188874904-strumac

Upload: vivirahmania

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangMakhluk hidup terus mengalami perkembangan dari struktur dan fungsinya,

    oleh karena itu integrasi berbagai komponen dalam diri makhluk hidup menjadi

    sangat penting bagi kelangsung hidupnya. Salah satu komponen penting tersebut

    adalah sistem endokrin (Price dan Wilson, 202!.

    Sistem endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless!

    yang menghasilkan hormon dan tersirkulasi di dalam tubuh melalui aliran darah

    untuk mempengaruhi organ"organ lain.

    Sistem endokrin terdiri dari kelenjar"kelenjar yang menyekresikan hormon

    yang membantu memelihara dan mengatur fungsi"fungsi #ital seperti respon

    terhadap stress dan cedera, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,

    homeostasis ion, metabolisme energi serta respon kekebalan tubuh (Price dan

    Wilson, 202!.

    $isfungsi hormon (sistem endokrin! akan menyebab berbagai gangguan,

    mengingat pentingnya sistem endokrin bagi kelangsungan hidup, maka dalam

    kurikulum berbasis kompetensi Pendidikan $okter %akultas &edokteran 'ni#ersitas

    Muhammadiyah Palembang mengadakan pembelajaran khusus mengenai sistem

    endokrin pada blok ke". )lok ini bertujuan agar mahasis*a memiliki pemahaman

    terhadap penyakit endokrin atau disfungsi hormon sehingga dapat melakukan

    tatalaksana yang baik terhadap gangguan tersebut secara komprehensif. Salah satu

    strategi pembelajaran di %akultas &edokteran 'ni#ersitas Muhammadiyah

    Palembang adalah  adanya tugas pengenalan profesi (+PP!. +ugas ini merupakan

    salah satu kegiatan pembelajaran dalam blok yang mengharuskan mahasis*a secara

    kelompok untuk turun langsung ke lapangan. +ugas pengenalan profesi yang

    dilakukan pada blok - kali ini adalah obser#asi kasus struma di puskesmas, yang

    merupakan salah satu gangguan terkait endokrin.

    1.2 Rumusan Masalah)erikut adalah rumusan masalah dalam tugas pengenalan profesi kali ini

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 1

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    2/14

    . /pa penyebab dari penyakit struma

    2. )agaimana gejala dan tanda klinis dari penyakit struma

    1. )agaimana klasifikasi penyakit struma

    . /pa pemeriksaan penunjang penyakit struma

    3. )agaimana penatalaksanaan penyakit struma

    4. )agaimana komplikasi penyakit struma

    5. )agaimana pencegahan dini yang dapat dilakukan terhadap penyakit struma

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mahasis*a mampu

    . Mengetahui kasus struma di puskesmas

    2. Memenuhi ke*ajiban tugas pengenalan profesi demi mencapaikelulusan blok -.

    1.3.2 Tujuan husus

    Mahasis*a mampu

    . Mengetahui penyebab dari penyakit struma

    2. Mengetahui gejala dan tanda klinis dari penyakit struma

    1. Mengetahui klasifikasi penyakit struma

    . Mengetahui apa saja pemeriksaan penunjang penyakit struma

    3. Mengetahui penatalaksanaan penyakit struma

    4. Mengetahui komplikasi penyakit struma

    5. Mengetahui pencegahan dini yang dapat dilakukan terhadap penyakit

    struma

    1.! Man"aat

    )erikut ini adalah manfaat dari tugas pengenalan profesi kali ini

    . $apat melihat karakteristik penderita struma

    2. $apat menekan angka kejadian struma di masyarakat

    1. Menambah pengalaman dalam obser#asi lapangan terhadap pasien struma

    secara langsung.

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TAA

    2.1 De"%n%s% $truma

    Menurut $orland (202!, struma atau goiter merupakan pembesaran

    kelenjar tiroid yang menyebabkan pembengkakan di bagian depan leher.

