dialog bulan puasa 2
Post on 24-Mar-2016
273 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
1
DIALOG
BULAN PUASA
2
Keterangan :
Selaku Pak Kyai oleh : Haji Bakri Wahid, B.A.
Daeng Naba oleh : Syamsul Marlin, B.A.
2
MASALAH AZAB KUBUR
DAN
AZAB NERAKA
PAK KIAY : Assalamu’alaikum
DG. NABA : Wa Alaikummusalam
PAK KIAY : O Dg. Naba sudah lama tibanya?
DG. NABA : Saya rupayanya lebih dahulu dari Pak Kiay
PAK KIAY : Bagiamana Dg. Naba?
DG. NABA : Sejah tadi saya tunggu-tunggu Pak Kiay, saya
baca-baca surat ini Pak Kiay, Sesuai dengan
agrimen atau perjanjian kita bahwa tiapmalam
akan kita coba menjawab surat-surat yang sudah
masuk ini.
PAK KIAY : Dengan syarat, pertama surat iut bisa kita jawab
yang mana relevans dengan acara yang kita
bicarakan.
DG. NABA : O, ya, sesuai dengan acara yang kita bicarakan
PAK KIAY : Jika ada surat-surat yang kita tidak jawab sebentar,
tapi akan kita sebut namanyaorang yang berkirim
surat, oleh karena masalah pertama masalah etik.
Yang kedua masalahnya menyangkut masalah-
masalah politik Begitu Dg. Naba.
3
DG. NABA : ya cocokmi Pak Kiay. Nah ini surat dari Tarakan
Pak Kiay, tanggal 31-08-1975. Dari umar Thalib
Toko Bungkul Kec. Sembakung Kab. Gulungan
Kalimantan Timur.
PAK KIAY : Apa pertanyaannya Dg.Naba?
DG. NABA : Pertanyaannya Pak Kiay, dua saja. Apakah
hubungannya menyimpan uang di Bank kemudian
bunganya akan saya ambil, apakah hukumnyaitu.
Yang kedua, saya menjadi makmum sembahyang
jamaah Apa yang saya harus baca waktu Imam
sedang membaca Fatihah direkaat kedua Apakah
hkumnya? Ini Pak Kiay.
PAK KIAY : Begini Dg. Naba. Pertanyaan yang pertama,
berhubungan dengan personalan Bank, Kalau kita
mencari keputusan Alim Ulama se Indonesia, itu
belum ada membicarakan masalah Bank. Pernah
ada saya dengan bahwa organisasi Muhammadiyah
mengadakan Bank ditinjai dari segi Hukum Islam.
Disitu bunyk kabarnya saya dapat informasi,
bahwa Bank itu termasuk menyimpan uang dan
menerima bunganya, termasuk hokum Musyabihat.
Musyabihat itu Dg. Naba, diragukan haramnya dan
juga diragukan halalnya terletak pada masalah ayat
yang satu sama lain Dg. Naba, dipahami secara
agak rumit.
DG. NABA : O, ya jadi tegasnya bolelah simpan saja kalau
menyimpan. Kalau menurut Dg. Naba, cocok itu
Pak Kiay. Kalau menyimpan uang di Bank, artinya
boleh untuk kemanan tokh? Kalau tidak di Bank,
4
tidak aman itu uang. Yang kedua lagi Pak Kiay
masalah sembayang.
PAK KIAY : Masalah Fatihah kalau imamnya membaca Fatihah
bagaimana sikap makmum. Apakah membaca
Fatihah juga atau tidak membaca Fatihah Masalah
ini Dg. Naba masalah khilafiyah endapat2 banyak
diajukan. Ada pendapat yang mengatakan Imam
membaca Fatihah makmum diam. Ada yang bilang
Imam membaca Fatihah. Makmumn wajib
membaca Fatihah. Ada yang bilang bila Imam
membaca Fatihah kedngaran suaranya, makmum
diam. Tapi bila sura Imam itu tidak kedngaran
baca Fatihah makmum mesti baca. Bagini Dg.
Naba. Kesimpulan dapat dibagi dua saja yang
setuju dan yang tidak setuju membaca. Apapun
pendapat ini sama, ini kan masalah-masalah
Fatihah itu sudah masalah pendapat. Pendapat
yang agak terkuat, dapat dibilang membaca
Fatihah. Adapun waktunya dan tempatnya, ini juga
jadi persoalan. Ada yang menyatakan sesudah
Wala’dhallim Amin, ada yang mengatakan ikuti
imam itu membaca Fatihah begitu Dg. Naga.
Dg. NABA : Ia, kalau imam membaca Fatihah makmu ikut
membacanya, ada juga sesudah amin baru baca
Fatihah jadi mana yang kuat Pak Kiay
PAK KIAY : Begini Dg. Naba, ya kita persilahkan kepada
penanya untuk menganalisa lebih jauh. Adapun
hadist yang lebih nampaknya disini, yaitu
terbayang kepada kita dimana hadistnya berbunyi
begini. LA-TAQAUU BISYAIIN MINAL QIRAA
5
– ATI IDZA QARA ‘TUBIHII ILLAH BI UMMI
QUR’AAN (HR. ABU DAUD)
DG. NABA : Artinya Pak Kiay
PAK KIAY : jangan kamu baca sesuatu apabila Aku
membacanya kecuali Fatiha. Jadi hadist itu
Nampak-nampak member peluang ini, mudah
interpertasi Dg. Naba kalau membaca imam, ikut
dibelakangnya. Karena didengan Nabi Fatiha,
sahabat itu. Kemudian Nabi baca surat, sahat juga
ikut. Itu Nabi Cegah, jangan ikut saya membaca
kecuali Fatihanya. Begitu Dg. Naba.
