spmipt-sistem penjaminan mutu internal perguruan tinggi.pdf

Post on 12-Jan-2016

62 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PERGURUAN TINGGI

Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat Akademik

2010

Sistematika Presentasi

Pengertian, sifat, konsep, tujuan dan strategi SPMI

Naskah/Buku/Dokumen SPMI

Pengertian, jumlah, penetapan, dan teknik perumusan standar

Pelaksanaan, manajemen kendali, dan pengorganisasian SPMI

Sosialisasi SPMI

Pedoman membangun dan melaksanakan SPMI

Kendala dan cara mengatasinya dalam pelaksanaan SPMI

Pengertian dan Sifat SPMI

SPMI adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggidi PT oleh PT, untuk mengawasi penyelenggaraan pendidikan tinggioleh PT secara berkelanjutan

SPMI bersifat:Mandiri (internally driven) tanpa campur tangan atauinstruksi dari Pemerintah;

Berkelanjutan (continuously)

Pengertian Penjaminan Mutu (1)

Mutu perguruan tinggi adalah kesesuaian antara penyelenggaraanperguruan tinggi dengan SNP, maupun standar yang ditetapkan olehperguruan tinggi sendiri berdasarkan visi dan kebutuhan dari para pihakyang berkepentingan (stakeholders)

Jadi terdapat standar perguruan tinggi yang:

Ditetapkan oleh Pemerintah (government)

Disepakati bersama di dalam perguruan tinggi yang dituangkan dalam visi (vision)

Dikehendaki oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).

Pengertian Penjaminan Mutu (2)

Penjaminan mutu adalah proses perencanaan, pemenuhan,pengendalian, dan pengembangan standar penyelenggaraanpendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehinggastakeholders internal (mahasiswa, dosen dan karyawan) daneksternal (masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi, pemerintah)dari perguruan tinggi memperoleh kepuasan

Konsep SPMI

Perguruan tinggi dinyatakan bermutu apabila perguruan tinggitersebut mampu:

Menetapkan dan mewujudkan visinya melalui pelaksanaan misinya

Menjabarkan visinya ke dalam sejumlah standar dan standar turunan

Memenuhi, mengendalikan, dan mengembangkan sejumlah standar dalam butir di atas untuk memenuhi kebutuhan stakeholders

Tujuan SPMI

SPMI bertujuan untuk menjamin mutu pendidikan tinggi yangdiselenggarakan oleh perguruan tinggi, melalui penyelenggaraanTridharma Perguruan Tinggi, dalam rangka mewujudkan visi sertamemenuhi kebutuhan stakeholders.

Pencapaian tujuan penjaminan mutu melalui SPMI, pada gilirannya akandiakreditasi melalui sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) olehBAN-PT dan/atau lembaga mandiri lainnya (nasional, regional daninternasional) yang diakui Pemerintah.

Strategi SPMI

Ditjen Dikti menerbitkan Buku SPM-PT yang berisi SPMI, SPME, danPDPT, dilengkapi dengan praktik baik/contoh SPMI di beberapaperguruan tinggi di Indonesia

Perguruan tinggi menggalang komitmen untuk menjalankan SPMI

Perguruan tinggi menetapkan, memenuhi, mengendalikan, danmengembangkan SPMI

Perguruan tinggi melakukan benchmarking penjaminan mutupendidikan tinggi secara berkelanjutan, baik ke dalam maupun keluar negeri.

Naskah/Buku/Dokumen SPMI (1)

Kebijakan Mutu (Policy): Naskah/buku/dokumen yang berisi definisi,konsep, tujuan, strategi, berbagai standar dan/atau standar turunan,prioritas, dst

Pedoman Mutu (Manual): Naskah/dokumen/buku yang berisi panduanuntuk menetapkan, memenuhi, mengendalikan, danmengembangkan/meningkatkan standar; pedoman atau petunjuk/instruksikerja bagi stakeholders internal yang harus menjalankan mekanismetersebut, dst

Naskah/Buku/Dokumen SPMI (2)

Standar: Naskah/dokumen/buku yang berisi minimum 8 (delapan) standarbagi pendidikan tinggi sebagaimana diatur dalam PP. No.19 tahun 2005tentang SNP, standar turunan dari kedelapan standar tsb; penambahanjumlah standar selain kedelapan standar mutu, dst.

