ekologi harimau

Post on 29-Nov-2014

333 Views

Category:

Education

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

EKOLOGI HARIMAU

Harimau Sumatera

Klasifikasi Secara Ilmiah

• Ordo: Carnivore

• Family: Felidae

• Marga: Panthera (Kucing yang mengaum)

• Jenis: Tigris

• Anak Jenis: Sumatra

Panthera tigris sumatrae

Wentzel, et. al., 1999

KEPUNAHAN TIGA ANAK JENIS

Anak Jenis Terkecil di Dunia

Armur (P. t. altaica)

Bengal (P. t. tigris)

Indo Chinese (P. t. corbetti)

South China (P. t. amoyensis)

Sumatran (P. t. sumatrae)

Harimau Sumatera hidup di hutan hujan tropis, ukuran tubuh

paling kecil diantara Harimau lain di dataran Asia, dan memiliki

pola loreng yang lebih rapat.

Evolusi

• Dapat dijumpai di berbagai hutan dan

iklim Habitat bukanlah elemen

penting (habitat generalist)

• Mengikuti penyebaran Cervidae dan

Bovidae di Asia Tenggara pada masa

Pleistocene 92 juta – 10 ribu tahun yang

lalu

Pola Reproduksi

• Matang sexual: jantan 5 tahun, betina 3 tahun

• Melahirkan 2 – 4 anak (avg. 3)

• Masa kehamilan 3.5 bulan

• Masa menyusui 8 bulan

• Masa menyapih 1 tahun

• Inter-natal 2 – 3 tahun

• Usia di alam avg. 15 tahun

• 2 – 3 kali / siklus hidup

• Masa estrus setiap 50 hari

Anak harimau mulai ikut induknya berburu setelah berumur dua

bulan.

Jelajah dan Teritorial

• Bersifat teritorial

• Jelajah satu jantan dewasa meliputi 2 – 3

betina dewasa

• Bervariasi, Harimau sumatera 30 – 250 km2

• Jantan remaja mengembara mencari ruang

kosong untuk teritorial

• Betina remaja mencari daerah teritorial

berdekatan dengan teritorial induk betinanya

Pola Sosial

• Hidup solitar, tapi tidak sendirian!

• Jumlah yang sedikit dan terpencar di

area yang luas mereka saling

berkomunikasi dengan intensif dan

efektif.

Pola Makan

• 4 – 6 kg / hari, hingga 9 kg untuk betina

mengasuh anak

• 4 – 6 hari sekali

• Memilih mangsa berukuran besar (rusa

sambar, babi hutan, kijang)

• Mengintai dan memburu

Gigi taring yang panjang dan berbentuk seperti pisau

membantu harimau membunuh mangsanya dengan

cepat.

Harimau sedang mengintai mangsa di Suaka Margasatwa

Ranthambore, India

Indra Sensori Harimau

Indra sensori

• Indra penglihatan tajam bahkan pada pencahayaan rendah, tapi tidak bisa membedakan warna dan detail

• Memiliki binocular vision untuk memperkirakan jarak dengan mangsa

• Indra pendengaran tajam, dapat mendengar pada frekuensi 100-20 KHz

• Indra peraba sangat penting bagi harimau. Melalui telapak kaki, kumis dan rambut-rambut sensitif di pipi, moncong dan atas mata.

• Daya penciuman rendah dibanding karnivora lain seperti anjing atau beruang.

• Akan tetapi, daya penciuman memainkan peranan penting dalam berkomunikasi dengan harimau lain

Pola Komunikasi - Suara

• Mengaum kencang yang dapat terdengar hingga 5km, digunakan oleh harimau betina pada saat estrus dan harimau jantan yang mencari betina.

• Auman pelan digunakan betina untuk memanggil anak-anaknya

• Saat bertemu langsung, harimau berkomunikasi melalui ekspresi muka, bahasa tubuh, dan gerakan ekor.

Pola Komunikasi - Bau

• Memiliki kelenjar bau di sekitar pipi, jari kaki,

ekor dan daerah dekat anal-genital

• Meninggalkan jejak bau dengan menggosok-

gosokan bagian ini ke pohon, semak dan

bahkan tubuh harimau lain.

• Juga meninggalkan jejak bau yang

bercampur dengan urine dan feses.

Pola Komunikasi - Bau

• Harimau mengendus menggunakan hidung dan organ

Jacobson’s (organ vomeronasal).

• Informasi yang terkandung di dalam bau adalah:

• Identifikasi Individu,

• Jenis kelamin,

• Status reproduksi,

• Waktu sejak tanda bau ditinggalkan.

Bau dapat menstimulasi perilaku tertentu, seperti perilaku

agresif atau perilaku kawin.

Komunikasi secara kimiawi memainkan

peranan penting bagi harimau. Mereka

meninggalkan jejak bau (scent mark) di

sepanjang jalur yang dilewati. Harimau

lainnya yang melewati jalur tersebut

memeriksa jejak bau ini dan

meninggalkan bau mereka sendiri

dengan menggesekkan pipinya.

Harimau mampu untuk hidup dengan

jumlah yang sangat sedikit di area yang

sangat luas dan tetap dapat

berkomunikasi efektif satu sama lain

menggunakan penandaan bau.

Harimau meninggalkan jejak bau di pohon

Flehmen

Dilakukan sebagai

respon atas bau

yang ditinggalkan

harimau lain, satwa

karnivora jenis lain

dan kadang bau-

bauan yang tidak

dikenali.

Terima Kasih

HarimauKita @harimauKita http://harimaukita.or.id

top related