buang dari gas buang samping panci yang sedang digunakan untuk memasak

menjadi listrik serta membuat desain selimut TEG yang fleksibel, dalam artian

mampu digunakan untuk dimensi kompor apapun dalam rumah tangga. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa diameter 140 mm dengan tinggi 110 mm memiliki ∆T

yang kosntan pada saat api kecil baris bawah yaitu sisi kiri 8,7°C ; sisi tengah 10,23

°C ; dan sisi kanan 12,37 °C. Beda temperatur dengan hasil baik dihasilkan pada saat

nyala api kecil dibandingkan saat nyala api besar.

Ginanjar, dkk (2019), membahas tentang pemanfaatan energi alternatif yang

ramah lingkungan salah satunya adalah dengan mengembangkan teknologi

thermoelectric generator dengan menggunakan kompor surya sebagai wadah atau

media untuk memusatkan energi panas agar mampu memanaskan kolektor. Penelitian

ini menggunakan kompor surya tipe kotak yang dalam penangkapan sinar matahari

dapat menghasilkan panas maksimum mencapai 58,7 ºC sedangkan output yang

dihasilkan oleh termoelektrik bergantung pada perbedaan suhu yang terjadi pada

kedua heatsink yaitu heatsink panas dan heatsink dingin. Hasil menunjukkan bahwa

dengan 6 buah modul yang dirangkai seri didapatkan hasil tegangan maksimal 3,56

Page 26: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

9

Volt dengan arus sebesar 0,171 Ampere dan daya 0,609 Watt dengan koefisien

seebeck rata-rata minimal 0,128 ºKelvin dan maksimal 0,181 ºKelvin.

Busthomy dkk (2020), meneliti tentang pemanfaatan panas terbuang dari api

pembakaran untuk pengisian baterai Handphone dengan menggunakan

termoelektrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan rangkaian campuran seri

dan paralel masing masing menggunakan 8 termoelektrik, dengan perbedaan suhu

31,9°C sampai 32°C yang menghasilkan tegangan 4V dan arus pengisian baterai

0,17A pada saat kapasitas baterai 50% lama waktu pengisian baterai 4 jam 42 menit

dan pada saat perbedaan suhu 48°C sampai 50,1°C yang menghasilkan tegangan 4,2V

dan arus arus pengisian baterai 0,34A pada saat kapasitas baterai 50% lama waktu

pengisian baterai 2 jam 21 menit dengan ukuran baterai sebesar 800mah. Kata Kunci:

Termoelektrik, Generator Termoelektrik, Kompor Generator Termoelktrik.

Rosyidi, dkk (2020), membahas tentang perancangan kompor penghasil energi

listrik sebagai sumber energi alternatif dengan memanfaatkan limbah biomassa dalam

pembakarannya menggunakan thermoelectric generator (TEG) sebagai pembangkit

listrik. . Energi yang dihasilkan terhubung dengan baterai untuk penyimpanan energi

listrik. Penelitian ini menggunakan 5 TEG yang tersusun secara seri dengan tipe TEG

SP 1848–27145. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan prinsip efek Seebeck

yaitu memanfaatkan sistem perbedaan temperatur untuk menghasilkan energi listrik.

Media pada bagian panas dihasilkan pada kompor dan pada bagian dingin

menggunakan kipas DC 12 V. Pengujian untuk pengisian baterai telah dilakukan

Page 27: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

10

dengan waktu selama 60 menit. Hasil pengujian didapat bahwa selama pengisian

baterai mengalami kenaikan tegangan sebesar 0,03 V.

Sudarmanto (2020), meniliti tentang gas buang pada cerobong atas dan bawah

mesin pengering rak telur dengan model thermoelektrik secara seri dan pararel pada .

dalam penelitiannya memanfaatkan gas buang (limbah panas) dari mesin pengering

rak telur menjadi energi listrik dengan mengunakan modul termoelektrik.

Penelitiannya juga bersifat membandingkan tegangan dan daya yang dihasilkan untuk

setiap variasi modul termoelektrik bertumpuk yang disusun secara seri listrik.

Pengujian dilakukan dengan memanfaatkan dua buah cerobong (cerobong atas dan

cerobong bawah) yang kedua cerobong tersebut diantarai oleh sebuah Heat Excanger

(HE) dengan kecepatan blower lingkungan 2800 rpm dan blower tungku pembakaran

2600 rpm dengan menggunakan sekam padi sebagai bahan bakarnya sekaligus

termoelektrik yang digunakan sebanyak 176 buah. Hasil pengujian menunjukkan

bahwa modul TEG pada cerobong atas dapat menghasilkan perbedaan tegangan

maksimun masing-masing ∆V 3.68 Volt (S1) ; ∆V 7.87 Volt (S2) ; ∆V 9.56 Volt (S3)

; ∆V 11.89 Volt (S4) sedangkan untuk cerobong bawah dapat mengasilkan perbedaan

tegangan maksimun masing-masing ∆V 12.26 Volt (S1) ; ∆V 20.24 Volt (S2) ; ∆V

23.22Volt (S3) ; ∆V 25.56 Volt (S4). Potensi daya yang dapat dihasilkan untuk

cerobong atas pada setiap variasi modul termoelektrik bertumpuk masing-masing

0.0107 Watt (S1) ; 0.0444 Watt (S2) ; 0.0572 Watt (S3) ; 0.0786 Watt (S4)

sedangkan pada cerobong bawah menghasilkan daya maksimun masing-masing

Page 28: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

11

0.0994 Watt (S1) ; 0.1985 Watt (S2) ; 0.1473 Watt (S3) ; 0.1146 Watt (S4). Pada

cerobong atas penambahan variasi modul termoelektrik bertumpuk lebih optimal

dibandingkan dengan cerobong bawah.

2.2. Sejarah Thermoelektrik

Thermoelektrik adalah alat konversi energi dari perbedaan gradient temperature

ke energi potensial. Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh

ilmuwan Jerman, Thomas Johan Seeback. Ia menghubungkan tembaga dan besi

dalam sebuah rangkaian. Diantara kedua logam tersebut lalu diletakkan jarum

kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas ternyata bergerak. Hal

ini terjadi karena aliran listrik yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet.

Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut

kemudian dikenal dengan efek Seebeck.

Pada tahun 1834 Jean Charles Peltier, seorang berkebangsaan Perancis,

Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi untuk melihat kebalikan dari fenomena

tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah logam yang direkatkan dalam sebuah

rangkaian. Ketika arus listrik ddialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan

kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan lainnya. Pelepasan dan

penyerapan panas ini saling berbalik begitu arah arus dibalik. Penemuan ini terjadi

pada tahun 1934 ini kemudian dikenal dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier

inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.

Page 29: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

12

Emil Lenz pada tahun 1838 membuktikan bahwa efek Peltier bergantung dengan

arah arus maka panas dapat dibuang dari junction untuk membekukan es, atau dengan

membalikan arah arus maka panas dapat ditambahkan untuk melelhkan es menjadi

air, sehingga ini dapat disimpulkan bahwa panas diserap atau diciptakan searah

dengan arus listrik yang dialirkan.

Dua puluh tahun kemudian, sekitar tahun 1855 Wiliam Thomson (Lord Kelvin),

memberikan penjelasan secara komprehensif mengenai keterkaitan efek Seeback dan

efek Peltier dengan termodinamika. Koefisien Peltier merupakan perkalian dari

koefisien Seebeck. Thomson akhirnya mengeluarkan efek ketiga yang dikenal dengan

efek Thomson. Panas dapat diserap atau diciptakan mengalir di dalam material. Panas

sebanding dengan arah arus listrik yang dialirkan. Konstanta perbandingan ini disebut

dengan koefisien Thomson, yang secara termodinamika berkaitan dengan koefesien

Seebeck. Salah satu aplikasi fenemona termoelektrik adalah sebagai pompa kalor

yang bisa difungsikan sebagai pompa kalor yang dapat digunakan sebagai pemanas

atau pendingin suatu produk.

Perangkat Termoelektrik dapat digunakan untuk tujuan pemanasan/pendinginan,

atau untuk pembangkit listrik. Aplikasi untuk perangkat termoelektrik dapat

menjangkau berbagai bidang dan industri. Aplikasi ini sangat menjanjikan untuk

teknologi pembangkit listrik. Penelitian termoelektrik muncul kembali tahun 1990-an

setelah sempat menghilang hampir lima dasawarsa karena efisiensi yang tidak

bertambah. Setidaknya ada tiga alasan yang mendukung kemunculan tersebut.

Page 30: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

13

Pertama, ada harapan besar ditemukannya termoelektrik dengan efisiensi tinggi,

yaitu sejak ditemukannya material superkonduktor High-Tc pada awal Tahun 1986

dari bahan keramik. Kedua, sejak awal 1980-an teknologi material berkemang pesat

dengan kemampuan menyusun material tersebut dalam level nano. Ketiga, pada awal

tahun 1990, tuntutan dunia tentang teknologi ramah lingkungan sangat besar yang

berimbas kepada teknologi termoelektrik sebagai sumber energi alternatif.

strik seperti misi ruang angkasa jarak jauh menggunakan perangkat

thermoelektrik untuk pembangkit listrik.

Tantangan utama untuk perangkat desain termoelektrik adalah kinerja perangkat,

dan kompromi antara parameter material untuk meningkatkannya. Upaya untuk

meningkatkan kinerja bahan perangkat termoelektrik dari optimasi parameter material

ialah pemilihan material yang mampu menyerap struktur panas.

2.3. Efek Termoelektrik

Termoelektrik adalah teknologi yang bekerja dengan mengkonversi energi panas

menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik

menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik, material

termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang

menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan

sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai. Efek termoelektrik

dipengaruhi oleh tiga efek yg berbeda yaitu:

Page 31: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

14

a) Efek Seebeck

Efek Seebeck adalah konversi langsung dari perbedaan temperatur menjadi

energi listrik. Ia menghubungkan tembaga dan besi dalam sebuah rangkaian tertutup

dan di antara kedua logam tersebut diletakkan jarum kompas. Ketika pada

persambungan logam dipanaskan, jarum kompas bergerak. Hal ini karena logam yang

berbeda menanggapi perbedaan temperatur, yang menimbulkan loop arus dan medan

magnet. Medan magnet inilah yang menggerakkan jarum kompas. Seebeck tidak

menyadari ada arus yang terlibat, sehingga dia menyebut fenomena dengan efek

thermomagnetic. Tetapi fisikawan Denmark, Hans Christian Orsted memperbaiki

kesalahan itu dan menciptakan istilah untuk mengganti efek thermomagnetic yang

disebut thermoelectricity.

Jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian

diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada

ujung yang satu dengan ujung yang lain. Fenomena ini pertama kali ditemukan oleh

Seebeck sehingga disebut efek Seebeck atau umumnya dikenal dengan nama prinsip

termokopel. Tegangan yang dihasilkan ini sebanding dengan perbedaan temperatur

diantara dua junction. Semakin besar perbedaan temperatur, semakin besar tegangan

diantara junction. Dari fenomena ini, kita dapat menentukan koefisien Seeback, yaitu:

S =

…………………………………..… (2.1)

Koefisien seeback (s) disebut juga daya thermoelektrik, seperti pada persamaan

berikut :

Page 32: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

15

S =

………………………………………………………... (2.2)

Keterangan :

S = Koefisien seebeck (Volt/ºK)

dEs = Potensial thermoelektrik terinduksi (Volt)

T = Temperatur (ºK)

Sedangkan untuk perbedaan voltage (v), kita dapat menghitung dengan

menggunakan rumus persamaan:

∫ ) ))

………………………………. (2.3)

Gambar 2.1 Skema ilustrasi efek Seebeck

b) Efek Peltier

Penemuan Seebeck memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier untuk

melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik pada dua buah

logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika arus listrik dialirkan, terjadi

penyerapan panas pada sambungan kedua logam tersebut dan pelepasan panas pada

Page 33: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

16

sambungan yang lainnya. Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu

arah arus dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun1834 ini kemudian dikenal

dengan efek Peltier.

