493_pdt.g_2010_pn.jkt.sel
DESCRIPTION
Putusan Perdata Pengadilan Negeri Jakarta SelatanTRANSCRIPT
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A NNomor : 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam
perkara antara :
1 Ir. OLLAH ABDULLAH AGAM, beralamat di Jalan
Komplek Bali Village M. 12 RT. 009 / 002 Kelurahan Cipete
Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, untuk
selanjutnya disebut : PENGGUGAT I;
2 Drg. MARWATI SADIKIN, beralamat di Jalan Komplek Bali
Village M. 12 RT. 009 / 002 Kelurahan Cipete Selatan,
Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut
: PENGGUGAT II;
Dalam hal ini memberi kuasa kepada : R.M. PAHLEVI, SH.MBA., BOBY
ANDRI, SH., Advokat-Advokat pada Law Partnership PAHLEVI BOBY &
ASSOCIATES, beralamat di Jalan Bangka Raya No. 33-A, Pela Mampang,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal
30 Juni 2010;
M E L A W A N
1, PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. KEMENTRIAN
NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) Cq. PT.
BANK BNI Tbk, Cq. DIREKSI PT. BANK BNI Cq. BNI
MELAWAI, beralamat di Jalan Melawai Raya No. 1, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan, sebagai : TERGUGAT I;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2 PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA, Cq. KEJAKSAAN
AGUNG R.I. Cq. KEJAKSAAN TINGGI JAKARTA, Cq.
KEJAKSAAN NEGERI JAKARTA SELATAN, (selaku JAKSA
PENUNTUT UMUM dan selaku Eksekutor dalam perkara
ADRIAN HERLING WOWORUNTU, MBA), beralamat di Jalan
Rambai No. 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sebagai :
TERGUGAT II;
Pengadilan Negeri tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lain yang berkenaan dengan
perkara ini;
Telah membaca Gugatan para Penggugat dan Jawaban para Tergugat;
Telah memperhatikan bukti-bukti surat yang diajukan oleh para pihak yang
berperkara;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam Surat Gugatannya
tertanggal 26 Juni 2010 yang didaftarkan di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan tanggal 26 Juni 2010 Nomor : 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel. pada
pokoknya mendalilkan hal-hal sebagai berikut :
1 Bahwa antara Penggugat – I dan Penggugat – II (untuk selanjutnya disebut Para
Penggugat), telah menjadi suami istri yang sah berdasarkan Kutipan Akta Nikah
No. 547/23/XI/80, tanggal 23 Nopember 1980 yang diterbitkan oleh Kantor
Urusan Agama (KUA) Bandung (Bukti P-1) ;
2 Bahwa Para Penggugat dalam tenggang waktu perkawinannya ada memiliki
beberapa harta bersama, baik yang diperoleh dari hasil jerih payah Para Penggugat
sendiri, maupun dari hasil pemberian orang tua yang diantaranya adalah 2 (dua)
unit rumah tinggal yang masing-masing terletak di :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
1 Jalan Asem II Komplek Bali Village M-8 dengan bukti kepemilikan Akta
Jual Beli No. 134/1.711.03/1982, tanggal 12 Maret 1982 (Bukti P-2) dan
Sertifikat Hak Milik Nomor : 1753 tanggal 30 Agustus 1988 (Bukti P-3) ;
2 Jalan Asem II Komplek Bali Village M-12 dengan bukti kepemilikan
Akta Jual Beli No. 12/3/1982/Cilandak, tanggal 2 April 1982 (Bukti
P-4a) dan Akta Jual Beli No. 13/4/1982/Cilandak, tanggal 2 April 1982
(Bukti P-4b) yang keduanya dibuat oleh Notaris Koesbiono, SH di
Jakarta, serta Sertifikat Hak Milik Nomor : 2283 tanggal 19 Desember
1995 (Bukti P-5);
2 Bahwa Para Penggugat dan keluarga telah menempati rumah di Jalan Asem II
Komplek Bali Village M-12 sejak tahun 1982, sedangkan rumah di Jalan Asem II,
Komplek Bali Village M-8 oleh Para Penggugat sering disewakan untuk hunian/
tempat tinggal kepada pihak lain;
3 Bahwa sekitar tahun 1996 dan 1998 kedua rumah tersebut berada dalam status
hipotek (dibebani hak tanggungan) dengan perincian:
1 Rumah yang terletak di Jalan Asem II Kompleks Bali Village M-8, pada
tanggal 25 April 1996 dalam status hipotek (dibebani hak tanggungan)
oleh Bank Prasidha Utama (Bukti P-6), bahkan sampai saat ini masih
diletakkan Sita Jaminan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
No. 91/Eks.HT/1999/ PN.Jak.Sel, tanggal 1 September 2000 (Bukti P-7) ;
2 Rumah yang terletak di Jalan Asem II Komplek Bali Village M-12, juga
dalam status hipotek (dibebani hak tanggungan) pada tanggal 18 Agustus
1998 oleh PT. Nindya Karya (Bukti P-8), bahkan saat ini masih
diletakkan Sita Jaminan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,
berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 50/
Del/2003, tanggal 2 Desember 2003 (Bukti P-9) ;
4 Bahwa sekitar tahun 2002, Penggugat I pernah mengijinkan PT. Gramarindo
Mega Indonesia untuk menggunakan alamat rumah Komplek Bali Village M-12
sebagai alamat kantor PT. Gramarindo Mega Indonesia, hal ini didasarkan oleh
Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No. 090315134738, tanggal 18
Januari 2002 (Bukti P-10), tetapi penggunaan alamat tersebut hanya bersifat
numpang alamat sementara untuk mengurus pendirian perusahaan, mengingat
pada saat itu PT. Gramarindo Mega Indonesia belum memiliki kegiatan apa-pun,
Hal 3 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kemudian sejak awal Maret tahun 2003 PT. Gramarindo Mega Indonesia telah
berpindah alamat kantor ke jalan Kebagusan Raya No. 37 Rt. 005/07, Kelurahan
Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Bukti P-11) ;
5 Bahwa setahu bagaimana, berdasarkan Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan No. 1982/PID.B/2004/PN. Jak.Sel, tanggal 21 Februari 2005 (Bukti P-12),
mengakibatkan dua unit rumah tinggal milik Para Penggugat yang terletak di jalan
Asem II Komplek Bali Village M-8 dan M-12 telah diletakkan sita berdasarkan
surat dari Divisi Hukum Tergugat I No. HUK/6/062/R, tanggal 11 Februari 2005,
yang ditujukan kepada Bapak Roki Panjaitan, SH (selaku Ketua Majelis Hakim
Perkara No. 1982/Pid.B/2005/PN.Jak-Sel, atas nama Terdakwa Adrian Herling
Waworuntu), dengan alasan-alasan bahwa kedua rumah tersebut adalah
merupakan asset-asset yang diduga berasal dari manipulasi L/C BNI, sehingga
kedua unit rumah milik Para Penggugat tersebut dijadikan barang bukti (disita)
dalam perkara Pidana atas nama Terdakwa Sdr. ADRIAN HERLING
WAWORUNTU, yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Para Penggugat ;
6 Bahwa selanjutnya, berdasarkan Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL,
telah memerintahkan Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Agung cq Kejaksaan
Tinggi Jakarta cq Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Tergugat I) selaku eksekutor
untuk melakukan penyitaan terhadap beberapa asset yang diduga berasal dari
manipulasi L/C BNI dan dianggap sebagai barang bukti yang berkaitan dengan
perkara Pidana atas nama Terdakwa Sdr. ADRIAN HERLING WAWORUNTU,
termasuk objek gugatan ini, yaitu :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/RW.02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
b Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/RW.02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
7 Bahwa terhadap Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL, tanggal 21
Februari 2005 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas
permohonan Tergugat I sebagai Badan Usaha Milik Negara, yang kemudian
dilaksanakan oleh Tergugat II selaku Penuntut Umum dan selaku Eksekutor
adalah tidak berdasar, karena secara terang dan jelas bahwa kedua unit rumah
tersebut diperoleh Para Penggugat dalam masa tenggang waktu perkawinan antara
Penggugat I dengan Penggugat II sehingga menjadi harta bersama (vide: Pasal 35
ayat 1 UU No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan) yang berbunyi : “Harta benda
yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama” ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
8 Bahwa kemudian, terbukti secara terang dan jelas bahwa kedua unit rumah yang
menjadi objek dalam perkara ini bukan merupakan asset-asset yang diperoleh dari
hasil kejahatan maupun dari hasil manipulasi L/C BNI (vide: Pasal 39 ayat 1 huruf
a KUHAP) yang berbunyi : “Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang
seluruh atau sebahagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau hasil dari
tindak pidana...”
Dan Pasal 46 ayat 1 huruf b KUHAP, yang berbunyi : “Benda yang dikenakan
penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka dari siapa benda itu
disita, atau kepada orang atau kepada mereka yang paling berhak apabila : “b.
Perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti atau ternyata tidak
merupakan tindak pidana” ;
9 Bahwa dengan demikian Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL, tanggal
21 Februari 2005 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang
diantaranya termasuk untuk menyita kedua unit rumah milik Para Penggugat
tersebut jelas-jelas bertentangan dengan ketentuan hukum dan perundang-
undangan yang berlaku serta amat sangat merugikan Para Penggugat, karena
kedua unit rumah tersebut bukanlah merupakan hasil dari suatu tindak pidana,
melainkan harta benda bersama yang diperoleh selama perkawinan antara
Penggugat I dan Penggugat II ;
10 Bahwa oleh karena itu Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL, tanggal 21
Februari 2005 yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan harus
dibatalkan dengan mengangkat sita setidak-tidaknya khusus untuk kedua objek
gugatan ini, serta mengembalikannya seperti keadaan semula kepada Para
Penggugat ;
Bahwa untuk menghindari kerugian yang lebih besar di pihak Para Penggugat, maka
cukup alasan menurut hukum untuk memohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan agar mengeluarkan putusan provisi untuk mengangkat sita terhadap 2 (dua)
unit rumah milik Para Penggugat yang terletak di :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan ;
b Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan ;
Bahwa oleh karena gugatan ini berdasarkan bukti-bukti yang otentik, maka Para
Penggugat mohon agar putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
upaya banding, kasasi maupun peninjauan kembali (uitvoorbaar bij vooraad) ;
Hal 5 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Selanjutnya berdasarkan dalil-dalil Gugatan Penggugat sebagaimana yang telah
dikemukakan diatas, mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini berkenan menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
DALAM PROVISI
1 Menetapkan Pembatalan terhadap Penetapan No. 1982/PID.B/2004/
PN.JAK.SEL, tanggal 21 Februari 2005 khusus terhadap 2 (dua) unit rumah
milik Para Penggugat di
- Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
- Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
2 Memerintahkan juru sita untuk Mengangkat Sita terhadap 2 (dua) unit rumah
milik Para Penggugat, yang disita berdasarkan Penetapan No. 1982/
PID.B/2004/PN.JAK.SEL, tanggal 21 Februari 2005, masing-masing :
- Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
- Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
Sejak proses persidangan dimulai sampai ada putusan yang berkekuatan hukum
tetap;
3 Menyatakan Putusan Provisi ini dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada
upaya banding, kasasi maupun peninjauan kembali (uitvoorbaar bij vooraad) ;
DALAM POKOK PERKARA.
