alat pemadam kebakaran

Upload: jeffrey-johnson

Post on 13-Oct-2015

256 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Sebab-sebab terjadinya kebakaran dapat dibagi menjadi 3faktor :1. Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),2. Panas ( Suhu )- Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)3. Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigenmaka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalamkeadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, makaudara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.Dari ketiga faktor tersebut saling mengikat dengan kondisi yang cukuptersedia. Ketiga faktor tersebut digambarkan dalam bentuk hubungansegitiga kebakaran sebagai berikut :Perlu diperhatikan apabila salah satu dari sisi dari segita tersebut diatastidak ada, maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi setiap kebakaranyang terjadi dapat dipadamkan dengan tiga cara yaitu :

KLIK GAMBAR INI UNTUK INFO LEBIH LANJUT.!!!!a. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran,b. Menghilangkan zat asamc. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakarJenis dan Macam Alat Pemadam KebakaranBerdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadibeberapa jenis antara lain :1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik4. Api kelas D, bahan yang terbakar logamKlasifikasi jenis kebakaran terbuit diatas terbentuk sesudah tahun 1970,sebelumnya hanya kelas A, B, C.Cara Pemadaman KebakaranTerdapat 3 (tiga) cara untuk mengatasi/memadamkan kebakaran : Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran denganmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dengan jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api. Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayang terbakar. Bahan Pemadam KebakaranBahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakaipada saat ini antara lain :1. Bahan pemadam Air2. Bahan pemadam Busa (Foam)3. Bahan pemadam Gas CO24. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical)5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)Bahan pemadam Air- Bahan pemadam air mudah didapat, harga murah, dapat digunakandalam jumlah yang tak terbatas bahkan tidak perlu beli/gratis.- Air disamping menurunkan panas/suhu (mendinginkan) dapat pula menahan/menolak dan mengusir masuknya oksigen apabila dikabutkan.- Pada saat ini bahan pemadam kebakaran air banyak digunakandengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain : a. Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebihbesar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal,sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal. b. Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengaturnozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog) c. Menghasilkanudara segar d. Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)Keuntungan dan kerugian bahan air :Keuntungan:1. sebagai media pendingin yang baik2. mudah didapat dan besar jumlahnya3. biaya eksploitasi rendahKerugian :1. menghantar listrik2. dikapal dapat mengganggu keseimbangan(stabilitas)3. dapat merusak barang-barang berharga tertentuseperti alat-alat elektronik4. menambah panas apabila terkena karbit kopramentah, atau bahan-bahan kimia tertentu Bahan pemadam Busa (Foam)- Bahan pemadam busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B(minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran bendapadat (Kelas A) kurang baik ,Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busaadalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalamproses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaanbenda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :a. Busa kimia ( Chemis )b. Busa mekanis- Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yangmudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudahlarut dalam air Bahan pemadam Gas CO2- Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupagasdan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaranterutama kelas C. Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapatmengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudarasampai 12 % 15 %- Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidakmenghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih. Bahan pemadaman Tepung (powder) kimia kering (drychemical)- Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran,- Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun, Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaranyang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher)1. Tidak menghantar listrik,- Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikatgas-gas lain yang membahayakan,2. Dapat menurunkan suhu,- Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitusebagai berikut :1. Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiupterlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,2. Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapatterbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut.Untuk lebih jelasnya bagimana tindakan dan technik pemadaman yg benar mengunakan alat jenis pemadamnan yg berbeda lihat videobawah .semoga bermanfaat salam ridwan garcia

Jenis Alat Pemadam Api dan KegunaannyaManusia mengenal api sudah berlangsung sangat lama dimana api digunakan sebagai alat untuk penerangan di kala malam hari, memanggang binatang buruan, menghangatkan badan ketika cuaca dingin, dan alat perlindungan dari binatang buas. Manusia kala itu belum bisa menciptakan api dan melihat seolah-olah unsur panas yang dihasilkan api dirasakan sebagai akibat sambaran petir atau letusan gunung berapi, keadaan tersebut membuat manusia untuk berfikir agar dapat mengontrol api, sehingga api dapat bermanfaat bagi kehidupannya. Penemuan api pada saat itu memberi pengaruh terhadap berakhirnya masafood gatheringatau nomaden menjadifood producingatau menetap dan berdampak terhadap perkembangan sosial politik manusia melalui perkembangan pemukiman penduduk yang menetap.

