b.indo ki
Post on 27-Oct-2015
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB.1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Perpustakaan adalah gudang ilmu pengetahuan, begitulah kata pepatah, tetapi di
zaman moderen seperti ini pepatah tersebut sudah tidak diterapkan lagi. Hal ini dapat kita
kita lihat di setiap sekolah. Setiap sekolah pasti memiliki perpustakaan, namun hampir
setiap hariketika jam istirahat kita menjumpai perpustakaan sekolah kosong, hanya
ditempati oleh para pustakawan. Sedangkan para siswa lebih memilih untuk duduk di
kantin atau di kelas.
Perpustakaan di sekolah – sekolah di kota hanyalah nama semata , banyak siswa
yang jarang atau bahkan tidak mau menyisihkan waktu untuk membaca di perpustakaan.
Kita harusnya dapat mencontoh sikap siswa di daerah pedalaman, dengan kondisi yang
sangat minimum, mereka masih tetap memiliki tekad untuk membaca di perpustakaan
sekolahnya.
Begitu juga dengan kondisi perpustakaan di SMPN 4 Pekanbaru. Tak jarang kita
menjumpai perpustakaan dalam keadaansepi, bahkan kosong . Padahal buku – buku di
perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru sudah cukup lengkap , mulai dari buku pelajaran ,
referensi, sampai novelpun telah tersedia di perpustakaan ini. Yang menjadi masalah
adalah minat membaca siswanya.
Siswa yang masuk di SMPN 4 Pekanbaru ini adalah siswa – siswa terpilih dari
seluruh sekolah di Pekanbaru, namun mengapa minat membacanya masih sangat kecil.
Padahal pengetahuan yang dapat diperoleh dari buku – buku di perpustakaan sangat
banyak . Hal ini sering menjadi pertanyaan.
Oleh karena itu saya membuat karya ilmiah yang berjudul ”Mengembvangkan
Minat Membaca Siswa di Perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru” dengan harapan agar karya
ilmiah saya ini dapat memotivasi para siwa untuk lebih banyak lagi menyisihkan waktu
untuk membaca di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru.
1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kita dapat membuat rumusan maslah , yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kondisi bahan bacaan di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru ?
2. Bagaimanakah minat membaca siswa SMPN 4 Pekanbaru di perpustakaan ?
3. Apakah hal – hal yang mempengaruhi minat membaca siswa di perpustakaan?
4. Apakah tujuan siswa datang ke perpustakaan?
5. Bagaimana cara meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan saya membuat karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui mengapa minat
membaca siswa di perpustakaan SMPN 4 Pekanbaru sangat kecil dan untuk memotivasi
para siswa untuk lebih banyak lagi menghabiskan waktu untuk membaca di perpustakaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat karya ilmiah ini adalah para siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya
perpustakaan di sekolah dan dapat lebih memanfaatkan bahan bacaan yang tersedia di
perpustakaan.
2
BAB.2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perpustakaan
Pengertian perpustakaan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Dalam pengertian yang
sederhana, perpustakaan diartikan sebagai kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai
tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan
pemakai. Pengertian tersebut identik dengan definisi yang yang dikemukakan oleh Ny.
Rusina Sjahrial Pamuntjak (1972:1) menyatakan bhawa perpustakaan adalah kumpulan
buku – buku yang tersedia dan dimaksudkan untuk dibaca. Oleh karena itu , perpustakaan
merupakan tempat untuk menambah ilmu pengetahuan , mendapatkan keterangan , atau
mencari tempat hiburan.
Keberadaan perpustakaan sekolah selama ini belum mendapat perhatian serius
dunia pendidikan. Di beberapa sekolah , perpustakaan diposisikan sebagai pelengkap dan
dibiarkan menderita. Kurikulum bolak balik diganti , guru – guru berulng kali ditatar ,
dan kepala sekolah sampai jemu mengikuti penataran manjemen sekolah. Tetapi nasib
perpustakaan sekolah tidak diperhatikan.
Dalam UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maslah
perpustakaan hanya samar – samar. Pada Bab I Pasal I ayat 23 diebutkan bahwa ”Sumber
daya pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam penyelenggaraan
pendidikan yang meliputi tenaga pendidikan , masyarakat , dana , sarana , dan prasarana.”
Dalam bab – bab berikutnya dan penjelasannya tidak disebutkan denga jelas komponen
apa saja yang dimaksud dengan saran dan prasarana. Hal ini berbeda dengan UU Sistem
Pendidikan Nasional yang dulu(UU No.2 Tahun 1989 Pasal 35). Dalam Undang –
Undang ini dije;askan bahwa setiap satuan pendidikan , baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah maupun masyarakat , harus menyediakan sumber belajar.
