metode pengembangan partisipasi
Post on 07-Jul-2015
52 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1. Penggalian atau pengembangan partisipasi antara lain dapat di kaji dalam
perspektif pembangunan masyarakat
a. Pengertian dari pembangunan masyarakat
1. Menurut Bhattacarya, Pengembangan Masyarakat adalah Pengembangan
manusia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan kemampuan
manusia untuk mengontrol lingkungannya. Pengembangan masyarakat
merupakan usaha membantu manusia mengubah sikapnya terhadap
masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Manusia didorong
untuk mampu membuat keputusan, mengambil inisiatif dan mampu berdiri
sendiri.
2. Menurut Betten, Pengembangan Masyarakat bertujuan mempengaruhi
perikehidupan rakyat jelata dimana keberhasilannya tergantung sekali pada
kemauan masyarakat untuk aktif bekerjasama.
3. Menurut Yayasan Indonesia Sejahtera, Pengembangan Masyarakat adalah
usaha-usaha yang menyadarkan dan menanamkan pengertian kepada
masyarakat agar dapat menggunakan dengan lebih baik semua
kemampuan yang dimiliki, baik alam maupun tenaga, serta menggali
inisiatif setempat untuk lebih banyak melakukan kegiatan investasi dalam
mencapai kesejahteraan yang lebih baik.1[2]
4. Menurut Com.Dev. Handbook, Pengembangan Masyarakat adalah evolusi
terencana dari aspek ekonomi, sosial, lingkungan dan budaya yang ada
dalam masyarakat. Dia adalah sebuah proses dimana anggota masyarakat
melakukan aksi bersama dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
bersama.
b. Karakteristik dari pengembangan masyarakat
Tata kelola pengembangan masyarakat dapat diilustrasikan dengan bentuk
segitiga. Bentuk ini mendeskripsikan tiga pilar pengembangan masyarakat
diantaranya Collective Action Sector (LSM, koperasi), public sector (pemerintah),
dan private sector (swasta). Bila menyinggung soal Corporate Social
Responsibility (CSR), diantara ketiga pilar tersebut, private sector-lah yang mulai
memainkan perannya dalam pengembangan masyarakat berdasarkan pola-pola
bisnis. CSR diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia sebagai tanggung jawab sosial
perusahaan.
2. Strategi Intervensi dalam Pengembangan masyarakat pada pokoknya
dapat dipilah atas strategi intervensi direktif dan strategi intervensi
indirektif
a. Perbedaan segi teknis
Pengembangan masyarakat pada masa lalu belum berjalan terlalu baik,
dikarenakan beberapa masalah yang mengahalangi. Permasalahan ini umumnya
terjadi dari segi sosial dan kesejahteraan ekonomi masayarakat, dimana
masyarakat hanya dijadikan sebagai obyek oleh pemerintah dalam pengembangan
masyarakat bukan dijadikan subyek. Terkait dengan hal ini pula, pengembangan
masyarakat masih terpaku pada profesi dari praktisi pengembangan masyarakat.
Sehingga metode yang digunakan dalam pengembangan masyarakat bukanlah
didasarkan pada karakteristik masyarakat namun didasarkan pada profesi.
Pada negara kesejahteraan terdapat banyak masalah yang menyebabkan tingkat
pelayanan masyarakat berkurang. Mulai dari ekonomi, sosial, budaya, dan politik
yang membuat negara kesejahteraan sampai kepada titik krisis ekologi. Banyak
pendapat para ahli yang menyatakan bahwa konsep dari system negara
kesejahteraan tidak berkelanjutan. Mereka pun memberikan tanggapan-tanggapan
tentang permasalahan yang dihadapi Negara kesejahteraan. Namun dari solusi
tersebut terdapat juga ketidakcukupan yang disampaikan oleh beberapa kelompok
ahli lain. Disebutkan bahwa strategi new right, neoliberalisme, dan koporatisme
tidak akan membantu memecahkan masalah namun akan membawa kepada
permasalahan ketidakadilan dan masalah sosial.
Selain beberapa permasalahan yang dikemukakan diatas, terdapat satu hal lagi
yang melatarbelakangi masalah ini, yaitu terkait dengan perkembangan ekonomi.