DG. NABA : O, ya, inilah jawaban dari Pak Kiay terhadap bapak
Umar Thalib Kalimantan Timur. Atas perhatian
anda, kami ucapkan banyak terimakasih.
Selanjutnya ada lagi Pak Kiay ini lagi Pak Kiay
dari Ujung Pandang tgl. 01-09-1975. Yang
berkirim surat, Rusdy Sipil Skodam XIV/HN
Asrama mattoanging.
Kesimpulan Pak Kiay, didalam hadist katanya ada
disebut yang pertama azab kubur, yang kedua azab
neraka. Minta penjelasan sebagaimana tersebut
pada a dan b tersebut diatas. Atas jawaban, tak
lupa banyak terima kasih.
PAK KIAY : Jadi ada azab kubur, ada azab neraka. Minta
penjelasan.
DG. NABA : A. apakah sama azab kubur dan azab neraka.
PAK KIAY : Apakah ditanyakan sama?
DG. Naba : tidak saya lagi yang tambah.
6
PAK KIAY : Begini Dg. Naba sudah jelas bahwa azab kubur
ada. AL AZABUL QABRI HAQQUN ini hadist
riwayat Buhari, azab kubur itu adalah benar, jadi
jelas ada azab kubur seperti yang dijelaskan hadist
riwayat Buchari Dg. Naba. Begitu juga azab
neraka, itu benar. Jadi kalau itu saja yang diminta
penjelasan, sudah jelas bahwa manusia di azab
didalam kuburannya dan di azab di neraka.
DG. NABA : A. tapi sakah azab kubur dan azb neraka?
PAK KIAY : O, apakah sama azab kubur dan azab neraka. Tentu
sudah jelas tidak sama. Ketika samaannya itu
didalam hadist sudah disebut diantaranya hadist
Muslim JADRIBU DHARBATIN MIN HADIDIN
itu disebut begitu : bahwa orang didalam kubur itu
azabnya mereka dipukul dengan sepotong besi, itu
hadist riwayat Muslim Dg. Naba. Tapi didalam
neraka, tidaklah disebut sepotong besi, malah
dibakar.
DG. NABA : Dibakar selama-lamanya. Terima kasih Pak Kiay
dan demikianlah jawaban Pak Kiay melali Dg.
Naba terhadap pertanyaan Pak Rusdy. Atas
perhatian Pak Rusdy, kami ucapkan banyak terima
kasih. Selanjutnya lain lagi Pak Kiay Surat yang
lain lagi. Kita kembali lagi kepada dialog kita yang
lalu itu.
Begini Pak Kiay : Bagaimana yang dikatakan
boros didalam berbelanja rumah tangga. Kan Pak
kiay dulu membirakan masalah boros.
PAK KIAY : Ia, bahwa boros itu ada dua bentuknyha. Boros
dalam masalah biologie, boros dalam masalah
7
belanjda di dalam rumah tangga. Nah masalah
makan sudah, minum sudah.
DG. NABA : Sekarang bagaimana yang dikatakan boros dalam
masalah berbelannya dalam rumah tangga.
PAK KIAY : Begini Dg. Naba yang dikatakan boros dalam
berbelanja rumah tangga, ialah berbelanja untuk
makanan, pakaian, berlebih untuk yang
sewajarnya.
DG. NABA : O, ya kalau sewajarnya bajunya hanya 4 lalu dibeli
enam. Boros itu Pak Kiay?
PAK KIAY : Betul Dg. Naba. Itu berlebih dari yang sewajarnya
berapa yang sewajarnya, itu ukuran lain lagi. Itu
mungkin mengikuti situasi atau bagaimana, tetapi
harus kita ingat yang sewajarnya.
DG. NABA : Jadi Pak Kiay, belanja untuk makan, pakaian
berlebih dari yang sewajarnya. Tapi itu dikatakan
boros dalam berbelanja rumah tangga.
PAK KIAY : Tapi itu diperingatkan lagi Dg. Naba.
DG. NABA : O, saya mau Tanya tadi bahwa apakah ada
pringatan Nabi begitu, tapi Pak Kiay sudah bilang.
Sekarang bagaimana bunyinya peringatan Nabi itu.
PAK KIAY : Memang Dg. Naba, saya bisa sebutkan dan hadist
yang berhubung degnan persoalan itu, tidak usah
banyak-banyak. Pertama hadist riwayat Dahsat:
MANIQLASHADA AGHNA HUMALLAAHU
WAMAN TABADZDZARA ARQARAHU
MULLAAHU. “Siapa yang hemat, Allah akan
kayakan, setiap yang boros, Allah akan miskinkan.
8
DG. NABA : O, siapa yang hemat, Allah akan kayakan.
PAK KIAY : Siapa yang boros, Allah akan miskinkan.
DG. NABA : A. A. orang pemboros memang gampang miskin.
Orang hemat, artinyha orang kikir, tentu kaya.
PAK KIAY : Lain hemat, lain kikir Dg. Naba. Hemat pangkal
kaya, boros pangkal miskin.
DG. NABA : Itulah titik tolak dari hadist itu. Jadi pangkal
miskin, hemat pangkal kaya.
