bab ii landasan teori a. tinjauan tentang...
Post on 16-Mar-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A TINJAUAN TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR
1 Pengertian kompetensi pedagogik guru dalam mengajar
Secara umum kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan
dan perilaku yang harus dimiliki dihayati dan dikuasai oleh suatu profesi dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya (Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 butir 10)
Louise Moqvist (2003) mengemukakan bahwa ldquocompetency has been
defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work
Sementara itu dari Trainning Agency sebagaimana disampaikan Len Holmes
(1992) menyebutkan bahwa rdquo A competence is a description of something which
a person who works in a given occupational area should be able to do It is a
description of an action behaviour or outcome which a person should be able to
demonstraterdquo1
Dari kedua pendapat di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa
kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya
dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan berupa kegiatan
perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan
1Sudrajat Akhmad Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan
Kompetensi Guru Available on http wwwpsb-psmaorg contentblogperan
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru (accessed 12 November
2008)
16
Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya tentu
saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan
(knowledge) sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya
Mengacu pada pengertian kompetensi di atas maka dalam hal ini
kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya
dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa
kegiatan berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
1 Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g)
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
2 Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang (a)
mantap (b) stabil (c) dewasa (d) arif dan bijaksana (e) berwibawa (f)
berakhlak mulia (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat (h)
17
mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara
berkelanjutan
3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara
efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan
orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan
metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)
materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata
pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-
hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional
Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh
kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan
pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program
belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola
interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan
mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program
bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran
(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)
18
Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)
Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
2 Sistem Keprofesian Guru
Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum
Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah
proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti
formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah
Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU
No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi
akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini
19
ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi
prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh
melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik
diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang
diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru
SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi
guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu
program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif
tentang mutu dan daya saing pendidikan
Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi
(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
16
Agar dapat melakukan (be able to do) sesuatu dalam pekerjaannya tentu
saja seseorang harus memiliki kemampuan (ability) dalam bentuk pengetahuan
(knowledge) sikap (attitude) dan keterampilan (skill) yang sesuai dengan bidang
pekerjaannya
Mengacu pada pengertian kompetensi di atas maka dalam hal ini
kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya
dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya baik berupa
kegiatan berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
1 Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g)
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
2 Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang (a)
mantap (b) stabil (c) dewasa (d) arif dan bijaksana (e) berwibawa (f)
berakhlak mulia (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat (h)
17
mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara
berkelanjutan
3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara
efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan
orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan
metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)
materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata
pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-
hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional
Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh
kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan
pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program
belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola
interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan
mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program
bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran
(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)
18
Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)
Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
2 Sistem Keprofesian Guru
Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum
Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah
proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti
formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah
Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU
No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi
akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini
19
ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi
prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh
melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik
diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang
diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru
SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi
guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu
program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif
tentang mutu dan daya saing pendidikan
Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi
(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
17
mengevaluasi kinerja sendiri dan (i) mengembangkan diri secara
berkelanjutan
3 Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari
masyarakat untuk (a) berkomunikasi lisan dan tulisan (b) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional (c) bergaul secara
efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan
orangtuawali peserta didik dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat
sekitar
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi (a) konsep struktur dan
metoda keilmuanteknologiseni yang menaungikoheren dengan materi ajar (b)
materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah (c) hubungan konsep antar mata
pelajaran terkait (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-
hari dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap
melestarikan nilai dan budaya nasional
Berkaitan dengan kompetensi profesi guru Sagala mengemukakan sepuluh
kompetensi dasar yang harus dimiliki guru yaitu (1) menguasai landasan-landasan
pendidikan (2) menguasai bahan pelajaran (3) kemampuan mengelola program
belajar mengajar (4) kemampuan mengelola kelas (5) kemampuan mengelola
interaksi belajar mengajar (6) menilai hasil belajar siswa (7) kemampuan
mengenal dan menterjemahkan kurikulum (8) mengenal fungsi dan program
bimbingan dan penyuluhan (9) memahami prinsip-prinsip dan hasil pengajaran
(10) mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Sagala 2006 210)
18
Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)
Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
2 Sistem Keprofesian Guru
Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum
Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah
proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti
formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah
Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU
No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi
akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini
19
ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi
prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh
melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik
diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang
diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru
SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi
guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu
program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif
tentang mutu dan daya saing pendidikan
Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi
(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
18
Kemudian Adapun Permendiknas RI No 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru menyebutkan bahwa rdquoStandar
kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian sosial dan profesional Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja gururdquo (BSNP 2007 8)
Pedagogi adalah art of teaching seni atau strategi mengajar Jadi kompetensi
pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik perancangan dan pelaksanaan pembelajaran
evaluasi proses dan hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
2 Sistem Keprofesian Guru
Sertifikasi menurut definisi yang dirumuskan dalam Ketentuan Umum
Pasal 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah
proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen sebagai sebagai bukti
formal pengakuan yang dibeikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga
profesional Dasar hukum pelaksanaan sertifikasi guru didasarkan pada amanah
Pasal 42 UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
