amal shalih yang dicintai allah
TRANSCRIPT
amal shalih yang dicintai Allah, amalan afdhol, amalan
mafdhul, amalan shalat, amalan yang dianjurkan, asyura, awal
bulan dzulhijjah, berbagai macam nikmat, fadhilah, hadits
dhaif, hadits riwayat ibnu abbas, hadits shahih, jihad dengan
jiwa dan hartanya, jihad di jalan Allah, keutamaan beramal,
keutamaan hari arofah, membaca al-quran, membebaskan
dari neraka, menghapus dosa setahun yang lalu, mustajabnya
doa, puasa, puasa arofah, puasa asyuro, puasa hari tarwiyah,
puasa sembilan hari dzulhijjah, rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam, sedekah, sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah,
sepuluh hari pertama bulan muharram, sepuluh hari pertama
bulan ramadhan, sepuluh hari terakhir bulan ramadhan,
setahun yang akan datang, tidak boleh berpuasa pada hari
ied, waktu afdhol
Allahuma lakal hamdu anta nuurus samawati wal ardi Walakal hamdu Anta koyyumussamawati wal ardi Walakal hamdu Anta robbassamawati wal ardi Waman piihinna Antal haqqo wawa’dukal haqqo Waqoulakal haqqo Waliqouka haqqo Waalaika tawakaltu Wannaru haqqo waljannatu haqqo Wassaatu haqqo Allahuma laka aslamtu Wabika amtu waalaika anabtu Wabika hosomtu Waalaika hakamtu Fagfirli Maa koddamtu waahortu
Waasrortu waaglaltu Anta ilaihi laailahaila anta
1. Sebaiknya bermusyawarah dengan orang
yang terpercaya keagamaannya,
kebaikannya dan ilmunya sebelum
berangkat haji.
Musyawarah ini dimaksudkan untuk
meminta nasehat tentang baik dan buruknya
waktu menunaikan ibadah haji pada saat
yang diinginkannya. (bukan baik buruknya
menunaikan ibadah haji)
2. Sholat Istikhoroh
Setelah bermusyawarah, alangkah baiknya
mohon petunjuk kepada Allah SWT tentang
waktu yang telah dipilihnya untuk
menunaikan ibadah haji tersebut.
Maka sholat istikhorohlah 2 rekaat, dalam
rekaat pertama setelah Fatihah
Bacalah surat Alkaafiruun dan dalam rekaat
kedua bacalah surat Alikhlash
Bacalah do’a ini setelah sholat istikhoroh:
Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan
yang tepat kepadaMu dengan ilmu
pengetahuanMu dan aku mohon
kekuasaanMu (untuk mengatasi
persoalanku) dengan kemahakuasaanMu.
Aku mohon kepadaMu sesuatu dari
anugerahMu Yang Maha Agung,
sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang
aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang
aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah
Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah,
apabila Engkau mengetahui bahwa
kepergianku untuk berhaji di tahun ini baik
untukku dalam agamaku, duniaku,
kehidupanku dan akibatnya terhadap diriku
di dunia atau akhirat maka sukseskanlah
untukku, mudahkan jalannya, kemudian
berilah berkah. Ya Allah akan tetapi apabila
Engkau mengetahui bahwa hal ini tidaj baik
(berbahaya) bagiku dalam agamaku,
duniaku, kehidupanku dan akibatnya kepada
diriku di dunia dan akherat maka singkirkan
persoalan tersebut, dan jauhkan aku
daripadanya, takdirkan kebaikan untukku di
mana saja kebaikan itu berada, kemudian
berilah kerelaanMu kepadaku.”
