form checklist sekolah
Post on 06-Jul-2018
237 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
1/87
SURVEI TENTANG KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI
SE-KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu KeolahragaanUniversitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Munaha Nandar Sukoso
NIM 10604227117
PROGRAM STUDI PGSD PENDIDIKAN JASMANI
JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
2/87
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
3/87
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
4/87
iv
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
5/87
v
MOTTO
“ Periksa pikiran anda terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu,
jangan melihat sesuatu karena pikiran anda, tetapi lihatlah
sesuatu karena apa adanya “.
“ Bebaskan diri dari pengalaman-pengalaman yang membelenggu
pikiran, berpikirlah merdeka”.
“ Mereka itulah yang tetap mendapatkan petunjuk dari Tuhan mereka, dan
merekalah orang-orang yang beruntung “.
(Qs. Al Baqarah : 5)
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
6/87
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk :
Ayahanda Yamidi, Ibunda Murniyanti dan Adik saya Padwi Septian Aji
yang telah senantiasa memberikan cinta, kasih sayang, doa serta dukungan
nasehat dan pengorbanannya selama ini, sehingga saya dapat menyelesaikan studi
saya.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
7/87
vii
SURVEI TENTANG KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA
USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR NEGERI
SE-KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN TAHUN
BANTUL 2013
Oleh :
Munaha Nandar Sukoso
10604227117
ABSTRAK
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang ada di sebagian besar sekolah dasar
masih tergolong minim, artinya masih kurangnya sarana dan prasarana
penunjang keterlaksanaan program tersebut. Oleh Karena itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui ketersediaan sarana dan prasarana Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantultentang kondisi yang sebenarnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah 31 Sekolah Dasar yang berada pada
Sekolah Dasar seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Semua
populasi digunakan untuk penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptf
prosentase dengan metode survei, dan dengan pengambilan data menggunakan
observasi atau pengamatan langsung. Instrumen pengambilan data dengan
menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis statistik deskriptif persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Dasar se-Kecamatan Banguntapan
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut : 0 sekolah (0 %) berkategori sangat
baik, 9 sekolah (29,03 %) berkategori baik, 14 sekolah (45,16 %) berkategori
sedang, 7 sekolah (22,58 %) berkategori kurang dan 1 sekolah (3,22 %)
berkategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak pada interval 56,13 < X ≤ 80,07.
Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana UKS di sekolah dasar negeri seluruh
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 secara keseluruhan
adalah berkategori sedang.
Kata Kunci : Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sarana dan prasarana.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
8/87
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi. Skripsi dengan judul
“Survei Tentang Ketersediaan Peralatan, Obat-obatan dan Administrasi Usaha
Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul Tahun 2013” ini disusun untuk diajukan kepada Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagai
persyaratan guna memperoleh sarjana kependidikan.
Skripsi ini dapat selesai tak lepas dari adanya bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas
segala apa yang telah diberikan ini, kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Rochmad Wahab, M.Pd, MA, selaku Rektor Universitas
Negeri Yogyakarta atas kesempatan yang diberikan kepada peneliti untuk
menempuh studi hingga peneliti dapat menyelesaikan studi.
2. Bapak Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan izin
penelitian.
3.
Bapak Drs. Amat Komari, M.Si selaku Ketua Jurusan POR Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan ijin
penelitian.
4.
Bapak Drs. Sriawan, M.Kes selaku Ketua Prodi PGSD Penjas, Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan masukan
dalam penelitian ini.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
9/87
ix
5. Bapak Drs. Moch Slamet, MS. selaku Pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dukungan dan motivasi selama
penyusunan skripsi
6. Bapak Komarudin, M.A , selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan
bimbingan, nasehat dan motivasi.
7.
Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis kuliah
di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.
8. Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul, yang telah memberikan izin penelitian di sekolah.
9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir skripsi ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Amin.
Yogyakarta, Juli 2013
Penulis
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
10/87
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
ABSTRAK .............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................. viii
DAFTAR ISI .................................................................................................x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..............................................................1
B. Identifikasi Masalah .....................................................................5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................5
D. Rumusan Masalah ........................................................................6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................6
F. Manfaat Penelitian .......................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA .........................................................................8
A. Deskripsi Teori ............................................................................8
1.
Hakikat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)............................8
2. Hakikat Sarana dan Prasarana UKS......................................9
3. Tugas Pokok dan Fungsi UKS ............................................11
4. Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah .........................12
5. Struktur Organisasi UKS ....................................................13
B. Penelitian Yang Relevan ............................................................14
C. Kerangka Berpikir ......................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................17
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
11/87
xi
A. Desain Penelitian .......................................................................17
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ..................................17
C.
Populasi Penelitian .....................................................................18
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .................................18
E.
Teknik Analisis Data .................................................................19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................21
A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................21
B. Hasil Penelitian ..........................................................................21
a.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan ....................................................21
b. Ketersediaan Peralatan UKS SD N Se-Kecamatan
Banguntapan .......................................................................26
c.
Ketersediaan Obat-obatan UKS SD N Se-KecamatanBanguntapan .......................................................................28
d. Ketersediaan Administrasi UKS SD N Se-Kecamatan
Banguntapan .......................................................................29
C.
Pembahasan ...............................................................................31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................34
A. Kesimpulan ................................................................................34
B. Implikasi ...................................................................................34
C.
Keterbatasan ...............................................................................34D. Saran ..........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................36
LAMPIRAN………………………………………………………………...37
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
12/87
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Klasifikasi Skala Lima ........................................................... 20
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS Se-
Kecamatan Banguntapan ........................................................... . 23
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penelitian Ketersediaan Sarana dan
Prasarana UKS ......................................................................... 23
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Peralatan UKS SD N Se-
Kecamatan Banuntapan ......................................................... 27
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Obat-obatan UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan ....................................................... 28
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Administrasi UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan ........................................................ 30
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
13/87
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan ................................................... 22
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Peralatan UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan ................................................... 28
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Obat-obatan UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan ....................................................... 29
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Administrasi UKS SD N Se-
Kecamatan Banguntapan .................................................... 31
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
14/87
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Permohonan Izin Penelitian ................................................. 37
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian Dari Bappeda ....................................... 38
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Dari Sekretariat Daerah ....................... 39
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian Dari UPT PPD Kec. Banguntapan ...... 40
Lampiran 5. Lembar Observasi ................................................................. 41
Lampiran 6. Surat Izin Penelitian Dari SD ............................................... 43
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
15/87
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu usaha agar manusia
dapat mengembangkan potensi dirinya melalui pembelajaran. Melalui
pendidikan, manusia mampu mengembangkan diri dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Pendidikan di sekolah dasar merupakan dasar
keberhasilan pendidikan selanjutnya, anak merupakan tunas bangsa yang
masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani maupun
rohani, diharapkan di kemudian hari anak menjadi manusia dewasa yang
sehat, bertanggung jawab dan berguna bagi bangsa dan negara.
Sekolah merupakan salah satu wadah formal yang berusaha
melaksanakan proses kegiatan perilaku melalui proses pendidikan, sekolah
merupakan lembaga penerus dan pembawa budaya bangsa, salah satu hasil
budaya manusia yang dibina dan dikembangkan sebagai budaya bangsa baik
di dalam keluarga maupun di sekolah adalah perilaku hidup sehat. Untuk
menanamkan sikap, tingkah laku dan kebiasaan hidup sehat di sekolah
terdapat pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan sehingga diharapkan
melalui pelajaran tersebut pendidikan kesehatan menjadi bagian dari UKS.
Peralatan, obat-obatan dan administrasi merupakan jenis-jenis bagian yang ada
dalam ruang UKS. Dengan adanya UKS akan menjadikan sekolah tersebut
mampu dalam penanganan masalah kesehatan anak didik.
