5 lapisan tanah dan simbolnya

23
5 LAPISAN TANAH DAN SIMBOLNYA Proses pembentukan tanah mengakibatkan tanah terdiri dari atas lapisan-lapisan (horizon). Setiap lapisan tanah mengandung zat- zat tertentu. Secara umum, dalam ilmu tanah (pedalogi), lapisan tanah ditandai oleh simbol huruf. 1. Lapisan O, merupakan lapisan paling atas yang didominasi oleh bahan organik. Sebagian besar lapisan O terdiri humus atau bahan yang terdekomposisi. Tebal lapisan ini sekitar 5 cm. 2. Lapisan A (top soil) merupakan lapisan di bawah lapisan O lapisan ini berwarna lebih gelap daripada lapisan tanah di bawahnya. Lapisan ini terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral. Selain itu, aktivitas biologi dan hewan maupun organisme (seperti cacing tanah, nematoda, atau jamur) dapat ditemui di lapisan ini. Tebal lapisan ini sekitar 10 cm. 3. Lapisan B, merupakan lapisan tanah di bagian tengah yang mudah tercucui oleh air, terutama jika tidak ada tumbuhan d permukaannya. Hal ini dapat terjadi karena ketiadaan akar-akar tumbuhan yang bersifat mengikat lapisan tanah A (topsoil). Lapisan B ini miskin materi organik serta berwarna kecoklatan atau kemerahan. Tebal lapisan ini sekitar 30 cm. 4. Lapisan C (sub soil), merupakan lapisan yang mengandung beberapa batuan yang belum mengalami peroses pelapukan. Selain itu, lapisan ini kaya akan unsur unsur besi, almunium, dan senyawa mineral lain yang terikat oleh tanah liat. Tebal lapisan ini sekitar 45 cm. 5. Lapisan R (red rock), yaitu lapisan paling dasar dan merupakan lapisan paling dasar dan merupakan lapisan batuan induk ang sangat keras, serta sulit digali oleh tangan. COntoh batuan dasar di lapisan R antara lain granit dan basal.

Upload: aulia-fatma

Post on 21-Nov-2015

82 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bjhgj

TRANSCRIPT

5 LAPISAN TANAH DAN SIMBOLNYAProses pembentukan tanah mengakibatkan tanah terdiri dari atas lapisan-lapisan (horizon). Setiap lapisan tanah mengandung zat-zat tertentu. Secara umum, dalam ilmu tanah (pedalogi), lapisan tanah ditandai oleh simbol huruf.1. Lapisan O, merupakan lapisan paling atas yang didominasi oleh bahan organik. Sebagian besar lapisan O terdiri humus atau bahan yang terdekomposisi. Tebal lapisan ini sekitar 5 cm.2. Lapisan A (top soil) merupakan lapisan di bawah lapisan O lapisan ini berwarna lebih gelap daripada lapisan tanah di bawahnya. Lapisan ini terdiri dari campuran bahan organik dan bahan mineral. Selain itu, aktivitas biologi dan hewan maupun organisme (seperti cacing tanah, nematoda, atau jamur) dapat ditemui di lapisan ini. Tebal lapisan ini sekitar 10 cm.3. Lapisan B, merupakan lapisan tanah di bagian tengah yang mudah tercucui oleh air, terutama jika tidak ada tumbuhan d permukaannya. Hal ini dapat terjadi karena ketiadaan akar-akar tumbuhan yang bersifat mengikat lapisan tanah A (topsoil). Lapisan B ini miskin materi organik serta berwarna kecoklatan atau kemerahan. Tebal lapisan ini sekitar 30 cm.4. Lapisan C (sub soil), merupakan lapisan yang mengandung beberapa batuan yang belum mengalami peroses pelapukan. Selain itu, lapisan ini kaya akan unsur unsur besi, almunium, dan senyawa mineral lain yang terikat oleh tanah liat. Tebal lapisan ini sekitar 45 cm.5. Lapisan R (red rock), yaitu lapisan paling dasar dan merupakan lapisan paling dasar dan merupakan lapisan batuan induk ang sangat keras, serta sulit digali oleh tangan. COntoh batuan dasar di lapisan R antara lain granit dan basal.

