sc a.i bsc+ resiko ru
Post on 11-Jan-2016
52 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SC a.i Bekas SC+Resiko Ruptur
UteriPendamping : dr. Tiara Shanty RizalPenyusun : dr. Annisa Juwita
Internsip RSUD Sukadana LAMTIM
Case
Identitas
• Nama : Ny. F
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 38 thn
• Pekerjaan : IRT
• No.rm : 103684
• Tgl masuk : 10 november 2014
Subjektif
• KU : Mules-mules
• RPS : Pasien datang dirujuk oleh bidan dengan keterangan G2P1A0 hamil 38 minggu, BSC 1x, janin tunggal hidup presentasi kepala. Pasien mengaku hamil cukup bulan, mules-mules sejak 2 jam SMRS, tidak bertambah dengan aktivitas, keluar air-air (-), darah (-), lendir darah (-), gerak janin (+). Nafsu makan baik, tidak ada keluhan mual dan muntah, buang air kecil dan buang air besar lancar.
• Riw. Menstruasi :
Menars usia14 thn, lama haid 7 hari, siklus 28 hari, teratur, 3x ganti pembalut/hari, HPHT 14-2-2014, HPL 21-11-2014
• Riw. Perkawinan :
Menikah 1x, tahun 2006 pada usia 30 tahun dengan suami
sekarang. Usia pernikahan 8 tahun.
• Riw. Persalinan : 1. Laki-laki, 4100 gr, Aterm, SC a. i letak lintang dan
makrosomia thn 2010, sehat
• Riw. Kehamilan Sekarang : - Hamil muda : mual (+), muntah (-), ANC di bidan,kurangrutin- Hamil tua : mual (-), muntah (-), ANC di bidan dan dokter
kandungan. 5 hari SMRS, os di USG di klinik Dr. Henri Sp.OG dikatakan bayi sudah cukup bulan dgn presentasi kepala.
• Riw. Operasi :
Operasi SC klasik a.i letak lintang dan
makrosomia, thn. 2010, di RS AMC Metro. Luka
op sembuh dengan baik. Os diberitahu oleh
dokter Sp.OG yang mengoperasi agar kehamilan
selanjutnya dilakukan operasi sc lagi untuk
menghindari robekan rahim.
• Riwayat KB : Kondom• Riwayat Penyakit Sistemik :Hipertensi (-), Asma (-), DM (-), Jantung (-)• Riw. Penyakit Keluarga :Hipertensi (-), Asma (-), DM (-), Jantung (-)• Riw. Kebiasaan :
Merokok (-), alkohol (-), jamu-jamuan (-)
• Pemeriksaan Fisik• KU/Kes : baik/CM• TD : 130/80 mmHg N : 80x.mnt• RR : 20x/mnt S : 36,8OC
• BB sebelum lahir : lupa• BB sesudah lahir : 65 kg TB : 155 cm• Mata : CA -/-, SI -/-• Thoraks :
Jantung : S1-S2 reg, murmur (-), gallop (-)
Paru : Sn. Vesikuler, Rh -/-, Wh -/-• Abdomen : lihat status Obstetrikus• Ekstremitas : akral hangat, edema -/-
Status Obstetrikus
I : Perut membuncit, sesuai masa kehamilan, scar vertikal 3 jari di bawah pusat sampai di atas simfisis
P : LI : TFU 37 cm, teraba 1 bag. besar, lunak, tidak melenting
LII : Ka : teraba bag. kecil janin
Ki : teraba 1 bagian besar, keras seperti papan
LIII : teraba 1 bag. besar, bulat, keras, melenting
LIV: Konvergen
TBJ : 3875 gr
TFU 37 cm, memanjang, belum masuk PAP• His : 2x/10’/20”, teratur• A : DJJ (+) 141 x/m
• Pemeriksaan Dalam• I : V/U tenang, varises (-)• Io : porsio livid, fluor (-), fluxus (-)• VT : porsio lunak, tebal 2 cm, pembukaan (-)
• Pemeriksaan Penunjang• Lab : Hb/Ht/L/T/CT/BT : 12,5/36/8900/225.000/3’/1’• UL : warna kuning jernih, BJ 1,020, pH 6, sel epitel +2• Leukosit 2-3/LPB, Eritrosit 3-4/LPB• Protein (-), Glukosa (-), Keton (-), Darah/Hb (-)• Bilirubin (-), Urobilin (+), Urobilinogen 0,1, Nitrit (-)• GDS : 111 mg/dl
USG
• tampak janin presentasi kepala tunggal hidup, intrauterin, TBJ 3300gr, hamil aterm.