Pada penjelasan pasal tersebut diterangkan bahwa salah satu sumber belajar yang
penting , tetapi bukan satu – satunya adalah perpustakaan yang memungkinkan para
3
tenaga pendidik , dan para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memeperluas dan
memeperdalampengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu
pengetahuan yang diperlukan.
Perpustakaan merupakan unit kerja yang menghimpun , mengelola , dan
menyajikan kekayaan intelektual untuk kepentingan pendidikan , penelitian , pelestarian ,
informasi dan rekreasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Unit kerja ini akan
berdaya guna dan berhasil apabila dikelola oleh tenaga terdidiksecara formal minimal
Diploma III bidang Perpustakaan , Dokumentasi ,dan Informasi.
Keberadaan perpustakaan sekolah berguna untuk meningkatkan kualitas
pendidikan. Perpustakaan sekolah di negara berkembang memiliki beberapa tujuan antara
lain ; menggalakkan keberaksaraan , mendukung kurikulum , pendidikan secara umum,
dan mengembangkan minat baca. Oleh karena itu , pengelola perpustkaan haruslah
tenaga terdidik. Selain itu mereka juga harus memiliki pendidikan formal perpustakaan
sebagai pengetahuan yang memadai , percaya diri , paham politik , dan tidak mengisolasi
diri.
Perpustakaan sekolah pada hakikatnya adalah sistem pengelolaan informasi oleh
sumber daya manusia yang terdidik dalam bidang perpustakaan , dokumentasi , dan
informasi . Dalam pengelolaan dan pemanfaatan perpustakaan diperlukan gedung atau
tata ruang , anggaran , saran , dan prasarana yang memadai.
Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai media pendidikan
, tempat belajar , penelitian sederhana , pemanfaatan tknologi informasi , kelas alternatif ,
dan sumber informasi.
Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral yang mendukung proses belajar
mengajar. Keberadaan perpustakaan sekolah yang representatif dalam jangka panjang
dimaksudkan untuk :
1. Menumbuhkembangkan minat baca tulis guru dan siswa
2. Mengenalkan teknologi Informasi
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri
4. Memupuk minat dan bakat
4
2.2 Membaca
Tampubolon (1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik
dan mental untuk menemukan makna dari tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi
proses pengenalan huruf-huruf. Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh
khususnya mata, yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental karena bagian-bagian
pikiran khususnya persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya. Dari definisi ini, kiranya
dapat dilihat bahwa menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama
membaca, dan bukan mengenali huruf-huruf. Diperjelas oleh pendapat Smith (Ginting,
2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang
tertulis.
Proses membaca menurut Burn, Roe dan Ross (1984) merupakan proses
penerimaan simbol oleh sensori, kemudian mengintererpretasikan simbol, atau kata yang
dilihat atau mempersepsikan, mengikuti logika dan pola tatabahasa dari kata-kata yang
ditulis penulis, mengenali hubungan antara simbol dan suara antara kata-kata dan apa
yang ingin ditampilkan, menghubungkan kata-kata kembali kepada pengalaman langsung
untuk memberikan kata-kata yang bermakna dan mengingat apa yang merela pelajari
dimasa lalu dan menggabungkan ide baru dan fakta serta menyetujui minat individu dan
sikap yang merasakan tugas membaca.
Dijabarkan juga oleh Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, suatu metode yang
dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan kadang-kadang orang lain,
yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang
tertulis. Finochiaro dan Bonomo (Tarigan, 1985) mendefinisikan secara singkat,
membaca adalah memetik serta memahamai arti makna yang terkandung di dalam bahan
tertulis.
Membaca adalah proses berpikir, hal tersebut dikemukakan oleh Burn, Roe dan
Ross (1984), maksudnya adalah ketika seseorang sedang membaca, maka seseorang
tersebut akan mengenali kata yang memerlukan interpresi dari simbol-simbal grafis.
5
Untuk memahami sebuah bacaan sepenuhnya, seseorang harus dapat menggunakan
informasi untuk membuat kesimpulan dan membaca dengan kritis dan kreatif agar dapat
mengerti bahasa kiasan, tujuan yang ditetapkan penulis, mengevaluasi ide-ide yang
dituliskan oleh penulis dan menggunakan ide-ide tersebut pada situasi yang tepat.
Keseluruhan proses ini merupakan proses berpikir.
Stauffer (Petty & Jensen, 1980) menganggap bahwa membaca, merupakan
transmisi pikiran dalam kaitannya untuk menyalurkan ide atau gagasan. Selain itu,
membaca dapat digunakan untuk membangun konsep, mengembangkan perbendaharaan
kata, memberi pengetahuan, menambahkan proses pengayaan pribadi, mengembangkan
intelektualitas, membantu mengerti dan memahami problem orang lain, mengembangkan
konsep diri dan sebagai suatu kesenangan.