Pada saat arus mengalir melalui thermocouple,tenperatur junction akan berubah

dan panas akan diserap pada satu permukaan,sementara permukaan yang lainnya

akan membuang panas. Jika sumber arus dibalik, maka permukaan yang panas

menjadi dingin dan sebaliknya. Gejala ini disebut efek peltier yang merupakan dasar

pedinginan thermoelektrik. Dari percobaan diketahui bahwa perpindahan panas

sebanding terhadap arus mengalir. Persamaan dari efek adalah sebagai berikut :

……………………………………….…………………. (2.4)

Keterangan :

= Koefisien pektier (Volt)

= Beban perpindahan panas (Watt)

= Arus Listrik (Ampere)

Page 34: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

17

Gambar 2.2 Skeka ilustrasi efek Peltier

c) Efek Thomson

Pada tahun 1854 seorang berkebangsaan Inggris yang bernama William

Thomson mengemukakan hasil penelitiannya bahwa terdapat penyerapan atau

pengeluaran panas bolak-balik dalam konduktor homogen yang terkena perbedaan

panas dan perbedaan listrik secara simultan. Koefisien Thomson dapat dinyatakan

dalam persamaan berikut:

………………………………………………….…….…... (2.5)

Keterangan :

= Koefisien pektier (Volt)

= Beban perpindahan panas (Watt)

I = Arus Listrik (Ampere)

Page 35: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

18

ΔT = Perbedaan temperature (ºK)

Gambar 2.3 Skema Ilustrasi efek Thomson

d) Efek Joule

Perpindahan panas dari sisi dalam pendingin ke sisi luarnya akan mengakibatkan

timbulnya arus listrik dalam rangkaian tersebut karena adanya efek seebeck, maka hal

inilah yang dinamakan efek joule. Dalam hal ini sesuai denhan hokum ohm, efek

joule dirumuskan pada persamaan berikut:

………………………………………………………....... (2.6)

Keterangan :

= Efek joule (panas joule) (watt)

I = Arus Listrik (Ampere)

R = Tahanan (Ohm)

Page 36: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

19

e) Efek Konduksi

Panas akan merambat secara konduksi dari permukaan yang panas ke permukaan

yang dingin. Perambatan bersifat irreversible dan disebut efek konduktivitas.

Besarnya perambatan tersebut dinyatakan dalam persamaan:

) ……………………………………………………. (2.7)

Keterangan :

= Laju aliran panas (watt)

= konduktifitas thermal (Watt/ºK)

= Temperatur hot junction (ºK)

= Temperatur cold junction (ºK)

2.4. Parameter Penggunaan Modul Termoelektrik

Pada modul termoelektrik yang digunakan untuk aplikasi pemanas

dikarakterisasikan kedalam beberapa parameter penggunaan yang menentukan

pemilihan modul yang lebih akurat diantara banyak pilihan modul yang tersedia.

Berikut beberapa parameter yang menjadi dasar pemilihan modul termoelektrik :

1. Jumlah kalor yang akan diserap oleh sisi panas modul.

2. Perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin modul ketika

beroperasi

3. Arus listrik yang digunakan oleh modul.

4. Tegangan listrik yang diugunakan oleh modul.

Page 37: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

20

5. Temperatur tertinggi dan terendah lingkungan dimana modul beroperasi.

2.5. Modul Thermoelektrik

Modul thermoelektrik adalah alat yang dapat mengubah energi panas dari

perbedaan temperatur menjadi energi listrik atau sebaliknya. Modul ini

memanfaatkan tiga efek thermoelektrik yaitu Seebeck,Peltier, dan Thomson.

Konstruksi modul thermoelektrik terdiri dari pasangan material semikonduktor tipe-p

dan tipe-n.

2.5.1 Thermoelektrik Generator (TEG)

Thermoelektrik generator atau TEG menggunakan prinsip efek seebeck.

Jika ada dua buah material logam yang berbeda, maka pada material itu akan

mengalir arus gaya atau gaya gerak listrik. Thermoelektrik generator secara

langsung mengubah energi panas menjadi energi listrik.

Gambar 2.4 Thermoelektrik generator

Dengan perbedaan temperatur panas antara sisi panas dan sisi dingin

pada thermoelektrik generator, pada elemen ini akan mengalir arus sehingga

terjadi beda tegangan. Secara umum thermoelektrik generator menggunakan

Page 38: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

21

bahan BiTe Bismuth Tellurid, dengan rentang temperature kerja hingga 350ºC.

Besarnya tengangan yang dihasilkan sebanding dengan gradient temperatur.

2.5.2 Thermoelektrik Cooling (TEC)

Thermoelektrik cooler atau TEC menggunakan prinsip yang berkebalikan

dari TEG yaitu menggunakan efek peltier. Jika ada arus listrik yang mengalir

melewati rangkaian dari dua buah konduktor dengan material yang berbeda, akan

terjadi kenaikan dan penurunan temperatur pada junction yang bergantung pada

aliran arus listrik. Pembuangan panas dari sisi panas akan menurunkan

temperatur pada sisi dingin dengan cepat, besarnya penurunan temperatur

bergantung pada arus yang diberikan.

Gambar 2.5 Thermoelektrik Cooling

Modul TEC biasanya digunakan untuk sistem pendingin, seperti dispenser.

Ketika ada aliran arus listrik, electron bergerak dari bahan tipe-p ke bahan tipe-n

menyerap energi panas junction sisi dingin. Elektron-elektron membuang kelebihan

energi pada junction sisi panas.

Page 39: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

22

2.6 Efisiensi Thermoelektrik

Dalam penggunaan aplikasi pembangkit listrik terdapat jumlah maksimun energi

yang dapat digunakan. Jumlah ini adalah efisiensi karnot maksimun. Dalam

thermoelektrik perbedaan temperatur yang besar antara sisi panas dan sisi dingin,

maka semakin besar daya yang dihasilkan.

