studi kelayakan bisnis cv. tri utama jaya mataram
Post on 26-Oct-2015
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STUDI KELAYAKAN BISNIS
PENILAIAN INVESTASI PERLUASAN USAHA (PENDIRIAN KANTOR
CABANG DI LOMBOK UTARA) PADA CV. TRI UTAMI JAYA
OLEH: MAHASISWA SEMESTER VII
1. BAIQ SRI ITA RAHMAWATI (09A.0421.SA)
2. MAULANA AZHARI (11A.0790.SA)
3. HELMAN NASUTION (12A.0935.SA)
PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya dunia usaha baik dalam segi industri, jasa maupun
dagang memungkinkan berbagai pihak pelaku usaha untuk meningkatkan level
usaha mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Bagaimanapun perkembangan dunia
modern dan trend konsumtif masyarakat menjadi pemicu tingkat persaingan para
pelaku usaha di berbagai sektor. Hal tersebut dapat kita lihat pula bahwa tidak
tanggung-tanggung industri obat-obatan trandisional juga mengalami
perkembangan signifikan. Dimana menurut M.S. Hidayat yang menjabat sebagai
menteri perindustrian (Lentera Berita, 17 Oktober 2012) menyatakan bahwa
perusahaan yang memproduksi obat-obat tradisional saat ini tercatat 10 industri
jamu skala besar dan 1.000 industri jamu skala kecil yang tersebar di berbagai
daerah wilayah di Indonesia terutama di pulau jawa dan telah mampu menyerap
ratusan tenaga kerja.
Dengan demikian, Mengacu pada pernyataan di atas bahwa dunia
industri yang semakin berkembang memberi dampak kepada segenap
perusahana industri untuk melebarkan sayap usahanya keberbagai pangsa pasar.
Salah satu industri yang sudah lama berkembang di Indonesia adalah Industri
Jamu dan Farmasi. Industri ini berfokus dalam bidang usaha menjaga kesehatan
dan cara-cara penyembuhan penyakit, yang sebenarnya telah diterapkan oleh
nenek moyang sejak zaman dahulu yaitu dengan menggunakan ramuan dari
daun-daun, akar-akaran, bunga-bungaan, buah-buahan, kayu-kayuan dan umbi-
umbian. Campuran dari aneka ramuan ini merupakan jenis obat-obatan dan biasa
digunakan untuk pencegahan, perawatan, dan pengobatan terhadap berbagai
penyakit serta untuk pemulihan dan menjaga kesehatan tubuh, kecantikan dan
keindahan tubuh serta paras wajah.
Disamping itu pula, jamu merupakan asset nasional yang sangat perlu
untuk di dorong peningkatan mutu dan pengembangannya. Hal ini disebabkan
oleh adanya sumber daya alami dengan kekayaan tumbuhan berkhasiat yang
tersebar di seluruh Indonesia. Keanekaragaman sumber daya alam Indonesia
yang kaya akan khasiat bagi penyembuhan, pengobatan maupun perawatan bagi
peningkatan derajat kesehatan nasional memotivasi perusahaan jamu untuk lebih
meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Perusahaan Jamu di Indonesia sendiri dirintis sejak tahun 1825 sekitar
tahun 1900-an, pabrik-pabrik jamu lainnya mulai berdiri, seperti Jamu Jago,
Jamu Nyonya Mener, Jamu Leo, Sido Muncul, Jamu Simona, Jamu Borobudur,
Jamu Air Mancur, dan sebagainya. Dari sekian banyak perusahaan jamu yang
berkembang rata-rata perusahaan tersebut berdiri dan berkembang di daerah
Jawa. Dimana tercatat produsen, penyalur, dan pengecer jamu mencapai lebih
dari 908 unit usaha yang terdiri dari 75 unit industri besar dan 833 industri kecil
(Susanto, 2006).