Lebih jauh lagi, Bowman and Bowman (Sugiarto, 2001) mengemukakan bahwa
membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran
sepanjang hayat (life-long learning). Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Allen
dan Valette (Sugiarto, 2001) mengatakan bahwa membaca adalah sebuah proses yang
berkembang (a developmental process). Davies (Sugiarto, 2001) memberikan pengertian
membaca sebagai suatu proses mental atau proses kognitif yang di dalamnya seorang
pembaca diharapkan bisa mengikuti dan merespon terhadap pesan si penulis. Dari sini
dapat dilihat bahwa kegiatan membaca merupakan sebuah kegiatan yang bersifat aktif
dan interaktif.
Ditegaskan oleh Cole (1963) bahwa membaca mempunyai nilai besar untuk orang
dewasa karena berkontribusi pada perkembangan, seperti dapat membebaskan dari
tekanan, bekerja dengan penuh inisiatif, mendapatkan informasi untuk memecahkan
konflik dan mengenali karakter dengan mudah. Lebih jauh lagi Cole (1963) menjelaskan
bahwa membaca dapat juga menimbulkan rasa aman dan merealisasikan diri dalam
kehidupan pribadi seperti hubungan yang lebih baik dengan keluarga dan kelompok,
perubahan sikap, ide-ide baru serta semakin menghargai bebagai aktivitas dalam
kehidupan.
6
Secara umum, tujuan membaca adalah (1) mendapatkan informasi, (2) memperoleh
pemahaman, (3) memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah (1)
memperoleh informasi faktual, (2) memperoleh keterangan tentang sesuatu yang khusus
dan problematis, (3) memberikan penilaian kritis terhadap karya tulis seseorang, (4)
memperoleh kenikmatan emosi, dan (5) mengisi waktu luang (Nurhadi, 1987:11).
Lebih lanjut Nurhadi (1987) yang mengutip pendapat Waples (1967) menuliskan bahwa
tujuan membaca adalah :
(1) mendapat alat atau cara praktis mengatasi masalah;
(2) mendapat hasil yang berupa prestise yaitu agar mendapat rasa lebih bila dibandingkan
dengan orang lain dalam lingkungan pergaulannya;
(3) memperkuat nilai pribadi atau keyakinan;
(4) mengganti pengalaman estetika yang sudah usang;
(5) menghindarkan diri dari kesulitan, ketakutan, atau penyakit tertentu.
Hal menarik diungkapkan oleh Nurhadi (1987) bahwa tujuan membaca akan
mempengaruhi pemerolehan pemahaman bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang
dalam membaca maka semakin tinggi pula kemampuan orang itu dalam memahami
bacaannya.
Dr. Aidh bin Abdullah al-Qarni, dalam bukunya, “La Tahzan” mengungkapkan
tentang banyaknya manfaat membaca, yaitu di antaranya sebagai berikut:
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan
orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan
dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan
pemahaman.
7
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain:
kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk
mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai
disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan
dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari
berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan
kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis
“diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Berbagai definisi membaca telah dipaparkan diatas, dan dapat disimpulkan bahwa
membaca adalah kegiatan fisik dan mental, yang menuntut seseorang untuk
menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis sebagai pola
komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan
memperoleh informasi sebagai proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan
intelektualitas dan pembelajaran sepenjang hayat (life-long learning).
8
BAB.3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu
Penelitian dilakukan sebanyak dua kali pada hari Selasa , 25 Januari 2011 di kelas
8-1 / 7-1 SMPN 4 Pekanbaru , yang pertama pada pukul 09.00 dan yang kedua pada
pukul 12.30
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang menjadi perhatian pada penelitian ini adalah siswa – siswi SMPN 4
Pekanbaru dan sampelnya diambil secara acak dari siswa – siswi kelas 8-1 dan 7-1
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk data tertulis dan wawancara.
Pengumpulan data secara tertulis dilakukan dengan mencari buku – buku yang
berhubungan dengan perpustakaan dan minat membaca di Perpustakaan Wilayah Soeman
H.S., sedangkan pengumpulan data secara wawancara dilakukan dengan membagikan
angket kepada siswa – siswi kelas 8-1 dan 7-1.
3.4 Teknik Analisa Data
Secara garis besar , teknik analisis data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai
berkut. Setelah memeperoleh data secara tertulis dan wawancara, data tersebut diseleksi
untuk dapat diambil kesimpulan.