Jika dilihat dari beberapa decade kebelakang sampai sekarang ini tentunya sudah
banyak terjadi perubahan yang signifikan. Perubahan-perubahan ekonomi yang
terjadi dalam suatu Negara tentunya akan mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Aspek kehidupan inilah yang nantinya pula akan sangat berperan dalam
penentuan keberhasilan pengembangan masyarakat yang dilakukan kepada
masyarakat.
b. kelebihan dan kelemahan strategi intervensi pengembangan masyarakat
Kelebihan :
· Pembangunan masyarakat langsung mencakup data seluruh organisasi
· Kerangka Program akan lebih terstruktur
· Penyimpanan data menjadi terpusat
· Kontrol informasi dapat dilakukan secara tersentralisasi
Kelemahan :
· Waktu implementasi lebih lama
· Risiko kegagalan relatif tinggi karena kerumitannya.
· Membutuhkan biaya yang relatif besar
3. salah satu unsur pokok dalam pengembangan masyarakat adalah para
pekerja sosial atau pekerja masyarakat
a. pengertian dari pekerja sosial atau pekerja masyarakat dalam konteks
pengembangan masyarakat
Profesi yang memberikan pertolongan pelayanan sosial kepada individu,
kelompok dan masyarakat dalam peningkatan keberfungsian sosial mereka dan
membantu memecahkan masalah-masalah sosial mereka disebut dengan pekejaan
sosial, atau pekerjaan sosial adalah seseorang yang memiliki profesi dalam
membantu orang memecahkan masalah-masalah dan mengoptimalkan
keberfungsian sosial individu, kelompok dan masyarakat serta mendekatkan
mereka dengan sistem sumber.
Pekerja sosial dalam menjalankan tugas berada dalam naungan badan-badan sosial
yang bergerak dalam pelayanan-pelayanan sosial .Dalam mejalankan profesinya
seorang pekerja sosial bekerja dengan menggunakan teknik-teknik dan metode-
metode tertentu yang disesuaikan dengan masalah-masalah yang akan
diselesaikan, pemilihan teknik dan metode harus tepat guna bagi klien.
Menurut pendapat Max Siporin, D.S.W (1975:3) mengartikan pekerjaan sosial
sebagai berikut:“Social work is defined as social institutional method of helping
people to prevent and resolve their social problems, to restore and enhance their
social functiong” (Pekerjaan sosial sebagai metode yang bersifat sosial dan
institusional untuk membantu orang mencegah dan memecahkan masalah-masalah
mereka serta untuk memperbaiki dan meningkatkan keberfungsian sosial mereka).
Selaras dengan pendapat yang dikemukan oleh Max Siporin, maka yang dimaksud
dengan pekerjaan sosial adalah suatu profesi sosial yang dan berbadan hukum
yang memiliki bertujuan membantu individu, kelompok dan masyarakat dalam
proses pemecahan masalah-masalah sosial dan mencarikan alternatif-alternatif
pemecahan masalah yang berfungsi sebagai penguatan agar masalah yang telah
teratasi tidak muncul lagi dan berkembang dengan menimbulkan masalah sosial
lain.
Dalam menjalankan profesi pertolongan seorang pekerja sosial tidak terlepas dari
konteks sosial tempat tinggal klien yang bermasalah, yang dikatakan klien
bermasalah adalah individu, kelompok dan masyarakat yang tidak mampu
melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar atau mengalami hambatan-
bambatan dan tidak mampu membawakan peranan-peranan sosial sesuai yang
diharapkan oleh masyarakat dimana mereka tinggal (kemampuan berinteraksi
sosial memiliki dampak yang luas pada kehidupan klien).
b. jenis / bidang keahlian atau kompetensi dalam pengembangan
masyarakat
syarakat setempat adalah mitra perubahan kami di lapangan. Kami memfasilitasi
masyarakat dalam merestorasi lahan basah mereka yang telah rusak,
menghentikan kegiatan mereka yang merusak (misalnya pembalakan dan
perburuan) dan menyediakan kredit mikro kepada mereka. Dengan demikian,
kami membantu menyediakan kesempatan bagi masyarakat setempat untuk
menciptakan kegiatan-kegiatan alternatif dan berkesinambungan yang
memberikan pendapatan. Melalui cara ini, kami memastikan masyarakat setempat
memperoleh manfaat dan kegiatan konservasi yang mereka lakukan akan
berlangsung untuk jangka yang panjang.
