laporan pembentukan plastik
DESCRIPTION
xcvTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PEMBENTUKAN
“PLASTIC INJECTION MOULDING”
Disusun oleh:
M. IQBAL Z
RESTU AGUSTINA
RIKI NOPIANDI
SEPTIAN KUSMAYADI
WAWAN JAENUDIN
RIZKI MUHIBUDDIN
KELAS 3MP
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
1. TUJUAN PRAKTIKUM
Dapat melakukan pembentukan plastik dengan cara plastic injection
moulding.
Mengetahui nilai yang sesuai/baik dari waktu pengisian, waktu
pendinginan, temperatur melting point plastik yang digunakan.
Mengetahui produk plastik tidak sempurna (analisa penyebab kegagalan
produk).
2. DASAR TEORI
Plastik merupakan salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan
gunakan. Bahan plastik secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan
logam. Hal ini disebabkan bahan plastik mempunyai beberapa keunggulan,
yaitu: ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti karat dan tahan terhadap bahan
kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat dibuat berwarna
maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah.
Namun begitu daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang
rendah, tidak tahan panas mudah rusak pada suhu yang rendah.
Klasifikasi dari plastik menurut sifat pemanasannya dibagi dalam 3 kelompok :
a. Thermoplass atau plastomer
Plastik plastis jika temperatur naik menjadi lunak/ dapat dibentuk ulang
(daur ulang).
b. Elastomer
Plastik elastis dengan sifat elastis seperti karet.
c. Thermosetting
Menjadi keras setelah dipanaskan pada tekanan tertentu dan tidak dapat
meleleh kembali.
Keunggulan plastik sehingga sekarang ini banyak digunakan yakni sebagai
berikut ;
a. Massa jenisnya rendah (0,9 – 2,2 kg/dm3)
b. Tahan terhadap arus listrik/ sebagai isolator
c. Tahan terhadap korosi
d. Mempunyai permukaan yang baik dan mudah diwarnai
e. Mudah dibuat dengan cetakan tekan dan biaya pemanasannya rendah
Sedangkan kekurangan dari plastik sendiri seperti disebutkan dibawah ini ;
Modulus elastisnya rendah
Mudah retak pada suhu kamar thermal expansinya tinggi
Temperatur maksimumnya rendah
Daya penyerapan airnya rendah
Mudah patah atau retak pada kondisi tekanan
Secara garis besar, plastik dapat dikelompokkan menjadi dua golongan,
yaitu: plastik thermoplast dan plastik thermoset. Plastik thermoplast adalah
plastik yang dapat dicetak berulang-ulang dengan adanya panas. Yang termasuk
plastic thermoplast antara lain: PE, PP, PS, ABS, SAN, nylon, PET, BPT,
Polyacetal (POM), PC dll. Sedangkan palstik thermoset adalah plastik yang
apabila telah mengalami kondisi tertentu tidak dapat dicetak kembali karena
bangun polimernya berbentuk jaringan tiga dimensi. Yang termasuk plastic
thermoset adalah: PU (Poly Urethene), UF (Urea Formaldehyde), MF
(Melamine Formaldehyde), polyester, epoksi dll.
Polyethylene (PE)
Jenis plastik ini merupakan hasil polymerisasi dengan reaksi bertingkat,
dan termasuk dalam kelompok thermoplass. PE yaitu nama yang sudah dikenal
secara umum dan merupakan plastic yang sering dipergunakan. Material ini
memiliki specific gravity 0,9 sampai 0,965 g/cm3 dan harga Melting point 230-
240oF atau 110-117oC. Sifat dari plastik ini sama dengan sifat umum plastik,
modulus elastisnya sangat baik, impact strength nya menurun dengan naiknya
density tetapi secara keseluruhan baik.
Penggunaan plastik ini sangat beragam seperti digunakan sebagai
pengepak atau pembungkus selain kertas, penutup untuk kabel frekwensi tinggi,
kabel telepon, dan kabel dengan density rendah, lalu digunakan untuk wadah
cairan dan mainan anak-anak, serta digunakan juga untuk pipa industri
pertamina penyalur cairan.
