bimbingan pada orang sakit

Post on 30-Dec-2015

48 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Assalamu’alaikum

Bimbingan kerohanian kepada orang sakit: langkah bimbingan dan penyuluhan terhadap hikmah Allah menurunkan penyakit

KELOMPOK 5

Atni HarniahDawam Fikri

Enih Farizah Nurkholifani

LindayatiRustiana Tasya Ariningpraja

PENGERTIAN SAKIT

Sakit adalah keadaan terganggunya seseorang dalam proses tumbuh kembang, fungsi tubuh secara keseluruhan atau sebagian baik dalam bio, psiko, sosio dan spiritual.

Sakit menurut islam adalah:Dihadapan Allah, orang sakit bukanlah orang yang

hina. Orang sakit memiliki kedudukan yang mulia

“Tidak ada yang menimpa seorang muslim kepenatan, sakit yang berkesinambungan (kronis), kebimbangan, kesedihan, penderitaan, kesusahan, sampai pun duri yang ia tertusuk karenanya, kecuali dengan itu Allah menghapus dosanya.:(Hadist diriwayatkan oleh Al-Bukhari)

Seseorang yang mengalami sakit tertentu seringkali mengalami pergeseran spiritualitas yang besar dan manifestasinya bergantung pada bagaimana orang tersebut dalam menghadapi suatu permasalahan.

Pada kondisi sakit aspek spiritual seseorang benar-benar diuji. Apakah ia mampu menggunakan agama,keyakinan atau kepercayaan untuk memunculkan motivasi dan harapan untuk terus melawan penyakitnya dengan tabah danterus berusaha untuk sembuh dengan selalu berserah diri dan tawakal kepada Tuhan atau sebaliknya orang akan semakin menjauh karena putus asa maupun depresi.

Seseorang dengan karakteristik spiritual yang positif akan mampu memunculkan motivasi dari dalam dirinya sendiri yang mampu meningkatkan harapan kesembuhan. Orang seperti ini memiliki keyakinan yang kuat berdasarkan perilaku agamis yang dimiliki sehingga memiliki rasa optimis.

Sedangkan bagi mereka yang memiliki karakteristik spiritual negatif akan cenderung sulit keluar dari keadaan dan statis yang biasanya diikuti rasa putus asa. Orang seperti ini sangat memerlukan dukungan yang lebih dari orang lain yang berada disekitarnya terutama dukungan dari keluarga atau orang terdekat melalui pendekatan baik kepercayaan / keyakinan, agama dan juga harapan.

Pendekatan keyakinan / kepercayaan dapat dilakukan dengan jalan membantu si sakit untuk meningkatkan konsep diri atau pengetahuan diri dan pengalaman dirinya bersama tubuhnya. Atau setidaknya membangkitkan kembali konsep diri karena kecenderungan orang yang sakit pada tahap awal terutama pada tahap disbelief dan agree seseorang mengalami gangguan konsep diri seperti timbulnya stress karena ketidakmampuan menerima kenyataan bahwa ia sakit

CONT…

“Jika kamu menjenguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa

kepada Allah untukmu, karena doa orang yang sakit seperti doa para

malaikat.”(HR. Asy-Suyuti)

UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN BIMBING PASIEN UNTUK:

Pertama: Bimbing pasien untuk melakukan ikhtiar secara Islami dan jangan melakukan ikhtiar yang terlarang. Rasulullah SAW telah bersabda, “Sesungguhnya Allah yang menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah kalian tapi jangan berobat dengan cara yang diharamkan” (Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)

 

Kedua: Yakinkan pasien dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Dzat Yang Maha Menyembuhkan, sedangkan makhluk yang terlibat proses pengobatan seperti dokter, tabib, obat-obatan dan hal-hal yang terkait lainnya, itu semua hanyalah sarana menuju kesembuhan, dan buanglah sejauh mungkin keyakinan-keyakinan dan ungkapan-ungkapan yang menyimpang dari aqidah tauhid, seperti seseorang mengungkapkan perkataan setelah memperoleh kesembuhan, “Dokter Fulan memang hebat, obat itu memang manjur,” dan ungkapan-ungkapan keliru lainnya.

Ketiga: Bimbing pasien untuk mendekatkan diri dan tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT serta mohonlah kepada-Nya ampunan atas dosa-dosa yang kita perbuat, karena salah satu hikmah Allah SWT menurunkan penyakit pada diri kita adalah agar kita kembali ke jalan-Nya.

Keempat: Bimbing pasien untuk bertawakkal kepada-Nya dan berdo’a selalu kepada Allah SWT Dzat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit,agar penyakit segera diangkat dan jangan bosan untuk berdo’a, sebab kita tidak tahu kapan Dia menjawab do’a kita.

Kelima: Bimbing pasien untuk bershadaqah semampunya karena Rasulullah SAW menjanjikan kesembuhan melalui shadaqah, dan tepislah jauh-jauh anggapan bahwa bershadaqah itu mengurangi harta kita, justru Allah SWT akan melipatgandakan harta kita. Dan niatkan shadaqah untuk memperoleh kesembuhan dari Allah SWT

Keenam: Meyakinkan dan menanamkan keyakinan kepada pasien yang sedalam-dalamnya bahwa Allahsubhanahu wata’ala akan menyembuhkan penyakitnya.Allah berfirman dalam Q.S 26:80

“ Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku”

HAL-HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN DALAM MEMBIMBING KEROHANIAN PASIEN

Bersikaplah ramah, baik, lemah lembut dan berilah semangat serta penghiburan kepada penderita.Firman Allah SWT Qur an surat Ali Imron ayat 159 :"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka. Mohonkanlah ampun bagi mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk"

Jangan memaksa penderita untuk bercakap-cakap apabila ia tidak menghendakinya. Sesuai dengan Qur’an Surat

Jangan berkunjung pada waktu jam makan Jangan berbisik kepada anggota keluarga

atau dokter di hadapan si penderita. Sesuai dengan Firman Allah Quran Surat

HIKMAH ALLAH MENURUNKAN PENYAKIT

Allah menjanjikan apabila orang yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtirar dalam sakitnya, selain Allah menghapus dosa-dosanya.“Tidaklah seorang muslim tertimpa derita dari penyakit atau perkara lain kecuali Allah hapuskan dengannya (dari sakit tersebut) kejelekan-kejelekannya (dosa-dosanya) sebagaimana pohon menggugurkan daunnya.”(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: “(Ya Tuhanku), Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang di antara semua Penyayang”. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.(Al Quran Surah Al Anbiyaa’ [21]:83-84)

Ayat diatas mengisahkan Nabi Ayub yang ditimpa penyakit, kehilangan harta dan anak-anaknya. Dari seluruh tubuhnya hanya hati dan lidahnya yang tidak tertimpa penyakit, karena dua organ inilah yang dibiarkan Allah tetap baik dan digunakan oleh Nabi Ayub untuk berzikir dan memohon keridhoan Allah, dan Allah pun mengabulkan doanya, hingga akhirnya Nabi Ayub sembuh dan dikembalikan harta dan keluarganya.

Terimakasih Wassalamu’alaikum

top related