Jenis-Jenis TanahBudi Tanah 1 Comment Jenis-Jenis Tanah- Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah, beberapa ahli mengklasifikasikan tanah dengan klasifikasi yang berbeda. Tingkat kategori yang sudah banyak dikembangkan dalam survei dan pemetaan tanah di Indonesia, yaitu tingkat kategori jenis (great soil group). Klasifikasi jenis-jenis tanah pada tingkat tersebut sering digunakan untuk mengelompokkan tanah di Indonesia.a. Tanah Organosol atau Tanah GambutTanah jenis ini berasal dari bahan induk organik dari hutan rawa, mempunyai ciri warna cokelat hingga kehitaman, tekstur debulempung, tidak berstruktur, konsistensi tidak lekat sampai dengan agak lekat, dan kandungan unsur hara rendah. Tanah ini terbentuk karena adanya proses pembusukan dari sisa-sisa tumbuhan rawa. Banyak terdapat di rawa Sumatra, Kalimantan, dan Papua, kurang baik untuk pertanian maupun perkebunan karena derajat keasaman tinggi.1. Tanah Humus Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara2. Tanah Gambut Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa) Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatanb. Tanah Aluvial(Tanah Endapan) Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatanJenis tanah ini masih muda, belum mengalami perkembangan. Bahannya berasal dari material halus yang diendapkan oleh aliran sungai. Oleh karena itu, tanah jenis ini banyak terdapat di daerah datar sepanjang aliran sungai.c. Tanah RegosolTanah ini merupakan endapan abu vulkanik baru yang memiliki butir kasar. Penyebaran terutama pada daerah lereng gunung api. Tanah ini banyak terdapat di daerah Sumatra bagian timur dan barat, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggarad. Tanah Litosol (batu-batuan)Tanah litosol merupakan jenis tanah berbatu-batu dengan lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Bahannya berasal dari jenis batuan beku yang belum mengalami proses pelapukan secara sempurna. Jenis tanah ini banyak ditemukan di lereng gunung dan pegunungan di seluruh Indonesia. Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumaterae. Tanah LatosolLatosol tersebar di daerah beriklim basah, curah hujan lebih dari 300 mm/tahun, dan ketinggian tempat berkisar 3001.000 meter. Tanah ini terbentuk dari batuan gunung api kemudian mengalami proses pelapukan lanjut. Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggaraf. Tanah GrumusolJenis ini berasal dari batu kapur, batuan lempung, tersebar di daerah iklim subhumid atau subarid, dan curah hujan kurang dari 2.500 mm/tahun.g. Tanah PodsolikTanah ini berasal dari batuan pasir kuarsa, tersebar di daerah beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih 2.500 mm/tahun. Tekstur lempung hingga berpasir, kesuburan rendah hingga sedang, warna merah, dan kering.h. Tanah PodsolJenis tanah ini berasal dari batuan induk pasir. Penyebaran di daerah beriklim basah, topografi pegunungan, misalnya di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua Barat. Kesuburan tanah rendah. Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papuai. Tanah AndosolTanah jenis ini berasal dari bahan induk abu vulkan. Penyebaran di daerah beriklim sedang dengan curah hujan di atas 2.500 mm/tahun tanpa bulan kering. Umumnya dijumpai di daerah lereng atas kerucut vulkan pada ketinggian di atas 800 meter. Warna tanah jenis ini umumnya cokelat, abu-abu hingga hitam.j. Tanah Mediteran Merah KuningTanah jenis ini berasal dari batuan kapur keras (limestone). Penyebaran di daerah beriklim subhumid, topografi karst dan lereng vulkan dengan ketinggian di bawah 400 m. Warna tanah cokelat hingga merah. Khusus tanah mediteran merah kuning di daerah topografi karst disebut Terra Rossa.k. Hidromorf KelabuJenis tanah ini perkembangannya lebih dipengaruhi oleh faktor lokal yaitu topografi yang berupa dataran rendah atau cekungan, hampir selalu tergenang air, dan warna kelabu hingga kekuningan.L. Tanah Terarosa (Kapur)a. Tanah Renzina Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati Persebaran : Gunung kidul , Yogyakartab. Tanah Mediteran Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera

Pengertian Akuifer atau Aquifer dan Macamnya 2/15/2013 06:30:00 pm Pasca Regal Tjerita

Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.

air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield).Macam Akuifer

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut:

a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer) yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.

b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer) yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

Berikut adalah beberapa istilah lain yang digunakan dalam menamakan karakteristik suatu formasi batuan:

1.Aquicludeadalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air.

