laporan tetap asam basa
Post on 06-Aug-2015
178 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAPORAN TETAP
SIFAT ASAM dan BASA SENYAWA ORGANIK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 3 ( TIGA )
NAMA : AJENG SEKAR NINGRUM (061030401033)
EVY KURNIATI (061030401040)
ITA GUSTRIA (061030401042)
MONICA ASPARANI (061030401046)
RAJENDRA EKA PRASETYA (061030401049)
SITI MAYA SARI (061030401051)
WISNU PRABOWO (061030401054)
KELAS : 4 KIC
JURUSAN : TEKNIK KIMIA
INSTRUKTUR : Ir.Muhammad Zaman,M.Si
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2012
SIFAT ASAM dan BASA SENYAWA ORGANIK
I. Tujuan Percobaan
- Mengenal dan memahami sifat fisika asam dan basa senyawa organik.
- Mengenal perbedaan keasaman sesuai dengan pH standar.
II. Alat yang digunakan
Kertas lakmus
Spatula
Gelas kimia
Labu takar
Pipet ukur
Bola karet
III. Bahan yang digunakan
Asam asetat
Asam benzoat
Natrium hidroksida
Ethanol
IV. Gambar Alat (Terlampir)
V. Dasar Teori
. Istilah asam berasal dari bahasa bahasa Latin “acetum”, yang berarti cuka. Sedangkan
istilah basa berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Tentunya kalian masih penasaran
mengenai asam dan basa secara mendalam. Berikut paparannya.
1. Asam
Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion
hodronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang pertama dikemukakan oleh
Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
Menurut Arrhenius, senyawa asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion H+. Sifat khas yang dimiliki senyawa asam diantaranya, dilihat dari rasa
senyawa asam akan berasa masam ketika dilarutkan dlaam air, dilihat dari sentuhan terhadap
kulit senyawa akan terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat, dilihat
dari kereaktifannya senyawa asam sangat mudah bereaksi dengan kebanyakan logam atau
dengan kata lain korosif terhadap logam, dan jika dilihat dari daya hantar listriknya senyawa
asam merupakan senyawa elektrolit walaupun bukan senyawa ionik. Senyawa asam memiliki
berbagai kegunnaan. Senyawa asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam
dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pickling). Senyawa asam juga dapat
digunakan sebagai sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang
digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida
merupakan bagaian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk memecah
protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim
pepsin. Selain itu, senyawa asam juga digunakan sebagai katalis misalnya, asam sulfat sangat
banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin. Beberapa contoh senyawa
asam.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut: Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.
Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat.
Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit
Berikut ini jenis-jenis asam :
Jenis Asam Kuat/Lemah Terdapat Pada
Asam askorbat Lemah Buah-buahan
Asam karbonat Lemah Minuman berkarbonat
Asam sitrat Lemah Jeruk
Asam etanoat Lemah Cuka
Asam laktat Lemah Susu basi
Asam klorida Kuat Lambung
Asam nitrat Kuat Pupuk
Asam fosfat Kuat Cat anti karat
Asam sulfat Kuat Aki
2. Basa
Secara umum definisi dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium
ketika dilarutkan dalam air. Basa merupakan lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur
atau senyawa kimia yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik merupakan istilah yang digunakan
untuk basa kuat. Jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida (NaOH)
dan kostik postas untuk kalium hidroksida (KOH). Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan
basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion
OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Menurut Arrhenius, basa adalah
senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH-. Sifat khas yang dimiliki
senyawa asam diantaranya, mempunyai rasa yang pahit atau getir, dapat mengubah warna zat
lain, seperti lakmus, bersifat kaustik khususnya untuk basa-basa kuat, artinya dapat merusak
kulit kita, menetralkan sifat asam, dan terasa licin di tangan karena senyawa basa (khususnya
basa kuat) dapat bereaksi dengan lemak pada kulit dan membentuk lapisan sabun. Beberapa
contoh senyawa basa.
