291893346-campadfdfdk
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
1/22
yuguyvuBAB I
PENDAHULUAN
Campak atau morbili adalah suatu infeksi virus akut yang memiliki 3
stadium yaitu (1)Stadium inkubasi yang berkisar antara 10 sampai 12 hari setelah
pajanan pertama terhadap virus dan dapat disertai gejala minimal maupun tidak
bergejala, (2)Stadium prodromal yang menunjukkan gejala demam,
konjungtivitis, pilek, dan batuk yang meningkat serta ditemukannya enantem pada
mukosa (berak !oplik), dan (3)Stadium erupsi yang ditandai dengan keluarnya
ruam makulopapular yang didahului dengan meningkatnya suhu badan ("hillips,
1#$3)
%ngka kejadian ampak di &ndonesia sejak tahun 1##0 sampai 2002 masih
tinggi sekitar 3000'000 per tahun demikian pula frekuensi terjadinya kejadian
luar biasa tampak meningkat dari 23 kali per tahun menjadi 1* +amun case
fatality rate telah dapat diturunkan dari ,- menjadi 1,2-* .mur terbanyak
menderita ampak adalah /12
ransmisi ampak terjadi melalui udara, kontak langsung maupun melalui droplet
dari penderita saat gejala yang ada minimal bahkan tidak bergejala* "enderita
masih dapat menularkan penyakitnya mulai hari ke' setelah terpajan hingga
hari setelah ruam munul* iasanya seseorang akan mendapat kekebalan seumur
hidup bila telah sekali terinfeksi oleh ampak (ampengan, 1##)*
"enyakit ini terutama menyerang anak'anak usia '# tahun* 4inegara berkembang
menyerang pada usia lebih muda daripada negara maju* iasanya penyakit ini
timbul pada masa aanak dan kemudian menyebabkan kekebalan seumur hidup*
ayi yang dilahirkan oleh ibu yang pernah menderita morbili akan mendapatkankekebalan seara pasif (melalui plasenta) sampai umur '5 bulan dan setelah umur
tersebut kekebalan akan mengurang sehingga si bayi dapat menderita morbili* ila
si ibu belum pernah menderita menderita morbili ketika ia hamil 1 atau 2 bulan,
maka 0- kemungkinan akan mengalami abortus, bila ia menderita morbili pada
trimester pertama, kedua atau ketiga maka ia mungkin melahirkan seorang anak
dengan kelainan ba6aan atau seorang anak dengan berat badan lahir rendah atau
lahir mati anak yang kemudian meninggal sebelum usia 1 tahun* ⁵
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
2/22
Sejak bulan 7uli tahun 200$, "ropinsi 4&8 telah melaksanakan "rogram Case
ased 9easles Surveillane (C9S) atau "rogram Surveilans Campak erbasis
!asus* &nti kegiatan program tersebut adalah dimana setiap kasus klinis Campak
didata, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan diambil spesimen darah untuk
dibuktikan kasus tersebut benar'benar disebabkan oleh virus Campak atau bukan*
!egiatan C9S ini sementara baru dilakukan di 2 "ropinsi di &ndonesia, yaitu
8ogyakarta dan ali*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
3/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
"enyakit ampak adalah suatu penyakit berjangkit* Campak atau rubeola adalah
suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis dan ruam kulit3*
Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular yang ditandai dengan 3
stadium, yaitu: a* stadium kataral, b* stadium erupsi dan * stadium konvalesensi*
Campak adalah suatu penyakit akut menular, ditandai oleh tiga stadium:
1* Stadium kataral
4i tandai dengan enantem (berak koplik) pada mukosa bukal dan faring, demam
ringan sampai sedang, konjungtivitis ringan, kory;a, dan batuk*
2* Stadium erupsi
4itandai dengan ruam makuler yang munul berturut'turut pada leher dan muka,
tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam tinggi*