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 2

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    3/14

    Struma adalah setiap pembesaran kelenjar tiroid yang disebabkan oleh

     penambahan jaringan kelenjar tiroid yang menghasilkan hormon tiroid dalam

     jumlah banyak ()runicardi 67, /ndersen $&, )illiar +8, $unn $9, 7unter 6:,

    Matthe*s 6). 200!

    2.2 E&%'em%(l(g% $truma

    Menurut W7;, ndonesia merupakan

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    4/14

    selain disekresikan oleh kelenjar tiroid juga merupakan hasil deiodinasi dari + di

     jaringan perifer. +1 dan + yang disimpan terikat pada 1 protein yang berbeda,

    yaitu glikoprotein tiroglobulin di koloid dari folikel, prealbumin pengikat tiroksin

    dan albumin serum. 7anya sedikit +1 dan + yang tidak terikat terdapat dalam

    sirkulasi darah.

    Pengaturan sekresi hormon tiroid dilakukan oleh +S7 (Thyroid 

    Stimulating Hormone! dari adenohipofisis. Sintesis dan pelepasannya dirangsang

    oleh +87 (Thyrotropin Releasing Hormone! dari hipotalamus. +S7 disekresi

    dalam sirkulasi dan terikat pada reseptornya di kelenjar tiroid. +S7 mengontrol

     produksi dan pelepasan +1 dan +. Bfek +87 dimodifikasi oleh +1, peningkatan

    konsentrasi hormon tiroid, misalnya mengurangi respons adenohipofisis terhadap

    +87 (mengurangi reseptor +87! sehingga pelepasan +S7 menurun dan sebagai

    akibatnya kadar +1 dan + menurun (umpan balik negatif!. Sekresi +87 juga

    dimodifikasi tidak hanya oleh +1 tetapi juga melalui pengaruh persarafan

    (Sutjahjo, 200!.

    :ambar . /natomi &elenjar +iroid

    2.! Et%(l(g% $truma

    Menurut Aandrasoma (2004!, Struma toksik biasanya disebabkan oleh

    hipertiroidisme atau hipotiroidisme dan eutiroidisme, sedangkan struma non

    toksik biasanya disebabkan oleh defisiensi yodium dalam makanan atau minuman

    yang kronis.

    7ipertirodisme dikenal juga sebagai tirotoksikosis atau gra#es yang dapat

    didefinisikan sebagai respon jaringan"jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolik 

    hormon tiroid yang berlebihan. &eadaan ini dapat timbul spontan atau adanya

     jenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya

     produksi kelenjar tiroid yang berlebihan tetapi ukuran kelenjar tiroid menjadi besar ($jokomoeljanto. 2005!

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 4

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    5/14

    7ipotiroidisme adalah kelainan struktural atau fungsional kelenjar tiroid

    sehingga sintesis dari hormon tiroid menjadi berkurang. &egagalan dari kelenjar 

    untuk mempertahankan kadar yang cukup dari hormon. 7ipotiroid didefinisikan

    sebagai respon jaringan"jaringan tubuh terhadap pengaruh metabolisme hormon

    tiroid yang berlebihan ($jokomoeljanto, 2005!

    Butiroidisme adalah suatu keadaan hipertropi pada kelenjar tiroid yang

    disebabkan stimulasi kelenjar tiroid yang berada diba*ah normal sedangkan

    kelenjar hipofisis menghasilkan +S7 dalam jumlah yang meningkat. Struma

    semacam ini biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali pembesaran pada leher 

     jika terjadi secara berlebihan dapat mengakibatkan kompresi trakea

    ($jokomoeljanto, 2005!

    2.* las%"%kas% $truma 'an Man%"estas% l%n%sn+a

    Menurut Mansjoer (2003!, berdasarkan pola pembesaran dapat dibedakan

    menjadi struma nodusa dan struma diffusa dan secara klinis struma dapat

    dibedakan menjadi struma toksik dan struma non toksik, berikut ini adalah uraian

    tentang keduanya

    2.*.1 $truma N('usa N(n T(ks%k ,$NNT-

    Struma nodusa non toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid berbentuk 

    nodul yang tidak disertai oleh adanya gejala hipertiroidism. Penyebab paling

     banyak pada struma ini adalah kekurangan yodium. $apat juga disebabkan oleh

    kelebihan yodium namun sangat jarang terjadi dan umumnya telah ada penyakit

    tiroid autoimun sebelumnya.