PRIMAIR :
1 Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2 Menyatakan Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan Perbuatan
Melawan Hukum ;
3 Menyatakan Para Penggugat adalah pemilik sah dari kedua unit rumah
tempat tinggal yang masing-masing terletak di :
- Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
- Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4 Menetapkan Pembatalan terhadap Penetapan No. 1982/PID.B/2004/
PN.JAK.SEL, tanggal 21 Februari 2005 khusus terhadap 2 (dua) unit
rumah milik Para Penggugat di :
- Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
- Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
5 Memerintahkan juru sita untuk Mengangkat Sita terhadap 2 (dua) unit
rumah milik Para Penggugat yang diletakkan sita berdasarkan Penetapan
No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL, tanggal 21 Februari 2005, masing-
masing :
- Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
- Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09/ RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan ;
6. Menyatakan putusan ini dapat dijalankan dengan terlebih dahulu meski ada upaya
verset, banding maupun kasasi atau upaya hukum lainnya ;
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar biaya-biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
SUBSIDAIR :
Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex
aequo Et bono).
Menimbang, bahwa pada permulaan persidangan Majelis telah berusaha
untuk mendamaikan para pihak yang berperkara, dan sesuai dengan pasal 130 HIR dan
sesuai dengan PERMA Nomor : I Tahun 2008 dengan cara Mediasi, dan atas
permohonan para pihak Majelis telah menunjuk AMINAL UMAM, SH.MH. Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebagai Hakim Mediator;
Menimbang, bahwa berdasarkan Laporan Hakim Mediator ternyata upaya
perdamaian melalui proses Mediasi tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara
dilanjutkan dengan membacakan Gugatan Penggugat tanggal 26 Juli 2010, dan atas
pertanyaan Majelis Kuasa Penggugat menyatakan tidak ada perubahan dan tetap pada
dalil-dalil gugatannya;
Hal 7 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas Gugatan para Penggugat tersebut Tergugat I dan
Tergugat II telah mengajukan Jawaban pada tanggal 30 Nopember 2010 yang pada
pokoknya adalah sebagai berikut :
JAWABAN TERGUGAT I :
1 Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas seluruh dalil-dalil Gugatan
Penggugat I dan Penggugat II, kecuali yang diakui dengan tegas
kebenarannya oleh Tergugat I ;
DALAM EKSEPSI :
Tergugat I harus dikeluarkan sebagai pihak dalam Gugatan a quo, karena
Tergugat I tidak terkait dengan penyitaan atas 2 (dua) unit rumah
sengketa (Error in Persona).
2 Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya pada pokoknya
keberatan terhadap penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik
atas 2 (dua) unit rumah/bangunan yang terletak di Komplek Bali Village M-8
dan M-12 Jalan Asem II Rt. 09/Rw. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta
Selatan ;
3 Bahwa penyitaan terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang
dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik tersebut adalah atas perintah
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005, sehubungan dengan kasus
tindak pidana korupsi atas nama Sdr. Adrian Herling Waworuntu, MBA ;
4 Bahwa dengan demikian Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel, tanggal
21 Pebruari 2005 yang dikeluarkan Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
maupun penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik terhadap 2
(dua) unit rumah/bangunan sengketa tersebut, bukan didasarkan atas surat
Tergugat I No. HUK/6/062/R tanggal 11 Pebruari 2005, akan tetapi
penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan penyitaan terhadap 2 (dua)
unit rumah/bangunan sengketa tersebut dilakukan atas dasar kewenangan
Hakim maupun Penyidik yang diberikan oleh Undang-Undang, sesuai
ketentuan Pasal 38 jo. Pasal 39 KUHAP ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5 Bahwa karenanya Tergugat I tidak terkait sama sekali dengan pensitaan
yang dilakukan atas ke-2 (dua) rumah/bangunan milik Penggugat I dan
Penggugat II yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan
Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, maka
menurut hukum Tergugat I harus dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara
a quo ;
Gugatan Para Penggugat kurang pihak dan error in persona, seharusnya
Negara diikut-sertakan dalam perkara a quo, karena 2 (dua) unit rumah/
bangunan sengketa yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12,
Jalan Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan,
berdasarkan putusan pidana pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap (pasti), sudah dirampas untuk Negara.
6) Bahwa gugatan Penggugat I dan Penggugat II keberatan terhadap Penetapan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel, tanggal 21
Pebruari 2005 yang mana Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementrian
Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) cq. PT. Bank BNI Tbk cq.
Direksi PT. Bank BNI Tbk cq. KCU BNI Melawai sebagai Tergugat I adalah
keliru dengan alasan sebagai berikut :
6.1. Bahwa Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel, tanggal 21 Pebruari 2005 adalah perintah
penyitaan kepada Penyidik melalui Penuntut Umum terhadap barang
bukti berupa :
• Komplek Bali Village M-8, Jl. Asem II Rt. 09/Rw. 02,
Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan ;
• Komplek Bali Village M-12, Jl. Asem II Rt. 09/Rw. 02,
Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan ;
6.2. Bahwa terhadap barang bukti tersebut, berdasarkan putusan pengadilan
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (pasti) dengan putusan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel,
tanggal 30 Maret 2005 jo. putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 79/
Pid/2005/PT.DKI. tanggal 24 Juni 2005 jo. Putusan Mahkamah Agung R.I. No.
1348 K/PID/2005 tanggal 12 September 2005, tersebut telah diperiksa dan
Hal 9 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
diputus bersama-sama dengan perkara tindak pidana korupsi atas nama
Adrian Herling Waworuntu MBA, yang menyatakan Adrian Herling
Waworuntu MBA telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “Turut Serta Melakukan Tindak Pidana
Korupsi yang dilakukan secara berlanjut” yang amar putusannya antara lain
menyatakan bahwa barang bukti berupa :Tanah/bangunan di Kompleks Bali
Village M-12 Rt.09/ Rw. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, yang
diduga sebagai Kantor PT. Gramarindo Mega Indonesia/ rumah Ollah Agam
(Direktur PT. Gramarindo Mega Indonesia) ;
• Tanah/bangunan di Komplek Bali Village M-8 Rt. 09/Rw.
02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, yang diduga
milik sdr. Ollah Agam (Direktur PT. Gramarindo Mega
Indonesia) ;
Semuanya dirampas untuk Negara, oleh karena itu yang berwenang
menguasai barang bukti tersebut adalah Negara;
6.3. Bahwa PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah Badan Usaha
Milik Negara, memang dalam hal ini sebagai pemilik mayoritas saham
adalah Negara, akan tetapi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
bukan Negara, melainkan institusi/badan hukum yang dimiliki oleh
Negara.
6.4. Bahwa menginggat obyek sengketa yang dipermasalahkan oleh
Penggugat telah disita untuk Negara, sedangkan gugatan
Penggugat Negara tidak digugat melainkan PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk mewakili Negara sebagai Tergugat I adalah
gugatan yang keliru (error in persona) ;
6.5. Bahwa selain error in persona, gugatan Penggugat juga kurang pihak,
seharusnya Negara diikutsertakan dalam gugatan Penggugat, hal
ini telah ditegaskan dalam Yurisprudensi MARI No. 151 K/SIP/1975,
tanggal 08-06-1976, berbunyi :
“Bahwa tidak dapat diterimanya gugatan ini adalah karena kesalahan formil mengenai pihak yang seharusnya digugat akan tetapi belum digugat”
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka mohon perkenankan Majelis
Hakim yang terhormat untuk menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II error
in persona dan kurang pihak, sehingga menurut hukum gugatan a quo patut
untuk dinyatakan tidak dapat diterima ;
Penyitaan atas 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa milik Para
Penggugat yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan
Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, tidak
dapat digugat secara perdata .
7 Bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya pada pokoknya
keberatan terhadap penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21
Pebruari 2005 yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan, yang berisikan perintah kepada Tergugat II selaku penyidik untuk
melakukan penyitaan, dan keberatan terhadap penyitaan atas 2 (dua) unit
rumah/bangunan yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12 Jalan
Asem II Rt. 09/Rw. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, yang
dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik ;
8) Bahwa Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
yang dikeluarkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang
berisikan perintah kepada Tergugat II selaku penyidik untuk melakukan
penyitaan terhadap 2 (dua) rumah/bangunan sengketa milik Penggugat I dan
Penggugat II adalah dalam menjalankan tugas wewenangnya dalam bidang
peradilan antara lain memerintahkan Penuntut Umum untuk menyita,
berkaitan dengan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi atas nama terdakwa
Sdr. Adrian Herling Waworuntu, MBA, karenanya menurut hukum penyitaan
atas 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa milik Penggugat I dan Penggugat II
yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II, RT. 09/
RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan tidak dapat digugat secara
perdata, selama hakim itu beriktikad baik, sebagaimana diatur dalam pasal 38
KUHAP jo. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman ;
Bahwa dengan demikian gugatan Penggugat I dan Penggugat II yang
keberatan terhadap Penetapan No. 1982/PId.B/2004/PN.Jak.Sel. Tanggal 21
Pebruari 2005 yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Hal 11 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Selatan dan keberatan terhadap penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II
selaku Penyidik atas 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa tersebut tidak
berdasar dan tidak beralasan, karenanya sudah sepatutnya menurut hukum
harus dinyatakan tidak dapat diterima ;
Bahwa apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berpendapat
lain, dengan hormat disampaikan Jawaban atas Pokok Perkara berikut dibawah ini ;
DALAM POKOK PERKARA :
9) Bahwa segala sesuatu yang dikemukakan Dalam Eksepsi untuk singkatnya
mohon dianggap terkutip pula Dalam Pokok Perkara ini ;
Rumah/Bangunan yang terletak di Komplek Bali Village M-12 Jalan
Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan adalah
merupakan Kantor PT. Gramarindo Mega Indonesia.
10) Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas dalil Penggugat I dan Penggugat
II dalam Gugatannya butir No. 5, yang menyatakan bahwa Penggugat I pernah
mengijinkan PT. Gramarindo Mega Indonesia untuk menggunakan alamat
rumah Komplek Bali Village M-12 sebagai alamat kantor PT. Gramarindo
Mega Indonesia, hal ini didasarkan oleh Tanda Daftar Perusahaan Perseroan
Terbatas No. 090315134738, tanggal 18 Januari 2002, tetapi penggunaan
alamat tersebut hanya bersifat numpang alamat sementara untuk mengurus
pendirian perusahaan, mengingat pada saat itu PT. Gramarindo Mega
Indonesia belum memiliki kegiatan apa-pun, kemudian sejak awal Maret 2003
PT. Gramarindo Mega Indonesia telah berpindah alamat kantor ke Jalan
Kebagusan Raya No. 37 Rt.005/05, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar
Minggu, Jakarta Selatan ;
11) Bahwa dalil Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya yang menyatakan
bahwa PT. Gramarindo Mega Indonesia menggunakan alamat kantor di
Komplek Bali Village M-12 hanya bersifat menumpang sementara, tidak
berdasar dan tidak beralasan, karena berdasarkan Tanda Daftar Perseroan
Terbatas No. 090315134738 tanggal 18 Januari 2002 (bukti T.1-1), Surat
Keterangan Domisili Perusahaan PT. Gramarindo Mega Indonesia (bukti
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
T.1-2) yang secara tegas tercantum alamat dimaksud. Selain itu, Penggugat I
adalah merupakan Direktur dari PT. Gramarindo Mega Indonesia ;
12) Bahwa disamping itu juga, bahwa alamat kantor di Kop surat PT. Gramarindo
Mega Indonesia dan Surat Keterangan Wajib Pajak (bukti T.1-3), serta
Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Kelurahan Cipete Selatan dimana
semuanya mencantumkan alamat Komplek Bali Village M-12 Rt.009/ Rw.02,
Cipete Selatan, Jakarta Selatan sebagai alamat PT. Gramarindo Mega
Indonesia. Dengan demikian sudah jelas dan telah terbukti menurut hukum
bahwa Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II Rt. 009/Rw. 02, Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan adalah Kantor PT. Gramarindo Mega
Indonesia ;
Tidak terbukti Tergugat I telah melakukan perbuatan melawan hukum,
telah memberikan informasi kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan agar melakukan penyitaan terhadap asset-asset yang
diduga berasal dari manipulasi L/C BNI, dalam perkara pidana atas nama
Terdakwa Adrian Herling Waworuntu, MBA, termasuk 2 (dua) unit
rumah/bangunan milik Para Penggugat yang terletak di Komplek Bali
Village M-8 dan M-12 Jalan Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan.
13) Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas dalil Penggugat I dan Penggugat
II dalam Gugatannya butir No. 6, yang menyatakan pada pokoknya bahwa
berdasarkan Surat Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/
PID.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005 (bukti P-12), mengakibatkan
dua unit rumah tinggal milik Para Penggugat yang terletak di Jalan Asem II
Komplek Bali Village M-8 dan M-12 telah diletakkan sita berdasarkan surat
dari Divisi Hukum Tergugat I No. HUK/6/062/R tanggal 11 Pebruari 2005
yang ditujukan kepada Bapak Roki Panjaitan, SH (selaku Ketua Majelis Hakim
Perkara No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. Atas nama Terdakwa Adrian Herling
Waworuntu), dengan alasan bahwa kedua rumah tersebut adalah merupakan
asset-asset yang diduga berasal dari manipulasi L/C BNI, sehingga kedua unit
rumah milik Para Penggugat tersebut dijadikan barang bukti (disita) dalam
Hal 13 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
perkara pidana atas nama Terdakwa Sdr. Adrian Herling Waworuntu, MBA
yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Para Penggugat ;
14) Bahwa surat Tergugat I No.HUK/6/062/R, tanggal 11 Pebruari 2005 perihal :
permohonan bantuan (bukti T.1-4), yang ditujukan kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berisikan : memberikan informasi/memohon
bantuan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar dilakukan penyitaan
terhadap asset-asset yang diduga berasal dari manipulasi L/C BNI, sehubungan
dengan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi atas nama terdakwa Sdr.
Adrian Herling Waworuntu, MBA ;
15) Bahwa andaikata benar Tergugat I pada hakekatnya memberikan informasi
bukan memohon bantuan kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan agar melakukan penyitaan terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan di
Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II Rt. 09/Rw. 02, Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan tersebut, maka tindakan Tergugat I
memberikan informasi/memohon bantuan kepada Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan tersebut adalah bukan merupakan perbuatan melawan
hukum, karena tindakan Tergugat I tersebut tidak bertentangan dengan
kewajiban hukum dan atau tidak ada peraturan yang dilanggar oleh Tergugat I ;
16) Bahwa justru sebaliknya tindakan Tergugat I memberikan informasi tersebut
sebagai peran serta masyarakat yang mempunyai hak dan tanggung jawab
dalam membantu, upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
korupsi, telah dibenarkan dan dianjurkan oleh Undang-Undang, sebagaimana
diatur dalam Pasal 41 Undang-Undang No. 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, telah dirubah dengan Undang-Undang
No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 tahun
1999 ;
17) Bahwa karena Tergugat I tidak melakukan perbuatan melawan hukum, maka
tuntutan Penggugat I dan Penggugat II yang menuntut agar Tergugat I
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum, harus ditolak dan
dikesampingkan ;
Perintah Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam
Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kepada Penyidik melalui Jaksa Penuntut Umum agar melakukan
penyitaan terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan yang terletak di
Komplek Bali Village M-8 dan M-12 RT. 09/RW. 02, Jalan Asem II,
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, tidak dapat digugat secara
perdata di Pengadilan.
18) Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas dalil Gugatan Penggugat I dan
Penggugat II pada butir No. 10, yang menyatakan bahwa Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebuari 2005 yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yang diantaranya termasuk untuk menyita
ke-2 (dua) unit rumah milik Para Penggugat tersebut jelas-jelas bertentangan
dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta amat sangat merugikan Para Penggugat, karena ke-2 unit rumah tersebut
bukanlah merupakan hasil dari suatu tindak pidana, melainkan harta benda
yang diperoleh selama perkawinan antara Penggugat I dan Penggugat II ;
19) Bahwa Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
berisikan perintah kepada Tergugat II selaku Penyidik melalui Jaksa Penuntut
Umum untuk melakukan penyitaan terhadap 2 (dua) rumah/bangunan sengketa
yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II,
RT. 09/RW.02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan milik Penggugat I
dan Penggugat II tersebut adalah dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya dalam bidang peradilan antara lain memerintahkan Penuntut
Umum untuk menyita, berkaitan dengan pemeriksaan kasus tindak pidana
korupsi atas nama terdakwa Sdr. Adrian Herling Waworuntu, MBA ;
20) Bahwa karena perintah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dalam penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
kepada Tergugat II selaku Penyidik melalui Jaksa Penuntut Umum agar
melakukan penyitaan atas 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa dalam
menjalankan tugas dan wewenangnya dalam bidang peradilan antara lain
memerintahkan Penuntut Umum untuk menyita, maka menurut hukum
penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebuari 2005 tersebut
Hal 15 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
tidak dapat digugat secara perdata, selama hakim itu beriktikad baik
(pasal 38 jo. pasal 39 ayat (2) KUHAP jo. pasal 3 ayat (1) Undang Undang
No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman);
Bahwa telah menjadi doktrin hukum, bahwa Hakim dalam menjalankan tugas
wewenangnya dalam bidang peradilan antara lain memerintahkan Penuntut
Umum untuk menyita tidak dapat digugat secara perdata, selama Hakim itu
beriktikad baik ;
21) Bahwa dengan demikian tuntutan Penggugat I dan Penggugat II dalam
gugatannya, yang menuntut pembatalan terhadap Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. Tanggal 21 Pebruari 2005 yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan khusus terhadap 2 (dua) unit rumah/
bangunan yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II,
RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, tidak berdasar dan
tidak beralasan tersebut, maka sudah sepatutnya menurut hukum harus ditolak
dan dikesampingkan ;
Penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik terhadap ke-2
(dua) unit rumah/bangunan sengketa milik Penggugat I dan Penggugat II
yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12 RT. 09/RW. 02,
Jalan Asem II, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, tidak dapat
digugat secara perdata di Pengadilan.
22) Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas dalil Gugatan Penggugat I dan
Penggugat II butir No. 8, yang menyatakan bahwa terhadap penetapan No.
