pesantren dalam era globalisasi
Post on 13-Apr-2017
515 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Oleh Dr. Dinn Wahyudin,MA.Bahan Diskusi
Pada Lokakarya pada Pengembangan Pesantren, 2 November 2015 di Bandung
PENDIDIKAN PESANTREN DALAM ERA GLOBALISASI
PESANTREN Belum ada sebelum abad ke-18 Lembaga pendidikan khas Indonesia Lembaga pendidikan pertama sebelum
kemunculan madrasah Bertahan dan terus berkembang hingga
sekarang Memiliki banyak varian dengan kekhasan
masing-masing Wadah yang tepat untuk menyiapkan
kader agamawan dan kualitas SDM.
PRINSIP PESANTREN (RIDWAN Nashir, 2012 )
PESANTREN
KEBERSAMAAN
PENGABDIAN
MANDIRI
KOLEKTIFITAS
KESEDERHANAAN
KEARIFAN
SUKARELAEKOSENTRISRESTU KIAI
PESANTREN Pesantren atau pondok : Tempat belajar
para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu.
Lembaga pendidikan tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari (Mashutu, 2009)
Tujuan Pendidikan Pesantren1. Mendidik santri agar menjadi seorang muslim yang
bertaqwa kepada Allah SWT. 2. Mendidik santri agar menjadi manusia muslim dan
kader-kader mubaligh yang tangguh, tabah, dan handal.
3. Mendidik santri agar memperoleh kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan.
4. Mendidik santri agar menjadi tenaga-tenaga yang cakap dan dan terampil dalam pembangunan mental dan spiritual.
5. Mendidik santri agar dapat memberi bantuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka usaha pembangunan Indonesia.
Tradisi Pesantren Adanya hubungan yang akrab antara kyai
dengan santrinya. Kepatuhan santri pada kyai. Hidup hemat dan sederhana Suasana pesantren mencerminkan, a.l
kedisiplinan, rasa sosial, ibadah dengan tertib. Sifat ukhuwah dan tolong menolong sangat
tinggi. Kemandirian
Ciri Pesantren (A. Wahid, 2009) Pola kepemimpinan pesantren yang
mandiri, tidak terkooptasi oleh negara. Kitab-kitab rujukan umum yang selalu
digunakan dari berbagai abad. Sistem nilai (value system) yang
digunakan adalah bagian dari masyarakat luas.
PEMBELAJARAN DI PESANTREN Ada tiga metode pengajaran yang umumnya
digunakan di pesantren, yaitu wetonan, sorogan, dan hafalan.
Metode wetonan : metode kuliah dimana para santri mengikuti pelajaran duduk di sekeliling kyai yang menerangkan pelajaran.
Metode sorogan : metode dimana santri menghadap seorang guru atau kyai dengan membawa kitab pelajarannya.
Metode hafalan : metode dimana santri mengahafal teks atau kalimat tertentu dari suatu kitab yang dipelajarinya.
PERSOALAN YANG DIHADAPI PESANTREN ( Assegaff, 2012)
Terbatasnya upaya pembaharuan dalam menyikapi perubahan sosial, politik, dan kemajuan sainsteknologi.
Ilmu-ilmu yang di pelajari dalam institusi pendidikan Islam adalah ilmu klasik, sementara ilmu modern nyaris kurang tersentuh.
Model pembelajaran masih menerapkan banking education.
GLOBALISASI
Perkembangan yang cepat di dalam teknologi, transformasi, dan informasi yang bisa membawa bagian-bagian dunia yang jauh menjadi bisa dijangkau dengan mudah. (Ahmed and Donnan, 1990).
Terjadinya pertemuan dan gesekan nilai-nilai budaya dan agama di seluruh dunia yang memanfaatkan jasa komunikasi, transformasi dan informasi hasil odernisasi di bidang teknologi. (Qordri Azizi, 2008).