Polystyrene PS
Plastik ini termasuk pada kelompok thermoplass dengan harga melting
point 338oF atau 170oC, dan dengan harga specific grafity 1,04-1,07g/cm3.
Plastik jenis ini merupakan plastik hasil polymerisasi, plastik ini jenis plastik
yang termurah dan mempunyai banyak sifat yang sangat berguna tetapi secara
umum sangat rapuh.
Bahan tambah yang biasa digunakan pada material ini dalaha ;
Plasticisert (bahan pelunak)
Pelumas
Fillers (bahan pengisi)
Pigment (bahan Pewarna)
Sifat material ini adalah keras/kaku, tanpa pewarna transparan, tidak
berbau dan beracun. Penggunaannya pada kotak peralatan dapur, kapsul pil,
lemparan untuk bahan kemasan, isolasi listrik frekwensi tinggi, pada busa
kemasan pecah belah (peralatan lab).
3. LANGKAH KERJA
1. Lakukan persiapan mesin injeksi plastic molding dengan menyalakan
mesin dan kompresor serta setting tempertur uji.
2. Masukaan material plastik yang akan digunakan pada penampung
material/ mangkuk bahan baku.
3. Setelah material plastik dimasukan pada penampung material, lalu
plastik didorong masuk pada silinder dengan pemanas dibagian luar
secara manual hingga plastik meleleh.
4. Selanjutnya pasang cetakan yang akan dibuat, tempatkan pas pada sprue.
5. Jika plastik yang meleleh diperkirakan sudah cukup untuk mengisi penuh
cetakan, tekan tombol untuk menggerakan silinder pneumatik dengan
tekanan dari kompresor hingga cetakan penuh, (catat waktu
pengisiannya).
6. Berikutnya posisikan silinder ke posisi semula, ulangi angkah 3 & 4,
sambil menunggu pendinginan plastik pada cetakan (catat waktu
pendinginan terhitung setelah cetakan penuh hingga cetakan akan
dibuka),
7. Lepas cetakan dari produk, lakukan analisa hasil cetakan, dan ulangi
perncetakan hingga mendapatkan waktu pengisian & waktu pendinginan,
tekanan, serta temperaturnya.
4. DATA DAN GAMBAR
Jenis Pembuatan : Palu Plastik
Kelompok Plastik : Thermo plastik/ Thermoplass
Jenis Plastik : Polystyrene PS (3-9) dan Polyethylene PE (1-2)
Tabel 1. Data Pengujian
Produk
No
Tekanan
(P)
Bar
TemperaturoC
Waktu
Pengisian
tpengisian
detik
Waktu
Pendinginan
tpendinginan
detik
Hasil Analisa
1 6,4 100 4,14 60
Di beberapa bagian tidak
terisi sempurna, ada
penyusutan/keriput di
beberapa permukaan
produk
2 5,4 105 8,7 60
Produk terisi sempurna
dengan banyak kerutan di
permukaan nya dan terlihat
ada gelembung-gelembung
udara yang terjebak
didalamnya.
3 7,2 150 5,35 25
Terdapat penyokan pada
permukaan produk, warna
produk kotor.
4 6,8 160 5 50
Produk terisi sempurna,
tetapi ada beberapa
penyokan di
permukaannya, terdapat
gelembung gelembung
udara didalam produk,
sedikit gosong, dan banyak
kotoran yg menempel.
5 6,2 160 4 120
Warna produk kotor dan
terisi sempurna
(permukaan tidak ada
penyokan/penyusutan)
6 7,4 160 5 70
Warna produk kotor dan
terisi sempurna
(permukaan tidak ada
penyokan/penyusutan),
tetapi terdapat gelembung-
gelembung udara.
7 6,2 150 3 60
Terdapat beberapa
penyokan di permukaan
produk, kopong/terdapat
rongga di permukaan,
warna produk sedikit
kotor.
