pengantar adm kes

Post on 07-Feb-2017

81 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SUB SISTEM PELAYANAN KESEHATAN…Sub sistem pelayanan kesehatan I:DefinisiSyarat pokok pelayanan kesehatanPelayanan kesehatan menyeluruh dan

terpaduStratifikasi pelayanan kesehatan

Sub sistem pelayanan kesehatan II:Sistem rujukan Program menjaga mutu

Pelayanan kedokteranPelayanan rawat jalanPelayanan gawat daruratRumah sakitPelayanan dokter keluargaPelayanan kesmas dan puskesmas

SUB SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

Sebelum mempelajari system pelayanan kesehatan lebih lanjut, terlebih dahulu kita memahami teori tentang system karena akan memudahkan kita dalam memecahkan persoalan yang ada dalam system …

Apa Itu Sistem…??

Komponen yang ada dalam sistem..??input, proses, output, dampak, umpan balik, dan lingkungan

SISTEM PELAYANAN KESEHATANDefinisi Pelayanan Kesehatan...

Pelayanan Kesehatan…  Menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo

adalah sebuah sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan sasaran masyarakat.

MACAM SISTEM PELAYANAN KESEHATANBentuk dan jenis pelayanan kesehatan ada

bermacam-macam, namun jika disederhanakan dibagi menjadi :

1. Pelayanan kedokteran.2. Pelayanan kesehatan masyarakat

TINGKAT PELAYANAN KESEHATANFive levels of prevention (Leavel and

Clark)health promotionPerlindungan khusus (specific

protection).Diagnosa dini dan pengobatan

segera/early diagnosis and prompt treatment.

Pembatasan kecacatan/disability limitation.

Rehabilitasi/rehabilitation.

Tingkat Pelayanan Kesehatan…Pelayanan kesehatan tingkat pertama

(primary health services)Pelayanan kesehatan tingkat kedua

(secondary health services)Pelayanan kesehatan tingkat ketiga

(tertiary health services)

 SYARAT POKOK PELAYANAN KESEHATAN Tersedia dan berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat berkesinambungan (continuous).

Dapat diterima dan wajar

dapat diterima (acceptable) oleh masyarakat serta bersifat wajar (appropriate). Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan, kepercayaan masyarakat

Mudah dicapaiSyarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang dimaksud disini terutama dari sudut lokasi. Dengan demikian untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan sarana kesehatan menjadi sangat penting

Mudah dijangkauSyarat pokok pelayanan kesehatan yang ke empat adalah mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat.

Syarat pokok pelayanan kesehatan yang kelima adalah yang bermutu (quality). Merujuk pada:

kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan,

Memuaskan Tata cara penyelenggaraannya sesuai

dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

Faktor yg mempengaruhi pelayanan kesehatan… Tiga faktor yang mempengaruhi

pelayanan kesehatan menurut asrul azwar (1996). 

Pertama, unsur masukan meliputi tenaga medis, dana dan sarana yang tersedia sesuai kebutuhan. 

Kedua, unsure lingkungan meliputi kebijakan, organisasi dan manajemen.

 Ketiga, unsur proses meliputi tindakan medis dan tindakan non medis sesuai standar profesi yang telah ditetapkan.

Masalah Pelayanan Kesehatan

sebagai akibat perkembangan ilmu dan tekhnologi kedokteran kelima persyaratan pokok pelay kesehatan sering kali tidak dipenuhi. Dengan telah berkembangnnya ilmu dan teknologi, terjadi beberapa perubahan dalam pelayanan kesehatan.

 Perubahan yang seperti ini memang mendatangkan banyak keuntungan seperti misalnya meningkatnya mutu pelayanan yang dapat dilihat dari makin menurunnya angka kesakitan, cacat, dan kematian serta meningkatnya umur harapan hidup rata-rata.

Tetapi di sisi lain, perubahan ini ternyata juga mendatangkan banyak masalah :

fragmented health services, Terkotak-kotaknya pelayanan kesehatan

Berubahnya sifat pelayanan kesehatan:Makin renggangnya hubungan dokter

dan pasien Makin mahalnya biaya kesehatan,

menyulitkan masyarakat dalam menjangkau pelayanan kesehatan.