2.Aquitard adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan lainnya. Aquiclude ini juga dikenaldengan nama formasi semi kedap atau leaky aquifer.

3. Aquifugemerupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.Akuifer Buatan

Akuifer Buatan merupakan media / lapisan tanah yang dibuat atau ditata ulang untuk menyimpan dan mengalirkan air di dalam tanah sehingga dapat menjadi sumber air yang berkelanjutan. Air Permukaan yang mempunya kuantitas yang melimpah tetapi kadang-kadang mempunyai kualitas yang kurang baik. Air tanah yang mempunyai kualitas baik, tapi kuantitasnya sering sangat terbatas. Pengeksploitasian sumber air tanah yang berlebihan menimbulkan terjadinya pencemaran air tanah dari akuifer sekitarnya, terjadinya land subsidence, dll. Oleh karena itu pembuatan akuifer diperlukan untuk mengatasinya.

Akuifer buatan dapat dipergunakan sebagai sarana penyediaan air baku penduduk yang berkelanjutan. Air Permukaan yang di-"recharge"-kan ke dalam akuifer buatan akan mengalir (dengan kecepatan sangat lambat) di dalam lapisan tanah batuan (bahan akuifer). Kualitas air akan ter-"update" oleh akuifer selama perjalanan (semakin lama semakin baik) menuju tempat pengambilan. Akuifer buatan akan dapat menjadi sumber air tanah yang berkualitas dan berkelanjutan.Akuifer Buatan Sebagai Prasarana Konservasi Daerah Aliran SungaiKegersangan DAS di daerah pegunungan disebabkan oleh kelangkaan air atau kekeringan pada lapisan tanah permukaan. Sementara itu, pada alur-alur lembah terdapat sisa-sisa aliran dari mata air yang mengalir ke hilir dan menghilang. Dengan fasilitas akuifer buatan aliran air dapat ditangkap dan disalurkan kembali ke areal pegunungan sebagai sarana pemberian air tanaman penghijauan yang berupa tanaman produksi atau tanaman reboisasi.Komponen Bangunan Akuifer Buatan Bangunan dan Saluran Supplesi Saluran Intake Bangunan Akuifer Buatan Pipa-pipa Distribusi dan Bak Distribusi Jaringan Saluran Irigasi

Susunan Tanah dan Jenisnya

Susunan Lapisan Tanah Pedosfer adalah lapisan paling atas dari permukaan bumi tempat berlangsungnya proses pembentukan tanah. Secara sederhana pedosfer diartikan sebagai lapisan tanah yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Tanah (soil) adalah suatu wujud alam yang terbentuk dari campuran hasil pelapukan batuan (anorganik), organik, air, dan udara yang menempati bagian paling atas dari litosfer. Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi, sedangkan ilmu yang secara khusus mempelajari mengenai proses pembentukan tanah disebut pedogenesa.

Menurut susunannya, lapisan tanah terdiri atas lapisan tanah atas, lapisan tanah bawah, dan bahan induk tanah. Tanah lapisan paling atas umumnya sangat subur. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus.Tanah yang kaya dengan humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Sementara itu, tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai warna lebih terang. Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.

Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat, serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air.

Secara umumnya, susunan tanah (dengan bahan induk mineral) terdiri atas 50% bahan padata (45% berupa bahan mineral dan 5% berupa bahan organik), 25% air berupa udara. Sementara itu, pada tanah organik, seperti gambut, bahan padatan pada tanah tersebut terdiri atas 5% bahan organik dan 45% bahan mineral. Bahan organik dalam tanah ini terdiri atas 10% mikroorganisme, 10% akar, dan sisanya humat. Walaupun jumlah tidak banyak, fungsinya sangat penting.

Susunan tanah dan juga struktur tanah yang berongga-rongga menjadi tempat bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Selain itu, tanah pun menjadi habitat bermacam-macam mikroorganisme. Tanah juga dijadikan sebagai tempat hidup bagi sebagian hewan darat.