Sebagai perbandingan, pembangkit daya thermoelektrik memiliki efisiensi karnot

paling rendah yaitu 5-8%. Sementara daya lain seperti diesel memiliki efisiensi

karnot sebesar 30%. Power Chip diproyeksikan mencapai efisiensi karnot sekitar 70-

80%, efisiensi ini adalah yang paling besar dibandingkan dengan pembangkit daya

lain.

Perangkat thermoelectric dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik

arus searah (DC) ketika terjadi perbedaan temperatur. Namun, saat ini bahan

thermoelectric yang tersedia mempunyai ZT < 1 dan efisiensi perangkat dalam

menghasilkan energi listrik jarang melebihi 5 %. Kinerja ini membatasi

thermoelectric generator untuk aplikasi dimana persyaratannya untuk operasi jarak

jauh, tahan uji, tidak ada bagian yang bergerak, dan tidak menimbulkan suara telah

melebihi aspek yang lebih buruk dari biaya mahal dan efisiensi konversi yang rendah.

Nilai efisiensi modul termoelektrik dapat ditingkatkan dengan meningkatkan

beda suhu antara sisi panas dan dingin TEG. Perbedaan suhu dapat ditingkatkan

dengan cara panas didisipasi pada sisi dingin TEG. Penggunaan heatsink, fan water

jacket, atau hanya dengan memberi suhu lingkungan diatas sisi dingin TEG dapat

Page 40: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

23

dilakukan untuk membuang panas pada sisi dingin TEG sehingga perbedaan suhu

sisi-panas dingin TEG meningkat.

2.7 Elemen Termoelektrik

Dari ketiga prinsip efek termoelektrik dapat disimpulkan apabila batang material

logam dipanaskan dan didinginkan pada 2 kutub batang material logam. Elektron

pada sisi panas logam akan bergerak aktif dan memiliki kececepatan aliran yang lebih

tinggi dibandingkan dengan sisi dingin logam. Maka elektron akan mengalami difusi

dari rapatan muatan tinggi kerapatan muatan yang rendah. Dari sisi panas ke sisi

dingin dan menyebabkan timbulnya medan magnet.

Pergerakan ion pada logam yang diakibatkan dari perbedaan temperatur akan

menimbulkan tegangan. Elemen thermoelektrik terdiri dari semikonduktor tipe-p

(material yang kekurangan electron) dan tipe-n (material yang kelebihan electron

dihubungkan dalam suatu rangkaian listrik yang tertutup dengan diberi beban.

Perbedaan temperatur antar junction dari material semikonduktor itu akan

menyebabkan perpindahan electron atau terjadi difusi dari sisi panas menuju sisi

dingin.

2.7.1 Figure of Merit

Parameter material termoelektrik dilihat dari besar figure of merit atau

sering disebut ZT. Suatu material thermoelektrik idealnya memiliki

konduktivitas listrik tinggi dan konduktivitas panas yang rendah. Tetapi pada

kenyataanya sangat sulit mendapatkan material logam seperti itu, karena pada

Page 41: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

24

umumnya jika konduktivitas listrik suatu material tinggi, konduktivitas panasya

pun akan tinggi. Figure of Merit didefinisikan sebagai berikut:

……………………………………………………....…. (2.8)

Keterangan :

S = Koefisien Seebeck (volt/K)

= Konduktivitas listrik bahan (A/Vm)

= Konduktivitas panas bahan (W/mK)

Jadi bahan thermoelektrik thermoelektrik yang baik harus mempunyai

konduktivitas listrik yang tinggi untuk meminimalkan kenaikan temperatur dari

hambatan ke arus listrik yang mengalir melaluinya. Koefisien seebeck yang

besar untuk perubahan maksimal dari panas menjadi daya listrik atau sebaliknya

dari daya listrik menjadi perbedaan temperatur. Konduktivitas panas rendah

untuk mencegah konduktivitas panas melalui bahan material. Kerja sifat inilah

yang menjadi dasar parameter yaitu figure of merit. Karena Z mempunyai satuan

per derajat temperatur, maka figure of merit didefinisikan sebagai ZT, dimana T

adalah temperatur kerja rata-rata. Parameter figure of merit ini penting untuk

menentukan besarnya perubahan daya atau koefisien pendinginan maksimal dari

kinerja thermoelektrik.

Material yang digunakan saat ini adalah Bi2Te3 Bismuth Telluride, Pbte

Lead Telluride, SiGe Silicon Germanium. Ketiga bahan ini bekerja dalam

rentang temperatur berbeda. Bahan yang sering digunakan untuk aplikasi TEG

dan TEC menggunakan Bi2Te3 yang mempunyai rentang 180 K sampai 620 K.

Page 42: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

25

Sedangkan bahan PbTe dan SiGe bekerja pada temperatur tinggi yang biasa

digunakan untuk pembangkit listrik pesawat luar angkasa. Semakin tinggi nilai

figure of merit, maka semakin tinggi nilai efisiensi dari termoelektrik. Gambar

berikut adalah grafik jenis-jenis bahan semikonduktor berdasarkan figure of

merit terhadap satuan temperatur K.

Gambar 2.6 Nilai Figure of Merit dari bahan semikonduktor yang berbeda-

beda

Perangkat termoelektrik dapat menjadi pembangkit listrik dan menghasilkan

energi listrik ketika terjadi perbedaan temperatur pada material di thermoelektrik.

Saat ini efisiensi termoelektrik dalam pembangkit listrik sekitar 5% dan ZT < 1.

Sistem TEG beberapa modul generator termoelektrik (TEG) disusun dalam

rangkaian interkoneksi seri ataupun paralel untuk memberikan tingkat daya yang

diperlukan. Metode interkoneksi TEG ditentukan oleh tegangan atau arus yang

dibutuhkan. TEG dapat dimodelkan secara seri sebagai sumber tegangan dan secara

pararel sebagai resistansi internal seperti ditunjukan pada Gambar 2.6.