3* Stadium konvalesensi
4itandai dengan hilangnya ruam sesuai urutan munulnya ruam, dan terjadi
hiperpigmentasi*
Etiologi
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
4/22
6aktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam sekresi nasofaring,
darah dan urin*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
5/22
10 tahundi daerah pinggiran atau pedesaan, saat pajanan tertunda sampai masuk
sekolah* >ampir 100- de6asa muda pernah menderita morbili atau mendapat
vaksin ampak, tetapi ada sedikit individu yang mungkin lolos dari infeksi selama
masa kanak' kanak tetapi kemudian terinfeksi bila terpajan dengan anak yang
terinfeksi* pidemiologi berubah tiba A tiba di negara A negara yang telah
menggunakan vaksin seara luas*
P"togenesis
Campak merupakan infeksi virus yang sangat menular, dengan sedikit
virus yang infeksius sudah dapat menimbulkan infeksi pada seseorang* Bokasi
utama infeksi virus ampak adalah epitel saluran nafas nasofaring* &nfeksi virus
pertama pada saluran nafas sangat minimal* !ejadian yang lebih penting adalah
penyebaran pertama virus ampak ke jaringan limfatik regional yang
menyebabkan terjadinya viremia primer* Setelah viremia primer, terjadi
multiplikasi ekstensif dari virus ampak yang terjadi pada jaringan limfatik
regional maupun jaringan limfatik yang lebih jauh* 9ultiplikasi virus ampak
juga terjadi di lokasi pertama infeksi*
Selama lima hingga tujuh hari infeksi terjadi viremia sekunder yang
ekstensif dan menyebabkan terjadinya infeksi ampak seara umum* !ulit,
konjungtiva, dan saluran nafas adalah tempat yang jelas terkena infeksi, tetapi
organ lainnya dapat terinfeksi pula* 4ari hari ke'11 hingga 1 infeksi, kandungan
virus dalam darah, saluran nafas, dan organ lain menapai punaknya dan
kemudian jumlahnya menurun seara epat dalam 6aktu 2 hingga 3 hari* Selama
infeksi virus ampak akan bereplikasi di dalam sel endotel, sel epitel, monosit,
dan makrofag (Cherry, 200)*
4aerah epitel yang nekrotik di nasofaring dan saluran pernafasanmemberikan kesempatan serangan infeksi bakteri sekunder berupa
bronkopneumonia, otitis media, dan lainnya* 4alam keadaan tertentu, adenovirus
dan herpes virus pneumonia dapat terjadi pada kasus ampak (Soedarmo dkk*,
2002)*
abel 1* "atogenesis infeksi ampak tanpa penyulit
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
6/22
>ari 9anifestasi
0
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
7/22
limfoid regional, dimana terjadi pembelahan diri selanjutnya*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
8/22
!omplikasi lanjut yang jarang dari ampak adalah peneesefalitis sklerotikkans
subakut* "enyakit fatal ini timbul bertahun' tahun setelah infeksi ampak a6al dan
disebabkan oleh virus yang masih menetap dalam tubuh setelah infeksi ampak
akut* 7umlah antigen ampak yang besar ditemukan dalam badan inklusi pada sel
otak yang terinfeksi, tetapi paartikel virus tidak menjadi matang* eplikasi virus
yang aat adalah akibat tidak adanya pembentukan satu atau lebih produk gen
virus, sering kali protein maatriks* idak diketahui mekanisme apa yang
bertanggung ja6ab untuk pemilihan virus patogenik aat ini* H
%danya virus ampak intraseluler laten dalam sel otak pasien dengan
panensefalitis sklerotikans subakut menunjukkan kegagalan system imun untuk
membasmi infeksi virus* kspresi antigen virus pasa permukaan sel dimodulasi
oleh penambahan antibosi ampak terhadap sel yang terinfeksi dengan virus
ampak* 4engan menngekspresikan lebih sedikit antigen virus pada permukaan,