Dokumen/Formulir Mutu

Naskah/dokumen/buku yang berisi berbagai formulir yang berfungsisebagai instrumen untuk merencanakan, menerapkan, mengendalikan,dan mengembangkan standar. Formulir yang telah diisi disebut sebagairekaman mutu, dan berfungsi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan

Pengertian Standar

Pernyataan berisi kriteria untuk menetapkan dan/atau mengevaluasi mutudari suatu hal (mis: mutu program studi, mutu dosen, mutu lulusan)

Pernyataan berisi jabaran/rincian karakteristik dari suatu hal (mis:kompetensi lulusan dan kualifikasi dosen)

Pernyataan berisi perintah untuk melakukan sesuatu

Pernyataan tentang sesuatu yang harus terjadi atau cita-cita atau ide

Contoh Standar

Paling lambat pada tahun 2015 tercapai rasio dosen danmahasiswa sebesar 1:20

Setiap dosen pada perguruan tinggi X paling lambat pada tahun2015 harus telah memiliki:

– gelar minimal magister

– jabatan akademik minimal asisten ahli

– sertifikat dosen

Jumlah Standar (1)

Tidak ada jumlah ideal standar dalam SPMI setiap perguruan tinggi

PP No. 19 Tahun 2005 menetapkan Tentang Standar Nasional Pendidikanmenetapkan 8 (delapan) standar yang wajib dalam SPMI, yaitu:

Jumlah Standar (2)

Setiap perguruan tinggi dapat/boleh menambah jumlah standar dengancara:

Menambah jumlah standar secara horizontal sehingga dari 8 standarmenjadi 12 atau 15 standar atau lebih. Misal standar penelitianilmiah, standar kesejahteraan, standar kerjasama, standar sisteminformasi

Menambah jumlah standar secara vertikal yaitu 8 standar di atasdielaborasi lebih rinci menjadi beberapa standar turunan. Misalstandar sarana dan prasarana dijabarkan menjadi standar kebersihandan standar pemeliharaan

Penetapan Standar

Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapanstandar, yaitu:

Standar adalah penjabaran visi, misi, dan tujuan perguruantinggi

Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan yang relevandengan bidang pendidikan tinggi

Kesesuaian standar dengan kebutuhan, tuntutan atau harapanstakehlders. Untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan studipelacakan (tracer study)

Teknik Perumusan Standar

Perumusan standar menggunakan kata kerja yang dapatdiukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun,merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapatdiukur, contoh memahami, merasakan

Rumusan standar memenuhi unsur:

AUDIENCE

BEHAVIOR

COMPETENCE

DEGREE

Contoh Perumusan Standar (1)

Standar

Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuaikewenangan masing-masing harus melakukan rekrutasi,pembinaan, dan pengembangan dosen tetap agar palinglambat pada tahun 2015 tercapai rasio dosen dan mahasiswasebesar 1:25.

Contoh Perumusan Standar (2)

Anatomi Standar

Audience (subjek yang harus melakukan sesuatu): Pimpinan perguruantinggi, fakultas, dan jurusan sesuai dengan kewenangan masing masing

Behavior (apa yang harus dilakukan): harus melakukan rekrutasi,pembinaan dan pengembangan dosen tetap

Competence (kompetensi, target, cita-cita): tercapai rasio dosen mahasiswasebesar 1:20

Degree (tingkat/level/periode/frekuensi dari behavior): paling lambattahun 2015

Tips Perumusan Standar

Berhubung standar akan dijadikan acuan dalam penyelenggaraanperguruan tinggi, maka perumusan standar bukan merupakan kegiatanyang dapat dilakukan sekali jadi, melainkan kegiatan yang memerlukankajian berulang kali secara iteratif sebelum ditetapkan sebagai standar

Contoh Tahap Penetapan Standar (1)

Contoh Tahap Penetapan Standar (2)

Contoh Tahap Penetapan Standar (3)

Contoh Tahap Penetapan Standar (3)

Standar isi

Standar proses

Standar kompetensi

lulusan

Standar pendidik dan

tenaga kependidikan

Standar sarana dan

prasarana

Standar pengelolaan

Standar pembiayaan

Standar penilaian

pendidikan

Visi, misi, tujuan dan

sasaran, serta strategi

pencapaian

Tata pamong, kepemimpinan,

sistem pengelolaan, dan

penjaminan mutu

Mahasiswa dan lulusan

Sumber daya manusia

Kurikulum, pembelajaran,

dan suasana akademik

Pembiayaan, sarana dan

srasarana, serta sistem

informasi

Penelitian,

pelayanan/pengabdian

kepada masyarakat, dan

kerjasama

STANDAR NASIONAL

PENDIDIKAN

STANDAR AKREDITASI

PROGRAM STUDI

KELUARANLULUSAN DAN

KELUARAN LAIN

ANALISIS SISTEMIK MENGENAI KOMPONEN-KOMPONENEVALUASI-DIRI PROGRAM STUDI DAN ATAU

INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

MASUKAN PROSES

MASUKAN LINGKUNGAN

MASUKAN INSTRUMENTAL

BA

LIK

AN

TIN

DA

K L

AN

JU

T

MAHASISWA PROSES

VISI DAN MISI SASARAN DAN TUJUAN

DOSEN DAN TENAGA PENDUKUNG KURIKULUM

SARANA DAN PRASARANA BIAYA DAN SUMBER DANA

TATA PAMONG (GOVERNANCE)