Ulangilah sholat tersebut sehingga hatinya
lapang dan mantab
3. Kalau sudah mantab hatinya, maka hal-
hal yang harus dilalukan ialah :
a. Mulailah untuk bertobat dari segala maksiat
dan dari segala yang di benci oleh agama.
b. Keluar / Menjauhlah dari segala bentuk
pendholiman kepada ciptaan Allah.
c. Bayarlah semua hutang yang mungkin untuk
segera dibayar.
d. Menyerahkan kembali segala amanat yang
diberikan orang kepadanya.
e. Minta dihalalkan segala sesuatunya kepada
semua sahabat-sahabatnya serta orang-orang
yang ada hubungan muamalah dengannya.
f. Mewakilkan hutang-hutangnya yang belum
terbayar pada keluarganya atau orang yang
dipercayainya selama dia melalukan
perjalanan haji. Sebaiknya ada saksi dalam
hal ini.
Do'a Keluar Rumah Ketika Hendak Berangkat Haji
Bagi orang yang hendak berangkat haji, ketika
melangkahkan kaki keluar rumah, hendaknya
membaca do'a di bawah ini dengan menghadap
ke kiblat.
Bismilaahi aamantu billaahi wa tawakkaltu
'alalloohi laa haula walaa quwwata illaa
billaahi. Alloohumma innii a'uudzubika an
adilla au udlolla au azilla au uzallah au
adllima au udllama au ajhila au ujhala
'alayyayaa arhamar roohimiina.
Artinya: "Dengan nama Alla aku beriman
kepada Allah. bertawakal kepada Allah. tiada
daya dan upaya melainkan dengan pertolongan
Allah. Wahai Allah, aku berlindung kepadaMu
dari tersesat atau disesatkan, ketergelinciran atau
digelincirkan, berbuat aniaya atau dianiaya, dari
perbuatan bodoh atau dibodohkan. Wahai Dzat
Yang paling Belas Kasih diantara semua yang
belas kasih".
Beberapa Kesalahan yg Sering Terjadi di Musim Haji
Perjalanan suci menuju Baitullah membutuhkan bekal yg cukup.
Di samping bekal harta ilmu pun merupakan bekal yg mutlak
dibutuhkan. Karena dgn ilmu seseorang akan terbimbing dlm
melakukan ibadah haji sesuai dgn tuntunan Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam. Lebih dari itu akan terhindar dari
berbagai macam bid‟ah dan kesalahan sehingga haji pun sebagai
haji mabrur yg tiada balasan bagi kecuali Al-Jannah.
Berangkat dari harapan mulia inilah nampak penting sekali utk
diangkat berbagai kesalahan atau bid‟ah yg sekira dapat
menghalangi seseorang utk meraih predikat haji mabrur. Di
antara kesalahan-kesalahan itu adl sebagai berikut:
Beberapa Kesalahan Sebelum BerangkatHaji
1. Mengadakan acara pesta dgn diiringi bacaan doa atau pun
shalawat tertentu. Bahkan terkadang dgn iringan musik tertentu.
Perbuatan semacam ini tdk ada contoh dlm kehidupan Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam dan para shahabat radhiyallahu
„anhum.
2. Mengiringi keberangkatan jamaah haji dgn adzan atau pun
musik.
3. Mengharuskan diri berziarah ke kubur sanak-famili dan
orang2 shalih.
4. Keyakinan bahwasa calon jamaah haji itu selalu diiringi
malaikat sepekan sebelum keberangkatan sehingga doa
mustajab.
5. Kepergian wanita ke Baitullah tanpa disertai mahramnya.
Atau melakukan apa yg diistilahkan dgn „persaudaraan
nisbi/semu‟ yaitu menjadikan seorang jamaah haji pria sebagai
mahram bagi si wanita dlm perjalanan haji yg kemudian dapat
bermuamalah sebagaimana layak dgn mahram sendiri. Demikian
pula „nikah nisbi/semu‟ yaitu dinikahkan seorang calon jamaah
haji wanita dgn calon jamaah haji pria yg kemudian kedua dapat
bermuamalah sebagaimana layak suami-isteri. Tentu yg
demikian ini adl kemungkaran yg tdk diridhai Allah Subhanahu
wa Ta‟ala.
6. Melakukan perjalanan haji semata-mata bertujuan ingin ziarah
ke makam Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam.