mempersyaratkan bahwa pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan
sertifikasi sesuai dengan kewenangan mengajar sehat jasmani dan rohani serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional Pasal 8 UU
No 14 tahun 2005 yang mengamanatkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi
akademik minimal D4S1 dan kompetensi sebagai agen pembelajaran Hal ini
19
ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi
prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh
melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik
diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang
diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru
SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi
guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu
program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif
tentang mutu dan daya saing pendidikan
Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi
(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
19
ditegaskan kembali dalam Pasal 28 ayat (1) sampai (5) Peraturan Pemerintah No
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kompetensi yang dimiliki oleh guru sebagai agen pembelajaran (learning
agent) meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi
prfesional dan kompetensi sosial Kualifikasi pendidikan minimum diperoleh
melalui jenjang sarjana pendidikan tinggi dan sertifikat kompetensi pendidik
diperoleh setelah memenuhi syarat pencapaian standar kompetensi guru yang
diukur melalui lulus ujian sertifikasi Uraian standar kompetensi yang harus
dimiliki guru dijabarkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang
meliputi Guru TKRA Guru SDMI Guru SMPMTs Guru SMAMA dan Guru
SMKMAK Sedangkan pelaksanaan uji sertifikasi diatur dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang
Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan Misi penting di balik program sertifikasi
guru adalah peningkatan mutu dan daya saing pendidikan nasional UU Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menetapkan kualifikasi kompetensi dan
sertifikasi sebagai suatu kesatuan upaya pemberdayaan guru Oleh karena itu
program sertifikasi dan pendidikan profesi guru harus dibingkai oleh perspektif
tentang mutu dan daya saing pendidikan
Program sertifikasi seharusnya tidak dipandang sekadar legalisasi
(credential) untuk memperoleh tunjangan profesi tetapi lebih sebagai upaya
meningkatkan kompetensi guru dalam rangka peningkatan mutu pendidikan
nasional Guru sebagai salah satu komponen penting dalam system pendidikan
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
20
nasional harus mendapat perhatian utama dan sangat serius Bangsa Indonesia
perlu banyak belajar dari Jepang yang menjadikan guru sebagai perhatian utama
Setelah Jepang hancur akibat bom tentara Sekutu pada tahun 1945 yang
difikirkan pertama adalah nasib guru yang masih hidup dan selanjutnya Jepang
menyusun program besar dalam mencetak guru-guru yang berkualitas
Kompetensi guru diyakini tidak secara otomatis menjadi baik dengan
hanya menaikkan remunerasi Oleh sebab itu diperlukan upaya membangkitkan
motivasi dan kinerja guru secara terencana terarah dan berkesinambungan dalam
bentuk pembinaan keprofesian Dengan system yang terpercaya guru yang
mengikuti proses sertifikasi seharusnya secara otomatis dapat memenuhi
persyaratan tersebut dan mereka yang dinyatakan lulus adalah yang telah
memenuhi bahkan melampuai syarat keprofesian yang ditetapkan Bagi guru yang
belum mengikuti sertifikasi karena belum memenuhi persyaratan tentu akan
berusaha meningkatkan diri dan Pemerintah wajib untuk memfasilitasi guru
terutama peningkatan kualifikasi akademik guru yang belum memenuhi
ketentuan
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
21
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar
Guru di Jepang misalnya mempunyai tingkat kesejahteraan yang baik
Setelah diberlakukan sertifikasi guru seorang guru di Negara Matahari ini
mendapat penghasilan yang relatif besar seorang guru dapat menabung senilai
uang Indonesia Rp8 juta setiap bulan (tahun 2000 lalu) Asumsinya kalau
menabung saja Rp 8 juta setiap bulan berarti gaji para guru akan jauh lebih besar
dari itu sehingga hidup mereka sejahtera
Sertifikasi guru akan berdampak terhadap peningkatan kinerja guru dan
pada gilirannya akan berdampak pada peningkatan mutu pendidikan nasional
apabila sertifikasi dapat dilakukan secara efektif dan obyektif Artinya sertifikat
profesi guru hanya diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar
kualifikasi akademik dan benar-benar telah memiliki standar kompetensi dan hal
ini hanya akan terwujud apabila program sertifikasi dilakukan secara efektif dan
obyektif
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
22
Sertifikasi guru merupakan program prestisius pemerintah karena
membutuhkan anggaran sangat besar baik dalam proses dan terutama setelah
proses sertifikasi Hal ini dapat dipahami karena dibutuhkan dana besar untuk
membayar tunjangan profesi sebanyak 27 juta orang guru yang ditargetkan untuk
disertifikasi Untuk sertifikasi guru pada APBN 2006 disediakan anggaran sebesar
358 miliar untuk mensertifikasi 20000 guru sedangkan pada APBN 2007
disediakan anggaran sebesar 3809 miliar untuk mensertifikasi 190450 guru
(wwwdepdiknasgoid diakses 9 Pebruari 2007) Pelaksanaan sertifikasi akan
mendahulukan 20000 guru yang berasal dari kuota tahun 2006 yaitu 14000 guru