Api yang sudah diketahui mempunyai manfaat dalam kehidupan manusia ternyata juga mempunyai sifat merusak apabila tidak terkontrol. Sejak itu manusia terdorong untuk berfikir dan mengetahui cara mengontrol keganasan api dengan menciptakan suatu alat sederhana yang bisa memadamkan api apabila terjadi kebakaran yang tentunya seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi pada masa itu sampai dengan pada masa sekarang.Dewasa ini, pesatnya pertumbuhan industri, properti, bangunan dan sebagainya, mengharuskan adanya perlindungan akan jiwa manusia dan aset-aset berharga dari bahaya kebakaran. Faktor alam dan kualitas Bahan Bangunan yang buruk terutama yang berhubungan dengan listrik seperti kabel listrik dan alat listrik serta kelalaian manusia menjadi faktor penyumbang terbesar terjadinya musibah kebakaran. Selain sektor residance, sektor industri yang tidak dilengkapi dengan alat pemadaman api yang menyeluruh bahkan terkesan tidak peduli akan sangat rentan akan terjadinya bahaya kebakaran dan kerugian yang ditimbulkan akan lebih besar lagi.Apa itu Alat pemadam Api ?Alat pemadam api adalah sebuah seperangkat alat yang didesain dan digunakan untuk memadamkan jenis api yang dapat membahayakan jiwa dan asset berharga dari kebakaran. Perkembangan alat pemadam kebakaran selalu mengikuti perkembangan jaman dan teknologi, baik dalam bentuk modern maupun tradisional. Suatu perangkat proteksi aktif kebakaran portable bisa digunakan untuk memadamkan dan mengendalikan api dalam situasi darurat namun tidak untuk memadamkan jenis api yang besar dan tidak terkontrol seperti api yang telah mencapai langit-langit dan membahayakan pengguna dimana situasi api tersebut menutup jalan keluar (escape), bahaya akan kekurangan Oxygen (O2) oleh asap, bahaya potensi terjadi ledakan, dan sebagainya atau jenis api yang membutuhkan penanganan dan keahlian dari departemen pemadam kebakaran.Sejarah Alat Pemadam ApiPara ahli sampai saat ini masih memperdebatkan dan mempunyai banyak versi awal mula sejarah dibuat dan digunakan alat pemadam api. Sebagian ahli memulai pada masa Kerajaan Romawi dibawah pemerintahan Kaisar Agustus (Gaius Julius Caesar Octavianus) yang kira-kira terjadi pada tahun 27 sebelum Masehi (SM) sampai tahun 12 Masehi di Roma yang ditulis dalam buku yang berjudul Principal of Protection karya Arthur Cote, P.E dan Percy Bugbee, dibentuklah satuan penjaga malam dari para budak serta warga negara dan mengembangkan Departemen Kebakaran yang pertama untuk tipe penghunian yang bertujuan untuk melindungi manusia dari bahaya kebakaran. Metode yang digunakan pada saat itu adalah melakukan patroli dan pengawasan pada malam hari yang dilakukan oleh Nocturnes, dan membangun aquaducts yaitu sejenis saluran pipa air yang mengalirkannya keseluruh kota untuk keperluan air sehari-hari dan untuk memadamkan api apabila terjadi kebakaran.Alat pemadam kebakaran pertama tercatat adalah alat yang dipatenkan pada tahun 1723 di Inggris oleh seorang ahli kimia Ambrosius Godfrey. Alat ini terdiri dari satu drum pemadam kebakaran cair yang mengandung timah ruang mesiu yang dihubungkan sistem sekering yang dinyalakan kemudian meledakan mesiu dan menghamburkan atau menyiram larutan cairan pemadam api. Namun pada tahun 7 November 1729 dalam ulasan mingguan Bradley Messenger, alat ini dinilai penggunaannya terbatas pada batas tertentu mengacu pada efisiensi dalam menghentikan api di London.Modern pemadam kebakaran diciptakan pada tahun 1818 oleh seorang British Kapten George William Manby, berupa alat tembaga berisi 3 galon (13,6 liter) larutan mutiara abu (kalium karbonat) yang terkandung dalam udara terkompresi. Alat pemadam yang menggunakan larutan soda asam pertama kali dipatenkan pada tahun 1866 oleh Francois Carlier dari Perancis, yang terdiri dari campuran larutan air dan natrium bikarbonat dengan asam tartarat, proses ini menghasilkan gas Co2 propelan.Sebuah alat pemadam api yang menggunakan larutan soda asam pada tahun 1881 juga telah dipatenkan di Amerika Serikat oleh Almon M. Granger. Pemadam rekannya menggunakan reaksi antara asam sulfat dan larutan natrium bikarbonat untuk mendorong air bertekanan ke api. Botol asam sulfat kental disimpan dalam kemasan tabung silinder. Cara ini tergantung pada jenis pemadaman api, botol asam bisa dipakai dengan merusakan dalam satu dari dua cara. Pertama menggunakan sebuah pendorong untuk memecahkan botol asam, kedua meluncurkan sebuah kubus timah yang taruh pada tabung atau botol yang ditutup. Ketika asam tersebut dicampur dengan larutan bikarbonat, gas Karbon Dioksida (Co2) keluar sehingga memberikan tekanan pada air. Air bertekanan keluar dari tabung melalui panjang pendek selang atau nozzle.Alat pemadam yang menggunakan metode pengoperasianCartridgediciptakan oleh Read & Campbell di Inggris pada tahun 1881 , yaitu dengan menggunakan air atau larutan berbasis air. Mereka kemudian menemukan sebuah model karbon tetraklorida disebut Petrolex yang dipasarkan untuk pemakaian dan penggunaan otomotif.Metode pemadaman api gelas granat yaitu dengan melemparnya ke dalam api. Alat pemadam api berbahan kimia busa diciptakan pada tahun 1904 di Rusia oleh Aleksander Loran yang dipakai untuk memadamkan wadah nafta yang terbakar. Cara bekerjanya mirip dengan jenis pemadaman menggunakan soda asam namun bagian dalamnya yang sedikit berbeda. Tangki utamanya berisi larutan natrium bikarbonat dalam air, sementara kontainer dalamnya (agak lebih besar dibandingkan dalam unit metode soda asam) mengandung larutan aluminium sulfat. Ketika larutan tercampur, biasanya dengan cara membalik unit, dua jenis cairan bereaksi untuk membuat busa berbusa, dan gas Karbon Dioksida (Co2). Gas mendorong busa dalam bentuk jet. Busa merupakan hasil kombinasi reaksi kimia dari natrium dan gel aluminium garam ditambah dengan Karbon Dioksida (Co2) yang menghabiskan busa dari unit.The Pyrene Manufacturing Company of Delaware pada tahun 1910 mengajukan paten untuk menggunakan Karbon Tetraklorida ( CTC ) untuk memadamkan api dimana cairan menguap dan memadamkan api dengan cara menghambat reaksi berantai kimia dari proses pembakaran. Mereka juga mematenkan pada tahun 1911 alat pemadam portabel dengan menggunakan senyawa kimia terdiri dari kuningan atau kontainer krom dengan integrasi pompa tangan yang digunakan untuk mengeluarkan semburan larutan cairan ke arah api dan alat yang bisa diisi ulang. Penggunaan Carbon Tetrachloride cocok untuk kebakaran cair dan listrik dan alat pemadam yang dipasang pada kendaraan bermotor . Namun pada tahun 1950 penggunaan Karbon Tetraklorida untuk pemadam dilarang dan ditarik karena termasuk jenis bahan kimia yang beracun yaitu dimana pada paparan konsentrasi tinggi merusak organ internal dan sistem saraf. Selain itu, ketika digunakan pada api, panas dapat mengkonversi CTC ke gas fosgen yang dapat digunakan sebagai senjata kimia.Jerman menemukan Chlorobromomethane cair ( CBM ) pada tahun 1940, untuk digunakan dalam pesawat. Senyawa kimia ini lebih efektif dan kurang beracun daripada karbon tetraklorida dan digunakan sampai dengan tahun 1969. Pada tahun 1920, Metil Bromida ditemukan sebagai bahan agen pemadam api dan digunakan secara luas di Eropa. senyawa ini adalah gas tekanan rendah yang bekerja dengan cara menghambat reaksi berantai api, namun sangat beracun ketika menguap dan digunakan sampai dengan tahun 1960-an karena dapat menyebabkan kematian dalam ruang tertutup.Pemakaian metode pamadaman api menggunakan Gas Karbon Dioksida (CO2) diciptakan pada tahun 1924 oleh Walter Kidde pendiri perusahaan KIDDE ketika menanggapi permintaan Bell Telephone untuk memadamkan kebakaran di switchboards telepon yang ketika itu mudah sekali terbakar. perangkat ini terdiri dari sebuah tabung logam yang tinggi mengandung 7,5 ( 3,4 kg ) dari CO2 dengan katup roda dan kuningan, selang ditutupi kapas , dengan corong seperti tanduk sebagai nozzle. CO2 masih populer saat ini karena merupakan bahan agen ramah lingkungan. Karbon Dioksida (Co2) memadamkan api terutama dengan mengusir Oksigen (O2).Pada tahun 1928, perusahaan Dugas yang kemudian dibeli oleh ANSUL keluar dengan alat pemadam kimia kering menggunakan pengoperasian cartridge, Bahan kimia kering yang digunakan adalah pengolahan Natrium Bikarbonat khusus . CO2 cartridge internal terbuat dari tabung tembaga. ABC dry chemical datang dari Eropa pada 1950-an, dan jenis dengan Super K ditemukan pada awal 60-an dan pada akhir tahun 1960 Purple K sedang dikembangkan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat . Pada 1970-an, Gas Halon 1211 datang ke Amerika Serikat dari Eropa, dimana gas ini telah digunakan sejak akhir 40-an atau awal 50-an. Gas Halon 1301 telah dikembangkan oleh DuPont dan Angkatan Darat AS pada tahun 1954. Jenis Gas Halon baik itu jenis 1211 dan 1301 bekerja dengan cara menghambat reaksi berantai api. Gas Halon masih digunakan saat ini, namun berdampak terhadap lingkungan karena merusak lapisan ozon. Australia dan Eropa telah membatasi penggunaannya sejak adanya Protokol Montreal 1987. Namun pembatasan ini kurang diperhatikan pelaksanaannya di Amerika Serikat, Timur Tengah, dan Asia.Sejarah Alat Pemadam Api di IndonesiaPerkembangan alat pemadam kebakaran di Indonesia erat kaitannya dengan sejarah dibentuknya satuan petugas atau sebuah institusi dinas yang bernaung dalam pemerintahan yang mempunyai tugas dan dilatih khusus untuk menanggulangi kebakaran atau penanggulangan masalah yang bersifat darurat lainnya seperti menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas, korban bencana alam, gedung runtuh, dan sebagainya. Petugas pemadam kebakaran atau Branwir yang berasal dari Bahasa Belanda Brandweer sangat mudah dikenali oleh jenis seragam mereka yang tahan api dan tak mudah terbakar serta mengkilat. Sejarah Branwir dimulai pada tahun 1873, dimana terjadi kebakaran besar di daerah Kramat-Kwitang, dan penguasa residen (sekarang Gubernur DKI Jakarta) ketika itu pada tahun 1915 mengeluarkan peraturan (reglemet) dengan nama Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stad Vorsteden van Batavia yang sekarang menjadi Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta dan diikuti oleh kota-kota lainnya di Indonesia.Jenis ApiSebelum kita mengenal alat pemadam api, kita harus mengetahui terlebih dahulu macam dan jenis api sehingga setelah mengindentifikasi kita dapat memadamkannya dengan mudah. Berikut keterangannya :1. Segitiga Api