7. Melakukan shalat dua rakaat ketika akan berangkat haji.
8. Bersalaman bahkan berpelukan dgn seseorang yg bukan
mahram menjelang keberangkatan ke tanah suci.
Beberapa Kesalahan Ketika Berihram danBertalbiyah
1. Melewati miqat dlm keadaan tdk berihram. Hal ini sering
terjadi pada sebagian jamaah haji Indonesia kelompok kedua yg
melakukan perjalanan dari tanah air menuju Makkah. Mereka
tdk berihram ketika melewati miqat dan baru berihram setiba di
Jeddah. Padahal kota Jeddah bukanlah miqat menurut pendapat
yg benar.
2. Bertalbiyah bersama-sama dgn dipimpin seseorang di antara
mereka.
3. Selalu dlm keadaan menampakkan pundak kanan ketika
berihram padahal yg demikian itu hanya disunnahkan pada
thawaf qudum.
4. Meninggalkan bacaan talbiyah dan mengganti dgn tahlil dan
takbir.
Beberapa Kesalahan Ketika Thawaf
1. Mengharuskan diri utk mandi sebelum berthawaf.
2. Melafadzkan niat thawaf.
3. Mengangkat kedua tangan saat berisyarat kepada Hajar
Aswad seperti ketika takbiratul ihram dlm shalat.
4. Memulai putaran thawaf sebelum rukun Hajar Aswad.
5. Melakukan shalat tahiyyatul masjid sebelum thawaf.
6. Ha mengelilingi bangunan Ka‟bah yg bersegi empat saja dan
tdk mengelilingi Hijr.
7. Melakukan jalan cepat pada seluruh putaran thawaf padahal
itu hanya dilakukan pada 3 putaran pertama dan itu pun khusus
pada thawaf qudum saja.
8. Berdesak-desakan utk mencium Hajar Aswad yg terkadang
sampai mendzalimi jamaah haji lainnya.
9. Mengusap-usap Hajar Aswad dlm rangka tabarruk dan
berkeyakinan bahwa yg demikian itu dapat mendatangkan
manfaat dan menolak bala.
10. Mencium dan mengusap-usap sebagian sudut Ka‟bah atau
keseluruhannya. Bahkan terkadang ada yg menarik-narik kiswah
utk menyobek guna dijadikan jimat.
11. Membaca doa/dzikir khusus pada tiap putaran thawaf krn yg
demikian itu tdk ada tuntunan dari baginda Rasul shallallahu
„alaihi wa sallam.
12. Berthawaf dlm keadaan bersedekap.
-
.
14. Berdesak-desakan utk shalat di belakang maqam Ibrahim krn
dapat mengganggu jamaah lain yg sedang melakukan thawaf.
Padahal diperbolehkan bagi utk melakukan walaupun agak jauh
di belakang maqam Ibrahim.
15. Lebih parah lagi bila shalat setelah thawaf tersebut dilakukan
lbh dari 2 rakaat.
16. Berdiri dan berdoa bersama seusai thawaf dgn satu
komando. Lebih tragis lagi manakala doa itu dibaca dgn suara
yg amat keras dan mengganggu kekhusyukan ibadah jamaah haji
lainnya.
Beberapa Kesalahan Ketika Melakukan Sa‟i
1. Berwudhu‟ terlebih dahulu sebelum bersa‟i walaupun masih
dlm keadaan suci.
2. Mengharuskan diri utk naik ke Bukit Shafa dan
menyentuhkan badan ke dindingnya.
3. Mengangkat kedua tangan sebagaimana layak takbiratul
ihram sambil bertakbir tiga kali ketika berada di atas Shafa dan
Marwah.
4. Berlari-lari kecil pada seluruh putaran di antara Shafa dan
Marwah. Padahal yg dituntunkan hanyalah ketika lewat di antara
dua tanda hijau saja.