Perusahaan jamu memilik prosfek usaha cukup signifikan jika dilirik dari
perkembangan industri jamu itu sendiri. Sebagaimana menurut Susanto
(2006:12) bahwa industri jamu dan obat-obatan masih relatif memiliki pangsa
pasar cukup besar, dikarenakan potensi Indonesia yang memiliki sumber daya
alam melimpah, juga karena adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya
ramuan jamu atau obat tradisional sebagai konsumsi kesehatan sehari-hari.
Di NTB berkembang pula usaha jamu dan obat-obatan trandisional yang
salah satunya milik CV. Tri Utami Jaya yang merupakan perusahaan industri
lokal memproduksi jamu serta obat-obatan tradisional. Dimana perusahaan ini
ingin melakukan ekspansi usaha ke berbagai kabupaten di daerah Nusa Tenggara
barat. Oleh karena itu, untuk memberikan tambahan informasi sebagai acuan
kami melakukan studi kelayakan bisnis mengenai ekpansi usaha CV. Tri Utami
Jaya. Kami akan menyajikan beberapa informasi lebih lanjut mengenai
gambaran umum potensi ekonomi industri jamu dan gambaran umum usaha CV.
Tri Utami Jaya yang dapat kami uraikan secara singkat sebagai berikut:
1.2. Gambaran Umum Potensi Ekonomi
Sebelumnya perlu untuk diketahui bahwa kondisi perekonomian NTB
secara umum berada pada kondisi yang baik. Beberapa indikator pertumbuhan
ekonomi menunjukkan posisi ekonomi NTB pada posisi yang sangat kondusif
untuk lahirnya industri baru. Disamping itu, tingkat inflasi untuk NTB
mengalami penurunan dan berbanding terbalik dengan inflasi secara nasional.
Selain itu daya beli masyarakat NTB meningkat bahkan berada diatas rata- rata
nasional. Kedua indikator moneter tersebut memberi cukup banyak peluang
usaha baru, didukung pula oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk yang
dibarengi oleh maraknya gaya hidup urban masyarkat NTB.
Menurut data Badan Pengawas Statistik (BPS) Nusa Tenggara Barat,
tingkat pertumbuhan penduduk daerah di NTB mengalami pertumbuhan yang
signifikan. Namun, jika dilihat satu persatu, daerah kabupaten Lombok Utara
mengalami peningkatan yang tidak terlalu tinggi, hal ini dikarenakan daerah
Lombok Utara sedang mengalami fase perkembangan awal. Adapun data
pertumbuhan laju ekonomi daerah yang terkait sebagai berikut:
Mengenai tingkat laju pertumbuhan ekonomi kita dapat melihatnya dari
perkembangan perekonomian sektor riil di Provinsi NTB yang mengalami
fluktuasi dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 dan berada pada urutan ke-
21 secara nasional. Namun diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun
berikutnya. Prediksi ini didasarkan pada banyaknya dukungan baik dari
kalangan pemerintah daerah, swasta dan perbankan yang mulai memberi banyak
perhatian pada sektor tersebut.
Tabel 1: Data Pertumbuhan Ekonomi Rill Dalam Lima Tahun Terakhir
Tahun Pertumbuhan Ekonomi Riil
2007 4,9%
2008 8,6%
2009 8,9%
2010 8.7%
2011 8.12%
Sumber : BPS
Dari data tersebut, mengindikasikan tingkat pertumbuhan sector rill
daerah NTB dari tahun ketahun mengalami fase perkembangan, ini
memungkinkan bagi para pelaku usaha untuk terus mengembangkan usahanya.
Hal tersebut dikarenakan berkembangnya sector rill suatu daerah
mengindikasikan adanya peraturan pemerintah yang menitikfokuskan pada
pertumbuhan ekonomi industri khususnya industri hasil pribumi/ penduduk
lokal.