1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005 yang dikeluarkan oleh
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas permohonan Tergugat I sebagai Badan
Usaha Milik Negara yang kemudian dilaksanakan oleh Tergugat II selaku
Penuntut Umum dan selaku eksekutor adalah tidak berdasar, karena secara
terang dan jelas, bahwa 2 (dua) unit rumah tersebut diperoleh Para Penggugat
dalam masa tenggang waktu perkawinan antara Penggugat I dan Penggugat II
sehingga menjadi harta bersama (vide : pasal 35 ayat 1 UU No. 1 tahun 1974
tentang Perkawinan) yang berbunyi : “harta bersama yang diperoleh selama
perkawinan menjadi harta bersama” ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
23) Bahwa Penyitaan terhadap ke-2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa milik
Penggugat I dan Penggugat II yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan
M-12 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan yang
dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik tersebut pada hakekatnya adalah
merupakan pelanggaran terhadap hak asasi, akan tetapi dibenarkan oleh Undang
Undang, sebagaimana diatur dalam pasal 38 s/d 46 KUHAP ;
24) Bahwa Penyitaan terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa milik
Penggugat I dan Penggugat II yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan
M-12 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, tersebut
adalah atas perintah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
dengan penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005,
sehubungan dengan pemeriksaan kasus tindak pidana korupsi di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan atas nama terdakwa Sdr. Adrian Herling Waworuntu,
MBA, adalah kewenangan Tergugat II selaku Penyidik (Pasal 38 jo. Pasal
39 KUHAP) ;
25) Bahwa karena penyitaan terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang
dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik atas perintah Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut dilakukan atas kewenangan
Tergugat II selaku Penyidik yang diberikan Undang-Undang, maka
menurut hukum penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II selaku Penyidik
tersebut tidak dapat digugat secara perdata di Pengadilan (pasal 38 jo. pasal
39 KUHAP) ;
26) Bahwa meskipun ke-2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang terletak di
Komplek Bali Village M-12 dan M-8 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan tersebut telah dibebani hipotik yang juga saat ini
sudah diletakkan sita jaminan dalam perdata oleh Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan atas permintaan Bank Prasidha Utama dan PT. Nindya Karya,
akan tetapi menurut hukum ke-2 (unit) rumah/bangunan sengketa tersebut
masih dapat dilakukan penyitaan dalam perkara pidana (pasal 39 ayat (2)
KUHAP) ;
27) Bahwa meskipun 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa tersebut bukan berasal
dari hasil tindak pidana korupsi, namun apabila penyitaan yang dilakukan
Hal 17 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
oleh Tergugat II selaku Penyidik tersebut sepanjang telah memenuhi
ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana ditentukan dalam pasal 39 ayat
(1) KUHAP, maka menurut hukum 2 (dua) unit rumah/bangunan yang terletak
di Komplek Bali Village M-12 dan M-8 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan tersebut dapat dilakukan penyitaan oleh Tergugat II
selaku Penyidik ;
28) Bahwa selain itu juga, bahwa Hakim Praperadilan tidak berwenang untuk
menyatakan sah atau tidaknya suatu penyitaan yang dilakukan oleh
Penyidik. Menurut hukum Hakim Praperadilan hanya berwenang untuk
menyatakan sah atau tidaknya tentang penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan atau penghentian penuntutan, sebagaimana diatur dalam pasal 77
KUHAP ;
29) Bahwa dengan demikian karena tuntutan Penggugat I dan Penggugat II dalam
gugatannya yang menuntut agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
memerintahkan jurusita untuk mengangkat sita terhadap 2 (dua) unit rumah/
bangunan sengketa yang terletak di Komplek Bali Village M-12 dan M-8 RT.
09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, yang tidak berdasar
dan tidak beralasan menurut hukum tersebut, maka sudah sepatutnya
menurut hukum harus ditolak dan dikesampingkan ;
Penggugat I dan Penggugat II bukan pihak yang beriktikad baik, karena
Penggugat I juga sebagai terpidana dalam perkara tindak pidana korupsi
bersama-sama dengan Sdr. Adrian Herling Waworuntu, MBA dalam
kasus manipulasi L/C fiktif di PT. BNI (Persero) Tbk. (Tergugat I).
30) Bahwa ke-2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang terletak di Komplek
Bali Village M-12 dan M-8 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta
Selatan tersebut telah dinyatakan dirampas untuk Negara oleh putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap berkaitan
dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Sdr. Adrian Herling
Waworuntu, MBA, dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
1982/Pid.B/12004/PN.Jak.Sel, tanggal 30 Maret 2005 jo. putusan Pengadilan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Tinggi DKI No. 79/PID/2005/PT.DKI, tanggal 24 Juni 2004 jo. Putusan
Mahkamah Agung R.I. No. 1348 K/Pid/2005 tanggal 12 September 2005 ;
31) Bahwa menurut hukum pihak ketiga atau setiap orang yang berkepentingan
yang beriktikad baik dapat mengajukan keberatan ke Pengadilan, terhadap
perampasan barang-barang bukan kepunyaan terdakwa (Pasal 19 ayat (2)
jo Pasal 38 ayat (7) Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dan
ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi) ;
32) Bahwa perampasan atas barang-barang tertentu adalah vonnis/putusan
pengadilan sebagai akhir dari pemeriksaan Hakim, merupakan pidana
tambahan (pasal 10 huruf b No. 2 KUHPidana). Vonnis/putusan pengadilan
terhadap perampasan atas barang-barang yang tidak disita sebelumnya, akan
diganti menjadi pidana kurungan, apabila barang-barang tersebut tidak
diserahkan, atau harganya menurut taksiran dalam putusan hakim, tidak
dibayar (pasal 41 ayat (1) KUHPidana) ;
33) Bahwa sedangkan dalam perkara gugatan a quo Penggugat I adalah bukan
pihak ketiga yang beriktikad baik sebagaimana yang diatur dalam pasal 19
ayat (2) Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, karena terbukti menurut
hukum berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap (pasti) Penggugat I adalah juga sebagai terpidana dalam
perkara tindak pidana korupsi bersama-sama dengan Sdr. Adrian Herling
Waworuntu, MBA, dalam kasus manipulasi L/C fiktif di PT. BNI (Tergugat I),
sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 789/Pid.B/2004/
PN.Jak.Sel, Tanggal 30 September 2004 (bukti T.1-5) jo. Putusan Pengadilan
Tinggi DKI Jakarta No. 159/Pid/2004/PT.DKI, tanggal 24 Nopember 2004
(bukti T.1-6) jo. Putusan Mahkamah Agung No. 175 K/Pid/2005, tanggal 8
Maret 2005 (bukti T.1-7), yang amar/diktumnya antara lain menyatakan bahwa
Penggugat I dkk dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana “Melakukan tindak pidana Korupsi
yang dilakukan secara bersama-sama dan berlanjut” sebagaimana
Hal 19 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dakwaan primer, dan menghukum Penggugat I dengan pidana penjara selama
15 (lima belas) tahun ;
34) Bahwa selain itu menurut hukum pihak ketiga atau pihak yang berkepentingan
yang beriktikad baik, dapat mengajukan keberatan terhadap perampasan barang
yang bukan kepunyaan terdakwa atas putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan.
Akan tetapi pengajuan keberatan tersebut diajukan dalam bentuk permohonan,
bukan dalam bentuk Gugatan a quo (pasal 19 ayat Undang-Undang No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi) ;
35) Bahwa atas Permohonan terhadap keberatan perampasan barang-barang yang
diajukan oleh pihak pihak ketiga yang beritikad baik tersebut, Pengadilan akan
mengeluarkan Penetapan Hakim, dan terhadap Penetapan hakim tersebut
hanya dapat diajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung R.I. oleh
Pemohon atau Penuntut Umum (pasal 19 ayat (5) Undang-Undang No. 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
dirubah dan ditambah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi) ;
36) Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka gugatan Penggugat I dan
Penggugat II yang menuntut agar Para Penggugat dinyatakan sebagai pemilik
sah ke-2 (unit) rumah/bangunan sengketa, menuntut pembatalan penetapan No.
1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. Tanggal 21 Pebruari 2005 dan menuntut agar
Jurusita mengangkat sita terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa harus
ditolak dan dikesampingkan, karena gugatan tidak berdasar dan tidak
beralasan;
37) Bahwa sedangkan tuntutan Penggugat I dan Penggugat II dalam gugatannya
yang menuntut agar putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu, meskipun ada
upaya verzet, banding maupun kasasi atau upaya hukum lainnya, sudah
sepatutnya menurut hukum harus ditolak dan dikesampingkan, karena selain
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
gugatan tidak berdasar dan tidak beralasan, gugatan Penggugat I dan
Penggugat II tidak memenuhi ketentuan pasal 180 HIR ;
DALAM PROVISI :
38) Bahwa Tergugat I menyangkal dengan tegas dalil Penggugat I dan Penggugat
II dalam Gugatannyan telah mendalilkan bahwa untuk menghindari kerugian
yang lebih besar Penggugat I dan Penggugat II telah memohon kepada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar mengeluarkan putusan provisi untuk
mengangkat sita terhadap 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang terletak
di Komplek Bali Village M-12 dan M-8 RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan, sejak proses persidangan dimulai sampai ada
putusan yang berkekuatan hukum tetap ;
Bahwa permohonan provisi yang diajukan oleh Penggugat I dan Penggugat II
untuk memperoleh tindakan sementara agar dikeluarkan putusan provisi
berisikan perintah kepada Jurusita untuk mengangkat sita terhadap 2 (dua) unit
rumah/bangunan sengketa selama proses persidangan gugatan berlangsung,
sudah menyangkut mengenai pokok perkara ;
Bahwa karena permohona Penggugat I dan Penggugat II dalam Provisi tersebut
sudah menyangkut mengenai pokok perkara yang harus diperiksa dan
diputus bersama-sama dengan pokok perkara, maka sudah sepatutnya menurut
hukum permohonan Provisi tersebut harus ditolak dan dikesampingkan ;
Bahwa mengenai hal ini Tergugat I mohon menunjuk Yurisprudensi
Mahkamah Agung R.I. No. 279 K/Sip/1976 tanggal 5 Juli 1977, dalam perkara
Yayasan Perguruan Al Irsyad dkk lawan Ny. Siamah, yang merumuskan
sebagai berikut :
“Permohonan provisi seharusnya bertujuan agar ada tindakan hakim yang tidak mengenai pokok perkara. Permohonan provisi yang berisikan pokok perkara harus ditolak ;”
Berdasarkan hal-hal diuraikan, maka Tergugat I mohon kepada Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan, kiranya berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut :
DALAM PROVISI :
- Menolak permohonan provisi Penggugat untuk seluruhnya ;
Hal 21 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
DALAM EKSEPSI :
• Menyatakan Eksepsi Tergugat I tepat dan beralasan ;
• Menerima seluruh Eksepsi Tergugat I ;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II untuk seluruhnya atau setidak
tidaknya menyatakan gugatan Penggugat I dan Penggugat II tidak dapat diterima
(Niet Ontvankelijke Verklaard) ;
- Menghukum Penggugat I dan Penggugat II untuk membayar biaya perkara yang
timbul akibat perkara ini ;
JAWABAN TERGUGAT II :
1 Bahwa menurut pasal 39 KUHAP yang dapat dikenakan penyitaan adalah :
a Benda atau tagihan Tersangka atau Terdakwa yang seluruh atau sebagian
diduga diperoleh dari tindak pidana atau sebagai hasil dari tindak pidana;
b Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak
pidana atau untuk mempersiapkannya;
c Benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak
pidana;
d Benda yang khusus dibuat atau diperuntukan melakukan tindak pidana;
e Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan;
1 Bahwa tanah dan bangunan yang terletak di :
1 Komplek Bali Village M.8, Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete Selatan
Cilandak Jakarta Selatan;
2 Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 009/RW.02 Cipete Selatan
Ciandak, Jakarta Selatan diduga berasal dari Tindak Pidana Korupsi, maka
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan surat penetapan
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
penyitaan Nomor : 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
(Bukti T-1);
2 Bahwa Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Surat
Perintah Penyitaan dengan Nomor PRIN-20/0.1.14/Ft.1/03/2005 tanggal 23
Maret 2005 yang memerintahkan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk
melakukan Penyitaan (Bukti T-2);
3 Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor : 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005 yang antara lain amar
putusannya berbunyi rumah dan tanah di Komplek Bali-Village M-8, Jalan
Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete Selatan Cilandak Jakarta Selatan dan
rumah dan tanah di Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 009/
RW. 002 Cipete Selatan Cilandak Jakarta Selatan dirampas untuk Negara
(Bukti T-3);
4 Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dengan Nomor : 79/
Pid/2005/PT.DKI tanggal 24 Juni 2005 yang antara lain amar putusannya
berbunyi rumah dan tanah di Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT.
