aik ii (puasa).doc

24
IBADAH PUASA A. PENDAHULUAN Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat memahai dan menghayati serta mengaalkan ibadah puasa serta amalan-amalan yang terkait dengan ibadah puasa tersebut sesuai engan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rosulullah S.A.W. Serta dapat menjelaskan: 1) pengertian dan hakekat dari puasa; 2) ------- puasa yang dituntunjan oleh Nabi S.A.Wagar berkualitas; 3) dapat menjelaskan hikmah yang terkandung dari ibadah puasa dalam segala aspek B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Puasa Puasa berasal dari kata: (ARAB) (Shaama-yashuumu-shawaman-washiyaamaa) Artinya: menahan, mengekang (tidak makan, tidak minum dan sebagainya) Menurut istilah syara’, puasa ialah pengekangan yang khusus yaitu pengekangan/ penahan diri dari makan, minum serta jima’ (hubungan intim suami istri) dan yang

Upload: lisa-damayanti

Post on 26-Oct-2015

87 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Agama

TRANSCRIPT

Page 1: AIK II (Puasa).doc

IBADAH PUASA

A. PENDAHULUAN

Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat memahai dan menghayati

serta mengaalkan ibadah puasa serta amalan-amalan yang terkait dengan ibadah

puasa tersebut sesuai engan tuntunan Al-Quran dan Sunnah Rosulullah S.A.W.

Serta dapat menjelaskan: 1) pengertian dan hakekat dari puasa; 2) ------- puasa

yang dituntunjan oleh Nabi S.A.Wagar berkualitas; 3) dapat menjelaskan hikmah

yang terkandung dari ibadah puasa dalam segala aspek

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Puasa

Puasa berasal dari kata:

(ARAB)

(Shaama-yashuumu-shawaman-washiyaamaa)

Artinya: menahan, mengekang (tidak makan, tidak minum dan sebagainya)

Menurut istilah syara’, puasa ialah pengekangan yang khusus yaitu

pengekangan/ penahan diri dari makan, minum serta jima’ (hubungan intim suami

istri) dan yang ------------- sesuai dengan yang dijelaskan -------- ------ -----hari

dimulai dari terbit fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.

Termasuk ------- diri dari: berkata-kata kotor, cabul, omong kosong, marah

serta menahan kaki, tangan, mata dan telinga melakukan sesuatu yang dilarang

Allah/ sesuatu yang haram.

Page 2: AIK II (Puasa).doc

2. Dasar/ dalil tentang kewajiban puasa

a.

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”

(Q.S Al Baqarah: 183)

b. (ARAB)

“Dari Ibnu Umar R.a ia berkata: Rosulullah S.A.Wbersabda: Islam itu

dibangun atas lima dasar; 1. Bersyahadat bahwa tidak ada Tuhan selain

Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah; 2. Mendirikan

sholat; 3. Melaksanakan zakat; 4. Haji ke Baitullah; 5. Puasa bulan

Romadhon” (HR Al Bukhori dan Muslim)

3. Pembagian berpuasa

Pada dasarnya puasa dibagi menjadi dua bagian yaitu puasa wajib dan puasa

sunah.

Macam-macam ppuasa wajib

3.1 Puasa romadhon (qs. Al Baqarah: 183)

3.2 Puasa qashar yaitu puasa yang dikerjakan dihari lain diluar bulan

romadhon.

(ARAB)

“…maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu

tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak

berpuasa itu) pada hari-hari yang lain….”

Page 3: AIK II (Puasa).doc

3.3 Puasa nadzar yaitu seseorang yang bernadzar untuk puasa, maka puasa

yang dinadzarkannya tersebut menjadi wajib baginya untuk

dilaksanakan.

Q.S. Al Hajj:29

“… dan agar mereka ------- nadzar-nadzar mereka….”

Bagi seseorang yang bernadzar kemudian meninggal, maka ahli waris

wajib membayar puasa yang dinadzarkannya tersebut.

3.4 Puasa Kifarat (pelanggaran hukum)

a. Tidak puasa bulan ramadhan tanpa udzur

b. Bersetubuh (jima’) ---- hari bulan Ramadhan

c. Membunuh tanpa sengaja :

QS. An Nisa: 92

“ doa tidak patut bagi seorang beriman membunuh seorang

beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja).

Barang siapa membunuh seorang yang beriman karena tersalah

(hendaklah) dia memerdekakan seorang hamba sahaya yang

beriman serta (membayar) tebusan yang diserahkan kepada (si

terbunuh itu), kecuali jika (keluarga terbunuh, membolehkan

pembayaran), jika dia (si pembunuh) dari hukum yang

memusuhimu padahal dia orang berima, maka (hendaklah si

Page 4: AIK II (Puasa).doc

pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika

dia (si pembunuh) dari hukum kafir yang ada perjanjian (damai)

antara mereka dengan ----, maka (hendaklah si pembunuh)

membayar tebusan yang di serahkan kepada keluarga (si terbunuh)

serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barang siapa

tidak mendapatkan (hamba sahaya), maka hendaklah dia (si

pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut sebagai tobat kepad

Allah dan Allah maha mengetahui, maha bijaksana.

3.5 Zhihar yaitu ------ istri dengan ibunya, sehingga isteri menjadi haram

---. Kecuali kalau dia membayar kafarot zhihar tersebut.

Q.S Al-Mujadalah: 3-4

“ orang – orang diantara kamu yang menzhihati isterinya (menganggap

isterinya sebagai ibunya, padahal ) isteri mereka itu bukanlah ibunya.

Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan

sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan

yang merupakan doa dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha pemurah,

Maha pemimpin (3)”.

“ maka barang siapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya ),

maka dia wajib berpuasa dua puasa berturut-turut sebelum keduanya

---“(4)

4. Karena melaksanakan haji tamattu’, dan tidak mampu membayar dam,

maka sebagai gantinya puasa 20 hari, yaitu 3 hari puasa di amal suci

dibulan berhaji dan 7 hari sesudah tiba dirumah.

QS. Al Baqarah: 196

Page 5: AIK II (Puasa).doc

“ ... maka barang siapa mengerjakan umrah sebelum haji, dia (wajib

menyembelih) hadya yang mudah di dapat. Tetapi jika dia tidak

mendapatkannya, maka dia (berpuasa tiga hari dalam (musim) haji dan

tujuh (hari) setelah --- kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna.....”

5. Karena pelanggaran ketika ------

QS. Al Baqarah: 196

“.... jika ada diantara kamu yang sakit atau ada gangguan dikepalanya

(lalu dia berkumur), maka diwajibkan berfidyah, yaitu berpuasa,

bersedekah atau berkurban....”

6. Melanggar Sumpah

Orang yang melanggar sumpah, kafaratnya adalah membebaskan

budak, atau memberi makan/ pakaian 10 orang fakir miskin, kalau

tidak sanggup maka puasa 3 hari sebagai kafaratnya.

II. Puasa sunah

1) Puasa Senin –Kamis

Dari Aisyah ia berkata Nabi S.A.Wbersungguh-sungguh untuk berpuasa

pada hari Senin dan Kamis. (HR. At-Tirmidzi)

Page 6: AIK II (Puasa).doc

2) Puasa Bidl (puasa bulan bunder telor) yaitu tanggal 13, 14 dan 15 bulan

Qomariah.

Rosulullah S.A.Wbersabda:

“Dari Abu Dzar berkata Rosulullah S.A.W: Ya Abu Dzar apabila engkau

hendak puasa tiga hari setiap bulan maka puasalah tanggal 13, 14 dan 15

(bulan Qomariah).”

3) Puasa enam hari bulan Syawal.

“barang siapa yang berpuasa Romadhon, kemudian diikuti enam hari di

bulan Syawal adalah seperti puasa 1 tahun.”

Ibnu Mubarak memilih enam hari itu adalah permulaan bulan. Dikerjakan

secara terpisahpun boleh asal pada bilan Syawal tersebut.

4) Pusa pada hari Arafah bagi yang tidak berhaji.

Hadist Nabi S.A.W:

“Dari Abu Gatadah bahwa Nbi S.A.Wbersabda: “puasa pada hari Arafah,

sesungguhnya saya bermohon kepada Allah, agar dapat menghapus dosa

satu tahun sesudahnya dan satu tahun sebelumnya”(HR. At-Tirmidzi)”

5) Puasa-puasa ----- dan puasa Asyara

Diterima dari Ibnu Abbas Ra. katanya:

“tatkala Rosulullah S.A.Wberpuasa pada hari Asyura dan menitahkan

orang agar mempuasakannya, mereka berkata: Ya Rosulullah, ia adalah

suatu hari yang ----- oleh orang Yahudi dan Nasrani.” Maka ujian Nabi,

jika datang tahun depan- insya Allah- kita berpuasa pada hari kesembilan.”

Kata Ibnu Abbas: Mka belum lagi datang tahun depan itu, Rosulullah

S.A.Wpun wafat.” (HR. Muslim dan Abu Daud)

Page 7: AIK II (Puasa).doc

Dari Ibnu Abbas R.a. katanya:

“Nabi S.A.W datang ke Madinah dan diikutinya orang-orang Yahudi

berpuasa pada hari Asyura, maka tanya Nabi: Ada apa ini? Ujar mereka,

Hari baik disaat --- Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israel dari

musuh mereka, hingga dipuasakan oleh Musa.” Maka sabda Nabi S.A.W.

“Saya lebih berhak terhadap Musa dari pada Kamu.” (Disepakati oleh

Bukhari dan Muslim).

6) Berpuasa sebagian besar dari bulan Sya’ban

Rosulullah S.A.W biasa berpuasa pasa sebagian besar dari bulan Sya’ban

kata Aisyah:

“tidak kelihatan oleh saya Rosulullah S.A.W melakukan puasa dalam

waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Romadhon dan tidak satu

bulanpun yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi dari pada bulan

Sya’ban. ” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

7) Puasa Daud, yaitu sehari berpuasa, sehari berbuka.

Diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amar katanya: Telah bersabda Rosulullah

S.A.W:

“Puasa yang lebih disukai oleh Allah adalah puasa Dawud.......Ia berpuasa

satu hari dan berbuka satu hari”

III. Hari-hari dilarang berpuasa

1) Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha

“Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rosulullah S.A.W melarang puasa

dua hari raya yaitu Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha” (HR. Muslim)

Page 8: AIK II (Puasa).doc

Bersumber dari Abu Ubid, ---- Ibnu Azhar dia berkata: Aku pernah

menghadiri sholat hari raya bersama dengan Umar bin Al-Khaththab R.a.

selesai mengerjakan sholat Umar bin Al-Khaththab R.a. bekhutbah

dihadapan orang banyak:

“Dua hari ini adalah yang Rosulullah S.A.W, orang dialrang melakukan

puasa yaitu hari ---- setelah kamu lama berpuasa dan hari makanmu

setelah kamu menunaikan ibadah haji.” (HR. Muslim)

“Dari Abu Said Al-Khudri, sesungguhnya Rosulullah S.A.W melarang

berpuasa dua hari yaitu Hari Raya ‘Idul Fitri dan ‘Idul Adha” (HR.

Muslim)

2) Hari-hari Tasyri’

“dari --- Al-Hudzly berkata: Rosulullah S.A.W bersabda: “Hari-hari

tasyriq (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah) adalah hari untuk makan dan

minum ” (HR. Muslim)

3) Hari Jum’at

“Dari Abu Hurairah Rosulullah S.A.W bersabda: Janganlah salah seorang

diantara kamu sekalian puasa pada hari Jum’at kecuali bila ia puasa (pada

hari) sesudahnya.” (HR. At-Tirmidi)

4) Hari Sabtu

“dari Abdullah bin Busr dari saudara perempuannya bahwasannya

Rosulullah S.A.W bersabda: Jangan kamu sekalian berpuasa pada hari

Sabtu kecuali puasa yang diwajibkan atas kamu.” (HR. At-Tirmidzi)

5) Puasa pada hari syak/ ------ satu hari/ dua hari sebelum Romadhon.

Page 9: AIK II (Puasa).doc

Amar bin Yasr berkata:

Barang siapa puasa pada hari syak maka sesungguhnya ia telah

mendurhakai Abul Qaim. (HR. Tirmidzi)

Abul Graim adalah --- Nabi S.A.W.

Dari Abu Hurairah ia berkata:

“Rosulullah S.A.W bersabda: Jangan kamu mendahului bulan

Romadhondengan puasa satu/ dua hari sebelumnya kecuali apabila

seseorang yang biasa berpuasa maka ia ------ berpuasa padanya.” (HR. At-

Timidzi)

6) Puasa terus menerus sepanjang masa

“Tidak berarti puasa orang yang puasa sepanjang masa” (HR. Al Bukhari

dan Muslim)

7) Puasa wishd, yaitu puasa tanpa berbuka dan sahur

“Dari Abu Hurairah berkata, Rosulullah S.A.W bersabda: “Hendaklah

kalian semua jangan berpuasa sambung (wishd)” (HR. Muslim)

Dari Aisyah ia berkata: Sesungguhnya Rosulullah S.A.W melarang para

sahabat dari berpuasa sambung (wishd). Justru didorong ----- terhadap

mereka. Kemudian mereka bertanya: “Bukankah Anda sendiri berpuasa

sambung (wishd) ya Rosulullah ? Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku

tidak seperti kalian, Aku diberi makan dan minum oleh Tuhanku” (HR.

Muslim)

8) Istri tidak terpuji puasa sunnah ketika suami ada dirumah tanpa izin

suami.

Page 10: AIK II (Puasa).doc

Dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rosulullah S.A.W bersabda: “Tidak

halal (layak) bagi seorang istri (puasa) sunnah sedang suaminya ada (di

tempat) kecuali dengan izinnya” (HR. Bukhari dan Muslim dengan ----

dari Bukhari)

Dari Abu Hurairah, Nabi S.A.W bersabda: “seorang istri tidak boleh

berpuasa satu haripun selama suaminya berada disampingnya (ditempat)

kecuali izin suaminya, selain puasa Romadhon” (HR. Tirmidzi)

VI. Orang yang diwajibkan berpuasa dan orang yang tidak diwajibkan berpuasa

1. Orang yang diwajibkan berpuasa Romadhon adalah semua orang muslim

dan muslimat yang mukallaf.

Dasarnya adalah Q.S. Al-Baqaah: 183 dan Hadist Nabi S.A.W terdahulu

tentang Rukun Islam (Islam dibangun atas lima dasar)

2. Orang yang tidak diwajibkan berpuasa Romadhon dan wajib mengganti

puasanya diluar bulan Romadhon adalah perempuan yang mengalami

haid dan nifas di bulan Romadhon. Para ulama telah sepakat bahwa

hukum nifas dalam puasa sama dengan haid. Dasarnya adalah Rosulullah

S.A.W bersabda:

a) “Rosulullah S.A.W bersabda: Bukankah wanita itu tidak sholat dan

tidak berpuasa? Mereka menjawab: Ya”(HR. Al-Bukhari)

b) “Aisyah R.a. berkata: Kami pernah kedatangan hal itu (Haidh) maka

diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha

sholat.” (HR. Muslim)

3. Orang yang diberi keringanan dan orang yang boleh meninggalkan puasa

3.1 Orang yang diberi keringanan (dispensasi) untuk tidak berpuasa dan

wajib mengganti (mengqadha) puasanya diluar bulan Romadhon:

Page 11: AIK II (Puasa).doc

a. Orang yang sakit biasa di bulan Romadhon

b. Orang yang sedang berpergian (musafir)

Maka barang siapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan

(lalu ia berbuka) maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang

ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.....(QS. Al Baqarah:184)

“Bahwa Rosulullah S.A.W bersabda: Sesungguhnya Allah yang Maha

Perkasa dan Maha Mulia telah membebaskan puasa dan ---- sholat bagi

orang yang berpergian dan membebaskan pula orang hamil dan orang

yang menyusui.” (HR. Al -------)

3.2 Orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan

fidiyah 1 mad (0,5 kg) atau lebih makan pokok untuk setiap ----

a. orang yanh tidak mampu berpuasa, misalnya karena tua dan sebagainya

b. orang yang sakit menahun

c. perempuan hamil

d. perempuan menyusui.

Dasarnya adalah:

“....Dan wajib bagi orang yang berat melaksanakannya (jika mereka tidak

puasa) membayar fidyah yaitu memberi makan seorang miskin” (QS. Al-

Baqarah:184)

Page 12: AIK II (Puasa).doc

Hadist Nabi S.A.W:

“Bahwa Rosulullah S.A.W bersabda: Sesungguhnya Allah yang Maha

Perkasa dan Maha Mulia telah membebaskan puasa dan ---- sholat bagi

orang yang berpergian dan membebaskan pula orang hamil dan orang

yang menyusui.” (HR. Al -------)

V. Tata cara Berpuasa

1. Berpuasa karena Allah

a. Firman Allah SWT, QS. Al bAyyinah: 5

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah

dengan memurnikan ---- kepada Nya dalam (menjalankan) agama

dengan lurus....”

b. Hadist Nabi S.A.W

Dari Umar, sesungguhnya Rosulullah S.A.W bersabda:

“sesungguhnya amal-amal/ ibadah haruslah dengan niat dan setiap

orang tergantung kepada niatnya...” (------ oleh Al Bukhari)

c.

Dari ----- Ummul Mu’minin R.a. bahwasannya Nabi S.A.W bersabda:

“Barang siapa tidak berniat puasa si malam hari sebelum fajar, maka

tidak sah puasanya” (ditakrij olh Al-Khomsah)

2. Makan sahur

Rosulullah S.A.W bersabda:

Page 13: AIK II (Puasa).doc

“Bersahurlah kamu, karena pada sahur itu ada keberkatan” (HR. Ahmad,

Al Bukhari dan Muslim)

3. Kalau sudah tenggelam matahari segera berbuka (ta’jil)

4. Berdoa waktu berbuka

Dari ‘Amar bin ---- katanya:

“Para sahabat Nabi Muhammad S.A.W itu adalah orang-orang yang paling

segera berbukanya dan paling terlambat sahurnya.” (HR. Baihaqy -----

sanad yang sah)

Nabi bersabda:

“Selalulah manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan

berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abdullah bin Aman bin ----, bahwa

Nabi S.A.W bersabda:

“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia dari

yang makbul, dan disaat berbuka Abdullah mengucapkan dalam doanya:

Ya Allah aku mohon kepada Mu dengan rahmat Mu yang meliputi segala

sesuatu ---- agar aku engkau ampuni.”

Dan diterima berita yang sah bahwa Nabi S.A.W biasa mengucapkannya

ketika berbuka:

“Telah lengkap haus dahaga, tidak ------ dan isnya Allah ditetapkan

pahalanya”

Diriwayatkan ----------- bahwa Nabi S.A.W biasa berdoa:

“ Ya Allah, karenaMu aku berpuasa dan dengan rizkyMu aku berbuka”

Page 14: AIK II (Puasa).doc

Diriwayatkan oleh Tirmidzi dengan ..... yang kasar bahwa Nabi SAW

bersabda:

“ada tiga golongan yang tidak bertolak dari mereka: orang yang berpuasa

sampai ia berbuka, kepala negara yang adil dan orang yang teraniaya.”

MENJAUHI HAL-HAL YANG DAPAT MERUSAK NLAI-NILAI PUASA.

AGAR PUASA BERKUALITAS

a. Menahan diri dari perbuatan sia-sia (lajha), keji dan cacian:

“tidaklah berpuasa itu dari makan minum, tetapi puasa itu adalah dari

perbuatan sia-sia dan perbuatan keji. Maka jika kau dicaci orang dan

diperbodohkannya, hendaklah katakan: saya berpuasa, saya berpuasa”.(HR

Ibnu Khazrimah dan Ibnu Hibban dan Al Hakim 75 menyatakan sah menurut

Muslim)

b. Menghindari perbuatan-perbuatan dusta, perbuatan dusta

(Diriwayatkan oleh jamaah – kecuali Muslim – dari Abu Harsirah)

“Siapa yang tidak menghentikan perbuatan-perbuatan dusta dan melakukan

kedustaan itu, maka telah tidak merasa perlu ia meninggalkan makan

minumnya”.

c. Hati-hati terhadap perbuatan-perbuatan yang dapat merusak nilai-nilai puasa:

“Berapa banyaknya orang yang berpuasa , tetapi yang diterimanya hanyalah

rasa lapar saja, dan berapa banyaknya orang yang banyak beribadah dan yang

diterima tiada lebih dari bergadang saja”. (HR An Nasri, Ibnu Majeh, juga

oleh Al Hakim yang menyatakan sah menurut sayarat Al Bukhari)