    Manifestasi klinis dari penderita struma nodusa non toksik ini sebagian

    kecil mengeluh adanya penekanan pada esofagus (disfagia! atau trakhea (sesak 

    nafas!. )iasanya tidak disertai nyeri kecuali bila menyebabkan terjadinya suara

     parau. &ebanyakan penderita struma nodusa ini tidak mengalami keluhan karena

    tidak ada hipertiroidism atau hipotiroidism.Pada pemeriksaan fisik kelenjar tiroid dilakukan dengan palpasi. Pada

     pemeriksaan ini yang perlu dinilai jumlah nodul, konsistensi, mobilitas,

     batasnya, apakah ada nyeri tekan atau tidak dan bagaimana keadaan kelenjar 

    getah bening disekitarnya. Perhatikan juga keadaan kulit diatas nodul, adakah

    hiperemi, gambaran seperti kulit jeruk atau ulserasi.

    2.*.2 $truma D%""usa N(n T(ks%k ,$DNT-

    Struma difussa non toksik adalah struma yang disebabkan oleh defisiensi

    yodium, tiroiditis autoimun (hashimoto atau post"partum!, kelebihan yodium,

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 5

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    6/14

    stimulator reseptor +S7, inborn error metabolism, terpapar radiasi, penyakit

    deposisi, resistensi hormon tiroid, tiroiditis sub"akut (de Cuar#ain thyroidism

    dan agen"agen infeksi lain.

    Secara umum, struma ini memberikan gambaran gejala klinis yang tidak 

     jauh berbeda dengan struma nodusa non toksik. Pada pemeriksaan fisik 

    ditemukan adanya pembesaran kelenjar tiroid secara keseluruhan (diffuse!

    dengan batas yang tidak jelas, konsistensi kenyal lebih mirip ke arah lembek.

    2.*.3 $truma N('usa T(ks%k ,$NT-

    Pada struma toksik, ditemukan adanya gejala dan tanda hipertiroidism

    diantaranya tekanan darah dan nadi meningkat, eksoptalmus, hipertoni simpatis

    (kulit basah dan dingin disertai tremor halus! dan takikardi.

    Struma ini dikenal sebagai PlummerDs desease. Penyebab struma nodusatoksik ini diantaranya adalah defisiensi yodium yang mengakibatkan penurunan

    le#el +, akti#asi reseptor +S7, mutasi somatik reseptor +S7 dan protein :

    serta adanya mediator"mediator pertumbuhan termasuk endotelin" (B+"!,

    insulin like gro*th factor", epidermal gro*th factor dan fibroblast gro*th

    factor.

    2.*.! $truma D%""usa T(ks%k ,$DT-

    Penyebab yang paling umum dari struma diffusa toksik yaitu :ra#eDs

    desease. Penyakit gra#e terjadi karena antibodi reseptor +S7 yang merangsang

    akti#itas tiroid itu sendiri.

    :ejala yang timbul dari struma diffusa toksik adalah gejala"gejala

    hipetiroidism. Perjalanan penyakitnya tidak disadari oleh pasien meskipun telah

    diidap selama berbulan"bulan. /ntibodi yang berbentuk reseptor +S7 beredar 

    dalam sirkulasi darah, mengaktifkan reseptor tersebut dan menyebabkan kelenjar 

    tiroid hiperaktif.

    2. Pat(genes%s $truma

    2..1 $truma T(ks%k 

    Menurut $jokomoeljanto (2005!, pada kebanyakan penderita

    hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran

    normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan"lipatan sel"sel folikel

    ke dalam folikel, sehingga jumlah sel"sel ini lebih meningkat beberapa kali

    dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Selain itu, setiap sel meningkatkan

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 6

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    7/14

    kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 3"3 kali lebih besar 

    daripada normal.