Pendidikan Kesehatan yang diberikan dalam mata pelajaran
Penjaskes merupakan salah satu cara merubah perilaku seseorang dalam
memelihara kesehatan, baik untuk dirinya maupun untuk masyarakat. Proses
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
16/87
2
perubahan perilaku akan berjalan dengan baik apabila dilaksanakan dalam
masyarakat yang terorganisasi dan sengaja diadakan untuk meningkatkan
derajat kesehatan bangsa, hal ini dapat dilaksanakan di sekolah, upaya
pembinaan kesehatan pada anak sekolah perlu dikembangkan mengingat
kelompok tersebut sangat potensial sebagai sumber daya manusia dalam
pembangunan. Oleh karena itu di sekolah dasar harus memiliki sarana dan
prasarana UKS yang memadahi baik dalam peningkatan kesehatan
lingkungan, pendidikan kesehatan maupun pencegahan terhadap penyakit.
Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di sekolah dasar juga
harus memahami berbagai informasi tentang pendidikan kesehatan sehingga
dapat mengajarkan pada anak didiknya sebagai langkah awal dalam
pembinaan dan pengembangan UKS.
Menurut Drajat Martianto (2005: 2), keberadaan UKS sangat besar
manfaatnya dalam hal pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia
sekolah, terutama pada aspek status gizi dan kesehatannya. Hal ini disebabkan
karena anak-anak usia sekolah tersebut merupakan kelompok umur yang
sangat rawan terhadap masalah gizi dan kesehatan. Sekolah merupakan
institusi yang terorganisir dengan baik dan merupakan wadah pembentukan
karakter dari media yang mampu menanamkan pengertian dan kebiasaan
hidup sehat. Keberhasilan pembinaan pengembangan UKS pada akhirnya
akan terlihat pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dan ini adalah merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan program
pembinaan dan pengembangan UKS.
Dari pendapat di atas sudah dapat diketahui bahwa pendidikan
kesehatan melalui UKS adalah sangat penting dan harus digalakkan. Hal itu
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
17/87
3
karena pendidikan kesehatan melalui UKS merupakan salah satu jalur
alternatif untuk tercapainya tujuan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Melalui kegiatan pendidikan kesehatan di sekolah setiap orang
secara timbal balik dapat berusaha memelihara kesehatannya baik dengan
kesehatan jasmani, rohani, maupun sosial sehingga dalam usaha tertentu dapat
dicapai tingkat status kesehatan masyarakat secara optimal.
Sebagai tempat yang baik untuk tumbuh dan kembangnya generasi
penerus, maka sekolah perlu memperhatikan hal-hal yang mendukung dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan, serta mereka dapat tumbuh secara
harmonis, efisien dan optimal, maka perlu diciptakan lingkungan yang sehat
dan memupuk kebiasaan hidup sehat. Sebab, perilaku hidup sehat merupakan
kebiasaan yang butuh ketelatenan dalam penanam dalam setiap anak dan
harus dimulai sedini mungkin. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
anak, ada 2 faktor yang menjadi pendukung sekaligus penghambat, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu berasal dari dalam
diri manusia seperti keturunan, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
berasal dari luar individu seperti lingkungan, khususnya sarana dan prasarana
yang ada disekitar tempat tinggal peserta didik baik itu sekolah maupun di
masyarakat.
Program pendidikan kesehatan di sekolah untuk saat ini tidak
tersedia waktu khusus, sehingga menjadi kendala tersendiri bagi para guru
maupun petugas dalam melaksanakan pendidikan kesehatan. Sedangkan
Program pelayanan kesehatan sekolah hanya dilaksanakan ala kadarnya.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan tidak adanya sarana dan
prasarana UKS yang tidak memadai, sebagaimana yang terlihat bahwa di
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
18/87
4
sekolah dasar banyak yang tidak memiliki ruang UKS. Selama ini apabila ada
siswa yang membutuhkan pertolongan pertama hanya ditempatkan di ruang
guru. Begitu juga dengan peralatan dan perlengkapan lainnya belum
mendapat perhatian. Dana sangat diperlukan untuk membiayai pelaksanaan
program UKS, tanpa dana yang cukup maka mustahil program UKS akan
berjalan dengan baik. Oleh sebab itu sebagai pihak yang mengupayakan
sumber-sumber untuk keperluan penyelenggaraan UKS, mengingat UKS
adalah suatu yang sangat penting untuk keberhasilan anak didik di sekolah.
Karena dalam kenyataannya tidak sedikit sekolah yang tidak dapat
melaksanakan Program UKS dengan alasan minimnya dana yang tersedia.
Namun meski demikian, dengan semua keterbatasan yang komplek
hendaknya Pelaksanaan Program UKS pada sekolah harus tetap di upayakan
seoptimal mungkin. Karena anak adalah modal bangsa yang sangat penting
sebagai generasi penerus bangsa dan Sekolah Dasar merupakan tonggok
utama dalam pendidikan terhadap anak untuk melanjutkan ke tingkat
pendidikan yang lebih tinggi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan saluran yang
vital, yaitu segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan hidup sehat
lebih mudah dapat tertanam, dan malahan boleh diharapkan akan
memberikan pengaruhnya pula terhadap masyarakat luas, setidak-tidaknya,
anak didik sebagai orang dewasa di hari esok akan memiliki sikap dan
kebiasaan hidup sesuai dengan norma-norma kesehatan. Lingkungan sekolah
sehat tidak hanya berarti mempunyai fasilitas fisik yang aman, perlengkapan,
persediaan air dan lain-lain keperluan yang baik, akan tetapi juga harus
dengan lingkungan psikis yang sehat, di mana para murid dapat menikmati
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
19/87
5
suasana menyenangkan, yang tentu saja besar artinya bagi pembinaan mental
dan sosial.
Lingkungan sekolah sehat tidak hanya berarti mempunyai fasilitas
fisik yang aman, perlengkapan, persediaan air dan lain-lain , akan tetapi juga
harus dengan lingkungan psikis yang sehat, dan dengan adanya fasilitas
tersebut diharapkan para anak didik dapat menikmati suasana
menyenangkan, yang tentu saja besar artinya bagi pembinaan mental dan
sosial. Permasalahan keberadaan Usaha Kesehatan Sekolah di Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul yang menjadi fokus penelitian yang meliputi
jumlah sarana prasarana UKS, kondisi sarana dan prasarana UKS dan
kesesuaian sarana dan prasarana UKS dengan standar minimal.
Berkaitan dengan ketersediaan sarana dan prasarana UKS Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul belum ada
usaha melakukan penelitian sehingga belum diketahui hasilnya secara pasti.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang
ketersediaan Sarana dan Prasarana Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah
Dasar Negeri Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dari uraian tersebut dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1.
Pelajaran pendidikan jasmani khususnya mengenai UKS perlu
mendapatkan perhatian dari pihak sekolah dan seluruh warga sekolah.
2.
Sarana dan prasarana pendukung keterlaksanaan pembinaan dan
pengembangan UKS masih minim.
3. Belum diketahuinya kelengkapan sarana dan prasarana UKS yang ada di
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
20/87
6
Sekolah Dasar Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti dapat dikaji secara mendalam,
permasalahan dibatasi hanya pada ketersediaan sarana dan prasarana UKS di
Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut: “Bagaimana ketersediaan sarana dan prasarana UKS di
Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul tahun
2013 ?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketersediaan sarana
dan prasarana UKS di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul tahun 2013.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan, khususnya pendidikan di Sekolah Dasar. Manfaat yang dapat
diberikan antara lain :
a. Manfaat Teoritis
Mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan hasil penelitian.
b. Manfaat Praktis
1.
Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pelaksanaan
program pembinaan dan pengembangan demi kemajuan UKS.
2. Bagi guru
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
21/87
7
Dengan mengetahui ketersediaan peralatan, obat-obatan dan administrasi
UKS, di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul dapat menjadikan
program untuk guru-guru penjas dalam melaksanakan pembinaan dan
pengembangan UKS.
3.