Kita juga tidak hanya melihat dari segi pertumbuhan ekonomi sector rill
saja, namun kita juga harus melirik perkembangan laju ekonomi masing-masing
wilayah yang terkait tempat usaha tersebut dijalanikan. Dari masing-masing
tempat usaha CV. Tri Utami Jaya melakukan kegiatan usaha, baik dalam daerah
pemasaran maupun daerah tempat bedirinya kantor cabang serta kantor cabang
yang akan direncanakan.
Tabel 2: Data Pertumbuhan Laju Ekonomi pada bulan Agustus 2012
NO Daerah Yang Terkait (%)
1 Mataram 5.23
2 Lombok Barat 4.36
3 Lombok Tengah 7.28
4 Lombok Timur 5.34
5 Lombok Utara 4.24
6 Sumbawa 5.71
7 Bima 5.31
8 Dompu 5.01
9 NTT 4.27
10 Bali 6.70
Sumber: olahan penulis yang di angkat dari BPS
Dari data di atas dapat kita lihat bahwa tingkat pertumbuhan daerah
kabupaten Lombok utara mengalami peningkatan tidak terlalu tinggi, hanya
sebesar 4.24% terhitung mulai bulan Januari 2012. Artinya Lombok utara akan
melakukan berbagai pembenahan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
untuk dapat bersaing dengan kabupaten yang telah lama berdiri. Disamping itu,
akan ada banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam
rangka memajukan potensi daerah untuk bisa lebih mandiri. Hal tersebut juga
memungkinkan adanya perhatian dari pangsa pasar industri di daerah Lombok
Utara oleh pemerintah daerah. Sehingga dapat dikatergorikan Lombok Utara
memiliki prosfek yang baik, dimana merupakan daerah yang berkembang
dengan tingkat lahan untuk industri terbuka lebar serta tingkat tenaga kerja dapat
dikatakan cukup memumpuni baik dari segi kualitas dan kuantitas.
Untuk parameter perekonomian mengenai masalah mata pencaharian
penduduk. Daerah NTB masih mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Sedangkan untuk daerah Lombok Utara sendiri tingkat pertumbuhan penduduk
dapat dikategorikan cukup tinggi. Hal tersebut memberikan dampak baik bagi
pengembangan daerah usaha baru, dapat cepat mendapatkan tenaga kerja yang
lebih murah. Oleh karena itu adapun berbagai data yang memungkinkan kita
dapat melihat bagaimana kondisi perekonomian sebagai acuan pertimbangan
untuk pengembangan usaha baru di daerah Lombok Utara dapat kita lihat
sebagai berikut:
Tabel 3: Data Mata Pencaharian Masyarakat NTB dalam bulan Agustus 2012
NO Mata Pencaharian Masyarakat NTB %
1 Pertanian 53%2 Industri 13%3 Jasa 10%4 Perdagangan 15%5 Angkutan 2%6 Konstruksi 3%7 Lainnya 4%
Total 100% Sumber: olahan penulis yang di angkat dari BPS
Dari tabel diatas menyajikan data bahwa penduduk daerah NTB,
khususnya daerah Lombok utara masih mengandalkan mata pencaharian sebagai
petani. Artinya bahwa persediaan bahan baku olahan untuk pembuatan jamu
dapat dikategorikan sangat berpotensi dengan persediaan sangat banyak. Di
kabupaten Lombok utara sendiri, dengan kapasitas hutang yang luas memiliki
sumber daya alam yang melimpah mampu menyediakan kebutuhan bahan baku
bagi olahan jamu dan obat-obatan. Disamping itu tingginya pertumbuhan
penduduk dan adanya migrasi dari daerah lain menjadi salah satu asumsi kami
bahwa Lombok utara akan beralih ke industri sehingga memungkinkan setiap
perusahaan untuk mendirikan daerah kantor cabang sebagai basis di daerah
Lombok utara.