Segitiga Api atau kadang-kadang disebut juga segitiga pembakaran adalah sebuah skema sederhana dalam memahami elemen-elemen utama penyebab terjadinya sebuah api atau kebakaran atau ledakan. Bentuk gambar segitiga yang mempunyai tiga sisi menjelaskan bahwa sebuah api / kebakaran / ledakan dalam proses terjadinya membutuhkan tiga unsur utama, yaitu : panas (heat), bahan bakar (fuel), dan agen oksidator (biasanya Gas Oksigen (O2) atau bisa juga Gas Nitrous Oxide (N2O), dan lain-sebagainya).Api / kebakaran / ledakan dapat dipadamkan atau bahkan dicegah dengan menghilangkan atau menghapus salah satu unsur dari tiga unsur utama yang ada dalam ilustrasi segitiga api tersebut. Api / kebakaran / ledakan pasti akan terjadi ketika tiga unsur dalam segitiga api bergabung dalam komposisi dan waktu yang tepat.Tanpa adanya panas yang cukup, sebuah kebakaran atau ledakan tidak dapat dimulai dan apabila sudah terjadi, kebakaran / ledakan tersebut tidak dapat berlanjut yang dapat membahayakan sekitarnya. Unsur panas bisa dihilangkan dengan menggunakan zat yang dapat mengurangi jumlah panas (kalor) yang tersedia untuk memungkinkan terjadinya sebuah ledakan atau api atau kebakaran. Air merupakan salah satu jenis zat yang sering digunakan dengan merubah fasenya dari fase cair menjadi fase uap atau menguap menjadi gas.Unsur yang kedua dari Segitiga Api adalah bahan bakar (fuel). Sebuah api / kebakaran / ledakan akan berhenti tanpa adanya kehadiran bahan bakar atau dengan bahasa sederhananya makanannya api. Sebuah kebakaran mengkonsumsi seluruh bahan bakar (fuel) dan apabila kita hilangkan secara manual melalui proses mekanis atau kimiawi dengan cara menghilangkan bahan bakar dari sebuah api / kebakaran tentu api atau kebakaran akan berhenti. Proses pemisahan bahan bakar merupakan faktor penting dalam proses pencegahan terjadinya kebakaran dan ini merupakan dasar dari strategi yang sering digunakan dalam mengontrol terjadinya kebakaran atau ledakan.Unsur yang ketiga dari Segitiga Api adalah agen oksidator (zat pembakar) yang pada umumnya adalah Gas Oxygen (O2). Ketika kita menghilangkan Oxygen (O2), sebuah kebakaran atau ledakan tidak dapat tersulut dan tidak dapat berlanjut dan menghancurkan lingkungan sekitarnya apabila itu sudah terlanjur terjadi. Dengan melakukan pengurangan konsentrasi Oxygen (O2), maka suatu proses pembakaran akan melambat. Oxygen (O2) adalah salah satu gas yang secara alami terkandung di udara bebas, tetapi dalam banyak kasus peristiwa, masih ada sedikit udara yang tertinggal meskipun api atau kebakaran sudah padam.2. Jenis Kelas atau Tipe ApiDefinisi Kelas atau Tipe Api berdasarkan kategori kebakaran dan penanggulangan bahaya kebakaran menurut pasal 23 & 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992 adalah sebagai berikut : Kelas atau Tipe A : Kelas atau Tipe Api A adalah jenis kebakaran yang disebabkan oleh bahan biasa yg mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya. Kelas atau Tipe B : Kelas atau Tipe Api B adalah jenis kebakaran yang disebabkan dari bahan cairan yg mudah terbakar seperti minyak bumi, oli, gas, lemak dan sejenisnya. Kelas atau Tipe C : Kelas atau Tipe Api C adalah jenis kebakaran yang disebabkan dari listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran pada alat-alat listrik. Kelas atau Tipe D : Kelas atau Tipe Api D adalah jenis kebakaran yang disebabkan oleh logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium, Titanium dan lain-lain.3. Media Bahan atau Agent untuk Memadamkan Api

a. Dry Chemical Powder atau Serbuk Kimia KeringDry Chemical Powder adalah campuran dari fosfat Mono-amonium dan ammonium sulphate, jenis media ini berfungsi mengganggu reaksi kimia yang terjadi pada zona pembakaran sehingga api menjadi padam. Cara kerja media ini adalah dengan mempunyai titik lebur yang rendah dan partikel yang sangat kering yang akan membengkak apabila terkena panas dan membentuk penghalang hingga Oxygen (O2) tidak dapat masuk sehingga dapat menutupi area kebakaran (api), yang akhirnya api tidak akan menyala dikarenakan pijakannya ditutupi oleh Serbuk Kimia Kering. Berikut kelebihan dari media ini : Merupakan media pemadam api serbaguna (multi purpose), aman dan luas pemakaiannya karena dapat mematikan api kelas A, B, dan C. Tidak beracun (Non Toxic). Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif). Dapat menahan radiasi panas dengan kabut (serbuk) partikelnya.b. Gas Karbon Dioksida (Co2)

