a. profesi, profesionalisme, ruang lingkup kerja ahli … · etika, profesi, profesionalisme etika...
Post on 13-Sep-2019
28 Views
Preview:
TRANSCRIPT
A. PROFESI, PROFESIONALISME,
RUANG LINGKUP KERJA AHLI GIZI
B. ORGANISASI PROFESI GIZI
Dr. Nurul Muslihah, M.Kes
Etika, Profesi, Profesionalisme
ETIKA
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom)
Berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku
ETIKA : Adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik(kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk
MORAL : Adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan) dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk dan selalu bertindak berdasarkan norma-norma agama
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Etika, Profesi, Profesionalisme
PROFESI
Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan
Suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya
Tidak semua pekerjaan disebut profesi - memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus
Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan
Profesi : Suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya memerlukan/menuntut keahlian, menggunakan tehnik-tehnik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Etika, Profesi, Profesionalisme
ETIKA PROFESI
Sikap hidup dengan keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi : sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional
Kode etik profesi : sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan dan mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Etika, Profesi, Profesionalisme
Profesionalisme
Komitmen para profesional terhadap profesinya. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional
Sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya
Perpaduan antara kompetensi dan karakter yang menunjukkan adanya tanggung jawab moral
Profesionalisme: perangkat atribut-atribut yang diperlukan guna menunjang tugas agar sesuai dengan standar kerja yang diinginkan atau sebagai individu yang bekerja sesuai dengan standar moral dan etika yang ditentukan oleh pekerjaan
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Etika, Profesi, Profesionalisme
4 (empat) ciri profesionalisme
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
RUANG LINGKUP KERJA AHLI GIZI
all registered dietitians are
nutritionists but not all
nutritionists are registered
dietitians
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Philosophy - Dietitian
Dietitians are the only qualified health professionals that assess, diagnose and treat dietary and nutritional problems at an individual and wider public health level. They work with both healthy and sick people.
As the life style and eating patterns change, nutrition problems are shifting from under nutrition to over nutrition problems, and disease patterns are shifting from communicable to non communicable diseases, there should be change in nutrition science and dietetics.
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
DIETITIAN - NUTRIONIST
ADA (ASSOCIATION DIETETIC AMERICAN) :
Definition of Dietetics as a Profession : “The
integration and application of principles derived
from the sciences of food, nutrition, management,
communication, and biological, physiological,
behavioral, and social sciences to achieve and
maintain optimal human health
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
DIETITIAN - NUTRIONIST
http://www.internationaldietetics.org/International-Standards
The International Confederation of Dietetic Associations (ICDA)
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
DIETITIAN - NUTRIONIST
Dietitians – Nutrionist (RDN) are the only qualified
health professionals that assess, diagnose and treat
dietary and nutritional problems at an individual
and wider public health level
They work with both healthy and sick people.
Dietitians use the most up-to-date public health and
scientific research on food, health and disease which
they translate into practical guidance to enable
people to make appropriate lifestyle and food choices
– evidence base practice
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
DIETITIAN - NUTRIONIST
Dietitians – Nutrionist (RDN) : the only nutrition
professionals to be regulated by law, and are
governed by an ethical code to ensure that they
always work to the highest standard
Dietitians – Nutrionist (RDN) : qualified to work
with healthy and sick people in a broad range
of settings including hospitals, primary care
and private practice and also work in
education, research, industry, government and
consultancy
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
NUTRIONIST – Sarjana Gizi
BSc (Hons) or MSc inPublic Health Nutrition,
Human Nutrition or Nutritional science
qualified to provide information about food and
healthy eating and often work in roles including
public health, health improvement, health policy,
local and national government as well as in
education and research
not regulated by law, anybody can call
themselves a nutritionist
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Profesi Gizi
Suatu pekerjaan di bidang gizi yang dilaksanakan
berdasarkan keilmuan (body of knowledge) memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
yang berjenjang, memiliki kode etik dan bersifat
melayani masyarakat
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Profil dan Peran Lulusan Dietisien
PROFIL LULUSAN PERAN LULUSAN
1. Pemberi Asuhan Gizi 1) Pemberi Asuhan Gizi Mandiri
2. Komunikator 2) Konselor Gizi
3) Advokator dan Komunikator
Program Gizi
3. Manajer 4) Penyelia Penyelenggaraan
Makanan
5) Pengelola Program Gizi
4. Pendidik 6) Penyelia Pendidikan dan
Pelatihan Gizi
5. Peneliti 7) Penyelia Penelitian
8) Pengembang Produk Alternatif
Gizi
Wewenang Lulusan Dietisien 1. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik
2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi
perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi
serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro,
pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan
dokumentasi pelayanan gizi;
3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan
gizi; dan
4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak
atau kelompok orang dalam jumlah besar.