Jenis Basa Kuat/Lemah Terdapat Pada
Amonia Lemah Bhan pembuat pupuk
Kalsium hidroksida Kuat Obat untuk mengurangi keasaman tanah
Kalsium Oksida Kuat Bahan pembuat semen
Magnesium hidroksida Kuat Tablet untuk mengurangi asam lambung
Natrium hidroksida Kuat Bahan pembuat sabun
Pengidentifikasian Senyawa Asam dan Basa
Berdasarkan pengertian asam-basa menurut Arrhenius beserta sifat-sifatnya, suatu
senyawa bersifat asam dalam air karena adanya ion H+. Adapun suatu senyawa yang bersifat
basa dalam air jika ada ion OH-.
Untuk mengetahui apakah suatu larutan mengandung ion H+ atau ion OH-, kalian dapat
mengujinya dengan cara yang paling sederhana yang biasa dilakukan di laboratorium, yaitu
dengan menggunakan kertas lakmus. Jangan sampai kalian mencicipi larutan tersebut karena
hal itu sangat berbahaya.
Ada dua jenis kertas lakmus yang kita kenal, yaitu kertas lakmus merah dan kertas
lakmus biru. Beberapa identikasi yang menandakan jika suatu larutan bersifat asam atau basa,
yaitu
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami
perubahan warna, maka larutan tersebut bersifat asam.
Jika kertas lakmus merah dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami
perubahan warna, yaitu berwarna biru, maka larutan tersebut berifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan dan tidak mengalami perubahan
warna, maka larutan tersebut bersifat basa.
Jika kertas lakmus biru dicelupkan ke dalam suatu larutan dan mengalami perubahan
warna, yaitu berwarna merah, maka larutan tersebut berifat asam.
Jika kertas lakmus merah ataupun biru dicelupkan pada larutan netral, maka kartas
lakmus tidak akan mengalami perubahan warna, tapi tidak bersifat asam ataupun basa.
Penggunaan pH meter adalah untuk mengukur ketelitian nilai pH terkecil. Sedangkan
pH paper universal penggunaannya hanya dengan menyamakan warna pada kertas lakmus
dengan warna pada pH paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang
telah ada.
Perbedaan nilai pH melalui pengukuran dengan menggunakan kedua alat tersebut
antara lain karena kurang teliti dalam mencocokkan warna pada pH paper universal dan
kekurangan dalam menetralkan pH meter yang telah digunakan untuk menguji bahan
sebelumnya sehingga terkontaminasi dan nilai pH dari bahan kurang tepat.
Nilai pH larutan fenol diukur dengan pH paper universal sebesar 5 dan diukur dengan pH
meter sebesar 6.60. dengan demikian, larutan fenol bersifat asam.
Dari hasil pengukuran diperoleh larutan fenol, metanol dan etanol mempunyai nilai pH < 7.
Jadi ketiga larutan tersebut bersifat asam. Larutan asam benzoate dan asam asetat juga
bersifat asam, tetapi kedua larutan tersebut mempunyai pH yang lebih kecil fenol, metanol
dan etanol. Hal ini menunjukan bahwa asam asetat dan asam benzoat memiliki tingkat
keasaman yang lebih tinggi dari fenol, metanol dan etanol.
Hasil pengukuran pH pada difenilamin dan anilin menunjukan bahwa difenilamin
mempunyai tingkat keasaman yang lebih tinggi dari pada anilin. Dari hasil pengukuran
difenilamin dan anilin menunjukan bahwa kedua larutan tersebut mempunyai pH < 7 yang
artinya bersifat asam, padahal seharusnya kedua larutan tersebut bersifat basa. Difenilamin
dan anilin merupakan contoh dari basa lemah dan keduanya termasuk basa aromatik, yakni
senyawa bersifat basa yang mempunyai gugus aromatik. Meskipun difenilamin dan anilin
merupakan senyawa aromatik, namun pada gugus fungsinya mempunyai orbital kosong
untuk menerima proton sehingga kedua larutan tersebut termasuk contoh dari basa aromatik.
Sifat fisik dan kimia bahan yang digunakan :
1. Asam asetat
Rumus molekul : CH3COOH
Massa molar : 60.05 g/mol
Densitas dan fase : 1.049 g cm−3, cairan 1.266 g cm−3,
padatan Titik lebur : 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)
Titik didih : 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F) Penampilan Cairan
tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa) : 4.76 pada 25 °C
Sifat-sifat kimia
Keasaman
Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (−COOH) dalam asam karboksilat seperti
asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton), sehingga memberikan sifat asam. Asam
asetat adalah asam lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya adalah asetat
(CH3COO−). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama dengan konsentrasi pada cuka
rumah) memiliki pH sekitar 2.4.