5. Melakukan shalat dua rakaat seusai sa‟i.
Beberapa Kesalahan ketika di Arafah
1. Mengharuskan diri mandi utk menyambut hari Arafah.
2. Melakukan wuquf di Arafah pada tanggal 8 Dzul Hijjah dlm
rangka ihtiyath atau krn ada keyakinan bahwa hari Arafah itu
pada tanggal 8 Dzul Hijjah sebagaimana yg dilakukan oleh
sebagian sekte sesat Syi‟ah Rafidhah.
3. Melakukan wuquf di luar batas wilayah Arafah.
4. Meninggalkan pembicaraan dan meninggalkan doa.
5. Masuk ke dlm kubah yg berada di atas Jabal Rahmah lalu
shalat pada atau mengelilingi sebagaimana layak berthawaf di
Ka‟bah.
6. Berangkat dari Makkah ke Arafah sejak tanggal 8 Dzul
Hijjah.
7. Keyakinan bahwa wuquf di Arafah pada Hari Jum‟at
merupakan haji akbar dan senilai dgn 72 kali haji.
8. Meninggalkan Arafah sebelum terbenam matahari tanggal 9
Dzul Hijjah.
Beberapa Kesalahan ketika di Muzdalifah
1. Tergesa-gesa saat beranjak dari Arafah menuju Muzdalifah.
2. Mengharuskan diri mandi utk menginap di Muzdalifah.
3. Tidak segera melaksanakan shalat Maghrib dan „Isya saat tiba
di Muzdalifah bahkan sibuk mengumpulkan batu-batu kerikil.
4. Tidak menginap di Muzdalifah tanpa ada udzur syar‟i.
5. Mengisi malam dgn shalat malam dan dzikir. Padahal Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam menggunakan malam tersebut utk
istirahat.
Beberapa Kesalahan ketika Melempar Jumrah
1. Mengharuskan diri utk mandi sebelum melempar jumrah.
2. Mencuci batu kerikil terlebih dahulu sebelum dilemparkan.
3. Melempar jumrah dgn menggunakan batu besar sepatu dan
lain sebagainya.
4. Keyakinan bahwa melempar jumrah itu dlm rangka melempar
setan. Sehingga tdk jarang dari sebagian jamaah haji yg
melemparkan benda-benda yg ada di sekitar seperti sandal
payung botol dsb agar lbh menyakitkan bagi setan.
5. Berdesak-desakan jamaah haji yg lain utk bisa melakukan
pelemparan.
6. Melemparkan kerikil-kerikil tersebut secara sekaligus.
Padahal yg dituntunkan oleh baginda Rasul shallallahu „alaihi
wa sallam adl melemparkan satu demi satu sambil diiringi
takbir.
7. Mewakilkan pelemparan kepada orang lain padahal ia mampu
utk melakukannya.
Beberapa Kesalahan Ketika Menyembelih Hewan Kurban dan
Bertahallul
1. Enggan utk menyembelih hewan kurban yg merupakan
kewajiban utk haji Tamattu‟- dan lbh memilih utk bershadaqah
senilai harga hewan kurban tersebut.
2. Menyembelih hewan kurban utk haji tamattu‟ di Makkah
sebelum hari nahr .
3. Mencukur dari sebelah kiri atau menggundul/mencukur
sebagian kepala saja bagi laki-laki.
4. Melakukan thawaf di seputar masjid yg berada di dekat
tempat pelemparan jumrah.
5. Tidak melakukan sa‟i setelah thawaf ifadhah dlm haji
tamattu‟.
Beberapa Kesalahan Ketika Thawaf Wada‟
1. Meninggalkan Mina pada hari nafar sebelum melempar
jumrah dan langsung melakukan thawaf wada‟ kemudian
kembali ke Mina utk melempar jumrah. Setelah itu mereka
langsung pulang ke negara masing-masing. Padahal semesti
thawaf wada‟-lah yg merupakan penutup dari seluruh manasik
haji.
2. Berjalan mundur seusai thawaf wada‟ dgn anggapan sebagai
tanda penghormatan terhadap Ka‟bah.
3. Membaca doa-doa tertentu yg tdk ada tuntunan dari Nabi
shallallahu „alaihi wa sallam sebagai “ucapan selamat tinggal”
terhadap Ka‟bah.