Menyadari bahwa pelayanan kesehatan yang berkotak-kotak bukanlah pelayanan kesehatan yang baik, maka berbagai pihak berupaya mencari jalan keluar yang sebaik-baiknya. Salah satu dari jalan keluar tersebut ialah memperkenalkan kembali bentuk pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu (comprehensive and integrated health services).

Pelayanan Kesehatan Terpadu…Pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan

terpadu adalah  pelayanan kesehatan yang berhasil memadukan barbagai upaya kesehatan yang ada di masyarakat yakni, peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu apabila kelima jenis pelayanan ini diselenggarakan bersamaan. 

pelayanan kesehatan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic approach).

Jadi tidak hanya memperhatikan keluhan penderita saja, tetapi juga berbagai latar belakang social ekonomi, social budaya, psikologis, dan lain sebagainya.

Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan terpadu apabila pendekatan yang dipergunakan memperhatikan berbagai aspek kehidupan  dari para pemakai jasa pelayanan kesehatan.

Sistem Rujukan

suatu jaringan sistem pelayanan kesehatan dengan penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya suatu masalah kesehatan masyarakat baik secara vertikal maupun horizontal …

Tujuan Khusus :Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan

klinik yang bersifat kuratif dan rehabilitatif Dihasilkannya upaya kesehatan

masyarakat yang bersifat promotif dan preventif

Jenis Rujukan

1.Rujukan Medik :

Konsultasi penderita untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan operatif

Pengiriman bahan spesimen untuk pemeriksaan laboratorium

mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompeten atau yang lebih ahli untuk pelayanan kesehatan

 

2. Rujukan Kesehatan yaitu rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif, promotif, meliputi:

Survei Epidemiologi dan pemberantasan penyakit Pemberian pangan dalam kelaparan dalam suatau

wilayah kerja Penyidikan sebab-sebab keracunan, bantuan

teknologi, dan penangan keracunan . Pemeriksaan spesimen air di laboratorium

kesehatan

Langka langka dalam peningkatan pelayanan rujukanMeningkatkan mutu pelayanan di puskesmas

dalam menampung rujukan dari puskesmas pembantu dan pos kesehatan, posyandu

Mengadakan pusat rujukan dengan mengadakan ruang tambahan bagi pasien yang gawat darurat 

Meningkatkan sarana komunikasi antara unit-unit pelayanan kesehatan

Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan yang memadai baik rujukan medik ataupun rujukan kesehatan

Meningkatkan upaya dana sehat untuk menunjang pelayanan rujukan 

ADMINITRASI DAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA

Manajemen yang diterapkan di jajaran Departemen Kesehatan, lebih mengacu kepada konsep yang disampaikan G. Terry, yaitu melalui fungsi-fungsi ; perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan pelaksanaan (actuating), pengawasan dan pengendalian (controlling).(4)

Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar ada 4 (P O A C)

Perencanaan…memegang peranan yang sangat strategis

dalam keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. ..

Terdapat beberapa jenis perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaituperencanaan pengadaan obat dan logistik, yang

disusun berdasarkan pola konsumsi dan pola epidemiologi,

perencanaan tenaga professional kesehatan, misalnya ; tenaga perawat dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ; ketergantungan pasen, beban kerja, dll.

Pengorganisasian…Pengorganisasian merupakan upaya

untuk menghimpun semua sumber daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan kesehatan di rumah sakit, sama dengan di organisasi lainnya.

Penggerakan pelaksanaan (Actuating)

manajemen rumah sakit hampir sama dengan hotel atau penginapan,

RS pengunjungnya adalah orang sakit (pasien) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota keluarganya yang sedang dirawat. 

Aspek yg mempengaruhi actuating di RS…Kompleksitas fungsi penggerakan

pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu :

sifat pelayanan dan SDM Rumah sakit

Sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan kemungkinan ; Sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat

dan meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan

untuk kepuasan pasen dan keluarganya.

Kompleksnya Pelaksanaan fungsi actuating ini karena tenaga (SDM) yang bekerja di RS terdiri dari berbagai jenis profesi.

Pengawasan dan pengendalian

Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan adanya standar kinerja yang jelas.  Dari standar tersebut dapat ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ; perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif.

Program Menjaga Mutu (Quality Assurance Program)

Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (Crosby,1984).