Gas Karbon Dioksida (CO2) merupakan senyawa bahan kimia yang terbentuk dari 1 atom karbon + 2 atom oksigen, yang dapat dihasilkan baik dari kegiatan alamiah maupun kegiatan manusia. Berikut keistimewaan media Gas Co2 : Dapat dipakai untuk memadamkan jenis kebakaran kelas B dan C karena berbentuk bahan gas, Co2 tidak merusak dan berdayaguna yang efektif dan bersih. Karbon Dioksida (Co2) dapat menyerap panas dan sekaligus mendinginkan. Sangat efisien dan efektif penggunaannya dalam ruangan seperti kantor, lab dan ruangan tertutup lainnya. Material konstruksi tabung dirancang khusus untuk menahan tekanan tinggi dan dilengkapi dengan selang yang panjang dengan nozzle yang berbentuk corong untuk mengarahkan keluarnya gas Co2. Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia namun berbahaya bagi manusia apabila Co2 didalam ruangan lebih besar daripada Oksigen (O2).3. Aqueous Film Forming Foam (Foam AFFF)Foam AFFF merupakan media berbasis air dan sering mengandung surfaktan berbasis hidrokarbon seperti sulfat sodium alkyl, fluoro surfactant seperti : fluorotelomers, asam perfluorooctanoic (PFOA), dan asam perfluorooctanesulfonic (PFOS). Senyawa kimia tersebut mempunyai kemampuan untuk menyebar di permukaan cairan berbasis hidrokarbon. Alcohol resistant aqueous film forming foams (AR AFFF) adalah busa atau foam yang tahan terhadap reaksi dari alkohol serta dapat membentuk lapisan semen atau pelindung ketika dipakai atau disemprotkan. Berikut keunggulan Foam AFFF : Dapat dipakai untuk memadamkan api kelas A namun sangat cocok jika digunakan untuk kelas B. Busa atau Foam bersifat ringan, sangat efektif untuk memadamkan zat cair yang mudah terbakar dengan cara mengisolasi Oxygen (O2) serta menutupi permukaan zat cair untuk menghindari api yang dapat menjalar (meluas) kembali. Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Bersifat Konduktif atau Penghantar Listrik yang baik sehingga tidak bisa dipakai untuk memadamkan api kelas C.4. Gas Pengganti Hallon Non CFC (HCFC-141B)Gas Pengganti Hallon (HCFC-141b) merupakan senyawa kimia hydrochlorofluorocarbon (HCFC) dan merupakan senyawa dari 1,1-dichloro-1-fluoroethane dan Chemical Abstracts. Berikut kelebihan media ini : Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu. Merupakan penghantar listrik yang buruk (isolator) sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan alat perkantoran modern lainnya. Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia. Sangat efektif untuk digunakan pada semua resiko kelas kebakaran A, B dan C.Jenis Alat Pemadam ApiSecara umum jenis alat pemadam kebakaran terbagi menjadi dua macam :1. Alat Pemadam Portable (Portable Fire Extinguisher) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)Alat Pemadam Api Ringan atau APAR adalah alat pemadam api berupa tabung berbentuk silinder yang mudah dioperasikan cukup oleh satu orang pengguna saja, karena bentuknya yang kecil serta beratnya yang dapat ditanggung oleh satu orang saja dan didesain bersifat mobile. Jenis unit Portable ini memiliki kekurangan dan kelebihan, dimana tabung jenis ini dapat mematikan api pada awal terjadinya kebakaran atau bersifat pencegahan darurat, tetapi tidak direkomendasikan untuk kebakaran yang sudah membesar dan dapat membahayakan jiwa.Berikut media atau agent APAR yang digunakan diantaranya :a. Serbuk Kering atau Dry Chemical Powderb. Gas Carbon Dioxide (Co2)c. Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam)d. AirCara kerja APAR terbagi dua yaitu : Stored Pressure yaitu : tabung pemadam api yang menggunakan Gas Nitrogen (N2) sebagai pendorong untuk memberikan tekanan atau dorongan sehingga mengeluarkan media atau agent pada APAR, disini media atau agent APAR dicampur bersama gas Nitrogen (N2). Kekurangan tipe ini adalah karena Gas Nitrogen (N2) disimpan dalam tabung bersama agent, apabila seal karet tidak tertutup rapat akan mengakibatkan kebocoran, hasilnya Gas Nitrogen (N2) akan keluar dan media atau agent APAR tidak dapat keluar karena tidak ada gas pendorong. Kunci pemakaian tipe ini adalah maintenance yang teratur. Cartridge Operate yaitu : tabung pemadam api yang menggunakan tekanan Gas Nitrogen (N2) atau Gas Karbon Dioksida (CO2) yang tersimpan dalam tabung cartidge kemudian dibuka dengan tiba-tiba, gas yang keluar dialirkan melalui pipa atau selang ke badan tabung tempat penyimpanan media atau agent APAR sehingga memberikan tekanan atau dorongan yang kuat dan menyemburkan media atau agent APAR untuk keluar dan mematikan api. Disini, media atau Agent APAR ditempatkan terpisah. Kelebihan tipe ini adalah perawatan yang mudah sekali karena antara tabung cartridge yang didalamnya gas pendorong tidak tercampur dengan media atau agent APAR. Gas Agent extinguisher yaitu : tabung pemadam api yang menggunakan jenis gas tertentu sebagai pendorongan juga sekaligus sebagai media atau agent APAR untuk mematikan api. Gas yang dimaksud biasanya antara lain : Gas Karbon Dioksida (Co2), Gas Halon, Gas Inergen, dan sebagainya. Kelebihan tipe ini adalah selain perawatan yang mudah juga dalam pemakaiannya tidak begitu mengotori tempat kejadian.2. Alat pemadam kebakaran tersistem (fire suppression system)Sistem Pemadaman Kebakaran biasanya digunakan oleh industri menengah dan industri berat (heavy industry), gedung-gedung bertingkat, dan sebagainya. Sistem pemadaman kebakaran menjadi kebutuhan yang mutlak bagi beberapa jenis industri guna membantu kontrol atas kerusakan aset peralatan. Cara kerja sistem ini melalui sensor panas, kabel-kabel, atau sistem deteksi secara manual tergantung sistem yang dipilih untuk memberikan perintah mengeluarkan media atau agent pemadam api apabila terjadi kebakaran.Berikut jenis media atau agent yang sering digunakan dalam sistem pemadaman kebakaran antara lain :a. Air disemprot melalui sprinkle yang dipasang di setiap ujung cabang-cabang instalasi pipa khusus pemadam. Sistem ini bersifat Indoors atau dipasang dalam ruangan, sedangkan Outdoors disemprot melalui water cannon.b. Foam AFFF (Aqueoues Film Forming Foam), metodenya sama dengan media air pada no. 1 diatas, yang membedakannya adalah air ditambah dan dicampur media busa atau foam agent yang secara kimia diproduksi untuk menyelimuti bahan bakar (fuel) agar tidak terbakar kembali.c. Gas Agent Extinguisher, metodenya atau cara kerja sama dengan nomor satu dan dua yang membedakan media dan agentnya menggunakan Gas Karbon Dioksida (Co2) atau Gas Halon atau Gas Inergen. Sistem ini hanya digunakan pada ruang tertutup atau diaplikasikan untuk Indoors.Tips Memadamkan ApiBerikut beberapa tips memadamkan api dan bahan-bahan untuk memadamkan api tersebut:1. Metode penguraian yaitu cara memadamkan dengan menjauhkan atau memisahkan bahan atau benda-benda yg dapat terbakar2. Metode pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan suhu atau panas. Secara umum Air yg paling banyak digunakan dalam menurunkan panas dengan jalan menyiramkan atau menyemprotkan air ke titik api.3. Metode Lokalisasi atau Isolasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan mengurangi kadar persentase Gas Oksigen (O2) pada benda-benda yang terbakar.

Jenis / Klasifikasi Kebakaran dan Cara MenanganinyaDefinisiAlat Pemadam ApiRingan- Banyak diantara kita tidak mengetahui bahwa kebekaran dikatagorikan menjadi berbagi jenis katagori, dan penanganannya pun disesuaikan dgn jenis katagori tersebut.Berikut in katagori kebakaran dan penanggulangan bahaya kebakaran tersebut berdasarkan penjelasan pasal 23 & 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992.Kebakaran Kelas AAlat Pemadam Apikelas A adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari bahan biasa yg mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya.Kebakaran Kelas BAlat Pemadam Api kelas B adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari bahan cairan yg mudah terbakar seperti minyak bumi, gas, lemak dan sejenisnya.Kebakaran Kelas CAlat Pemadam Api kelas C adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran pada alat-alat listrik.Kebakaran Kelas DAlat Pemadam Api kelas D adalah jenis Alat Pemadam Kebakaran dari logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium, Titanium dan lain-lainBeikut beberapa tips memadamkan api dan bahan-bahan tuk memadamkan api tersebut:Methodepenguraian yaitu cara memadamkan dgn memisahkanatau menjauhkan bahan / benda-benda yg dapat terbakarMethodependinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dgnmenurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yg paling dominandigunakan dalam menurunkan panas dgn jalanmenyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.MethodeIsolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakarandgn mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-bendayg terbakar.Bahan Tuk Memadamkan Api 1. Bahan pemadam Air 2. Bahan pemadam Busa (Foam) 3. Bahan pemadam Gas CO2 4. Bahan pemadam powder kering (Dry chemical) 5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)

Klasifikasi Kebakaran dan Jenis Bahan Pemadam ApiWritten byAdministrator font size Print EmailRate this item 1 2 3 4 5(4 votes)Klasifikasi Kebakaran dan Jenis Bahan Pemadam ApiKlasifikasi Api/Kebakaran dan Jenis Bahan Pemadam Kebakarana. Klasifikasi Kebakaran :- Kebakaran kelas A adalah kebakaran bahan biasa / benda padat yang mudah terbakar seperti kertas,kayu, tekstil,dan sejenisnya;- Kebakaran kelas B adalah kebakaran cairan dan gas yang mudah terbakar seperti bensin, solar, avtur, alkohol, LPG, LNG, dan sejenisnya;- Kebakaran kelas C adalah kebakaran yang di sebabkan oleh listrik seperti hubungan pendek;- Kebakaran kelas D adalah kebakaran logam seperti magnesium, alumunium, titanium, dan sejenisnya.b. Jenis Bahan Pemadam Kebakaran yang di pakai :- Terhadap kebakaran kelas A, jenis bahan pemadam yang di pakai adalah air sebagai alat pemadam pokok, CO2, dan bahan pemadam kimia lainya di pakai secara terbatas;- Terhadap kebakaran kelas B, jenis bahan pemadam yang di pakai adalah busa ( foam ) sebagai alat pemadam pokok, dan jenis pemadam kimia sebagai pelengkap;- Terhadap kebakaran kelas C, jenis bahan pemadam yang di pakai adalah CO2 sebagai bahan pemadam pokok, dan jenis pemadam kimia sebagai pelengkap, sedangkan jenis bahan pemadam busa ( foam ) tidak boleh di gunakan karena konduktif terhadap listrik;- Terhadap kebakaran kelas D, jenis bahan pemadam khusus / metal powder.Alat Pemadam Api mempunyai BeberapaBahan Racun api:

1.ABC Dry Chemical Powder( serbuk kimia kering racun api )Digunakan untuk multi purpose kelas kebaran A, B, C, dan D.Agent ini digunakan untuk api kelas A, B, dan C. Zat yang digunakan disebut mono ammonium phosphate. Zat kimia ini tidak bersifat konduktif dan sedikit bersifat korosif dalam keadaan lembab. Fire extinguisher dengan agent ini biasanya digunakan di gedung sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan perumahan.2.Halon Free ( HCF-21)HCF-21 merupakan bahan kimia berupa gas cair yang tidak berwarna, bersih, tidak meninggalkan bekas, serta efektif.sehingga cocok digunakan untuk melindungi barang-barang elektronik serta kebakaran akibat listrik.Agent ini merupakan zat cair yang menguap, tidak merusak ozon dan tidak meninggalkan residu. Cocok digunakan untuk ruang komputer, tempat telekomunikasi, bioskop, dll. Digunakan untuk api kelas A, B, dan C.Agen menggantikan oksigen (CO2 atau gas inert), menghilangkan panas dari zona pembakaran (Halotron, FE-36) atau menghambat reaksi kimia berantai (Halons). Mereka diberi label agen bersih karena mereka tidak meninggalkan residu setelah debit yang sangat ideal untuk elektronik sensitif dan dokumen.Halon (Halon termasuk 1.211 dan Halon 1301), agen gas yang menghambat reaksi kimia api. Kelas B: C untuk alat pemadam kebakaran berat badan rendah (2,3 kg, di bawah 9 lbs) dan A: B: C untuk beban berat (4,1-7,7 kg, 9-17 lbs). Dilarang produksi baru, kecuali untuk penggunaan militer, seperti tanggal 1 Januari 1994 sebagai sifat-sifatnya berkontribusi pada penipisan ozon dan atmosfer seumur hidup panjang, biasanya 400 tahun. Halon benar-benar dilarang di Eropa mengakibatkan stok yang dikirim ke Amerika Serikat untuk digunakan kembali. Meskipun produksi telah dilarang, reuse masih diijinkan. Halon 1301 dan 1.211 digantikan dengan agen halocarbon baru yang tidak memiliki sifat penipisan ozon dan tahan atmosfer yang rendah, tetapi kurang efektif.Halocarbon pengganti, HCFC Blend B (Halotron I, Amerika Pacific Corporation), HFC-227ea (FM-200, Great Lakes Chemicals Corporation), dan HFC-236fa (FE-36, DuPont), telah disetujui oleh FAA untuk digunakan dalam pesawat kabin pada tahun 2010 [13]. Pertimbangan untuk penggantian halon termasuk toksisitas manusia bila digunakan dalam ruang terbatas, potensi perusak lapisan ozon, dan potensi pemanasan rumah kaca. Tiga agen direkomendasikan memenuhi standar kinerja minimum, namun serapan telah lambat karena kekurangan. Secara khusus, mereka membutuhkan dua sampai tiga kali konsentrasi untuk memadamkan api dibandingkan dengan Halon 1.211 [14] Mereka lebih berat daripada halon, memerlukan botol yang lebih besar karena mereka kurang efektif,. Dan memiliki potensi gas rumah kaca. [15] Penelitian terus menemukan alternatif yang lebih baik.

3.Carbon Dioxide ( Co2)CO2 adalah bahan kimia dengan daya pemadaman api yang efektif dan bersih.Gas CO2 sangat cocok digunakan untuk cairan yang mudah terbakar dan bahaya kebakaran yang disebabkan olehlistrik serta peralatan elektronik.Cara kerja agent ini adalah dengan "menghilangkan" oksigen sehingga api berhenti membakar, namun memiliki batas-batas tertentu. Fire extinguisher karbon dioksida sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Biasanya digunakan di tempat-tempat yang sensitif dengan kontaminasi seperti ruang komputer, laboratorium, tempat penyimpanann makanan, dan sebagainya. Pemadam ini digunakan untuk api kelas B dan C.CO2, agen gas bersih yang menggusur oksigen. Peringkat tertinggi untuk 7,7 kg (20 pon) alat pemadam CO2 portabel adalah 10B: C. Tidak dimaksudkan untuk Kelas A kebakaran, seperti awan tekanan tinggi gas dapat menyebar membakar material. CO2 tidak cocok untuk digunakan pada kebakaran yang mengandung oksigen sumber mereka sendiri, logam atau media memasak. Meskipun dapat lebih sukses pada seseorang di atas api, penggunaannya harus dihindari jika mungkin karena dapat menyebabkan radang dingin dan berbahaya untuk digunakan karena dapat menggantikan oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas, menyebabkan sesak napas.Campuran gas inert, termasuk Inergen dan Argonite.dikompresi sprinkler CO2 merupakan desain yang digunakan untuk melawan kebakaran listrik dengan silinder kubik 7 meter kubik mulai dari 1 meter di atas permukaan sprinkler.Novec 1.230 fluida (alias "air kering" atau cairan Saffire), keton fluoronated yang bekerja dengan menghilangkan sejumlah besar panas. Tersedia dalam sistem tetap di AS dan di portables di Australia. Tidak seperti agen bersih lainnya, yang satu ini memiliki keuntungan menjadi cair pada tekanan atmosfer, dan dapat dibuang sebagai aliran atau kabut cepat menguap, tergantung pada aplikasi.Aerosol Generator Partikel Kalium, berisi bentuk kalium padat dan bahan kimia lain disebut sebagai Senyawa Pembentukan Aerosol (AFC). AFC diaktifkan oleh pertukaran termodinamika arus listrik atau lainnya yang menyebabkan AFC untuk menyalakan. Mayoritas terpasang saat ini adalah unit tetap karena kemungkinan membahayakan pengguna dari panas yang dihasilkan oleh generator AFC.4.Foam Liquid / Super Busa / AFFFAdalah busa mekanik yang sangat ampuh untuk kebakaran yang disebabkan oleh benda padat serta barang cair seperti ( Bensin, Tiner, Oli, Dll) . Karena busanya bisa membentuk lapisan semacam film yang menutup permukaan sekaligus mendinginkan obyek yang terbakar serta untuk menghindari api yang dapat menyala kembali sehingga kebakaran dengan cepat dan mudah diatasi.Fire extinguisher dengan agent foam atau busa bekerja dengan mengapung di atas api yang berkobar agar api bisa lebih dikendalikan dan mencegah terjadinya percikan. Biasanya digunakan di garasi, perumahan, kendaraan, dan workshop. Cocok digunakan untuk api kelas A dan B.Alat Pemadam Api kami juga mampu mengatasi segala macam jenis kebakaran dan telah resmi legalitas lengkap (Sertifikat Berbagai Instansi Termasuk dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta)

Alat Pemadam Api - Info Type, Jenis dan Bahan Alat Pemadam ApiWritten byAdministrator

Alat Pemadam Api kami terdiri dari dua macam type yaitu:

1.TypePortableKapasitas / Ukuran mulai : 1 kg, 2, 5 kg, 3, 5 kg, 4, 5 kg, 5 kg, 6 kg , 9 kg dan 12 kg.

2.Type Trolly ( Pakai Roda)Kapasitas / Ukuran mulai : 20 kg, 25 Kg , 50 kg, 68 kg, 70 kg 80 kg, dan 120 kg

Alat Pemadam Apikamimempunyai Beberapa Jenis Bahan Racun api :