9
Jumlah
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Sering Kadang -kadang
Jarang Tidak Pernah
Frekuensi
Jumlah
BAB.4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Frekuensi Siswa Mengunjungi Perpustakaan
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan dapat kita lihat bahwa frekuensi siswa
yang mengunjungi adalah sebagai berkut :
Frekuensi Jumlah
Sering 2
Kadang - kadang 14
Jarang 4
Tidak Pernah 0
Dari tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar siswa
hanya kadang – kadang saja mengunjungi perpustakaan. Banyak dari mereka beralasan
tidak mempunyai waktu dan kurang tahu isi perpustakaan.
4.2 Tujuan Siswa Mengunjungi Perpustakaan
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan tujuan siswa mengunjungi perpustakaan
adalah sebagai berikut :
10
Jumlah
0 2 4 6 8 10 12 14
Membaca
MengerjakanTugas
Meminjam Buku
Menghabiskanwaktu luang
Tu
juan
Jumlah
Jumlah
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sangat Menarik Cukup Menarik Membosankan Sedikit Kuno
Kondisi
Jumlah
TujuanJumlah
Membaca 5
Mengerjakan Tugas 0
Meminjam Buku 12
Menghabiskan waktu luang
3
Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian besar
siswa datang ke perpustakaan untuk meminjam buku.
4.3 Kondisi Bahan Bacaan di Perpustakaan
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan , siswa menganggap bahwa kondisi
bahan bacaan di perpustakaan adalah sebagai berikut:
KondisiJumlah
Sangat Menarik 1
Cukup Menarik 8
Membosankan 5
Sedikit Kuno 6
11
Jumlah
0 2 4 6 8 10 12 14
Novel
Komik
Buku Pelajaran
Buku Referensi
Jen
is B
uku
Jumlah
4.4 Jenis Buku Favorit Siswa
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan , jenis buku yang difavoritkan siswa
adalah sebagai berikut :
Jenis Buku Jumlah
Novel 12
Komik 1
Buku Pelajaran 5
Buku Referensi 2
Dari tabel dan grafik di atas dapat kita simpulkan bahwa jenis buku yang paling
difavoritkan siswa adalah Novel.
4.5 Kelebihan dan Kekurangan Perpustakaan
Berdasarkan hasil angket yang dibagikan pendapat siswa mengenai kelebihan
perpustakaan adalah sebagai berikut :
1. Memiliki banyak buku pelajaran , biografi , sampai kamus
2. Bukunya tertata dengan rapi
3. Tempatnya strategis dan bersih
4. Tempatnya sunyi dan cukup nyaman
Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
1. Penjaganya kurang ramah
2. Buku – buku masih kurang lengkap dan agak jadul
3. Sering tutup tanpa jadwal
4. Meminjam dan denda memerlukan biaya
12
BAB.5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang saya lakukan tersebut adalah sebenarnya minat
membaca siswa di SMPN 4 Pekanbaru cukup bagus , dari hasil angket tersebut tidak
ditemukan siswa yang tidak pernah ke perpustakaan. Para penjaga perpustakaan juga
sudah berusaha untuk menata buku – buku di perpustakaan sebaik mungkin. Hanya saja
fasilitas yang disediakan sekolah untuk perpustakaan masih kurang memadai.
Hal ini dapat kita lihat dari kualitas buku – bukunya sebagian besar bukunya
sudah lama sekali dan dalam kondisi yang kurang terawat. Kondisi ruangan di
perpustakaan juga sering kali panas, membuat para siswa malas mengunjungi
perpustakaan. Jadwal perpustakaan juga masih kurang jelas , terkadang juga sering tutup
tanpa ada sebab yang jelas. Jadi , perpustakaan harus lebih dirawat dan diperbaharui agar
para siswa lebih tertarik untuk mengunjungi perpustakaan.
5.2 Saran
Saran untuk para siswa adalah agar lebih sering lagi mengunjungi perpustakaan ,
walaupun bukunya kurang terawat dan ruangannya panas, akan tetapi kalau memang kita
bersungguh – sungguh mau membaca dan memperluas pengetahuan , hal itu pasti tidak
akan menjadi masalah.
Sedangkan untuk perpustakaan adalah agar jadwal perpustakaan lebih diperjelas
lagi. Buku – buku di perpustakaan juga hendaknya selalu diperbaharui, sesuai dengan
perkembangannya. Buku – buku yang menghibur , seperti novel dan komik juga perlu
ditambah lagi. Agar para siswa juga lebih berminat untuk membaca di perpustakaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Lasa. 2007 . Manajemen Perpustakaan Sekolah . Yogyakarta : Pinus
___________. 1998 . Kamus Istilah Perpustakaan . Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
http://edukasi.kompasiana.com/201 0/01/19/manfaat-membaca/
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060356-tujuan-membaca/
http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html
14
top related