Page 15: AIK II (Puasa).doc

d. Bersegeralah kepada ampunan Tuhan dan surga

S. Ali Imron : 133

Ali. Al-Halid : 21

MEMANFAATKAN SECARA MAKSIMAL IBADAH-IBADAH DALAM

BULAN RAMADHAN UNTUK MEMBANGUN KEBIASAAN-

KEBIASAAN YANG BAIK

1. Puasa dan shalat malamnya membersihkan diri dari segala dosa-dosa.

Nabi SAW bersabda:

“Bulan Ramadhan itulah bulan yang baik . Allah memfardhukan atas kamu

berpuasa didalamnya, dan aku telah mensyariatkan untukmu ibadah malam

harinya karena iman dan mengharap akan Allah keluar lahir dari dosa-

dosanya sebagai seorang bayi keluar dari perut ibunya ”. (HR ATH Tabrani

dan Ibnu khazrimah)

2. Sholat Terawih/ Qiyamur Romadhon termasuk kategori sholat lail, ---- untuk

bertaqwarrub kepada Allah yang merupakan tradisi orang-orang terdahulu.

Nabi S.A.W bersabda:

“Hendaklah kalian mendirikan sholat malam, karena sesungguhnya sholat

malam itu adalah tradisi/ kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kamu, dan

media untuk bertaqorrub (mendekatkan diri kepada Allah) ----, menutup

kejelakan-kejelekan, menghapus dosa dan ----/ menjauhkan penyakit

daribadan” (HR Ahmad, Tirmidzi dan diriwayatkan oleh Al-Bani)

3. Pada bulan Romadhon, ada malamnya yang bernilai seribu bulan

Page 16: AIK II (Puasa).doc

“Dari Anas R.a. bahwa ketika tiba bulan Romadhon, Rosulullah S.A.W.

bersabda: “Sesungguhnya bulan Romadhon telah tiba kepada kalian yang

didalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik daripada 1000

bulan. Barang siapa terhalang dari memperoleh kebaikannya dan ----

terhalang dari mendapat kebaikan malam itu kecuali orang yang malang”

(HR. Ibnu -----)

VI. Hal-Hal yang membatalkan puasa dan sanksi-sanksinya

1. Makan dan minum dengan sengaja di siang hari pada bulan Romadhon,

puasanya batal dan wajib menggantinya diluar bulan Romadhon.

“Barang siapa yang lupa padahal ia berpuasa – lalu ia makan atau minum,

maka hendaklah ia melanjutkan puasanya. Karena hanya --- ia diberi makan

diberi minum oleh Allah” (HR. Jama’ah)

“Barang siapa berbuka pada bulan Romadhon – dalam keadaan lupa – maka ia

tidak mengqodha atau membayar kafarat” (menurut Hafizh Ibnu Haja,

isnadnya sah)

2. Muntah dengan sengaja

Jika seseorang terpaksa muntah, ia tidak wajib mengqadha atau membayar

kafarat.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi S.A.w bersabda:

“Barang siapa didesak oleh muntah, ia tidak wajib mengqadha” (HR. Ahmad

Abu dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Daruquthni, juga Al

Hakim yang menyatakan syahnya)

3. Haidh dan Nifas

Walaupun hanya sebentar pada saat terakhir sebelum matahari terbenam.

Dalam hal ini para ulama telah ijma’ tentang membatalkannya.

Page 17: AIK II (Puasa).doc

4. Mengeluarkan mani atau sperma.

Mengeluarkan sperma dengan sengaja, seperti mencium atau memeluk istri,

membatalkan puasa dan wajib mengqadha. Tetapi keluarnya madzi tidak

membatalkan puasa.

5. Meniatkan berbuka atau berniat membatalkan berpuasa.

Siapa yang berniat berbuka padahal ia berpuasa, maka batallah puasanya

walaupun ia tidak melakukan sesuatu yang membatalkan puasanya. Sebabnya

ialah karena niat itu adalah salah satu rukun puasa, maka jika disahinya yakni

dengan meniatkan dan menyengajakan berbuka batallah puasanya.

PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Apa yang dapat dipetik dari ayat 183 surat Al Baqarah, bahwa puasa itu

telah diwajibkan kepada umat-umat terdahulu. Jelaskan!

2. Mengapa puasa dalam ajaran Islam harus makan sahur?