sistem pendidikan di sekolah luar biasa (slb) d...

Post on 06-Aug-2019

217 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SISTEM PENDIDIKAN

DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) D

YPAC BANDUNG

SLB D merupakan lembaga

pendidikan formal yang

menyelenggarakan pendidikan

khusus bagi anak tunadaksa.

ANAK TUNADAKSA

Yang dimaksud dengan anak

tunadaksa adalah salah satu jenis

anak berkebutuhan khusus yang

mengalami kelainan/kecacatan

pada sistem otot, tulang dan

persendian (cacat fisik).

JENIS KECACATAN

ANAK TUNADAKSA

1. Cacat fisiknya saja, kecerdasannya normal. Contohnya anak Polio.

2. Cacat fisik dengan disertai oleh

gangguan yang lain. Seperti

gangguan kecerdasan, bicara dan

perilakunya. Contohnya anak

Cerebral Palsy (cacatnya ganda).

AKIBAT KECACATAN

Anak tunadaksa mengalami berbagai kesulitan seperti:

• Kesulitan melakukan gerakan untuk berjalan dan mobilisasi.

• Kesulitan dalam belajar membaca, menulis, dan berhitung.

• Kesulitan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

YPAC Bandung telah melaksanakan 4

macam rehabilitasi kepada siswa

tunadaksa, yaitu:

Rehabilitasi Medis

Pendidikan

Sosial, dan

Keterampilan.

Rehabilitasi pendidikan diwujudkan berupa Sekolah Luar Biasa (SLB) D YPAC Bandung

Tujuan pendidikan di SLB D

YPAC Bandung:

Tujuan umum: untuk

mengembangkan potensi siswa

seoptimal mungkin.

Tujuan khusus: agar siswa dapat

mandiri minimal dapat mengurus

dirinya sendiri, menjadi lebih baik

atau meningkat kualitas hidupnya.

Untuk mencapai tujuan pendidikan

tersebut di sekolah telah

menyelenggarakan pengajaran

dengan belajar di Ruang Sumber

Belajar (RSB)

Proses Pendidikan di SLB-D YPAC

BANDUNG

Assesmen Kemampuan yang masih dimiliki oleh anak

Penyusunan Program Pengajaran Individual

Pelaksanaan Program: pembelajaran di RSB-RSB

Evaluasi, dan

Tindak Lanjut

Assesmen dilakukan oleh team yang

terdiri dari:

Team Medis: dr. ahli Anak, dr. ahli

Rehabilitasi, Fisioterapist, Orthotic

dan Protestic.

Team Pendidikan: Orthopedagog,

Psikolog, Kepala Sekolah dan para

guru.

Team Sosial: Sie Sosial dan Sosial

Worker

Team Keterampilan: Sie

Keterampilan, para Instruktur dan

Guru-Guru Keterampilan

Kegiatan Assesmen dilakukan untuk

mengumpulkan data tentang kemampuan

yang masih dimiliki oleh siswa dan

mengklasifikasikan siswa sesuai dengan

tingkat kecerdasan dan kemampuannya.

Assesmen kemampuan fisik dilakukan oleh dokter ahli Rehabilitasi

Assesmen kesehatan umumnya diperiksa oleh dokter ahli anak

Assesmen kemampuan kecerdasan

dilakukan oleh Psikolog

Assesmen Akademik dilakukan oleh

Orthopedagog dan para guru.

Hasil assesmen dari semua team

dikumpulkan sebagai dasar

mengklasifikasikan anak dan

pembuatan program pendidikan

individual

Dari hasil assesmen, siswa SLB D YPAC

Bandung telah dikelompokkan menjadi 4 agar mudah memberikan pelayanan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anak, yaitu:

• Kelompok Akademik, terdiri dari siswa yang kecacatannya ringan dan atau tingkat kecerdasannya tergolong mampu didik.

• Kelompok Keterampilan, terdiri dari siswa yang kecacatannya sedang dan atau tingkat kecerdasannya tergolong mampu latih.

• Kelompok Pengembangan, terdiri dari siswa yang kecacatannya berat dan atau tingkat kecerdasannya tergolong mampu rawat.

• Kelompok Autis, terdiri dari siswa-siswa autis

Penyusunan program pendidikan

disesuaikan antara kemampuan

nyata anak dengan kurikulum yang

digunakan

Program dilaksanakan berupa

pembelajaran di Ruang Sumber Belajar

(RSB), perkelompok dengan bertitik

tolak pada kemampuan masing-masing

anak dan berprinsip pada pengajaran

yang diindividualisasikan.

Pertimbangannya bahwa RSB lebihdapat meningkatkan potensi anaksecara optimal, karena di RSB terdapatbanyak sumber dan alat-alat yangdapat membantu pemahaman anakdalam belajar.

Selain itu dengan berpindah tempatbelajar antar RSB, anak sekaliguslatihan gerak mobilitas. Juga anak-anak tidak lekas bosan dengan banyakvariasi ruangan serta lingkungannya.

RSB disusun berdasarkan Kurikulum,

sebanyak mata pelajaran yang diajarkan

yaitu: Ruang bidang studi agama, PPKn,

Bhs. Indonesia, IPS, IPA, Matematika,

Penjaskes, Kesenian, Keterampilan dan

program muatan lokal yang berupa

bahasa daerah serta kesenian daerah.

Program khusus berupa RSB Bina Gerak,

Bina Diri dan Bina Wicara.

Program Pilihan disediakan peternakan,

perkebunan, tanaman hias, tata boga

dan pertukangan. Serta perikanan.

Evaluasi dilaksanakan selama proses

belajar berlangsung dan setelah selesai

Tindak lanjut pendidikan sedang

diusahakan agar ada wadah untuk

memberikan bekal keterampilan

pada alumni agar dapat hidup di

masyarakat, minimal dapat

mengurus dirinya sendiri agar tidak

tergantung pada orang lain.

Dari hasil evaluasi selama ini, bahwa

dengan menggunakan sistem

pendidikan di ruang sumber belajar

tampak adanya peningkatan motivasi

siswa dalam belajar, adanya

penataan lingkungan belajar yang

kondusif, dan peningkatan

kerjasama antar team.

Masalahnya, ruang sumber belajar

yang sudah ada belum ideal atau

belum memenuhi syarat yang

dibutuhkan. Terutama ruang

assesmen dan ruang terapi-terapi

(Ruang Sumber Belajar Program

Khusus) yang merupakan

kekhususan dan unggulan dari SLB D

YPAC Bandung.

Oleh karena itu, masalah ini perlu kita atasi bersama.

- Terima kasih -

Sie Pendidikan

Sri Widati

top related