sel' sel dapat menghindarkan diri agar tidak terbunuh oleh reaksi sitotoksik
berperantara sel atau berperantara antibody tetapi dapat tetap mempertahankan
informasi geneti virus* H
%nak' anak yang diimunisasi dengan vaksi ampak yang diinaktivasi kemudian
dipaparkan dengan virus ampak alamiah, dapat mengalami sindroma yang
disebut ampak atipik* "rosedur inaktivasi yang digunakan dalam produksi vaksin
akan merusak imunogenisitas protein D virusG 6alaupun vaksin mengembangkan
respon antibody yang baik terhadap protein >, tanpa adanya infeksi antibody D
dapat dimulai dan virus dapat menyebar dari sel ke sel melalui penyatuan*!eadaan ini akan ook untuk reaksi patologik imun yang dapat memperantarai
ampak atipik*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
9/22
9asa inkubasi ampak berlangsung kira'kira 10 hari ($ hingga 12 hari)* Ialaupun
pada masa ini terjadi viremia dan reaksi imunologi yang ekstensif, penderita tidak
menampakkan gejala sakit*
St"$iu% '(o$(o%"l
9anifestasi klinis ampak biasanya baru mulai tampak pada stadium prodromal
yang berlangsung selama 2 hingga hari* iasanya terdiri dari gejala klinik khas
berupa batuk, pilek dan konjungtivitis, juga demam* &nflamasi konjungtiva dan
fotofobia dapat menjadi petunjuk sebelum munulnya berak !oplik* Earis
melintang kemerahan yang terdapat pada konjungtuva dapat menjadi penunjang
diagnosis pada stadium prodromal* Earis tersebut akan menghilang bila seluruh
bagian konjungtiva telah terkena radang
!oplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk ampak munul pada
hari ke'10J1 infeksi* !oplik spot adalah suatu bintik putih keabuan sebesar
butiran pasir dengan areola tipis ber6arna kemerahan dan biasanya bersifat
hemoragik* ersering ditemukan pada mukosa bukal di depan gigi geraham ba6ah
tetapi dapat juga ditemukan pada bagian lain dari rongga mulut seperti palatum,
juga di bagian tengah bibir ba6ah dan karunkula lakrimalis* 9unul 1 A 2 hari
sebelum timbulnya ruam dan menghilang dengan epat yaitu sekitar 12'1$ jam
kemudian* "ada akhir masa prodromal, dinding posterior faring biasanya menjadi
hiperemis dan penderita akan mengeluhkan nyeri tenggorokkan*
St"$iu% e(u'si
"ada ampak yang tipikal, ruam akan munul sekitar hari ke'1 infeksi yaitu pada
saat stadium erupsi* uam munul pada saat punak gejala gangguan pernafasan
dan saat suhu berkisar 3#,=C* uam pertama kali munul sebagai makula yang
tidak terlalu tampak jelas di lateral atas leher, belakang telinga, dan garis batasrambut* !emudian ruam menjadi makulopapular dan menyebar ke seluruh 6ajah,
leher, lengan atas dan dada bagian atas pada 2 jam pertama* !emudian ruam
akan menjalar ke punggung, abdomen, seluruh tangan, paha dan terakhir kaki,
yaitu sekitar hari ke'2 atau 3 munulnya ruam* Saat ruam munul di kaki, ruam
pada 6ajah akan menghilang diikuti oleh bagian tubuh lainnya sesuai dengan
urutan munulnya ("hillips, 1#$3)*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
10/22
Saat a6al ruam munul akan tampak ber6arna kemerahan yang akan
tampak memutih dengan penekanan* Saat ruam mulai menghilang akan tampak
ber6arna keokelatan yang tidak memudar bila ditekan* Seiring dengan masa
penyembuhan maka munullah deskuamasi keokelatan pada area konfluensi*
eratnya penyakit berbanding lurus dengan gambaran ruam yang munul* "ada
infeksi ampak yang berat, ruam dapat munul hingga menutupi seluruh bagian
kulit, termasuk telapak tangan dan kaki* Iajah penderita juga menjadi bengkak
sehingga sulit dikenali ("hillips, 1#$3)*
Anti&o$y y"ng &e('e("n