PAK KIAY : Ini ayat kedua lagi, hadist riwayat tebrani,
SAYAKUUNU RIJAALUN MIN UMMATIE
YA’KULUUNA ALQAA NATHTHA AAMI WA
YASRABUUNA ALWAANASYSYARAA-
BASUUNA ALWAANTS TSIYAABI, WAYAT
BI WAYAL ASYADDA QUUNA FIL
KALAAMI, ULAA IKA, WAYA TSYADDA,
Akan ada orang-orang dari ummat saya mereka
makan macam-macam warna makan, mereka
minum macam-macam warna minuman, mereka
pakai macam-macam warna pakaian, mereka kasar
bicara, mereka inilah sejahat-jahat ummat saya.
DG. NABA : O, Nabi sudah bilang akan dating nanti suatu masa
ada ummatku. Mereka makan macam-macam
makanannya, merka minum macam-macam
minumannya, mereka pakai macam-macam warna
kakaiannya, bicaranya kasar. Inilah ummat yang
kasar. Begitu Pak Kiay ya, kalau begitu ibadah
puasa ada hubungannya dengan pelaksanaan hidup
sederhana.
9
PAK KIAY : Memang Dg. Naba.
DG. NABA : Kalau begitu Pak Kiay apa yang dikatakan hidup
sederhana itu.
PAK KIAY : O, ya sampailah kita kepda perrsoalan hidup
sederhana. Pernah Dg. Naba bilang ini rencana
Pemerintah. Begini Dg. Naba. Islam bukan
menyesuaikn diri. Tapi apa yang dilaksanakan
Pemerintah, sesuai dengan Islam, itu harus diingat.
Sebab Dg. Naba. Islah itu adalah untuk kebaikan
manusia didunai dan diakhirat. Jadi Islam itu yang
membawa kebaikan. Segala bentuk yang
membawa kebaikan, itu memang sudah cocok
dengan Islam. Tapi suatu bentukyang tidak baik,
itu tidak cocok sekarang Dg. Naba. Hidup
sederhana, adalah hidupyang wajar, tidak melebihi
dari kewajaran, tidak melebihi dari yang
sewajarnya.
DG. NABA : Hidup sederhana, adalah diup yang wajar, tidak
melebihi kewajaran dan tidak kurang dari
sewajarnya. Kalau melebihi kewajaran bagaimana?
PAK KIAY : Jadi kalau melebihi kewajaran Dg. Naba, itu boros
namanya. Oran gyang, tidak akan boros.
DG. NABA : Jadi orang kalaupuasa pemboros, tidak cocok lalu
bagaimana kalau kurang dari sewajarnya?
PAK KIAY : Orang yang hidup kurang dari sewajarnya padahal
dia ada, itu bakhilnamanya. Orang yang bakhil
juga tidak akan terdapat pada puasa.
10
DG. NABA : Artinya, orang puasa tidak bakhil. Jadi tidak boros,
tidak bakhil, itulah hidup sederhana.
PAK KIAY : Benar demikian Dg. Naba Begitulah, bila
kehidupan sederhanaini dapat diwujudkan Dg.
Naba, dia akan mewujudkan pula ketahuan
Nasional dibidang ekonomi
DG. NABA : Mewujudkan ketahanan Nasional dibidang
ekonomi.
PAK KYAI : Ia, begitu hebatnya kaitan ibadah puasa Dg. Naba
DG. NABA : O, ya, ya, jadi bila hidup boros dan bakhil, akan
menghancurkan ketahanan Nasional.
PAK KIAY : Benar Dg. Naba. Ini menurut faktanya sejarah kita
cerita Dg. Naba. Menurut stamina sejarah didunia
ini. Itu kehancuran ummat-umat terdahulu Dg.
Naba, itu karena dua persoalan, karena boros dan
bakhil. Sebaliknya Nabi-nabi itu kemegahannya,
dan bertahan ajarannya, sejarah, itu adalah manusia
yang sederhana. Boleh Dg. Naba sebut manusia
besar di dunai setiap, tinjaulah kehidupannya,
pastilah manusia sederhana.
DG. NABA : Musti sederhana. Kalau tidak sederhana, tidak bias
jadi besar.
PAK KIAY : Jadi kalau mau jadi orang besar, sederhanalah
DG. NABA : Kalau kau orang kecil sudah sederhana, besarka
PAK KIAY : Disinlah letaknya pola hidup sederhana, Dg. Naba.
DG. NABA : Jadi Pak Kiay, bila hidup boros dan bakhil artinya
bias menghancurkan ketahanan Nasional. Bila
11
tidak bakhil dan tidak boros artinya sederhana,
akan memperkuat daya tahan Nasional.
PAK KIAY : Oleh sebab itu Dg. Naba, Bapak-bapak kita dipusat
sudah member contoh, perkawinan anaknya
disederhanakan. Tapi saying di daerah-daerah
masih belum mengikuti contoh yang demikian.
DG. NABA : O, persis, itu yang saya mau Tanya Pak Kiay.
Yang sama mau Tanya Pak Kiay, contoh kenkrit
yang dapat Pak Kiay kemukakan.
PAK KIAY : Itu contoh diantaranya, tapi masih banyak
contohyang lain Dg. Naba.
DG. NABA : Tetapi memang Pak Iay, bapak-bapak kita seperti
di Jakarta itu, seperti pak Hatta dulu mengawinkan
anaknya, itu sederhana. Tetapi kita borosnya bukan
main. Apakah tidak ada tuntunan Nabi tentang
perkawinan itu Pak Kiay.
PAK KIAY : Cukup Dg. Naba
DG. NABA : O, cukup, antara lain tentang pestanya itu
bagaimana Pak Kiay?
PAK KIAY : Cuma orang tiak mau ikuti
DG. NABA : O, orang tidak mau ikuti.
PAK KIAY : Karena katanya kalau dia ikuti, dia takut kalah
gensi.