009/RW. 02 Cipete Selatan Cilandak Jakarta Selatan dan rumah dan tanah
di Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak Jakarta Selatan dirampas untuk Negara (Bukti T-4);
5 Bahwa Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Nomor :
1348/PID/2005 tanggal 12 September 2005 yang antara lain amar
putusannya berbunyi : Menolak Kasasi yang diajukan oleh Terdakwa
(Bukti T-5);
6 Bahwa atas Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang telah
mempunyai kekuatan hokum tetap, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan menerbitkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan (P.48) Nomor : 161/0.1.14/Ft/12/2005 tanggal 15 Desember 2005
dengan perintah Jaksa Penuntut Umum untuk melaksanakan eksekusi
(Bukti T-6);
7 Bahwa atas perintah Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Jaksa
Penuntut Umum melaksanakan eksekusi dengan membuat Berita Acara
Pelaksanaan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (BA-8)
Hal 23 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
tanggal 15 Desember 2005 yang ditanda tangani oleh Jaksa Penuntut
Umum dan Terdakwa Andrian Herling Woworuntu serta Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Cipinang Jakarta Timur (Bukti T-7);
8 Bahwa Jaksa Penuntut Umum melaksanakan eksekusi berdasarkan PAsal
270 KUHAP yaitu Pelaksanaan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hokum tetap dilakukan oleh Jaksa, yang untuk itu Panitera
mengirimkan salinan putusan kepadanya dan sesuai dengan butir (3) Pasal
273 KUHAP yaitu jika Putusan Pengadilan juga menetapkan bahwa barang
bukti dirampas untuk Negara, selain pengecualian sebagaimana tersebut
pada pasal 46, Jaksa menguasakan benda tersebut kepada Kantor Lelang
Negara dan dalam waktu tiga bulan untuk dijual lelang, yang hasilnya
dimasukkan ke kas Negara untuk dan atas nama Jaksa;
Berdasarkan dalil-dalil yang diuraikan oleh Tergugat II, secara yuridis
Penatapan Penyitaan Rumah dan Tanah di Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II
RT. 009/RW. 02 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan serta rumah dan tanah di
Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 009/RW. 02, Cipete Selatan Cilandak
Jakarta Selatan sudah tepat dan sah menurut hokum serta Putusan Pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa kedua tanah dan
bangunan tersebut dirampas untuk Negara sudah tepat dan sah menurut hukum;
DALAM PROVISI :
1 Menetapkan bahwa Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL.
tanggal 21 Pebruari 2005 khusus terhadap 2 unit rumah di :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete
Selatan Cilandak Jakarta Selatan;
b Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete
Selatan Cilandak Jakarta Selatan adalah sah menurut hukum;
1 Menolak untuk mengangkat sita terhadap 2 (dua) rumah tersebut dan
memerintahkan kepada Penggugat untuk menyerahkannya kepada
Tergugat II (Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan) selaku eksekutor;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2 Menyatakan Putusan Provisi ini dapat dijalankan terlebih dahulu
meskipun ada upaya hukum banding, kasasi maupun peninjauan
kembali (Uitvoerbaar Bij Voorrad);
DALAM POKOK PERKARA
PRIMAIR
1 Menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
2 Menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan
perbuatan yang sah dan tepat menurut hukum;
3 Menetapkan bahwa Penetapan No. 1982/PID.B/2004/PN.JAK.SEL.
tanggal 21 Pebruari 2005 terhadap 2 Unit Rumah di :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete
Selatan Cilandak Jakarta Selatan;
b Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 009/RW. 02 Cipete
Selatan Cilandak Jakarta Selatan adalah sah menurut hukum;
1 Menolak untuk mengangkat sita terhadap 2 (dua) rumah-rumah tersebut
dan memerintahkan kepada Penggugat untuk menyerahkannya kepada
Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan selaku eksekutor;
2 Menyatakan bahwa putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih
dahulu (Uitvoebaar Bij Voorrad), walaupun Pelawan mengajukan
upaya hukum Banding maupun Kasasi;
3 Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya-biaya perkara
yang timbul dalam perkara ini;
SUBSIDIAIR
Atau apabila Hakim berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-adilnya;
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat I dan Tergugat II tersebut di atas,
Kuasa Penggugat I dan Penggugat II menyerahkan Replik tertanggal 8 Desember
2010;
Hal 25 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa atas Replik yang diajukan oleh Penggugat I dan
Penggugat II tersebut Tergugat I dan Tergugat II mengajukan Duplik tertanggal 21
Desember 2010;
Menimbang, bahwa Penggugat I dan Penggugat II untuk mendukung dalil-
dalil gugatannya, dipersidangan telah mengajukan bukti surat bermeterai cukup dan
telah dicocokan dengan aslinya yakni berupa :
1 Foto copy Kutipan Akta Nikah untuk Isteri No. 54/93/XI/80,
tanggal 23 Nopember 1980 yang diterbitkan oleh Kantor Urusan
Agama Kecamatan Coblong, Kotamadya Bandung (Bukti P-1);
2 Foto copy Akta Jual Beli No. 134/1.711.03/1982, tanggal 12 Maret
1982, yang diterbitkan oleh Camat Cilandak (Bukti P-2);
3 Foto copy Sertifikat Hak Milik No. 1753, tanggal 30 Agustus 1988,
yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Jakarta Selatan
(Bukti P-3);
4 Foto copy Akta Jual Beli No. 12/3/1982/Cilandak, tanggal 2 April
1982, yang diterbitkan oleh Koesbiono Sarmanhadi, SH. Notaris di
Jakarta (Bukti P-4A);
5 Foto copy Akta Jual Beli No. 13/4/1982/Cilandak tanggal 2 April
1982, yang diterbitkan oleh Koesbiono Samanhadi, SH. Notaris di
Jakarta (Bukti P-4B);
6 Foto copy Sertifikat Hak Milik No. 2283 tanggal 19 Desember 1995
yang diterbitkan Badan Pertanahan Jakarta Selatan (Bukti P-5);
7 Foto copy Sertifikat No. 1753 Tahun 1988 yang dibebani Hak
Bangunan tanggal 25 April 1996 oleh PT. Bank Prasidha Utama,
berkedudukan di Jakarta (Bukti P-6);
8 Foto copy Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
91/Eks.HT/1999 tanggal 1 September 2000 (Bukti P-7);
9 Foto copy Sertifikat Hak Milik No. 2283 Tahun 1995 dalam kolom
Pendaftaran Peralihan Hak, Pembebanan Pencatatan lainnya telah
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dibebani hak tanggungan tanggal 18 Agustus 1998 oleh PT. Ninaya
Karya (Bukti P-8);
10 Foto copy Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.
50/Del/2003/PN.Jak.Sel. tanggal 12 Desember 2003 (Bukti P-9);
11 Foto copy Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas No.
090315134738, tanggal 18 Januari 2002, (Bukti P-10);
12 Foto copy SIUP No. 02997/1.824.51, tanggal 21 Oktober 2003,
(Bukti P-11);
13 Foto copy Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 2 Pebruari 2005 (Bukti P-12);
14 Foto copy (tidak ada aslinya) Surat No. B.701/0.1.14/FU.1/03/2010
tanggal 29 Maret 2010 (Bukti P-13);
15 Foto copy (tidak ada aslinya) Surat No. 23/PER/ILO/III/05 tanggal
03 Maret 2005 perihal permohonan pengangkatan sita (Bukti P-14);
Menimbang, bahwa sebaliknya Tergugat I untuk menguatkan dalil-dalil
sangkalannya dipersidangan telah mengajukan bukti surat bermeterai cukup dan telah
dicocokkan dengan aslinya yaitu berupa :
1 Foto copy (tidak ada aslinya) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
Perseroan Terbatas PT. Gramarindo Mega Indonesia No.