Dimer siklis dari asam asetat, garis putus-putus melambangkan ikatan
hidrogen.Struktur kristal asam asetat menunjukkan bahwa molekul-molekul asam asetat
berpasangan membentuk dimer yang dihubungkan oleh ikatan hidrogen.[3] Dimer juga dapat
dideteksi pada uap bersuhu 120 °C. Dimer juga terjadi pada larutan encer di dalam pelarut
tak-berikatan-hidrogen, dan kadang-kadang pada cairan asam asetat murni.[4] Dimer dirusak
dengan adanya pelarut berikatan hidrogen (misalnya air). Entalpi disosiasi dimer tersebut
diperkirakan 65.0–66.0 kJ/mol, entropi disosiasi sekitar 154–157 J mol–1 K–1.[5] Sifat
dimerisasi ini juga dimiliki oleh asam karboksilat sederhana lainnya.
Sebagai Pelarut
Asam asetat cair adalah pelarut protik hidrofilik (polar), mirip seperti air dan etanol.
Asam asetat memiliki konstanta dielektrik yang sedang yaitu 6.2, sehingga ia bisa melarutkan
baik senyawa polar seperi garam anorganik dan gula maupun senyawa non-polar seperti
minyak dan unsur-unsur seperti sulfur dan iodin. Asam asetat bercambur dengan mudah
dengan pelarut polar atau nonpolar lainnya seperti air, kloroform dan heksana. Sifat kelarutan
dan kemudahan bercampur dari asam asetat ini membuatnya digunakan secara luas dalam
industri kimia.
Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan
seng, membentuk gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat
juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Contoh yang
terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat) bereaksi dengan cuka. Hapir semua
garam asetat larut dengan baik dalam air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat.
Contoh reaksi pembentukan garam asetat:
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) → (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena dapat membentuk
lapisan aluminium oksida yang melindungi permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat
diangkut dengan tangki-tangki aluminium.
Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat
Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya menghasilkan garam asetat
bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan
menghasilkan logam etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat
atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat adalah pembentukan
etanol melalui reduksi, pembentukan turunan asam karboksilat seperti asetil klorida atau
anhidrida asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui kondensasi
dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat dapat diperoleh melalui reaksi esterifikasi
Fischer, dan juga pembentukan amida. Pada suhu 440 °C, asam asetat terurai menjadi metana
dan karbon dioksida, atau ketena dan air.
2. Natrium Hidroksida
Rumus Umum : NaOH
Rumus molekul NaOH Massa molar : 39,9971 g/mol
Penampilan zat : padat putih
Densitas : 2,1 g/cm³, padat
Titik lebur : 318 °C (591 K)
Titik didih : 1390 °C (1663 K)
Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml (20 °C)
Kebasaan (pKb) : -2,43
Natrium hidroksida (Na OH ), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa
Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang
kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air
minum, sabun dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan
dalam laboratorium kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,
serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan
menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan
panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH
dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter
dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning
pada kain dan kertas.
ASAM BENZOAT
Sifat Fisika Kimia
- Rumus Molekul : C6H5COOH
- Bentuk fisik : kristal, serbuk, warna putih, bau bermacam-macam,
- berat molekul : 122,12 g/mol
- titik didih : 480 0F (2490C)
- titik leleh : 252 0F (122 0C)
- Tekanan uap : 96 0C 1mmHg
- Kerapatan (udara =1) : 4,2
- Kerapatan relatif pada :15 0C (air =1) : 1,2659; pH : 2,8 ( larutan jenuh).
Penggunaan :
Pengawet pada makanan, lemak-lemak, jus buah, pelarut alkaloid.Pada pembuatan
benzoat dan senyawa benzoil. Sebagai standar pada analisa volumetrik dan
kalorimetrik.sebagai anti jamur dalam farmasi.