Assesment
• Ibu :- G2P1A0 Hamil 38 mg,- bekas SC 1x a.i letak
lintang dan makrosomia,
- belum inpartu, - resiko ruptur uteri,- jenis op sebelumnya
SC klasik
• Janin
- Janin Tunggal Hidup,
- presentasi kepala,
- belum masuk PAP
Planning• SC elektif pada11 November 2014, pukul
11.30 – 12.30
Laporan Operasi SCTPP- Pasien terlentang dalam anestesi spinal- A dan antisepsis daerah operasi dan sekitarnya- Insisi pfanennstiel- Setelah peritoneum dibuka, tampak uterus gravidus- Plika vesikouterina disayat semilunar, kandung kemih disisihkan ke bawah- SBU disayat scr tajam, ditembus scr tumpul, dan dilebarkan scr tajam bbtk U- Dengan meluksir kepala, lahir bayi perempuan 3300 gr, 50cm, AS 8/9- Air ketuban jernih, jumlah cukup.- Plasenta berimplantasi di fundus, dgn tarikan ringan pada tali pusat, plasenta dilahirkan lengkap
Kedua ujung SBU dijahit hemostatis- SBU dijahit jelujur selapis dgn safil no 0- Diyakini tdk ada perdarahan, dilakukan reperitonisasi- Pada eksplorasi kedua tuba dan ovarium dbn- Diyakini tdk ada perdrhan, dinding abdomen dijahit lapis
demi lapis, fascia dgn safil no 3.0, kulit dijahit subkutikuler
dgn vycril no 3.0- Perdarahan sewaktu op ± 300 cc
Instruksi post op- Observasi TNSP, kontraksi, perdarahan- inj. Cefotaxim 1 g / 12jam- inj. Ketorolac /12 jam- Mobilisasi dini
TINJAUAN PUTAKA
DEFINISI SEKSIO SESAREA
Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut (laparotomi) dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).
Lebih dari 85% seksio sesarea dilakukan karena :
• Riwayat seksio sesarea sebelumnya
• Distosia persalinan (persalinan dengan penyulit). Distosia dapat terjadi karena:
- Faktor power
- Faktor passenger
- Faktor passege (jalan lahir)
- Distosia paling banyak terjadi karena abnormalitas dari kekuatan ibu (kontraksi uterus), kelainan jalan lahir, atau besarnya janin)
SC terencana:• Kelainan letak (sungsang
atau melintang)
• Ibu hamil memiliki kelainan atau penyakit kardiovaskular
• Gemelli
• Riwayat seksio karena indikasi yang sama saat ini, atau ditakutkan terjadi ruptur uteri
Indikasi SC gemelli
• Janin pertama letak lintang
• Janin kedua jauh lebih besar dari yang pertama dan dalam posisi lintang
• Bila terjadi prolaps tali pusat
• Plasenta praevia
• Terjadi interlocking pada letak janin 69, anak pertama letak lintang dan anak kedua letak kepala
• Disfungsi uterus hipotonik
• Hipertensi yang diperburuk oleh kehamilan
• Gawat janin
INDIKASI SC ABSOLUT
• IBU Panggul sempit absolut CPD(Ketidakseimbangn
antara ukuran kepala janin dan panggul ibu)
Plasenta previa Ruptura uteri membakat Tumor – tumor jalan lahir
yang menimbulkan obstruksi
Stenosis serviks/vagina
• JANIN Letak lintang Gawat janin
Pembagian tingkatan panggul sempitTingkat I : C.V= 9-10 cm = borderlineTingkat II: C.V = 8-9 cm = relativeTingkat III: C.V = 6-8 cm = ekstrimTingkat IV: C.V = 6 cm = mutlak (absolut)Pembagian menurut tindakanC.V = 11 cm ................ partus biasaC.V = 8-10 cm ............ partus percobaanC.V = 6-8 cm .............. SC primerC.V = 6 cm ................. SC mutlak (absolut)
INDIKASI SC RELATIFIBU
Partus tak maju (his adekuat tapi tidak menunjukkan kemajuan pada pembukaan servik, turunnya kepala dan putar paksi selama 2 jam terakhir).
Preeklampsia dan hipertensi
Gagal induksi
JANIN
Letak bokong Indeks Zatuchini Andros ≤
3, primigravida, janin besar.
Presentasi dahi dan muka (letak defleksi)
Bila reposisi dan cara-cara lain tidak berhasil
Presentasi rangkap
KONTRAINDIKASI SC
ABSOLUT
Pasien menolak
Anemia berat sebelum diatasi
Infeksi pada tempat suntikan
Tekanan intrakranial meninggi
Fasilitas resusitasi minimal
RELATIF
Infeksi sistemik (sepsis, bakteremia)
Infeksi sekitar tempat suntikan
Kelainan neurologis
Kelainan psikis
Penyakit jantung
Nyeri punggung kronis
Jenis SC1. Seksio Sesarea Klasik
-Dilakukan insisi pada segmen atas rahim (SAR). Indikasi seksio sesarea klasik: Bila terjadi kesukaran dalam memisahkan V.U untuk mencapai SBR, misalnya karena
adanya perlekatan-perlekatan akibat pembedahan seksio sesarea yang lalu, atau adanya tumor-tumor di daerah SBR
Janin besar dalam letak lintang Plasenta previa dengan insersi plasenta di dinding depan segmen bawah rahim
2. Seksio Sesarea Transperitoneal Profunda
- Dilakukan insisi pada segmen bawah rahim. Arah insisi pada segmen bawah rahim dapat melintang (transversal) sesuai cara Kerr, atau membujur (sagital) sesuai cara Kronig.