Page 43: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

26

2.8 Rumus yang digunakan

Bahan thermoelektrik merupakan semikonduktor yang merupakan benda padat

ataupun logam yang mempunyai nilai diantaranya nilai resistansi konduktor dan

isolator. Permukaan dingin menyerap panas dari produk yang dikondisikan, bagian

ini mempunyai fungsi yang sama dengan evaporator pada sistem pendinginan

kompresi uap. Permukaan panas mengeluarkan atau membuang panas ke luar, bagian

ini mempunyai fungsi yang sama dengan kondensor.

Dalam menganalisis kinerja modul termoelektrik, koefisien Seebeck yang

menggambarkan tegangan (gaya gerak listrik) timbul karena perbedaan suhu menjadi

sangat penting. Koefisien Seebeck dapat dinyatakan oleh persamaan berikut:

) …………………………………......................................…..... (2.9)

di mana:

∆V = Perbedaan tegangan (V)

= Koefisien Seebeck antara dua bahan semikonduktor, P dan N (V/°C)

Th = Temperatur sisi panas modul (°C)

Tc = Temperatur sisi dingin modul (°C)

Sementara arus listrik yang dihasilkan diberikan oleh persamaan berikut:

)

.......................……………………………………..... (2.10)

di mana:

I = Arus listrik yang mengalir pada rangkaian (A)

Page 44: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

27

R1 = Tahanan internal modul termoelektrik (ꭥ)

RL = Tahanan eksternal (ꭥ)

∆T= Th – Tc

Panas yang diserap (QH) dari sumber panas pada permukaan sisi panas ) ke

permukaan sisi dingin ) adalah sebagai berikut:

) ) .......................……………………………..... (2.11)

Di mana k adalah konduktivitas termal modul )⁄ .

Daya keluaran (P) dan efisiensi (𝜂) generator termoelektrik adalah sebagai berikut:

.......................………………………….............................…........ (2.12)

.......................………………………….................................…..... (2.13)

Page 45: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian direncanakan selama 3 bulan dimulai dari bulan Maret 2021 sampai

dengan Mei 2021 bertempat di ruang dosen lantai 3 fakultas teknik, universitas

Muhammadiyah Makassar. Jln Sultan Alauddin No. 259 Makassar dan di salah satu rumah

milik pribadi di BTN Bumi Sitrah Sanrego Samata Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi

selatan.

b. Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Kompor Portable.

Gambar 3.1 Kompor Portabel

2. Tabung Gas

Tabung gas digunakan untuk bahan bakar yang akan dipasang kedalam

kompor.

Page 46: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

29

Gambar 3.2 Tabung Gas

3. Display dan termokopel

Display dan termokopel digunakan untuk mengukur temperatur pada titik

pengukuran yang ditelah ditentukan.

Gambar 3.3 Pengukur temperatur digital

4. Multimeter digital

Multimeter digital berfungsi sebagai pengukur arus dan tegangan yang

dihasilkan oleh generator termoelektrik

Gambar 3.4 Multimeter Digital

Page 47: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

30

5. Power Supply

Power supply sebagai sumber arus listrik untuk menjalankan kipas (Fan).

Gambar 3.5 Power Supply

6. Heatsink

Heatsink berfungsi sebagai penghantar panas dipasang pada sisi dingin

termoelektrik

Gambar 3.6 Heatsink

7. Kipas (Fan)

Kipas berfungsi untuk melepaskan panas pada sisi dingin termoelektrik yang

dipasang di atas heatsink

Gambar 3.7 Kipas (Fan)

Page 48: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

31

8. Termal pasta

Termal pasta berfungsi untuk merekatkan modul termoelektrik pada heatsink.

Gambar 3.8 Termal pasta

c. Metode pengujian

1. Tabung gas dipasang ke dalam kompor dan di set dalam posisi yang siap

digunakan.

2. Power Supply, kipas pendingin, display pembaca temperatur, multimeter

diset dalam posisi on.

3. Pencatatan data temperatur dan tegangan yang dihasilkan dilakukan setiap

3 menit selama 60 menit.

4. Proses 1 sampai 3 diulangi untuk variasi nyala api.

Page 49: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

32

d. Skema rancangan instalasi pengujian dan sistem pengukuran

Gambar 3.9 Rancangan instalasi pengujian

Gambar 3.10 Skema Pengukuran Tegangan

e. Metode pengumpulan data

Setelah dilakukan pemasangan Termoelektrik Generator pada dinding kompor, proses

penyalaan api untuk memasak dan pengambilan data secara eksperimental dengan variasi

nyala api sedang dan nyala api tinggi pada dinding kompor.

1. Sebelum proses penyalaan api dimulai pada kompor, seluruh bagian sistem

dan peralatan pengukuran dalam kondisi baik.

Page 50: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

33

2. Pengukuran dan pengambilan data dilakukan setiap 3 menit setelah proses

pembakaran dimulai, meliputi:

a. Pengukuran temperatur api pada kompor

b. Badan (permukaan dinding ruang bakar pada kompor)

c. Temperatur lingkungan

d. Temperatur sisi panas TEG

e. Temperatur sisi dingin TEG

f. Tegangan yang dihasilkan TEG

Page 51: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

34

f. Diagram alir penelitian

Tidak

Analisis data

Pembahasan

Selesai

Pengecekan alat

penelitian

Pengambilan data

Apakah ada tegangan

dan arus yang

dihasilkan

Perakitan modul termoelektrik generator

1. Pemasangan Termoelektrik

2. Pemasangan Heatsinl

3. Pemasangan kipas Angin (Fan)

Mulai

Gambar 3.11 Flowchart alir penelitian

Page 52: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa data dan perhitungan

a. Api Besar

Sebagai contoh perhitungan, diambil dari salah satu data pada lampiran B1

tabel pengamatan nyala api besar, yang memiliki hasil maximum terjadi pada menit

ke 12 dengan rangkaian seri termal seperti pada gambar (3.9) dengan data sebagai

berikut:

Temperatur sisi panas rerata (Th) 71.22 oC

Temperatur sisi dingin rerata (Tc) 59.56 oC

Tegangan rerata (ΔV) 1.79 V

Beda temperatur rerata (ΔT) 11.67 oC

Tahanan modul (Ri) TEG 34.3 Ohm

Koefisien Seebeck (α) dihitung dengan persamaan (2.9):

)

)

Arus listrik (I) dihitung dengan persamaan (2.9):

)

)

Panas yang diserap (QH) dihitung dengan persamaan (2.10)

) )

Di mana k adalah konduktivitas termal modul 0,9977 W/m.oC [33]

) )

Page 53: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

36

) )

Daya (P) yang dihasilkan dihitung dengan persamaan (2.12):

Watt

Efisiensi (𝜂) modul TEG dapat dihitung dengan persamaan (2.13):

b. Api Kecil

Sebagai contoh perhitungan, diambil dari salah satu data pada lampiran B2

tabel pengamatan nyala api kecil, yang memiliki hasil maximum terjadi pada menit

ke 18 dengan rangkaian seri termal seperti pada gambar (3.9) dengan data sebagai

berikut:

Temperatur sisi panas rerata (Th) 68.22oC

Temperatur sisi dingin rerata (Tc) 57.11oC

Tegangan rerata (ΔV) 1.35 V

Beda temperatur rerata (ΔT) 11.11oC

Tahanan modul (Ri) TEG 34.3 Ohm

Koefisien Seebeck (α) dihitung dengan persamaan (2.9):

)

)

Page 54: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

37

Arus listrik (I) dihitung dengan persamaan (2.9):

)

)

Panas yang diserap (QH) dihitung dengan persamaan (2.10)

) )

Di mana k adalah konduktivitas termal modul 0,9977 W/m.oC [33]

) )

) )

Daya (P) yang dihasilkan dihitung dengan persamaan (2.12):

Watt

Efisiensi (𝜂) modul TEG dapat dihitung dengan persamaan (2.13):

4.2 Pembahasan

a. Dalam hal ini dilakukan variasi pada nyala api besar dan nyala api kecil dengan

rangkaian koneksitas antar modul termoelektrik yang disusun secara seri pada

permukaan aluminium dengan menggunakan 9 buah termoelektrik [Lihat

gambar 3.9].

Page 55: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

38

1. Temperatur Api (TA)

Gambar 4.1 Sejarah Temperatur Api (TA)

pada variasi nyala api

Gambar 4.1 menunjukkan sejarah temperatur ruang bakar pada nyala api kompor

yang mengalami kenaikan sejak menit awal pembakaran sampai menit 12 dan pada menit ke

18 untuk masing- masing nyala api sampai menit ke 45 temperatur api ruang bakar cenderung

mengalami kestabilan. Selanjutnya mengalami penurunan hingga mendekati temperatur

lingkungan di menit 60 pada setiap variasi nyala api. Hal ini disebabkan karena pada menit

ke 45 sampai menit ke 60 adalah proses dimana nyala api dimatikan.

2. Temperatur dinding kompor rerata (TA avg)

Ket :

Page 56: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

39

TAB : Temperatur Api Besar

TAK : Temperatur Api Besar Kecil

Gambar 4.2 Sejarah Temperatur dinding rerata (TA avg)

pada variasi nyala api

Gambar 4.2 menunjukkan temperatur panas rata rata dan temperatur dingin rata-rata

pada dinding termoelektrik generator yang mencapai puncaknyaa pada menit ke 12 untuk

nyala api besar dan pada menit ke 18 untuk nyala api kecil dengan nilai masing-masing

berturut-turut 71.22°C (TABh rata-rata), 59.56°C (TABc rata-rata) dan 68.22°C (TAKh rata-

rata), 57.11°C (TAKc rata-rata). Selanjutnya mengalami kestabilan temperaturnya untuk

masing masing nyala api sampai. Pada menit ke 60 pada setiap temperatur panas rata-rata dan

temperatur dingin rata-rata adalah titik dimana temperatur hampir mendekati temperatur

lingkungan .

3. Beda Temperatur rata-rata (∆T avg) dan Beda Tegangan (∆V)

Gambar 4.3 Beda temperatur rerata (ΔT avg) dan beda tegangan (∆V) pada variasi nyala api

Gambar 4.3 terlihat jika beda temperatur rata-rata pada setiap nyala api yang

mencapai puncaknya pada menit ke 12 untuk Api Besar dan menit ke 18 untuk Api

Page 57: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

40

Kecil dengan nilai masing-masing yaitu 11.67°C (AB) dan 11.11°C (AK). Sementara

tegangan dengan masing-masing yaitu 1.79 Volt (AB) dan 1.35 Volt (AK). Perbedaan

tegangan yang diperoleh seiring dengan beda temperatur pada setiap nyala api

terjadinya peningkatan.

4. Panas yang diserap (QH)

Gambar 4.4 Panas yang diserap (QH)

pada variasi nyala api Gambar 4.4 menunjukkan panas yang diserap setiap nyala api yang mencapai

pucaknya pada menit ke 12 untuk Api Besar dan menit ke 18 untuk Api Kecil dengan nilai

masing-masing yaitu 12.215 Watt (AB) dan 11.419 Watt (AK). Selanjutnya mengalami

penurunan hingga mendekati temperatur lingkungan pada menit ke 60. Hal ini disebabkan

bahwa panas yang diserap mengalami peningkatan seiring nyala api dan konduktivitas dari

plat yang digunakan.

Page 58: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

41

5. Daya Listrik (P) dan efisiensi (η)

Gambar 4.5 Daya listrik (P) dan efisiensi (η)

pada variasi nyala api

Gambar 4.5 menunjukkan daya keluaran dan efisiensi yang dihasilkan dari hasil

perhitungan pada setiap nyala api yang mencapai pucaknya pada menit ke 12 untuk Api

Besar dan menit ke 18 untuk Api Kecil. Daya yang dihasilkan meningkat seiring dengan

lamanya pembakaran yang menghasilkan nilai masing-masing 0.09 Watt (AB) pada menit ke

12 dan 0.05 Watt (AK) pada menit ke 18. Demikian halnya dengan efisiensi nilainya masing-

masing 0.76 % (AB) dan 0.47 % (AK).