8 6,5 130 3 60
Produk terisi penuh,
terdapat sedikit kotoran
yang menempel pada
permukaan dan sedikit
gelembung udara.
9 6,2 130 3 90
Produk tidak terisi
sempurna, kerutan sudah
tak terlihat tetapi terdapat
rongga di dalam produk.
5. PEMBAHASAN DAN ANALISIS
Pada praktikum plastic injection PE (Polyethylene)
Biji plastic PE ini kami gunakan pada percobaan ke 1 dan 2. Pada percobaan
pertama, kita menggunakan tekanan kerja 6,4 bar, temperature 100°C dengan
waktu pengisian selama 4,1 detik dan pendinginan selama 60 detik. Dan pada
percobaan kedua, tekanan kerja 5,4 temperatur 105°C dengan waktu pengisian 8,7
detik dan waktu pendinginan selama 60 detik dapat disimpulkan bahwa:
Terlihat di beberapa bagian tidak terisi penuh pada percobaan 1,
dikarenakan waktu pengisian yang terlalu cepat dan temperature yang
agak terlalu rendah yang menyebabkan biji plastic tidak meleleh
sempurna. Sebaliknya pada percobaan kedua bentuk dari produk terisi
sempurna.
Terdapat beberapa kerutan pada produk pertama dan sedikit pada produk
kedua. Ini dikarenakan penyusutan yang terlalu cepat pada saat proses
pendinginan.
Pada produk pertama dan kedua terdapat gelembung-gelembung udara
yang terjebak didalam produk. Dikarenakan tekanan kerja yang kurang
sesuai.
Terlihat ada kotoran-kotoran yang menempel di produk. Mungkin
dikarenakan terapat kotoran-kotoran yang terjebak pada rongga pilamen
pemanas atau pun pada piston yang sebelumnya tidak dibersihkan.
Pada praktikum plastic injection PS (Polystyrene)
Biji plastic PS ini kami gunakan pada percobaan ke 3 dan 9. Dari tekanan
kerja, temperature, waktu pengisian dan waktu pendinginan kita lakukan
bervariasi dari percobaan ke-3 sampai ke-9. Dan menghasilkan produk dengan
parameter hasil yang berbeda-beda setiap percobaan nya. Dari beberapa
percobaan dapat kita analisa bahwa:
Terdapat beberapa bagian permukaan yang penyok (terlihat pada produk
3 dan 7). Dikarenakan tidak sesuai nya parameter-parameter yang
bekerja pada produk tersebut.
Terdapat rongga/kopong pada bagian permukaan tertentu pada produk
(terlihat pada produk 9 dan 7). Dikarenakan waktu pengisian yang
terlampau singkat dengan tekanan kerja yang dipakai.
Terlihat ada gelembung2 udara yang terjebak (terlihat pada produk 4, 6
dan 8).
Terlihat ada kotoran yang menempel dan pada produk. Mungkin
dikarenakan terapat kotoran-kotoran yang terjebak pada rongga pilamen
pemanas atau pun pada piston yang sebelumnya tidak dibersihkan.
Dilihat dari hasil percobaan kedua produk plastic ini memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing. Tetapi jika kita menggabungkan parameter yang
terbaik pada setiap percobaan maka kita dapat mengambil kesimpulan parameter
yang paling bagus dalam injeksi plastic molding ini.
6. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditentukan beberapa parameter
yang mendukung untuk pembuatan produk palu plastic yang baik berdasarkan
hasil analisa diatas. Berikut beberapa parameter pada kedua jenis plastic:
Pada PE (Polyethylene)
Tekanan kerja : 5-6 bar
Temperatur melting : 105oC
Waktu pengisian : 8-10 detik
Waktu pendinginan : 60 detik
Pada PS (Polyethylene)
Tekanan kerja : 6,2 - 7 bar
Temperatur melting : 160oC
Waktu pengisian : 5 - 8 detik
Waktu pendinginan : diatas 60 detik