090315134738, tanggal 18 Januari 2002, (Bukti T.I-1);
2 Foto copy (tidak ada aslinya) Surat Keterangan Domisili
Perusahaan No. 19/1.824.1/VII/2001 tangga; 30 Juli 2001, yang
dikeluarkan oleh Kelurahan Cipete Selatan (Bukti T.I-2);
3 Foto copy (tidak ada aslinya) Surat Keterangan Terdaftar
Departemen Keuangan R.I. Direktorat Jendral Pajak Kantor
Wilayah IV Jakarta Raya I Kantor Pelayanan Pajak Jakarta
Cilandak No. PEM-21/WPJ.04/Kuasa Penggugat.1103/2001,
tanggal 31 Juli 2001 (Bukti T.I-3);
Hal 27 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
4 Foto copy (tidak ada aslinya) Surat Tergugat I No. HUK/6/062/
R, tanggal 11 Pebruari 2005 (Bukti T.I-4);
5 Foto copy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 789/
Pid.B/2004/PN.Jkt.Sel. tanggal 30 September 2004 (Bukti
T.I-5);
6 Foto copy Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 159/
Pid.B/2004/PT.DKI. tanggal 26 Nopember 2004 (Bukti T.I-6);
7 Foto copy Putusan Mahkamah Agung RI No. 175/K/Pid/2005
tanggal 8 Maret 2005 (Bukti T.I-7);
8 Foto copy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jakarta Selatan tanggal 30 Maret 2005 (Bukti
T.I-8);
9 Foto copy Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 79/
Pdt/2005/PT.DKI tanggal 30 Maret 2005 (Bukti T.I-9);
10 Foto copy Putusan Mahkamah Agung RI No. 1348K/Pid/2005
tanggal 12 September 2005 (Bukti T.I-10);
Menimbang, bahwa Tergugat II untuk meneguhkan dalil-dalilnya
dipersidangan telah mengajukan bukti surat bermeterai cukup dan telah dicocokan
dengan aslinya yaitu berupa :
1 Foto copy Surat Pernyataan Nomor : 1982/Pid.B/2004/
PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005 (Bukti T.II-1);
2 Foto copy Surat Perintah Penyitaan Nomor : Prin/20/0.1.14/
PT.1/03/2005 tanggal 23 Maret 2005 (Bukti T.II-2);
3 Foto copy Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Nomor : 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari
2005 (Bukti T.II-3);
4 Foto copy Putusan Pengadilan Tinggi DKI tanggal 24 Juni
2005 (Bukti T.II-4);
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
5 Foto copy Putusan Mahkamah Agung RI No. 134/K/
Pid/2005 tanggal 12 September 2005 (Bukti T.II-5);
6 Foto copy Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta
Selatan (P-48) Nomor : Print.161/0.7.14/FT/12/2005 tanggal
15 Desember 2005, (Bukti T.II-6);
7 Foto copy Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah
Agung RI (B.A.8) tanggal 15 Desember 2005, (Bukti
T.II-7);
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan sudah cukup dengan pembuktian
yang telah diajukan dipersidangan dan selanjutnya Penggugat telah mengajukan
kesimpulan tertanggal 1 Maret 2011, Tergugat I mengajukan kesimpulan tertanggal 1
Maret 2011 sedangkan Tergugat II mengajukan kesimpulan tertanggal 8 Maret 2011;
Menimbang, bahwa para pihak menyatakan tidak akan mengajukan hal-hal
lain dan mohon putusan;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini Majelis
menunjuk berita acara persidangan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan duduknya perkara dan ikut dipertimbangkan dalam putusan ini;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Gugatan Bantahan Penggugat adalah
sebagaimana terurai di atas;
DALAM EKSEPSI :
Menimbang, bahwa atas Gugatan Penggugat tersebut Tergugat I telah
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
I Tergugat I harus dikeluarkan sebagai pihak dalam gugatan
a quo karena Tergugat I tidak terkait dengan penyitaan atas
2 (dua) unit tanah sengketa (Eror In Persona) dengan
alasan penyitaan terhadap 2 (dua) unit
Hal 29 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
rumah/bangunan yang dilakukan oleh Tergugat II selaku penyidik atas perintah
Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/
PN.Jkt. Selatan tanggal 21 Pebruari 2005 sehubungan dengan kasus tindak pidana
korupsi atas nama : Adrian Herling Woworuntu,MBA., dan tidak didasarkan atas
surat Tergugat I No. HUK/6/062/R tanggal 11 Pebruari 2005;
- Bahwa karena Tergugat I tidak terkait sama sekali dengan penyitaan yang
dilakukan atas kedua rumah /bangunan milik Penggugat I dan Penggugat II
yang terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II RT. 09/
RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan maka Tergugat I harus
dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara ini;
II Gugatan para Penggugat kurang pihak dan error in persona,
seharusnya Negara diikut sertakan dalam perkaraa quo,
karena 2 (dua) unit rumah/bangunan sengketa yang
terletak di Komplek Bali Village M-8 dan M-12 Jalan
Asem II RT, 09/RW. 02 Cipete Selatan Cilandak Jakarta
Selatan, berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hokum tetap sudah dirampas untuk
Negara yakni Putusan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jkt.Sel.
tanggal 30 Maret 2005 Jo. Putusan Pengadilan Tinggi
Jakarta No. 79/Pid/2005/PT.DKI. tanggal 24 Juni 2005 Jo.
Putusan Mahkamah Agung R.I. No. 1348 K//Pid/2005
tanggal 12 September 2005 sehingga yang berwenang
menguasai barang bukti tersebut adalah Negara;
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Tergugat I mohon kepada Majelis agar gugatan
Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima karena gugatan Penggugat I dan
Penggugat II ERROR IN PERSONA;
III Bahwa penyitaan atas (dua) unit rumah / bangunan
sengketa milik para Penggugat yang terletak di Komplek
Bali Village M-8 dan M-12 Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02
Cipete Selatan, Cilandak Jakarta Selatan tidak dapat
digugat secara perdata, selama penyitaan atas 2 (dua) unit
rumah / bangunan milik Penggugat I dan Penggugat II,
hakim itu beritikad baik, sebagaimana diatur dalam Pasal
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
38 KUHAP jo. Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman, dengan
demikian gugatan Penggugat I dan Penggugat II tersebut
tidak berdasar dan beralasan karenanya sudah sepatutnya
gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan secara seksama eksepsi
dari Tergugat I maupun tanggapan Penggugat I dan II atas eksepsi dari Tergugat I
sebagaimana termuat dalam Replik Penggugat I dan Penggugat II selanjutnya Majelis
akan mempertimbangkan eksepsi tersebut sebagai berikut :
Ad.1. Ekesepsi tentang Tergugat I harus dikeluarkan sebagai pihak dalam
gugatan aquo karena Tergugat I tidak terkait dengan penyitaan atas 2
(dua) unit rumah sengketa (error in persona);
Menimbang, bahwa dalam Konteks hukum acara perdata eksepsi bermakna
tangkisan atau bantahan yang ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat
atau formalitas suatu gugatan, yaitu jika gugatan yang diajukan mengandung cacat
atau pelanggaran formil, dengan demikian keberatan yang diajukan dalam bentuk
eksepsi, tidak ditujukan dan tidak menyinggung bantahan terhadap pokok perkara;
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan materi eksepsi Tergugat I
yang menyatakan bahwa Tergugat I harus dikeluarkan sebagai pihak dalam gugatan
aquo dengan alasan Tergugat I tidak terkait dengan penyitaan atas 2 (dua) unit rumah
sengketa, materi eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I tersebut tidak berkaitan
dengan formalitas suatu gugatan tetapi sudah memasuki materi perkara sehingga baru
bisa dipertimbangkan bersama-sama dengan pokok perkara sehingga eksepsi Tergugat
I dalam angka 1 tersebut haruslah ditolak karena tidak berdasar dan tidak beralasan
hukum;
Ad. 2. Eksepsi tentang Gugatan para Penggugat kurang pihak dan error in
persona, dengan alasan seharusnya Negara diikut sertakan dalam perkara
aquo, karena 2 (dua) unit rumah / bangunan sengketa yang terletak di
Komplek Bali Village M-8 dan M-12, Jalan Asem II RT. 09/RW.02 Cipete
Selatan, Cilandak Jakarta Selatan, berdasarkan Putusan Pidana
Hal 31 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hokum tetap (pasti), sudah
dirampas untuk Negara;
Menimbang, bahwa berkaitan dengan tuntutan terhadap Negara yang
berkaitan dengan sengketa masalah hukum maka Negara diwakili oleh Penyelenggara
Negara : dalam hal ini adalah Pemerintah Republik Indonesia Cq. Tergugat I dan
Tergugat II yang merupakan bagian Pemerintah Republik Indonesia sebagai
Perwakilan / Representative Negara Republik Indonesia sehingga menurut hemat
Majelis Gugatan Penggugat tidak ada kekurangan mengenai pihak-pihaknya dan tidak
error in persona;
Menimbang, bahwa terlebih-lebih berdasarkan azas hukum acara perdata
Penggugatlah yang mempunyai wewenang untuk menentukan siapa-siapa saja yang
dapat ditarik sebagai pihak dalam gugatan sebagai Tergugat hal tersebut sejalan
dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 2824 K/Pdt/2000 tanggal 31 Juli
2001, bahwa siapa saja orang-orang yang akan ditarik sebagai Tergugat dalam surat
gugatannya adalah hak sepenuhnya dari Penggugat, terlebih-lebih setelah Majelis
memperhatikan alasan-alasan Tergugat I untuk meneguhkan dalil-dalil eksepsinya
tidak didasarkan pada alasan-alasan formalitas surat gugatan tetapi sudah menyangkut
subtansi perkara sehingga eksepsi Tergugat I inipun haruslah dikesampingkan;
Ad. 3. Eksepsi tentang penyitaan atas 2 (dua) unit rumah bangunan sengketa
milik para Penggugat yang terletak di Kompleks Bali Village M-8 dan
M-12 Jalan Asem II RT. 09/RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak Jakarta
Selatan tidak dapat digugat secara perdata, selama penyitaan atas 2
(dua) unit rumah / bangunan milik Penggugat I dan Penggugat II,
Hakim itu beritikad baik, sebagaimana diatur dalam Pasal 38 KUHAP
Jo. Pasal 3 ayat (1) Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang
kekuasaan kehakiman;
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis tersebut tidak berdasar dan tidak
beralasan hukum karena berdasarkan azas hukum acara perdata adalah merupakan hak
setiap orang yang merasa haknya dilanggar oleh orang lain untuk mengajukan tuntutan
hak tersebut kepada siapa yang dirasa telah melanggar hak tersebut dan mengenai
bantahan terhadap penyitaan sudah lazim dan dikenal dalam hukum acara perdata;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No.
3404/K/Pdt/1999 tanggal 28 Nopember 2000, yang menyatakan bahwa atas putusan
Hakim pidana yang merampas untuk Negara barang bukti berupa tanah yang
menurutnya milik pihak ketiga tersebut dan bukan milik Terdakwa dalam kasus tindak
pidana korupsi maka “pihak ketiga” ini dapat mengajukan “surat keberatan” kepada
pengadilan negeri yang memutus perkara pidana tersebut dalam bentuk surat gugatan
perdata”;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum diatas,
maka eksepsi dari Tergugat I inipun tidak berdasar hukum sehingga eksepsi tersebut
haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, menurut hemat
Majelis keseluruhan Eksepsi dari Tergugat I tidak berdasar dan tidak beralasan hukum
sehingga Eksepsi Tergugat I haruslah ditolak seluruhnya;
DALAM PROVISI :
Menimbang, bahwa Penggugat I dan Penggugat II dalam surat gugatannya
mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan putusan Provisi sebagai berikut :
1 Menetapkan Pembatalan terhadap Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel., tanggal 21 Pebruari 2005
khusus terhadap 2 (dua) unit rumah milik para
Penggugat yang dikenal umum terletak :
a Kompleks Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02 Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan;
b Kompleks Bali Village M-8 Jalan Asem II RT. 09 RW. 02 Cipete Selatan,
Jakarta Selatan;
1 Memerintahkan Jurusita untuk mengangkat sita terhadap
2 (dua) unit rumah milik para Penggugat, yang disita
berdasarkan Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel.
tanggal 21 Pebruari 2005, masing-masing :
• Kompleks Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 / RW.
