perencanaan pelapisan tambah pada perkerasan kaku

Post on 04-Jul-2015

460 Views

Category:

Education

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Jika perkerasan kaku telah mencapai akhir dari masa layannya, sehingga tidak mampu lagi untuk menahan beban lalu lintas yang berada di atasnya, maka ada dua pilihan untuk meningkatkan kemampuan perkerasan kaku tersebut, yaitu dengan rekonstruksi atau mengganti perkerasan tersebut dengan perkerasan beton yang baru, ataupun dengan pelapisan tambah (overlay) pada perkerasan beton yang sudah ada.

TRANSCRIPT

Perencanaan Pelapisan Tambah Pada Perkerasan Kaku

Kelompok 1

Adam Dwi R (10312105)Januari Y (13312907)Vikri Rizky F (17312586)

Pelapisan Tambahan (overlay)

Pendahuluan

Jika perkerasan kaku telah mencapai akhir dari masa layannya, sehingga tidakmampu lagi untuk menahan beban lalu lintas yang berada di atasnya, maka adadua pilihan untuk meningkatkan kemampuan perkerasan kaku tersebut, yaitudengan rekonstruksi atau mengganti perkerasan tersebut dengan perkerasanbeton yang baru, ataupun dengan pelapisan tambah (overlay) pada perkerasanbeton yang sudah ada. Dengan adanya overlay diharapkan dapat meningkatkanmasa layan dari perkerasan lama dan juga dapat menambah kapasitas struktur,mengurangi pemakaian peralatan untuk pemeliharaan atau maintenance, sertamenghemat biaya.

Tipe Kerusakan Pada Perkerasan Kaku

(a). Deformasi (deformation).

(b). Retak (cracking).

(c). Kerusakan pengisi sambungan (joint seal defects).

(d). Rompal/gompal (spalling).

(e). Kerusakan bagian tepi slab (edge drop-off).

(f). Kerusakan tekstur permukaan (surface texture defects).

(g). Berlubang (pot hole).

(h). Ketidakcukupan drainase permukaan perkerasan.

Perencanaan Lapis Tambah dengan Metode AASHTO 1993

Salah satu metode perencanaan untuk tebal perkerasan jalan yang sering digunakan adalahmetode AASHTO’93. Metode ini sudah dipakai secara umum di seluruh dunia untuk perencanaanserta di adopsi sebagai standar perencanaan di berbagai negara. Metode AASHTO’93 ini padadasarnya adalah metode perencanaan yang didasarkan pada metode empiris. Parameter yangdibutuhkan pada perencanaan dengan menggunakan metode ini antara lain adalah :

a. Structural Number

b. Lalu Lintas

c. Reliability

d. Faktor Lingkungan

e. Serviceability

Pelapisan Tambah Langsung (Bonded)

Berdasarkan AASHTO 1993 untuk pelapisan ini dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :

DOV = A(DT – Deff)

dimana :

DOV = Tebal lapisan tambah perkerasan

DT = Tebal perkerasan yang diperlukan jika perkerasan baru dibangun pada subgrade lama

Deff = Tebal efektif dari perkerasan induk

Pelapisan Tambah dengan Pemisah (Unbonded)

Berdasarkan AASHTO 1993 untuk pelapisan ini dapat dituliskan persamaan sebagai berikut :

(DOL)2 = (DT)2 – (Deff)2

dimana :

DOL = Tebal lapis tambah perkerasan

DT = Tebal perkerasan yang diperlukan jika perkerasan baru dibangun pada subgrade lama

Deff = Tebal efektif dari perkerasan induk

Prosedur Untuk Menentukan Tebal Perkerasan (DT) pada Perkerasan Kaku berdasarkaan AASHTO 1993

1. Tentukan tebal plat sekarang (existing)

2. Tentukan modulus retak (modulus of rupture) berkisar 600-800 psi

3. Type bahunya terikat atau tidak

4. Tentukan modulus Elastis beton (3 juta- 8 juta psi)

5. Menentukan faktor transfer beban via tabel, (3.2 – 4.0 untuk perkerasan beton bertulang bersambung dan, 2 - 2.6 untuk perkerasan beton bertulang menerus).

c

2

c

0,6 ' (MR dan f ' dalam MPa)

7,5 ' (MR dan f ' dalam lb/in

c

c

MR f

MR f

c c

2

c c

4730 ' (E dan f ' dalam MPa)

457.000 ' (E dan f ' dalam lb/in )

c c

c c

E f

E f

Contoh Perhitungan Dengan Metode AASHTO 1993Diketahui data parameter rencana sebagai berikut :CBR Tanah dasar : 4%Kuat tarik lentur (fcf) : 4.0 Mpa = 580 lb/in2Bahu jalan : Ya (Beton)Ruji (Dowel) : Ya

Data lalu lintas harian rata-rata :Mobil Penumpang = 1640 buah/hariBus = 300 buah/hariTruk 2As kecil = 650 buah/hariTruk 2As besar = 780 buah/hariTruk 3As = 300 buah/hariTruk Gandeng = 10 buah/hari

Pertumbuhan lalu lintas (i) : 5% pertahunUmur Rencana (UR) : 20 tahunFaktor lalu lintas rencana : 0,7

Direncanakan perkerasan beton semen untuk jalan 2 lajur 1 arah untuk Jalan Arteri.Diminta : Tentukan tebal lapis perkerasan dan tebal lapis tambah perkerasan beton di atas beton semen dengan lapis pemisah dan tambah langsung berdasarkan Peraturan AASHTO 1993.

Kesimpulan

• Hasil pelapisan tambah langsung (bonded concrete) untuk kondisi perkerasan yang mengalami retak awal diperoleh sebesar 5 cm.

• Hasil pelapisan tambah langsung (bonded concrete) untuk kondisi perkerasan yang mengalami rusak secara struktur diperoleh sebesar 8 cm.

• Hasil pelapisan tambah dengan pemisah (unbonded concrete) untuk kondisi perkerasan yang mengalami retak awal diperoleh sebesar 11 cm.

• Hasil pelapisan tambah dengan pemisah (unbonded concrete) untuk kondisi perkerasan yang mengalami rusak secara struktur diperoleh sebesar 15 cm.

Terimakasih

top related