Yang paling tahu soal wilayah mereka sendiri adalah masyarakat setempat dan
merekalah yang seharusnya memperoleh manfaat utama dari kegiatan konservasi
di lapangan. Jika masyarakat lokal tidak terlibat atau tidak memperoleh manfaat
dari, seperti misalnya kegiatan restorasi wilayah lahan gambut, peluangnya akan
sangat besar bahwa kegiatan pengrusakan lahan gambut akan terus berlanjut. Hal
tersebut tentu saja akan meniadakan keberlanjutan jenis kegiatan apapun di
lapangan.
4. pengertian dari kebutuhan masyarakat
Manusia setiap hari dihadapkan pada berbagai kebutuhan. Kebutuhanmu tentu
berbeda dengan kebutuhan ibumu, begitu juga usaha untuk memenuhinya.
Sebagai pelajar, kamu mempunyai kebutuhan alat-alat tulis, tas sekolah, dan
sepatu. Di samping itu, mungkin kamu juga memerlukan computer dan kendaraan
bila sekolahmu jauh, serta hiburan atau bermain dengan teman-temanmu. Nah,
betapa beragamnya kebutuhan tersebut. Itu baru kebutuhan dari pihak kamu,
belum kebutuhan ibu, bapak, atau saudaramu yang lain.
Dari kenyataan di atas menunjukkan bahwa kebutuhan manusia beraneka ragam
dan sifatnya tidak terbatas, baik kebutuhan secara fisik maupun secara rohani
yang semuanya memerlukan pemenuhan. Akan tetapi, keragaman kebutuhan
manusia tersebut tidak semuanya dapat dipenuhi dengan alat pemuas kebutuhan
yang ada. Untuk itulah manusia perlu menyusun skala prioritas kebutuhan yang
harus dipenuhi agar tercapai kemakmuran.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa kebutuhan adalah keinginan
manusia atas barang dan jasa yang beraneka ragam untuk dapat terpenuhi dengan
alat atau sarana yang ada, sehingga tercapai kemakmuran.
Berdasarkan pengertian yang telah kamu dapatkan, maka kebutuhan manusia
dapat dibagi menurut intensitas, sifat, waktu penggunaan, dan subjek atau
konsumennya.
5. keterkaitan antara partisipasi sosial, pengembangan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat
Pengembangan masyarakat di Indonesia bukan suatu hal yang baru. Hal ini karena
sejak mencapai kemerdekaan, istilah pembangunan mendapat tempat yang sangat
besar dalam pembentukan Negara bangsa. Pada saat dinamika pembangunan
demikian rancaknya pada masa orde baru, pengembangan masyarakat mengambil
posisi dan kontribusi penting. Meski demikian, pemberdayaan masyarakat kurang
mendapat perhatian karena kendali pembangunan banyak berasal dari pemerintah
melalui berbagai kebijakan dan program pembangunan (top down). Setelah orde
baru berakhir dan era reformasi dimulai, dimana kebebasan dan hak asasi manusia
menjadi primadona setidaknya dalam wacana pembangunan maka tema-tema
seperti pemberdayaan, penguatan kapasitas, kelembagaan lokal, kearifan local,
modal sosial dan inisiatif lokal demikian bergema dan mewarnai diskusi akademik
mengenai pembanguan dan pengembangan masyarakat. Sayangnya tema-tema itu
masih banyak dibahas dalam diskusi daripada diimplementasikan dalam kebijakan
dan program pembangunan nasional, daerah maupun di tingkat masyarakat local
(grassroots). Pembahasan dalam diskusipun sering sepotong-potong karena
informasi berkenaan dengan tema-tema itu masih sangat terbatas.
6. teknik – teknik identivikasi masalah dan kebutuhan masyarakat dalam
rangka perencanaan strategis maupun operasional pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat
a. metode PRA
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi
Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan masyarakat
secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam rangka merumuskan
perencanaan dan kebijakan secara nyata. Metode dan pendekatan ini semakin
meluas dan diakui kegunaannya ketika paradigma pembangunan berkelanjutan
mulai dipakai sebagai landasan pembangunan di negara-negara sedang
berkembang. Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, manusia
ditempatkan sebagai inti dalam proses pembangunan. Manusia dalam proses
pembangunan tidak hanya sebagai penonton tetapi mereka harus secara aktif ikut
serta dalam perencanaa, pelaksanaan, pengawasan dan menikmati hasil
pembangunan. Metode dan pendekatan yang tampaknya sesuai dengan tuntutan
paradigma itu adalah metode dan pendekatan yang partisipatif.