DG, NABA : Barangkali dia tidak tahu Pak Kiay
PAK KIAY : Jaka tidak tahu, marilah kita beritahu
12
DG. NABA : Antara lain contoh bagaimana Pak Kiay
PAK KIAY : Nabi mengatakan AHSANUN NIKAAHI
BARATAN AISARUHUM MU NATAN Artinya
“Nikah yang berkah atau perkawinanyangpaling
berkah adalah pembiayaan pestanya yang
sederhana.
DG. NABA : Pembiayaan pestanya yang sederhana. Itulah
perkawinan yang diber berkah. Artinya perkawinan
yang berpoyah-poyah, yang serba mewah, tidak
diberi berkah.Tapi orang kerjakan juga karena
gensi. Contohlainlagi Pak Kiay
PAK KIAY : Contoh lainlagi, begini, kehanduran karun dg.
Naba itu karena bakhilnya.
DG. NABA : Karun hancur karena bakhilnya.
PAK KIAY : Namruz, hancur karena borosnya
DG. NABA : namruz hancur karena borosnya.
PAK KIAY : nian Pancu (Presiden Pitnam yang lalu) hancur
karena korupsinya.
DG. NABA : O, ya Karun karena kikir, Namruz hancur karena
boros, Nian Pancu hancur karena korupsinya.
PAK KIAY : Nian Pancu hancur karena koruspnya. Semua
masalah harta. Karena itu Dg. Naba. Tuhan
memang sudah memberikan peringatan.
DG NABA : A tuhan memberikan peringatan didalam Qur’an
tentu begitu. Bagaimana bunyi peringatanTuhanitu
Pak Kiay.
13
PAK KIAY : Sura Asyura ayat (27) Tuhan berfirman :LAW
BASTHAL LAAHUR RIZQA LI’ABDIHII
LABA GHAW FIL ARDHI Artinya “Kalau Allah
memewahkan hambanya dengan rezeki, mereka
melampau batas dimuka bumi
DG. NABA : Artinya orang mewah suda melampaui batas.
PAK KIAY : Ia karena mempunyai harta yang banyak. Itu yang
melahirkan boros, melampau batas disitu. Kalau
DALAM HADIST SAHE Bochari, lain juga
bunyinya. Ada juga peringatannya?
PAK KIAY : Ada, bunyinya : TATANAA FASUUHAA
KAMAA TANAA FASUUHAA.
FATUHKLIKAKUM KAMAA AHLAKATHUM
Artinya “Karena harta yang dikurniakan Allah,
mereka mempamerkan berlomba-lomba
mempamerkan kekayaannya masing-masing, maka
karena mempamerkan kekayaan ditengah-tengah
orang miskin yang lebih banyak jumlahnya, maka
itulah yang membuat binasa mereka.
DG NABA : O, ya, jadikaya, mewah-mewah, mepamerkan
kekayaan terhadap rakyat banyak, itu artinya
kecelakaan. Kalau terjadi pameran kekayaan
ditengah-tengah rakyat miskin, ditengah-tengah
orang banyak, itulah yang membuat kebencian si
miskin pada mereka, tentu begitu
PAK KIAY : Betul Dg. Naba. Oleh sebab itu Dg. Naba, didalam
agama istilah ini disebut FATUHULIKUM.
Artinya mebuat binasanya ummat itu. Kalau dalam
14
istilah politik. Istilah revolusi social, Ini yang akan
menghancurkan nasional.
DG. NABA : O, ya didalam istilah agama disebut
FATUHLIKAKUM yang mencelakaan kamu
semua. Kalau dalam istilah politik disebut revolusi
social. Sebabnya karena kesalahannya, ia kaya-
kaya mempamerkan kekayaannya di tengah-tengah
rakyat miskin. Jadi yang baik. Sederhana
PAK KIAY : Iulah Pemerintah membuat anjuran hidup
sederhana supaya jangan binasa.
DG. NABA : Sudah waktu Pak Kiay
PAK KIAY : Sudah waktukah, saya juga tidak kethui ini Dg.
Naba.
DG. NABA : Sampai disitu dulu Pak Kiay
PAK KIAY : Baiklah nanti kita akan lanjutkan. Baiklah Dg.
Naba kita tinggalkan saja dulu Studio ini.
DG. NABA : Ia, Pak Kiay, saya juga mau ke Mesjid Pak Kiay
Baiklah saya permisi Assalamu alaikum
Warahmatullah Wabarakatuh
PAK KIAY : Alaikummussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
15
MIMPI BERCAMPUR ISTRI
SEMENTARA PUASA
DG. NABA : Assalamu’alaikum
PAK KIAY : Alaikummussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Mari Dg. Naba
DG. NABA : Ie Pak Kiay, saya bawa surat lagi Pak Kiay
PAK KIAY : Bawa surat lagi Dg. Naba. Sudah banyak surat
masuk ya
DG.NABA : Ia, Pak Kiay, kita bacadulu suratnya, ini dari
Balikpapan Pak Kiay
PAK KIAY : Dari Balikpapan, bias orang berkirim surat dari
Balikpapan Dg. Naba
DG. NABA : Bisa Pak Kiay asal jangan orang dari balik tanah.
Kan ada Balikpapan dari KalimantanTimur, ada
Balikpapan dibawah tanah. Ini yang di
KalimantanTimur Pak Kiay
Pk kiay : Jadi bukanyang dibawah tanah.
DG. NABA : Ia Pak Kiay ini rupaya dariDaali R. Peg. P.