Bagi instansi (Lembaga) pendidikan
Sebagai bahan informasi bagi pengawas untuk mengajukan bahan
membuat program pembinaan dalam hal meningkatkan sarana dan
prasarana di sekolah pada pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan UKS dengan memperhatikan tentang ketersediaan
peralatan, obat-obatan dan administrasi UKS di Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
22/87
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori
1. Hakikat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
UKS adalah segala yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan
anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari
TK sampai SLTA/SMK/MA, pada dasarnya di setiap sekolah terdapat UKS
baik lengkap maupun masih kurang. Kegiatan yang dijalankan dalam
bidang ini bertujuan untuk memberi pengertian tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan masalah kesehatan dan menanamkan dasar-dasar
kebiasaan hidup sehat serta mendorong anak didik untuk ikut serta secara
aktif dalam setiap usaha kesejahteraan sendiri beserta lingkungannya.
Menurut Drajat Martianto (2005: 1), UKS dapat didefinisikan
sebagai berikut :
UKS adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang
bertujuan menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan
(upaya pertolongan pertama pada kecelakaan/P3K), melayani
kesehatan dasar bagi anak didik selama sekolah (pemberian
imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi anak didik.
Keberhasilan pembinaan dan pengembanganUKS pada akhirnya
akan terlihat/tercermin pada perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik, dan ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan
pola pembinaan dan pengembangan UKS (Kementerian Pendidikan
Nasional , 2011: 1).
Menurut Tim Esensi (2012: 4-5), tujuan UKS dibentuk untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar para siswa dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, unit ini juga
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
23/87
9
berfungsi untuk meningkatkan derajat kesehatan para siswa maupun warga
sekolah lain (guru, karyawan dan lain-lain) serta menciptakan lingkungan
yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa UKS
adalah pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan untuk
melayani segala kegiatan siswa yang berhubungan dengan kesehatan,
sehingga dengan adanya UKS diharapakan dapat untuk memupuk
kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik.
2. Hakikat Sarana dan Prasarana UKS
Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 4), sarana dapat diartikan
sebagai berikut :
Sarana atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindah dan dibawa
pelakunya atau siswa. Contoh : raket, pemukul, tongkat, balok, bed
dan lain-lain. Sarana atau alat sangat penting dalam memberikan
motivasi anak didik untuk bergerak aktif, sehingga siswa sanggup
melakukan aktivitas dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan
aktivitas dapat tercapai. Istilah sarana adalah terjemahan dari
“fasilitas” yaitu suatu yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam
pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani .Sarana dapat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1)
Peralatan (Oportus) Peralatan ialah sesuatu yang digunakan, contoh : peralatan tensi,
termometer badan, timbangan badan dan lain-lain.
2) Perlengkapan (Device)
Perlengkapan adalah :
- Sesuatu yang melengkapi kebutuhan prasarana seperti : tempat
cuci tangan, tempat sampah,perlengkapan P3K dan lain-lain.
- Sesuatu yang merupakan kelengkapan UKS antara lain: tempat
tidur, meja, kursi, almari, jam dinding dan lain-lain.
Menurut Ratal Wijasantosa (1984: 157), prasarana atau perkakas
adalah perlengkapan yang kurang permanen dibandingkan fasilitas.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
24/87
10
Misalnya : bangku swedia, peti lompat, kuda-kuda, palang sejajar, palang
tunggal, matras dan lain-lain. Menurut Agus S. Suryobroto (2004: 4),
prasarana atau perkakas adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindahkan (semi permanen
tetapi berat atau sulit). Contoh : matras, peti lompat, kuda-kuda, palang
tunggal, meja tenis dan lain-lain. Perkakas idealnya tidak dipindah-pindah,
agar tidak mudar rusak, kecuali kalau memang tempatnya terbatas sehingga
harus selalu bongkar pasang.
Modul dan materi “Dokter Kecil” edisi II Departemen Kesehatan
RI (1995: 64) disebutkan bahwa :
1. Bahan yang minimal harus ada di ruang UKS adalah : bahan untuk
membersihkan tangan misal : sabun, alkohol, obat mencuci luka, misal :
air bersih, boorwater, rivanol, obat untuk mengurangi rasa nyeri misal :
parasetamol, bahan untuk menyadarkan, misal : moniak dan
decollologene.
2.
Alat yang minimal tersedia : 10 pembalut cepat, pembalut gulung, pembalut segitiga, kapas, plester, tansoples, obat gosok, minyak kayu
putih, kasa steril, oralit, paracetamol, boorwater , tetes mata, rivanol,
thermometer, kapas dan lain-lain
Menurut Tim Esensi (2001: 13-14), ruang UKS sebaiknya
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Memiliki jendela dan ventilasi yang baik.
2.
Memiliki satu buah tempat tidur Dn sebuah bantal.3. Memiliki minimal satu buah lemari untuk menyimpan peralatan P3K,
obat selimut, gelas, dsb.
4. Memiliki minimal satu buah kursi dan satu buah meja.
Perlengkapan dan peralatan yang wajib ada :
1. Obat antiseptik
2. Obat merah
3. Kapas
4. Kasa steril dan perban
5.
Plester luka
6. Alkohol
7.
Termometer
8. Minyak kayu putih
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
25/87
11
9. Obat-obatan, seperti obat pusing, obat demam, obat maag, obat nyeri
haid, salep memar
10. Selimut
11. Pinset dan peniti
12.
Alat tulis, gunting dan lem13. Buku laporan UKS
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
pembelajaran yang dapat dipindah-pindah. Sedangkan prasarana adalah
fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan
pendidikan. Kondisi sarana dan prasarana yang minim akan menyulitkan
dan membuat masalah bagi guru, tetapi tidak berarti pula tercukupinya
sarana dan prasarana yang terstandar tidak mendatangkan masalah
mengingat perkembangan usia dan karakteristik anak atau siswa.
Kreativitas seorang guru dalam memodifikasi sarana dan prasarana
pendidikan jasmani sangat diperlukan sebagai salah satu upaya mengatasi
masalah sarana dan prasarana dalam pendidikan jasmani.
3. Tugas Pokok dan Fungsi UKS
Menurut Drajat Martianto (2005:2), tugas pokok dan fungsi UKS
sebenarnya merupakan tindak lanjut dari kegiatan Posyandu. Jika
Posyandu merupakan jenis Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang paling memasyarakat di Indonesia dengan tugas pokoknya
sebagai pos penimbangan anak Balita, maka UKS juga dapat berpotensi
sebagai lembaga penerus Posyandu yang berbasis di sekolah.
UKS sebagai lembaga kegiatan non kurikuler yang berpotensi
menyadarkan anak didik untuik mampu berperilaku hidup bersih dan
sehat, akan lebih berkualitas bila diikuti dengan peningkatan SDM guru
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
26/87
12
dan Pembina UKS dalam hal pengertian tentang makanan bergizi
seimbang yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Menurut Drajat Martianto (2005:3), dijelaskan bahwa : TujuanUKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan
sederajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan
lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan
manusia Indonesia seutuhnya.
Sedangkan fungsi UKS menurut Drajat Martianto (2005:5) adalah
sebagai berikut:
a. Pusat pelatihan keterampilan P3K dan pencetak dokter kecil,
perawat kecil.
b. Media atau tempat komunikasi gizi anak didik sehingga sadar
gizi dan untuk meningkatkan kesadaran perilaku hidup sehat.
c. Mitra kantin sekolah dalam menyelenggarakan makanan jajanan
yang bergizi dan aman konsumsi bagi anak didik.
d. Mitra Puskesmas dalam pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS), pemberian obat cacing, maupun program
kesehatan lainnya bagi anak didik khususnya yang tinggal di
pedesaan.
e.
Mitra orang tua dalam kegiatan pendidikan gizi yang bersifat non
kurikuler, dalam bentuk konseling gizi anak didik.
4. Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah
Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut Trias UKS
(Kementerian Pendidikan Nasional, 2011 : 13). Program Usaha Kesehatan
Sekolah (Trias UKS), meliputi :
1.