    Pada hipertiroidisme, kosentrasi +S7 plasma menurun, karena ada

    sesuatu yang EmenyerupaiF +S7, biasanya bahan"bahan ini adalah antibodi

    immunoglobulin yang disebut +S (Thyroid Stimulating Immunoglobulin!, yang

     berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat

    +S7. )ahan G bahan tersebut merangsang akti#asi c/MP dalam sel, dengan

    hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. &arena itu pada pasien hipertiroidisme

    kosentrasi +S7 menurun, sedangkan konsentrasi +S meningkat. )ahan ini

    mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama

    2 jam, berbeda dengan efek +S7 yang hanya berlangsung satu jam. +ingginya

    sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh +S selanjutnya juga menekan

     pembentukan +S7 oleh kelenjar hipofisis anterior.

    Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid EdipaksaF mensekresikan hormon

    hingga di luar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel"sel

    sekretori kelenjar tiroid membesar atau terjadi struma toksik.

    2..2 $truma N(n/T(ks%k 

    Menurut 8umahorbo (!, bahan dasar pembentukan hormon tiroid

    adalah iodium yang diperoleh dari makanan dan minuman. on iodium (iodida!

    darah masuk ke dalam kelenjar tiroid secara transport aktif dengan bantuan /+P

    sebagai sumber energi. Selanjutnya sel"sel folikel kelenjar tiroid akan

    mensintesis tiroglobulin (sejenis glikoprotein! dan selanjutnya mengalami

    iodinisasi sehingga akan terbentuk diiodotironin ($+! dan monoiodotironin

    (M+!. Proses ini memerlukan enHim peroksida sebagai katalisator. Proses akhir 

    adalah berupa reaksi penggabungan dua molekul $+ akan membentuk 

    tetraiodotironin atau tiroksin (+! dan molekul $+ bergabung dengan M+

    menjadi triiodotironin (+1! untuk selanjutnya masuk ke dalam plasma dan

     berikatan dengan  protein binding iodine. 8eaksi penggabungan ini dirangsang

    oleh +S7. $efisiensi iodium dapat menyebabkan sekresi hormon tiroid yang

    tidak adekuat, akan tetapi proses sintesis tiroglobulin oleh sel"sel folikel kelenjar 

    tiroid tetap berlangsung, akibatnya terjadi akumulasi dari tiroglobulin yang

    dapat menyebabkan pembesaran pada kelenjar tiroid (struma non"toksik!.

    2.0 Pemer%ksaan Penunjang $truma

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 7

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    8/14

    Menurut :reenstein dan $iana (200!, pemeriksaan penunjang untuk kasus

    struma adalah sebagai berikut

    a. Pengukuran 7ormon +iroid

    7anya sekitar = hormon tiroid berada dalam keadaan IbebasD dan

    aktif secara metabolik karena baik + maupun +1 terikat kuat dengan protein

    transport dalam plasma. /ssay +1 atau + ItotalD terutama mengukur hormon

    yang terikat protein. 7al ini dapat dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang

    mempengaruhi konsentrasi protein. ;leh karena itu, lonjakan tunggi +  total

    akan terjadi pada kehamilan dan pada *anita yang mengkonsumsi pil

    kontrasepsi oral karena estrogen mengikat sintesis globulin pengikat tiroksin

    (Thyroxine Binding Globulin, +):!. 7asil pengukuran yang sangat rendah

    dapat terjadi pada indi#idu dengan defisiensi +): kongenital atau gangguanhati berat.

    /ssay hormon tiroid IbebasD saat ini tersedia luas dan secara umum

    tidak terpengaruh oleh perubahan konsentrasi protein pengikat dalam plasma

    (pemeriksaan %+!.

     b. Pengukuran 7ormon Penstimulasi +iroid (+S7!

    Pengukuran +S7 merupakan tes fungsi tiroid yang paling banyak 

    digunakan. Pengukuran ini relatif tidak terganggu oleh interferensi assay dan

    dapat dipercaya dalam memprediksi fungsi tiroid sesuai dengan prinsip

    umpan balik negatif. ;leh karena itu, pada hipertiroidisme primer,

    konsentrasi +S7 tidak dapat dideteksi. Pada hipotiroidisme primer,

    konsentrasi +S7 meningkat dan pada hipotiroidisme sekunder, rendahnya

    kadar + bebas disertai dengan rendahnya konsentrasi +S7.