02, Cipete Selatan, Cilandak Jakarta Selatan;
Hal 33 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Kompleks Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09 / RW.
02 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
Menimbang, bahwa mengenai putusan provisi pada hakekatnya merupakan
keputusan yang bersifat sementara yang berisi tindakan sementara menunggu sampai
putusan akhir mengenai pokok perkaranya dijatuhkan. Dengan demikian putusan
provisi tidak boleh mengenai materi pokok perkara, tetapi hanya sebatas mengenai
tindakan sementara berupa larangan melanjutkan suatu kegiatan;
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan tuntutan provisi yang
diajukan oleh Penggugat, bukan merupakan tindakan sementara, tetapi sudah
mengenai pokok perkara sehingga tuntutan provisi tersebut haruslah ditolak;
DALAM POKOK PERKARA :
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan gugatan Penggugat secara
seksama, Penggugat I dan Penggugat II dalam surat gugatannya pada pokoknya sangat
berkeberatan terhadap Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel., tanggal 21 Pebruari 2005 (Bukti P-12) tentang penyitaan
terhadap asset yang diduga berasal dari manipulasi L/C BNI dan dianggap sebagai
barang bukti yang berkaitan dengan perkara pidana atas nama Terdakwa ADRIAN
HERLING WAWORUNTU, termasuk aset milik Penggugat I dan Penggugat II yang
berupa tanah dan bangunan rumah yang terletak :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak Jakarta Selatan;
b Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09 RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan;
• Bahwa Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal
21 Pebruari 2005 yang dikeluarkan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan atas permohonan Tergugat I sebagai badan
usaha milik Negara, yang dilaksanakan oleh Tergugat II
selaku Penuntut Umum dan selaku (Eksekutor adalah tidak
berdasar karena kedua unit rumah tersebut diperoleh para
Penggugat dalam masa tenggang waktu perkawinan
Penggugat I dengan Penggugat II sehingga merupakan harta
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
bersama Penggugat I dan Penggugat II lagi pula kedua unit
rumah yang menjadi obyek dalam perkara ini bukan
merupakan asset-asset yang diperoleh dari hasil kejahatan
maupun dari manipulasi L/C BNI, (Pasal 39 ayat 1 huruf a
KUHAP menyatakan :
“ Benda atau tagihan Tersangka atau Terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dari tindak pidana atau hasil tindak pidana ……” dan Pasal 46 ayat 1
huruf b KUHAP, yang berbunyi :
Benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka
dari siapa benda itu disita, atau kepada orang atau kepada mereka yang paling
berhak apabila : “b. perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti
atau ternyata tidak merupakan tindak pidana”;
• Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas para Penggugat
mohon agar Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel.
tanggal 21 Pebruari 2005 yang dikeluarkan oleh Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan dibatalkan dengan mengangkat sita
khususnya untuk kedua obyek gugatan ini, serta
mengembalikannya seperti keadaan semula kepada para
Penggugat;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut telah disangkal oleh
Tergugat I dan Tergugat II sehingga menjadi kewajiban hukum bagi Penggugat I dan
Penggugat II untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, sedangkan Tergugat I dan
Tergugat II dapat mengajukan bukti sebaliknya;
Menimbang, bahwa untuk membutikan dalil-dalil gugatannya Penggugat
dipersidangan telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda bukti P-1 s/d P-14;
Menimbang, bahwa Tergugat I dan Tergugat II untuk meneguhkan dalil-dalil
sangkalannya dipersidangan telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T.T-1 s/d
T.I-10 dan bukti T.II-1 s/d T.II-7;
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan secara seksama pokok-
pokok posita dan petitum gugatan para Penggugat, jawaban Tergugat I dan Tergugat II
serta bukti-bukti surat yang diajukan oleh para pihak yang berperkara maka pertama-
Hal 35 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
tama Majelis akan mempertimbangkan mengenai waktu perolehan tanah dan
bangunan rumah sengketa yang diletakan sita berdasarkan Penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005
dalam perkara Terdakwa ADRIAN HERLING WOWORUNTU;
Menimbang, bahwa sebagaimana posita gugatan para Penggugat bahwa tanah
dan bangunan rumah sengketa yang diletakkan sita berdasarkan Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. dalam perkara Terdakwa Adrian Herling Woworuntu yakni
tanah dan bangunan rumah yang dikenal oleh umum:
a Kompleks Bali Village M-8 Jalan Asem II RT. 09 RW. 02 Cipete Selatan
Cilandak, Jakarta Selatan;
b Kompleks Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 09 RW. 02 Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan;
merupakan hak milik para Penggugat yang diperoleh dari jerih payah para Penggugat
sendiri, yang diperoleh sejak tahun 1982, sehingga merupakan harta bersama
Penggugat I dan Penggugat II;
Menimbang, bahwa mengenai kepemilikan tanah dan bangunan obyek
sengketa sebagaimana didalilkan oleh para Penggugat, baik kepemilikannya, maupun
sejak kapan tanah dan bangunan tersebut diperoleh dan sudah menjadi hak milik para
Penggugat tidak dibantah baik oleh Tergugat I maupun Tergugat II;
Menimbang, bahwa demikian pula setelah Majelis memperhatikan bukti surat
yang diajukan oleh para Penggugat yakni bukti P-2, bukti P-3, bukti P-4a dan bukti
P-4b serta bukti P-5 (yang berupa akte jual beli atau sertifikat tanah obyek sengketa)
dari bukti tersebut membuktikan bahwa tanah dan bangunan yang dikenal oleh umum
terletak di Jalan Asem II Kompleks Bali Village M-8 berdasarkan Akte Jual Beli No.
134/1.711.03/1982 tanggal 12 Maret 1982 yang dibuat dihadapan Camat Cilandak
(Bukti P-2) maupun berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 1753 tanggal 30 Agustus
1988 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Jakarta Selatan (Bukti P-3) dari kedua
alat bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa tanah dan bangunan yang
terletak di Jalan Asem II Komplek Bali Village M-8 merupakan Hak Milik para
Penggugat yang diperoleh sejak tahun 1982;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa selanjutnya setelah Majelis meneliti bukti surat yang
diajukan oleh para Penggugat yang diberi tanda bukti P-4a dan bukti P-4b serta bukti
P-5 dari bukti tersebut membuktikan bahwa tanah dan bangunan yang terletak di Jalan
Asem II Kompleks Bali Village M-12 berdasarkan Akte Jual Beli No. 12/3/1982/
Cilandak tanggal 2 April 1982 dan berdasarkan Akte Jual Beli No. 13/4/1982/Cilandak
tanggal 2 April 1982 yang dibuat dihadapan Koesbiono Sarmanhadi, SH., Notaris di
Jakarta maupun berdasarkan bukti P-5 yang berupa Sertifikat Hak Milik No. 2283
tanggal 19 Desember 1995 yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Jakarta
Selatan, dari bukti-bukti tersebut telah terbukti bahwa tanah dan bangunan yang
terletak di Jalan Asem II Kompleks Bali Village M-12 merupakan hak milik para
Penggugat yang diperoleh para Penggugat sejak Tahun 1982 sehingga sepanjang
petitum angka 3 gugatan Penggugat yang mohon agar kedua rumah tersebut
dinyatakan milik Penggugat I dan Penggugat dapatlah dikabulkan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan mengenai
tuntutan para Penggugat dalam petitum angka 4 yang mohon pembatalan terhadap
penetapan sita No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari 2005 khusus
terhadap 2 (dua) unit rumah milik para Penggugat yang dikenal umum :
1 Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 /
RW. 02 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Sekatan;
2 Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 09 /
RW. 02 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
Menimbang, bahwa berdasarkan (bukti P-12) yang berupa Penetapan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 1982/Pid.B/2004/PN.JAk.Sel. tanggal 21
Pebruari 2005 dalam perkara Terdakwa ADRIAN HERLING WOWORUNTU telah
dilakukan penyitaan terhadap tanah dan bangunan rumah milik para Penggugat yang
dikenal umum :
1 Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09
/ RW. 02 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta
Selatan;
Hal 37 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
2 Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT.
09 / RW. 02, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta
Selatan;
Menimbang, bahwa dalam pertimbangan dalam penetapan tersebut
dikarenakan tanah dan bangunan yang akan dilakukan penyitaan tersebut diduga
berasal dari manipulasi L/C BNI, dalam perkara Terdakwa ADRIAN HERLING
WOWORUNTU;
Menimbang, bahwa mengenai pengertian benda yang diperoleh dari tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) huruf a KUHAP kiranya perlu
diketahui penafsiran dari Hogeraad dalam arestnya tanggal 22 Juli 1942 MJ. 1942 No.