Tekstur susunan tanah bermacam-macam dan bisa dikelompokan menjadi:

1. tekstur tanah kasar misalnya pasir, pasir berlempung.

2. tekstur agak kasar misalnya lempung berpasir dan lempung berpasir

3. sedangkan , antara lain lempung berpasir sangat hhalus, lempung berdebu dan debu.

4. tekstur ahalus misalnya, tanah liat berpasir, tanah liat berdebu

Tekstur tanah ini juga dipengaruhi oleh kandungan air yang terdapat dalam tanah. jika diuraikan proses pembentukan susunan tanah dimulai dari bebtuan yang mengalami pelapukan baik pelapukan secara fisik maupun secara kimiawi

Susunan-susunan Tanah ada sepuluh seperti dibawah ini

1. Tanah terdiri dari lapisan-lapisan atas, lapisan bawah, lapisan bawah induk dan lapisan induk.

2. Lapisan atas warnanya lebih tua, dan lapisan gembur dari pada lapisan bawah.

3. Tanah berasal dari lapukan batu yang terkikir dari gunung-gunung batu.

4. Pelapukan terjadi karena panas matahari , air, bahan-bahan kimia dan tumbuh-tumbuhan, batu yang telah lapuk terkikis oleh air dan angin.

5. Kerikil, pasir, dan debuyang terjadi dari pengikisan itu mengendap di tempat menjadi batuan endapan.

6. lumut disebut tumbuhan perintis, karena lumut salah satu tumbuhan yang dapat hidub di batu.

7. Di dalam tanah banyak hidup hewan dan tumbuhan yang sangat bergunah bagi kesuburan tanah.

8. Tanah yang gundul mudah terkikis oleh air dan angin.

9. Pegunungan hutan di pegunungan dapat menyebabkan tanah keritis dan menimbulkan bahaya banjir.

10. karena tumbuhan selalu mengambil zat-zat dari dalam tanah, maka yang di perlukan makin lama makin berkurang, untuk menjaga kesuburan tanah pertanian perlu pemupukan

Selain susunan-susunan tanah, fungsi tanah juga di perlukan. Berikut fungsi-fungsinya

1. Tanah berfungsi untuk produksi biomassa, yaitu tempat tumbuh dan berkembang perakaran, sumber harta serta zat pendukung pertumbuhan.

2. Tanah berfungsi untuk penyaringan, penyanggah dan pengubahan antara atmosfer, air tanah serta akar tanaman

3. Tanah berfungsi sebagai habitat biologi konservasi genetik.

4. Tanah berfungsi sebagai ruang insfrastruktur untuk teknik, industri, sosial ekonomi, dan pembangunan.

5. Tanah berfungsi sebagai daya energi, material dasar, pertambangan dan air.

6. Tanah berfungsi sebagai sumber keindahan dan warisan budaya

Susunan- susnan tanah berdasarkan jenis-jenis tanah Tanah humas. tanah humas adalah lapisan tanah yang paling subur karena kemampuan menyerap airnya sangat tinggi dan gembur sehingga dapat dimanfaatkan untuk pertanian tanah humas ini berasal dari pelapukan sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang membusuk. Tanah liat. tanah liat ini biasanya dimanfaatkan untuk kerajinan tembikar, pembuatan pot bunga, kendi dan lain sebagainya karena butiran-butiran tanah liat saling melekat satusamalain, tipe tanah pada tanah liat ini adalah butiran-butiran tanahnya halus, susah menyerap airdan tidak dapat di tanami oleh tumbuhan Tanah gambut. tanah gambut terdapat didaerah berawan-awan dan berasal dari pelapukan sisa tumbuhan,tidak cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian karena kandungan garamnya sangat tinggi. Tanah berpasir. tanah berpasir ini cirinya butiran pasirnya sangat banyak, mudah menyerap air namun sangat sulit ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan. biasanya tanah berpasir dimanfaatkan sebagai campuran semen dalam pemasangan batu bata. Tanah aluvial. jenis tanah aluvial terdapat di sepanjang aliran sungai jenis tanah ini berasal dari material halus yang di endapkan di sungai. Tanah vulkanik atau Tanh regosol. tanah vulkanik ini biasa ditemukan di daerah pegunungan kberapi yang meletus . tanah vulkanik ini sangat mudah menyerap air dan banyak mengandung hara sehingga sangat baik jika di manfaatkan sebagai lahan pertanian. Tanah latosol. jenis tanah ini biasanya terdapat pada daerah beriklim basah yang curah hujannya lebih dari300mm/tahun dan berada di dataran tinggi yang berkisar antara 300-1.000 meter. bahan utama pembentukan tanah jenis ini berasal dari bebatuan gunung berapi yang mengalami peroses pelapukan. Tanah grumusol. Bahan pembentukan tanah grumusol adalah batu lempung dan batu kapur.

