kelompok 1 kekurangan vitamin
Post on 21-Feb-2016
42 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini sering di perbincangkan macam, jenis, serta fungsi, bahkan
sumber dari mana vitamin itu diperoleh. Masyarakat awam yang belum mengerti
tentng Vitamin sering kali tidak memperhatikan pola makannya setiap hari bagi
mereka yang penting makan. Mereka tak menyadari akan bahaya kekurangan serta
kelebihan vitamin itu. Maka vitamin sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang
karena bila kekurangan bahkan kelebihan vitamin dampaknya sangat merugikan
manusia itu sendiri.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat
dihasilkan oleh tubuh. Diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya,
senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara
normal.
Vitamin ada 2 macam yaitu larut dalam lemak ( A,D,E dan K) serta vitamin
yang larut dalam air ( B kompleks dan C) yang masing-masing memiliki peranan
penting. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi
dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh
melalui suplemen makanan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah pengertian vitamin?
2. Bagaimanakah sejarah tentang vitamin?
3. Apa saja jenis vitamin,fungsi, dan sumber vitamin diperoleh?
4. Apa akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin?
5. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin?
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah di atas, penulisan makalah ini memilki tujuan
sebagai berikut:
1.Mengetahui pengertian vitamin
2.Mengetahui tentang sejarah vitamin.
3.Mengetahui jenis vitamin dan sumber vitamin yang diperoleh.
4.Mengetahui akibat dari kekurangan dan kelebihan vitamin.
5.Mengetahui cara pencegahan dan penanganan kekurangan vitamin.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Vitamin
Sebelum abad ke duapuluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat
mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh
normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga bahwa
senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan. Sebagai
misal telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan
sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau pengobatan scorbut
(sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat disembuhkan dengan minum
minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut menimbulkan dugaan, bahwa ada
senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan untuk menjaga kesehatan di samping
karbohidrat, lemak atau protein.
Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali
mengemukakanadanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus
penyakit beri-beri. Pada tahun1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit
yang diderita oleh anak ayam yang serupadengan beri-beri pada manusia. Gejala
penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makananyang terdiri atas`beras giling
murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan denganmemberikan makanan sisa
gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam
makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan proteinsebagai
energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin,
sehinggadiperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini
terdapat lebih dari 20macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet
esensial ini dengan vitamin.Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim
(1932-1935) dan kemudian penyelidikan R Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya
hubungan antara struktur kimia viatamin dengankoenzim.
Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek
(1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak
disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan
ini adalah: tiamin, riboflavin, asamnikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam
pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitaminB) dan vitamin C. Golongan kedua
yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapatdisimpan dalam tubuh.
Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh,dan
memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga membahayakan.
Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya
gejala penyakitakan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi.
2.2 Pengertian Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa
organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme
setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kata ‘vitamin’ berasal dari
gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang
mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
awalnya vitamin dianggap demikian. Istilah "vitamin" sebenarnya sudah tidak tepat
untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi.
Telah diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam
reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini
digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam
jumlah kecil dalam diet, baik manusia maupun hewan, tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta
memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh
tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan
pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi
kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan
sehari-hari. Jadi, vitamin berperan mengatur metabolisme, mengubah lemak dan
kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul keci lyang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme organisme. Dipandang dari sisienzimologi
(ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi
oleh enzim. Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C,
D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya
dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak
aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin
yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
diperoleh melalui suplemen makanan. Berbeda dengan vitamin yang larut dalam
lemak, jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus.
2.3 Pengelompokan Vitamin
Bedasarkan kelarutannya vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan semua golongan vitamin B) dan yang
larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut,
vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin
yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh.
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin ini
terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya dicerna
oleh empedu karena tidak larut dalam air.
A. Vitamin yang Larut Dalam Air
1) Vitamin B1
Vitamin B1 tidak dapat disimpan sebagai cadangan makanan di dalam tubuh.
Oleh karena itu, pemasukan vitamin ini harus berlangsung secara terus-menerus.