VI. Langkah Kerja
1. Menyiapkan bahan-bahan Asam Aset, Asam Benzoat, Natrium Hidroksida dan etanol.
2. Menyiapkan kertas pH.
3. Menetesi masing- masing dengan bahan.
4. Mengulangi langkah- langkah diatas.
VII. Hasil Pengamatan
No. Bahan / Zat pH pada konsentrasi 1M pH pada konsentrasi 2M Keterangan
1 Asam Benzoat 4,5 5,5 Asam
2 Asam Asetat 3 2 Asam
3 NaOH 12,5 13 Basa
4 Ethanol 5 6 Asam
VIII. Perhitungan
Asam Benzoat
gr = M x V x BM
= 2 mol
l x 0.01 liter x 122
grmol
= 2.44 gr
V1 . M1 = V2 . M2
10 ml . 1 = V2 . 2 M
V2 = 5 ml
NaOH
gr = M x V x BM
= 2 mol
l x 0.01 liter x 40
grmol
= 0.8 gr
V1 . M1 = V2 . M2
10 ml . 1 = V2 . 2 M
V2 = 5 ml
Asam asetat
M = % x ρ x1000
BM
= 1 X 1.049 X 1000
60
= 17.483
V1 . M1 = V2 . M2
25 ml . 2 = V2 . 17.483 .
V2 = 50
17.483
= 2.85
Ethanol
M = % x ρ x1000
BM
= 0.789 X 0.98 X 1000
46
= 16.47
V1 . M1 = V2 . M2
100 ml . 1 = V2 . 2
V2 = 100
2
= 50 ml
IX. Analisa Percobaan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa tujuan dari percobaan ini
untuk mengetahui tingkat keasaman dan kebasahan sesuai dengan pH standar. Bahan / zat
yang digunakan adalah asam benzoat, asam asetat, NaOH dan etanol. Untuk mengetahui
asam atau basa menggunakan pH paper. Fungsi dari pH paper untuk mengetahui berapa
besarnya pH dari zat itu.
Sebelum melakukan percobaan menyiapkan terlebih dahulu bahan dengan konsentrasi
yang berbeda-beda yaitu 1 M dan 6 M. Kemudian menyiapkan pH paper dan mencelupkan
pada masing-masing zat sehingga dapat mengetahui perubahan warna yang terjadi dan berapa
besarnya pH zat tersebut.
Pada asam benzoat nilai pH nya pada konsentrasi 1M adalah 4,5 sedangkan pada
konsentrasi 2M pH nya 5,5 yang berarti bersifat asm. Selanjutnya asam asetat dengan pH 3
pada konsentrasi 1 M sedangkan pada konsentrasi 2M adalah 2 sehingga bersifat asam. Lalu
pada ethanol juga bersifat asam nilai pH nya 5 dan 6. Berbeda pada percobaan NaOH yang
bersifat basa sehingga nilai pH nya pada konsentrasi 1M adalah 12,5 sedangkan pada
konsentrasi 2M adalah 13. Dari hasil yang didapat bahwa semakin besar konsentrasi maka
semakin kecil nilai pH yang didapat pada zat yang bersifat asam sebaliknya semakin kecil
konsentrasi maka nilai pH nya semakin besar tetapi berbeda pada asam benzoat pada
konsentrasi besar nilai pH ny besar kemungkinan faktor yang mempengaruhi nya adalah
kekuatan dari ikatan diputuskan dan kestabilan ion dibentuk.
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
- Asam merupakan senyawa bila dilarutkan dalam air mengalami disosiasi membentuk
ion hodrogen dan merupakan donor proton sebagai penerima pasangan elektron.
- Basa meruapakan senyawa bila dilarutkan mengalami disosiasi membentuk ion
hidroksida.
- Larutan yang bersifat sam yaitu asam benzoat, asam asetat dan etanol.
- Sedangkan zat yang bersifat basa yaitu NaOH.
XI. Daftar Pustaka
- Jobsheet. “Penuntun Praktikum Satuan Proses”.Palembang. Politeknik Negeri
Sriwijaya
- http://www.ebenbohr.wordpress.com/32-asam -basa-organik
- http ://www.chems-is-try.org/kategori/organik/asam-dan-basa-organik
top related