Beberapa Kesalahan ketika Berada di Kota Madinah
1. Meniatkan safar utk menziarahi makam Rasulullah shallallahu
„alaihi wa sallam. Padahal niat yg benar adl dlm rangka
mengunjungi Masjid Nabawi dan shalat di dalamnya.
2. Menitipkan pesan utk Nabi shallallahu „alaihi wa sallam
melalui jamaah haji dan para penziarah agar disampaikan di
kuburan beliau shallallahu „alaihi wa sallam. Lebih aneh lagi
disertai foto/KTP yg bersangkutan.
3. Ada praktik-praktik kesyirikan yg dilakukan di kuburan Nabi
antara lain:
Menyengaja shalat dgn menghadap ke kubur.
Bertawassul atau meminta syafaat kepada beliau secara
langsung.
Mengusap-usap dinding kuburan Nabi shallallahu „alaihi wa
sallam utk ngalap berkah yg tdk jarang disertai dgn tangisan
histeris.
Berdoa secara langsung kepada Rasulullah shallallahu „alaihi
wa sallam agar mencukupi kebutuhannya.
4. Meyakini bahwa ziarah ke kubur Nabi merupakan bagian dari
manasik haji.
5. Keyakinan bahwa haji seseorang tidaklah sempurna tanpa
menetap di Madinah selama 8 hari utk melakukan shalat wajib
selama 40 waktu yg diistilahkan dgn “Arba‟inan”1.
Beberapa Kesalahan Setiba Di Kampung Halaman
1. Memopulerkan gelar ‟Pak Haji‟ atau „Bu Haji‟. Sampai-
sampai ada yg marah/tersinggung bila tdk dipanggil dgn
panggilan tersebut.
2. Merayakan dgn aneka pesta sambil diiringi shalawat Badar
dan yg sejenisnya.
3. Meminta barakah kepada orang yg pulang haji dgn keyakinan
bahwa para malaikat sedang mengelilinginya.
Sumber Bacaan:
1. At-Tahqiq wal-Idhah Lilkatsir Min Masa`ilil Hajji wal Umrah
waz Ziyarah karya Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz.
2. Hajjatun Nabi shallallahu „alaihi wa sallam Kama Rawaha
„Anhu Jabir radhiyallahu „nhuma karya Asy-Syaikh Muhammad
Nashirudin Al-Albani.
3. Manasikul Hajji Wal „Umrah karya Asy-Syaikh Muhammad
bin Shalih Al-„Utsaimin.
4. Al-Manhaj limuridil „Umrah wal Hajj karya Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-„Utsaimin.
5. Shifat Hajjatin Nabi shallallahu „alaihi wa sallam karya Asy-
Syaikh Muhammad Jamil Zainu.
6. Dalilul Haajji wal Mu‟tamir wa Zaairi Masjidr Rasul
shallallahu „alaihi wa sallam karya Majmu‟ah minal Ulama‟
terbitan Departemen Agama Saudi Arabia.
7. Mu‟jamul Bida‟ karya Asy-Syaikh Ra`id bin Shabri bin Abi
Alfah.
1 Hal ini berdasarkan sebuah hadits:
“Barangsiapa yg shalat di masjidku sebanyak empat puluh shalat
tanpa ada satu pun yg terlewati mk ditetapkan baginya: bebas
dari an-naar selamat dari adzab dan terlepas dari nifaq.”
Namun derajat hadits ini munkar . Hal itu dikarenakan tdk ada
yg meriwayatkan kecuali seorang perawi yg bernama Nabith dan
ia adl seorang yg majhul . Kemudian apa yg ia riwayatkan
menyelisihi riwayat seluruh perawi hadits tersebut.