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha/bantuan yang diberikan
berupa bimbingan dan atau tuntunan kepada peserta didik tentang
kesehatan yang meliputi seluruh aspek kesehatan pribadi (badan/fisik,
mental dan sosial) agar kepribadiannya dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik, serta aspek kesehatan lingkungan (lingkungan sekolah,
lingkungan tempat tinggal) sebagai aspek yang sangat
menunjang/mempengaruhi bagi pembentukan pribadi peserta didik.
Pendidikan Kesehatan diberikan di sekolah melalui :
a. Pelajaran pendidikan kesehatan
b.
Pembinaan perilaku hidup sehat
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
27/87
13
Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat dimulai dari diri
sendiri atau kebersihan perseorangan, seperti : gosok gigi yang baik
dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dan selalu menjaga
kebersihan.
c.
Penyuluhan kesehatanPenyuluhan kesehatan dari siswa ke siswa dilaksanakan pada
kegiatan upacara atau langsung dari kelas ke kelas.
d. Ceramah tentang kebersihan pribadi
e.
Pelatihan guru UKS dan penunjukkan guru secara bergilir diharapkan
pemahaman pentingnya UKS bagi sekolah dan anak didik akan
menyeluruh di semua guru.
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh tim Pembina UKS
meliputi : pemeriksaan kesehatan secara rutin di kelas, misalnya :
rambut, kuku, kulit, telinga dan gigi, pemeriksaan berkala oleh guru dan
Puskesmas, pembinaan kebersihan lingkungan, membina kebersihan perorangan, pemeriksaan berkala 6 bulan sekali dan 1 tahun sekali bagi
guru, pemberian rujukan jika ada siswa yang tidak mampu ditangani
oleh kader serta alih teknologi pengetahuan kesehatan baik oleh guru
maupun kader agar keterampilan dan pengetahuan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Lingkungan Sekolah Sehat
Program Trias UKS yang ketiga adalah menciptakan dan
mengupayakan agar terwujudnya lingkungan sekolah yang sehat. Syarat-
syarat untuk mewujudkan kesehatan lingkungan sekolah yang sehat
adalah :
a)
Sekolah harus menyediakan gedung dan perangkat peralatan yang
lengkap.
b) Adanya halaman sekolah untuk bermain yang lengkap.
c) Adanya taman untuk hiasan bunga atau pohon-pohon.
d) Adanya sumber air bersih dan pembuangan air yang teratur.
e) Adanya tempat pembuangan sampah.
f) Tersedianya ruang P3K.
5. Struktur Organisasi UKS
Dasar hukum Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor:
2/P/SKB/2003, Nomor 1068/Menkes/SKB/VII/2003, dan Nomor MA/230
B/2003, Nomor 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pelaksana UKS di
TK/RA, SD/SDLB dan MI serta paket A setara SD.
Pembina : Kepala Desa/Lurah
Ketua : Kepala Sekolah
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
28/87
14
Sekretaris I : Guru Pembina UKS
Sekretaris II : Ketua Komite Sekolah/Majelis Madrasah
Anggota :
1. Unsur pengurus komite sekolah
2.
Unsur petugas puskesmas/bidan desa
3.
Unsur peserta didik
4.
Unsur guru/ tenaga pendidik
B. Penelitian Yang relevan
Penelitian oleh Addien Setyo Kwartantiyono (2007) yang berjudul
“Studi Tentang Sarana dan Prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
SMP Negeri Se-Kecamatan Singosari”. Subyek yang sebagai populasi adalah
SMP Negeri Se-Kecamatan Singosari. Rancangan penelitian ini menggunakan
metode survei yaitu mendeskripsikan secara obyektif mengenai sarana dan
prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Data dalam penelitian diperoleh
dengan menggunakan observasi dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan
menggunakan rumus prosentase. Hasil persentase tersebut kemudian
diklasifikasikan menurut Arikunto. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut : (1) Sarana Pendidikan Sekolah : 60,42 % dapat dikatakan bahwa
sarana pendidikan kesehatan yang ada si SMP Negeri Se-Kecamatan Singosari
tergolong dalam klasifikasi cukup baik, (2) Sarana pelayanan kesehatan secara
keseluruhan yang ada pada SMP Negeri Se-Kecamatan Singosari yang
prosentasenya sebesar 95,36 % dalam klasifikasi baik. Sedangkan untuk
sarana usaha kesehatan sekolah yang terdiri dari sarana pendidikan kesehatan
dan sarana pelayanan kesehatan sebesar 65,97 % dalam klasifikasi cukup baik,
(3) Prasarana lingkungan yang sehat prosentase prasarana yang ada sebesar
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
29/87
15
98,03 % dalam klasifikasi baik.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sultoni (2011), yang
berjudul “ Survei Tentang Ketersediaan Sarana dan Prasarana Usaha
Kesehatan Sekolah Dasar Negeri di Gugus Niti Praja Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Tahun 2011 “. Subyek yang dipakai
sebagai populasi adalah SD Negeri Se-Gugus Niti Praja yaitu sebanyak 7
Sekolah Dasar. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
observasi dan dokumentai, kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus
prosentase. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar dalam
kondisi sedang, karena 70 % sarana dan prasarana yang hanya dimiliki,
sehingga kurang memiliki standar yang ditetapkan.
C.
Kerangka Berpikir
Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada dasarnya merupakan
suatu program pelaksanaan yang ada si sekolah dasar dan memiliki peran
penting terhadap kehidupan siswa terutama dalam pola hidup sehat siswa.
Dengan demikian pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi
sangat penting, seperti halnya dengan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) di SD se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Oleh karena itu
perlu adanya dukungan sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
yang ada di sekolah dasar.
Sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi poin
penting yang harus diperhatikan oleh pihak sekolah, dengan adanya sarana dan
prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), maka dapat diketahui kelancaran
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di sekolah dasar. Tentu saja
dalam hal ini tidak hanya ketersediannya saja tapi juga kondisi sarana dan
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
30/87
16
prasarana yang ada. Memang selama ini kendala adanya ketersediaan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) di semua sekolah dasar kurang lengkap maupun
kurang memadai, hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang tersedia
masih minim. Kondisi sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
di sekolah dasar se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul yang ada
selama ini juga masih kurang dalam artian masih minimnya ketersediaan
sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Kurangnya sarana dan prasarana yang kurang memadai tentu akan
menghambat pelaksanaan UKS sekolah dasar secara optimal. Kondisi sarana
dan prasarana juga harus menjadi perhatian pihak sekolah agar mengetahui
kelayakan sarana dan prasarana yang ada. Dengan demikian apabila telah
diketahui ketersediaan maupun kondisi sarana dan prasarana yang ada maka
dapat dilakukan upaya tindak lanjut, baik perawatan sarana dan prasarana
maupun pengadaan sarana dan prasarana. Hal itu dilakukan demi kelancaran
pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Selaras dengan pernyataan
tersebut maka penelitian juga perlu mengkaji secara ilmiah untuk mengetahui
kondisi sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah di sekoalah dasar se-
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
31/87
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, tentang identifikasi
sarana dan prasarana Usaha Kesehatan Sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penelitian deskripsi adalah studi untuk
menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat (Moh. Nazir, 2005: 89).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan pengambilan
data menggunakan observasi atau pengamatan langsung. Menurut Moh.
Nazir (2005: 56) metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-
keterangan secara faktual dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Daerah
atau tempat diadakannya penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Se-
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.
B.