&g terdiri atas &g 9 yang memiliki sifat berada di serum permukaan sel , paling
primitif, besar, pentamer, berperan pada respon primer, paling efisien dlm
aglutinasi dan fiksasi komplemen* &gE ada di airan interstisium, paling banyak
dalam darah, mampu menembus plasenta,monomer,berperan dalam respon
sekunder, menghasilkan imunitas pasif bagi bayi baru lahir, penting pada
opsonisasi, prepitasi, aglutinasi*
!etiga &g%* &g% merupakan &g utama dalam sekresi termasuk dalam %S&, bentuk
molekul dimer, menetralisasi toksin dalam darah, pertahanan primer thdp invasi di
selaput lendir* !eempat &g4 berada di serum permukaan sel , monomer, fungsi
belum jelas*erakhir &g ada di serum berikatan dengan reseptor sel mast dan
basofil* Bimfosit jenis terakhir adalah limfosit memori yang berguna untuk
mengingat antigen yang sudah pernah diikat*K
&munisasi adalah penyediaan perlindungan yang spesifik untuk mela6an patogen
yang umum dan mematikan* 9ekanisme dari imunitas bergantung dari bentuk patogen dan patogenesis dari patogen tersebut* Contohnya, jika mekanisme dari
patogennya melibatkan e?oto?ins, maka reaksi imun yang efektif mela6an itu
adalah mengeluarkan antibodi yang menegah keterikatannya dengan reseptor
yang tepat dan menunjukkan patogen tersebut kepada sel'sel fagosit*(9ale,et* al)*
4engan imunisasi diharapkan limfosit dapat melihat antigen yang ada pada virus
dan dapat membuat antibodi yang tepat, serta dapat mengingatnya dengan bantuan
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
11/22
sel memori* %da dua jenis imunisasi , yaitu imunisasi pasif dan aktif*K
Me#"nis%e 'e(t")"n"n tu&u)
espon imun non spesifik terhadap infeksi virus
Seara jelas terlihat bah6a respon imun yang terjadi adalah timbulnya interferon
dan sel natural killer (+!) dan antibody yang spesifik terhadap virus tersebut*
"engenalan dan pemusnahan sel yang terinfeksi virus sebelum terjadi replikasi
sangat bermanfaat bagi pejamu* "ermukaan sel yang terinfeksi virus mengalami
modifikasi, terutama dalam struktur karbohidrat, menyebabkan sel menjadi target
sel +!* Sel +! mempunyai 2 jenis reseptor permukaan* eseptor pertama
merupakan killer ativating reseptor, yang terikat pada karbohidrat dan struktur
lainnya yang di ekspresikan oleh semua sel* eseptor lainnya adalah killer
inhibitory reseptor, yang mengenali molekul 9>C kelas & dan mendominasi
signal dari reseptor aktivasi* @leh karena itu, sensitifitas sel target tergantung pad
ekspresi 9>C kelas &* sel yang sensitive atau terinfeksi mempunyai 9>C kelas &
yang rendah, namun sel yang tidak terinfeksi dengan molekul 9>C kelas & yang
normal akan terlindungi dari sel +!* "roduksi &D+'alfa selama infeksi virus akan
mengaktifasi sel +! dan meragulasi ekspresi 9>C pada sle terdekat sehinggamenjadi resisten terhadap infeksi virus* Sel +! juga dapat berperan dalam %4CC
bila antibody terhadap protein virus terikat pada sel yang terinfeksi* L
@leh karena itu 2 mekanisme utama respon nonspesifik terhadap virus, yaitu:
1* &nfeksi virus seara langsung yang akan merangsang produksi &D+ oleh sel' sel
terinfeksiG &D+ berfungsi menghambat replikasi virus*
2* Sel +! mampu membunuh virus yang berada di dalam sel, 6alaupun virus
menghambat presentasi antigen dan ekspresi 9>C kelas &* &D+ tipe & akan
meningkatkan kemampuan sel +! untuk memusnahkan virus yang berada di
dalam sel* Selain itu, aktivasi komplemen dan fagositosis akan menghilangkan
virus yang dating dari ekstraseluler dan sirkulasi* L
*es'on i%un s'esifi# te()"$"' infe#si vi(us
9ekanisme respons imun spesifik ada dua jenis yaitu respon imunitas humoral
