analisa lukisan raden saleh melalui teori estetika

7

Upload: yusuf-habibi

Post on 26-Jul-2015

699 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkanhal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskancerita-cerita romantis tentang tragedi yang dahsyat, kejadian dramatis yangbiasa ditampilkan dalam cerita roman

TRANSCRIPT

Page 1: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

“Analisa lukisan Raden Saleh melalui teori esteka”muhammad yusuf habibi

1112167024

Page 2: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

Ahir kata terimakasih

Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat - Nyalah Tugas analisis estetika ini terselesaikan dengan tepat waktu, saya mengangkat karya Raden Saleh untuk dianalisa secara teori estetiknya, dari sekian banyak karya yang telah Beliau buat, sayasaya memilih lukisan “berburu rusa, penangkapan Diponogoro, dan banjir

di jawa”

Selain sebagai perintis seni rupa Indo-nesia, Raden Shaleh memiliki corak luk-isan realis naturalis dan beraliran Ro-mantisme ini yang membuat saya terta-rik untuk menganalisa karya Beliau

dari segi teori estetiknya

Kiranya tugas ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran mahasiswa teru-tama dalam mata kuliah estetika. Jika ada kesalahan maupun ketidak tepatan dalam proses analisa, saya mohon maaf

setulus tulusnya.

Page 3: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

“berburu rusa” 1996 - Raden Shaleh Sarief Bustaman

Raden Shaleh lahir di Semarang 1807, mendapat julukan perintis seni rupa modern Indonesia. belajar melukis dengan pelukis Belgia, selama pengembaraannya di Eropa Raden Shaleh mencapai penguasaan teknik

seni lukisnya yang bercorak realis naturalis dengan jiwa romantis

Page 4: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

Ciri romantisme muncul dalam lukisan-lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks. Gambaran keagungan sekaligus kekejaman, cerminan harapan (religiusitas) sekaligus ketidak pastian takdir (dalam realitas).

Ekspresi yang diungkapkan dalam suasana dramatis yang mencekam, lukisan kecoklatan yang membuang warna abu-abu, dan ketegangan kritis antara hidupdan kecoklatan yang membuang warna abu-abu, dan ketegangan kritis antara hidupdan mati. Lukisan-lukisannya yang dengan jelas menampilkan ekspresi ini adalah bukti Raden Saleh seorang romantisis. Konon, melalui karyanya ia menyindir nafsu manusia yang terus mengusik makhluk lain. Misalnya dengan berburu singa, rusa, banteng, dll. Raden Saleh percaya pada idealisme kebebasan dan kemerdekaan, maka ia menentang penindasan

Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita romantis tentang tragedi yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan dalam cerita roman. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah dan wanita yang lebih cantik

Analisis Karya dengan Esteka Seni

Page 5: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

Collingwood 1958, mengagas “Art Is Imaginative Expression”atau seni adalah ekspresi imajinasi, Dia menganggap seni sebagai ekspresi penuangan emosi sang pencipta, seni dianggap-nya sebagai perasaan yang imajinatif, karena belum tentu saat kita berekspresi kita sedang membuat karya seni.

Terlihat pada lukisan Raden Saleh, bagaimana Beliau menuang-kan emosi pada setiap lakon pada karyanya, goresan goresan halus dan keserasian, dan nilai tersirat yang terkandung di-dalamnya

Seni adalah ekspresi imajinasi juga tergambar pada lukisan yang berjudul “berburu rusa” ,dalam lukisan tersebut berceritaten-tang para bangsawan yang sedang berburu rusa, namun mereka malah mendapatkan Harimau. Hal ini tidak benar benar terjadi di dunia nyata, namun Beliau melukiskan dengan gaya realis naturalis, sehingga kesan nyata sangat kuat pada lukisan tersebut. Kesan Romantisme sangat terasa karenan peng-gambaran pembru yang gagah dan tidak terkalahkan.