Sekolah Dasar (SD) dan 6000 guru Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Sertifikasi merupakan sarana atau instrumen untuk mencapai suatu
tujuan bukan tujuan itu sendiri Seperti yang telah dikemukakan di atas perlu ada
kesadaran dan pemahaman dari semua fihak bahwa sertifikasi adalah sarana untuk
menuju kualitas Sertikasi bukan tujuan itu sendiri Kesadaran dan pemahaman ini
akan melahirkan aktivitas yang benar bahwa apapun yang dilakukan adalah untuk
mencapai kualitas Kalau seorang guru kembali masuk kampus untuk kualifikasi
maka belajar kembali ini untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sehingga mendapatkan ijazah S-1 Ijazah S-1 bukan tujuan yang
harus dicapai dengan segala cara termasuk cara yang tidak benar melainkan
konsekuensi dari telah belajar dan telah mendapatkan tambahan ilmu dan
ketrampilan baru Demikian pula kalau guru mengikuti uji sertifikasi tujuan
utama bukan untuk mendapatkan tunjangan profesi melainkan untuk dapat
menunjukkan bahwa yang bersangkutan telah memiliki kompetensi sebagaimana
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
23
disyaratkan dalam standard kemampuan guru Tunjangan profesi adalah
konsekuensi logis yang menyertai adanya kemampuan yang dimaksud Dengan
menyadari hal ini maka guru tidak akan mencari jalan lain guna memperoleh
sertifikat profesi kecuali mempersiapkan diri dengan belajar yang benar untuk
menghadapi uji sertifikasi
Sejalan dengan tantangan kehidupan global peran dan tanggung jawab
guru pada masa mendatang akan semakin kompleks sehingga menuntut guru
untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan
kompetensinya Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam
mengembangkan proses pembelajaran siswa Guru di masa mendatang tidak lagi
menjadi satu-satunya orang yang paling well informed (berpengetahuan paling
luas) terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan
berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini Di masa depan guru bukan satu-
satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya (httpwwwpsb-
psmaorg) Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi
yang demikian cepat ia akan terpuruk secara profesional Kalau hal ini terjadi ia
akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa orang tua maupun masyarakat
Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut guru perlu berfikir secara
antisipatif dan proaktif Artinya guru harus melakukan pembaruan ilmu dan
pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus
Disamping itu guru masa depan harus paham penelitian guna
mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya sehingga
dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
24
yang menurut asumsi mereka sudah efektif namum kenyataannya justru
mematikan kreativitas para siswanya Begitu juga dengan dukungan hasil
penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran
yang bervariasi dari tahun ke tahun disesuaikan dengan konteks perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung
Guru yang profesional dipersyaratkan memiliki pertama dasar ilmu
yang kuat sebagai pengejawantahan terhadap masyarakat teknologi dan
masyarakat ilmu pengetahuan di abad 21 Kedua penguasaan kiat-kiat profesi
berdasarkan riset dan paktis pendidikan yaitu ilmu pendidikan sebagai ilmu
praktis bukan hanya merupakan konsep-konsep belaka Pendidikan merupakan
proses yang terjadi di lapangan dan bersifat ilmiah serta riset pendidikan
hendaknya diarahkan pada paktis pendidikan masyarakat Indonesia
Terakhir pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan
Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan
berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan Sertifikasi pendidik
secara umum mengacu pada National Commision on Educatinal Services (NCES)
disebutkanldquoCertification is a procedure whereby the state evaluates and reviews a
teacher candidatersquos credentials and provides him or her a license to teachrdquo
Amerika memberlakukan uji sertifikasi terhadap guru melalui badan independent
yang disebut The American Association of Colleges for Teacher Education
(AACTE) Pendidik harus mengikuti tes untuk menjadi pendidik bersertifikasi dan
diakui kelayakannya pada bidang mereka
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
25
3 Kompetensi Pendidik dalam Perspektif
Louise Moqvist (2003) dalam Sudrajat (2008) mengemukakan bahwa
ldquocompetency has been defined in the light of actual circumstances relating to the
individual and work Dalam Trainning Agency Len Holmes (1992) menyebutkan
rdquo A competence is a description of something which a person who works in a
given occupational area should be able to do It is a description of an action
behaviour or outcome which a person should be able to demonstraterdquo Mengacu
kepada Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 pasal 1 kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesiannya
National Board for Profesional Teaching Skill (2002) telah membuat
rumusan standar kompetensi bagi guru di Amerika Serikat Rumusan tersebut
selanjutnya digunakan sebagai dasar bagi guru untuk memperoleh sertifikat
profesi guru Rumusan standar kompetensi guru dikenal dengan What Teachers
Should Know and Be Able to Do didalamnya terdiri dari lima proposisi utama
sebagai berikut
a Teachers are Committed to Students and Their performance
b Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to
Students
c Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning
d Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from
Experience
e Teachers are Members of Learning Communities
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
26
Seorang pendidik dipersyaratkan untuk memiliki seperangkat kompetensi
yang menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya Dimensi kompetensi pendidik yang
secara tegas disebutkan dalam pasal 28 Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mencakup 4 komponen yaitu
kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi sosial dan
kompetensi profesional Kompetensi Guru tersebut bersifat menyeluruh dan
merupakan satu kesatuan yang satu sama lain saling berhubungan dan saling
mendukung Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial memang tidak secara
langsung berhubungan dengan perannya sebagai pendidik tetapi turut
memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter seorang pendidik
Sedangkan kompetensi pedagogik dan profesional terkait dengan kemampuan
prasyarat yang secara langsung dibutuhkan sebagai pendidik yaitu kemampuan-
kemampuan yang akan menjamin tugas-tugas dalam mengajar mendidik melatih
siswa berlangsung lancar
Domain kompetensi personal berkaitan dengan pengelolaan diri sendiri
berisikan kapabilitas kesadaran pribadi dan kapabilitas pengelolaan diri Domain
kompetensi sosial bertautan dengan mengelola hubungan berisikan kapabilitas
kesadaran social dan kapabilitas pengelolaan hubungan Menurut pandangan Peter
Drucker (dalam Crowther 200936) penguasaan dan penerapan kompetensi
tersebut memungkinkan setiap pendidik mewujudkan profesi mereka sebagai
ldquoleading class in post-industrial societiesrdquo
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
27
Crowther (200935) mengutip pendapat Goleman Boyatzis dan McKee
membuat formula kompetensi pendidik di dalamnya berisi dua domain
kecerdasan emosional empat kompetensi dan dua belas kapabilitas Konsep yang
disusun Goleman dapat dilihat dalam gambar di bawah ini
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik
Kompetensi pedagogik mempunyai tiga dimensi yang dikenal dengan sebutan 3-
DP (Three Dimensional Pedagogy) yaitu sebagai berikut
a Personal pedagogy the ldquogiftrdquo talents values and specialized expertise that
shape and define the work of teachers as individual profesionals
b Schoolwide pedagogy a schoolrsquos agreed approach to teaching andor
learning derived from consideration of the schoolrsquos vision the particular
values and needs of students and analysis of the most successful practices of
teachers
c Authoritative pedagogy established theories and rationales for outstanding
teaching learning and assessment (Crowther 200937)
Kompetensi pedagogi diakui sebagai faktor esensial kesuksesan sekolah
Kolaborasi ketiga dimensi di atas disebut Crowther dengan istilah Excellence
Pedagogy Konsep ini dimaknai lebih dari sekedar konstruksi individu
kemampuan ini memberikan dampak terhadap prestasi siswa secara efektif
manakala dipahami dan dipraktekkan sebagai kombinasi individu dan adanya
pembagian pemahaman bakat dan strategi Implikasinya profesi pendidik abad
21 untuk mencapai hasil belajar siswa secara memuaskan dibutuhkan sinergi
antar dimensi dalam diri pendidik dan disesuaikan dengan daya dukung dan
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
28
kondisi sekolah Dalam pandangan Crowther (200937) hubungan antara kualitas
kelas penerapan Schoolwide pedagogy dan kepemimpinan pendidik menjadi
faktor penentu kesuksesan keluaran sekolah
Kompetensi pedagogik sebagaimana tertuang dalam Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 meliputi (a)
Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik moral spiritual sosial
kultural emosional dan intelektual (b) Menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip pembelajaran mendidik (c) Mengembangkan kurikulum terkait dengan
mata pelajaran yang diampu (d) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik
(e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran (f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki (g) Berkomunikasi secara
efektif empatik dan santun dengan peserta didik (h) Menyelenggarakan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar (i) Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas pembelajaran (j) Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
Profesional secara esensial memiliki tiga dimensi pokok yaitu keilmuan
dan pengetahuan (science and knowledge) keahlian (skills) dan organisasi
kesejawatan (organisation of profession) Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam Guru
profesional memiliki dan mengembangkan kemampuan dalam tiga pilar
profesional diatas Pendidik profesional mampu menguasai materi pembelajaran
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
29
secara luas dan mendalam serta memgembangkan materi tersebut dengan konsep
keterkaitan secara universal dan menerapkan konsepndashkonsep keilmuan metode
pengajaran yang koheren dengan materi ajar secara mendalam dan berkualitas
Disamping itu pendidik juga mengeksplorasi konsep dan metode keilmuan
melakukan penilitian dan kajian-kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan
tentang materi ajar sehingga menemukan hal-hal baru dalam proses pembelajaran
Kemampuan guru melaksanakan tugas profesi keguruannya dalam proses belajar
mengajar merupakan salah satu bentuk kompetensi profesional Kompetensi