KEPEMIMPINAN

SUASANA AKADEMIK

SIS

TE

M IN

FO

RM

AS

IP

EN

ING

KA

TA

N D

AN

KE

ND

AL

I M

UT

U

PENELITIAN DAN PMK

PENGELOLAAN PROGRAM

PROSES PEMBELAJARAN

Pelaksanaan SPMI (1)

Komitmen dari semua unsur dalam perguruan tinggi termasukunsur Yayasan untuk perguruan tinggi yang diselenggarakanoleh masyarakat.

Perubahan paradigma atau pola pikir dari paradigma yangselalu tergantung pada pengawasan dan pengendalian vertikaloleh Pemerintah, ke paradigma baru yaitu otonomi dalammelakukan pengawasan/pengendalian melalui SPMI olehperguruan tinggi itu sendiri (internally driven).

Pelaksanaan SPMI (2)

Perubahan sikap dari para pengelola perguruan tinggi yang semulabekerja tanpa standar dan tanpa memerhatikan visi perguruantinggi, menjadi sikap yang konsisten pada standar, merencanakanapa yang akan dikerjakan dan mengerjakan apa yang telahdirencanakan.

Pengorganisasian SPMI, baik melalui pembentukan sebuah unit ataulembaga khusus SPMI atau dengan cara menyatukan/melekatkanpelaksanaan SPMI dalam manajemen perguruan tinggi, atau altenatifpengorganisasian lain.

Manajemen Kendali Mutu Dalam SPMI (1)

PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan kaizen atau pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) mutu pendidikan

tinggi di perguruan tinggi

SDCA

SDCA

SDCA

SDCA

PD

CA

PD

CA

PD

CA

PD

CA

SDCA

S : Standard

Quality first

Stakeholder - in

The next process is our

stakeholder

Speak with data

Upstream management

ContohPeningkatan Standar IPK lulusan Dalam Proses Pembelajaran

SDCA

SDCA

SDCA

SDCA

PD

CA

PD

CA

PD

CA

PD

CA SDCA

S : Standard

47%

49%

51%

53%

55%

Semester Ganjil 2007

Semester Genap 2008

Semester Ganjil 2009

Semester Genap 2010

Semester Ganjil 2011

Standar turunan dari standar Proses

% lulusan yang IPK diatas 3 target adalah 55% pada 2011

Manajemen Kendali Mutu Dalam SPMI (2)

Quality first

Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harusmemprioritaskan mutu

Stakeholder-in

Semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harusditujukan pada kepuasan stakeholders (internal dan eksternal)

The next process is our stakeholdersSetiap orang yang menjalankan tugasnya dalam prosespendidikan pada PT harus menganggap orang lain yangmenggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagaistakeholders yang harus dipuaskan.

Manajemen Kendali Mutu Dalam SPMI (3)

Speak with data

Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam prosespendidikan pada PT seyogianya didasarkan pada analisis data,bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.

Upstream management

Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam prosespendidikan pada PT seyogianya dilakukan secara partisipatif dankolegial, bukan otoritatif.

Pengorganisasian SPMI

PT dapat mengimplementasikan SPMI melalui salah satu dari 3(tiga) model yang lazim berikut:

Pengorganisasian implementasi SPMI melalui Unit KhususSPMI

Pengorganisasian implementasi SPMI secara Embedded /melekat pada Manajemen PT

Pengorganisasian implementasi SPMI melalui Unit KhususSPMI dan Embedded (gabungan)

Pengorganisasian SPMI: Unit Khusus (1)

Kekuatan:

Lebih independen dan akuntabel

Lebih berwibawa/disegani

Lebih efektif

Kelemahan:

Perlu SDM khusus

Perlu sarana dan prasarana

Perlu alokasi dana cukup besar

Memperbesar struktur organisasi PT dan dapat memperpanjang rantaibirokrasi

Secara psikologis dapat menimbulkan rasa kurang nyaman di kalanganSDM pada PT

Pengorganisasian SPMI: Embedded (2)

Kekuatan:

Tidak perlu SDM ataupun sarana dan prasarana khusus sehingga relatiftidak perlu dana besar

Fleksibel, secara psikologis membuat nyaman kalangan SDM

Kelemahan:

Kurang obyektif dan akuntabel

Sulit mengkoordinasi pejabat struktural dari berbagai unit

Pejabat kurang fokus melaksanakan SPMI

Kurang berwibawa

Pengorganisasian SPMI: Gabungan (3)

Model gabungan dapat terjadi melalui salah satu mekanisme berikut:

Awalnya membentuk Unit Khusus SPMI, lalu kemudian selewatbeberapa waktu unit dihapus berganti menjadi cara embedded.