Metode PRA mulai menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an yang merupakan
bentuk pengembangan dari metode Pemahaman Cepat Kondisi Pedesaan (PCKP)
atau Rapid Rural Appraisal (RPA) yang menyebar pada tahun 1980-an. Kedua
metode tersebut saling berhubungan etar dan masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya dan bisa saling melengkapi. Namun dalam
perkembangannya, metode PRA banyak digunakan dalam proses pelaksanaan
program pembangunan secara partisipatif, baik pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, maupun pengawasannya.
b. Nominal Group process atau teknik van den delbecq
erencanaan atau rencana ditetapkan setelah menentukan masalah, menetapkan
rencana yaitu langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah
yang ditemui. Rencana dapat disusun setelah mengetahui apa masalah yang
dihadapi, sementara masalah diketahui melalui riset yang telah dilakukan.2[1] Jadi
dapat dikatakan juga perencanaan strategis adalah proses mengidentifikasi tujuan
organisasi dan tindakan yang diperlukan untuk mencapat suatu tujuan.
Terdapat 2 perencanaan yaitu:
- Perencanaan strategis (strategic planning)
- Perencanaan taktis (tactical planning)
c. Metode delphi
Metode Delphi adalah modifikasi dari teknik brainwriting dan survei. Dalam
metode ini, panel digunakan dalam pergerakan komunikasi melalui beberapa
kuisioner yang tertuang dalam tulisan. Teknik Delphi dikembangkan pada awal
tahun 1950 untuk memperoleh opini ahli. Objek dari metode ini adalah untuk
memperoleh konsensus yang paling reliabel dari sebuah grup ahli. Teknik ini
diterapkan di berbagai bidang, misalnya untuk teknologi peramalan, analisis
kebijakan publik, inovasi pendidikan, program perencanaan dan lain – lain.
Metode Delphi dikembangkan oleh Derlkey dan asosiasinya di Rand Corporation,
California pada tahun 1960-an. Metode Delphi merupakan metode yang
menyelaraskan proses komunikasi komunikasi suatu grup sehingga dicapai proses
yang efektif dalam mendapatkan solusi masalah yang kompleks.
Pendekatan Delphi memiliki tiga grup yang berbeda yaitu : Pembuat keputusan,
staf, dan responden. Pembuat keputusan akan bertangungjawab terhadap keluaran
dari kajian Delphi. Sebuah grup kerja yang terdiri dari lima sampai sembilan
anggota yang tersusun atas staf dan pembuat keputusan, bertugas
mengembangkan dan menganalisis semua kuisioner, evaluasi pengumpulan data
dan merevisi kuisioner yang diperlukan. Grup staf dipimpin oleh kordinator yang
harus memiliki pengalaman dalam desain dan mengerti metode Delphi serta
mengenal problem area. Tugas staf kordinator adalah mengontrol staf dalam
pengetikan. Mailing kuesioner, membagi dan proses hasil serta pernjadwalan
pertemuan. Responden adalah orang yang ahli dalam masalah dan siapa saja yang
setuju untuk menjawab kuisioner.
d. Metode Brainstrming
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Menurut Abdul Majid (2011:135) “metode merupakan proses
belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta
didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan”.
Menurut Edgar dan Stanley (1995:339) mengemukakan bahwa “study method is
with refer toing activity instructed by teacher and result him is activity learn at
student”. Artinya, metode pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang
diarahkan oleh guru dan hasilnya adalah kegiatan belajar pada siswa.
Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetyo (2005: 52) Metode mengajar
merupakan suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan
untuk seorang guru atau instruktur. Teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik
secara individual atau secara kelompok/klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap,
dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode
mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.
e. Metode Focus Group Discussion
Metode Focus Group Discussion (FGD) merupakan pendekatan yang umum
digunakan untuk mengumpulkan data/informasi
pada penelitian kualitatif, tidak terkecuali penelitian keperawatan yang saat ini
semakin populer menggunakan metode FGD
sebagai metode pengumpulan data. Metode ini memiliki karakteristik utama yaitu
menggunakan data interaksi yang dihasilkan
dari diskusi diantara para partisipannya. Kekuatan utama metode FGD terbukti
dapat memberikan data yang lebih mendalam,
lebih informatif, dan lebih bernilai dibanding metode lainnya. Namun,
pelaksanaan yang optimal dari metode ini masih
menjadi perdebatan yang dilaporkan pada banyak literatur dan konsensus metode
FGD sebagai metode yang ideal untuk
pengumpulan data belum disepakati oleh banyak ahli penelitian.