    Pemeriksaan biokimia*i lain untuk fungsi tiroid seperti pemeriksaan

    +87 jarang digunakan karena assay +S7 yang sangat sensitif.

    c. Pencitraan +iroid

    Pemeriksaan biokimia*i untuk fungsi tiroid dapat disertai dengan teknik 

     pencitraan untuk memeriksa struktur dan fungsi tiroid.

    . 'ltrasonografi tiroid akan memperlihatkan adanya nodul dan kista

    tunggal atau multiple. /spirasi jarum untuk sitologi atau drainase kista

    dan biopsi tiroid dapat dilakukan dengan panduan ultrasonografi.

    2. Skintigrafi tiroid atau pencitraan radionuklida berguna dalam

    mendiagnosis tiroiditis, ketika ambilan isotop sangat berkurang dan

    kebalikan dengan peningkatan yang merata pada tiroksikosis.

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    9/14

     pada pencitraan dan membutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk 

    menyingkirkan kemungkinan keganasan.

    Menurut +ridjaja, 6ose dan /man (200!, gambaran laboratorium khas

     pada struma endemik (struma non"toksik! adalah peningkatan uptake radioiodine

     pada kelenjar tiroid (8/'!, kadar + total dan + bebas normal atau rendah, kadar 

    +1 normal atau meningkat, kadar +S7 normal atau meningkat dan berkurangnya

    ekskresi iodium urin. Skintigrafi tiroid dengan radioiodida atau +c;

    menunjukkan gambaran isotop bercak"bercak.

    2. Penatalaksaan $truma

    Menurut Aandrasoma dan +aylor (2004!, penatalaksanaan atau pengobatan

    disesuaikan dengan masing"masing struma.Penanganan pilihan pada kasus struma nodusa non toksik dan struma

    diffusa non toksik adalah pembedahan. ndikasi operasi pada struma nodusa non

    toksik adalah keganasan, penekanan dan kosmetik. +indakan operasi tergantung

     jumlah lobus tiroid yang terkena, bisa berupa lobektomi (mengangkat satu lobus

    tiroid!, isthmolobektomi (pengangkatan lobus dan isthmus tiroid!, dan

    tiroidektomi subtotal. )eberapa penyulit operasi tiroid diantaranya adalah

     perdarahan, cedera ner#us recurren laringeus (suara menjadi parau!, cedera

    trakhea atau esofagus.

    Penanganan pada struma nodusa toksik adalah terapi antitiroid atau beta

     blocker dapat mengurangi gejala. Pemberian radioterapi tidak efektif seperti pada

    gra#e karena uptake yang rendah sehingga dibutuhkan dosis radioterapi yang

    tinggi. 'ntuk nodul tunggal, nodulektomi atau lobektomi tiroid adalah pilihan

    terapi karena kanker jarang terjadi.

    Penanganan pada struma difussa toksik yaitu dengan pemberian obat

    antitiroid meliputi propiltiourasil, karbimaHol, metimaHol untuk membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidism! atau merusak jaringan

    tiroid (yodium radioaktif, operasi tiroidektomi!. ndikasi operasi tiroid pada

    :ra#eDs desease adalah

    . Pasien muda dengan struma yang besar serta tidak berespon terhadap

    obat antitiroid

    2. Wanita hamil (trimester ! yang memerlukan obat antitiroid dosis besar 

    1. /lergi terhadap obat antitiroid atau pasien tidak bisa menerima yodium

    radioaktif 

    . /denoma toksik atau struma multinodula toksik 

    3. Penyakit gra#eDs yang berhubungan dengan satu atau lebih modul

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 9

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    10/14

    4. Perlu mencampai hasil definitif cepat

    2. (m&l%kas% $truma

    Menurut 8umahorbo (!, dampak struma terhadap tubuh terletak pada

     pembesaran kelenjar tiroid yang dapat mempengaruhi kedudukan organ"organ di

    sekitarnya. $i bagian posterior medial kelenjar tiroid terdapat trakea dan

    esophagus. Struma dapat mengarah ke dalam sehingga mendorong trakea,

    esophagus dan juga pita suara sehingga terjadi kesulitan bernapas dan disfagia

    yang akan berdampak terhadap gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi serta cairan

    dan elektrolit. Penekanan pada pita suara akan menyebabkan suara menjadi serak 

    atau parau.