Pada aras PT dibentuk Unit Khusus SPMI, pada aras unitpelaksana dilakukan dengan cara embedded.

Pedoman Membangun dan Melaksanakan SPMI (1)

Upayakan untuk memperoleh dukungan penuh dari otoritas PT (danYayasan).

Bentuk tim kerja ad hoc untuk mulai menyiapkan penyusunan danpelaksanaan SPMI PT.

Lakukan studi kepustakaan dan studi banding bila perlu, agar timmemperoleh pengetahuan teoritis dan/atau praktis tentang SPMI PT.

Lakukan studi pelacakan lulusan dan/atau studi tentang kebutuhan atautingkat kepuasan lulusan serta pengguna lulusan untuk mengetahuikebutuhan dan tuntutan pasar.

Pedoman Membangun dan Melaksanakan SPMI (2)

Himpun berbagai informasi dan saran dari stakeholders internal maupuneksternal PT.

Lakukan analisis SWOT untuk menilai kondisi riil PT saat ini, kemudianbandingkan dengan visi, misi, dan tujuan dari PT untuk mengetahui sejauhmana kondisi riil PT saat ini telah sejalan atau sesuai dengan visi, misi, dantujuan tersebut.

Tim ad hoc mulai bekerja menyusun kebijakan, strategi, standar, danmanual SPMI dengan menggunakan semua bahan yang telah diperolehdan dipelajari, serta menjadikan visi, misi, tujuan institusi sebagai dasardari SPMI.

Pedoman Membangun dan Melaksanakan SPMI (3)

Dokumentasikan seluruh elemen dalam SPMI secara sistematis, untukdisahkan oleh otoritas PT.

Sosialisasikan seluruh dokumen SPMI kepada semua stakeholderds PTsecara berkala, bertahap, sistematis dan berkelanjutan.

Bila perlu, lakukan uji coba pelaksanaan SPMI misal nya pada satu unit kerjadalam lingkungan PT.

Lakukan pelatihan SPMI bagi para pejabat struktural dan SDM lain secaraberkala agar secara bertahap semakin banyak SDM pada PT yang pahamtentang SPMI, serta keterkaitannya dengan SPME atau akreditasi.

Pedoman Membangun dan Melaksanakan SPMI (4)

Laksanakan SPMI secara konsisten pada semua aras agarterjadi internalisasi SPMI pada setiap unit, setiap individu.

Dokumentasikan seluruh rangkaian pelaksanaan SPMI,termasuk pencatatan tentang berbagai temuan di lapanganyang misalnya menyalahi atau melanggar isi standar,kegagalan pencapaian standar, kendala yang terjadi, sarantindakan korektif, tindak lanjut dari saran, dsbnya.

Pedoman Membangun dan Melaksanakan SPMI (5)

Lakukan evaluasi dan peningkatan SPMI itu sendiri sebagaisebuah sistem, yang dapat dilakukan secara internal ataupuneksternal. Hal ini tidak perlu dilakukan setiap tahun sepertievaluasi dan peningkatan standar dalam SPMI, melainkandilakukan setelah berakhirnya suatu siklus SPMI sebagaisebuah sistem dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan.

Kendala Administratif Pelaksanaan SPMI (1)

Ketiadaan dasar hukum (mis. SK Yayasan/Pimpinan PT) untuk menerapkanSPMI.

Kebiasaan bekerja tidak berdasarkan standar yang terdokumentasi yangharus selalu dievaluasi dan dikembangkan.

Keterbatasan SDM yang kompeten tentang SPMI, termasuk misalnyatenaga auditor internal.

Lokasi kampus yang terpencar, dapat menyulitkan administrasipelaksanaan SPMI, khususnya pada PT yang belum memanfaatkanteknologi informasi secara optimal.

Kendala Administratif Pelaksanaan SPMI (2)

Pemahaman yang keliru dari pejabat struktural, dosendan tenaga kependidikan yang mengartikan SPMIidentik dengan ISO.