Dalam keadaan normal diperlukan vitamin B1 sebanyak 1 -2 mg per hari. Vitamin B1
dapat diperoleh dari gandum, hati, telur, susu, dan wortel. Vitamin B1 disebut juga
vitamin anti beri-beri. Vitamin B1 sangat dibutuhkan untuk metabolisme karbohidrat,
memengaruhi keadaan air dalam tubuh, memengaruhi kontraksi otot, dan diperlukan
untuk memengaruhi penyerapan lemak dalam usus. Tiamin tidak dapat disimpan
banyak oleh tubuh tetapi dalam jumlah terbatas disimpan di hati, ginjal, jantung, otak
dan otot. Bila terlalu banyak kelebihannya dibuang melalui air kemih. Nama lain
vitamin B1 thiamin dan vitamin antineuritik.
Kekurangan tiamin menyebabkan polyneuritis yaitu terganggunya transmisi
syaraf atau jaringan syaraf yang kekurangan energi. Beri-beri yaitu penyakit
kekurangan vit B1 dalam masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras sebagai
makanan pokok khususnya beras yang digiling sempurna. Bila beras digiling
sempurna maka lapisan aleuron yang kaya akan tiamin terbuang sebagai dedak.
Gejala kekurangan tiamin mula-mula lelah, hilang nafsu makan, berat badan
menurun dan gangguan pencernaan. Bila telah terjadi beri-beri terjadi gangguan kerja
syaraf. Pada orang dewasa terjadi gangguan jantung menyebabkan oedem
(penumpukan cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian
kaki. Bila berlanjut oedem dapat terjadi di rongga dada dan ini disebut beri-beri
basah. Penderita diberi vit B kompleks dan makanan kaya protein dan kalori.
2) Vitamin B2
Vitamin B2 dapat diperoleh dari telur, hati, kedelai, gandum, sayuran, dan
mentega. Dalam keadaan normal diperlukan vitamin B2 sebanyak 1,6 mg per hari.
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh
manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim
flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine
dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam
regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. Vitamin ini juga berperan
dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong
pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit, rambut, dan kuku. Kekurangan
vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit dermatitis dan gangguan penglihatan berupa
penglihatan yang menjadi kabur. Nama lain vitamin B2 ialah riboflavin.
3) Vitamin B3
Vitamin B3 dapat diperoleh dari hati, ikan, telur, daging, susu, buah, dan
sayuran. Vitamin B3 dibuat oleh bakteri usus. Vitamin B3 berfungsi memelihara
tingkat gula darah yang normal serta sebagai koenzim-A dalam metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Kekurangan asam pantotenat dapat menyebabkab
hilangan selera makan, insomnia, mudah infeksi saluran pernafasan. Nama lain
vitamin B3 ialah asam panthotenat.
4) Vitamin B6
Vitamin B6 dapat diperoleh dari sayuran hijau, daging, ikan, dan hati. Vit B6
teridiri dari 3 bentuk yaitu piridoksin, piridoksal dan piridoksamina. bentuk aktif
yaitu piridoksal dan piridoksamin sebagai komponen dari koenzim. Vitamin B6
berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan metabolisme sel saraf serta
metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh untuk
mensintesis asam amino nonesensial. Nama lain dari vitamin B6 ialah piridoksin dan
adermin.
Orang yang kekurangan vitamin B6 akan mempunyai kadar vitamin yang
rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur.
Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Seperti: kulit rusak, syaraf motorik terganggu, kelainan pada darah.
5) Vitamin B11
Vitamin B11 dapat diperoleh dari sayuran hijau dan hati. Vitamin B11
berfungsi dalam mensintesis nukleoprotein untuk pembentukan dan produksi butir-
butir darah merah normal dalam susunan tulang, juga terlibat dalam proses oksidasi
fenilalanin menjadi tirosin. Vitamin ini untuk menghindarkan anemia. Asam folat
sedikit larut dalam air, mudah dioksidasi dalam larutan asam, peka terhadap sinar
matahari. disamping melalui konsumsi bahan makanan, asam folat juga disintesis
dalam saluran pencernaan. Nama lain vitamin B11 ialah asam folat.
Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa
meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA
yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh
kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada
jantung (heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.
6) Vitamin B12
Vitamin B12 adalah vitamin yang sangat kompleks molekulnya mengandung
sebuah atom cobalt. Vitamin B12 terjadi dalam beberapa bentuk dikenal sebagai
kobalamina, salah satu yang paling aktif adalah sianokobalamin. Sifat
sianokobalamin: larut dalam air, tahan panas, inaktif oleh cahaya, asam keras atau
larutan alkali.
Vitamin B12 dapat diperoleh dari hati, ikan, dan susu. Vitamin B12 berfungsi
untuk pertumbuhan, pembentukan sel darah merah, dan penyembuhan anemia.
Menjaga agar sel-sel berfungsi normal terutama sel-sel saluran pencernaan, sistem
urat syaraf dan sumsum tulang. Dalam sumsum tulang, koenzim vitamin B12
diperlukan untuk sintesa DNA. Nama lain vitamin B12 ialah sianokobalamin.
Kekurangan B12 dapat menyebabkan pernicious anemia suatu penyakit
karena keturunan yaitu karena faktor intrinsik tidak diproduksi oleh tubuh akibatnya
vitamin B12 tidak dapat diserap.
7) Vitamin C
Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan berwarna, misalnya jeruk, tomat,
semangka atau dalam sayuran seperti bayam, wortel, dan kubis. vitamin C berperan
sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun
jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan
senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi
di sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal
bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga
risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan.
Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai
jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka
saat terjadi pendarahan dan memberikan perlindungan lebih dari infeksi
mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam
menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Nama
lain vitamin C ialah vitamin antiskorbut.
B. Vitamin yang Larut Dalam Lemak
1) Vitamin A
Vitamin A dapat diperoleh dari mentega, susu, keju, kuning telur, hati, dan
minyak ikan. Vitamin A penting untuk penglihatan normal, pertumbuhan yang
memadai, fungsi sistem kekebalan tubuh dan untuk pembelahan sel dan diferensiasi.
Kekurangan vitamin A merupakan salah satu masalah utama dalam ilmu gizi.
Kekurangan vitamin A dapat menimbulkan berbagai kelainan seperti kelainan pada
penglihatan mata. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin A bergantung pada usia. Anak-
anak dan remaja yang sedang dalam masa pertumbuhan lebih banyak memerlukan zat
gizi, termasuk vitamin A. Nama lain vitamin A ialah axerofthol dan retinol.
2) Vitamin D
Vitamin D dibuat dari ergosterol yang diradiasi. Ergosterol diperoleh dari ragi
sisa industri bir. Vitamin D pertama kali ditemukan oleh Mc. Collum dan Sherman.
Mereka menyebutnya sebagai vitamin antirakhitis. Vitamin D dapat diperoleh dari
hati, telur, susu, daging, minyak ikan, mentega, dan kacang-kacangan.
Fungsi vitamin D antara lain mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah,
memperbesar penyerapan kalsium dan fosfor dari usus, membantu proses penulangan,
serta memengaruhi kerja kelenjar endokrin. Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh
akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan
membentuk huruf O dan X. Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan
dan otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalah osteomalasia,
yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang. Penyakit
ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula, penyakit yang dapat
ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya
kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare,
berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
3) Vitamin E
Vitamin E ditemukan oleh Evans dan Burr. Vitamin E dapat diperoleh dari
biji-bijian, daging, kuning telur, sayuran hijau, hati, minyak sayur, dan margarin.
Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh,
mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini
juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain
kemandulan baik bagi pria maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami
gangguan yang berkepanjangan. Nama lain vitamin E ialah tokoferol dan vitamin
antisterilitas.