Page 59: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

42

b. Perbandingan Nyala Api

Perbandingan ini diambil dengan salah satu data yang menghasilkan keluaran

yang baik untuk setiap nyala api. Untuk nyala api besar diambil data pada menit ke

12 dan api kecil diambil data pada menit 18 (Data yang memiliki hasil yang baik).

1. Temperatur rata-rata

Gambar 4.6 T avg maximun pada variasi nyala api

Gambar 4.6 menunjukkan perbandingan temparatur api rerata (TA avg) pada

variasi nyala api. Adapun nilainya masing-masing pada nyala api besar yaitu,

71.22°C (TABh) ; 59.56°C (TABc). Sedangkan untuk nyala api kecil memiliki nilai

masing-masing yaitu, 68.22°C (TAKh) ; 57.11°C (TAKc). Temperatur dinding sisi

panas dan sisi dingin pada nyala api besar lebih tinggi daripada temperatur dinding

sisi panas dan sisi dingin nyala api kecil.

Page 60: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

43

2. Beda temperatur maksimun

Gambar 4.7 ∆T max pada variasi nyala api

Gambar 4.7 menunjukkan perbandingan beda temperatur maximun (∆Tmax)

pada ke dua variasi nyala api. Adapun nilainya masing-masing yaitu 11,66°C AB ;

11,1°C. Beda temperatur tertinggi terjadi pada nyala api besar. Hal ini disebabkan

karena laju perpindahan yang diberikan dari ruang bakar yang besar dibandingkan

dengan nyala api kecil.

3. Beda Tegangan Maximun (∆Vmax)

Gambar 4.8 ∆Vmax pada variasi nyala api

Gambar 4.8 menunjukkan perbandingan beda tegangan maximun (∆Tmax)

pada 2 variasi nyala api. Adapun nilainya masing-masing yaitu 1.79 V AB dan 1.35

AK. Beda tegangan tertinggi terjadi pada nyala api besar. Hal ini disebabkan karena

Page 61: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

44

panas yang diserap oleh modul termoelektrik generator pada dinding sisi panasnya

lebih besar sehingga menghasilkan perbedaan temperatur yang dapat membangkitkan

beda tegangan.

4. Panas yang diserap (QH)

Gambar 4.9 (QHmax) pada 2 variasi nyala api

Gambar 4.9 menunjukkan perbandingan panas yang diserap (QHmax) pada 2

variasi nyala api. Adapun nilainya masing-masing yaitu 12.21 Watt dan 11.41 Watt).

Panas yang diserap yang tertinggi terjadi pada nyala api besar.

5. Daya Listrik (P)

Gambar 4.10 Perbandingan daya listrik total maximun (Pmax) pada nyala api

Page 62: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

45

Gambar 4.10 menunjukkan perbandingan daya listrik maximun (Pmax) pada

ke dua variasi nyala api. Daya listrik yang dihasilkan dari nyala api besar dan nyala

api kecil masing masing yaitu 0.09 watt dan 0.05 watt. Daya listrik yang optimal

terjadi pada nyala api besar. Hal ini disebabkan karena temperatur sisi panas dan sisi

dingin pada nyala api besar yang diserap lebih optimal sehingga menghasilkan

tegangan yang optimal pula.

6. Efisiensi maximun (ηmax)

Gambar 4.11 Perbandingan efisiensi maximun (ηmax) pada variasi nyala api

Gambar 4.11 menunjukkan efisiensi maximun (ηmax) pada 2 variasi nyala

api. Adapun nilai masin-masing yaitu 0,76 % AB dan 0.47 % AK. Efisiensi yang

optimal terjadi pada nyala api besar. Hal ini disebabkan karena pada nyala api besar

lebih optimal membangkitkan daya listrik.

Page 63: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan pengolahan data yang dilakukan pada

penelitian pemanfaatan panas dinding kompor sebagai energi listrik menggunakan

generator termoelektrik dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik beda temperatur yang dihasilkan menunjukkan peningkatan yang

cukup signifikan seiring dengan lamanya waktu pembakaran dengan nilai

tertinggi masing-masing yaitu untuk nyala api besar 11,67 °C dan 11.11°C.

2. Energi panas yang dikonversi menjadi daya listrik mengalami peningkatan

seperti halnya dengan peningkatan temperatur di poin pertama. Nilai energi

panas maximun yag dihasilkan untuk nyala api besar 12.215 watt sedangkan

untuk nyala api kecil 11.419 Watt.

3. Kinerja dari generator termoelektrik menunjukkan potensi yang cukup

menjanjikan sebagai sumber energi alternatif. Hal ini ditunjukkan dengan

peningkatan efisiensi yang dihasilkan pada tiap-tiap nyala apai. Nilai efisiensi

maximun yang dihasilkan untuk nyala api besar 0.76 % dan untuk nyala api

kecil 0.47 % . Sedangkan daya listrik yang dihasilkan untuk nyala api besar

0.09 watt dan untuk nyala api kecil 0.05 watt

Page 64: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

47

B. Saran

Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :

1. Penggunaan heatsink dapat diganti dengan heat pipe untuk mendapatkan beda

temperatur yang lebih maksimal antara sisi panas (Th) dan sisi dingin (Tc) modul

TEG sehingga tegangan yang dihasilkan lebih besar.

2. Dapat dicoba dengan menggunakan jenis kompor yang memiliki nilai kalor yang

tinggi.

3. Kontak permukaan pada plat aluminium harus rata supaya suhu panas maupun

dingin dari suatu dudukan TEG dapat merambat dengan baik ke termoelektrik.

Page 65: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

48

DAFTAR PUSTAKA

Ady Muhammad Pradana, Dkk. 2020. “Prototipe Pembangkit Listrik Termoelektrik

Generator Menggunakan Penghantar Panas Alumunium, Kuningan dan Seng”.

Teknik Elektro Fakulttas Teknik Universitas Surabaya.