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
12/22
dan selular* espon imun spesifik ini mempunyai peranan penting, yaitu:
1* 9enetralkan antigen virus dengan berbagai ara antara lain menghambat
perlekatan virus pada reseptor yang terdapat pada permukaan sel sehingga virus
tidak dapat menembus membrane sel, dan dengan ara mengaktifkan komplemen
yang menyebabkan agregasi virus sehingga mudah difagositosis*
2* 9ela6an virus sitopatik yang dilepaskan dari sel yang lisis* L
9olekul antibody dapat menetralisasi virus melalui berbagai ara* %ntibody dapat
menghambat kombinasi virus dengan reseptor pada sel, sehingga memeah
penetrasi dan multipikasi intraseluler, seperti pada virus influen;a* %ntibody juga
dapat menghanurkan partikel virus bebas melalui aktifasi jalur klasik komplemen
atau produksi agregasi, meningkatkan fagositosis dan kematian intraseluler* L
!adar konsentrasi antibody yang relative rendah juga dapat bermanfaat khususnya
pada infeksi virus yang mempunyai masa inkubasi lama, dengan mele6ati aliran
darah terlebih dahulu sebelum memasuki organ target, seperti virus poliomyelitis
yang masuk melalui saluran erna, melalui aliran darah menuju ke sel otak* 4i
dalam darah, virus akan dinetralisasi oelh antibody spesifik dengan kadar yang
rendah, member 6aktu tubuh untuk membentuk respon imun sekunder sebelum
virus menapai organ target* L
&nfeksi virus lain seperti influen;a dan ommon old, mmempunyai masa inkubsai
yang pendek, dan organ target virus sama dengan pintu masuk virus* Iaktu yang
dibutuhkan respon antibody primer untuk menapai punaknya menjadi terbatas,
sehingga diperlukan produksi epat interferon untuk mengatasi infeksi virustersebut* %ntibody berfungsi sebagai bantuan tambahan pada faase lambat pada
proses penyembuhan* +amun, kadar antibody dapat meningkat pada airan loal
yang terdapat dipermukaan yang terinfeksi, seperti mukosa nasal dan paru*
"embentukan antibody antiviral, khususnya &g%, seara loal menjadi penting
untuk penegahan infeksi berikutnya* +amun hal ini menjadi tidak bermanfaat
apabila terjadi perubahan antigen virus* L
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
13/22
C kelas & sehingga
menyebabkan kerusakan sel jaringan* 4alam respon infeksi virus pada jaringan
akan timbul &D+ yang akan membantu terjadinya respon imun yang ba6aan dan
didapat* "eran antivirus dari &D+ ukup besar terutama &D+'alfa dan &D+'beta*
!erja &Dn sebagai antivirus adalah:
1* 9eningkatkan ekspresi 9>C kelas 1
2* %ktivasi sel +! dan makrofag
3* 9enghambat replikasi virus
* 9enghambat penetrasi ke dalam sel atau budding virus dari sel yang terinfeksi*
L
Bimfosit dari pejamu yang telah tersensitisasi bersifat sitotoksik langsung pada
sel yang terinfeksi virus melalui pengenalan antigen pada permukaan sel target
oleh reseptor alfa' beta spesifik di limfosit* Semakin epat sel sitostosik
menyerang virus, maka replikasi dan penyebaran virus akan semakin epat
dihambat* L
Sel yang terinfeksi mengekspresikan peptide antigen virus pada permukaan yang
terkait dengan 9>C kelas & sesaat setelah virus masuk* "emusnahan epat sel
yang terinfeksi oleh sel sitostosik alfa' beta menegah multiplikasi virus* L
Sel yang terstimulasi oleh antigen virus akan melepaskan sitokin seperti &D+'
gamma dan kemokin makrofag atau monosit* Sitokin ini akan menarik fagosit
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
14/22
mononulear dan teraktifasi untuk mengeluarkan +D* Sitokinin +D bersama
&D+' gamma akan menyebabkan sel menjadi vonpermissive, sehingga tidak