482 yang menyatakan : yang dimaksud dengan benda-benda yang diperoleh karena
kejahatan bukan hanya benda-benda yang secara langsung telah diperoleh karena
kejahatan, melainkan juga benda-benda yang oleh terpidana dibeli dengan uang hasil
kejahatan;
Menimbang, bahwa pengertian benda yang diperoleh sebagai hasil dari tindak
pidana dalam Pasal 39 ayat (1) huruf a KUHAP, kiranya juga perlu diketahui
penafsiran dari Mahkamah Agung dalam putusan kasasinya tanggal 13 Nopember
1962 Nomor : 125 K/Kr/1960 yang menyatakan bahwa sebuah mobil yang dibeli oleh
pemohon kasasi dengan sejumlah uang yang diterimanya sebagai hasil tindak pidana
yang telah dipersalahkan kepadanya, dapat dikatakan diperoleh, meskipun tidak secara
langsung dari kejahatan sebagai ditentukan dalam Pasal 39 KUHAP;
Menimbang, bahwa setelah Majelis memperhatikan waktu kejadian perkara
( Locus Delictie ) tindak pidana korupsi dalam perkara atas nama Adrian Herling
Woworuntu didalam surat dakwaannya, kejadian tindak pidana tersebut antara bulan
Desember 2002 sampai dengan bulan Juli 2003 (Bukti T.I-8 dan T.II-3), sedangkan
sebagaimana, posita gugatan para Penggugat bahwa tanah dan bangunan rumah
sengketa yang diletakkan sita berdasarkan Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel.
dalam perkara Terdakwa Adrian Herling Woworuntu, yakni tanah dan bangunan
rumah yang dikenal umum :
a Komplek Bali Village M-8 Jalan Asem II RT. 09 RW. 02, Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
b Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 09 RW. 02 Cipete Selatan,
Cilandak, Jakarta Selatan;
Merupakan jerih payah para Penggugat yang diperoleh pada tahun 1982 sehingga
bukan merupakan atau bukan berasal dari manipulasi L/C BNI dalam perkara tindak
pidana korupsi atas nama Terdakwa Adrian Herling Woworuntu;
Menimbang, bahwa demikian pula setelah Majelis memperhatikan bukti surat
yang diajukan oleh para Penggugat yakni Bukti P-2, P-3, P-4a, P-4b dan P-5
sebagaimana telah dipertimbangkan di atas dari bukti-bukti tersebut telah dapat
dibuktikan bahwa tanah dan bangunan rumah yang dikenal umum terletak :
1 Komplek Bali Village M-8 Jalan Asem II RT. 9 RW. 02, Cipete
Selatan, Cilandak Jakarta Selatan;
2 Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 9 RW. 02, Cipete
Selatan, Cilandak Jakarta Selatan;
Adalah merupakan tanah dan bangunan rumah milik para Penggugat yang diperoleh
pada tahun 1982;
Menimbang, bahwa dari fakta hukum tersebut menurut hemat Majelis tanah
dan bangunan rumah yang dikenakan penyitaan berdasarkan Penetapan No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. dalam perkara tindak pidana korupsi atas nama Terdakwa
Adrian Herling Woworuntu bukan merupakan hasil tindak pidana korupsi dalam
perkara tersebut;
Menimbang, bahwa dalam pasal 39 KUHAP ayat (1) huruf a ditentukan
bahwa :
• Benda atau tagihan tersangka atau Terdakwa yang seluruh
atau sebagian diduga diperoleh dari tindak pidana atau
sebagai hasil dari tindak pidana;
Adapun arti penyitaan dalam KUHAP adalah serangkaian tindakan penyidik untuk
mengambil alih dan atau menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau
tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud untuk kepentingan dan pembuktian
dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan dan tujuan penyitaan sebenarnya
hanyalah untuk membuat terang sesuatu tindak pidana;
Hal 39 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa terlebih-lebih perkara pidana No. 1982/Pid.B/2004/
PN.Jak.Sel. tersebut telah selesai sedangkan mengenai alasan para Tergugat bahwa
tanah dan bangunan rumah tersebut telah dinyatakan disita untuk negara menurut
hemat Majelis perampasan tersebut sifatnya merupakan suatu pidana, yang sesuai
ketentuan hanyalah harus diderita oleh terpidana sendiri dalam perkara No. 1982/
Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. dalam hal ini Terdakwa : Adrian Herling Woworuntu sehingga
menurut Undang-undang (Pasal 39 KUHP ayat (1) ) telah menentukan, bahwa yang
dapat Verburt Verkaard (yang dapat dirampas) hanyalah benda-benda kepunyaan
terpidana dalam perkara ini seharusnya harta benda kepunyaan Terdakwa Adrian
Herling Woworuntu;
Menimbang, bahwa demikian pula berdasarkan bukti P-13 yang berupa surat
tertanggal 29 Maret 2010 yang dibuat dan ditanda tangani oleh Tergugat II yang
ditujukan kepada Kepala :Lembaga Pemasyarakatan Cipinang dalam perkara yang lain
dalam hal ini terpidana Ir. H. OLLAH ABDULLAH AGAM menyatakan bahwa
terpidana tidak mampu membayar uang pengganti dan uang denda dan yang
bersangkutan bersedia menjalani subsidairnya yaitu pidana penjara selama 6 tahun dan
kurungan selama 3 bulan;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, oleh
karena kedua rumah tersebut bukan merupakan atau diperoleh dari tindak pidana baik
berdasarkan kriteria penafsiran dari Hogeraad dalam arestnya tanggal 22 Juli 1942 NJ.
1942 No. 482 maupun berdasarkan penafsiran Mahkamah Agung tanggal 13
Nopember 1962 Nomor : 125 K/Kuasa Penggugat/1960 dimana kedua rumah tersebut
telah diperoleh oleh para Penggugat kurang lebih 20 tahun sebelum terjadinya perkara
atas nama Terdakwa Adrian Herling Woworuntu sehingga tuntutan Penggugat dalam
petitum angka 4 dan angka 5 dapatlah dikabulkan;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan mengenai
petitum angka 2 gugatan Penggugat yang mohon agar Tergugat I dan Tergugat II
dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan alasan Penetapan
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor : 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21
Pebruari 2005 yang mengakibatkan dua unit rumah tinggal milik para Penggugat yang
terletak di Jalan Asem II Komplek Bali Village M-8 dan M-12 telah diletakkan sita
berdasarkan surat dari divisi hukum Tergugat I No. HUK/6/062/R, tanggal 11 Pebruari
2005 yang ditujukan kepada Ketua Majelis Hakim perkara No. 1982/Pid.B/2004/
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PN.Jak.Sel. atas nama Terdakwa Adrian Herling Woworuntu, dengan alasan bahwa
kedua rumah tersebut adalah merupakan aset-aset yang diduga berasal dari manipulasi
L/C BNI sehingga kedua unit rumah milik para Penggugat tersebut dijadikan barang
bukti (disita) dalam perkara pidana atas nama Terdakwa Adrian Herling Woworuntu
yang tidak ada kaitannya dengan para Penggugat;
Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis tindakan Tergugat I dan Tergugat
II dimana Tergugat I telah mengirimkan surat No.HUK/6/062/R, tanggal 11 Pebruari
2005 perihal permohonan bantuan (bukti T.1-4) yang ditujukan kepada Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berisikan : memberikan informasi / memohon
bantuan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan agar dilakukan penyitaan terhadap
aset-aset yang diduga berasal dari manipulasi L/C BNI sehubungan pemeriksaan
perkara tindak pidana korupsi atas nama Terdakwa ADRIAN HERLING
WOWORUNTU, MBA.;
Menimbang, bahwa tindakan Tergugat I tersebut tidak dapat dikwalifikasikan
sebagai perbuatan melawan hukum karena tindakan Tergugat I tersebut tidak
bertentangan dengan kewajiban hukumnya bahkan tindakan Tergugat I tersebut
merupakan wujud peran serta masyarakat yang mempunyai hak dan tanggung jawab
dalam membantu upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi
sebagaimana ditentukan dalam Pasal 41 UU No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang
No. 20 Tahun 2001;
Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka menurut hemat
Majelis tuntutan para Penggugat dalam petitum angka 2 haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa mengenai tuntutan Penggugat I dan Penggugat II yang
mohon agar Majelis menyatakan putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu meski
ada upaya verzet, banding maupun kasasi ataupun upaya hukum lainnya tuntutan
tersebut haruslah ditolak karena disamping menurut pasal 180 HIR bahwa penjatuhan
putusan serta merta bersifat eksepsional yakni berdasarkan syarat-syarat yang sangat
khusus dan menurut hemat Majelis dalam perkara ini belum memenuhi syarat untuk
dijatuhkan putusan serta merta sebagaimana ditentukan dalam pasal 180 HIR;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat dikabulkan sebagian
maka biaya perkara harus dibebankan kepada Tergugat I dan Tergugat II secara
tanggung renteng yang besarnya akan ditentukan dalam amar putusan ini;
Hal 41 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Memperhatikan Ketentuan Hukum dan Undang-Undang yang bersangkutan;
M E N G A D I L I
DALAM EKSEPSI :
• Menolak Eksepsi dari Tergugat I seluruhnya;
DALAM PROVISI :
• Menolak tuntutan Provisi para Penggugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA :
1 Mengabulkan gugatan para Penggugat sebagian;
2 Menyatakan para Penggugat adalah pemilik sah dari kedua unit rumah tempat
tinggal yang terletak di :
a Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
b Komplek Bali Village M-12 Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02 Cipete
Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
3 Menyatakan / membatalkan Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel.
tanggal 21 Pebruari 2005 khusus terhadap 2 (dua) unit rumah milik para
Penggugat yang terletak di :
• Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
• Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
4 Memerintahkan Jurusita Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk mengangkat
sita terhadap 2 (dua) unit rumah milik para Penggugat yang diletakkan sita
berdasarkan Penetapan No. 1982/Pid.B/2004/PN.Jak.Sel. tanggal 21 Pebruari
2005 masing-masing terhadap rumah yang terletak di :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Komplek Bali Village M-8, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
• Komplek Bali Village M-12, Jalan Asem II RT. 09 / RW. 02
Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan;
5 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk
membayar biaya perkara sebesar Rp. 641.000,00 (Enam Ratus Empat Puluh
Satu Ribu Rupiah);
6 Menolak gugatan Penggugat I dan Penggugat II selain dan selebihnya;
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada hari : Senin, tanggal 11 April 2011 oleh kami
KUSNO, SH.M.Hum. sebagai Hakim Ketua YONISMAN, SH.MH. dan TAHSIN, SH.
masing-masing sebagai Hakim –Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam
sidang yang terbuka untuk umum pada hari : Selasa, tanggal 19 April 2011 oleh
Majelis Hakim tersebut dengan dibantu YUSTINAH, SH. Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan dihadiri oleh Kuasa para Penggugat dan
Kuasa Tergugat I serta Kuasa Tergugat II.
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,
1. YONISMAN, SH.MH. KUSNO, SH.M.Hum.
2. TAHSIN, SH.
PANITERA PENGGANTI,
YUSTINAH, SH.
Biaya-biaya :
Hal 43 dari 42 Put.No. 493/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Sel.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Meterai Rp. 6.000,00.
• Redaksi Rp. 5.000,00.
• Pendaftaran Rp. 30.000,00.
• Panggilan Rp. 600.000,00.
• Jumlah Rp. 641.000,00.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44