f. Metode Sosiogram
singkatnya sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan atau interaksi
individul dengan sebuah kelompok atau suatu lingkungan. Sosiogram sendiri
terdiri dari beberapa jenis atau bentuk dengan pilihan
sistem jala, sistem grafis atau sistem memusat.
g. Metode Analisa Pohon Masalah
Masalah merupakan bagian dinamika kehidupan manusia, artinya tidak
ada satupun manusia di dunia yang tidak pernah mempunyai masalah. Bahkan
dalam perkembangannya “masalah” merupakan bagaian tidak terpisahkan dengan
kehidupan itu sendiri. Dengan kata lain masalah adalah indicator dari kehidupan
itu sendiri. Arti keseharian ”masalah” adalah seluruh fenomena kehidupan yang
membuat kekecewaan atau kemarahan seseorang atau sekumpulan orang. Indikasi
atau tanda tanda masalah biasanya dapat dipahami dalam seluruh kenyataan yang
tidak sesuai dengan harapan, tujuan, cita cita, idiologi, kepentingan, target yang
ada dibenak orang atau sekumpulan orang. Secara praktis ada yang mengartikan
bahwa ”masalah” adalah hambatan atau rintangan yang mengakibatkan realita
tidak sesuai dengan rencana, keinginan dan cita cita seseorang atau sekumpulan
orang.
Adalah merupakan anugrah atau keunggulan tersendiri bagi orang atau
sekumpulan orang yang dapat mengenali ”masalah” nya. Banyak orang atau
sekumpulan orang bisa kecewa dan marah terhadap realitanya, namun sedikit
orang yang bisa mengenal atau menemukan masalahnya. Maka banyak orang
yang mengalami kebingungan, kepanikan, kebimbangan, keraguan atau
kemarahan baik kepada dirinya maupun kepada orang lain, karena mereka tidak
mampu nengenali masalahnya.
h. Metode Sensus Masalah
Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat
dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. Masalah kependudukan
merupakan masalah umum yang dimiliki oleh setiap negara di dunia ini. Secara
umum, masalah kependudukan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu dalam hal kuantitas/jumlah penduduk dan kualitas penduduknya. Data
tentang kualitas dan kuantitas penduduk tersebut dapat diketahui melalui beberapa
cara, diantaranya melalui metode sensus, registrasi, dan survei penduduk.
i. Metode Pemetaan Masalah
1. Membuat batasan wilayah, klasifikasi atau stratifikasi untuk memahami
keseluruhan situasi dan posisi relatif dalam konteks yang lebih luas.
2. Membuat profil dari setiap wilayah dan kelompok sosial masyarakat dari
pengaruh budaya-budaya luar untuk menjelaskan karakteristik dari
populasi dan identifikasi faktor sosial ekonomi yang dapat memepengaruhi
perkembangan fungsi sosial masyarakat.
3. Identifikasi masalah, potensi dan indikator dasar yg memberikan gambaran
tentang bobot masalah dan strategi alokasi sumber pada setiap wilayah/
kelompok.
j. Analisis Swot
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan
mengevaluasi suatu masalah, proyek, atau konsep bisnis/ usahanya yang
berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor eksternal (luar). Metode ini paling
sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk mencari strategi yang akan
dilakukan. Analisis SWOT hanya menggambarkan situasi yang terjadi bukan
sebagai pemecahan masalah.
Analisis SWOT terdiri atas 4 (empat) faktor sebagai berikut:
1. Strength (Kekuatan)
Strength merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek,
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek,
atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
3. Opportunities (Peluang)
Opportunities merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang akan
terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari organisasi, proyek, atau
konsep bisnis itu sendiri misalnya, competitor, kebijakan pemerintah, dan kondisi
lingkungan sekitar.
4. Threat (Ancaman)
Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat
mengganggu organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.
METODE PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
DISUSUN OLEH :
NAMA : WAHYUDIN
NIM : 91103008
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
( STIP WUNA )
2014
top related