4) Vitamin K
Vitamin K ditemukan oleh Henrik Dam. Vitamin K dapat diperoleh dari
sayuran hijau, kedelai, dan hati. Vitamin K penting dalam proses pembekuan darah
karena dapat memengaruhi pembuatan protrombin di dalam hati. Bila tubuh
kekurangan vitamin K maka protrombin di dalam darah akan berkurang. Nama lain
vitamin K ialah filokuinon dan vitamin antipendarahan.
2.4 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Vitamin
Kekurangan dan Kelebihan Vitamin yang Larut dalam Lemak
Jenis Vitamin Kekurangan Kelebihan
Vitamin A kekurangan vitamin A
menyebabkan buta
senja, pertumbuhan
menyebabkan urine berwarna
kuning, kulit, muka,dan telapak
tangan tangan kelihatan
terhambat, kulit
terganggu.
kuning. Menurunkan efesiensi
penggunaan vitamin E. gejala
keracunan terjadi bila
mengkonsumsi vitamin A
berlebihan. Pengaruh negatif
keracunan vitamin A antara
lain cepat lelah, berkurang
nafsu makan, sakit kepala,
muntah, kerontokan rambut,
kulit kering, nyeri tulang dan
pembesaran hati.
Vitamin D kekurangan vitamin D
menyebabkan rakhitis
pada anak.
Bila kadar vitamin D
rendah maka tubuh akan
mengalami pertumbuhan
kaki yang tidak normal,
dimana betis kaki akan
membentuk huruf O dan
X. Di samping itu, gigi
akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun
akan mengalami
kekejangan. Penyakit
lainnya adalah
osteomalasia, yaitu
hilangnya unsur kalsium
dan fosfor secara
berlebihan di dalam
kelebihan vitamin D
berpengaruh negatif pada
kesehatan dan menimbulkan
keracunan, kususnya bagi
anak-anak. Kelebihan vitamin
D menyebabkan kadar kalsium
pada darah dan urin meningkat.
Pengerasan otot, dan ginjal
pada gilirannya dapat
menyebabkan gangguan ginjal
dan hipernensi.
Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh
mengalami diare, berkurangnya
berat badan, muntah-muntah,
dan dehidrasi berlebihan
tulang. Penyakit ini
biasanya ditemukan
pada remaja, sedangkan
pada manula, penyakit
yang dapat ditimbulkan
adalah osteoporosis,
yaitu kerapuhan tulang
akibatnya berkurangnya
kepadatan tulang..
Vitamin E kekurangan vitamin E
menyebabkan anemia.
kekurangan vitamin E
dapat menyebabkan
gangguan kesehatan
yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan
baik bagi pria maupun
wanita. Selain itu, saraf
dan otot akan
mengalami gangguan
yang berkepanjangan.
kelebihan vitamin E dapat
menggangu vitamin D dan K,
menurunkan kerja kelenjar
tiroid. Dalam jangka panjang,
konsumsi mega dosis suplemen
vitamin E dan A sintesis
diduga kuat akan menurunkan
imunitas tubuh dan memicu
pertumbuhan sel-sel tumor.
Vitamin K kekurangan vitamin K
menyebabkan
hipotrombinemia dengan
akibat masa pembekuan
panjang. Pendarahan
yang tidak dapat diatasi
pada bayi yang baru
lahir.
pada ibu-ibu hamil yang
mengkonsumsi suplemen
vitamin K sintesis berlebihan
cenderung melahirkan bayi
yang mengalami gangguan
hati.
Kekurangan dan Kelebihan Vitamin yang Larut dalam Air
Jenis Vitamin Kekurangan Kelebihan
Vitamin C Kekurangan vitamin C
dapat menyebabkan
pendarahan, gigi rontok,
luka pada gusi, luka
sukar sembuh, tulang
mudah patah.
Akumulasi vitamin C
yang berlebihan di
dalam tubuh dapat
menyebabkan batu
ginjal, gangguan saluran
pencernaan, dan
rusaknya sel darah
merah.
kelebihan vitamin C memicu
pembentukan batu ginjal, hal
tersebut didasarkan pada
tingginya kandungan asam urat
pada urine orang yang
mengkonsumsi vitamin C lebih
dari 400 mg/hari. Kelebihan
vitamin C juga berakibat pada
peningkatan penyerapan
berbagai mineral, termasuk
mineral yang menjadi racun
bagi tubuh seperti merkuri.