1.ABC Dry Chemical Powder( serbuk kimia kering racun api )Alat Pemadam Api Ringan (APAR) powderigunakan untuk multi purpose kelas kebakaran A, B, C, dan D.Agent ini digunakan untuk api kelas A, B, dan C. Zat yang digunakan disebut mono ammonium phosphate. Zat kimia ini tidak bersifat konduktif dan sedikit bersifat korosif dalam keadaan lembab. Fire extinguisherAlat Pemadam Api Ringan (APAR)dengan agent ini biasanya digunakan di gedung sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan perumahan.2.Halon Free ( HCF-21)HCF-21 merupakanAlat Pemadam Api Ringan (APAR)bahan kimia berupa gas cair yang tidak berwarna, bersih, tidak meninggalkan bekas, serta efektif.sehingga cocok digunakan untuk melindungi barang-barang elektronik serta kebakaran akibat listrik.Agent ini merupakan zat cair yang menguap, tidak merusak ozon dan tidak meninggalkan residu. Cocok digunakan untuk ruang komputer, tempat telekomunikasi, bioskop, dll. Digunakan untuk api kelas A, B, dan C.Agen menggantikan oksigen (CO2 atau gas inert), menghilangkan panas dari zona pembakaran (Halotron, FE-36) atau menghambat reaksi kimia berantai (Halons). Mereka diberi label agen bersih karena mereka tidak meninggalkan residu setelah debit yang sangat ideal untuk elektronik sensitif dan dokumen.Halon (Halon termasuk 1.211 dan Halon 1301), agen gas yang menghambat reaksi kimia api. Kelas B: C untuk alat pemadam kebakaran berat badan rendah (2,3 kg, di bawah 9 lbs) dan A: B: C untuk beban berat (4,1-7,7 kg, 9-17 lbs). Dilarang produksi baru, kecuali untuk penggunaan militer, seperti tanggal 1 Januari 1994 sebagai sifat-sifatnya berkontribusi pada penipisan ozon dan atmosfer seumur hidup panjang, biasanya 400 tahun. Halon benar-benar dilarang di Eropa mengakibatkan stok yang dikirim ke Amerika Serikat untuk digunakan kembali. Meskipun produksi telah dilarang, reuse masih diijinkan. Halon 1301 dan 1.211 digantikan dengan agen halocarbon baru yang tidak memiliki sifat penipisan ozon dan tahan atmosfer yang rendah, tetapi kurang efektif.Halocarbon pengganti, HCFC Blend B (Halotron I, Amerika Pacific Corporation), HFC-227ea (FM-200, Great Lakes Chemicals Corporation), dan HFC-236fa (FE-36, DuPont), telah disetujui oleh FAA untuk digunakan dalam pesawat kabin pada tahun 2010 [13]. Pertimbangan untuk penggantian halon termasuk toksisitas manusia bila digunakan dalam ruang terbatas, potensi perusak lapisan ozon, dan potensi pemanasan rumah kaca. Tiga agen direkomendasikan memenuhi standar kinerja minimum, namun serapan telah lambat karena kekurangan. Secara khusus,Alat Pemadam Api Ringan (APAR) halonmembutuhkan dua sampai tiga kali konsentrasi untuk memadamkan api dibandingkan dengan Halon 1.211 [14] Mereka lebih berat daripada halon, memerlukan botol yang lebih besar karena mereka kurang efektif,. Dan memiliki potensi gas rumah kaca. [15] Penelitian terus menemukan alternatif yang lebih baik.

3.Carbon Dioxide( Co2)CO2 adalah bahan kimia dengan daya pemadaman api yang efektif dan bersih.Gas CO2 sangat cocok digunakan untuk cairan yang mudah terbakar dan bahaya kebakaran yang disebabkan olehlistrik serta peralatan elektronik.Cara kerja agent ini adalah dengan "menghilangkan" oksigen sehingga api berhenti membakar, namun memiliki batas-batas tertentu. Fire extinguisher karbon dioksida sangat ramah lingkungan dan tidak meninggalkan residu. Biasanya digunakan di tempat-tempat yang sensitif dengan kontaminasi seperti ruang komputer, laboratorium, tempat penyimpanann makanan, dan sebagainya. Pemadam ini digunakan untuk api kelas B dan C.CO2, agen gas bersih yang menggusur oksigen. Peringkat tertinggi untuk 7,7 kg (20 pon) alat pemadam CO2 portabel adalah 10B: C. Tidak dimaksudkan untuk Kelas A kebakaran, seperti awan tekanan tinggi gas dapat menyebar membakar material. CO2 tidak cocok untuk digunakan pada kebakaran yang mengandung oksigen sumber mereka sendiri, logam atau media memasak. Meskipun dapat lebih sukses pada seseorang di atas api, penggunaannya harus dihindari jika mungkin karena dapat menyebabkan radang dingin dan berbahaya untuk digunakan karena dapat menggantikan oksigen yang dibutuhkan untuk bernafas, menyebabkan sesak napas.Campuran gas inert, termasuk Inergen dan Argonite.dikompresi sprinkler CO2 merupakan desain yang digunakan untuk melawan kebakaran listrik dengan silinder kubik 7 meter kubik mulai dari 1 meter di atas permukaan sprinkler.Novec 1.230 fluida (alias "air kering" atau cairan Saffire), keton fluoronated yang bekerja dengan menghilangkan sejumlah besar panas. Tersedia dalam sistem tetap di AS dan di portables di Australia. Tidak seperti agen bersih lainnya, yang satu ini memiliki keuntungan menjadi cair pada tekanan atmosfer, dan dapat dibuang sebagai aliran atau kabut cepat menguap, tergantung pada aplikasi.Aerosol Generator Partikel Kalium, berisi bentuk kalium padat dan bahan kimia lain disebut sebagai Senyawa Pembentukan Aerosol (AFC). AFC diaktifkan oleh pertukaran termodinamika arus listrik atau lainnya yang menyebabkan AFC untuk menyalakan. Mayoritas terpasang saat ini adalah unit tetap karena kemungkinan membahayakan pengguna dari panas yang dihasilkan oleh generator AFC.4.Foam Liquid/ Super Busa / AFFFAdalah busa mekanik yang sangat ampuh untuk kebakaran yang disebabkan oleh benda padat serta barang cair seperti ( Bensin, Tiner, Oli, Dll) . Karena busanya bisa membentuk lapisan semacam film yang menutup permukaan sekaligus mendinginkan obyek yang terbakar serta untuk menghindari api yang dapat menyala kembali sehingga kebakaran dengan cepat dan mudah diatasi.Fire extinguisher dengan agent foam atau busa bekerja dengan mengapung di atas api yang berkobar agar api bisa lebih dikendalikan dan mencegah terjadinya percikan. Biasanya digunakan di garasi, perumahan, kendaraan, dan workshop. Cocok digunakan untuk api kelas A dan B.Alat Pemadam Api kami juga mampu mengatasi segala macam jenis kebakaran dan telah resmi legalitas lengkap (Sertifikat Berbagai Instansi Termasuk dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Provinsi DKI Jakarta)Alat Pemadam Api yang kami jual adalah Alat Pemadam yangberkwalitas karena bukan hanya janji tapi juga bukti, sudah banyak kalangan Industri , Pabrikan, Instansi Pemerintah, SPBU, Toko , Rumah Makan , Apotek mengunakan alat pemadam api praktis dan tahan lama masa kadaluarsanya sehingga aman dan terpercaya.Info Harga, Permintaan Surat Penawaran Harga, Nego Harga, Pertanyaan, Pesan : Hubungi :Anwar di 02194267801, 081385230013Info : Jenis alat pemadam api ringan, jenis jenis pemadam kebakaran, jenis api, alat pemadam kebakaran, bahan pemadam api, pemadam api ringan, pemadam api yamato, pemadam api portable.jenispemadam api,hargapemadam api,cara menggunakan alatpemadam api,pemadam apijenis air,pemadam apijenis serbuk kering,pemadam apijenis buihPublished inJenis Alat Pemadam ApiTagged under alat pemadam api jenis jenis bahan pemadam alat pemadam api jenis type apar jenis bahan tabung type alat pemadam api jenis alat pemadam api ringan jenis powder jenisjenis api jenis alat pemadam kebakaranRead more...Tuesday, 29 January 2013 10:24Alat Pemadam Api Foam / BusaWritten byAdministrator

