5.bab ii tinjauan teori

Upload: moch-yoga-wibowo

Post on 07-Jul-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    1/41

    6

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A. Konsep Manajemen Keperawatan

    Manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan

     pekerjaan melalui orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan adalah

    suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan

    asuhan keperawatan secara profesional (Gillies, 1!6".

    Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam

    menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan

     planning, organi#ing, actuating, controlling ($%&'" terhadap staf, sarana dan

     prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey (1" dalam

     ursalam, )**)".

    Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui tenaga

    keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan (Care, Cure, and 

    Comport " kepada kelompok pasien (Gillies, 16".

    Manajemen keperawatan berhubungan dengan perencanaan (planning",

     pengorganisasian (organi#ing", pengaturan staf (staffing", kepemimpinan

    (leading", dan pengendalian (controlling" akti+itasakti+itas upaya

    keperawatan atau di+isi departemen keperawatan dan dari sub unit departemen

    (Swanburg, )***".

    $roses manajemen keperawatan adalah suatu rangkaian tindakan yang

    mengarah pada suatu tujuan, berarti bahwa $roses Manajemen -eperawatan

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    2/41

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    3/41

    3

    Kerangka Konseptual Manajemen Keperawatan ( Gillies Da !""#$

    OUTPUT

    %&M

    A'AT

    METO&A

    &ATA

    $engumpul

    an /ata$lanning %rgani#ing Staffing 4eading 'ontroling

    $enelitian

    $engemban

    gan Staf 

    &skep

    5nfo ttg

    &gency

    -lien

    -aryawan

    Sumber 

    Misi

    ujuan

    Standar 

    -ebijakan

    $rosedur 

    &nggaran

    Struktur %rg.

    7+aluasi 8ab.

    9raian 8ab.

    $engem

     bangan im

    $engklasifikasian

     pasien

    $enentuan keb.

    Staf 

    :ekruitmen

    Seleksi

    %rientasi

    $enjadwalan

    $enugasan

    Mengurangi

    &bsentisme

    Mengurangi urn

    %+er 

    $engembangan

    Staf 

    $enggunaan

     power 

    $emecahan

    Masalah

    $engambilan

    -eputusan

    Manajemen

    $erubahan

    Manajemen

    -onflik 

    -omunikasi

    $eningkatan

    Mutu

    &udit $asien

    7+aluasi

    -inerja

    /isiplin

    Sistem

    5nformasi

    -omputer 

    INPUTPRO%E%

    Gambar ).). Sistem Manajemen -eperawatan ( Gillies, 16 ;"

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    4/41

    B. Konsep )loso*) + alsa*a, Keperawatan

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    5/41

     b. $erawatan merupakan suatu profesi yang dilakukan oleh seseorang

     perawat profesional yang pelaksanaannya disesuaikan dengan

     perkembangan ilmu dan teknologi dibidang keperawatan khususnya dalam

     pelayanan asuhan keperawatan.

    c. $erawatan merupakan suatu subsistem dari system kesehatan yang harus

     bekerja sama dengan profesi lain. /alam memberikan bantuan kesehatan

    secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat dengan menggunakan

    daya dan sarana yang tersedia.

    d. $erawatan merupakan pekerjaan yang luhur dan manusiawi.

    -. Tujuan Manajemen Keperawatan

    Sesuai dengan falsafah dan hakekat perawatan seperti diuraikan di atas

    maka, tujuan perawatan adalah

    1. 9ntuk membantu indi+idu menjadi bebas dari masalah kesehatan yang

    dirasakan dengan mengajak indi+idu dan masyarakat untuk berpartisipasi

    meningkatkan kesehatannya.

    ). 9ntuk membantu indi+idu mengembangkan potensinya dalam memelihara

    kesehatan seoptimal mungkin agar tidak selalu tergantung pada orang lain

    dalam memelihara kesehatan.

    ;. 9ntuk membantu indi+idu memperoleh derajat kesehatannya seoptimal

    mungkin.

    &. Pengert)an Pelaanan Keperawatan Be/a,

    $elayanan -eperawatan bedah adalah suatu bentuk pelayanan profesional

    yang ditujukan pada klien dengan keadaan patologis dan memerlukantindakan atau penanganan bedah ( Long , 1!3".

    :uang lingkup perawatan medical bedah.

    $raktek keperawatan medical bedah meliputi pelayanan orang yang beresiko

    terhadap orang yang sedang mengalami kelainan patofisiologi. $ada

    kebanyakan pusatpusat kesehatan, anakanak dipisahkan dari orang dewasa,

    karena perbedaan kebutuhannya dan praktek spesialisasi keperawatan yang

    maju dengan memfokuskan pelayanan keperawatan anak.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    6/41

    1*

    8adi, praktek perawatan medical bedah bertumbuh terutama sebagai

    keperawatan bagi orang yang telah dewasa, bagi yang beresiko atau

    mengalami +ariasi norma dan yang membutuhkan inter+ensi pengobatan

    medical atau bedah.

    $erawat merupakan sekelumit kelompok tenaga professional kesehatan.

    erutama dalam keikutsertaannya dalam peningkatan kesehatan, perawat

    menjadi sangat aktif terlibat dalam pencegahan penyakit dan penyuluhan

    terhadap orang yang berresiko tinggi terserang penyakit khusus.

    $eningkatan kesehatan dan pelayanan pada orang dengan gangguan

     patologi khusus yang memerlukan dasar pengetahuan seperti berikut sehat

    dan sakit, faktorfaktor yang mempengaruhi terjadinya dan perjalanan

     penyakit, respon umum terhadap gangguan dan inter+ensi keperawatan yang

    membantu orang meraih kesehatan optimal atau meninggal dengan penuh

    ketenangan. ( Long , 16".

    !. Ruang Rawat Inap Be/a,

    :uang rawat inap bedah adalah tempat atau ruangan perawatan inap

    khusus untuk pasien yang memerlukan tindakan, penanganan dokter, dan

    asuhan keperawatan bedah di rumah sakit.

    a. ujuan

    $asien mendapatkan ruangan perawatan khusus bedah sesuai dengan

    kebutuhan.

     b. -ebijakan

    1" :uang rawat bedah dapat menerima pasien dari 5G/, $oliklinik 

    dan ruang lain.

    )" :uang rawat inap bedah mempunyai klasifikasi -elas 555.;" $elayanan medis di ruang rawat inap bedah harus sesuai dengan

    standar medis yang berlaku.

    >" ?ang mendapatkan pelayanan bedah di ruang rawat inap bedah

    adalah pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan bedah.

    3" &da ketentuan yang mengatur tentang pasien di rawat inap bedah

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    7/41

    11

    c. $rosedur 

    1" $erawat ruangan menerima pasien yang akan dirawat dari petugas

     pengantar pasien dari poliklinik atau 5G/ atau ruangan lain.

    )" $asien ditempatkan di ruangan perawatan yang telah disiapkan.

    ;" $asien mendapatkan asuhan keperawatan sesuai dengan prosedur.

    >" $erawat memeriksa ulang tanda +ital pasien

    3" $erawat ruangan melaksanakan instruksi dokter pemeriksa 2

     pengirim

    6" $erawat ruangan melengkapi buku status dengan asuhan

    keperawatan.

    " $erawat memberikan standar pelayanan pra2pasca operasi2bedah

     pada pasien yang akan2telah dilakukan operasi atau pembedahan.

    !" $erawat memantau perkembangan pasien selama di rawat inap dan

    melaporkan kepada dokter yang merawat atau dokter jaga bila ada

    halhal yang perlu penanganan dokter.

    d. 9nit -erja erkait

    1" $oliklinik25G/

    )" :uang :awat inap bedah 2 SM< @edah

    ;" -amar %perasi

    >" SM< &nesthesi.

    0. Pelaanan Pas)en Pra Be/a,

    a. $engertian

    $elayanan pasien pra bedah adalah pelayanan2tindakan medis dan

    asuhan keperawatan sesuai standar medis yang dilakukan tenaga

    medis2perawat di ruang rawat inap sebelum dilakukan tindakan bedah. b. ujuan

    Mempersiapkan kondisi fisik dan mental pasien sebelum operasi,

    sehingga memenuhi persyaratan untuk dilakukan tindakan bedah.

    c. -ebijakan

    1" $asien berhak mendapatkan penjelasan lengkap tentang penyakit

    yang diderita, sehingga memerlukan tindakan pembedahan.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    8/41

    1)

    )" $etugas melengkapi administrasi yang berhubungan dengan segala

    tindakan bedah, seperti i#in operasi.

    ;" -onsultasi pasien pra @edah kepeda dokter ahli penyakit dalam,

    sesuai indikasi.

    >" -onsultasi pasien pra bedah kepada dokter anesthesi.

    3" %perasi dapat dilakukan bila ada persetujuan dari dokter anesthesi.

    d. $rosedur 

    1" /okter pemeriksa melakukan konsultasi kepada dokter ahli

     penyakit dalam, bila ada indikasi, melalui lembar konsultasi.

    )" /okter pemeriksa mengonsulkan pasiennya kepada dokter 

    anasthesi, apakah ada kontra indikasi bila dilakukan narkose

    umum, melalui lembar konsultasi.

    ;" /okter ahli penyakit dalam2dokter anesthesi menjawab konsultasi.

    @ila ada kontra indikasi untuk dilakukan pembedahan2narkosa

    umum tindakan bedah dapat dilakukan.

    >" $asien di rawat inap, sehari sebelum dilakukan tindakan bedah.

    3" Malam sebelum pembedahan, pasien dipuasakan mulai jam );.**

    A5@, untuk pasien anak B 3 tahun dimulai jam *>.** A5@.

    6" @ila perlu, diberikan laCantia

    " &ntibiotika pra bedah sesuai indikasi

    !" 9ntuk operasi daerah abdomen bagian bawah dilakukan

     pencukuran rambut pubis.

    " $emantauan tandatanda +ital, laporkan bila ada halhal yang

    memungkinkan kontra indikasi untuk pembedahan.

    1*" $asien yang mengalami kecemasan, dapat diberikan penenang.11" 4akukan informed consent , lengkapi i#in operasi dan tindakan lain.

    1)" $agi menjelang operasi, ganti infus dengan dektrose 3 =.

    1;" $asien dikirim ke kamar operasi, sesuai jadwal operasi.

    1>" $etugas menyertai pasien dengan membawa buku status pasien.

    13" 9ntuk pasien dengan indikasi bedah kandung kencing, sertakan

     polycatheter  dan maag slang.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    9/41

    1;

    1. Pelaanan Pas)en Pas2a Be/a,

    a. $engertian

    $elayanan pasien pasca bedah adalah pelayanan2tindakan medis,

    asuhan keperawatan, asuhan nutrisi sesuai standar medis yang

    dilakukan tenaga medis2perawat di ruang rawat inap sesudah dilakukan

    tindakan bedah.

     b. ujuan

    Memonitor keadaan umum dan tandatanda +ital pasien, input dan

    output cairan, serta terpenuhinya kebutuhan cairan, nutrisi, dan terapi

    dari dokter.

    c. $rosedur 

    1" $enderita di tempat tidur dengan selimut

    )" $erhatikan jalannya infus2irigasi apakah bekerja dengan baik.

    ;" 4eher posisi ekstensi dengan kepela miring ke kiri atau ke kanan.

    >" Selang drainage atau catheter harus di sambung dengan urinal atau

     botol infus kosong, demikian pula maag slangnya.

    3" @aca instruksi untuk kecepatan pemberian cairan dan jenis cairan

    atau obatobatan.

    6" $emberian antibiotika golongan $inisiline2&mpicilline harus

    didahului dengan tes kulit.

    " 9ntuk penderita operasi prostat, perhatikan apakah drainage2irigasi

    cukup, macet karena tersumbat darah.

    !" $enderita tetap dipuasakan, sampai bising usus baik atau atas

    instruksi.

    " 9ntuk penderita peritinitis2illeus yang lanjut dengan keadaan prabedah berat, obser+asi pasca bedah harus lebih ketat, terutama

     pemantauan tandatanda +ital, produksi urine2jam.

    1*" %perasi dicatat pada kertas obser+asi dan ditempatkan pada buku

    status pasien (:ekam Medik".

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    10/41

    1>

    E. Tujuan &an Pr)ns)p Keperawatan Be/a,

    1. Memberikan asuhan keperawatan pada klien pria dan wanita tanpa batas

    usia secara efektif dan efisien sesuai standar asuhan keperawatan.

    ). Menurunkan angka kematian dan mengurangi kesakitan serta mencegah

    terjadinya kecacatan.

    ;. Meningkatkan Sumber /aya Manusia melalui pendidikan dan pelatihan

    dalam bidang perawatan dasar luka bakar, perawatan pasien cedera kepala

    serta penanganan keperawatan patah tulang.

    . Ruang ')ngkup

    1. @erdasarkan jenis %perasi

    a. %perasi -ecil

     b. %perasi Sedang

    c. %perasi @esar 

    d. %perasi -husus

    ). @erdasarkan jenis luka operasi

    a. %perasi bersih

     b. %perasi bersih terkontaminasi

    c. %perasi kotor 

    3. Ruangan Rawat Be/a,

    :uangan rawat bedah adalah lingkungan kerja untuk pencapaian proses

    manajerial keperawatan diruang rawat inap bedah secara keseluruhan minimal

    mempunyai2mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan ruangan yang

    digunakan untuk pelayanan pasien bedah.!. Karakter)st)k Kl)en 4ang &)rawat &) Ruang Be/a,

    a. @erdasarkan jenis kelamin pria, wanita

     b. @erdasarkan tingkat perkembangan anak dan dewasa

    c. @erdasarkan sistem tubuh klien dengan kasus digesti+e, toraC dan

    +askuler, ortopedi, urologi, onkologi, syaraf, bedah plastik dan luka

     bakar.

    d. @erdasarkan $re operatif, post operatif dan non operatif 

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    11/41

    13

    0. Permasala,an Pa/a Kl)en &) Ruang Be/a,

    a. $re %perasi -urang pengetahuan tentang persiapan dan prosedur 

    tindakan operatif, kecemasan, perubahan pola tidur, perubahan nutrisi,

    gangguan koping mekanisme.

     b. $ost %peratif :esiko infeksi, gangguan aktifitas, kecemasan dan

    ketakutan, gangguan rasa nyaman (nyeri", resiko gangguan eliminasi

    (@&@2@&-", resiko gangguan pernapasan (jalan nafas tidak efektif,

     pola nafas tidak efektif", perubahan konsep diri, resiko perubahan

    +olume cairan, perubahan konsep diri, berduka, ketidakberdayaan,

    kerusakan integritas jaringan (kulit, otot, tulang", perubahan pola

    seksual, dan kurang pengetahuan tentang perawatan post operatif.

    c. on %peratif -ecemasan, ketakutan, ketidakberdayaan, kurang

     pengetahuan tentang proses penyakit dan inter+ensi yang dibutuhkan,

    serta gangguan mekanisme koping.

    5. Pr)ns)p Inter6ens) Keperawatan

    !. Pre Operat)* 

    9ntuk mencapai tujuan pada klien pre operatif, diperlukan persiapan

     persiapan sebagai berikut

    a. $ersiapan mental dan fisik 

     b. $ersiapan medikal $emeriksaan penunjang dan konsultasi

    c. $ersiapan lain $ersiapan alatalat termasuk darah dan informed

    consent.

    0. Post Operat)* 

    Mengingat komplikasi yang dapat terjadi setelah operasi makakeperawatan diharapkan pada bagian perawat dan bedah dalam mendeteksi

    secara dini dan mencegah komplikasi sehingga pembedahan berhasil

    dengan baik. @iasanya klien dari kamar operasi masih belum sadar dan

     perlu perhatian khusus terhadap sistem persyarafan, sistem sirkulasi,

    sistem pencernaan dan sistem perkemihan. &dapun inter+ensi keperawatan

    yang dapat diberikan .

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    12/41

    16

    a. Melakukan perawatan luka

     b. Memberikan pendidikan dan kesehatan post operatif

    c. Memberikan bantuan dalam pemenuhan &/4

    d. Memberikan mobilisasi bertahap

    e. Memenuhi rasa nyaman relaksasi, distraksi

    f. Monitor intake output

    g. Monitor D

    h. Memberikan diet -$

    i. Memberikan dan monitor pemberian cairan dan tranfusi sesuai

    indikasi.

    1. Non Operat)* 

    a. Memberikan pendidikan kesehatan tentang proses penyakit, prognosis,

    inter+ensi yang dibutuhkan.

     b. Memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang.

    c. Membantu kebutuhan &/4 sesuai kondisi klien.

    I. &okumentas)

    $roses keperawatan dalam keperawatan bedah meliputi pengkajian, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi dan e+aluasi. /alam

    melakukan dokumentasi asuhan keperawatan sesuai proses keperawatan

    tentunya memiliki batasanbatasan yang harus terpenuhi agar 

     pendokumentasian menjadi akurat dapat dipertanggungjawabkan dan

    tanggung gugat.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    13/41

    INSTRUMENT : A

    PETUNJUK : BERI TANDA "V" BILA KEGIATAN DILAKUKAN

    BERI TANDA "C" BILA KEGIATAN TIDAK DILAKUKAN

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 KET

    A Pengkajian

    1 Mencatat data

    b. Data bio!iko!o!io k"#t"$a#

    c. Dikaji da$i datang % "#ang

    d. Ma!a#a& be$da!a$ ke!enjangan

    '"b Tota#

     Tota#

    P$o!enta!e

    2 Diagno!a Kee$a(atan

    a. )e$da!a$ $"*"!an *a!a#a&

    b. Mence$*inkan PE + PE'

    c. Diagno!a akt"a# dan ote$n!ia#

    '"b Tota#

     Tota#

    P$o!enta!e

    3 Pe$encanaan

    a. )eda!a$kan D, Kee$a(atan

    b. )e$da!a$ "$"tan $io$ita!

    c. Mengand"ng ko*onen a!ien

    d. -encana dgn ka#i*at e$inta&

    e. Me#ibatkan a!ien + ke#"a$ga

    . Me#ibatkan ti*ke!e&atan #ain

    '"b Tota#

     Tota#

    P$o!enta!e

    4 Tindakan

    a. Tindakan *engac" d -en$a

    b. /b!e$a!i $e!on a!ien

    c. -ei!i be$da!a$kan ea#"a!i

    d. Dicatat $ingka! dan je#a!

    '"b Tota#

     Tota#

    P$o!enta!e

    5 Ea#"a!i

    a. Mengac" ada t"j"an

    b. a!i# dicatat

    '"b Tota#

     Tota#

    P$o!enta!e

    6 atatan A!"&an Kee$a(atan

    a. Men"#i! d o$*ang be$#ak"

    b. 'e!"ai tindakan kee$a(atan

    PERIODE : ..................................................s/d ............................................. (DUA BULAN)

    INSTRUMEN STUDI DOKUMENTASI PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEPERAWTAN

    o A!ek ang dini#aiKode )e$ka! -eka*Medik Pa!ien

    1

    abel ). 1

    5nstrumen & tentang penerapan dokumentasi asuhan keperawatan

    Sumber /epkes :5 1

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    14/41

    1!

    abel di atas merupakan alat untuk menilai sejauhmana dokumentasi

    asuhan keperawatan memenuhi syarat atau tidak, digunakan acuan  Instrumen

     A  dari /epkes :5 tahun 1 tentang penerapan dokumentasi asuhan

    keperawatan dalam akreditasi rumah sakit.

    $endokumentasian asuhan keperawatan harus dilaksanakan secara

    kontinyu dan berkesinambungan setiap bulan dan diisi oleh perawat pelaksana

    untuk mengetahui mutu pendokumentasian di tiap ruang rawat inap, diaudit

    oleh bidang keperawatan dengan bantuan kepala ruangan atau klinik instruktur 

    yang telah ditunjuk dan dilegalisasi dengan S- direktur.

    !. Kr)ter)a Asu,an Keperawatan

    Setiap tahapan proses keperawatan harus dilalui dengan tahap pertahap,

    sesuai dengan karakteristik standar keperawatan yang meliputi

    a. Sistematis terdiri dari serangkaian langkahlangkah yang diatur 

     b. @ertujuan mencapai kebutuhan perawatan klien.

    c. /inamis menyangkut kesinambungan aksi dan e+aluasi.

    d. 5lmiah didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah secara

    ilmiah, mengemukakan masalah yang sering muncul yang

    kemudian mendorong riset keperawatan

    0. Jen)s &okumentas)

    a. /okumentasi $engkajian -eperawatan

    $engkajian keperawatan 4angkah awal dari proses keperawatan,

    sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang aktual.

    1" ujuan pengkajian keperawatan

    a." Mengumpulkan respon klien

     b." Mengorganisasikan respon klienc." Mencatat data terkait dengan respon klien

    )" ipetipe $engkajian

    a." $engkajian awal (initial assesment "

    (1" /ilakukan saat klien masuk.

    ()" /okumentasi pada chart data dasar keperawatan

    (;" 'enderung meluas

    (>" 5dentifikasi terhadap data yang perlu dieksplorasi

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    15/41

    1

    (3" /ata sebagai dasar identifikasi masalah dan rancangan

     '$

    $encatatan pada metode ini dilakukan dengan cara menulis

     pada formulir data dasar keperawatan, dan format yang di

     pakai secara tanya jawab, ceklist atau kuesioner.

     b." $engkajian berlanjut

    (1" Memperluas dan memperkuat informasi dasar dan inisial

    asesment.

    ()" @erkembangnya hubungan saling percaya memungkinkan

    entering data lebih baik.

    (;" /ata bersifat up to date.

    (>" /ata atau informasi lebih menegaskan identifikasi masalah.

    (3" /ata subjektif dan objektif E -onfirming data

    $encatatan pada metode ini dilakukan pada catatan

     perkembangan atau  flow sheet   dan data yang terkumpul

    digolongkan kedalam konfirming data dan eCtending data.

    Confirming data  @entuk monotoring dan pengawasan klien

    secara terus menerus dalam upaya pemecahan masalah klien

    ('ontoh grafik D, pasien  post op  yang membutuhkan

     pengawasan ketat".

     !tending data  ditulis dalam bentuk  flow sheet , merupakan

    informasi tambahan untuk klarifikasi terhadap suatu hal.

    c." $engkajian 9lang

    (1" $engumpulan data berdasarkan e+aluasi

    ()" Melakukan pengkajian ulang dari data sebelumnyamenemukan data sebelumnya, memperluas data awal untuk 

    memperoleh data2informasi keadaan klien lebih jauh

     berdasarkan e+aluasi.

    ;" Metode /okumentasi $engkajian

    a." menggunakan format yang sistematis

    (1" $engkajian awal

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    16/41

    )*

    ()" $engkajian respon indi+idu persepsi kesehatannya dan

     penatalaksanaannya

    (;" :iwayat pengobatan

     b." Menggunakan format yang telah didesain untuk pencatatan

     pengkajian kelompokan data menurut model pendekatan

    misalnya

    abel ).)

    Model pengelompokan data pengkajian

     o $endekatan

    mayor body sistem

    /ata Subjektif /ata %bjektif 

    1 Sistem respirasi

    ) Sistem -ardio+askuler ; Sistem $ersyarafan

    > Sistem $erkemihan

    3 Sistem pencernaan

    6 Sistem Muskuloskeletal

    c."

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    17/41

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    18/41

    ))

    d." /okumentasi sesuai dengan hasil yang diharapkan klien.

    )" ujuan dokumentasi rencana keperawatan

    a." Mengaplikasikan rencana keperawatan

     b." 7+aluasi hasil asuhan keperawatan

    c." @ahan komunikasi tim kesehatan

    ;" ipe dokumentasi rencana keperawatan

    a&$ Designed tradisional 

    (1" /itulis dan dikembangkan oleh perawat tentang spesifik 

    klien (spesial population dan spesial area".

    ()" Menggunakan tiga kolom yang meliputi diagnosa, tujuan,

    dan inter+ensi keperawatan.

    b&$ Designed 'tandar ri(ed 

    /ibuat oleh komite atau tim keperawatan yang didalamnya

    memuat diagnosa keperawatan dan diagnosa medis.

    c." :encana berdasarkan diagnosa medis seperti kateterisasi

     jantung, total hip dll.

    (1" -euntungan type ini

    (a" $erawat dapat menemukan diagnosa keperawatan

     berdasarkan responrespon tersebut.

    (b" :encana inter+ensi medis dapat digabungkan pada

    rencana keperawatan sesuai kesepakatan2delegasi.

    (c" :encana inter+ensi keperawatan berdasarkan kebutuhan

    klien yang bersifat independent.

    (d" Seringkali dibutuhkan hanya satu rencana tindakan

    (e" Mudah memasukkan data yang baru(f" Sebagai bahan pertimbangan perawat untuk obser+asi

    masalah potensial yang dicatat

    (g" Menggabungkan rencana medis dan instruksi

    keperawatan

    ()" -elemahan type ini

    (a" /iagnosa keperawatan yang dirumuskan berdasarkan

    diagnosa medis

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    19/41

    );

    (b" -emungkinan informasi yang ditulis tidak rele+an atau

    sesuai dengan kondisi klien

    (c" :umusan rencana tindakan tidak berdasarkan prioritas

    d." :encana berdasarkan diagnosa keperawatan

    (1" -euntungan type ini

    (a" :encana dibuat bila diagnosa keperawatan telah

    dirumuskan dengan tepat serta faktor pendukungnya

    (b" :encana inter+ensi yang dibuat mengacu pada standar 

     praktek kebijakan, prosedur dan kelengkapan alat

    (c" 0anya diagnosa keperawatan yang rele+an untuk klien

    (d" /iagnosa keperawatan dan inter+ensi tidak tergantung

     pada diagnosa medis.

    (e" -elemahan type ini Memerlukan banyak rencana

    untuk masalah klien

    e." :encana yang disusun melalui komputerisasi

    (1" -euntungan type ini

    (a" Memberikan kesempatan kepada perawat untuk 

    melaksanakan dokumentasi dengan baik.

    (b" /apat memilih masalah yang rele+an.

    (c" 5nformasi dapat dikumpulkan dalam satu rencana

    keperawatan.

    (d" Memudahkan perubahan dalam status kesehatan klien

    (e" Mudah menghapus informasi yang berlebihan

    (f" /apat menggabungkan tindakan medis sesuai standar 

    yang telah ditentukan(g" Mudah dibaca.

    ()" -elemahan type ini

    (a" Memerlukan tenaga ahli komputer 

    (b" -eterbatasan perawat untuk menggunakan tindakan

    yang telah ditentukan.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    20/41

    )>

    d. /okumentasi 5nter+ensi atau 5mplementasi -eperawatan

    5mplementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan

    keperawatan yang sudah dituangkan secara tertulis dalam perencanaan

    keperawatan.

    1" Manfaat

    a." Sebagai alat komunikasi untuk menghindari kesalahan

     b." $enentuan tugas

    c." Memperkuat pelayanan keperawatan

    )" Strategi

    a." Strategi kompensasi ( )ersonal Hygiene"

     b." %bser+asi terus menerus dan periodik 

    c." $endidikan kesehatan

    d." /ukungan dan moti+asi.

    ;" 8enis dokumentasi inter+ensi keperawatan menurut  *isbach  dan

     +leich 11

    a&$ erapeuti- nursing inter%ention

    indakan yang secara langsung ditujukan untuk mengatasi

    kondisi klien, misalnya meningkatkan adaptasi, meningkatkan

    salf care, akti+itas, hemat &$

    b&$ 'ur%ailence inter%ention

    %bser+asi dan implementasi untuk e+aluasi perlembangan

    sehingga status klien dapat ditentukan yang dapat berupa sifat

     pengawasan.

    e. /okumentasi 7+aluasi -eperawatan

    1" ujuan e+aluasi keperawatana." Menilai tujuan

     b." Menilai efektifitas rencana keperawatan

    c." Menentukan efektif tidaknya tindakan dan perubahan terhadap

    masalah

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    21/41

    )3

    )" 8enis e+aluasi

    a." 7+aluasi " 0asil e+aluasi

    a." ujuan tercapai masalah teratasi

     b." ujuan sebagian tidak tercapai masalah sebagian teratasi

    c." ujuan tidak tercapai masalah tidak teratasi. 

    J. Organ)sas) /an A/m)n)stras)

    !. %truktur Organ)sas)

    a. Mempunyai +isi dan misi ruangan khusus bedah sebagai penjabaran

    dari +isi dan misi rumah sakit.

     b. 0arus mempunyai struktur organisasi serta  .ob description yang jelas,

    dipimpin oleh seorang manager pelayanan kesehatan (kepala ruangan"

    dengan latar pendidikan S.1 -eperawatan atau /.555 -eperawatan yang

    mempunyai pengalaman minimal ; tahun sebagai perawat pelaksana.c. Mempunyai seorang manajer pelayanan keperawatan (koordinator 

    askep" dengan latar pendidikan S.1 -eperawatan dan /.555

    -eperawatan dan telah mengikuti pelatihan asuhan keperawatan serta

    didukung oleh staf profesional dan non profesional sesuai kebutuhan

    yang dapat dihitung berdasarkan jumlah tempat tidur, @%: dan tingkat

    ketergantungan pasien.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    22/41

    )6

    0. A/m)n)stras)

    a. Memiliki protap, S%$ dan S&- yang dapat digunakan sebagai acuan

    dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien dan standar 

    atau alat ukur kepuasan pasien serta kepuasan kinerja perawat.

     b. Mempunyai formulir asuhan keperawatan dan formulir pencatatan dan

     pelaporan lainnya yang terkait dengan pelaksanaan askep bukubuku

    sebagai administrasi penunjang.

    c. Mempunyai alur pelayanan pasien yang jelas.

    d. Mempunyai ruang administrasi dan ketenagaannya serta peralatan

    administrasi (&-" yang cukup.

    e. $erencanaan pengembangan staf dan sistem pembagian insentif 

    keperawatan yang transparan.

    f. &turan pelaksanan super+isi keperawatan, ronde keperawatan, timbang

    terima atau operan.

    g. &turanaturan kesepatan tertulis lainnya.

    K. E6aluas)

    7+aluasi pelayanan keperawatan bedah harus dilakukan secara komprehensif 

    dan berkala dapat dilaksanakan pada tiap bulan, per triwulan, dan semester 

    atau tahunan. 7+aluasi meliputi

    1. 8enis dan jumlah kasus yang sama

    ). -esesuaian antara S%$, S&- dan protap

    ;. Sistem pendokumentasian askep

    >. /isiplin kerja perawat (&bsensi"

    3. Sur+ey kepuasan pasien dan kepuasan kerja perawat

    '. ')ngkungan Kerja

    !. )s)k  

    a. :uangan

    4ingkungan kerja untuk pencapaian proses manajerial keperawatan

    diruang rawat inap bedah secara keseluruhan minimal mempunyai

    ruang perawatan lengkap dengan tempat tidur dan kamar mandi pasien,

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    23/41

    )

    ruang tindakan, ruang perawat atau nurse station  berada di tengah

    ruangan perawatan, ruang kepala ruangan E ruang tamu E kamar 

    mandi, ruang perawatan, ruang ganti perawat E kamar mandi perawat,

    ruang confrence, mushola, ruang administrasi, ruang spoelho-e, dapur 

    dan gudang serta depo farmasi.

     b. $eralatan dan bahan kesehatan

    1" $eralatan

    ensimeter, Stetoskop, imbangan @@2@, 5rigator set, Sterilisator,

    abung oksigen dan

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    24/41

    )!

    >" Mengadakan ronde keperawatan dan super+isi khusus

    3" Mengadakan rapat bulanan secara rutin.

    6" Media komunikasi antara perawat menggunakan buku laporan,

     buku ronde dan white board .

    M. Kekuatan Kerja

    !. Man

    8umlah tenaga perawat keseluruhan (profesional lanjut, profesional

     pemula, +okasional, lainlain", jenis ketenagaan, kualifikasi ketenagaan

    atau pendidikan, keterampilan khusus yang dimiliki oleh perawat yang

    didapat melalui kursus atau pendidikan dan pelatihan. enaga profesional

    terkait lainnya meliputi dokter, gi#i, dan laboratorium, serta tenaga

    administrasi dan petugas kebersihan.

    a. &lat ukur 

    &lat ukur dibuat berdasarkan

    1" :atarata klien membutuhkan perawatan sehari (tingkat

    ketergantungan pasien"

    a" Menurut Gillies (13" dan /aster  (1*".

    'elf care waktu kerja efektif ratarata 1,3 jam2)> jam

     0inimal care waktu kerja efektif ratarata ) jam2)> jam

     0oderate care waktu kerja efektif ratarata ;,3 jam2)> jam

     !tensi%e care waktu kerja efektif ratarata 36 jam2)> jam

     Intensi%e care waktu kerja efektif ratarata jam2)> jam

     b" -arakteristik tingkat ketergantungan pasien menurut teori /.

    %rem 'elf1Care Deficit , sebagai berikut

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    25/41

    )

    abel ).;

    ingkat -etergantungan

    MINIMA' -ARE PARTIA' -ARE TOTA' -ARE

    1. $asien mandiri2hampir tidak

    memerlukan bantuan2

    mampu untuk

    1. $asien memerlukan bantuan perawat

    (sebagian"

    1. $asienmembutuhkan bantuan

     perawat sepenuhnya

    membutuhkan bantuan

     perawat yang lebih lama

    H aik dan turun dari

    tempat tidur 

    H Membutuhkan bantuan

    satu orang perawat

    untuk naik dan turun

    dari tempat tidur 

    H Membutuhkan bantuan )

    orang perawat untuk

    mobilisasi dari tempat

    tidur ke kursi roda

    maupun ke kereta

    dorong

    H &mbulasi dan berjalansendiri

    H Membutuhkan bantuanuntuk ambulasi dan

     berjalan

    H Membutuhkan latihan pasif 

    H Makan dan minum

    sendiri

    H Membutuhkan bantuan

    untuk menyiapkan

    makanan

    H -ebutuhan nutrisi dan

    cairan dipenuhi melalui

    terapi intra+ena (infus"

    atau G (sonde

    lambung"

    H Mandi sendiri ataupun

    dengan sedikit bantuan

    H Membutuhkan bantuan

    untuk makan (disuap"

    H Membutuhkan bantuan

    untuk kebersihan mulut

    H membersihkan mulut(sikat gigi sendiri" H Membutuhkan bantuanuntuk kebersihan

    mulut

    H Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian

    dan berdandan

    H @&@ dan @&- dengan

    sedikit bantuan

    H Membutuhkan bantuan

    untuk berpakaian dan

     berdandan

    H /imandikan perawat

    ). Status psikologis stabil ). Membutuhkan bantuan

    @&@ @&- (di

    tempat tidur maupun

    di kamar mandi"

    ). /alam keadaan

    inkontinensial,

    menggunakan kateter )>

     jam post operasi mayor 

    ;. $asien dirawat untuk

     prosedur diagnostik 

    ;. $ostoperasi minor )>

     jam

    ;. $asien tidak sadar  

    >. %perasi ringan >. Melewati fase akut

    dari post operasi

    mayor 

    >. -eadaan pasien

    tidak stabil

    3. jam

    6. $erawatan

    kolostomi2luka bakar 

    . Gangguan emosional . $asien dengan alat

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    26/41

    ;*

    ringan bantu pernafasan

    (+entilator"

    !. $asien dengan

    AS/

    . $asien denganirigasi kandung kemih

    secara terus menerus

    1*. $asien dengan

    traksi (skeletal traksi"

    11. $asien dengan

    fraktur atau pasca

    operasi tulang belakang

    atau leher 

    1). $asien mengalami

    gangguan emosional

     berat, bingung, atau

    disorientasi

    Sumber ursalam, )**) 13!"

    )" 8umlah tenaga perawat yang dibutuhkan pada suatu ruang rawat

    inap

    abel ).>.

    8umlah tenaga perawat yang dibutuhkan pada suatu ruang rawat inap

    8umlah

     pasien

    -lasifikasi pasien

    Minimal $arsial otal

    $agi Siang Malam $agi Siang Malam $agi Siang Malam

    1 *,1 *,1> *,1* *,) *,13 *,* *,;6 *,;* *,)*

    ) *,;> *,)! *,)* *,3> *,;* *,1> *,) *,6* *,>*

    ; *,31 *,>) *,;* *,!1 *,>3 *,)1 1,*! *,* *,6*

    Sumnber ursalam, )**) 13"

    ;" 8umlah tempat tidur 

    /engan memperhatikan kategori tingkat ketergantungan pasien

    ruangan rawat inap tersebut, digunakan perhitungan tenaga ideal

    keperawatan dengan formula

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    27/41

    ;1

    a"

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    28/41

    ;)

    1. Meto/e

    Metode pendekatan yang digunakan   berdasarkan standar keperawatan

     bedah.

    a. Metode atau Model &suhan -eperawatan $rofesional (M&-$"

    -eberhasilan suatu keperawatan kepada klien sangat ditentukan oleh

     pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan. /engan semakin

    meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan

    tuntutan perkembangan 5$7-, maka metode sistem pemberian

    asuhan keperawatan harus efektif dan efisien.

     b. /asar pertimbangan pemilihan model asuhan keperawatan (M&-$"

    Mclaughin, homas dan @arterm (13" mengidentifikasi delapan (!"

    model pemberian asuhan keperawatan, tetapi model yang umum

    digunakan di :umah Sakit adalah asuhan keperawatan total I

    keperawatan 5M, keperawatan $rimer. etapi setiap unit keperawatan

    mempunyai riwayat dalam menyeleksi model dalam pengelolaan

    asuhan keperawatan berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana

    dan prasarana dan policy :S. -arena setiap perubahan akan

     berdampak terhadap suatu stres, maka perlu mempertimbangkan 6

    unsur utama dalam penentuan pemilihan metode pemberian asuhan

    keperawatan ( 0ar2uis 3 Huston, 1! 1>;"I

    1" Sesuai dengan Disi dan Misi 5nstitusi

    /asar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan

    harus didasarkan pada +isi dan misi :umah Sakit.)" /apat diterapkannya proses keperawatan dalam asuhan

    keperawatan

    $roses keperawatan merupakan unsur penting terhadap

    kesinambungan asuhan keperawatan kepada pasien. -eberhasilan

    dalam asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh proses

    keperawatan.

    ;" 7fisiensi dan efektifitas penggunaan biaya

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    29/41

    ;;

    Setiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan biaya dan

    efektifitas dalam kelancaran aktifitasnya. @agaimanapun baiknya

    suatu model tanpa ditunjang oleh biaya yang memadai, maka tidak 

    akan didapatkan hasil yang sempurna.

    >" erpenuhinya kepuasan klien, keluarga dan masyarakat

    ujuan akhir asuhan keperawatan adalah kepuasan pelanggan atau

     pasien terhadap asuhan yang diberikan oleh perawat. %leh karena

    itu model yang baik adalah model asuhan keperawatan yang dapat

    menunjang terhadap kepuasan pelanggan.

    3" -epuasan kinerja perawat

    -elancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh

    moti+asi dan kinerja perawat. %leh karena itu model yang dipilih

    harus dapat meningkatkan kepuasan perawat, bukan justru

    menambah beban kerja dan prustasi dalam pelaksaannya.

    erlaksananya komunikasi yang adekuat dan tim kesehatan lainnya

    -omunikasi secara profesional sesuai dengan lingkup tangung

     jawab merupakan dasar pertimbangan penentuan model. Model

    asuhan keperawatan diharapkan akan dapat meningkatkan

    hubungan interpersonal yang baik antara perawat dan tenaga

    kesehatan lainnya.

    c. 8enis Model &suhan -eperawatan $rofesional (M&-$"

    abel 1 8enis model asuhan keperawatan menurut Grant Massey

    (1" dan MarKuis 0uston (1!".

    abel ).3.

    Model &suhan -eperawatan $rofesional Menurut Grant Masseydan MarKuis 0uston

    Mo/el &eskr)ps) P. Jawa7

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    30/41

    ;>

    keperawatan sebagai pilihan utama pada

    saat perang dunia kedua. $ada saat itu

    karena masih terbatasnya jumlah dan

    kemampuan perawat maka setiap perawat

    hanya melakukan satu sampai dua jenisinter+ensi (misalnya, merawat luka"

    keperawatan kepada semua pasien di

     bangsal.

    -asus H @erdasarkan pendekatan holistic dari

    filosopi keperawatan

    H $erawat bertanggung jawab terhadap

    asuhan dan obsersa+i pada pasien tertntu

    H :atio 1 1 pasien perawat

    H Setiap pasien ditugaskan kepada semua

     perawat yang melayani seluruh

    kebutuhannya pada saat ia dinas.$asienakan dirawat oleh perawat yang berbeda

    untuk setiap shift dan tidak ada jaminin

     bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang

    sama pada hari berikutnya. Metode

     penugasan kasus biasa diterapkan satu

     pasien satu perawat, umumnya

    dilaksanakan untuk perawat pri+at atau

    untuk perawatan khusus seperti isolasi,

    dan intensi+e care.

    Manajer 

    keperawat

    an

    im H @erdasarkan pada kelompok filosofi

    keperawatan

    H 7namtujuh perawat profesional dan

     perawat associate bekerja sebagai suatu

    tim, di super+isi oleh ketua tim.

    H Metode ini menggunakan tim yang terdiri

    dari anggota yang berbedabeda dalam

    memberikan asuhan keperawatan terhadap

    sekelompok pasien. $erawat ruangan

    terbagi menjadi ); tim2 grup yang terdiri

    dari tenaga professional, tekhnikal dan

     pembantu dalam satu grup kecil yangsaling membantu.

    -etua im

    $rimer H @erdasarkan pada tindakan yang

    komprehensip dari filosofi keperawatan

    H $erawat bertanggung jawab terhadap

    semua aspek asuhan keperawatan, dari

    hasil pengkajian kondisi pasien untuk 

    mengkoordinir asuhan keperawatan.

    H :atio 1>2 1 3 (perawat pasien" dari

     penugasan metode kasus

    H Metode penugasan dimana satu orang

     perawat bertanggung jawab penuh selama

    $erawat

    $rimer 

    ($$"

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    31/41

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    32/41

    ;6

    (;" $erawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial,

    sedangkan perawatan pasien diserahkan kepada perawat

     junior dan atau belum berpengalaman

     b" -elemahan

    (1" idak memberikan kepuasaan pada pasien maupun perawat.

    ()" $elayanan keperawatan terpisahpisah, tidak dapat

    menerapakan proses keperawatan

    (;" $ersepsi perawat cenderung kepada tindakan yang

     berkaitan dengan keterampilan saja.

    )" Metode keperawatan im

    Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang

     berbedabeda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap

    sekelompok pasien. $erawat ruangan dibagi menjadi ); tim2grup

    yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan pembantu dalam

    satu grup kecil yang saling membantu.

    a" -elebihan

    (1" Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.

    ()" Mendukung pelaksanaan proses keperawatan

    (;" Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik 

    mudah diatasi dan memberikan kepuasan pada anggota tim

     b" -elemahan

    -omunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam

     bentuk konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu

    dimana sulit untuk melaksanakan pada waktuwaktu sibuk.

    c" -onsep metode tim(1" -etua tim sebagai perawat profesional harus mampu

    menggunakan berbagai teknik kepemimpinan.

    ()" $entingnya komunikasi yang efektif agar kontinuitas

    rencana terjamin.

    (;" &nggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim.

    (>" $eran kepala ruangan penting dalam model tim. Model tim

    akan berhasil bila didukung oleh kepala ruangan.

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    33/41

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    34/41

    ;!

    (k" Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan

    diri.

    (l" Membantu membimbing terhadap peserta didik 

    keperawatan

    (m"Menjaga terwujudnya +isi dan misi keperawatan dan

    rumah sakit.

    ()" $engorganisasian

    (a" Merumuskan metode penugasan yang digunakan

    (b" Merumuskan tujuan metode penugasan

    (c" Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim

    secara jelas

    (d" Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi )

    ketua tim dan ketua tim membawahi ); perawat.

    (e" Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan

    membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap

    hari dan lainlain.

    (f" Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan

    (g" Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik 

    (h" Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di

    tempat, kepada ketua tim.

    (i" Memberi wewenang kepada usaha untuk mengurus

    administrasinya pasien.

    (j" Mengatur penugasan jadwal pos dan pakarnya.

    (k" 5dentifikasi masalah dan cara penanganan.

    (;" $engawasan(a" Melalui komunikasi mengawasi dan berkomunikasi

    langsung dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai

    asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.

    (b" Melalui super+isi

    $engawasan langsung melalui inspeksi, mengamati

    sendiri atau melaui laporan langsung secara lisan

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    35/41

    ;

    dan memperbaiki2mengawasi kelemahankelemahan

    yang ada saat itu juga.

    $engawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar 

    hadir ketua tim. Membaca dan memeriksa rencana

    keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan

    sesudah proses keperawatan serta catatan yang

    dibuat selama dan sesudah proses keperawatan

    dilaksanakan (didokumentasikan", mendengar 

    laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.

    Menge+aluasi upaya pelaksanaan dan

    membandingkan dengan rencana keperawatan yang

    telah disusun bersama ketua tim

    &udit keperawatan.

    Gambar ).3. Sistem pemberian asuhan keperawatan Leam ursingL

    (MarKuis 0uston, 1!"

    ;" Model keperawatan primer 

    Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab

     penuh selama )> jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai

    dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit. Mendorong praktik 

    kemandirian perawat, ada kejelasan antara si pembuat rencana

    asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya

    keterkaitan kuat dan terusmenerus antara pasien dan perawat yang

    Staf perawat

    $asien2klien $asien2klien

    Staf perawat

    -etua tim

    $asien2-lien

    Staf perawat

    -etua tim -etua tim

    -epala ruang

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    36/41

    >*

    ditugasjan untruk merencanakan, melakukan dan koordinasi

    asuhan keperawatan selama pasien dirawat.

    Gambar ).6. @agan pengembangan M&-$ (pengembangan managemen

     pelayanan asuhan keperawatan profesional" primer

    Gambar ).. /iagram sistem asuhan keperawatan L$rimary ursingL

    (MarKuis 0uston, 1!"

    a" -elebihan

    (1" @ersifat kontinuitas dan komperhensif.

    ()" $erawat primer mendapatkan akuntabilitas yang tinggi

    terhadap hasil dan memungkinkan pengembangan diri.

    im medis -epala ruangan Sarana :S

    $asien 1 ) ; > 3$asien 1 ) ; > 3

    $& 1

    $& )

    $& 1

    $& )

    $$ 1 $$ 1

    im medis im medis im medis

    $erawat

     pelaksana

    e+ening

    $erawat

     pelaksana night

    $erawat pelaksana

     jika diperlukan

    days

    $erawat $rimer 

    $asien2-lien

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    37/41

    >1

    (;" -euntungan antara lain terhadap pasien, perawat, dokter,

    dan rumah sakit (Gillies, 1!".

    (a" -euntungan yang dirasakan adalah pasien merasa

    dimanusiawikan karena terpenuhinya kebutuhan secara

    indi+idu. Selain itu asuhan yang diberikan bermutu

    tinggi dan tercapai pelayanan yang efektif terhadap

     pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan

    ad+okasi.

    (b" /okter juga merasakan kepuasan dengan model primer 

    karena senantiasa mendapatkan informasi tentang

    kondisi pasien yang selalu diperbaharui dan

    komprehensif.

     b" -elemahan

    0anya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki

     pengalaman dan pengetahuan yang memadai dengan kriteria

    asertif, self direction, kemampuan mengambil keputusan yang

    tepat, menguasai keperawtan klinik, acountable  serta mampu

     berkolaborasi dengan berbagai disiplin

    c" -onsep /asar Metode $rimer  

    (1" &da tanggung jawab dan tanggung gugat

    ()" &da otonomi

    (;" -etertiban pasien dan keluarga

    d" ugas $erawat $rimer  

    (1" Menerima pasien dan mengkaji pasien secara komprehensif 

    ()" Membuat tujuan dan rencana keperawatan(;" Melaksanakan rencana yang sudah dibuat selama ia dinas

    (>" Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan

    yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain

    (3" Menge+aluasi keberhasilan yang dicapai

    (6" Menerima dan menyesuaikan rencana

    (" Menyiapkan penyuluhan untuk pulang

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    38/41

    >)

    (!" Melakukan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan

    lembaga sosial di masyarakat

    (" Membuat jadwal perjanjian klinik 

    (1*" Mengadakan kunjungan rumah

    e" $eran -epala :uang2 @angsal

    /alam Metode $rimer 

    (1" Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer 

    ()" %rientasi dan merencanakan karyawan baru

    (;" Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada

     perawat asisten

    (>" 7+aluasi kerja

    (3" Merencanakan2 menyelenggarakan pengembangan staf 

    (6" Membuat 1) pasien untuk model agar dapat mengenal

    hambatan yang terjadi

    f" -etenagaan Metode $rimer  

    (1" Setiap perawat primer adalah perawat Lbed sideL

    ()" @eban kasus pasien >6 orang untuk satu perawat.

    (;" $enugasan ditentukan oleh kepala bangsal.

    (>" $erawat primer dibantu oleh perawat profesional lain

    maupun non profesional sebagai perawat asisten.

    >" Metode Manajemen -asus

    Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan

     pasien saat dinas. $asien akan dirawat oleh perawat yang berbeda

    untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat

    oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Metode penugasankasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat, dalam hal ini

    umumnya dilaksanakan untuk perawat pri+at atau untuk 

    keperawatan khusus seperti isolasi, intensi+e care.

    a" -elebihannya

    (1" $erawat lebih memahami kasus perkasus

    ()" Sistem e+aluasi dari managerial menjadi lebih mudah

     b" -ekurangannya

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    39/41

    >;

    (1" @elum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab

    ()" $erlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai

    kemampuan dasar yang sama.

    Gambar ).!. Metode manajemen kasus

    3" Model Modifikasi im $rimer 

    $ada model M&-$ tim digunakan secara kombinasi dari dua

    sistem. Menurut :atna S Sudarsono ()***" penempatan sistem

    model M&-$ ini didasarkan pada beberapa alasan

    a" -eperawatan primer tidak  

    digunakan secara murni karena sebagai perawat primer harus

    mempunyai latar belakang pendidikan S 5 keperawatan atau

    setara.

     b" -eperawatan tim tidak 

    digunakan secara murni karena tanggung jawab asuhan

    keperawatan pasien ada pada berbagai tim.

    c" Melalui kombinasi kedua

    model tersebut diharapkan komunitas asuhan keperawatan danakuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer.

    /isamping itu karena saat jenis pendidikan perawat yang ada di

    :S sebagian besar adalah lulusan S$-, maka akan mendapat

     bimbingan dari perawat primer2ketua tim tentang asuhan

    keperawatan. 'ontoh dikutip dari :atna S Sudarsono tahun

    )**) untuk ruang model M&-$ ini diperlukan )6 perawat.

    /engan menggunakan model modifikasi keperawat primer ini

    Staf perawat

    $asien2klien $asien2klien

    Staf perawat

    $asien2-lien

    Staf perawat

    -epala ruang

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    40/41

    >>

    diperlukan > orang perawat primer ($$" dengan kualifikasi

    S5 2/ 5D keperawatan. $erawat asosiet ($&" )1 orang,

    kualifikasi pendidikan perawat asosiet terdiri dari / 555

    keperawatan ( ; orang" dan S$- (1! orang". pengelompokan

    tim pada setiap ship atau jaga terlihat pada gambar di bawah

    ini.

     

    Gambar ).. Metode primary tim (modifikasi"

    abel ).6.

    $eran masingmasing komponen kepala ruangan I perawat primerI

    dan perawat assosciate.

    -epala :uangan (-aru" $erawat primer ($$" $erawat &ssosciate ($&"menerima pasien baru

    H memimpin rapat

    H menge+aluasi kinerja

     perawat

    H membuat daftar dinas

    H menyediakan material

    H perencanaan,

     pengarahan dan

     pengawasan

    H Membuat perencanaan

    askep

    H mengadakan tindakan

    kolaborasi

    H memimpin timbang

    terima

    H mendelegasikan tugas

    H memimpin ronde

    keperawatan

    H menge+aluasi pemberian

    askep

    H memberikan askep

    H mengikuti timbang

    terima

    H melaksanakan tugas

    yang didelegasikan

    H mendokumentasikan

    tindakan keperawatan

    -epala :uangan

    $$1 $$1 $$1$$1

    $&

    $&

    $&

    $&

    $&

    $&

    $&

    $&

    E ! pasien E ! pasien E ! pasien E ! pasien

  • 8/18/2019 5.BAB II Tinjauan Teori

    41/41

    >3

    H bertanggung jawab

    terhadap pasien

    H memberikan petunjuk

     jika pasien akan pulang

    H memimpin timbangterima

    H mengisi resume

    keperawatan

    #. Mater)al

    $eralatan dan pelengkapan medis dan nonmedis (terlampir"

    8. Market)ng/ilakukan dalam bentuk pemberian pendidikan kesehatan tentang

     perawatan mandiri di rumah, penyediaan sarana pendidikan klinik bagi

     para calon praktisi kesehatan dan non kesehatan juga sarana pendidikan.

    Sasaran market layanan kesehatan dan asuhan keperawatan ruang rawat

    inap penyakit bedah adalah pasien yang memerlukan tindakan bedah. ?ang

     berasal dari masyarakat umum, dengan klasifikasi pembayaran pasien

    dengan pembayaran umum, kartu sehat, askes, kontraktor dan tidak 

    mampu. Sedangkan sasaran market dalam pendidikan dan pelatihan adalah

     peserta didik2 calon praktisi kesehatan.