Banyak nilai nilai tersembunyi yang sebenarnya Raden Shaleh sisipkan pada lukisan tersebut, lukisan tersebut tidak hanya menceritakan tentang keberanian para bangsawan. namun kerakusan dan keberingasan para pejabat bangsawan dibumi ini, yang merusak alam dan menindas rakyat kecil.

ini juga menjadi salah satu bagian dari bukti jiwa romantisme ini juga menjadi salah satu bagian dari bukti jiwa romantisme pada karya Raden Shaleh, yaitu seni adalah ekspresi imajinasi

karya Raden Saleh, di analisa melalui teori esteka

Page 6: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

Sisi Romantisme Pada Lukisan Beliau yang berjudul “Penangkapan Diponogoro” juga sangat kental, luk-isan ini adalah hadiah dari raden saleh untuk ulang tahun ratu belanda,atau bisa dibilang suatu hinaan

Meski lukisan tersebut serupa dengan karya Nicolaas Pieneman, Beliau memberi interpretasi yang berbeda. Lukisan Pieneman menekankan peristiwa menyerah-nya Pangeran Diponegoro yang berdiri dengan wajah letih dan dua tangan terbentang. Hamparan senjata berupa sekumpulan tombak adalah tanda kalah perang. Di latar belakang Jenderal de Kock berdiri berka-cak pinggang menunjuk kereta tahanan seolah memerintahkan penahanan Diponegoro.penahanan Diponegoro.

Berbeda dengan versi Raden Saleh, di lukisan yang selesai dibuat tahun 1857 itu pengikutnya tak membawa senjata. Keris di pinggang, ciri khas Diponegoro pun tak ada. Ini menun-jukkan, peristiwa itu terjadi di bulan Ramadhan. Maknanya, Pangeran dan pengikutnya datang dengan niat baik. Namun, perundingan gagal. Diponegoro ditangkap dengan mudah, karena Jenderal de Kock tahu musuhnya tak siap berperang di bulan Ramadhan. Di lukisan itu Pangeran Diponegoro tetap dig-ambarkan berdiri dalam pose siaga yang tegang. Wajahnya yang bergaris keras tampak menahan marah, tangan kirinya yang mengepal menggenggam tasbih. Dalam lukisan itu tampak Raden Saleh menggambarkan dirinya sendiri dengan sikap menghormat menyaksikan suasana tragis tersebut bersama-sama menghormat menyaksikan suasana tragis tersebut bersama-sama pengikut Pangeran Diponegoro yang lain,

karya Raden Saleh, di analisa melalui teori esteka

Page 7: Analisa Lukisan Raden Saleh Melalui Teori Estetika

Penuangan emosi pada lukisan ini sangat kuat dan kental, dimana Raden Saleh yang tidak terima tentang penggambaran Nicolaas Pieneman saat kejadian penangkapan Diponegoro. Raden saleh juga menuangkan corak romantisme pada kejadian tragis tersebut, hal ini termasuk salah satu teori dari Collingwood (1958) yaitu seni adalah penuangan emosi sang pencipta.

Seni adalah ekspresi imajinatif teori Collingwood (1958) juga tergambar dalam lukisan ini, buktinya adalah Beliau hingga menggambar dirinya sendiri dalam lukisan tersebut. Meskipun Beliau tidak sesungguhnya terlibat pada kejadian penangkapan namun Raden Saleh ingin menunjukan keterlibatannya, kesan paradoks (makna ganda) juga terlihat pada karya ini,

Raden Saleh yang notabene dekat dengan para bangsawan belanda melukis kejadian penangkapan Diponogoro, para belanda melukis kejadian penangkapan Diponogoro, para bangsawan belanda dapat mengira Raden Saleh setuju dan mendukung elanda atas penangkapan tersebut, namun Beliau memberikan pesan tersirat bahwa Pangeran Diponogoro tidak ditangkap melainkan dijebak oleh belanda, Lukisan ini diberi-kan ke ratu belanda untuk hadiah ulang tahunnya yang artinya kecaman dan sebuah penghinaan karena kelicikan Belanda