Keterbatasan dukungan teknologi informasi sebagaisalah satu motor penggerak demi keberhasilanimplementasi SPMI PT.

Kendala Organisatoris Pelaksanaan SPMI

Keterbatasan SDM yang memiliki komitmen dan pemahamankomprehensif serta benar tentang SPMI

Keterbatasan pemahaman SPMI hanya pada para pejabat struktural, tidakpada semua SDM dan mahasiswa.

Kesulitan dalam menentukan indikator keberhasilan implementasi SPMIyang terukur.

Ketidakjelasan tupoksi di antara berbagai jabatan struktural sehinggaterjadi tumpang tindih kewenangan, yang menyulitkan implementasiSPMI

Keterbatasan sumber dana untuk membiayai persiapan, implementasi,evaluasi, dan pengembangan SPMI.

Kendala Psikologis Pelaksanaan SPMI (1)

Resistensi dari SDM, misal sikap mengabaikan, menganggap remeh atausinis terhadap SPMI.

Komitmen yang rendah dari para stakeholders untukmengimplementasikan SPMI secara terus menerus dan berkelanjutan.

Kelemahan dalam komunikasi dan sosialisasi SPMI kepada parastakeholders.

Kesulitan membangun budaya mutu di kalangan pimpinan, dosen, tenagakependidikan, dan mahasiswa.

Kendala Psikologis Pelaksanaan SPMI (2)

Kurangnya kesabaran, disiplin, ketegasan dankonsistensi dari pejabat struktural, termasuk merekayang ditugasi secara khusus untuk melaksanakan danmengembangkan SPMI.

Sikap dan tindakan yang bersifat pragmatik danmaterialistik dari pejabat struktural, dosen, maupuntenaga kependidikan.

Cara Mengatasi Kendala (1)

Perlu contoh baik, keteladanan, kedisiplinan dan ketertibanadministratif bagi SDM dan mahasiswa.

Gunakan pendekatan personal dan persuasif, atau pendekatansistem bila menghadapi penolakan.

Galang dukungan dan jalin komunikasi yang baik denganstakeholders, termasuk dengan Yayasan.

Laksanakan sosialisasi SPMI secara berkelanjutan denganmengeksplorasi kemungkinan penggunaan berbagai saranasosialisasi yang tersedia.

Cara Mengatasi Kendala (2)

Buat tagline atau slogan yang dirumuskan secara singkat denganbahasa sederhana, tetapi tepat sasaran untuk memotivasi semuadosen,tenaga kependidikan, dan mahasiswa agar bekerja sesuaidengan standar.

Terapkan secara konsisten sistem rewards and punishment dalamrangka implementasi SPMI kepada semua unit kerja dan semuaSDM.

Keterbukaan terhadap kemungkinan terjadinya perubahan ataudinamika dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi sesuai dengantugas dan wewenang masing-masing.

Cara Mengatasi Kendala (3)

Menyiapkan dan meningkatkan peran audit internal untukmenjamin tertib administrasi.

Pelibatan sebanyak mungkin SDM dan mahasiswa ketika PT hendakmenetapkan, memenuhi, mengevaluasi dan mengembangkanstandar. Pendekatan bottom up atau upstream diyakini akan lebihefektif daripada pendekatan yang top down.

PT dapat mencoba untuk memperoleh sertifikasi ISO dan/atau yangsejenis untuk mendukung aspek tertib administrasi SPMI.

Sosialisasi SPMI (1)

Metode sosialisasi SPMI antara lain:

Rapat struktural

Seminar, lokakarya, ceramah, sarasehan, atau kuliah umum

Diskusi formal maupun informal (dialog) dengan setiap dosen, tenagakependidikan, dan mahasiswa

Kunjungan rutin secara periodik ke setiap unit kerja

Acara seremonial seperti upacara, peresmian suatu kegiatan, dies natalis,wisuda, dsbnya.

Menetapkan hari atau bulan khusus yang didedikasikan untuk SPMI

Sosialisasi SPMI (2)

Alat / instrumen sosialisasi antara lain:

Pengumuman, pamflet, poster, selebaranBaliho atau spanduk, piagam atau prasastiAsesoris dengan logo, slogan atau jingle tentang SPMI, yang dapat dipakaiseperti: dasi, pin, pulpen, buku agendaBuku saku, news letter, bulletin, website, dllKotak saranRadio kampus / radio mahasiswa

Sosialisasi SPMI (3)

Target sosialisasi adalah:

Semua pejabat struktural, dosen, karyawan, mahasiswa

Orang tua /wali mahasiswa

Organisasi alumni, organisasi profesi, pengguna lulusan

dll

TERIMAKASIH

top related