Program menjaga mutu adalah suatu upaya yang

berkesinambungan, sistematis dan objektif dalam memantau dan menilai pelayanan yang diselenggarakan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, serta menyelesaikan masalah yang ditemukan untuk memperbaiki mutu pelayanan (Maltos & Keller,1989).

Program menjaga mutu adalah suatu proses untuk memperkecil kesenjangan antara penampilan yang ditemukan dengan keluaran yang diinginkan dari suatu sistem, sesuai dengan batas-batas teknologi yang dimiliki oleh sistem tersebut (Ruels & Frank,1988).

Program menjaga mutu adalah suatu upaya terpadu yang mencakup identifikasi dan penyelesaian masalah pelayanan yang diselenggarakan, serta mencari dan memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan (The American Hospital Association, 1988).

Program menjaga mutu adalah suatu program berlanjut yang disusun secara objektif dan sistematis dalam memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan, menggunakan berbagai peluang yang tersedia untuk meningkatkan pelayanan yang diselenggarakan serta menyelesaikan berbagai masalah yang ditemukan (Joint Commission on Acreditation of Hospitals, 1988).

Dari Pengertian pokok yang dimaksud paling tidak mencakup 3 rumusan utama:

Kegiatan yang akan dilakukan, Karakteristik kegiatan yang akan dilakukan, Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan

kegiatan tersebut

Mampaat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan

kesehatan

lebih meningkatkan efesiensi pelayanan kesehatan

Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

Dapat melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum.

Syarat Bersifat khas.

Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus bersifat khas, dalam arti jelas sasaran, tujuan dan tata cara pelaksanaannya serta diarahkan hanya untuk hal-hal yang bersifat pokok saja. Dengan adanya syarat seperti ini, maka jelaslah untuk dapat melakukan program menjaga mutu yang baik perlu disusun dahulu rencana kerja program menjaga mutu.

Mampu melaporkan setiap penyimpangan.Syarat kedua yang harus dipenuhi ialah

kemampuan untuk melaporkan setiap penyimpangan secara tepat, cepat dan benar. Untuk ini disebut bahwa suatu program menjaga mutu yang baik seyogianya mempunyai mekanisme umpan balik yang baik.

Fleksibel dan berorientasi pada masa depan.

Syarat ketiga yang harus dipenuhi ialah sifatnya yang

fleksibel dan berorientasi pada masa depan. Program menjaga mutu yang terlau kaku dalam arti tidak tanggap terhadap setiap perubahan, bukanlah program menjaga mutu yang baik.

Mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi.

Syarat keempat yang harus dipenuhi ialah harus mencerminkan dan sesuai dengan keadaan organisasi. Program menjaga mutu yang berlebihan, terlalu dipaksakan sehingga tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, tidak akan ekonomis dan karena itu bukanlah suatu program yang baik.

Mudah dilaksanakan.Syarat kelima adalah tentang kemudahan pelaksanaannya, program menjaga mutu mandiri (Self assesment). Yang dilakukan secara langsung, dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang melaksanakan pelayanan kesehatan .

Mudah dimengerti.Syarat keenam yang harus dipenuhi ialah tentang kemudahan pengertiannya. Program menjaga mutu yang berbelit- belit atau yang hasilnya sulit dimengerti, bukanlah suatu program yang baik.

UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MUTU PELAYANAN

Mutu pelayanan kesehatan sebenarnya menunjuk pada penampilan (performance) dari pelayanan kesehatan yang dikenal dgn istilah output, yaitu hasil akhir kegiatan dari tindakan dokter dan tenaga profesi lainnya terhadap pasien, dalam arti perubahan derajat kesehatan dan kepuasan baik positif maupun sebaliknya.

baik atau tidaknya keluaran tersebut sangat dipengaruhi oleh proses (process), masukan (input) dan lingkungan (environment). Maka jelaslah bahwa baik atau tidaknya mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur tersebut. Maka untuk menjamin baiknya mutu pelayanan kesehatan ketiga unsur ini harus diupayakan sedemikian rupa agar sesuai dengan standar dan atau kebutuhan.

BENTUK PROGRAM MENJAGA MUTU

1) Program Menjaga Mutu Prospektif (Prospective Quality Assurance) Adalah program menjaga mutu yang

diselenggarakan sebelum pelayanan kesehatan.