Vitamin B1 Tubuh juga dapat
mengalami beri-beri,
gangguan saluran
pencernaan, jantung,
dan sistem saraf.
defisiensi vitamin B1,
kulit akan mengalami
berbagai gangguan,
seperti kulit kering dan
bersisik.
Vitamin B kompleks, kelebihan
vitamin B juga dikeluarkan
melalui urine dan dapat
mengganggu fungsi ginjal.
Meningkatkan kerja organ dan
system metabolism tubuh yang
terlibat dalam proses produksi
energy dan cenderung
meningkatkan glukosa darah
dan radikal bebas. Kelebihan
vitamin B3 dapat menyebabkan
peningkatan penggunaan
glikogen otot, kulit panas dan
gatal, gangguan denyut
jantung, gangguan ginjal dan
diabetes. Kelebihan vitamin B6
dapat mengganggu system
saraf, seperti pada ujung jari
tangan dan kaki. Bila terjadi
defisiensi vitamin B1, kulit
akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering
dan bersisik.
Vitamin B2 Defisiensinya dapat
menyebabkan
menurunnya daya tahan
tubuh, kulit kering
bersisik, mulut kering,
bibir pecah-pecah, dan
sariawan.
Keilosis, dermatitis, seboroika
pada muka, lidah magenta,
gangguan fungsional, dan
organic pada mata.
Vitamin B5 Seperti halnya vitamin
B1 dan B2, defisiensi
vitamin B5 dapat
menyebabkan kulit
pecah-pecah dan
bersisik. Selain itu,
gangguan lain yang
akan diderita adalah
keram otot serta
kesulitan untuk tidur.
Vitamin B6 Kekurangan vitamin
dalam jumlah banyak
dapat menyebabkan
kulit pecah-pecah,
keram otot, dan
insomnia.
Vitamin B12 Kekurangan vitamin ini
akan menyebabkan
anemia (kekurangan
darah), mudah lelah
lesu, dan iritasi kulit.
2.5 P encegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin
A. Vitamin A
Melihat dampak yang dapat diakibatkan oleh kekurangan vitamin A seperti
yang dijelaskan di atas, maka masalah defisiensi vitamin A ini tidak boleh
diremehkan karena dapat menyebabkan kematian. Untuk mengatasi hal ini, ada
beberapa langkah yang harus terus dilakukan, antara lain :
a. Memperbaiki pola makan masyarakat melalui penyuluhan-penyuluhan sehingga
masyarakat kita semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan.
b. Melakukan fortifikasi vitamin A terhadap beberapa bahan makanan yang banyak
dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat-syarat fortifikasi, missal tidak
menyebabkan perubahan rasa pada bahan makanan tersebut atau tidak menyebabkan
kenaikan harga yang terlalu tinggi. Contoh bahan makanan yang dapat dilakukan
fortifikasi adalah pada MSG atau pada mie instant
c. Meningkatkan program pemberian suplemen vitamin A yang sudah berjalan pada
kelompok sasaran yaitu:
1. Bayi umur 6-12 bulan : diberikan kapsul vitamin A warna biru, dosis 100.000 UI
setiap bulan februari dan agustus.
2. Anak umur 1-5 tahun : diberikan kapsul vitamin A warna merah, dosis 200.00 UI
setiap bulan februari dan agustus
3. Ibu nifas : diberikan kapsul vitamin A dosis 200.000 UI, sehari setelah melahirkan
dan diberikan lagi 24 jam kemudian (masing-masing satu kapsul ).
4. Anak yang terserang campak : diberikan kapsul vitamin A dosis 200.000 UI.
d. Pemberian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar dari penyakit
infeksi.
e. Mengkonsumsi makanan yang seimbang agar metabolisme vitamin A dalam tubuh
dapat berjalan secara normal.