5. Menerima klien/pasien secara langsung atau menerima preskripsi
diet dari dokter
6. Menangani kasus komplikasi dan non komplikasi
7. Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet
tidak sesuai dengan kondisi klien/pasien; dan/atau
8. Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi
diet ke dokter spesialis yang berkompeten
Permenkes No. 26 tahun 2013: Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi
The International Confederation of Dietetic
Associations (ICDA)
International Code of Ethics
Dietitians practice in a just and equitable manner to improve the nutrition of the world by:
1. Being competent, objective and honest in our actions
2. Respecting all people and their needs
3. Collaborating with others
4. Striving for positive nutrition outcomes for people
5. Doing no harm
6. Adhering to the standards of good practice in nutrition and dietetics
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
The International Confederation of Dietetic
Associations (ICDA)
International Code of Good Practice 1. Provision of Service and application of knowledge:
a. Provide high quality, cost efficient services in nutrition and dietetics
b. Provide services based on the expectation and needs of the community or client
c. Competently apply the knowledge of nutrition and dietetics and integrate this knowledge with other disciplines in health and social sciences
d. Work co‐operatively with others to integrate nutrition and dietetics into overall care/service regardless of context
e. Work in partnership with clients and users of the service
2. Developing practice and application of research
a) Interpret, apply, participate in or generate research to enhance practice
b) Develop a unique body of knowledge
c) Have an in‐depth scientific knowledge of food and human nutrition
The International Confederation of Dietetic
Associations (ICDA)
International Code of Good Practice 3. Adopting an evidence-based approach to dietetic practice
1. Ask questions, systematically find research evidence, and assess the validity, applicability and importance of that evidence
2. Combine the evidence with the dietitian's expertise and judgment and the client’s or community’s unique values and circumstances to guide decision-making in dietetics
3. Apply an evidence-based approach to all areas of dietetic practice to improve health outcomes in individual clients, communities and populations
4. State the source of evidence underpinning practice recommendations and integrate knowledge of other disciplines
5. Reflect on how a dietitian’s own perspectives or biases may influence the interpretation of evidence
4. Communication
1) Communicate effectively through nutrition education, education and training, development of policy and programs
2) Advocate for nutrition and dietetics, the alleviation of hunger and the value of services
3) Advance and promote the dietetics profession
The International Confederation of Dietetic
Associations (ICDA)
International Code of Good Practice 5. Quality in practice
a. Systematically evaluate the quality of practice and revise practice on the basis of this feedback
b. Strive to improve services and practice at all times
c. Maintain continued competence to practice
6. Continued competence and professional accountability
a) Ensure accountability to the public
b) Accept responsibility for ensuring practice meets legislative requirements
c) Maintain continued competence by being responsible for lifelong learning and engaging in self development
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Ciri Profesi Gizi
1. Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
2. Disiapkan melalui suatu program pendidikan
3. Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
4. Menjalankan tugas profesi sesuai dengan kode etik yang berlaku
5. Bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya
6. Wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Ciri Profesi Gizi
7. Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya
8. Pekerjaan/sumber utama seumur hidup
9. Berorentasi pada pelayanan dan kebutuhan obyektif
10. Otonomi dalam melakukan tindakan
11. Melakukan ikatan profesi, lisensi jalur karir
12. Mempunyai kekuatan dan status dalam pengetahuan spesifik
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Ahli Gizi sebagai tenaga profesionalisme
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
beresifat khusus atau spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan
tenaga profesional
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh
masyarakat
4. Mempunyai wewenang yang disahkan atau
diberikan oleh pemerintah
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Ahli Gizi sebagai tenaga profesionalisme
5. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
6. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
7. Mempunyai organisasi profesi sebagai wadah
8. Memiliki etika ahli gizi
9. Memiliki standar praktek
10. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi sesuai kebutuhan pelayanan
11. Memiliki standar berkelanjutan sebagai wahana pengembangan profesi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Ruang lingkup Praktik Ahli Gizi
Academy of Nutrition and Dietetics: Scope of Practice for the Registered Dietitian (March 2013)
Scope of practice focuses on food and nutrition
Related services developed, directed, and provided by RDs to protect the public, community, and populations; enhance the health and well-being of patients/clients; and deliver quality products, programs, and services, including Medical Nutrition Therapy (MNT), across all focus areas
Focus areas include, but are not limited to, oncology, pediatrics, diabetes, nephrology, sports, nutrition support, extended care, corrections, weight management and obesity, wellness and prevention, behavioral health, eating disorders and disordered eating, Intellectual and developmental disabilities, mental illness, addictions, integrative and functional medicine, food and culinary and supermarkets, sustainable resilient healthy food and water systems, communities and public health, education, and management.