Pertamina UNIT IV Balikpapan Kalimantan
Timur, jauhini surat Pak Kiay
PAK KIAY : O, ya a[a uamg dotamualam Dg/ Maba
DG. NABA : yang ditanyakan, bilamana kita dua laki istri
bermimpi didalam bulan puasa baik malam
ataupunsiang hari, mimpinya bercampur atau
16
kumpul dengan isteri. Apakah keduanya wajib
mandi junnub itu pertama. Yang kedua, apakah
kedunaya batal puasanya> Yang ketiga apakah
puasanyaitu bias diganti dihari mendatang?
Demikian Pak Kiay pertanyaannya.
PAK KIAY : Itu pertanyaannya? Begini Dg. Naba, kalau dia
mimpi suami isteri pada siang hari, asal ini mimpi
Dg. Naba lain campur. Kalau dia mimpi disiang
hari suami isteri dua-dua mimpi, kanhebat ini
sekali duamimpi.
DG. NABA : Heba, dua-dua mimpi, mungkin sama-sama juga
mimpinya.
PAK KIAY : Mimpinyasama, pada waktuyang sama, dan acara
mimpinya sama. Ini juga aneh dan lucu juga Dg.
Naba.
DG. NABA : KAN INI PERTANYAAN?
PAK KIAY : Ya bias terjadi, bukan suatu yang mustahil. Begini
Dg. Naba. Kalau mimpi siang hari campur lantas
ada yang keluar, maka dia memang diwajibka
nmandi. Ia kalau lantas tidak ada yang keluar, tidak
diwajibkanmandi. Begitu Dg. Naba. Hal ini Dg.
Naba, pernah ditanyakan oleh seseorang sahabat
atau namanya ummu salamah kepada Nabi.
DG. NABA : O, pernah terjadi petanyaan begini pada zaman
Rasulullah, lalu sahabat itu dating kepada Nabi
menanyakan tentang ini. Bagaimana bunyinya Pak
Kiay…
17
PAK KIAY : Apabila katakana, katanya JAATHUMUSULAIN
ILA RASULULLAH FAQALA ANNALLAH
LAYASTAHIM MINAL HAQ HAL AL MINAL
ARTHIN MINAL HUSLI ISA IYA QALAMA;
Artinya “Telahdatang ummu Sulaim kepada
Rasulullah dan bertanya. Dia bilang allah tidak
malu masalah yang haq, benar kata Nabi Apa kau
maksud. Sayamaksudnya ya Rasullah katanya,
Adakah kita wanita-wanita itu mandi apa bila
mimpi
DG. NABA : A. sudah malu Sjanambi, mimpinya mimpi gitu-
gituan
PAK KIAY : Nabi Tanya, ia kalau ada air yang keluar, begitu.
Jadi kalau ada air yang keluar, baru mandi. Kalau
tidak tidak usahmandi. Walaupunyang bertanya
Ummu Salamh, yang tidak Ummu salamah juga
kena. Jadi bukan Ummu Sulaim saja yang harus
kena yang bukan ummau Sulaim juga kena
DG. NABA : Begitu. Ya pokok sama masalahnya. Lalu apakah
keduanya batal puasanya Pak Kiay?
PAK KIAY : jawabanya tidak batal karena yang
membatalkanpuasa, campur yang benar-benar,
bukan mimpi. Kalau mimpi Dg. Naba. Tidak
membatalkan walaupun bentuknya sama rasaya
sama perasaan mimpi. Karena dalam Al-Qur’an
dikatakaN LA AJUNAHA ALAIKUM FIMA
TATTUM WALA KINA TA AMMADE
QULUBUKUM . Kamu tidak berdosa apa tersalah
dihatimu sengaja, baru batal begitu, malah berdosa.
18
DG. NABA : Jadi tegasnya, pusanya tidak batal. Tapi kalau ada
yangkeluar, mandimi. Lalu Pak Kiay kalau
memang tidak batal puasa berate juga mimpi
minum tidak batal puasa.
PAK KIAY : Betul
DG. NABA : Karena mimpi
PAK KIAY : Mimpi makan tidak batal puasa, mimpi minum
tiidak batal puasa.
DG. NABA : Mimpi gitu-gituan tidak batal puasa. Pokoknya
mimpi saja. Sekarang apakah puasanyaitu bias
diganti dihari mendatang.
PAK KIAY : Karan tidak batal, tentu tidakperlu diganti
DG. NABA : Jadi karenatidak batal, tidak perlu ganti, Tidak
berulang, tidak perlu bayar. Demikianlah Pak
Kiay.
Jadi karena tidak batal, tidak perlu ganti. Tidak
berutang, tidak perlu bayar. Demikianlah Pak Daali
R. Dari Peg. PN Pertamina, jawaban Pak Kiay pai
Dg Naba. Teirma kasih aas perhaitn anda.
Kita lanjutkan lagi Paki Iaya. Saya dengar, ulama-
ulama kita membaca Qur’an bahwa kita dianjurkan
mencari rezeki dan memakan apa yang kita dapat
Kenapa Tuhan menghancrukan kita kaena rezeki
dia suru itu cari. Kan dulu Pak Kiay mengatakan
begini;
PAK KIAY : Manusai hancur karena harta, pameran kekayaan.
Ini, ia, Begini Dg. Naba. Kalau itu ulama pernah
19
Dg. Naba dengan membacakan Al-Qur’an yang
menganjurkan kita mencar rezeki, itu memang Dg.
Naba di dalam al-qur’an yang menganjurkan kit
amencari rezeki, itu memang Dg. Naba. Didalam
al-qur’an banyak yang bunyi macam itu.