Namun, tidak ada salahnya kita harus pula meninjau dari sisi inflasi
secara tahunan, pada triwulan II-2012 tekanan inflasi di NTB mengalami
penurunan yang tercatat sebesar 8,50 %, lebih rendah dibanding triwulan I-2012
yang tercatat 8,84%. Kondisi tersebut berbeda arah dengan inflasi nasional yang
berada pada tren peningkatan yang tercatat sebesar 4,53%. Data tersebut dapat
kita lihat sebagai berikut:
Tabel 4: Data Inflasi
No Kelompok Mar
2011 Des Mar
2012 Jun Juni Sept Apr May
1
2
Umum
Bahan Makanan
Makanan jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
7.83
15.46
6.49
5.85
8.08
5.16
6.38
7.50
5.14
6.55
3.67
7.52
8.84
6.17
9.66
9.77
9.14
9.95
9.24
8.25
9.99
8.50
7.86
9.17
3
4
5
Perumahan, Air, Listrik,
Sandang
Kesehatan
Gas dan Bahan Bakar 4.23
4.92
1.94
6.15
4.68
1.97
8.58
8.71
2.31
13.51
6.50
2.61
18.15
7.40
2.74
18.56
6.70
2.81
17.54
5.54
2.36
15.23
5.28
2.65
6
7
Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga
Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
2.58
5.36
2.91
4.13
5.29
2.50
4.17
1.18
4.19
1.23
3.98
1.09
4.11
0.92
4.04
1.15 Sumber : BPS 2012
Data diatas menunjukan tingkat fluktuasi bidang inflasi bahan makanan,
dan kesehatan mengalami inflasi yang tidak terlalu tinggi, hanya berkisar 4%.
Artinya bahwa inflasi harga bahan baku, dan harga jual jamu tidak teralalu
tinggi sehingga masyarakat kalangan bawah juga mampu mengkonsumsinya
1.3. Gambaran Umum Industri/ Kondisi Usaha CV. Tri Utami Jaya
1.3.1. Gambaran Umum Industri
CV. Tri Utami Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam obat
trandisional yaitu jamu khas lombok. Dimana usaha ini didirikan oleh Nasrin H.
Muktar pada tanggal 27 Oktober 1993. Perusahaan ini telah melakukan usaha
hingga sekarang telah memiliki 4 Kantor cabang, yakni Kantor Cabang Lombok
Barat, Lombok Tengah, Lombok Timut, dan Sumbawa. Sedangkan untuk daerah
pemasarannya, perusahaan telah mencapai daerah Mataram, Lombok Barat,
Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Bima, Dompu, NTT, hingga Bali.
Namun demikian, seiring dengan berjalannya usaha yang dilakukan oleh
perusahaan CV. Tri Utami Jaya perlu adanya perluasan usaha yang dilakukan
pada kabupaten baru di daerah NTB. Hal ini mengacu dari adanya kebijakan
pemerintah daerah NTB yang melakukan pemekeran daerah sehingga berdirinya
daerah Lombok Utara sebagai basis pangsa pasar yang memiliki potensi yang
cukup besar. Karena Lombok Utara merupakan daerah yang sedang dalam
proses berkembang untuk mensejajarkan diri dengan kabupaten yang telah lama
berdiri.