pedagogik dan kompetensi profesional berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran yang diselenggarakan setiap pendidik namun begitu kompetensi
kepribadian dan sosial turut memberikan kontibusi terhadap excellent character
building (pembentukan karakter unggul) seorang pendidik
B TINJAUAN TENTANG PRESTASI BELAJAR SISWA
1 Pengertian Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar Istilah prestasi
menurut kamus Umum Bahasa Indonesia
Prestasi hasil yang telah dicapai dilakukan atau diajarkan2
Istilah prestasi pada umumnya dihubungkan dengan hasil yang telah
dicapai oleh seseorang baik bidang pekerjaan maupun bidang pendidikan
Seorang dikatakan berprestasi atau prestasinya baik apabila hasil usaha yang
dicapai mendekati apa yang diharapkan
2 Prof Drs Wjs Poerwodarminta Kamus Umum Bahasa Indonesia Pn
Balai Pustaka Jakarta 2006hal 768
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
30
Sebaliknya usaha dikatakan menurun apabila prestasi tersebut diatandai
dengan hasil yang telah atau lebih buruk daripada sebelumnya Sedangkan istilah
belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkahj laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
Belajar adalah proses penyajian bahan pengetahuan yang dimulai dari
keseluruhan lebih dahulu kemudian unsur-unsurnya yang semakin kecil
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku para ahli pendidikan dan
psyichologi pada umumnya telah sepakat Jadi perubaha perilaku adalah
hasil belajar bila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dilakukan
sebelumnya3
Uraian pendapat-pendapat diatas dapat dikatakan apa arti belajar yang
sesungguhnya menurut penulis dapat diambil suatu pelajaran bahwa Belajar
adalah proses usaha yang dilaksanakan untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan Perubahan tingkah laku tersebut
adalah sebagai dari hasil pengalaman individu itu sendiri didalam interaksi dengan
lingkungannya perubahan yang terjadi merupakan pokok dalam belajar
Adapun ciri-ciri perubaha tingkah laku dalam belajar pengertian belajar
adalah sebagai berikut
1 Perubahan yang terjadi secara sadar
2 Perubahan tersebut bersifat kontinyu dan berfungsi sebagai hasil belajar
3 Perubahan tersebut selalu dalam bentuk yang positif
Makin banyak usaha belajar yang akan diperoleh atau dapat dikatakan
masih banyak perubahan yang diperolehnya dan perubahan tersebut tidak bersifat
3De Cocco dan Crawford psyichologi Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
11
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
31
sementara Jadi seseorang dikatakan belajar sesuatu sebagai hasilnya ia akan
mngalami perubahan tiingkah laku secara menyeluruh dalam sikap ketrampilan
pengetahuan dan sebagainya setelah ia ketahui masing-masing prestasinya dalam
arti prestasi belajarnya
Prestasi belajar adalah suatu nilai yang menunjukkan hasil yang tertinggi
dalam belajar yang telah dicapai untuk itu menurut kemampuan anak
dalam mengerjakan suatu pada saat anak belajar4
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh secara maksimal berupa
kecakapan dari sebuah kegiatan belajar pada saat tertentu setiap perubahan dari
setiap kegiatan belajar sangat dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh
masing-masing dan orang dan faktor penunjangnya adalah faktor pendidik anak
didik orang tua dan masyarakat lingkungannya
Menurut kebiasaan prestasi belajar adalah yang dicapai dalam raport atau
ujian akhir yang terdapat pada STTB (surat tanda tamat belajar) apabila
nilai dalam raport atau hasil evaluasi belajar tahap akhir itu nilai tertinggi
maka prestasinya itu dikatakan baik atau dalam kata lain prestasi anak itu
tertinggi5
Untuk menunjang keberhasilan prestasi belajar dan pendewasaan peserta
didik kewibawaan pendidikan mencakup intuisi Prestasi belajar akan tercapai
apabila kesadaran meraih kesuksesan disekolah dengan melalui kewibawaan Di
sekolah ada tiga unsur pendidikan yang terpadu antara kepala sekolah peserta
4 Drs Sumartono Evaluasi Pendidikan Siti Rahayu Jakarta 1971 hal
18
5 Depdikbud PusatKurikulum Bidang Studi Agama Balai Pustaka
Jakarta 1987 hal 42
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
32
didik dan pendidik maka program pendidik sukses yang berarti ranah (Kognitif
afektif dan ranah psikomotor) berjalan secara simultan serentak ketiga ranah
yang terdapat pada individu anak didik akan menjadikan anak didik yang kreatif
dan produktif
2 Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Hasil belajar tergantung pada banyaknya hal atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya tidak semua faktor mempunyai pengaruh yang sama besar
adanya peranan yang sangat penting ada pada proses belajar yang mempunyai
hasil pada anak yang pasif dalam belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern) yang meliputi
a Fisik anak didik
b Faktor mental psyichologis anak didik
2 Faktor yang timbul dari luar diri anak didik
a Faktor alam fisik
b Faktor sosial psyichologi 6
Lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut
1 Faktor pada diri siswa (faktor intern)
Faktor pada diri anak (faktor Intern) adalah faktor yang ada pada diri
anak sejak ia dilahirkan Pada dasarnya anak sejak lahir sudah dibekali macam-
macam kemampuan bahkan antara anak yang satu dengan yang lainnya tidak
sama Hal ini dapat dipengaruhi dalam proses belajarnya dengan cara
a Faktor Fisik
(1) Kesehatan
6 Drs Mansyur Psyichologi Pendidikan Pustaka Abadi Jakarta 1989