Diantaranya : FAIZAQUDIA LISSHALATU
FANTASIRU FIL ARDHI WABTAQHI MIN
FADILILAH; artinya “kalau kamu selesai
sembahyang Jumat, tinggalkanlah tempat itu,
bertebaranlah kamu dimuka bumi carilah kurnia
Allah mencari rezeki. Itu ayat-ayat yang
menjelaskan. Ada lagi tadi yang Dg. Naba
sebutkan tadi, disuruh makan apa yangkamu
peroleh. Itu ayatnya berbunyi begini : QULLUU
MIN SAMARIHI IZA ASMARA
WAQTHUHAQQAHA YAUMAHASADI; artinya
makanlah buah-buahan yang telah berbuah, kamu
berikan haqnya pada waktu mengentamnya. Jadi
memang disuru makan, tetapi jangan lupa
zakatnya. Nah sekaran gDg. Naba menjelaskan
kenapa Tuhan mau hancurkan kita. Pada hal dia
suru tuntut, dia suru cari, dia suru makan, kenapa
kita binasakan. Ada sebabnya.
DG. NABA : Bagiamana sebabnya Pak Kiay
PAK KIAY : Sebabnya yang pertama, Ia tidak hidup sederhana
degnan rezeki yang dikurniakan Allah, sehingga
terjadi pamerna kekayaan. Sedan\gkan jumlahyang
berpunya, atau yangkaya, adalah jumlah sedikit
danyang tidak berpunya atau yang miskin, adalah
golongan yang lebih banyak. Oleh Karen aitu Dg.
Naba, yang tidak berpunya atuasimiskin, timbul
20
sifat dengkinya kepada orang yang memamerkan
kekayaan tadi itu.
DG. NABA : O… timbul sifat dengkinya simiskin? Apa itu
dengki Paki Kiay…
PAK KIAY : JadiDg. Naba Tanya sifat dengki?
DG. NABA : Jadi orang yangmemamerkan kekayaan, ditengah-
tengah orang yang melarat, akan memancing sifat
dengkinya simiskin. Sekaran gapa sifat dengki itu.
PAK KIAY : Dengk Dg. Naba (ini definisinya), Dengki adalah
bercita-cita hilangnya nikmat Allah atau tidak
sampainya nikmat Allah kepada seseorang, itu
dengki
DG. NABA : Jadi kalu begitu, dengki bercita-cita hilangnya
nikmat atau tidak sampainya nikmat itu kepada
seseorang.
PAK KIAY : Betul Dg. Naba
DG NABA : ia, lalu
PAK KIAY : Dengki dan sentiment, adalah pokok dari ajaran
komunisme
DG. NABA : O, dengki dan sentiment, pokok ajran Komunis.
AK KIAY : Dan dari dengki itu Dg. Naba, timbul bermacam-
macam masalah kejahatan. Timbul dendam, timbul
fitnah, timbul penghasut, golongan simiskin
dihasut supaya dengki kepada si pemimpin.
DG. NABA : Kepada pengusa, ia, itu ajaran komunis.
21
PAK KIAY : Ia, ajran komunis itu.
DG. NABA : Ia, lalu?
PAK KIAY : yang kedua Dg. Naba Karen dua sebanya kita
dihancurkan tuhan ini, yang pertama pameran
kekayaan menimbulkan kebencian hati simiskin.
Yang kedua Dg. Naba, tidak dapat membangun
system hidup social yang istilahnya zakat, istilah
infaz, istilah sedekah, inilah Dg. Naba sebab-sebab
hilangnya ketahanan Nasional dibidang ekonomi
bila tidak dapat dilaksanakan SISTEM hidup social
dengan harta.
DG. NABA : Begini lagi Pak Kiay, sekarang dengki kejahatan
sumber bahaya. Pokoknya dengki submer
kejahatanyang berbahaya dan pokok ajaran
komunis. Apa dapat diketahui bahwa orang itu
dengki kepada kita Pak Kiay?
PAK KIAY : Jadi kita seditk menyinggun masalha Dengki?
DG NABA ; ia
PAK KIAY : Begini Dg. Naba
DG. NABA : Minimpang, disitu juga
PAK KIAY : Masalahnya kita berbicara masalah hidup seerhana.
Karena pameran kekayaan, timbul soal dengki/
Dengki perlu dibahas dulu. Kalau Dg. Naba
menanyakan apakah kita bias tahu orang itu dengki
sama kita? Dapt diketahui Dg. Naba. Menurut
Firman Tuhan sudah ada penjelasannya.
DG. NABA : Bagaimana
22
PAK KIAY : Bunya firman Tuhanitu begini Dgr. Naba. Surat
Ali Imran ayat 130 INTAMSASQUL
HASANATUM TASUHUM? WA INTU
SIBKUM SALATUN YAQRAHU BIHA. Artinya,
jika kamu mendapatkan kebaikan orang-orang
dengki sakit hatinya.
DG. NABA : O, kalau kita mendapat baik, orang-orang dengki
sakit hati sama kita.
PAKI KIAY : dan jika kamu mendapat kesulitan, ditimpa
musibah, dapat kejahatan, YAFRAHU BIAH,
mereka sangat gemberi sekali. Jadi air muka
berobah denganitu dapat dikeahui bahwa orang itu
dengki.
DG. NABA : Tadi Pak Kiay mengatakan dengki itu kejahatan
yang berbahaya. Apa bahaya-bahaya yang
ditimbulkan dengki, setelah kita tahu tanda-
tandanya tadi. Sekarang kejahatannya.
PAK KIAY : Bahayanya yang ditimbulkan. Begini Dg. Naba.