Alat Pemadam Api Foam adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran : yaitu bertekanan di dalam dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dioperasikan oleh Cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering (kelas D) .Alat Pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram (1 sampai 30 pon), karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan.Diterapkan untuk bahan bakar kebakaran baik sebagai disedot (dicampur & diperluas dengan udara dalam pipa cabang) atau bentuk nonaspirated untuk membentuk selimut berbusa atau segel atas bahan bakar, mencegah oksigen mencapai itu. Tidak seperti bubuk, busa dapat digunakan untuk memadamkan api secara progresif tanpa kilas balik.AFFF (film berair membentuk busa), digunakan pada kebakaran A dan B dan untuk menekan uap. Jenis yang paling umum dalam busa pemadam portabel. Ini berisi tensides fluoro [12] yang dapat terakumulasi dalam tubuh manusia. Jangka panjang efek ini pada tubuh manusia dan lingkungan tidak jelas saat ini.AR-AFFF (Alkohol-tahan Film berair membentuk busa), digunakan pada kebakaran bahan bakar yang mengandung alkohol. Membentuk membran antara bahan bakar dan busa mencegah alkohol dari mogok selimut busa.FFFP (film forming fluoroprotein) mengandung protein alami dari hewan oleh-produk sintetis dan pembentuk film agen untuk membuat selimut busa yang lebih tahan panas daripada busa AFFF ketat sintetis. FFFP bekerja dengan baik pada alkohol berbasis cairan dan digunakan secara luas dalam olahraga motor.CAFS (kompresi udara sistem busa) Setiap gaya APW pemadam yang dibebankan dengan larutan busa dan bertekanan dengan udara terkompresi. Umumnya digunakan untuk memperluas pasokan air dalam operasi Wildland. Digunakan pada kelas A kebakaran dan dengan busa yang sangat kering pada kelas B untuk penekanan uap.Arktik Api adalah agen pemadam kebakaran cair yang emulsifies dan mendinginkan bahan dipanaskan lebih cepat daripada air atau busa biasa. Hal ini digunakan secara ekstensif dalam industri baja. Efektif pada kelas A, dan D.FireAde, agen berbusa yang emulsifies cairan yang terbakar dan membuat mereka tidak mudah terbakar. Hal ini dapat mendinginkan materi dipanaskan dan permukaan mirip dengan CAFS. Digunakan pada A dan B (dikatakan efektif pada beberapa bahaya kelas D, meskipun tidak direkomendasikan karena fakta bahwa fireade masih mengandung jumlah air yang akan bereaksi dengan beberapa kebakaran logam).Diterapkan untuk bahan bakar kebakaran baik sebagai disedot (dicampur & diperluas dengan udara dalam pipa cabang) atau bentuk nonaspirated untuk membentuk selimut berbusa atau segel atas bahan bakar, mencegah oksigen mencapai itu. Tidak seperti bubuk, busa dapat digunakan untuk memadamkan api secara progresif tanpa kilas balik.AFFF (film berair membentuk busa), digunakan pada kebakaran A dan B dan untuk menekan uap. Jenis yang paling umum dalam busa pemadam portabel. Ini berisi tensides fluoro [12] yang dapat terakumulasi dalam tubuh manusia. Jangka panjang efek ini pada tubuh manusia dan lingkungan tidak jelas saat ini.AR-AFFF (Alkohol-tahan Film berair membentuk busa), digunakan pada kebakaran bahan bakar yang mengandung alkohol. Membentuk membran antara bahan bakar dan busa mencegah alkohol dari mogok selimut busa.FFFP (film forming fluoroprotein) mengandung protein alami dari hewan oleh-produk sintetis dan pembentuk film agen untuk membuat selimut busa yang lebih tahan panas daripada busa AFFF ketat sintetis. FFFP bekerja dengan baik pada alkohol berbasis cairan dan digunakan secara luas dalam olahraga motor.CAFS (kompresi udara sistem busa) Setiap gaya APW pemadam yang dibebankan dengan larutan busa dan bertekanan dengan udara terkompresi. Umumnya digunakan untuk memperluas pasokan air dalam operasi Wildland. Digunakan pada kelas A kebakaran dan dengan busa yang sangat kering pada kelas B untuk penekanan uap.Arktik Api adalah agen pemadam kebakaran cair yang emulsifies dan mendinginkan bahan dipanaskan lebih cepat daripada air atau busa biasa. Hal ini digunakan secara ekstensif dalam industri baja. Efektif pada kelas A, dan D.FireAde, agen berbusa yang emulsifies cairan yang terbakar dan membuat mereka tidak mudah terbakar. Hal ini dapat mendinginkan materi dipanaskan dan permukaan mirip dengan CAFS. Digunakan pada A dan B (dikatakan efektif pada beberapa bahaya kelas D, meskipun tidak direkomendasikan karena fakta bahwa fireade masih mengandung jumlah air yang akan bereaksi dengan beberapa kebakaran logam).Info : alat pemadam api ringan, jenis jenis pemadam kebakaran, jenis api, alat pemadam kebakaran, bahan pemadam api, pemadam api ringan, pemadam api yamato, pemadam api portable.Published inJenis Alat Pemadam ApiTagged under alat pemadam api foam alat pemadam api busaRead more...Sunday, 27 January 2013 05:35Alat Pemadam Api Jenis PowderWritten byAnwar Arifin

Alat Pemadam Api jenis Powder adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit. Umumnya alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung ber tekanan tinggi yang berisi bahan pemadam api.Ada dua jenis utama alat pemadam api/kebakaran jenis powder yaitu bertekanan di dalam berisi gas N2 dan dioperasikan oleh cartridge. Dalam unit bertekanan di dalam, gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan pemadam kebakaran tersebut. Tergantung pada bahan yang digunakan, jika berbeda maka bahan pendorong yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering, umumnya digunakan nitrogen; alat pemadam air dan busa biasanya menggunakan udara. Alat pemadam api bertekanan di dalam adalah jenis yang paling umum. Sedangkan jenis Alat pemadam yang dioperasikan Cartridge gas penyembur berisi dalam cartridge yang terpisah yang harus ditekan lebih dulu sebelum mengalir keluar, mendorong bahan pemadam.Jenis ini tidak seperti biasa, digunakan terutama untuk fasilitas industri, di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasa. serta memiliki keuntungan karena lebih sederhana sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat. Tidak seperti jenis bertekanan di dalam yang menggunakan nitrogen, alat pemadam ini menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.Jenis alat pemadam api powder digunakan di seluruh dunia yang dioperasikan oleh tekanan N2 maupun Cartridge tersedia dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air,busa/foam, kimia kering yang dapat memadamkan semua jenis kebakaran (serbaguna/multi purposes) kelas ABC.Kelas A adalah jenis kebakaran dari kayu, kertas, plastikKelas B adalah jenis kebakaran dari minyak, bensin, solar, gasKelas C adalah jenis kebakaran dari listrik dan elektronik.Alat Pemadam api jenis powder selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam portable yang juga disebut alat pemadam genggam dengan berat antara 0,5-14 kilogram (1 sampai 30 pon), karena mudah dibawa dengan tangan. berikutnya adalah Alat pemadam api beroda biasanya memiliki berat badan 23 + kilogram (50 + pound). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, bandar udara, heliports, Serta Dok dan pelabuhan.Alat Pemadam Api jenis Powder harus memiliki MSDS untuk mengetahui asal powder dan kandungannya.Bahan pemadam api ini adalah agen bubuk berbasis memadamkan dengan memisahkan empat bagian tetrahedron api. Ini mencegah reaksi kimia yang melibatkan panas, bahan bakar, dan oksigen dan menghentikan produksi api mempertahankan "radikal bebas", sehingga memadamkan api.Monoamonium fosfat, juga dikenal sebagai "tri-class", "serbaguna" atau "ABC" dry chemical, digunakan pada kelas A, B, dan C kebakaran. Ini menerima Peringkat kelasnya A dari kemampuan agen mencair dan mengalir pada 177 C (350 F) untuk memadamkan api. Lebih korosif daripada yang lain agen kimia kering. Kuning pucat dalam warna.Natrium bikarbonat, "biasa" atau "biasa" yang digunakan di kelas B dan C kebakaran, adalah yang pertama dari agen kimia kering dikembangkan. Dalam panas dari api, ia melepaskan awan karbon dioksida yang smothers api. Artinya, gas oksigen drive jauh dari api, sehingga menghentikan reaksi kimia. Agen ini umumnya tidak efektif pada kelas A kebakaran karena agen adalah dikeluarkan dan awan gas menghilang dengan cepat, dan jika bahan bakar masih cukup panas, api mulai lagi. Sementara cair dan gas kebakaran biasanya tidak menyimpan panas banyak sumber bahan bakar mereka, kebakaran padat lakukan. Natrium bikarbonat sangat umum di dapur komersial sebelum munculnya agen kimia basah, tapi sekarang jatuh dari nikmat, karena jauh kurang efektif daripada agen kimia basah untuk kebakaran kelas K, kurang efektif daripada Purple-K untuk kebakaran kelas B, dan tidak efektif pada kelas A kebakaran. Putih atau berwarna biru.Kalium bikarbonat (alias Purple-K), digunakan pada kelas B dan C kebakaran. Sekitar dua kali lebih efektif pada kebakaran kelas B sebagai natrium bikarbonat, itu adalah bahan kimia yang disukai kering dari industri minyak dan gas. Agen kimia hanya kering disertifikasi untuk digunakan dalam ARFF oleh NFPA. Violet dalam warna.Kalium bikarbonat & Complex Urea (alias Monnex / Powerex), digunakan pada Kelas B dan C kebakaran. Lebih efektif dari semua bubuk lain karena kemampuannya untuk membakar sampai pecah (di mana bubuk istirahat sampai menjadi partikel yang lebih kecil) di zona api menciptakan area permukaan yang lebih besar untuk menghambat radikal bebas. Abu-abu dalam warna.Chloride Kalium, atau Super-K kering kimia dikembangkan dalam upaya untuk menciptakan efisiensi, tinggi protein-busa kimia kering yang kompatibel. Dikembangkan pada tahun 60an, sebelum Ungu-K, itu tidak pernah sebagai populer sebagai agen lainnya sejak, menjadi garam, itu cukup korosif. Untuk kebakaran B dan C, berwarna putih.Foam-Kompatibel, yang merupakan natrium bikarbonat (SM) berbasis kimia kering, dikembangkan untuk digunakan dengan busa protein untuk memerangi kebakaran kelas B. Bahan kimia yang paling kering mengandung stearates logam untuk tahan air mereka, tetapi ini akan cenderung untuk menghancurkan selimut busa diciptakan oleh protein (hewani) berbasis busa. Foam jenis yang kompatibel menggunakan silikon sebagai agen waterproofing, yang tidak merugikan busa. Efektivitas adalah identik dengan bahan kimia kering biasa, dan itu adalah hijau muda dalam warna (beberapa formulasi merek Ansul berwarna biru). Agen ini umumnya tidak lagi digunakan karena bahan kimia kering paling modern dianggap kompatibel dengan busa sintetis seperti AFFF.MET-L-KYL / PYROKYL adalah variasi khusus natrium bikarbonat untuk memerangi kebakaran cairan piroforik (menyala pada kontak dengan udara). Selain natrium bikarbonat, juga mengandung partikel silika gel. The natrium bikarbonat mengganggu reaksi berantai dari bahan bakar dan silika membasahi sampai bahan bakar terbakar, mencegah kontak dengan udara. Hal ini efektif pada bahan bakar kelas B lainnya juga. Biru / Merah dalam warna.Alat pemadam api jenis powder harus diisi ulang setiap satu tahun sekali.Info : alat pemadam api ringan, jenis jenis alat pemadam api/kebakaran, jenis api, alat pemadam kebakaran, bahan pemadam api, pemadam api ringan, pemadam api yamato, pemadam api portable.Published in Alat Pemadam Api Ringan - Jual. Tagged under pemadam api powder pemadam api jenis powder pemadam api bubuk kimia kering pemadam api abc pemadam api serbaguna.Published inJenis Alat Pemadam ApiTagged under apar powder jenis powder abc dry powder abc dry chemical powder pemadam api murah fire extinguisher dry powder fire extinguisher dry chemical powder alat pemadam api jenis powderRead more...Sunday, 27 January 2013 05:20Alat Pemadam Api FIRE INDOWritten byAdministrator

