tugas 2 perkoperasian.01.doc
Post on 08-Dec-2015
437 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS 2
MATA KULIAH - Perkoperasian.01
Disusun Oleh:
IBNU HAJAR
NIM: 017465192
PROGRAM STUDI NON PENDAS
FISIP
UPBJJ-UT JAMBI
2015
1. Jelaskaskan makna kemandirian bagi Koperasi, dan bagaimana kemandirian itu apabila dikaitkan dengan Koperasi yang ada di Indonesia?
Jawaban
Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain. Karena koperasi memiliki
modal sendiri yang berasal dari anggota, pengelola sendiri maksudnya yaitu pengurus yang
dipilih dari dan oleh anggota, AD dan ART sendiri. Koperasi membuat AD dan ART-nya
dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 25 tahun 1992.
Jika melihat posisi koperasi pada hari ini sebenarnya masih cukup besar harapan kita kepada
koperasi. Memasuki tahun 2000 posisi koperasi Indonesia pada dasarnya justru didominasi
oleh koperasi kredit yang menguasai antara 55-60 persen dari keseluruhan aset koperasi.
Sementara itu dilihat dari populasi koperasi yang terkait dengan program pemerintah hanya
sekitar 25% dari populasi koperasi atau sekitar 35% dari populasi koperasi aktif. Pada akhir-
akhir ini posisi koperasi dalam pasar perkreditan mikro menempati tempat kedua setelah
BRI-unit desa sebesar 46% dari KSP/USP dengan pangsa sekitar 31%. Dengan demikian
walaupun program pemerintah cukup gencar dan menimbulkan distorsi pada pertumbuhan
kemandirian koperasi, tetapi hanya menyentuh sebagian dari populasi koperasi yang ada.
Sehingga pada dasarnya masih besar elemen untuk tumbuhnya kemandirian koperasi.
Mengenai jumlah koperasi yang meningkat dua kali lipat dalam waktu 3 tahun 1998 –2001,
pada dasarnya tumbuh sebagai tanggapan terhadap dibukanya secara luas pendirian koperasi
dengan pencabutan Inpres 4/1984 dan lahirnya Inpres 18/1998. Sehingga orang bebas
mendirikan koperasi pada basis pengembangan dan pada saat ini sudah lebih dari 35 basis
pengorganisasian koperasi. Kesulitannya pengorganisasian koperasi tidak lagi taat pada
penjenisan koperasi sesuai prinsip dasar pendirian koperasi atau insentif terhadap koperasi.
Keadaan ini menimbulkan kesulitan pada pengembangan aliansi bisnis maupun
pengembangan usaha koperasi kearah penyatuan vertical maupun horizontal. Oleh karena itu
jenjang pengorganisasian yang lebih tinggi harus mendorong kembalinya pola spesialisasi
koperasi. Di dunia masih tetap mendasarkan tiga varian jenis koperasi yaitu konsumen,
produsen dan kredit serta akhir-akhir ini berkembang jasa lainnya.
2. Mengapa Gerakan Koperasi perlu membentuk organisasi? Jelaskan menurut pendapat Anda!
Jawaban
Gerakan Koperasi perlu membentuk organisasi untuk memperjuangkan kepentingan dan
bertindak sebagai pembawa aspirasi koperasi’. Fungsi strategis wadah ini sebagai perjuangan
kepentingan dan aspirasi koperasi. Peran ini nampaknya belum optimal dirasakan oleh
segenap gerakan koperasi. Karena itu perlu dilakukan konsolidasi dan revitalisasi peran
strategis lembaga ini untuk menggayomi kepentingan bersama gerakan koperasi.
3. Di Negara-negara sedang berkembang pada umumnya Gerakan Koperasi banyak bergantung kepada pemerintah. Mengapa demikian? Jelaskan menurut pendapat Anda!
Jawaban
Koperasi dikembangkan dengan dukungan pemerintah dengan basis sektor-sektor primer dan
distribusi yang memberikan lapangan kerja terbesar bagi penduduk Indonesia.
Bahkan koperasi secara eksplisit ditugasi melanjutkan program yang kurang berhasil
ditangani langsung oleh pemerintah bahkan bank pemerintah, seperti penyaluran kredit
BIMAS menjadi KUT, pola pengadaan beras pemerintah, TRI dan lain-lain sampai pada
penciptaan monopoli baru (cengkeh). Sehingga nasib koperasi harus memikul beban
kegagalan program, sementara koperasi yang berswadaya praktis tersisihkan dari perhatian
berbagai kalangan termasuk para peneliti dan media masa. Dalam pandangan pengamatan
internasional Indonesia mengikuti lazimnya pemerintah di Asia yang melibatkan koperasi
secara terbatas seperti disektor pertanian (Sharma, 1992).
Di manapun baik di negara berkembang maupun di negara maju kita selalu disuguhkan
contoh koperasi yang berhasil, namun ada kesamaan universal yaitu koperasi peternak sapi
perah dan koperasi produsen susu, selalu menjadi contoh sukses dimana-mana. Secara spesial
terdapat contoh yang lain seperti produsen gandum di daratan Australia, produsen kedele di
Amerika Utara dan Selatan hingga petani tebu di India yang menyamai kartel produsen.
Keberhasilan universal koperasi produsen susu, baik besar maupun kecil, di negara maju dan
berkembang nampaknya terletak pada keserasian struktur pasar dengan kehadiran koperasi,
dengan demikian koperasi terbukti merupakan kerjasama pasar yang tangguh untuk
menghadapi ketidakadilan pasar. Corak ketergantungan yang tinggi kegiatan produksi yang
teratur dan kontinyu menjadikan hubungan antara anggota dan koperasi sangat kukuh.
top related