Susunan-susunan Tanah-Mineral Tanah

Susunan-susunan tanah mineral terdiri dari tiga komponen, yakni pasir(sand), debu(silf), dan lempung(clay).Ketiga susunan-susunan tanah mineral tersebut dibagi berdasarkan ukuran yang berbeda-beda.

1. Partikel pasir memiliki ukuran sekitar 200 mikrometer hingga 2.000 mikro meter.

2. Partekel debu memiliki ukuran sekitar 2 mikrometer sampai kurang dari mikrometer.

3. Partikel lempung memiliki ukuran kurang dari 2 mikrometer.

semakin halus ukuran partikel tanah tersebut, maka luas permukaan partikel per satuan bobot semakin besar.

Untuk itu alam harus kita jaga agar tidak terjadi kerusakan alam dan akibatnya dirasakan oleh manusia dan makh;luk lainya dibumi ini. Pelestarian alam bisa kita lakukan dari diri sendiri.

Demikian penjelasan mengenai susunan-susunan-tanah dan fungsi-fungsinyauntuk pelestarian tanah. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

More info: http://learnmine.blogspot.com/2013/04/susunan-tanah-dan-jenisnya.html#ixzz3LeeSYeeS

AQUIFER Pendahuluan Akuifer adalah sebuah pembentukan kelompok, geologi formasi, atau bagian dari formasi yang berisi bahan permeabel cukup jenuh untuk menghasilkan jumlah yang signifikan air untuk mata air dan sumur. Penggunaan istilah ini sering terbatas pada mereka air-bantalan formasi mampu menghasilkan air dalam jumlah yang cukup untuk membentuk suatu pasokan yang dapat digunakan untuk keperluan rakyat.

Pembentukan Aquifer

Akuifer adalah lapisan bawah tanah batuan berpori atau pasir yang memungkinkan gerakan air antara lapisan non-pori batuan (batu pasir, kerikil, atau batu kapur retak atau granit). Banyak orang cenderung berpikir akuifer sebagai "danau bawah tanah" yang tidak terjadi karena air diadakan antara partikel batuan. Air infiltrat ke dalam tanah melalui pori-pori, celah, dan tempat lain sampai mencapai zona kejenuhan di mana semua ruang diisi dengan air (bukan udara). Zona kejenuhan terjadi karena infiltrasi air tanah mencapai lapisan batuan kedap air sehingga tidak mampu menembus lebih jauh ke dalam bumi (lapisan kedap air yang dikenal sebagai "akuitar" atau "akiklud"). Air yang diselenggarakan di akuifer ini kenal sebagai air tanah.

Bagian atas zona kejenuhan dikenal sebagai tabel air. Tabel biasanya air mengikuti bentuk topografi tanah di atas. Kedalaman muka air biasanya lebih besar pada daerah dengan curah hujan rendah daripada di daerah dengan curah hujan tinggi. Tabel air dapat meningkat dalam beberapa tahun basah dan jatuh di musim kemarau.

Gerakan Air Melalui AquifeDua kekuatan utama mendorong pergerakan air tanah. Pertama air bergerak dari ketinggian yang lebih tinggi ke elevasi yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Kedua, air bergerak dari daerah tekanan tinggi ke daerah tekanan rendah. Bersama dua kekuatan membentuk kekuatan pendorong di belakang bergerak air tanah yang dikenal sebagai kepala hidrolik.

