wawasan nusantarafile.upi.edu/direktori/fip/jur._pend._luar_biasa/19520215198301… · wawasan...

WAWASAN NUSANTARA

Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

WAWASAN NUSANTARA

WAWASAN :

1. WILAYAH

2. CARA PANDANG

WAWASAN NUSANTARA

NUSANTARA

1. NUSA

2. ANTARA

1. Wilayah

1. Amanat Panglima Besar Jend. Sudirman (1945)

“Mempertahankan keamanan dan keutuhan wilayah”

2. Konsepsi Perata (1946)“Perang wilayah”

3. Deklarasi Juanda (1957)“Luas wilayah Indonesia adalah 12 mil laut diukur dari titik terluar pulau terluar wilayah Indonesia dengan dasar point to point theory.

2. CARA PANDANG

1. LEMHANAS:

cara pandang,

cara lihat,

cara tilik,

cara tinjau,

cara tanggap inderawi.

2. TAP MPR : cara pandang

NUSANTARA

Berasal dari kata:1. Nusa : nesos (pulau)2. Antara :

a. Berada diantarab. Diapit olehc. Berada di tengah-tengah

NUSANTARA

NUSANTARA ADALAH GUGUSANPULAU-PULAU YANG TERLETAK

DIANTARA DUA BUAH BENUA (ASIA DAN AUSTRALIA)

SERTA DIANTARA DUA BUAH SAMUDERA

(HINDIA DAN PASIFIK)

WAWASAN

WAWASAN NASIONAL

… CARA PANDANG SUATU BANGSA

………. !

WAWASAN NUSANTARA

… CARA PANDANG BANGSA

INDINESIA ……… !

WAWASAN NASIONAL B. INA, ADALAH

“WASANTARA”

BAGAIMANA SUATU BANGSA

MENENTUKAN WILAYAHNYA MASING

MASING ?

“SUATU BANGSA MENENTUKAN WIL,

DITENTUKAN ATAS DASAR,

BAGAIMANA BANGSA TSB

MEMPERTAHANKAN WIL DR

SERANGAN MUSUH (PERANG!)

WAWASAN DAN PELOPORNYA

1. WAWASAN BENUA (KONSEP KEKUATAN DARAT)

SIR HALFORD MACHINDER (1861-1947)

“BARANG SIAPA MENGUASAI DAERAH JANTUNG, AKAN DAPAT MENGUASAI PULAU DUNIA, DAN

BARANG SIAPA MENGUASAI PULAU DUNIA, PADA AKHIRNYA DAPAT MENGUASAI DUNIA”

WAWASAN BENUA

2. WAWASAN BAHARI

(Konsep Kekuatan laut)

Sir Water Raleigh (1554-1618)

Alfred Thayer Mahan (1840-1914)

“Siapa yang menguasai lautan akanmenguasai perdagangan.

Menguasai perdagangan berartimenguasai kekayaan dunia, sehingga

dunia akan dikuasainya”

KAPAL INDUK

KAPAL INDUK

KRI MACAN TUTUL

KAPAL PATROLI

INDONESIA MEDIA

3. WAWASAN DIRGANTARA

(KONSEP KEKUATAN UDARA)

W. MITCHEL (1877-1946)

W. SAVERSKY (1894-19..)

GIULIO DOUHET (1869-1930)

“ KEKUATAN DI UDARA MERUPAKAN DAYA TANGKIS TERHADAP ANCAMAN YANG AMPUH DAPAT

MENGHANCURKAN & MELUMPUHKAN MUSUH DI WILAYAHNYA SENDIRI. DIMANA PERLU UNTUK TIDAK

LAGI MAMPU BERGERAK MENYERANG”

SUKOI

4.WAWASAN KOMBINASI

TEORI BATAS DAERAH RIMLAND(TEORY BULAN SABIT)

NICHOLAS J. SPYKMAN (1893-1943)

“ SIAPA YANG MAMPU MENGUASAI WILAYAH YANG MENGELILINGI

DAERAH JANTUNG SECARA BERLAPIS AKAN MENGUASAI

DUNIA”

WAWASAN KOMBINASI

WAWASAN KOMBINASI INA

AD – TRI UBAYA C,AKTI

AL – EKA SASANA JAYA

AU – SWABUANA PAKC,A

POL – TATA TENTREM KERTA

RAHARJA

ABRI = CATUR DHARMA EKA KHARMA

TNI = AD, AL, AU

GEOPOLITIK, GEOSTRATEGI DAN

GEOGRAFI

GEOPOLITIK

“ Kebijakan dasar suatu bangsa atau negara yang dilandaskan atau dikaitkan dengan letak negara bersangkutan di bumi dalam rangka menjamin kelangsungan dan keselamatan hidupnya”

GEOSTRATEGI

“ Pola pelaksanaan politik (yang biasanya didasarkan pada wawasan berkekuatan/ power concept”

GEOGRAFI

AJARAN GEOPOLSTRA

Theory Lebensraum

Suatu bangsa merupakan suatu

mikroorganisme hidup dan membutuhkan

ruang hidup.

Ajaran Haushoffer

Teori Autarkhy

Memenuhi kebutuhannya sendiri bila perlu

dengan mengorbankan pihak lain.

GEOGRAFIS INDONESIA

STATIS

DINAMIS

1. STATIS

1. JUMLAH PULAU : 13.667 Buah

2. LUAS WILAYAH :

A. DARATAN : 1.919.170 Km

B. LAUTAN : 5.400.000 Km

3. MENEMPATI POSISI SILANG

4. PANJANG WIL 1/8 GARIS KH

5. UTARA – SELATAN : 1.118 Km

BARAT – TIMUR : 5.110 Km

2. DINAMIS

1. ETNOLOGI

(DIHUNI OLEH PERPADUAN ANTARA PENDUDUK ASLI DAN KAUM PENDATANG)

2. SOSIAL-BUDAYA

(TATA KEHIDUPAN BERLANDASKAN PADA KEPRIBADIAN NASIONAL)

GEOSTRATEGI INDONESIA

SEBELAH

ASPEK SOSIAL UTARA SELATAN

DEMOGRAFIS PADAT TIPIS/SEDIKIT

IDEOLOGIS KOMUNIS LIBERALISME

POLITIS DIKTATOR PARLEMENTER

EKONOMI TERPUSAT KAPITALISME

SOSIAL SOSIALISME/

KOMUNIS

INDIVIDUALISME

BUDAYA

HANKAM

TIMUR

KONTINENTAL/

DARATAN

BARAT

MARITIM/LAUTAN

UNTUNG RUGI POSISI SILANG INDONESIA

POSIITIF : PERTEMUAN SECARA EKONOMI, SOSIAL-BUDAYA, POLITIK (SEBAGAI REALISASI HUBUNGAN INTERNASIONAL)

NEGATIF : TERDAPAT; HAMBATAN, ANCAMAN, TANTANGAN, GANGGUAN (DALAM/LUAR, LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG)