188874904-strumac
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 188874904-Strumac
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangMakhluk hidup terus mengalami perkembangan dari struktur dan fungsinya,
oleh karena itu integrasi berbagai komponen dalam diri makhluk hidup menjadi
sangat penting bagi kelangsung hidupnya. Salah satu komponen penting tersebut
adalah sistem endokrin (Price dan Wilson, 202!.
Sistem endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless!
yang menghasilkan hormon dan tersirkulasi di dalam tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ"organ lain.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar"kelenjar yang menyekresikan hormon
yang membantu memelihara dan mengatur fungsi"fungsi #ital seperti respon
terhadap stress dan cedera, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
homeostasis ion, metabolisme energi serta respon kekebalan tubuh (Price dan
Wilson, 202!.
$isfungsi hormon (sistem endokrin! akan menyebab berbagai gangguan,
mengingat pentingnya sistem endokrin bagi kelangsungan hidup, maka dalam
kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan $okter %akultas &edokteran 'ni#ersitas
Muhammadiyah Palembang mengadakan pembelajaran khusus mengenai sistem
endokrin pada blok ke". )lok ini bertujuan agar mahasis*a memiliki pemahaman
terhadap penyakit endokrin atau disfungsi hormon sehingga dapat melakukan
tatalaksana yang baik terhadap gangguan tersebut secara komprehensif. Salah satu
strategi pembelajaran di %akultas &edokteran 'ni#ersitas Muhammadiyah
Palembang adalah adanya tugas pengenalan profesi (+PP!. +ugas ini merupakan
salah satu kegiatan pembelajaran dalam blok yang mengharuskan mahasis*a secara
kelompok untuk turun langsung ke lapangan. +ugas pengenalan profesi yang
dilakukan pada blok - kali ini adalah obser#asi kasus struma di puskesmas, yang
merupakan salah satu gangguan terkait endokrin.
1.2 Rumusan Masalah)erikut adalah rumusan masalah dalam tugas pengenalan profesi kali ini
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 1
-
8/18/2019 188874904-Strumac
2/14
. /pa penyebab dari penyakit struma
2. )agaimana gejala dan tanda klinis dari penyakit struma
1. )agaimana klasifikasi penyakit struma
. /pa pemeriksaan penunjang penyakit struma
3. )agaimana penatalaksanaan penyakit struma
4. )agaimana komplikasi penyakit struma
5. )agaimana pencegahan dini yang dapat dilakukan terhadap penyakit struma
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasis*a mampu
. Mengetahui kasus struma di puskesmas
2. Memenuhi ke*ajiban tugas pengenalan profesi demi mencapaikelulusan blok -.
1.3.2 Tujuan husus
Mahasis*a mampu
. Mengetahui penyebab dari penyakit struma
2. Mengetahui gejala dan tanda klinis dari penyakit struma
1. Mengetahui klasifikasi penyakit struma
. Mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang penyakit struma
3. Mengetahui penatalaksanaan penyakit struma
4. Mengetahui komplikasi penyakit struma
5. Mengetahui pencegahan dini yang dapat dilakukan terhadap penyakit
struma
1.! Man"aat
)erikut ini adalah manfaat dari tugas pengenalan profesi kali ini
. $apat melihat karakteristik penderita struma
2. $apat menekan angka kejadian struma di masyarakat
1. Menambah pengalaman dalam obser#asi lapangan terhadap pasien struma
secara langsung.
BAB II
TIN#AUAN PU$TAA
2.1 De"%n%s% $truma
Menurut $orland (202!, struma atau goiter merupakan pembesaran
kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher.
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 2
-
8/18/2019 188874904-Strumac
3/14
Struma adalah setiap pembesaran kelenjar tiroid yang disebabkan oleh
penambahan jaringan kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid dalam
jumlah banyak ()runicardi 67, /ndersen $&, )illiar +8, $unn $9, 7unter 6:,
Matthe*s 6). 200!
2.2 E&%'em%(l(g% $truma
Menurut W7;, ndonesia merupakan
-
8/18/2019 188874904-Strumac
4/14
selain disekresikan oleh kelenjar tiroid juga merupakan hasil deiodinasi dari + di
jaringan perifer. +1 dan + yang disimpan terikat pada 1 protein yang berbeda,
yaitu glikoprotein tiroglobulin di koloid dari folikel, prealbumin pengikat tiroksin
dan albumin serum. 7anya sedikit +1 dan + yang tidak terikat terdapat dalam
sirkulasi darah.
Pengaturan sekresi hormon tiroid dilakukan oleh +S7 (Thyroid
Stimulating Hormone! dari adenohipofisis. Sintesis dan pelepasannya dirangsang
oleh +87 (Thyrotropin Releasing Hormone! dari hipotalamus. +S7 disekresi
dalam sirkulasi dan terikat pada reseptornya di kelenjar tiroid. +S7 mengontrol
produksi dan pelepasan +1 dan +. Bfek +87 dimodifikasi oleh +1, peningkatan
konsentrasi hormon tiroid, misalnya mengurangi respons adenohipofisis terhadap
+87 (mengurangi reseptor +87! sehingga pelepasan +S7 menurun dan sebagai
akibatnya kadar +1 dan + menurun (umpan balik negatif!. Sekresi +87 juga
dimodifikasi tidak hanya oleh +1 tetapi juga melalui pengaruh persarafan
(Sutjahjo, 200!.
:ambar . /natomi &elenjar +iroid
2.! Et%(l(g% $truma
Menurut Aandrasoma (2004!, Struma toksik biasanya disebabkan oleh
hipertiroidisme atau hipotiroidisme dan eutiroidisme, sedangkan struma non
toksik biasanya disebabkan oleh defisiensi yodium dalam makanan atau minuman
yang kronis.
7ipertirodisme dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau gra#es yang dapat
didefinisikan sebagai respon jaringan"jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik
hormon tiroid yang berlebihan. &eadaan ini dapat timbul spontan atau adanya
jenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya
produksi kelenjar tiroid yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar ($jokomoeljanto. 2005!
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 4
-
8/18/2019 188874904-Strumac
5/14
7ipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid
sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi berkurang. &egagalan dari kelenjar
untuk mempertahankan kadar yang cukup dari hormon. 7ipotiroid didefinisikan
sebagai respon jaringan"jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolisme hormon
tiroid yang berlebihan ($jokomoeljanto, 2005!
Butiroidisme adalah suatu keadaan hipertropi pada kelenjar tiroid yang
disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada diba*ah normal sedangkan
kelenjar hipofisis menghasilkan +S7 dalam jumlah yang meningkat. Struma
semacam ini biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali pembesaran pada leher
jika terjadi secara berlebihan dapat mengakibatkan kompresi trakea
($jokomoeljanto, 2005!
2.* las%"%kas% $truma 'an Man%"estas% l%n%sn+a
Menurut Mansjoer (2003!, berdasarkan pola pembesaran dapat dibedakan
menjadi struma nodusa dan struma diffusa dan secara klinis struma dapat
dibedakan menjadi struma toksik dan struma non toksik, berikut ini adalah uraian
tentang keduanya
2.*.1 $truma N('usa N(n T(ks%k ,$NNT-
Struma nodusa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid berbentuk
nodul yang tidak disertai oleh adanya gejala hipertiroidism. Penyebab paling
banyak pada struma ini adalah kekurangan yodium. $apat juga disebabkan oleh
kelebihan yodium namun sangat jarang terjadi dan umumnya telah ada penyakit
tiroid autoimun sebelumnya.
Manifestasi klinis dari penderita struma nodusa non toksik ini sebagian
kecil mengeluh adanya penekanan pada esofagus (disfagia! atau trakhea (sesak
nafas!. )iasanya tidak disertai nyeri kecuali bila menyebabkan terjadinya suara
parau. &ebanyakan penderita struma nodusa ini tidak mengalami keluhan karena
tidak ada hipertiroidism atau hipotiroidism.Pada pemeriksaan fisik kelenjar tiroid dilakukan dengan palpasi. Pada
pemeriksaan ini yang perlu dinilai jumlah nodul, konsistensi, mobilitas,
batasnya, apakah ada nyeri tekan atau tidak dan bagaimana keadaan kelenjar
getah bening disekitarnya. Perhatikan juga keadaan kulit diatas nodul, adakah
hiperemi, gambaran seperti kulit jeruk atau ulserasi.
2.*.2 $truma D%""usa N(n T(ks%k ,$DNT-
Struma difussa non toksik adalah struma yang disebabkan oleh defisiensi
yodium, tiroiditis autoimun (hashimoto atau post"partum!, kelebihan yodium,
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 5
-
8/18/2019 188874904-Strumac
6/14
stimulator reseptor +S7, inborn error metabolism, terpapar radiasi, penyakit
deposisi, resistensi hormon tiroid, tiroiditis sub"akut (de Cuar#ain thyroidism
dan agen"agen infeksi lain.