terjadi replikasi virus yang masuk melalui transfer intraseluller* @leh karena itu,
lokasi infeksi dikelilingi oleh lingkaran sel yang resisten* Seperti halnya &D+' alfa,
&D+' gamma meningkatkan sitotoksisitas sel +! untuk sel yang terinfeksi* L
%ntibodi dapat menghambat sel sitotoksik melalui reaksi dengan antigen
permukaan pada budding virus yang baru dimulai, sehingga dapat terjadi proses
%4CC* %ntibody juga berguna dalam menegah reinfeksi*L
eberapa virus dapat menginfeksi sel' sel system imun sehingga mengganggu
fungsinya dan mengakibatkan imunodepresi, misalnya virus polio, influen;a, dan
>&< atau penyakit %&4S* Sebagian besar virus membatasi dir (self limiting),
namun sebagian lain menyebabkan gejala klinik atau subklinik* "engenalan sel
target oleh sel sitotooksik spesifik virus dapat melisis sel target yang
mengekspresikan peptide antigen yang homolog dengan region berbeda dari virus
yang sama atau bahkan dari virus yang berbeda* %ktivaasi oleh virus kedua
tersebut dapat menimbulkan memori dan imunitas spontan daari virus lain setelah
infeksi virus inisial dengan jenis silang* L
DIA!NSIS
4iagnosis ampak biasanya ukup ditegakkan berdasarkan gejala klinis yang
sangat berkaitan yaitu kori;a dan mata meradang disertai batuk dan demam yang
tinggi dalam beberapa hari, diikuti timbulnya ruam yang memiliki iri khas yaitu
dia6ali dari belakang telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan
dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya mengalamihiperpigmentasi dan mengelupas* "emeriksaan laboratorium jarang dilakukan*
"ada stadium prodromal dapat ditemukan sel raksasa berinti banyak dari apusan
mukosa hidung da enantema di mukosa pipi yang merupakan tanda patognomonis
ampak (berak koplik)* Serum antibodi dari virus ampak dapat dilihat dengan
pemeriksaan Hemagglutination-inhibition (>&), complement fixation (CD),
neutraliation! immune precipitation! hemolysin inhibition! B&S%, serologi &g9'
&gE, dan fluorescent antibody (D%)* "emeriksaan >& dilakukan dengan
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
15/22
menggunakan dua sampel yaitu serum akut pada masa prodromal dan serum
sekunder pada A 10 hari setelah pengambilan sampel serum akut* >asil
dikatakan positif bila terdapat peningkatan titer sebanyak ? atau lebih (Cherry,
200)* Serum &g9 merupakan tes yang berguna pada saat munulnya ruam*
Serum &g9 akan menurun dalam 6aktu sekitar # minggu, sedangkan serum &gE
akan menetap kadarnya seumur hidup* "ada pemeriksaan darah tepi, jumlah sel
darah putih enderung menurun* "ungsi lumbal dilakukan bila terdapat penyulit
enephalitis dan didapatkan peningkatan protein, peningkatan ringan jumlah
limfosit sedangkan kadar glukosa normal ("hillips, 1#$3)*
Di"gnosis B"n$ing
4iagnosis banding penyakit ampak yang perlu dipertimbangkan adalah ampak
jerman, infeksi enterovirus, eksantema subitum, meningokoksemia, demam
skarlantina, penyakit riketsia dan ruam kulit akibat obat, dapat dibedakan dengan
ruam kulit pada penyakit ampak*
1* Campak jerman*
"ada penyakit ini tidak ada berak koplik, tetapi ada pembesaran kelenjar di
daerah suboksipital, servikal bagian posterior, belakang telinga*
2* ksantema subitum*
"erbedaan dengan penyakit ampak* uam akan timbul bila suhu badan menurun*
3* &nfeksi enterovirus
uam kulit enderung kurang jelas dibandingkan dengan ampak* Sesuai dengan
derajat demam dan berat penyakitnya*
* "enyakit iketsia
4isertai batuk tetapi ruam kulit yang timbul biasanya tidak mengenai 6ajah yang
