slide agama

Post on 02-Jul-2015

179 Views

Category:

Documents

3 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Group 3

Proudly Present

Disusun Oleh :

Deby Novianty

Elsa Septiani

Fadilah Hafizoh

Khairunnisa

Roansyah Tazila

Kelas : XI IPA 1

MEMBIASAKAN PRILAKU TERPUJI

(AKHLAQ MAHMUDAH)

1. Adil• Adil adalah memberikan hak kepada orang

yang berhak menerimanya tanpa ada pengurangan, dan meletakkan segala urusan pada tempat yang sebenarnya tanpa ada aniaya, dan mengucapkan kalimat yang benar tanpa ada yang ditakuti kecuali terhadap Allah swt saja.

Allah swt. berfirman dalam surat an-Nisa ayat 135

• Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan (Q.S. an-Nisa : 135)

2. Perduli Terhadap Orang Lain.

• Orang-orang yang kuat selalu diarahkan untuk berlemah lembut dan mengasihi orang yang lemah, membantu dan melindungi mereka.

Kita sebagai generasi penerus muslim hendaknya turut mengasah kepekaan terhadap orang yang lemah atau duafa dengan mengikuti sifat kasih sayang dan lemah lembut yang telah diteladankan oleh rasulullah SAW.

• “Allah itu senantiasa menolong hambanya, selagi hambanya itu menolong saudaranya.” (HR Asy Syaikhan).

3. Menghargai Karya Orang Lain

• Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai manusia.

• Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin diharagai.

4. Husnuzan

Husnuzan tehadap Allah SWT• Husnuzhan artinya berprasangka baik.

Sedangkan huznuzhan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT.

Di antara sikap perlaku terpuji, yang akan dilakukan oleh orang yang berbaik sangka pada Allah SWT ialah syukur dan sabar.

Husnuzan terhadap Diri Sendiri• Perilaku terpuji terhadap diri sendiri yaitu

percaya diri, gigih dan berinisiatif.

5. Tawadhu

• Sikap merendah tanpa menghinakan diri- merupakan sifat yang sangat terpuji di hadapan Allah dan seluruh makhluk-Nya. Setiap orang mencintai sifat ini sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintainya.

• Tawadhu’''adalah ketundukan kepada kebenaran dan menerimanya dari siapapun datangnya baik ketika suka atau dalam keadaan marah. Artinya, janganlah kamu memandang dirimu berada di atas semua orang. Atau engkau menganggap semua orang membutuhkan dirimu.

6. RIDHA

• Ridha (ىَض�ِر ) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka, rela. Dalam kehidupan ini seseorang harus mampu menampilkan sikap ridha minimal dalam empat hal:

a. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah

b. Ridha terhadap taqdir Allah. c. Ridha terhadap perintah orang tua. d. Ridha terhadap peraturan dan undang-

undang Negara

7.Ikhlas • Ikhlas adalah mengerjakan sesuatu dengan penuh

kesadaran semata – mata mengharap keridaan Allah swt tanpa dicampuri tujuan yang lain.

• Ikhlas menjadi syarat utama diterimanya suatu amal perbuatan. Allah swt akan menerima amal perbuatan manusia harus dilandasi dengan niat yang benar dalam hati.

Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang yang akan memperoleh sesuatu sesuai dengan niatnya. Barang siapa hijrah pada jalan Allah atau Rasul-Nya, hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa hijrah karena ingin memperoleh keduniaan atau untuk mengawini wanita, hijrahnya ke arah yang dituju itu. (H.R. Bukhari – Muslim)

8. Qana'ah ( Berfikir Positif )

• Qana’ah artinya rela menerima dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang yang berlebihan.

• Qana’ah bukan berarti hidup bermalas-malasan, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Justru orang yang Qana’ah itu selalu giat bekerja dan berusaha, namun apabila hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan, ia akan tetap rela hati menerima hasil tersebut dengan rasa syukur kepada Allah SWT.

21 February 2011

top related