B. Vitamin D
a) Setiap dua sampai tiga kali seminggu, sebaiknya Anda berjemur di bawah
sinar matahari pagi yang bisa memberikan asupan vitamin D secara maksimal.
b) Dapatkan sumber vitamin D lain dari makanan, misalnya ikan salmon, sarden,
telur dan ikan, sereal sarapan, serta produk susu.
c) Jika Anda obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan demi
penyerapan vitamin D yang lebih baik.
d) Hindari penggunaan tabir surya berlebihan, terutama jika Anda tidak
menghabiskan waktu terlalu lama di bawah terik matahari.
e) Sumber vitamin D lain adalah suplemen. Namun usahakan bahwa Anda tetap
mendapatkan asupan vitamin D dari sumber yang lebih alami.
f) Lakukan pemeriksaan kesehatan mengenai masalah kekurangan vitamin D
pada ahli medis dan mintalah bantuan bagaimana cara mengatasinya.
C. Vitamin E
a) Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung Vitamin E terdapat pada
buah-buahan, sayuran, mentega, susu, kecambah, dan juga telur. Contoh:
minyak kedelai, minyak biji gandum, minyak jagung, selada, jenis kacang-
kacangan, biji bunga matahari, sayuran yang berwarna hijau, pisang,
asparagus, strawberry, buncis, dan ubi jalar.
b) Vitamin E juga lebih banyak terkandung pada makanan segar yang belum
diolah. Satu unit setara 1 mg. Asupan vitamin E atau tokoferol harian sebesar
10-30 mg. Jadi jangan terlalu kekurangan dan kelebihan, usahakan harus
seimbang.
c) Bisa juga mengkonsumsi Vitamin E yang telah diolah menjadi
kapsul/suplemen namun dapat juga menimbulkan efek samping seperti
mual,sakit kepala,penglihatan kabur,pembengkakan wajah atau bibir dll. Bila
dikonsumsi secara berlebihan.
D. Vitamin K
a) Sebaiknya mengkonsumsi beberapa bahan makanan yang merupakan sumber
utama vitamin K adalah kelompok sayuran seperti: parsley, kale, bayam,
brussel, lobak swiss, kacang hijau, asparagus, brokoli, mustard hijau, thyme,
selada romaine, sage, oregano, kubis, seledri, ketimun, bawang prei, kembang
kol, tomat dan blueberry.
b) Selain pada sayuran, vitamin K juga terkandung di salam susu dan kuning
telur. Beberapa bahan makanan yang telah melewati fase fermentasi, seperti
keju, merupakan salah satu jenis makanan yang kaya akan kandungan vitamin
K.
c) Dapat juga mengkonsumsi Vitamin K dalam bentuk kapsul/suplemen karena
dengan menkonsumsi vitamin K dapat mengatasi penyakit seperti
mengurangi siklus menstruasi yang berlebih,mencegah rasa mual dan muntah
pada wanita yang sedang mengandung,mencegah terjadinya pendarahan
internal terutama pada jaringan perut,mencegah osteoporosis dll.
E. Vitamin C
a) Untuk mencukupi kebutuhan asupan vitamin C dalam satu hari, anda tidak
perlu repot mencari. Vitamin C alami dapat anda peroleh dari buah – buahan,
sayur – sayuran, serta berbagai produk olahan lainnya, seperti
jeruk,alpukat,papaya,mangga,apel dll.
b) Melakukan pemeriksaan vitamin C cara untuk mengetahui kadar vitamin C
dalam tubuh ialah dengan melakukan pemeriksaan di laboratorium di klinik
atau rumah sakit. Jika serum Anda kurang dari 0,3 mg per deciliter, maka
menandakan bahwa tubuh Anda kekurangan vitamin C.
F. Vitamin B1
a) Banyak mengkonsumsi gandum, nasi, daging, susu, telur, dan kacang-
kacangan. Asparagus adalah suatu sumber yang sempurna untuk vitamin B1.
Sumber-sumber yang sangat bagus untuk vitamin B1 itu antara lain crimini
mushrooms, bayam, flaxseeds, tuna, green peas, dan Brussels sprouts.
b) Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat tentang pentingnya vitamin B1
dalam tubuh, yang kita tahu akibat kekurangan vitamin B1 kebanyakan dapat
menyebabkan terkena penyakit beri-beri.