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Scope of Practice for the Registered Dietitian
RD – the qualification to provide MNT (Medical Nutrition Theraphy)
MNT is a cost-effective, essential component of comprehensive nutrition care
Diseases or conditions may be prevented, delayed, or managed, and quality of life improved in individuals receiving MNT
During an MNT intervention, RDs counsel individuals on behavioral and life style changes that impact long-term eating habits and health
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
PERSAGI
PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) –
Indonesian Nutrition Association)
Anggaran Dasar
a. 9 Bab
b. 18 pasal
Anggaran Rumah Tangga : 15 pasal
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Dasar - PERSAGI
NAMA : Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)
Tanggal pendirian : 13 Januari 1957
Kedudukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di Jakarta
Azas : Pancasila
Tujuan :
1. Meningkatkan keadaan gizi masyarakat
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan & tehnologi bidang gizi
3. Membina & mengembangkan kemampuan profesional
anggota
4. Meningkatkan kesejahteraan anggota
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Dasar - PERSAGI
Sifat : organisasi profesi gizi yang menghimpun para ahli gizi
Indonesia, bersifat independen, nirlaba, serta dijiwai oleh
kode etik ahli gizi dan standar profesi gizi
Status : organisasi profesi ahli gizi nasional di Indonesia
Peran : pelaku advokasi dan pembaharu dalam peningkatan
gizi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Dasar - PERSAGI
Keanggotaan :
a. Anggota biasa
b. Anggota luar biasa
c. Anggota kehormatan
Kekuasaan tertinggi organisasi : kongres, musyawarah
daerah & musyawarah nasional
Struktur kepemimpinan
Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) & Dewan
Pimpinan Cabang (DPC)
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Dasar - PERSAGI
Badan khusus – level pusat oleh DPP
a. Kolegium Ilmu Gizi Indonesia (KIGI)
b. Majelis pengembangan & pelayanan gizi
c. Majelis kehormatan etik profesi gizi
DPD –badan khusus komisi legislasi di Provinsi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Dasar - PERSAGI
Harta benda PERSAGI :
a. uang pangkal
b. iuran anggota,
c. sumbangan & usaha lain yang sah & tidak
mengikat
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Rumah Tangga - PERSAGI
Anggota PERSAGI : Ahli gizi, warga negara indonesia
a. Anggota biasa : ijazah sekurang-kurangnya Sarjana Muda Gizi atau D3 Gizi dan Sarjana berlatar belakang gizi dan diakui oleh Pemerintah Indonesia
b. Anggota luar biasa : ahli gizi warga negara asing yang bekerja di Indonesia
c. Anggota kehormatan : perorangan yang ditetapkan oelh PERSAGI menjadi warga karena kehormatan atau jasanya di bidang gizi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Rumah Tangga - PERSAGI
Anggota biasa dan luar biasa mengajukan permohonan
tertulis kepada DPD
Anggota kehormatan : diusulkan oleh DPD kepada DPP dan
disahkan oleh DPD
Kewajiban anggota
1. Mematuhi AD/ART
2. Membayar uang pangkal & uang iuran bulanan
3. Menjaga nama baik dan memajukan organisasi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Anggaran Rumah Tangga - PERSAGI
Hak anggota biasa
1. Mengemukan pendapat
2. Bertanya & mengusulkan sesuatu dengan lisan atau tertulis
3. Membela diri
4. Memilih & dipilih dalam pemilihan anggota Dewan Pimpinan
5. Memiliki tanda warga
6. Mendapat perlindungan dalam menjalankan tugas-tugas keprofesian
7. Mengikuti semua kegiatan keprofesian
Anggota luar biasa & kehormatan : tidak punya hak memilih & dipilih
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Dewan Pimpinan Pusat
Badan Ekskutif tertinggi di PERSAGI
Masa jabatan 4 tahun
Ketua umum DPP dapat dipilih kembali dalam
periode berikutnya
DPP terdiri dari ketua umum, sekretaris jenderal,
beberapa ketua bidang, benadahara umum
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Dewan Pimpinan Daerah