Busthomy Pras Ley., Mahendra Widyartono. 2020. Generator Termoelektrik Dengan

Memanfaatkan Panas Yang Terbuang Dari Api Pembakaran Untuk Pengisian

Baterai Handphone”. Jurnal Teknik Elektro. Volume 09, Nomor 02, Halaman

451-457.

Ginanjar, dkk. 2019. “Perancangan Dan Pengujian Sistem Pembangkit Listrik

Berbasis Termoelektrik Dengan Menggunakan Kompor Surya Sebagai Media

Pemusat Panas”. Program Studi Sarjana Teknik Elektro Fakultas Teknik

Universitas Tanjungpura.

Jayanegara. Sudarmanto, Dkk. 2020. “The Characterization OfThermoelektric

Generator In Utilizing The Heat Waste Of The Biomass Egg Drying Machine”.

EPI International Journal Of engineering Vol. 3. Number 1, February 2020,

pp.30-33. pISSN 2615-5109.

Kandi dan yamin winduouno. 2020. “ Energi dan Perubahannya”. Penerbit : Pusat

pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan ilmu

pengetahuan alam (PPPPTK IPA).

Page 66: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

49

Kavei, G, Khakpour, A.A, Hadifakoor, A, Nikbin, S, Kavei A.2013.”Thermoelectric

Element Assigned As Electricgenerator From Waste Heat”.IJTPE. vol 5,(4),

113-117:International Organization of IOTPE.

Kin Yip Wong. “Thermoelectric Material and Devices – Recover Wasted Heat from

Vehicles”. Department of Phisics and Materials Science – City University of

Hongkong, Maret 2011.

Klara. Sherly dan Sutrisno. 2016. “ Pemanfaatan Panas Gas Buang Mesin Diesel

Sebagai Energi Listrik “. Program Studi Teknik Sistem Perkapalan Fakultas

Teknik Universitas Hasanuddin. Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK)

Volume 14, No. 1, Januari - Juni 2016.

Masko. 2018. “Experimental Study Utilization Of Heat On Lpg Gas Stove By Using

Coil Pipe Sheath With Variation Diameter Coil Pipe Sheath”. Program Studi

Sarjana Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Nugroho Satrio Septo. 2018. “Aplikasi Thermoelektrik Generator pada Sistem

Pemanen Panas Buang pada Kompor Gas Satu Tungku”. Program Studi Teknik

Mesin Fakultas Teknik Universitas Pasudan Bandung.

Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

http://jdih.esdm.go.id/peraturan/Permen%20ESDMNo.%2039%20Thn202017.

pdf diakses pada tanggal 16 Februari 2021.

Pusat data dan teknologi informasi energi dan sumber daya mineral. 2018. “ Kajian

Penyediaan dan pemanfaatan Migas, Batubara, EBT dan Listrik “. ISBN : 978-

Page 67: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

50

602-0836-26-3.

Rida Y. Nuwayhid, Alan Shihadeh, Nesreen Ghaddar, “Development ad

Testing of a Domestic Woodstove Thermoelectric Generator with Natural

Convection Cooling”, J.Energy Conversion and Management, Volume 46,

Issues 9-10, 1631-1643.

Riffat.S.B, Xiaoli MA .2002. “Thermoelektrics:a review of present and potemtial

applications”.Applied Thermal Engineering 23 (2003) 913-935.

Rosari Saleha, Nandy Putra, Suhendro Purbo Prakoso, Wayan Nata Septiadi,

Experimental investigation of thermal conductivity and heat pipe thermal

performance of ZnO nanofluids,International Journal of Thermal Sciences,

Volume 63, January 2013, Pages 125-132.

Rosyidi Muhammad Fachrul, dkk.2020. “Rancang bangun kompor biomassa

penghasil energi listrik untuk mengisi baterai 12 V”. TEKNIKA: Jurnal Sains

Dan Teknologi VOL 16 NO 02 (2020) 279–284.

Sukyono.Wiliam. 2009. “ Karakterisasi Termoelektrik Bertingkat pada Sistem

Pendingin Cryosurgery”. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Page 68: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

51

LAMPIRAN A Tabel Tahanan dalam termoelektrik

Page 69: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

52

LAMPIRAN B1 Tabel Pengamatan Nyala Api Besar

Page 70: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

53

LAMPIRAN B2 Tabel Pengamatan Nyala Api Kecil

Page 71: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

54

LAMPIRAN C Tabel Hasil Pengamatan Nyala Api Besar

LAMPIRAN C1 Koefisien Seebeck

Page 72: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

55

LAMPIRAN C2 Arus Listrik

LAMPIRAN C2 Tabel Hasil Pengamatan Nyala Api Kecil

LAMPIRAN D Tabel Perbandingan Nyala Api Besar dan Nyala Api Kecil

Page 73: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

56

LAMPIRAN C3 Panas yang diserap

LAMPIRAN E Foto Dokumentasi

Page 74: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

57

LAMPIRAN C4 Daya yang dihasilkan

Page 75: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

58

LAMPIRAN C5 Efisiensi

Page 76: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

59

LAMPIRAN D Tabel Hasil Pengamatan Nyala Api Kecil

LAMPIRAN D1 Koefisien Seebeck

Page 77: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

60

LAMPIRAN D2 Arus Listrik

Page 78: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

61

LAMPIRAN D3 Panas yang diserap

Page 79: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

62

LAMPIRAN D4 Daya yang dihasilkan

Page 80: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

63

LAMPIRAN D5 Efisiensi

Page 81: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

66

LAMPIRAN E Data maksimun Setiap Nyala Api

LAMPIRAN F Foto Dokumentasi

Page 82: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

67

Gambar F1 Pembuatan dudukan fan

Gambar F2 Pemasangan dudukan termoelektrik

Page 83: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

68

Gambar F3 Pemasangan Termoelektrik

Gambar F4 Pemasangan Heatsink

Gambar F5 Pemasangan Termocouple

Page 84: ANALISIS PERFORMA KINERJA TERMOELEKTRIK GENERATOR …

69

Gambar F6 Pemasangan Fan diatas heatsink

Gambar F7 Alat siap digunakan