TANTANGAN GLOBALISASI Kemampuan daya saing dan keunggulan
kompetitif dalam semua aspek kehidupan;
Perlunya peningkatan Kualitas SDM; Penguasaan Teknologi dan Manajemen Pendidikan (termasuk di dalamnya
Pendidikan pesantren) merupakan strategis dalam peningkatan SDM.
Pendidikan Mempunyai Posisi Strategis dlm
Pengembangan SDM
POSISI PENDIDIKAN (TERMASUK PERAN
PESANTREN)
Human Development Indexin ASEAN + 3 Countries (2011)
COUNTRYCOUNTRYLife Life
ExpectancExpectancy at birth y at birth
(years)(years)
Adult Adult Literacy Literacy
Rate Rate (% ages 15 (% ages 15 and older) and older)
Gross Gross enrolmeenrolment ratio nt ratio
(%)(%)
GDP per GDP per Capita Capita
(PPP US$) (PPP US$) RankRank
JapanJapan 82.282.2 8585 29,251 29,251 77SingaporeSingapore 78.978.9 92.5 92.5 8787 28,077 28,077 2525Korea Rep. Of.Korea Rep. Of. 77.377.3 98.0 98.0 9595 20,499 20,499 2626Brunei DarussalamBrunei Darussalam 76.676.6 92.7 92.7 7777 19,210 19,210 3434MalaysiaMalaysia 73.473.4 88.7 88.7 7373 10,276 10,276 6161ThailandThailand 70.370.3 92.6 92.6 7474 8,090 8,090 7474ChinaChina 71.971.9 90.9 90.9 7070 5,896 5,896 8181PhilippinesPhilippines 70.770.7 92.6 92.6 8282 4,614 4,614 8484INDONESIAINDONESIA 67.267.2 90.490.4 6868 3,609 3,609 108108VietnamVietnam 70.870.8 90.3 90.3 6363 2,745 2,745 109109CambodiaCambodia 56.556.5 73.6 73.6 6060 2,423 2,423 129129MyanmarMyanmar 60.560.5 89.9 89.9 4949 1,027 1,027 130130Lao PDRLao PDR 55.155.1 68.7 68.7 6161 1,954 1,954 133133Source: UNDP - Human Development Report 2006
1. Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berbasis nilai-nilai keagamaan, pendidikan Islam tidak hanya dituntut untuk (i) transfer of islamic values and belief; (ii) transfer of knowledge.2. Pesantren ditantang untuk menyikapi globalisasi secara kritis dan bijak, dengan mencari solusi yang bisa mencerahkan umat.
CAPACITY BUILDING BAGI PESANTREN
Tahap pra format : pesantren yg belum memiliki satuan pendidikan formal.
Tahap formalitas : bagi pesantren yang sudah memiliki sumber daya pendidikan secara minimal.
Tahap transitional : Pesantren yang sedang menuju ke arah pelayanan minimal pendidikan yang lebih bermutu.
Tahap otonomi : pesantren yang sudah berkembang dan menyelenggarakan pendidikan bermutu.
CATATAN AKHIR Kontribusi pesantren yang sangat besar
terhadap bangsa ini dan tidak perlu diperdebatkan lagi.
Globalisasi sebagai keniscayaan. Pesantren harus memandang globalisasi sebagai tantangan dan bukan ancaman.
Perlu reorientasi Pesantren ke arah peningkatan sumberdaya umat muslim Indonesia.
Daftar Pustaka Khozin. 2006. Jejak-jejak Pendidikan Islam di
Indonesia Rekonstruksi Sejarah Untuk Aksi. Malang : UMM Press.
Nata, Abidudin. H dkk. 2001. Sejarah pertumbuhan dan Perkembangan Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta : PT. Grasindo.
Qomar, Mujahid Prof. Dr. 2006. Pesantren Dari Transformasi Metodologi Menuju Demokratisasi Institusi. Jakarta : Erlangga
Kemenag RI. 2012. Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah. Jakarta: Kemenag
top related