Secara umum, struma ini memberikan gambaran gejala klinis yang tidak
jauh berbeda dengan struma nodusa non toksik. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid secara keseluruhan (diffuse!
dengan batas yang tidak jelas, konsistensi kenyal lebih mirip ke arah lembek.
2.*.3 $truma N('usa T(ks%k ,$NT-
Pada struma toksik, ditemukan adanya gejala dan tanda hipertiroidism
diantaranya tekanan darah dan nadi meningkat, eksoptalmus, hipertoni simpatis
(kulit basah dan dingin disertai tremor halus! dan takikardi.
Struma ini dikenal sebagai PlummerDs desease. Penyebab struma nodusatoksik ini diantaranya adalah defisiensi yodium yang mengakibatkan penurunan
le#el +, akti#asi reseptor +S7, mutasi somatik reseptor +S7 dan protein :
serta adanya mediator"mediator pertumbuhan termasuk endotelin" (B+"!,
insulin like gro*th factor", epidermal gro*th factor dan fibroblast gro*th
factor.
2.*.! $truma D%""usa T(ks%k ,$DT-
Penyebab yang paling umum dari struma diffusa toksik yaitu :ra#eDs
desease. Penyakit gra#e terjadi karena antibodi reseptor +S7 yang merangsang
akti#itas tiroid itu sendiri.
:ejala yang timbul dari struma diffusa toksik adalah gejala"gejala
hipetiroidism. Perjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah
diidap selama berbulan"bulan. /ntibodi yang berbentuk reseptor +S7 beredar
dalam sirkulasi darah, mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar
tiroid hiperaktif.
2. Pat(genes%s $truma
2..1 $truma T(ks%k
Menurut $jokomoeljanto (2005!, pada kebanyakan penderita
hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran
normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan"lipatan sel"sel folikel
ke dalam folikel, sehingga jumlah sel"sel ini lebih meningkat beberapa kali
dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Selain itu, setiap sel meningkatkan
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 6
-
8/18/2019 188874904-Strumac
7/14
kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 3"3 kali lebih besar
daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi +S7 plasma menurun, karena ada
sesuatu yang EmenyerupaiF +S7, biasanya bahan"bahan ini adalah antibodi
immunoglobulin yang disebut +S (Thyroid Stimulating Immunoglobulin!, yang
berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat
+S7. )ahan G bahan tersebut merangsang akti#asi c/MP dalam sel, dengan
hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. &arena itu pada pasien hipertiroidisme
kosentrasi +S7 menurun, sedangkan konsentrasi +S meningkat. )ahan ini
mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama
2 jam, berbeda dengan efek +S7 yang hanya berlangsung satu jam. +ingginya
sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh +S selanjutnya juga menekan
pembentukan +S7 oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid EdipaksaF mensekresikan hormon
hingga di luar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel"sel
sekretori kelenjar tiroid membesar atau terjadi struma toksik.
2..2 $truma N(n/T(ks%k
Menurut 8umahorbo (!, bahan dasar pembentukan hormon tiroid
adalah iodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. on iodium (iodida!
darah masuk ke dalam kelenjar tiroid secara transport aktif dengan bantuan /+P
sebagai sumber energi. Selanjutnya sel"sel folikel kelenjar tiroid akan
mensintesis tiroglobulin (sejenis glikoprotein! dan selanjutnya mengalami
iodinisasi sehingga akan terbentuk diiodotironin ($+! dan monoiodotironin
(M+!. Proses ini memerlukan enHim peroksida sebagai katalisator. Proses akhir
adalah berupa reaksi penggabungan dua molekul $+ akan membentuk
tetraiodotironin atau tiroksin (+! dan molekul $+ bergabung dengan M+
menjadi triiodotironin (+1! untuk selanjutnya masuk ke dalam plasma dan
berikatan dengan protein binding iodine. 8eaksi penggabungan ini dirangsang
oleh +S7. $efisiensi iodium dapat menyebabkan sekresi hormon tiroid yang
tidak adekuat, akan tetapi proses sintesis tiroglobulin oleh sel"sel folikel kelenjar
tiroid tetap berlangsung, akibatnya terjadi akumulasi dari tiroglobulin yang
dapat menyebabkan pembesaran pada kelenjar tiroid (struma non"toksik!.