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah hal-hal yang menjadikan obyek penelitian, yang
ditata pada suatu kegiatan penelitian (Suharsimi Arikunto, 1997: 9). Variabel
yang menjadi obyek penelitian ini adalah variabel yang berhubungan dengan
ketersediaan sarana dan prasarana UKS di Sekolah Dasar Se-Kecamatan
Banguntapan. Sarana dan Prasarana UKS yang menjadi pokok penelitian
adalah jumlah sarana prasarana UKS yang ada di Sekolah Dasar Se-
Kecamatan Banguntapan. Parameter ketersediaan sarana dan prasarana UKS
menjadi variabel yang menentukan tingkat ketersediaan sarana dan prasarana
UKS yang diukur dengan parameter yang telah ditentukan berdasarkan standar
parameter tertentu yang telah ditentukan.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
32/87
18
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,
1997: 108). Populasi pada penelitian ini adalah UKS Sekolah Dasar se-
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul dengan jumlah populasi 31
Sekolah Dasar . Semua populasi dijadikan sampel penelitian sehingga
penelitian ini merupakan penelitian populasi karena batas minimal
penggunaan sampel jika populasi lebih dari 100 populasi. Jika populasi kurang
dari 100 populasi, maka semua populasi dijadikan sampel.
D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
a. Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Suharsimi Arikunto, 2006 : 160). Dalam penelitian ini
digunakan instrumen yang berupa lembar observasi.
b. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk memperoleh data
yang relevan, akurat dan reliabel yang berkaitan dengan penelitian. Jadi
pengumpulan data pada suatu penelitian dimaksudkan untuk memperoleh
bahan-bahan keterangan dan informasi yang benar dan dapat dipercaya.
Oleh sebab itu metode pengumpulan data harus dilakukan secara teliti dan
secermat mungkin. Berpedoman pada tujuan yaitu untuk mengetahui
kelengkapan peralatan, obat-obatan dan administrasi UKS yang ada di
Sekolah Dasar Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun
2013.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
33/87
19
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
observasi. Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut :
1)
Peneliti menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan di
sekolah.
2)
Peneliti datang ke sekolah yang menjadi subyek penelitian.
3)
Menyampaikan maksud dan tujuan kepada kepala sekolah.
4)
Menanyakan tentang kondisi UKS yang ada di sekolah tersebut.
5) Mengisi ke lembar observasi yang telah di buat tentang kondisi sarana
dan prasarana UKS apa saja yang ada di sekolah tersebut.
E. Teknik Analisis Data
Rancangan penelitian ini menggunakan metode survei yaitu
mendeskripsikan secara obyektif mengenai sarana dan prasarana UKS. Data
dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan observasi dan dokumentasi,
kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus prosentase. Data dapat
disajikan dalam bentuk persentase. Skor diubah menjadi persentase dengan
cara membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan 100. Misalnya :
siswa yang tidak lulus ujian adalah 15 orang dari 50 orang peserta ujian. Data
siswa yang tidak lulus adalah (15/50) x 100 = 30 %. (Purwanto, 2011: 80-81).
Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dan pendeskripsian
tiap-tiap indikator dalam penelitian ini didasarkan pada nilai Mean (M) dan
Simpangan Baku (SD) dengan menggunakan skala lima. Menurut Anas
Sudijono (2006: 175) pedoman dalam menentukan kriteria atau klasifikasi
skala lima adalah:
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
34/87
20
Tabel 1. Klasifikasi Skala Lima
RENTANGAN NORMAL KATEGORI
M + 1,5 SD ke atas Sangat Baik
M + 0,5 SD s.d M + 1,5 SD Baik
M – 0,5 SD s.d M + 0,5 SD Sedang
M – 1,5 SD s.d M + 0,5 SD Kurang
M – 1,5 SD ke bawah Sangat Kurang
(Sumber : Anas Sudijono, 2006 : 175)
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
35/87
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil seluruh sekolah dasar
yang ada di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Penelitian ini
meneliti tentang survei ketersediaan sarana dan prasarana UKS di Sekolah
Dasar Negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Kondisi
sarana dan prasarana UKS yang ada di sekolah dasar sebagian besar masih
kurang lengkap bahkan ada yang sama sekali tidak ada sama sekali. Sama
halnya dengan kondisi sarana dan prasarana yang ada di sekolah dasar seluruh
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Ada yang kurang lengkap sarana
dan prasarananya, ada yang ada namun tidak terawatt, ada juga ruangan UKS
yang diambil alih fungsi menjadi gudang, bahkan ada juga yang sama sekali
tidak ada UKS nya.
Meskipun begitu dengan kondisi UKS yang sangat berbeda-beda dari
satu sekolahan dengan sekolahan yang lain, diharapkan dengan adanya
penelitian ini membuat sekolah dasar khususnya di Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul, akan lebih meningkatkan maupun melengkapi kondisi
sarana dan prasarana yang masih kurang. Dan dengan adanya penelitian ini
juga, diharapkan akan membuat UKS yang ada di sekolah dasar akan lebih
baik dan berkembang.
B. Hasil Penelitian
a.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan
Penelitian mengenai ketersediaan sarana dan prasarana UKS yang
sudah dilakukan ini merupakan penelitian survei dengan metode survei
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
36/87
22
menggunakan teknik pengambilan data observasi. Dari penelitian tersebut
diketahui kondisi sarana dan prasarana UKS di sekolah dasar se-
Kecamatan Banguntapan rata-rata dalam keadaan baik dan memadai untuk
menunjang kegiatan UKS. Dengan demikian sekolah dasar di Kecamatan
Banguntapan dapat memberikan layanan UKS yang optimal sesuai
kebutuhan kesehatan di sekolah. Data hasil observasi dianalisis dengan
perhitungan statistik. Komponen-komponen dari standar sarana dan
prasarana UKS dikelompokkan menjadi 3, yaitu peralatan, obat-obatan
dan administrasi.
Hasil penelitian menunjukkan kondisi sarana dan prasarana UKS
Sekolah Dasar Seluruh Kecamatan Banguntapan sebagai berikut yang
tercantum dalam grafik di bawah ini.
Gambar 1. Diagram Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
0
5
10
15
sangat
kurangkurang
sedangBaik
Sangat
Baik
Ketersediaan Sarana dan Prasaran UKS
SD N Se-Kecamatan Banguntapan
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
37/87
23
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ketersediaan sarana dan
prasarana UKS Sekolah Dasar seluruh Kecamatan Banguntapan sebagian
besar dalam keadaan kategori sedang. Hal ini berarti ketersediaan sarana
dan prasarana UKS Sekolah Dasar cukup memenuhi kriteria standar sarana
dan prasarana UKS dan dalam keadaan baik. Sekolah yang sudah
memiliki kategori baik juga sudah banyak sehingga perlu dipertahankan.
Sekolah yang belum memenuhi standar atau yang berkategori kurang perlu
adanya upaya untuk meningkatkan standar sarana dan prasarana UKS .
Untuk lebih jelasnya, berikut ini disajikan tabel kategori ketersediaan
sarana dan prasarana UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan :
Tabel 2. Distribusi frekuensi ketersediaan sarana dan prasarana UKS Se-
Kecamatan Banguntapan.