Agen dan Pemegang Merk dan Sertifikat "FIRE INDO" Alat Pemadam Api Ringan ( APAR) dan Alat Pemadam Api/Kebakaran, Menjual Merk Alat Pemadam Api "FIRE INDO, PROTECT, VIKING, ALTEK, SERVVO,YAMATO, CHUBB, GUNNEBO, ALPINDO, dll " dan Menerima Refill / Isi Ulang Alat Pemadam Api/Kebakaran segala Merk serta Instalasi Fire Alarm, Alat Safety / Safety Equipments.Kami melayani Anda untuk kebutuhan : alat pemadam api apar, alat pemadam api ringan, alat pemadam kebakaran, alat pemadam tabung apar, apars, daftar harga tabung pemadam kebakaran, harga alat pemadam kebakaran, harga apar, harga tabung pemadam kebakaran, kelebihan alat pemadam api, pembekal alat pemadam api, pengisian apar, tabung apar, tabung pemadam, tabung pemadam api, tabung pemadam api ringan, tabung pemadam kebakaran, Fire Alarm System, Safety Equipment, Accessories Pemadam.Alat Pemadam Api/Kebakaran 3 Kg Rp. 425.000,- Merk FIRE INDO Harga Terhemat Diskon hingga 20% untuk pembelian alat pemadam api Garansi 5 Tahun Kami memberikan garansi produk hingga lima tahun Sertifikasi dari Dinas Pemadam Kebakaran Uji Laboratorium Dinas Pemadam DKI Sertifikasi sebagai penyalur alat - alat pemadamPemadam Api Promo PROTECT Fire Extinguisher - Spesifikasi :Alat Pemadam Api Ringan ( APAR) / Alat Pemadam Kebakaran / Tabung Pemadam Api Merk Protect Cocok Untuk Menjaga Kebakaran/ Api di Kantor, Rumah, Apartemen, Gedung, Pabrik dll. Spesifikasi : - Jenis : Portable - Bahan : Dry Powder - Garansi Tabung : 3 Tahun - Garansi Isi : 1 Tahun - Biaya Kirim : Gratis ongkos kirim ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Melayani juga untuk pengiriman luar Daerah dengan Harga Special) - Kapasitas : 3 Kg ( untuk ruangan ukuran kecil dan sedang) - Tinggi : 41 Cm - Diameter : 21 Cm - Tekanan : 18 Bar - Gas Pendorong : Nitrogen ( N2) - Berat Keseluruhan : 5.71 Kg - Memiliki Uji Lab. Dinas Pemadam DKI Jakarta: Rating 4A-30B. Harga Alat Pemadam Api 3.5 Kg " PROTECT " Rp. 429.000, -.KEUNGGULAN Alat Pemadam Api FIRE INDO Alat Pengukur Tekanan memberitahukan kondisi dalam sekejab mata. Alat pengukur tekan dapat memberitahukan apakah alat pemadam ini masih berfungsi atau tidak. Alat ini masih dalam keadaan baik bila jarum pengukur berada pada daerah hijau. ( Tekanan berkisar 12-15kg/ cm2) Konstruksi yang sempurna yang kedap udara dikembangkan oleh FIRE INDO Kelembaban yang merupakan musuh utama dari pemadam api, seperti gejala gumpalan tidak akan terjadi pada Altek Fire ( lembab, bergumpal). FIRE INDOSerbuk Kimia Kering serbaguna dapat diandalkan tetap ampuh dalam jangka waktu lama. Nitrogen ( N2) sebagai alat pendorong Kekuatan semprotan keluar yang selalu stabil dijamin oleh alat pendorong Nitrogen ( N2) Yang hamper tidak dipengaruhi oleh kelembaban dan perubahan suhu sekitarnya. Terkenal Bermutu TinggiAlat Pemadam Api FIRE INDO Serbuk Kimia Kering Serbaguna yang bermutu tinggi dikembangkan oleh FIRE INDO dengan menggunakan teknik pelopor yang memenangkan kepopuleran karena daya pemadaman yang hebat dan tetap stabil. Cepat memadamkan segala jenis kebakaran/ api Daya pemadaman yang menakjubkan untuk segala jenis kebakaran , Api A Kayu, Kertas, Tekstil, Karet, dll. Api B Minyak dan Gas. Api C Listrik. Keamanan terjamin karena tidak berbahaya bagi manusia dan hewan. Pengeluaran bahan yang dapat dikontrol.Penyemprotan serbuk dapat dilaksanakan atau dihentikan dengan menekan atau melepaskan pengatup. Keamanan dan Efisiensi terjamin bahkan untuk kebakaran yang terjadi bersama-sama di dua tempat. Mudah Digunakan. Pemadam Api dapat dilakukan dengan mudah hanya dengan menarik Pin Pengaman dan menekan Pengatup.PERHATIAN Isilah kembaliFIRE INDOFire setelah dipergunakan. Pengatup tidak boleh di pijit kecuali unti memadamkan kebakaran.CARA PENGGUNAAN1. Cabut Pengaman2. Tarik Keluar Selang3. Menekan Pengatup dengan mengarahkan corong selang ke sumber api.