Dengki itu Dg. Naba, membawa bahaya. Bahaya
yang ditimbulkan oleh dengki, dua. Berbahaya
didunia dan berbahaya diakhirat.
DG. NABA : Bahwa dengki ada dua, ada di dunia dan ada
diakhirat, apa bahaya di dunia.
Sekarang bahaya dari pada sifat dengki yang
terdapt dalam hati itu, didunia : ertama, mendorong
orang yang dengki berbuat criminal, kejahatan,
Seab Dg. Naba………………
DG. NABA : Tentu realisasinya lari kesana.
23
PAK KIAY : Sebab orang dengki, mempunyai sifat jadi benci.
Kebencianitu mendorong kejahatan untuk
melepaskan kebentian itu mendorong kejahatan
untuk melepaskan kebenciannya denganjalan
menghasut, memfitnah, mengejek, menghina
sampai kepada sehalling dan mengenainya,
menyakiti.
Karena itu Nabi sudah memberikan memang
peringatan.
DG. NABA : nabi memberikan peringatan. Bagaimana
peringatan Nabi Itu?
PAK KIAY : Bagaimana peringatannabiitu, hadistnya berbunyi :
ANDRATABIN BIN SAGLAKA QALA SAW.
LAYA ZAALUNNASU BIGAIRIN WALAM
YATAHASADU TAUTINNISI; Artinya “Dari
Banda bin Saglaba katanya bahwa Nabi sudah
bersabda. Sabda nabi begini : senantiasa manusia
di dalam kebaikan selama tidak terdapat dengki di
hati mereka
DG. NABA : Jadi di dalam suatu tempat, orang-orang itu akan
selalu merasa baik, selalau merasa tenteram selama
tidak ada diantara mereak itu merasa dengki.
PAK KIAY : Betul, jadi Dg. Naba, berdasarkan hadist itu
masyarakat, kelompok, Korps, itu selamanya
berada dalam kedamaian, dalam keamanan, dalam
ketenteraman dalam rukun, bila tidak ada rasa
dengki dihati mereka.
DG. NAGA : Jadi dalam suatu tempat bila tidak aman, tidak
terteram, tandanya ada orang dengki disitu.
24
PAK KIAY : Betul, banyak fitnah, banyak gunjing, hilang
keamanan, hilang ketentraman, tandanya dengki
ada. Kalau begitu, ini menghasilkan kestabilan
Nasional, kalau tingkat nasional. Kestabilan R.K.
kalau tingkat RK. Hilang dibikinnya, ketahanaan
Nasional tidak bisa diciptakan kalu manusia dengki
ini banyak.
DG. NABA : Yang kedua apa lagi Pak Kiay
PAK KIAY : Yang kedua, yang kedua Dg. Naba bahaya dari
dengki tertutup hati orang dengki itu, untuk
menerima kebenaran yang dating dari orang yang
di dengkinya.
DG. NABA : O, ya biar kebenaran kalau dating dari yang dia
dengki yang tidak dia sukai, kepadanya, tidak
diterima walaupun itu benar.
PAK KIAY : Tidak diterima walaupun itu benar, dan akan
diterimanya walaupun itu salah dari orang yang
tidak di dengkinya. Akibatnya apa? Yang salah
dijalankan, yang benar di tinggalkan. Akibatnya
lebih jauh, hancurlah masyarakat.
DG. NABA : O, ya kebenaran tidak mau dijalankan karena
bersumber dariorang yang di dengki. Kesalahan
kita jalankan karena bersumber dari yang kita
sukai.
PAK KIAY : Apa lagi Pak Kiay
PAK KIAY : Yang ketiga lagi yang berikut ada lagi. Yang
ketiga Dg. Naba, itu dengki menyiksa diri se
dengki sendiri.
25
DG. NABA : Menyiksa diri sidengki sendiri. Maksud Pak Kiay
bagaimana
PAK KIAY : Kalau dia dengki, dia yang tersika. Coba beli
televise, tidak bisa tidur karena sakit hatinya.
DG. NABA : O, ia, ia seharusnya dia senang tetangga sudah beli
televise, tokh kita bisa kesebelah lihat juga. Tapi
dai tidak enak……
PAK KIAY : Dia piker bagaimana caranya supaya ini orang
disebelah tidak punya televisi.
PAK KIAY : Orang beli Radio, dia tidak bisa makan, coba lihat.
Orang buat rumah, hatinya sakit, coba bayangkan.
Sakit hati sendiri, tidak makan sendiri, tidak bisa
tidur sendiri, karena orang beli apa-apa, itu siksa
diri sendiri
DG. NABA : Ia. Jadi dengki menyiksa diri sendiri. Supaya tidak
tersiksa diri sendiri, jangan dengki. Bagaimana
bahaya dengki terhadap agama dan akhirat Pak
Kiay
PAK KIAY : Sekarang Dg. Naba Tanya ini. Bahayanya dengki
terhadap kehidupan beragama, dan kehidupan di
akhirat kelak. Pertama-tama Dg. Naba, Ibadahnya
tidak diterima Tuhan.
DG. NABA : O, orang dengki, ibadahnya tidak diterima.
PAK KIAY : Betul Dg. Naba.
DG. NABA : O, pantas dia dengki terus
PAK KIAY : Ini ada penjelasan Rasulullah dalam hadist Abi
Huraerah. Nabi katakan begini : IYYAKUM
26
WALHASADA, FAINNAL HASADA,
YAQQULUL HASANATI,
KAMAAYUAQQULUNNARU HAZAM Artinya;
“Awas kamu dengan sifat dengki, sesungguhnay
dengki kata Nabi, akan memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu yang kering.