Kelas Interval Kategori Frekuensi Relatif
X > 104 Sangat baik 0 0 %
80,07 < X ≤ 104 Baik 9 29 %
56,13 < X ≤ 80,07 Sedang 14 45,16 %
32,2 < X ≤ 56,13 Kurang 7 22,58 %
X ≤ 32,2 Sangat kurang 1 3,22 %
Jumlah 31 100 %
Hasil lebih rincinya dari persentase masing – masing ketersediaan
sarana dan prasarana UKS SD dapat dilihat pada tabel rekapitulasi data
hasil penelitian ketersediaan sarana dan prasaran UKS :
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Penelitian Ketersediaan Sarana dan Prasarana UKS
No Nama Sekolah Persentase Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Peralatan Obat – obatan Administrasi
1. SD Tamanan 93,3 % 100 % 85,7 %
2. SD Grojogan 100 % 76,9 % 100 %
3. SD Wirokerten 53,3 % 30,7 % 57,1 %
4. SD Sampangan 46,6 % 38,4 % 71,4 %
5. SD 1 Jambidan 53,3 % 69,2 % 57,1 %
6. SD 1 Salakan 73,3 % 61,5 % 57,1 %
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
38/87
24
Tabel 3 di atas menunjukkan besarnya persentase ketersediaan
peralatan, obat-obatan dan administrasi di UKS. Dari grafik dan tabel di
atas dapat diketahui bahwa sebagian besar sekolah dasar se-Kecamatan
Banguntapan sudah memiliki perlengkapan UKS yang lengkap dan
dalam keadaan yang baik. Prosentase tertinggi mengenai ketersediaan
perlengkapan sebesar 100% yang berarti sekolah tersebut memiliki
perlengkapan yang sangat memadai untuk kegiatan UKS. Sekolah yang
mencapai porsentase ketersediaan perlengkapan 100% meliputi SD
Grojogan, SD 2 Jambidan, SD Sokowaten Baru, SD Muhammadiyah
Bodon. Persentase terendah sebesar 0% meliputi SD Muhammadiyah
Karangturi dikarenakan UKS sedang dalam renovasi sehingga untuk
7. SD 1 Sekarsuli 73,3 % 100 % 42,8 %
8. SD Baturetno 80 % 53,8 % 42,8 %
9. SD Wiyoro 80 % 61,5 % 85,7 %
10. SD Banguntapan 73,3 % 61,5 % 42,8 %
11. SD Singosaren 66,6 % 69,2 % 57,1 %12. SD Plakaran 73,3 % 30,7 % 57,1 %
13. SD Jaranan 80 % 53,8 % 42,8 %
14. SD Jomblangan 73,3 % 53,8 % 71,4 %
15. SD Jurugentong 86,6 % 84,6 % 71,4 %
16. SD Ngentak 93,3 % 84,6 % 100 %
17. SD Potorono 93,3 % 100 % 57,1 %
18. SD 2 Jambidan 100 % 100 % 85,7 %
19. SD Sokowaten Baru 100 % 100 % 100 %
20. SD Muh. Banguntapan 80 % 92,3 % 57,1 %
21. SD Kanisius Sorowajan 80 % 100 % 57,1 %22. SD Muh. Bodon 100 % 84,6 % 85,7 %
23. SD Muh. Karangturi 0 % 30,7 % 0 %
24. SD Muh. Mertosanan 66,6 % 61,5 % 42,8 %
25. SD Muh. Karangbendo 93,3 % 100 % 28,5 %
26. SD Muh. Kalangan 53,3 % 61,5 % 28,5 %
27. SD Mutihan 60 % 38,4 % 42,8 %
28. SD Qurrota A’yun 73,3 % 92,3 % 85,7 %
29. SDIT Salsabila 3 Banguntapan 33,3 % 76,9 % 57,1 %
30. SDIT Salsabila Al Muth’in 86,6 % 38,4 % 42,8 %
31. Madrasah Al Islamiyah 66,6 % 92,3 % 28,5 %
Jumlah 2285,8% 2199,1% 1841,7%
Rata – rata 73,73% 70,9% 59,4%
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
39/87
25
sementara waktu kegiatan UKS berjalan kurang lancar. Kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan dapat terlaksana dengan baik jika
didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang baik terutama
obat – obatan UKS. Obat merupakan sarana yang diperlukan dalam
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Ketersediaan obat – obatan UKS yang ada di sekolah dasar dapat
diketahui bahwa sebagian besar sekolah dasar se-Kecamatan Banguntapan,
Kabupaten Bantul sudah memiliki obat-obatan yang siap untuk
pertolongan pertama. Obat-obat tersebut dalam keadaan baik dan tidak
kadaluarsa. Porsentase tertinggi sebesar 100% menunjukkan bahwa
sekolah tersebut memiliki persediaan obat yang lengkap untuk menunjang
kegiatan kesehatan sekolah. Sekolah yang meraih prosentase 100%
meliputi SD Tamanan, SD 1 Sekarsuli, SD Potorono, SD 2 Jambidan, SD
Sokowaten Baru. Sekolah dasar yang memiliki persentase rendah sebesar
30,7% meliputi SD Muhammadiyah Karangturi dan SD Wirokerten.
Kedua SD tersebut memiliki fasilitas obat-obatan UKS yang rendah
dibandingkan sekolah dasar yang lainnya.
Fasilitas menunjang kegiatan UKS yang lain selain perlengkapan
dan obat-obatan yaitu administrasi UKS. Administrasi UKS ini
berhubungan dengan pembukuan kegiatan UKS meliputi pendataan siswa
sakit, rekapitulasi data kesehatan siswa, buku rujukan ke puskesmas
maupun rumah sakit, daftar piket, dan sebagainya. Adanya adminintrasi
UKS ini maka dapat diketahui data statistik mengenai kesehatan sekolah.
Dari data statistik ini dapat diketahui kualitas kesehatan sekolah meliputi
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
40/87
26
tingkat kesehatan siswa, jumlah siswa sakit, serta partisipasi sekolah
dalam menunjang kesehatan seperti adanya catatan kegiatan dokter kecil.
Di setiap unit UKS rata-rata memiliki buku daftar murid sakit dan
buku rujukan ke rumah sakit. Buku-buku tersebut dipergunakan untuk
mendata siswa yang sakit dan siswa sakit yang perlu untuk dirujuk ke
rumah sakit agar segera mendapat pertolongan yang serius. Persentase
tertinggi kelengkapan administrasi UKS sebesar 100% meliputi SD
Grojogan, SD Ngentak, dan SD Sokowaten. Di sekolah dasar tersebut
kelengkapan administrasi UKS yang dimiliki sudah lengkap dan memadai.
Persentase terendah sebesar 0% di SD Muhammadiyah Karangturi karena
sedang dalam renovasi yang memungkinkan sedang terjadi pembaharuan
administrasi UKS.
Secara keseluruhan kondisi perlengkapan, obat-obatan serta
administrasi UKS yang dimiliki setiap sekolah dasar di Kecamatan
Banguntapan dalam keadaan baik. Adapun yang menunjukkan porsentase
terendah 0% sedang dalam keadaan direnovasi baik dari segi gedung UKS
maupun kelengkapan administrasinya. Keadaan rata-rata ketersediaan
sarana dan prasarana UKS yang baik di sekolah dapat menunjang
kegiaatan UKS serta memberikan kontribusi yang sangat positif bagi
sekolah untuk menjadi sekolah yang sehat.
b.
Ketersediaan Peralatan UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan diperoleh nilai
maksimum sebesar 100 dan nilai terendah 0. Nilai 0 menunjukkan
ketersediaan peralatan sangat kurang, dikarenakan UKS sedang dalam
perbaikan. Rerata yang diperoleh sebesar 73,73 serta hasil perhitungan
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
41/87
27
standar deviasi sebesar 21,44. Tabel 4 berikut merupakan distribusi
frekuensi Ketersediaan Peralatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di SD
Se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 secara
keseluruhan.
Tabel 4. Distribusi frekuensi ketersediaan peralatan UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Relatif
X > 105,89 Sangat baik 0 0 %
84,45 < X ≤ 105,89 Baik 10 32,25 %
63,01 < X ≤ 84,45 Sedang 14 45,16 %
41,57 < X ≤ 63,01 Kurang 5 16,12 %
X ≤ 41,57 Sangat kurang 2 6,45 %
Jumlah 31 100 %
Dari tabel distribusi ketersediaan peralatan UKS di SD Se-
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 secara
keseluruhan di atas dapat dijelaskan bahwa sebagian besar termasuk
kategori sedang, yaitu sebanyak 14 sekolah (45,16 %). Kategori paling
rendah yaitu sangat kurang meliputi 2 sekolah (6,45 %) serta sisanya
sebanyak 10 sekolah (32,25 %) termasuk kategori baik dan 5 sekolah
(16,12 %) berkategori kurang, sementara 0 sekolah (0 %) dalam kondisi
sangat baik atau tidak ada. Dari rata-rata persentasenya ketersediaan
peralatan UKS Sekolah Dasar se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul termasuk sedang dan dalam kondisi baik.