Masa jabatan 4 tahun
Ketua DPD dapat dipilih pada periode berikutnya
Terdiri dari ketua, sekretais, dan bendahara
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Dewan Pimpinan Cabang
Sekurang-kurangnya ada 15 anggota biasa
Satu kota/kabupaten hanya ada 1 cabang
Ahli gizi yang bertempat tinggal di kabupaten
yang belum ada DPC dapat bergabung dengan
DPC terdekat
Masa jabatan : 4 tahun
Ketua DPC dapat dipilih kembali pada periode
berikutnya
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Badan khusus & Asosiasi
1. Majelis kolegium Ilmu Gizi : salah satu badan khusus
di pusat yang bertanggung jawab dalam pengelolaan sistem
pendidikan gizi & bertanggung jawab dalam pengawasan
pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan gizi
2. Majelis Kehormatan Etik Profesi Gizi : bertanggung jawab dlm pengawasan pelaksanaan etika
profesi gizi
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Badan khusus & Asosiasi
3. Majelis pengembangan pelayanan keprofesian : badan khusus di Pusat yang bertanggung jawab dalam
pembinaan pengelolaan sistem pelayanan gizi yang bermutu
melalui berbagai upaya pengembangan keprofesian
4. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) : organisasi
sejenis yang lahir & dilantik oleh PERSAGI dan
merupakan bagian PERSAGI yang harus taat
pada AD/ART
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Kongres dan Musyawarah
1. Kongres
a. Dihadiri ≥ 75 % DPD
b. Dilakukan pra kongres minimal 2 kali
c. DPD diwakili maksimal 3 orang dan memiliki 1
suara
d. Minimal 4 tahun sekali
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Kongres dan Musyawarah
2. Musyawarah Daerah
a. Dihadiri ≥ 75 % DPC
b. Dilakukan pra MUSDA minimal 2 kali
c. DPC diwakili maksimal 3 orang dan memiliki 1
suara
d. Minimal 4 tahun sekali
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Kongres dan Musyawarah
3. Musyawarah Cabang
a. Dihadiri ≥ 50 %
b. Minimal 4 tahun sekali
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Himpunan Profesi gizi lainnya
1. Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)
2. Pergizi Pangan
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
ICDA
an organization of national associations of Dietitians and Nutritionists
Dietetics associations are professional societies whose members have education qualifications in food, nutrition and dietetics recognized by a national authority
Dietitians and Nutritionists are widely recognized as health professionals who promote health through food and nutrition
The nationally recognized professional title in some countries is Dietitian and in other countries it is Nutritionist
Some countries officially recognize both titles.
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
ICDA
Develop international standards of good practice by building consensus among
national dietetics associations around the world
Enhance the image of the profession by communicating the ethical standards,
standards of good practice and education qualifications of dietetics professionals
Raise awareness of the dietetics profession through affiliation with regional and
international food, nutrition and health organizations and professional associations
Study the work and education of Dietitians and Nutritionists around the world
Support collaboration among dietetics associations to promote sharing of
knowledge and professional perspectives across the world
Support dialogue among Dietitians and Nutritionists around the world to promote
sharing of knowledge, practice perspectives and resources through our networking
service, newsletter and the International Congress of Dietetics.
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
Himpunan profesi Ahli Gizi di Negara
lain
1. American Dietetic Association (ADA)
www.eatright.org
2. Dietitians Association of Australia (DAA)
www.daa.asn.au
3. British Dietetic Association (BDA)
www.bda.uk.,com
Etika Profesi_2017_Jurusan Gizi FK UB_NM
top related