2.0 Pemer%ksaan Penunjang $truma
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 7
-
8/18/2019 188874904-Strumac
8/14
Menurut :reenstein dan $iana (200!, pemeriksaan penunjang untuk kasus
struma adalah sebagai berikut
a. Pengukuran 7ormon +iroid
7anya sekitar = hormon tiroid berada dalam keadaan IbebasD dan
aktif secara metabolik karena baik + maupun +1 terikat kuat dengan protein
transport dalam plasma. /ssay +1 atau + ItotalD terutama mengukur hormon
yang terikat protein. 7al ini dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang
mempengaruhi konsentrasi protein. ;leh karena itu, lonjakan tunggi + total
akan terjadi pada kehamilan dan pada *anita yang mengkonsumsi pil
kontrasepsi oral karena estrogen mengikat sintesis globulin pengikat tiroksin
(Thyroxine Binding Globulin, +):!. 7asil pengukuran yang sangat rendah
dapat terjadi pada indi#idu dengan defisiensi +): kongenital atau gangguanhati berat.
/ssay hormon tiroid IbebasD saat ini tersedia luas dan secara umum
tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi protein pengikat dalam plasma
(pemeriksaan %+!.
b. Pengukuran 7ormon Penstimulasi +iroid (+S7!
Pengukuran +S7 merupakan tes fungsi tiroid yang paling banyak
digunakan. Pengukuran ini relatif tidak terganggu oleh interferensi assay dan
dapat dipercaya dalam memprediksi fungsi tiroid sesuai dengan prinsip
umpan balik negatif. ;leh karena itu, pada hipertiroidisme primer,
konsentrasi +S7 tidak dapat dideteksi. Pada hipotiroidisme primer,
konsentrasi +S7 meningkat dan pada hipotiroidisme sekunder, rendahnya
kadar + bebas disertai dengan rendahnya konsentrasi +S7.
Pemeriksaan biokimia*i lain untuk fungsi tiroid seperti pemeriksaan
+87 jarang digunakan karena assay +S7 yang sangat sensitif.
c. Pencitraan +iroid
Pemeriksaan biokimia*i untuk fungsi tiroid dapat disertai dengan teknik
pencitraan untuk memeriksa struktur dan fungsi tiroid.
. 'ltrasonografi tiroid akan memperlihatkan adanya nodul dan kista
tunggal atau multiple. /spirasi jarum untuk sitologi atau drainase kista
dan biopsi tiroid dapat dilakukan dengan panduan ultrasonografi.
2. Skintigrafi tiroid atau pencitraan radionuklida berguna dalam
mendiagnosis tiroiditis, ketika ambilan isotop sangat berkurang dan
kebalikan dengan peningkatan yang merata pada tiroksikosis.
-
8/18/2019 188874904-Strumac
9/14
pada pencitraan dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk
menyingkirkan kemungkinan keganasan.
Menurut +ridjaja, 6ose dan /man (200!, gambaran laboratorium khas
pada struma endemik (struma non"toksik! adalah peningkatan uptake radioiodine
pada kelenjar tiroid (8/'!, kadar + total dan + bebas normal atau rendah, kadar
+1 normal atau meningkat, kadar +S7 normal atau meningkat dan berkurangnya
ekskresi iodium urin. Skintigrafi tiroid dengan radioiodida atau +c;
menunjukkan gambaran isotop bercak"bercak.
2. Penatalaksaan $truma
Menurut Aandrasoma dan +aylor (2004!, penatalaksanaan atau pengobatan
disesuaikan dengan masing"masing struma.Penanganan pilihan pada kasus struma nodusa non toksik dan struma
diffusa non toksik adalah pembedahan. ndikasi operasi pada struma nodusa non
toksik adalah keganasan, penekanan dan kosmetik. +indakan operasi tergantung
jumlah lobus tiroid yang terkena, bisa berupa lobektomi (mengangkat satu lobus
tiroid!, isthmolobektomi (pengangkatan lobus dan isthmus tiroid!, dan
tiroidektomi subtotal. )eberapa penyulit operasi tiroid diantaranya adalah
perdarahan, cedera ner#us recurren laringeus (suara menjadi parau!, cedera
trakhea atau esofagus.
Penanganan pada struma nodusa toksik adalah terapi antitiroid atau beta
blocker dapat mengurangi gejala. Pemberian radioterapi tidak efektif seperti pada
gra#e karena uptake yang rendah sehingga dibutuhkan dosis radioterapi yang
tinggi. 'ntuk nodul tunggal, nodulektomi atau lobektomi tiroid adalah pilihan
terapi karena kanker jarang terjadi.