Untuk lebih mudah dipahami, maka disajikan gambaran dalam
bentuk histogram Ketersediaan Peralatan UKS di SD Se-Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 secara keseluruhan sebagai
berikut:
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
42/87
28
Gambar 2. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Peralatan UKS
c. Ketersediaan Obat-obatan UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan
Rekapitulasi data mengenai ketersediaan obat-obatan UKS
menunjukkan bahwa nilai maksimum sebesar 100 dan nilai minimumnya
30.7. Rerata yang diperoleh sebesar 70,9. Simpangan dari mean sebesar
23,61. Dari data tersebut maka pengelompokkan kategori skala 5 kelas
interval adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Distribusi frekuensi ketersediaan obat-obatan UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Relatif
X > 106,3 Sangat baik 0 0 %
82,7 < X ≤ 106,3 Baik 13 41,93 %
59,1 < X ≤ 82,7 Sedang 9 29,03 %
35,5 < X ≤ 59,1 Kurang 6 19,35 %
X ≤ 35,5 Sangat kurang 3 9,67 %
Jumlah 31 100 %
Obat-obatan merupakan sarana penting yang harus dimiliki oleh
UKS karena merupakan penolong pertama pada kecelakaan. Tabel 5
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat
Kurang Kurang Sedang BaikSangat
Baik
Ketersediaan Peralatan UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
43/87
29
menjelaskan bahwa UKS di sekolah dasar se-Kecamatan Banguntapan
sebagian besar memiliki ketersediaan obat kategori baik dan memadai
dalam keadaan baik serta tidak kadaluarsa dengan jumlah 13 sekolah
(41,93 %) dasar, dalam kelas interval 82,7 < X ≤ 106,3. Meskipun
tergolong baik, pihak sekolah masih harus tetap meningkatkan persediaan
obat di UKS agar UKS dapat berfungsi optimal sebagai unit kesehatan
bagi warga sekolah dan sebagai langkah pertama dalam pertolongan
kesehatan.
Berikut ini merupakan histogram distribusi frekuensi ketersediaan
obat-obatan UKS di sekolah dasar se-Kecamatan Banguntapan.
Gambar 3. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Obat-obatan UKS
d. Ketersediaan Administrasi UKS SD N Se-Kecamatan Banguntapan
Administrasi UKS merupakan komponen penting untuk
mengetahui perkembangan kesehatan siswa. Oleh karena itu perlu
diketahui tingkat ketersediannya. Hasil penelitian menunjukkan nilai
0
2
4
6
8
10
12
14
Sangat
KurangKurang
SedangBaik
Sangat
Baik
Ketersediaan Obat-obatan UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
44/87
30
tertinggi ketersediaan administrasi adalah 100 dan nilai terendah adalah 0.
Rerata ketersediaan administrasi sebesar 59,4. Dari rerata atau mean
tersebut diketahui simpangan bakunya 23,58. Berdasarkan mean dan
simpangan baku dapat diketahui distribusi frekuensi ketersediaan
administrasi UKS dalam skala lima sebagai berikut :
Tabel 6. Distribusi frekuensi ketersediaan Administrasi UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Kelas Interval Kategori Frekuensi Relatif
X > 94,77 Sangat baik 3 9,67 %71,19 < X ≤ 94,77 Baik 8 25,8 %
47,61 < X ≤ 71,19 Sedang 9 29,03 %
24,03 < X ≤ 47,61 Kurang 10 32,25 %
X ≤ 24,03 Sangat kurang 1 3,22 %
Jumlah 31 100 %
Administrasi UKS yang dimiliki sekolah dasar se-Kecamatan
Banguntapan sebagian besar tergolong kategori kurang yaitu terletak pada
interval 24,03 < X ≤ 47,61. Pada tabel di atas dapat diamati bahwa hanya 3
sekolah (9,67 %) yang memiliki administrasi UKS yang sangat baik dan 1
sekolah yang memiliki administrasinya sangat kurang. Administrasi UKS
ini penting dimiliki untuk memantau kesehatan siswa serta untuk merujuk
siswa sakit ke rumah sakit. Catatan dokter kecil juga penting untuk
memantau partisipasi siswa dalam mewujudkan sekolah sehat.
Untuk lebih jelasnya dapat diamati histogram distribusi frekuensi
ketersediaan administrasi UKS di sekolah dasar se-Kecamatan
Banguntapan, Banguntapan Bantul.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
45/87
31
Gambar 4. Distribusi Frekuensi Ketersediaan Administrasi UKS
Dari deskripsi tabel tingkat ketersediaan sarana dan prasarana di
atas , dapat disimpulkan bahwa rata – rata sekolah dasar se-Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul memiliki perlengkapan dan obat – obatan
yang lengkap dan memadai dibandingkan administrasi UKS. Administrasi
UKS yang dimiliki sekolah masih tergolong sedang artinya masih ada
buku – buku administrasi UKS masih belum ada. Kondisi sarana dan
prasarana UKS sebagian besar dalam keadaan memadai dan baik.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil rekapitulasi keseluruhan yang telah dipaparkan
pada tabel maupun diagram sebelumnya di atas dapat dilihat perbedaan tingkat
kelengkapan sarana dan prasarana yang ada di sekolah dasar seluruh
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul. Hal ini dapat dilihat bahwa
sebanyak 0 sekolah (0 %) mempunyai kategori sangat baik, 9 sekolah (29,03
%) mempunyai kategori baik, 14 sekolah (45,16 %) mempunyai kategori
0
2
4
6
8
10
Sangat
Kurang Kurang Sedang BaikSangat
Baik
Ketersediaan Administrasi UKS SD N
Se-Kecamatan Banguntapan
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat Kurang
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
46/87
32
sedang, 7 sekolah (22,58 %) mempunyai kategori kurang dan 1 sekolah (3,25
%) mempunyai kategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak pada interval
56,13 < X ≤ 80,07. Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana UKS sekolah
dasar negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013
secara keseluruhan berada pada kondisi sedang. Hasil tersebut disebabkan
kurangnya pengertian maupun penyuluhan dari warga sekolah tentang betapa
pentingnya kelengkapan sarana dan prasarana UKS. Bahkan ada juga dari
beberapa sekolah yang menjadikan ruang UKS beralih fungsi ganda menjadi
perpustakaan maupun ruangan administrasi sekolah. Secara rinci dapat
dijelaskan deskripsi data berdasarkan indikator sebagai berikut:
Ketersediaan sarana dan prasarana UKS yang ada di sekolah dasar
seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 berdasarkan
peralatan adalah 0 sekolah (0 %) mempunyai kategori sangat baik, 10 sekolah
(32,25 %) mempunyai kategori baik, 14 sekolah (45,16 %) mempunyai
kategori sedang, 5 sekolah (16,12 %) mempunyai kategori kurang dan 2
sekolah (6,45 %) mempunyai kategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak
pada interval 63,01 < X ≤ 84,45. Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana
UKS sekolah dasar negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul tahun 2013 berdasarkan peralatan adalah berkategori sedang. Hal ini
disebabkan masih banyaknya perlatan yang kurang terawat maupun terjaga
dengan baik, kurang memperhatikan kebersihan peralatan, sehingga mudah
rusaknya peralatan tersebut. Untuk itu diharapakan guru penjaskes khususnya
dan warga sekolah umumnya agar lebih memperhatikan peralatan UKS dan
secara rutin mengecek kondisi sarana dan prasarana UKS khususnya peralatan
UKS.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
47/87
33
Ketersediaan sarana dan prasarana UKS sekolah dasar negeri seluruh
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 berdasarakan obat-
obatan adalah 0 sekolah (0 %) mempunyai kategori sangat baik, 13 sekolah
(41,93 %) mempunyai kategori baik, 9 sekolah (29,03) mempunyai kategori
sedang, 6 sekolah (19,35 %) mempunyai kategori kurang dan 3 sekolah (9,67
%) mempunyai kategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak pada interval 82,7
< X ≤ 106,3. Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana UKS sekolah dasar
negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013
berdasarkan peralatan adalah berkategori baik. Hal ini disebabkan kesadaran
mengenai pentingnya obat-obatan UKS sangat tinggi, meskipun ruang UKS
tidak ada akan tetapi kotak obat UKS atau ketersediaan obat pasti ada.
Ketersediaan sarana dan prasarana UKS sekolah dasar negeri seluruh
Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul tahun 2013 berdasarakan
administrasi adalah 3 sekolah (9,67 %) mempunyai kategori sangat baik, 8
sekolah (25,8 %) mempunyai kategori baik, 9 sekolah (29,03 %) mempunyai
kategori sedang, 10 sekolah (32,25 %) mempunyai kategori kurang dan 1
sekolah (3,22 %) mempunyai kategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak
pada interval 24,03 < X ≤ 47,61. Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana
UKS sekolah dasar negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul tahun 2013 berdasarkan peralatan adalah berkategori kurang. Hal ini
disebabkan masih rendah atau kurangnya pengetahuan tentang arti pentingnya
administrasi UKS, sehingga segala macam administrasi tidak terawat dengan
baik. Untuk itu agar diadakannya pengecekan secara berkala administrasi
UKS agar tetap terawat dengan baik.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
48/87
34
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ketersediaan sarana dan prasarana UKS di Sekolah
Dasar se-Kecamatan Banguntapan Kabupaten Bantul tahun 2013 adalah 0
sekolah (0 %) berkategori sangat baik, 9 sekolah (29,03 %) berkategori baik,
14 sekolah (45,16 %) berkategori sedang, 7 sekolah (22,58 %) berkategori
kurang dan 1 sekolah (3,22 %) berkategori sangat kurang. Frekuensi terbanyak
pada inter val 56,13 < X ≤ 80,07. Ini artinya ketersediaan sarana dan prasarana
UKS di sekolah dasar negeri seluruh Kecamatan Banguntapan, Kabupaten
Bantul tahun 2013 secara keseluruhan adalah berkategori sedang.
B.
Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka hasil penelitian ini
berimplikasi pada :
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan pemerintah maupun
pihak sekolah dasar se-Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul untuk
memperhatikan sarana dan prasarana UKS dan mengambil kebijakan
dalam pengadaan sarana dan prasarana UKS sesuai dengan standar
minimal.
2. Pihak sekolah lebih meningkatkan perawatan yang baik sesuai dengan
jenis sarana yang masih ada, dan perlu adanya kerja sama yang baik antar
kepala sekolah, guru dan siswa serta wali murid.
C. Keterbatasan
Peneliti dengan segenap kemampuan yang dimiliki telah berusaha
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
49/87
35
sebaik-baiknya untuk melaksanakan seluruh proses penelitian, namun
demikian peneliti tidak dapat lepas dari keterbatasan dan kelemahan
diantaranya :
1. Pada saat melaksanakan observasi, peneliti dibantu oleh satu guru
penjaskes masing-masing sekolah. Peneliti menyerahkan hak penuh pada
guru penjasorkes untuk mendata sarana dan prasarana UKS. Tidak
menutup kemungkinan ada sarana dan prasarana UKS yang tidak terdata
karena yang lebih tahu tentang jumlah sarana dan prasarana UKS adalah
penjaga sekolah.
2. Saat pengembalian angket/kuisoner, guru penjasorkes ada yang mengampu
di sekolah lain, sehingga harus mendatangi ke sekolah yang tidak diteliti
dan kadang tidak di tempat sehingga harus menunggu data angket lain
waktu, ini membuat jadwal yang sudah direncanakan menjadi berubah-
ubah.
D. Saran
Berdasarkan pada analisis pada data, deskripsi hasil penelitian,
pembahasan dan kesimpulan, peneliti menyarankan sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah dan pihak sekolah maupun pihak-pihak terkait dengan
diketahuinya keadaan nyata ketersediaan sarana dan prasarana UKS, agar
mengupayakan kelengkapan sarana dan prasarana UKS agar pelayanan
kesehatan sekolah lebih optimal.
2.
Untuk kebersihan dan perawatan sarana dan prasarana UKS lebih
ditingkatkan.
3. Bagi guru penjasorkes diharapkan dapat lebih memahami tentang
pelayanan kesehatan anak pada saat di sekolah.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
50/87
36
DAFTAR PUSTAKA
Addien Setyo Kawartantiyono. (2007). Studi Tentang Sarana dan Prasarana UsahaKesehatan Sekolah (UKS) di SMP Negeri Se-Kecamatan Singosari.
Malang. Skripsi : Universitas Negeri Malang : tidak diterbitkan.
Agus S. Suryobroto. (2004). Diktat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani.
Yogyakarta : UNY
Anas Sudijono. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Drajat Martianto. (2005). Menjadikan UKS Sebagai Upaya Promosi Tumbuh
Kembang Anak Didik . Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kementerian Pendidikan Nasional. (2011). Pedoman Pelaksanaan UKS . Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
Moh. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
Pedoman Pelatihan, Modul dan Materi “Dokter Kecil” edisi II Departemen
Kesehatan RI. (1995). Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan
Masyarakat. Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
Purwanto. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ratal Wijasantosa. (1984). Supervise Pendidikan Olahraga, Jakarta: univ.
Indonesia press.
Sultoni. (2011). Survei Tentang Ketersediaan Sarana dan Prasarana Usaha
Kesehatan Sekolah Dasar Negeri di Gugus Niti Praja Kecamatan
Kedungbanteng Kabupaten Banyumas Tahun 2011. Skripsi : Universitas
Negeri Yogyakarta.
Soepartono. (2000). Sarana dan Prasarana Olahraga. Jakarta : Depdikbud.
Suharismi Arikunto. (1997). Operasional Variabel Penelitian. Bandung : PT
Rosdakarya.
Tim Esensi. (2012). Mengenal UKS . Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
51/87
37
LAMPIRAN
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
52/87
38
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
53/87
39
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
54/87
40
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
55/87
41
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
56/87
42
LEMBAR OBSERVASI CHECKLIST
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA USAHA KESEHATAN
SEKOLAH
SE-KECAMATAN BANGUNTAPAN
Nama Sekolah :………………………………………………………………
Tanggal pengambilan data : ………………………………………………………
Nama Pengambil data : …………………………………………………………
Berilah tanda contreng () pada tanda kurung yang telah disediakan sesuai dengan
kondisi sarana dan prasarana UKS di sekolah.
No Pernyataan Ada Tidak Baik Rusak
1. Ruang UKS di sekolah
2. Tempat tidur UKS
3.Timbangan berat badan
4. Alat ukur tinggi badan
5. Kotak P3K
6. Tempat cuci tangan
7. Lemari obat
8. Obat-obatan
9. Snellen Chart
10. Pembentukan dokter kecil
11. Tempat sampah
12. Poster bahaya narkoba
13. Jadwal piket dokter kecil14. Struktur organisasi UKS
15. Rangka/turso bahaya merokok
Macam- macam administrasi UKS
16. Kartu / Buku rujukan dan data
kegiatan UKS
17. Buku KMS
18. Buku penjaringan kesehatan peserta
didik
19. Buku obat-obatan
20. Buku daftar hadir21. Buku imunisasi
22. Buku daftar murid sakit
23. Buku keuangan UKS
24. Buku/naskah dokter kecil
25. Buku inventaris barang UKS
26. Buku tanaman apotek hidup
27. Buku tanaman warung hidup
28. Buku piket dokter kecil
29. Buku jadwal dokter kecil
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
57/87
43
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
58/87
44
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
59/87
45
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
60/87
46
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
61/87
47
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
62/87
48
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
63/87
49
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
64/87
50
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
65/87
51
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
66/87
52
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
67/87
53
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
68/87
54
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
69/87
55
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
70/87
56
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
71/87
57
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
72/87
58
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
73/87
59
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
74/87
60
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
75/87
61
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
76/87
62
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
77/87
63
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
78/87
64
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
79/87
65
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
80/87
66
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
81/87
67
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
82/87
68
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
83/87
69
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
84/87
70
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
85/87
71
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
86/87
72
-
8/17/2019 Form Checklist Sekolah
87/87
top related