1.3.2. Gambaran Kondisi Usaha
Mengenai gambaran usaha yang telah dijalankan oleh CV. Tri Utami
Jaya selama kurun beberapa tahun terakhir, namun kami hanya menyajikan
dalam kurun 3 tahun terakhir saja. Adapun data-data yang terkait mengenai
usaha CV. Tri Utami Jaya seperti data penjualan yang dilakukan dalam kurun 3
tahun terakhir dapat kami sajikan sebagai berikut:
Tabel 5: Data Penjualan Dari Tahun 2010 s/d 2012
No Nama ProdukTahun Dan Besaran Penjualan
Total2010 2011 2012
Serbuk Besar
1 Sehat Lelaki 1.560 1.716 2.145 5.421
2 Sehat Wanita 1.500 1.650 2.063 5.213
3 Sehat Pinggang 2.400 2.640 3.300 8.340
4 Pegel Linu 4.000 4.400 5.500 13.900
5 Susu Kacang Ijo 6.024 6.626 8.283 20.933
Kapsul Besar
6 Sehat Lelaki 2.406 2.647 3.308 8.361
7 Sehat Wanita 2.045 2.550 2.812 7.407
8 Sehat Pinggang 3.510 3.861 4.826 12.197
9 Pegel Linu 5.089 5.598 6.997 17.684
10 Sehat Urat 2.045 2.250 2.812 7.107
11 Sehat Hati 2.356 2.592 3.240 8.188
12 Ramping Ideal 2.065 2.272 2.839 7.176
13 Minyak Gosok 56.000 61.600 77.000 194.600
Total 91.000 100.402 125.125 316.527
Total Rupiah 4.550.000.000 5.005.000.000 6.256.250.000 15.811.250.000
Perkembangan usaha CV. Tri Utami Jaya dapat kita lihat dari hasil data
penjualan di atas yang dilakukan dalam kurun 3 tahun terakhir. Dalam masa
terseebut, CV. Tri Utami Jaya telah mengalami peningkatan nilai penjualan dari
produk jamu dan obat-obatan. Dari dasar itu pula, kita dapat menarik satu
kesimpulan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terjadi
peningkatan penjualan produk dengan persentase peningkatan nilai penjualan
tahun 2010 sampai dengan 2011 yakni sebesar 10%, sedangkan untuk tahun
2011 sampai dengan 2012 sebesar 24%. Dimana harga jual masing-masing
produk selama 3 tahun masih sama (stabil) yakni sebesar Rp70,000 per satuan
produk.
Untuk data produksi sendiri, rata-rata produk milik CV. Tri Utami jaya
mengalami penurunan untuk tahun 2011 sebesar 13.650 unit. Sedangkan untuk
tahun 2012 (data sampai bulan November 2012) tercatat terjadi peningkatan
sebesar 32.000 unit dari tahun 2011. Kemungkinan terbesar bahwa untuk tahun
2013 terjadi peningkatan produksi hal ini mengacu dari data produksi tersebut
bahwa tingkat persediaan akan dinaikkan seiring terjadi tingkat penjualan yang
semakin meningkat dari tiap tahun. Untuk data produksi selama 3 tahun terakhir
dapat kami sajikan sebagai berikut:
Tabel 6: Data Produksi Selama 3 Tahun Terakhir
NO Jenis ProdukJumlah Produksi Dalam Tahun
Total2010 2011 2012
1 Sehat Lelaki (serbuk kecil) 1.794 1.560 2.117 5.471
2 Sehat Wanita (serbuk kecil) 1.725 1.500 2.040 5.265
3 Sehat Pinggang (serbuk kecil) 2.760 2.400 3.260 8.420
4 Pegel Linu (serbuk kecil) 4.600 4.000 5.434 14.034
5 Susu Kacang Ijo (serbuk kecil) 6.928 6.024 8.184 21.135
6 Sehat Lelaki (kapsul Besar) 2.767 2.406 3.268 8.441
7 Sehat Wanita (kapsul Besar) 2.352 2.045 2.781 7.177
8 Sehat Pinggang (kapsul Besar) 4.037 3.510 4.772 12.319
9 Pegel Linu (kapsul Besar) 5.852 5.089 6.919 17.860
10 Sehat Urat (kapsul Besar) 2.352 2.045 2.781 7.177
11 Sehat Hati (kapsul Besar) 2.709 2.356 3.195 8.260
12 Ramping Ideal (kapsul Besar) 2.375 2.065 2.799 7.239
13 Minyak Gosok (Botol) 64.400 56.000 76.230 196.630