DG. NABA : Ya, api memakan kayu kering, habis.
PAK KIAY : Ia, dengki memakan amal, habis, kalau kayu
dimakan api, habis tapi ada sisa. Apa sisanya?
DG. NABA : Abu
PAK KIAY : orang dengki beribadah juga habis tapi ada
sisanyha.
DG. NABA : Apa?
PAK KIAY : Celannya robek karena sembahyang tikar
sembahyangnya sudah hancur karena sembahyang,
itu sisinya. Pahalanya sudah tidak ada lagi. Itu
bahayanya.
DG. NABA : O, ya lalu kemudian?
PAK KIAY : Kemudian bahaya berikut? Bahaya yang berikut
Dg. Naba, orang itu akan dimasukkan Tuhan
kedalam Negara tanpa dihisap, tanpa diperiksa,
langsung di lempar masuk.
DG. NABA : Masa Allah Pak Kiay, itu orang dengki itu
PAK KIAY : Itu orang dengki. Begini Dg. Naba, ada orang
dimasukkan disurga tanpa dihisap, tanpa diperiksa,
begini Dg. Dating begitu dibukakan pintu surge
masuk. Siapa? Para Nabi, Aulia? Orang shaleh,
27
orang yang jujur, ini masuk surge suhada, tanpa
diperiksa. Ada juga yang dimasukkan di neraka,
tanpa diperiksa.
DG. NABA : A… tanpa dihidap, tanpa diperhitungkan karena
sudah jelas tidak baiknya.
PAK KIAY : Karena sudah jelas tidak baiknya.
DG. NABA : Ia, ia yang tadi jelas baiknya, jadi tanpa diperiksa
PAK KIAY : Itu ada penjelasan Rasulullah Dg. Naba
DG. NABA : Bagaimana penjelasan Rasulullah Pak Kiay
PAK KIAY : Nabi menjelaskan dalam hadist yang sedikit agak
panjang
DG. NABA : Bagaimana bunyinya Pak Kiay
PAK KIAY : AN IBNU UMAR QALANNABI SAW.
FITTATUM YADKHULUNNARA QABLA
SITTA BISITTATI FIEYIYA RASULULLAH
MARHUT? QALA AL UMARABBISHURI,
WAL ARADU BIL ASABIAH WADDHA
HAKUNU BIL KIFRI WATU JARRU JARRLI
KHIANAH WAALURITTANU BIL JAHLI, WA
ULAMAU BIL HASADI.
DG. NABA : Artinya Pak Kiay
PAK KIAY : Artinya, enam kata Nabi Ummat yang dimasukkan
ke dalam neraka, enam golongan ummat yang
dimasukkan ke dalam neraka dengan tidak ada
pertanyaan, dengan tidak ada hisap, terus sahabat
Tanya siapa itu ya Rasulullah. Nabi jawab,
28
pertama pemerintah yang berlaku shalim didalam
pemerintahannya.
DG. NABA : Pemerintah yang berlaku shalim di dalam
pemerintahannya, artinya pemerintah yang tidak
shalim, tidak begitu.
PAK KIAY : yang kedua, Dg. Naba, orang arab yang
membanggakan keturunan arabnya.
DG. NABA : A. a. orang arab yang membanggakan keturunan
arabnya. Jadi orang arab yang tidak
membanggakan keturunan arabnya, tidak kena ke
surge itu.
PAK KIAY : kepala-kepala kampung yang memerintah dengan
sombongnya.
DG. NAGA : A. kepala-kepala kampung yang memerintah
dengan sombong dengan congkak.
PAK KIAY : Pedagang yang berdagang dengan hianat, tidak
jujur.
DG. NABA : O, pedagangyang menghianat, itu masuk neraka
tanpa dihisap.
PAK KIAY : Penduduk kampung, Desa, yang bermasa bodoh.
DG. NABA : O, penduduk jaga masuk neraka, tadi pemimpin
PAK KIAY : Ia, Rakyatnya yang masa bodoh. Orang PKK, ya
PKK lah, orang sekarang pupuk ya pupuklah, ini
bermasa bodoh, masuk neraka tanpa ditanya
karena tidak bisa digerakkan.
PAK KIAY : yang keenam, ulama yang bersifat dengki
29
DG. NAGA : Ulama, wah masa ada ulama yang bersifat dengki.
Pak kiay
PAK KIAY : Sebenarnya tidak perlu heran. Kenapa? Ulama
punya juga banyak murid antara perebutan
pengaruh Ulama B semacam ini, timbullah sifat
dengki.
DG. NABA : O, ya.ya. Kalau menurut saya, bulan lulama lap
Pak Kiay
PAK KIAY : Kan itu masuk neraka dia geser serbannya,
jubahnya tanpa ditanya masuk neraka. Dengan
demikian cukup penduduk neraka ia
pemerintahannya, ia kepala Kampungnya, ia
penduduk Rakya jelatanya, ia pedagangnya, ia
ulamanya, ia rasialis Arabnya.
DG. NABA : o, ya jadi lengkap penduduk neraka, silahkan
dirikan pemerintahan.
PAK KIAY : Betul Dg. Naba
DG. NABA : O, Pak Kiay sudah waktu?
PAK KIAY : O, sudah waktu?
DG. NABA : Ia, sampai disini dulu Pak Kiay, tapi ini menarik
Pak Kiaya, musti dilanjutkan. Sampai disini dulu
Pak Kiaya, kita mau berangkat ke mesjid. Saya
berangkat duluan Assalamu’alaikum
PAK KIAY : Alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
top related