sekilas tentang kilang mini twu (tri wahana universal) tuban
Post on 08-Jul-2018
221 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 sekilas Tentang Kilang Mini TWU (Tri Wahana Universal) Tuban
1/2
Sucahyo Pratomo
Message 3 of 3 , Aug 31, 2015
View Source
Dear pak Yusuf.
Kilang Mikro with size 500 - 1000 BOPD Process
sekaligus dng Blending Plants & SPBU ada di daerah
Nevada, ARIZONA, MONTANA, Wyomimg, NEW Mexico,
TEXAS.
TWU jadi juga berkat saya dan manajemen BPMIGAS thn
2005-2007 support it.
Salam,
SWP
Kilang Mikro Lebih Menarik Daripada Kilang Mini
Expand Messages
migas_indonesia
Message 1 of 3 , Aug 30, 2015
View Source
Gagasan kilang mini masih terkendala infrastruktur untuk daerah remote terpencil, namun S.Herry
Putranto, Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) punya solusi untuk pengolahan minyak di daerahtersebut, simak selengkapnya :
http://www.og-indonesia.com/2015/08/kilang-mikro-lebih-menarik-daripada.html?m=1
Jakarta, O&G Indonesia – Gagasan pemerintah lewat SKK Migas untuk mendorong pembangunan
kilang mini di daerah remote guna efisiensi biaya di tengah krisis harga minyak dunia belakangan ini
kian mengemuka. Pihak swasta pun dirangkul oleh SKK Migas.
Dikatakan oleh Direktur Utama PT. Tri Wahana Universal (TWU) Rudy Tavinos latar belakang perlunya
dibangun kilang mini di berbagai daerah adalah karena cadangan minyak bumi Indonesia tidak besar dan
-
8/19/2019 sekilas Tentang Kilang Mini TWU (Tri Wahana Universal) Tuban
2/2
distribusi minyak bumi dari sumur ke export point berjauhan.
“Juga ada masalah distribusi BBM dari kilang ke daerah-daerah di Indonesia yang terkendala masalah
infrastruktur,” terang Rudy dalam diskusi panel tentang kilang mini yang diadakan oleh SKK Migas di
kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis (28/08).
Karena itu TWU mulai melirik peluang membangun kilang mini di berbagai daerah seperti di Jawa,
Sumatera dan Kalimantan. “Kilang mini yang TWU bangun itu seperti skid mounted yang kayak Lego, dimana kalau minyaknya sudah habis kita bisa pindah lagi,” terangnya.
Namun ada kelemahan yang diakui sendiri oleh Rudy Tavinos dalam membangun kilang mini di daerah
terpencil, karena akses untuk membawa peralatan dan bahan-bahan untuk membangun kilang mini
cukup sulit. “Tolong bagi yang mau berinvestasi di kilang mini melihat dulu infrastruktur di daerah yang
mau dibangun, dilihat jembatannya kayak apa, jalannya kayak, karena didesain berdasarkan
kapasitasnya,” paparnya.
S. Herry Putranto,
Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI)
Menurut Ketua Komunitas Migas Indonesia (KMI) S. Herry Putranto, kendala akses infrastruktur dalam
penyaluran minyak lewat pipa, diangkut lewat jalan darat atau kapal sebenarnya bisa dipotong dengan
membangun kilang mini di dekat sumur minyak. “Harga minyak kan lagi rendah, supaya bisa efisien
maka ada konsep processing di tempat,” jelas Herry kepada O&G Indonesia , Kamis (28/08).
Namun untuk membangun kilang mini di daerah terpencil juga dirasa masih sulit mengingat akses untuk
membangunnya di daerah pelosok juga terbilang rumit. Belum lagi pasokan crude oil juga dirasa masih
cukup sulit. “Kalau TWU bilang minimal untuk crude 6.000 barel, tapi itu enggak mudah
mendapatkannya,” jelasnya.
Diterangkan Herry, untuk daerah-daerah penghasil minyak dengan jumlah kecil di mana dari beberapa
sumur paling hanya dapat sekitar 1.000-1.500 barel yang paling tepat adalah membangun kilang mikro di
dekat sumur minyaknya. "Untuk kilang mikro ini akan semakin bertambah nilai fungsinya jika dipasangkan
dengan Hydraulic Pumping Unit (HPU), khususnya untuk sumur-sumur tua, ini berguna sekali danterkesan compact bila kerjanya dipadukan dengan kilang mikro,"cetusnya.
Kilang skala mikro, dijelaskan oleh Herry mempunyai model skid container dengan kapasitas 420 barel
per hari. “Kontainernya itu 40 feet , itu bisa dibawa ke lokasi. Kalau ada cuma 500 barel per hari itu
sudah bisa mengolah di situ ,” ucap Herry bersemangat. RH/MB
top related