seara khas terlihat pada penyakit ampak** 9eningokoksemia
4isertai ruam kulit yang mirip dengan ampak, tetapi biasanya tidak dijumpai
batuk dan konjungtivits*
5* uam kulit akibat obat
uam kulit tidak disertai dengan batuk dan umumnya ruam kulit timbul setelah
ada ri6ayat penyuntikan atau menelan obat*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
16/22
* 4emam skarlantina*
uam kulit difus dan makulopapuler halus, eritema yang menyatu dengan tekstur
seperti kulit angsa seara jelas terdapat didaerah abdomen yang relatif mudah
dibedakan dengan ampak*
Pen"t"l"#s"n""n
"engobatan bersifat suportif dan simptomatis, terdiri dari istirahat,
pemberian airan yang ukup, suplemen nutrisi, antibiotik diberikan bila terjadi
infeksi sekunder, anti konvulsi apabila terjadi kejang, antipiretik bila demam, dan
vitamin % 100*000 .nit untuk anak usia 5 bulan hingga 1 tahun dan 200*000 .nit
untuk anak usia 1 tahun*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
17/22
penurunan tajam kasus dan kematian, dan interval terjadinya !B relative lebih
panjang*
b* ahap liminasi
"ada tahap eliminasi, akupan imunisasi sudah sangat tinggi (#-), dan daerah'
daerah dengan akupan imunisasi rendah sudah sangat keil jumlahnya* !asus
ampak sudah jarang dan !B hampir tidak pernah ternadi* %nak'anak yang
diurigai tidak terlindung (suseptible) harus diselidiki dan mendapat imunisasi
tambahan*
C* ahap radikasi
Cakupan imunisasi tinggi dan merata, dan kasus ampak sudah tidak ditemukan*
ransmisi virus sudah dapat diputuskan, dan negara'negara di dunia sudah
memasuki tahap eliminasi* "ada CE 9eeting, 4akka, 1###, menetapkan
&ndonesia berada pada tahap reduksi dengan penegahan terjadinya !B* ⁴
I%unit"s
St(u#tu( "ntigeni#
&munoglobulin kelas &g9 dan &gE distimulasi oleh infeksi ampak* !emudian
&g9 menghilang dengan epat (kurang dari # minggu setelah infeksi) sedangkan
&gE tinggal tak terbatas dan jumlahnya dapat diukur* &g9 menunjukkan baru
terkena infeksi atau baru mendapat vaksinasi* &gE menandakan pernah terkena
infeksi* &g% sekretori dapat dideteksi dari sekret nasal dan hanya dapat dihasilkan
oleh vaksinasi ampak hidup yang dilemahkan, sedangkan vaksinasi ampak dari
virus yang dimatikan tidak akan menghasilkan &g% sekretori (Soegeng Soegijanto,
2002)*
I%unit"s t("ns'l"sent"l
ayi menerima kekebalan transplasental dari ibu yang pernah terkenaampak* %ntibodi akan terbentuk lengkap saat bayi berusia A 5 bulan dan
kadarnya akan menurun dalam jangka 6aktu yang bervariasi* Bevel antibodi
maternal tidak dapat terdeteksi pada bayi usia # bulan, namun antibodi tersebut
masih tetap ada* 7anin dalam kandungan ibu yang sedang menderita ampak tidak
akan mendapat kekebalan maternal dan justru akan tertular baik selama kehamilan
maupun sesudah kelahiran ("hillips, 1#$3)*
I%unis"si
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
18/22
&munisasi ampak terdiri dari &munisasi aktif dan pasif* &munisasi aktif dapat
berasal dari virus hidup yang dilemahkan maupun virus yang dimatikan*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
19/22
umur 1 bulan* 4i &ndonesia saat ini masih dianjurkan memberikan vaksin morbili
pada anak berumur # bulan ke atas*
anya saja pemberian vaksin sebaiknya ditunda sampai 2 minggu sembuh*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
20/22
pneumonia karena virus ampak akan menghilang keuali batuk yang
masih akan bertahan selama beberapa lama* ila gejala tidak berkurang,
perlu diurigai adanya infeksi sekunder oleh bakteri yang menginvasi
mukosa saluran nafas yang telah dirusak oleh virus ampak* "enanganan