Air memiliki potensi untuk bergerak melalui empat jenis batuan: batu yang tidak dikonsolidasi, batuan sedimen berpori, batuan vulkanik berpori, dan batuan retak. Dalam bahan yang tidak dikonsolidasi, partikel tidak melekat satu sama lain dengan cara yang koheren (misalnya, pasir akan dikonsolidasi tetapi batu pasir akan dikonsolidasikan). Air dapat bergerak melalui ruang antara partikel. Kerikil dan pasir akuifer yang umum. Karena ada ruang antara partikel lebih ketika partikel lebih besar, air bergerak lebih cepat melalui lapisan partikel besar (misalnya, kerikil) daripada yang dilakukannya melalui lapisan partikel kecil (misalnya, tanah liat).

Karbonat batu, seperti batu gamping, yang rapuh sehingga mereka cenderung untuk patah dan patah tulang ini memungkinkan beberapa gerakan air. Lebih penting lagi, karena air akan melarutkan batuan karbonat setelah air mampu memasuki patah tulang, bukaan di batu menjadi lebih besar memungkinkan gerakan lebih banyak air. Kapur batuan yang memiliki bukaan besar terlarut di dalamnya dikenal sebagai karst.

Batuan vulkanik seperti basal diproduksi sebagai hasil dari aktivitas gunung berapi. Jika batu mendinginkan dengan cepat, patah tulang dapat diproduksi di bebatuan memungkinkan gerakan air yang signifikan. Batuan metamorf dan kristal seperti granit, kuarsit, dan batu tulis pada dasarnya kedap gerakan air. Namun, patah tulang yang terjadi dalam batuan dapat memungkinkan gerakan air. Jumlah gerakan melalui batuan retak tergantung pada frekuensi dan keterkaitan dari patah tulang

Terkekang dan tidak terkekang AquiferSemua akuifer memiliki lapisan kedap air di bawah mereka yang menghentikan air tanah dari infiltrasi lebih lanjut. Jika suatu akuifer memiliki lapisan kedap air di bawahnya tapi lapisan atasnya adalah permeabel, maka itu dianggap sebagai akuifer bebas. Pada beberapa kesempatan lapisan permeabel dapat terjebak di antara dua lapisan kedap menghasilkan akuifer terbatas.

Recharge and Discharge of AquifersAir dapat menjadi ditambahkan ke akuifer secara alami sebagai infiltrat air ke dalam tanah. Daerah di mana air infiltrat ke akuifer yang dikenal sebagai "zona resapan". Zona resapan akuifer bebas di atas umumnya daerah di atas akuifer karena air dapat bergerak secara langsung dari permukaan ke dalam akuifer. Namun, untuk kasus aquifer tertekan, zona resapan mungkin terbatas pada kisaran di mana lapisan kedap mencapai permukaan.

Karena air harus menyusup melalui lapisan tanah dan batuan untuk mencapai suatu akuifer, harga resapan bisa sangat lambat dan rendah. Beberapa akuifer terbentuk sejak lama dan mereka tidak lagi secara aktif diisi ulang (beberapa orang menyebut jenis akuifer sebagai mengandung "air fosil").

Air tanah dapat bergerak melalui akuifer hingga mencapai pembukaan ke permukaan. Dalam meresap, air mencapai permukaan atas area yang luas. Pada musim semi, air mengalir dari bumi pada titik kecil. Karena tekanan air di atasnya, air dari aquifer umumnya di bawah tekanan tinggi dan dapat mengakibatkan produksi musim semi artesis. Mata air dan merembes hanya akan terus mengalir selama permukaan air lebih tinggi daripada mereka. Karena gerakan air, lokasi zona resapan mungkin jauh dari lokasi rembesan dan mata air.

Air juga dapat dihapus dari akuifer oleh aktivitas manusia pengeboran sumur. Akuifer secara historis sangat penting bagi manusia yang telah menggunakan air untuk menyiram ternak, mengairi tanaman, powering pabrik, dan sebagai sumber air kota. Jika tingkat penghilangan air untuk digunakan manusia melebihi tingkat, sangat lambat alami resapan, maka jumlah total air dalam akuifer akan berkurang yang menyebabkan penurunan dari tabel air (deplesi akuifer). Tabel air rendah memerlukan sumur yang lebih dalam yang sangat meningkatkan biaya memompa air dari akuifer dan selanjutnya menguras air dari tingkat, sudah lambat alami resapan.