- Supra cervicalis = lower segmen caesarean section
3. Seksio Sesarea diikuti dengan histerektomi = seksio histerektomi
- Setelah janin dan plasenta dilahirkan dari rongga rahim, dilakukan pengangkatan rahim.
JENIS INSISI UTERUS
Angka Ruptur Uteri Berdasarkan Tipe dan Lokasi Bekas Insisi Uterus
VBAC pada keadaan spesial
Keberhasilan VBAC menurut Flamm and GeigerNo. Kriteria Nilai
1 Usia dibawah 40 tahun 2
2 Riwayat persalinan pervaginam:
- sebelum dan setelah seksio sesarea 4
- setelah seksio sesarea pertama 2
- sebelum seksio pertama 1
- Belum pernah 0
3Indikasi seksio sesarea pertama bukan kegagalan kemajua
n persalina
n
1
4 Pendataran serviks pada saat masuk rumah sakit
- > 75% 2
- 25 – 75 % 1
- < 25% 0
5 Pembukaan serviks pada saat masuk rumah sakit ≥ 4 cm 1
Score Angka Keberhasilan
(%)
0-2 42-49
3 59-60
4 64-67
5 77-79
6 88-89
7 93
8-10 95-99
Interpretasi: Nilai 0 – 2 : 49% kemungkinan persalinan pervaginam
Nilai 3 – 8 : 50 – 94% kemungkinan persalinan pervaginam
Nilai 8 – 10: 95% kemungkinan persalinan pervaginam
KOMPLIKASI VBAC
Maternal
Ruptur Uteri
Fetal
HIEPerinatal
Death
Respiratory Morbidity
KOMPLIKASI VBAC Ruptur Uteriadalah robekan pada rahim sehingga rongga uterus dan rongga peritoneum
dapat berhubungan. Menurut cara terjadinya ruptura uteri dibedakan menjadi :Ruptura uteri spontan, yaitu ruptura uteri yang terjadi secara spontan tanpa
intervensi pada uterus yang utuh. Terjadi terutama pada wanita dengan paritas yang tinggi.
Ruptura uteri traumatik, yaitu disebabkan oleh trauma dapat terjadi karena jatuh, kecelakaan seperti tabrakan dan sebagainya.
Ruptura uteri pada parut uterus adalah jenis yang sering ditemukan pada bekas seksio sesarea, terutama jenis klasik.
Ruptur Uteri Imminens Ruptur Uteri
Tampak sakit dan gelisah, Tampak sakit, anemis sampai terjadi
syok
Keadaan Umum Maternal Dapat terjadi dehidrasi Tensi turun, nadi meningkat, suhu
mungkin meningkat
Tensi dapat normal, nadi
meningkat, suhu meningkat
Tampak kesakitan setiap HIS karena
SBR semakin menipis
Palpasi Abdomen Nyeri raba di SBR Bagian janin sudah berada dibawah
kulit abdomen
Tampak dan terasa bagian kontraktil
dan bagian yang pasif
Tanda darah bebas dalam abdomen
Lingkaran bandle makin meningkat Palpasi abdomen terasa nyeri
Auskultasi DJJ Sudah mulai terjadi asfiksia intrauteri
takikardi, bradikardi ireguler, lemah
bahkan kecil, gangguan sirkulasi darah
retroplasenter
Sudah meninggal intrabdomen, karena
plasenta langsung lepas jika saat
rupture uteri diketahui maka masih
mempunyai waktu 5 – 10 menit untuk
menyelamatkan bayi dengan jalan
operasi
Pemeriksaan Dalam
Bagian terendah terfiksir Bagian bawah kosong karena janin
terlempar ke kavum abdomen
Terdapat kaput sukseraneum yang besar Pada rupture uteri inkomplit, artinya
masih diliputi peritoneum maka bagian
terendah mudah di dorong ke bagian atas
Bagian terendah sulit didorong kembali ke
atas
Pada sarung tangan terdapat darah, artinya
darah yang berasal dari rupture uteri
Ketuban dapat bercampur dengan
mekoneum yang artinya janin telah
mengalami asfiksia intrauteri
Ruptur uteri iminens Ruptur uteri
THANK YOU
top related