Penanganan pada struma difussa toksik yaitu dengan pemberian obat
antitiroid meliputi propiltiourasil, karbimaHol, metimaHol untuk membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidism! atau merusak jaringan
tiroid (yodium radioaktif, operasi tiroidektomi!. ndikasi operasi tiroid pada
:ra#eDs desease adalah
. Pasien muda dengan struma yang besar serta tidak berespon terhadap
obat antitiroid
2. Wanita hamil (trimester ! yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
1. /lergi terhadap obat antitiroid atau pasien tidak bisa menerima yodium
radioaktif
. /denoma toksik atau struma multinodula toksik
3. Penyakit gra#eDs yang berhubungan dengan satu atau lebih modul
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 9
-
8/18/2019 188874904-Strumac
10/14
4. Perlu mencampai hasil definitif cepat
2. (m&l%kas% $truma
Menurut 8umahorbo (!, dampak struma terhadap tubuh terletak pada
pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ"organ di
sekitarnya. $i bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan
esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea,
esophagus dan juga pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia
yang akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan
dan elektrolit. Penekanan pada pita suara akan menyebabkan suara menjadi serak
atau parau.
)ila pembesaran ke arah luar, maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat semetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia. 7al ini
lebih berdampak pada estetika atau kecantikan. Perubahan bentuk leher dapat
mempengaruhi rasa aman dan konsep diri pasien (8umahorbo, !.
2.1 Pr(gn(s%s $truma
Menurut /braham"
-
8/18/2019 188874904-Strumac
11/14
e. Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 0=! diberikan 1
tahun sekali dengan dosis untuk de*asa dan anak"anak diatas 4 tahun cc
dan untuk anak kurang dari 4 tahun 0,2"0,J cc.
BAB III
MET5DE PELA$ANAAN
3.1 6aktu 'an Tem&at
+ugas pengenalan profesi (+PP! dilaksanakan pada hari KKKK, tanggal
KKKK pukul KKKK W) sampai dengan selesai di Puskesmas
3.2 Instrumen eg%atan
nstrumen kegiatan merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuaidengan tujuan kegiatan. $alam kegiatan ini peralatan yang digunakan untuk
pengambilan data beserta pendukungnya adalah
. &uesioner
&uesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut
akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. $alam hal ini, obser#er
menggunakan kuesioner terbuka. &uesioner ini dapat dilihat pada lampiran.
2. /lat +ulis
/lat tulis digunakan untuk mencatat hasil obser#asi kasus struma di Puskesmas
1. &amera&amera digunakan untuk dokumentasi, yakni sebagai bukti bah*a mahasis*a
telah melaksanakan tugas pengenalan profesi, khususnya obse#asi terhadap
kasus struma di Puskesmas. )ukti tersebut nantinya akan dilampirkan pada
laporan akhir.
. &omputer L 9aptop
&omputer L 9aptop digunakan sebagai sarana pembuatan proposal dan laporan
akhir kegiatan.
3.3 Taha&an eg%atan+ahapan kegiatan meliputi tahap"tahap sebagai berikut
TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 11
-
8/18/2019 188874904-Strumac
12/14
. +ahap persiapan
a. Membuat proposal.
b. Melakukan konsultasi kepada pembimbing tugas pengenalan profesi.
c. Mendapatkan iHin atau /AA dari pembimbing tugas pengenalan profesi.
2. +ahap pelaksanaanMahasis*a
a. Melakukan obser#asi terhadap kasus struma yang berpedoman pada
kuesioner.
b. Mencatat hasil obser#asi.
1. +ahap Penyelesaian
a. Mengumpulkan semua data, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan.
b. Menyusun laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan.
c. Mendapatkan /AA laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan dari
pembimbing tugas pengenalan profesi.
3.! #a'7al eg%atan
Pada tabel dapat dilihat jad*al pelaksanaan tugas pengenalan profesi )lok
- (Bndokrin!. +ugas pengenalan profesi ini terbagi menjadi lima jenis kegiatan
yaitu penyusunan proposal pada minggu pertama dan kedua, obser#asi kasus,
pembahasan dan penyusunan laporan pada minggu ketiga serta pleno dilakukan
pada minggu keempat.
Ta8el 1. #a'7al Pelaksanaan eg%atan TPP
-
8/18/2019 188874904-Strumac
13/14
/braham"
-
8/18/2019 188874904-Strumac
14/14