dengan antibiotik diperlukan agar tidak munul akibat yang fatal*
&, En+e')"litis
!omplikasi neurologis tidak jarang terjadi pada infeksi ampak* Eejala
enephalitis biasanya timbul pada stadium erupsi dan dalam $ hari setelah
onset penyakit* iasanya gejala komplikasi neurologis dari infeksi ampak
akan timbul pada stadium prodromal* anda dari enephalitis yang dapat
munul adalah : kejang, letargi, koma, nyeri kepala, kelainan frekuensi
nafas, t#itching dan disorientasi* 4ugaan penyebab timbulnya komplikasi
ini antara lain adalah adanya proses autoimun maupun akibat virus ampak
tersebut*
+, Subacute Slcerosing Panencephalitis -SSPE,
9erupakan suatu proses degenerasi susunan syaraf pusat dengan
karakteristik gejala terjadinya deteriorisasi tingkah laku dan intelektual
yang diikuti kejang* 9erupakan penyulit ampak onset lambat yang rata'
rata baru munul tahun setelah infeksi ampak pertama kali* &nsidensi
pada anak laki'laki 3? lebih sering dibandingkan dengan anak perempuan*
erjadi pada 1M2*000 kasus dan menyebabkan kerusakan otak progresif
dan fatal* %nak yang belum mendapat vaksinansi memiliki risiko 10? lebih
tinggi untuk terkena SS" dibandingkan dengan anak yang telah
mendapat vaksinasi (&4%&, 200)*
$, Konungtivitis!onjungtivitis terjadi pada hampir semua kasus ampak* 4apat terjadi
infeksi sekunder oleh bakteri yang dapat menimbulkan hipopion, pan
oftalmitis dan pada akhirnya dapat menyebabkan kebutaan*
e, titis Me$i"
Eendang telinga biasanya hiperemi pada fase prodromal dan stadium
erupsi*
f, Di"(e
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
21/22
4iare dapat terjadi akibat invasi virus ampak ke mukosa saluran erna
sehingga mengganggu fungsi normalnya maupun sebagai akibat
menurunnya daya tahan penderita ampak (Soegeng Soegijanto, 2002)
g, L"(ingot("#)eitis
"enyulit ini sering munul dan kadang dapat sangat berat sehingga
dibutuhkan tindakan trakeotomi*
), J"ntung
9iokarditis dan perikarditis dapat menjadi penyulit ampak* Ialaupun
jantung seringkali terpengaruh efek dari infeksi ampak, jarang terlihat
gejala kliniknya*
i, Black measles
9erupakan bentuk berat dan sering berakibat fatal dari infeksi ampak
yang ditandai dengan ruam kulit konfluen yang bersifat hemoragik*
"enderita menunjukkan gejala enephalitis atau enephalopati dan
pneumonia* erjadi perdarahan ekstensif dari mulut, hidung dan usus*
4apat pula terjadi koagulasi intravaskuler diseminata (Cherry, 200)*
P(ognosis
Campak merupakan penyakit self limiting sehingga bila tanpa disertai dengan
penyulit maka prognosisnya baik (ampengan, 1##)*
-
8/17/2019 291893346-campadfdfdk
22/22
BAB III
PENUTUP
/.1 Kesi%'ul"n
1* Campak ialah penyakit infeksi virus akut, menular, seara epidemiologi
penyebab utama kematian terbesar pada anak*
2* 9enurut etiologinya ampak disebabkan oleh virus +% dari famili
parami?oviridae, genus 9orbillivirus, yang ditularkan seara droplet*
3* Eejala klinis ampak terdiri dari 3 stadium, yaitu stadium kataral, stadium
erupsi dan stadium konvalesensi*
* 4iagnosis ditegakkan dari gambaran klinis, pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan penunjang*
* !omplikasi dari morbili adalah bronkopneumonia, ensefalitis morbili akut,
komplikasi neurologis, SS" dan immunosuppresive measles
enephalopathy*
5* "rognosis baik pada anak dengan keadaan umum yang baik, tetapi
prognosis buruk bila keadaan umum buruk*
* "engobatan yang dilakukan hanya terapi simptomatik*
$* "enegahan morbili dapat dilakukan dengan imunisasi aktif, imunisasi
pasif dan isolasi*