Bentuk ini perhatian utama lebih ditunjukkan pada standar masukan dan standar lingkungan yaitu pemantauan dan penilaian terhadap tenaga pelaksana, dana, sarana, di samping terhadap kebijakan, organisasi, dan manajemen institusi kesehatan.

Prinsip pokok program menjaga mutu prospektif sering dimanfaatkan dan tercantum dalam banyak peraturan perundang- undangan, di antaranya :

Standardisasi (Standardization),Perizinan (Licensure), Sertifikasi (Certification), Akreditasi (Accreditation).

2).Program menjaga mutu konkuren (Concurent quality assurance)

Adalah Program menjaga mutu yang diselenggarakan bersamaan dengan pelayanan kesehatan.

Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar proses, yakni memantau dan menilai tindakan medis: keperawatan, kebidanan dan non medis yang dilakukan.

3). Program Menjaga Mutu Restrospektif (Retrospective Quality Assurance)

Adalah program menjaga mutu yang diselenggarakan setelah pelayanan kesehatan.

Pada bentuk ini perhatian utama lebih ditujukan pada standar keluaran, yakni memantau dan menilai penampilan pelayanan kesehatan

obyek yang dipantau dan dinilai bersifat tidak langsung, dapat berupa hasil kerja pelaksana pelayanan .atau berupa pandangan pemakai jasa kesehatan.

Contoh program menjaga mutu retrospektif :Record review, survei klien .

METODA YANG DIGUNAKAN PADA PROGRAM MENJAGA MUTU

Untuk mengukur dan menilai mutu asuhan dilaksanakan melalui berbagai metoda sesuai kebutuhan.

Audit adalah pengawasan yang dilakukan terhadap masukan, proses, lingkungan dan keluaran apakah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Audit dapat dilaksanakan konkuren atau retrospektif, dengan menggunakan data yang ada (rutin) atau mengumpulkan data baru. Dapat dilakukan secara rutin atau merupakan suatu studi khusus.

Review merupakan penilaian terhadap pelayanan yang diberikan, penggunaan sumber daya, laporan kejadian/kecelakaan seperti yang direfleksikan pada catatan-catatan. Penilaian dilakukan baik terhadap dokumennya sendiri apakah informasi memadai maupun terhadap kewajaran dan kecukupan dari pelayanan yang diberikan.

Survey dapat dilaksanakan melalui kuesioner atau interview secara langsung maupun melalui telepon, terstruktur atau tidak terstruktur. Misalnya : survei kepuasan pasien.

Observasi terhadap asuhan/pelayanan pasien, meliputi observasi terhadap status fisik dan perilaku pasien

PELAYANAN KESEHATAN YANG BERMUTU

Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat

kepuasan rata-rata penduduk, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.

Sekalipun aspek kepuasan tersebut telah dibatasi hanya yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk yang menjadi sasaran utama pelayanan kesehatan , namun karena ruang lingkup kepuasan memang bersifat sangat luas, menyebabkan upaya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tidaklah semudah yang diperkirakan. seperti juga mutu pelayanan, dimensi kepuasan pasien sangat bervariasi sekali.

Secara umum dimensi kepuasan tersebut dapat dibedakan atas 2 macam:

1). Kepuasan yang mengacu pada penerapan standar dan kode etik profesi.

Penilaian terhadap kepuasan: Hubungan tenaga kesehatan dan

pasien Kenyamanan pelayanan (Amenitis).

Kebebasan melakukan pilihan (Choice).Pengetahuan dan kompetensi teknis

(Scientifik knowledge and technical skill).Efektifitas pelayanan (Effectives).Keamanan tindakan (Safety).

2).Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan.

ukuran-ukuran pelayanan kesehatan yang bermutu lebih bersifat luas, karena didalamnya tercakup penilaian kepuasan pasien mengenai hal-hal sbb:

Ketersediaan pelayanan kesehatan (Available).Kewajaran pelayanan kesehatan (Appropriate). Kesinambungan pelayanan kesehatan (Continue).Penerimaan pelayanan kesehatan (Acceptable). Ketercapaian pelayanan kesehatan (Accesible). Keterjangkauan pelayanan kesehatan (Affordable). Efesiensi pelayanan kesehatan (Efficient).Mutu pelayanan kesehatan (Quality).

THANK YOU

top related