UMROH DULU BARU NAIK HAJI
Naik haji itu sangat erat berkaitan dengan kekuatan niat,
kerinduan dan tekad. Banyak kisah tentang orang yang
tidak mampu secara finansial, tapi Allah mengundangnya
ke Baitullah. Banyak juga diantara kita yang mampu
secara finansial, tetapi tidak jua melakukannya. Adalah
rahasia Allah menentukan apakah kita layak diundang
olehNya atau tidak. Nah, tugas kita adalah menguatkan
niat, kerinduan dan tekad tersebut agar Allah berkenan
mengundang kita. Bagaimana caranya?
1. Perbanyak Doa kepada Allah SWT. Doa adalah
cermin dari keinginan yang kuat. Kita meminta
kepada Allah SWT karena Dia lah Yang Berwenang
untuk mengundang seseorang ke Baitullah. Seberapa
banyak keinginan kita pergi haji bisa dilihat dari doa
kita, apakah kita pernah atau sering berdoa meminta
kepada Allah untuk (pergi haji) ini atau tidak.
2. Kuasai Manasik Haji. Jika kita sudah maksimal
berdoa, mari dorong juga dengan kesiapan ilmu
tentang haji. Ini tentu saja akan membuktikan
kesungguhan doa kita dihadapan Allah. Bukankah
kita minta kepada Allah agar ketika kita sekali pergi
haji, langsung mendapat haji mabrur? Nah itu
dimulai dari penguasaan ilmu ibadah haji.
3. Buka Tabungan Haji. Buat yang jauh dari Arab
Saudi, pasti biaya haji jadi besar. Wajar jika anda
yang punya penghasilan pas-pasan, tidak bisa
langsung punya uang full untuk naik haji. Oleh
karena itu, kita perlu mencicil dengan membuka
tabungan haji. Ini juga sebagai bukti kesungguhan
doa dan tekad kita (di hadapan Allah). Jika sudah
punya tabungan haji, rutinlah mengisi sedikit demi
sedikit. Sehingga pada saatnya nanti Allah
mengundang kita, Dia akan menggenapkan tabungan
kita dari arah yang (sering) tidak disangka-sangka.
4. Perbanyak mengikuti walimatus safar. Perbanyak
mengikut walimatus safar dalam rangka: satu,
membuktikan keinginan dan tekad kita (dihadapan
Allah SWT); dua, meminta doa dari yang akan pergi
haji (terutama minta didoakan ketika berada di
tempat-tempat mustajab doa); tiga, mendengarkan
kisah-kisah perjalanan haji insyaAllah menguatkan
tekad kita; empat, mendapatkan tips-tips ibadah haji
yang nyaman; empat, mengenal medan haji yang
katanya sangat menguji fisik.
5. Perbanyak mendengar pengalaman ibadah haji.
Ini sangat penting untuk menguatkan tekad kita.
Bukankah ada hadits nabi yang mengatakan: “Kawan
pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak
wangi. Bila dia tidak memberimu minyak wangi,
kamu akan mencium keharumannya. Sedangkan
kawan pendamping yang buruk ibarat tukang pandai
besi. Bila kamu tidak terjilat apinya, kamu akan
terkena asapnya. (HR. Bukhari)”
6. Lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan ibadah. Jika kita dekat dengan Allah, tentu
Allah juga dekat dengan kita, dan tidak sungkan-
sungkan untuk mengabulkan keinginan kita.
Demikian kira-kira tips-tips yang diberikan oleh Pak
Ustadz untuk kita menguatkan niat, kerinduan dan tekad
tersebut agar Allah berkenan mengundang kita
menunaikan ibadah haji. Satu lagi pesan beliau, ibadah
haji itu menuntut kekuatan fisik yang prima. Oleh karena
itu, agar kita bisa maksimal beribadah, ibadah haji ini
disarankan dilakukan di sebelum tua, yaitu ketika fisik
kita masih kuat.
Tahukah Anda, Anda bisa pergi menunaikan ibadah
umroh hanya dengan biaya Rp. 3.600.000. Bahkan, Anda
dapat membantu orang lain mewujudkan keinginan umroh
mereka. Silahkan bergabung bersama kami di AKU
AKAN DATANG KE BAITULLOH.