G. Vitamin B2
a) Vitamin B2 mempunyai fungsi untuk merangsang kerja saraf mata dan juga
untuk memperlancar oksidasi zat makanan. Penyakit dan kelainan yang timbul
jika kekurangn vitamin B2 seperti, katarak, luka disudut mulut, mata merah,
rasa terbakar disekitar mata.Untuk mencegahnya dapat mengkonsumsi
makanan seperti susu, keju, beras, gandum, hati, ataupun sayuran dapat
membantu anda untuk mengatasi kekurangan vitamin B2.
b) Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat dampak atau penyakit yang
dapat terjadi apabila kekurangan vitamin B2 seperti, Penyakit yang
ditimbulkan adalah cheilosis (bibir meradang), stomatitis angular (sudut mulut
pecah), glossitis (lidah licin berwarna keunguan), dan bisa mengakibatkan
bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhan. Penyakit yang akan dibahas
pertama kali adalah cheilosis dan stomatitis angular.
c) Mengetahui jumlah vitamin B2 dalam kebutuhan sehari-hari untuk konsumsi
sehari-hari diperlukan 0,6 mg jumlah vitamin B2 untuk bayi. Sedangkan 1-2
mg untuk anak-anak dan 2-3 mg untuk dewasa. Jika mengalami penyakit
diatas, vitamin B2 bisa diberikan 10 mg/hari untuk beberapa minggu ke
depan.
H. Vitamin B3
Berperan dalam proses pembelahan sel, mencagah penyakit pelagra
serta membantu dalam proses perombakan karbohidrat adalah fungsi dari
vitamin B3 ini. Sudah pasti karena vitamin ini mencagah penyakit plagera,
maka jika kekurangan penderitanya akan terserang plagera. Penyakit lain yang
mungkin timbul adalah demansia (suatu ppenyakit yang menjadikan
penderitanya cepat lupa dan cepat lelah), anemia, pendarahan pada gusi dan
usus serta diare. Untuk mengatasinya, silahkan konsumsi makanan seperti,
kol, kedelai, susu, ragi, hati, tomat atau bayam.
I. Vitamin B6
Vitamin yang satu ini sangat bermanfaat untuk proses pertumbuhan,
pembentukkan sel – sel darah serta merangsang kerja urat syaraf. Anemia,
pelagra, sembelit dan dermatitis adalah penyakit yang timbul jika kekerungan
vitamin B6. Konsusmsi telur, ikan, daging, hati, biji – bijian ataupun sayuran
juga disarankan untuk mengatasinya.
J. Vitamin B12
Vitamin B12 mempunyai fungsi untuk membantu pertumbuhan sel
darah merah dan mencagah penyakit pernisiosa. Pernisiosa sendiri adalah
sebuah penyakit akut yang dapa menyebabkan kematian pada penderitanya.
Masalah lain yang timbul jika kekuranagn vitamin B12 adalah kekurangan zat
besi dalam darah yang berakibat pada anemia. Untuk mengatasinya
disarankan untuk mengkonsumsi hati, ikan ataupun susu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang diperlukan dalam
jumlah kecil dalam diet, baik manusia maupun hewan, tetapi esensial untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta
memelihara kesehatan.Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin
A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6,
vitamin B12, dan folat). Peran kita sebagai tenaga kesehatan agar dapat memberikan
penyuluhan atau penkes terhadap masyarakat agar dapat mengetahui cara pencegahan
dan penanganan akibat kekurangan vitamin dan diharapkan masyarakat dapat lebih
peduli lagi untuk menjaga pola makan dengan memperhatikan asupan vitamin setiap
harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Proverawati, Atikah dan Erna Kusumawati. 2001. Ilmu Gizi untuk Keperawatan
& Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Maha Medika.
http://informasitips.com/sumber-makanan-dan-pentingnya-vitamin-k-bagi-tubuh
top related