    )ila pembesaran ke arah luar, maka akan memberi bentuk leher yang besar dapat semetris atau tidak, jarang disertai kesulitan bernapas dan disfagia. 7al ini

    lebih berdampak pada estetika atau kecantikan. Perubahan bentuk leher dapat

    mempengaruhi rasa aman dan konsep diri pasien (8umahorbo, !.

    2.1 Pr(gn(s%s $truma

    Menurut /braham"

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    11/14

    e. Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 0=! diberikan 1

    tahun sekali dengan dosis untuk de*asa dan anak"anak diatas 4 tahun cc

    dan untuk anak kurang dari 4 tahun 0,2"0,J cc.

    BAB III

    MET5DE PELA$ANAAN

    3.1 6aktu 'an Tem&at

    +ugas pengenalan profesi (+PP! dilaksanakan pada hari KKKK, tanggal

    KKKK pukul KKKK W) sampai dengan selesai di Puskesmas

    3.2 Instrumen eg%atan

    nstrumen kegiatan merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuaidengan tujuan kegiatan. $alam kegiatan ini peralatan yang digunakan untuk 

     pengambilan data beserta pendukungnya adalah

    . &uesioner 

    &uesioner adalah sebuah alat pengumpulan data yang nantinya data tersebut

    akan diolah untuk menghasilkan informasi tertentu. $alam hal ini, obser#er 

    menggunakan kuesioner terbuka. &uesioner ini dapat dilihat pada lampiran.

    2. /lat +ulis

    /lat tulis digunakan untuk mencatat hasil obser#asi kasus struma di Puskesmas

    1. &amera&amera digunakan untuk dokumentasi, yakni sebagai bukti bah*a mahasis*a

    telah melaksanakan tugas pengenalan profesi, khususnya obse#asi terhadap

    kasus struma di Puskesmas. )ukti tersebut nantinya akan dilampirkan pada

    laporan akhir.

    . &omputer L 9aptop

    &omputer L 9aptop digunakan sebagai sarana pembuatan proposal dan laporan

    akhir kegiatan.

    3.3 Taha&an eg%atan+ahapan kegiatan meliputi tahap"tahap sebagai berikut

     TUGAS PENGENALAN PROFESI BLOK IX 11

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    12/14

    . +ahap persiapan

    a. Membuat proposal.

     b. Melakukan konsultasi kepada pembimbing tugas pengenalan profesi.

    c. Mendapatkan iHin atau /AA dari pembimbing tugas pengenalan profesi.

    2. +ahap pelaksanaanMahasis*a

    a. Melakukan obser#asi terhadap kasus struma yang berpedoman pada

    kuesioner.

     b. Mencatat hasil obser#asi.

    1. +ahap Penyelesaian

    a. Mengumpulkan semua data, mengolah, menganalisis dan menyimpulkan.

     b. Menyusun laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan.

    c. Mendapatkan /AA laporan hasil pengamatan dan pemeriksaan dari

     pembimbing tugas pengenalan profesi.

    3.! #a'7al eg%atan

    Pada tabel dapat dilihat jad*al pelaksanaan tugas pengenalan profesi )lok 

    - (Bndokrin!. +ugas pengenalan profesi ini terbagi menjadi lima jenis kegiatan

    yaitu penyusunan proposal pada minggu pertama dan kedua, obser#asi kasus,

     pembahasan dan penyusunan laporan pada minggu ketiga serta pleno dilakukan

     pada minggu keempat.

    Ta8el 1. #a'7al Pelaksanaan eg%atan TPP

     

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    13/14

    /braham"

  • 8/18/2019 188874904-Strumac

    14/14