hal 36
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
33
Faktor kesehatan sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena
anak yang sehat akan lebih cepat menerima materi pelajaran yang diberikan oleh
pendidik daripada anak yang kurang sehat
(2) Cacat tubuh
Keadaan cacat tubuh pada anak didi juga mempengaruhi kondisi anak
didik dalam belajarnya Juga tanggung jawab untuk mengatasinya hendaknya ia
diberikan fasilitas khusus berupa pendidikan khusus (Sekolah Luar biasa)
b Faktor mental psykologis
Faktor mental psykologis juga sangat menentukan dalam ketrampilan
atau keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu prestasinya faktor itu antara
lain
(1) Kemauan
Kemauan merupakan faktor penggerak perbuatan belajar jika seorang
tidak ada kemauan belajar pastilah ia tidak akan berhasil dalam mempelajari
sesuatu Sebaliknya jika ia dalam mempelajari sesuatu mempunyai kemauan yang
keras berlangsung secara intensif maka hasilnya akan baik
(2) Motivasi
Motivasi berarti memberi dorongan-dorongan berupa motif-motif pada
diri siswa Yang membuat manusia berbuat dalam suatu tujuan untuk
menggerakkan motif dapat merasakan adanya kebutuhan terhadap sesuatu yang
serupa dengan dorongan dari dalam yang menggerkkan motif misalnya ilmu
pengetahuan
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
34
Seorang ahli psyichologi pendidikan yang bernama Robert M Gagne
dalam bukunya ldquoCONDITION OF LEARNINGrdquo membagi kondisi belajar
menjadi 2 macam yaitu kondisi intern dan kondisi ekstern
Kondisi ekstern dapat dibagi menjadi tiga macam
(a) Kontinyuitas
(b) Latihan
(c) Penguatan7
Sebagai unsur yang dipengaruhi belajar adalah peristiwa belajar yang
hampir secara serentak antara perangsang (stimulus) dan motivasi yang datang
dari dalam diri siswa dan motivasi yang datang dari luari diri siswa
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan dalam diri siswa untuk tertarik pada suatu
obyek atau menyenangi suatu obyek minat besar pengaruhnya terhadap belajar
karena apabila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa
pelajaran tidak akan diterima oleh siswa dan siswa tidak mau belajar karena tidak
ada daya tarik baginya untuk belajar ia segan untuk belajar Oleh karena itu guru
harus mampu membangkitkan minat siswa untuk mengikuti jalannya Proses
Belajar Mengajar
(4) Penguatan (reinforcement)
7 Ibid hal 38
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
35
Penguatan adalah unsur yang sangat penting untuk mempengaruhi
perbuatan belajar bentuk penguatan dalam belajar adalah pemujaan pemberian
hadiah dan lain lain
Seorang ahli yang terkenal ldquoThordikardquo dalam eksperimennya
menghasilkan adanya hukum yang diberi nama hukum Akibat hukum tersebut
berbunyi
Respon yang dihargai cenderung diulang pada situasi tertentu sedangkan
responnya tidak diberi penghargaan cenderung untuk tidak diulang8
Uraian diatas mengungkapkan betapa pentingnya penguatan itu baik
penguatan positif maupun penguatan negatif
C PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM
MENGAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI
IRSYADUL IBAD PULE KARANG PAKIS PURWOASRI KEDIRI
Kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang
seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan
berupa kegiatan perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau
ditunjukkan
Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana
tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yaitu
8 Ibid hal 38
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
36
Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan
peserta didik yang meliputi (a) pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan (b) pemahaman terhadap peserta didik (c) pengembangan
kurikulumsilabus (d) perancangan pembelajaran (e) pelaksanaan pembelajaran
yang mendidik dan dialogis (f) evaluasi hasil belajar dan (g) pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Kinerja guru selain ditentukan oleh kualifikasi minimum pendidikan dan
kompetensi yang sesuai dengan standar juga ditentukan oleh kesejahteraan yang
memadai sebagai sumber motivasi untuk guru dalam melakukan tugas
keprofesiannya Kesungguhan seorang guru dalam melaksanakan tugas
keprofesian akan sangat menentukan terhadap upaya peningkatan mutu
pendidikan nasional Selain berfungsi sebagai pengelola kegiatan pembelajaran
siswa guru berfungsi sebagai pembimbing kegiatan belajar peserta didik dan
sekaligus sebagai teladan bagi peserta didiknya untuk belajar secara optimal baik
di dalam maupun di luar lingkungan sekolah
Jaminan kesejahteraan akan mendorong guru untuk lebih terkonsentrasi
kepada tugas-tugasnya serta mereka akan memberikan perhatian lebih terhadap
proses perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran Guru seyogyanya
tidak memikirkan lagi keharusan mencari penghasilan tambahan dari pekerjaan
lain yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap kinerja Guru tidak siap
mengajar metode dan media pembelajaran membosankan tidak respek pada
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
37
kondisi siswa merupakan sebagian kecil contoh perilaku guru yang tidak
memprioritaskan tugas mengajar sehingga siswa mempunyai prestasi yang tinggi
Dari uraian diatas dapat diasumsikan bahwa ada pengaruh yang
signifikan kompetensi pedagogik guru dalam mengajar terhadap Prestasi belajar
siswa di MI Irsyadul Ibad Pule Karang Pakis Purwoasri Kediri
top related