TOTAL 104.650 91.000 123.780 319.430
Sumber: CV. Tri Utami Jaya
Selanjutnya, mengenai baik tidaknya kondisi keuangan CV. Tri Utami
Jaya kami sajikan beberapa dapat keuangan yang dapat terlihat pada tabel
dibawah:
Tabel 7: Neraca CV. Tri Utami Jaya selama tiga tagun terakhiir
KETERANGANTAHUN
2010 2011 2012
Aktiva Lancar 3.185.000.000 3.503.500.000 4.379.375.000
Aktiva Tetap 1.230.000.000 1.120.000.000 1.010.000.000
Total 4.415.000.000 4.623.500.000 5.389.375.000
Hutang 883.000.000 924.700.000 1.077.875.000
Modal 3.532.000.000 3.698.800.000 4.311.500.000
Total 4.415.000.000 4.623.500.000 5.389.375.000
Sumber: CV. Tri Utami Jaya
Dari data diatas dapat kita lihat bahwa perkembangan aktiva lancar
perusahaan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Untuk modal usaha
perusahaan juga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya pangsa pasar
yang di kuasai oleh perusahaan. Data diatas juga menampilkan kenaikan tingkat
leverage ratio dari perusahaan sebesar 2% selama kurun waktu 3 tahun terakhir.
Hal ini menandakan kondisi perusahaan dapat dikategorikan sehat dan stabil,
artinya dari Rp 1,00 modal perusahaan Rp0,2 dibiayai dari hutang.
Untuk data keuangan perusahaan yang terkait dengan kondisi laba/rugi
perusahaan kami sajikan sebagai berikut:
Tabel 8: Laporan Keuangan Perusahaan CV. Tri Utami Jaya
KETERANGANTAHUN
2010 2011 2012
Penjualan 4.550.000.000 5.005.000.000 6.256.250.000
Harga Pokok 2.730.000.000 3.103.100.000 3.816.312.500
Laba Kotor 1.820.000.000 1.901.900.000 2.439.937.500
Biaya Usaha 1.456.000.000 1.521.520.000 1.951.950.000
Laba Bersih Sebelum Pajak 364.000.000 380.380.000 487.987.500
Pajak 28% 101.920.000 106.506.400 136.636.500
Laba Bersih Setelah Pajak 262.080.000 273.873.600 351.351.000
Sumber: CV. Tri Utami Jaya
Dari data di atas, dapat kita peroleh informasi bahwa laba bersih selam
kurun waktu tiga tahun terakhir selalu meningkat seperti yang terlihat pada tabel
diatas, peningkatan tersebut salah satu faktor penyebabnya adalah dikarenakan
peningkatan penjualan produk tersebut. Dari laporan keuangan CV. Tri Utami
Jaya tersebut peningkatan persentase laba bersih dari tahun 2010 sampai dengan
2011 sebesar 4,5% sedangkan persentase peningkatan laba bersih dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2012 sebesar 28%,
Demikian dari berbagai ulasan data-data di atas baik data mengenai
potensi ekonomi, industri dan kondisi usaha. Dapat ditarik suatu permasalahan
yang akan menjadi sentral pembahasan laporan ini yakni, bagaimana kelayakan
investasi perluasan usaha di daerah kabupaten lombok utara jika dilakukan oleh
CV. Tri Utami Jaya. Oleh karena itu, dari dasar tersebut penulis melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai Studi Kelayakan Bisnis yang dilakukan pada
CV. Tri Utami Jaya terkait masalah investasi perluasan usaha di daerah Lombok
Utara. Penulis melakukan penelitian dengan mengacu pada 4 aspek studi
kelayakan bisnis yakni dari aspek manajemen, aspek pasar, aspek pemasaran,
dan aspek keuangan. Sehingga, penulis dapat menentukan layak atau tidaknya
investasi perluasan usaha pendirian kantor cabang pada daerah Kabupaten
Lombok Utara tersebut.
top related