1. pengenalan bahan peledak

Upload: raju-septian

Post on 14-Apr-2018

362 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    1/55

    PENDAHULUANMateri yang diberikan pada modul ke satu ini merupakan tahap awal untuk

    mengenal bahan peledak. Modul ini berisikan tiga pembelajaran, yaitu

    pembelajaran 1 tentang reaksi dan klasifikasi bahan peledak, pembelajaran 2

    tentang karakteristik bahan peledak, dan pembelajaran 3 tentang tipe dan jenis

    bahan peledak industri. Setiap pembelajaran saling berkaitan antara satu dengan

    lainnya yang disusun untuk memperkaya pemahaman tentang bahan peledak.

    Pada akhir setiap pembelajaran terdapat soal-soal untuk latihan dan mengevaluasi

    hasil yang telah dicapai.

    Tujuan umum

    Dengan mempelajari modul ini diharapkan peserta akan mengenal berbagai jenis

    dan tipe bahan peledak yang digunakan pada penambangan bahan galian,

    termasuk reaksi unsur-unsur kimia bahan peledak secara umum, klasifikasi, dan

    sifat serta karakteristik bahan peledak

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    2/55

    SasaranSasaran kompetensi adalah juru ledak penambangan bahan galian, yaitu orang

    yang pekerjaan rutinnya melakukan peledakan untuk penambangan bahan galian.

    Prasyarat peserta

    Untuk mempelajari modul peserta harus sudah terbiasa dan lancar membaca,

    menulis, dan berhitung. Dengan kefasihan membaca diharapkan peserta akan

    lebih mudah mencerna, menginterpretasi, mengartikan, dan menghubungkan

    suatu kalimat yang pada gilirannya akan mampu membuat kalimat sendiri untuk

    menjawab setiap pertanyaan dan memberikan informasi secara tertulis dengan

    tepat. Dengan kemampuan menulis peserta dapat mengekspresikan pendapat

    atau jawaban melalui tulisan yang jelas dan dapat dibaca. Kemampuan berhitung

    maksudnya pengoperasian perhitungan matematika dasar, seperti menambah,

    mengurang, mengali, dan membagi.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    3/55

    6. Untuk meningkatkan kedalaman penguasaan Anda terhadap isi modul,

    disarankan untuk membaca referensi yang tertera pada setiap modul.

    Pedoman penilaian

    Setiap akhir pembelajaran terdapat lembar kerja yang terdiri dari soal-soal teori

    dan praktik. Untuk soal teori jawabannya terdapat pada lembar jawaban,

    sedangkan soal praktik jawabannya hanya berupa petunjuk kerja yang telah

    diuraikan di dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, untuk menjawab soal praktik

    sedapat mungkin dipraktikkan dengan berpedoman pada pembelajaran dengan

    atau tanpa bimbingan instruktur.

    Perlu diketahui bahwa belajar dengan menggunakan modul dituntut kemandirian

    dan kejujuran terhadap diri sendiri. Jadi, janganlah tergesa-gesa menyelesaikan

    suatu modul dan menjawab latihan soal sebelum menguasai betul setiap

    pembelajarannya.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    4/55

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    5/55

    3. Reaksi dan produk peledakanPeledakan akan memberikan hasil yang berbeda dari yang diharapkan karena

    tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut dilakukan yang

    mempengaruhi kualitas bahan kimia pembentuk bahan peledak tersebut. Panas

    merupakan awal terjadinya proses dekomposisi bahan kimia pembentuk bahan

    peledak yang menimbulkan pembakaran, dilanjutkan dengan deflragrasi dan

    terakhir detonasi. Proses dekomposisi bahan peledak diuraikan sebagai berikut:

    a) Pembakaran adalah reaksi permukaan yang eksotermis dan dijaga

    keberlangsungannya oleh panas yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri dan

    produknya berupa pelepasan gas-gas. Reaksi pembakaran memerlukan unsur

    oksigen (O2) baik yang terdapat di alam bebas maupun dari ikatan molekuler

    bahan atau material yang terbakar. Untuk menghentikan kebakaran cukup

    dengan mengisolasi material yang terbakar dari oksigen. Contoh reaksi minyak

    disel (diesel oil) yang terbakar sebagai berikut:

    CH3(CH2)10CH3 + 18 O2 12 CO2 + 13 H2O

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    6/55

    c) Ledakan, menurut Berthelot, adalah ekspansi seketika yang cepat dari gas

    menjadi bervolume lebih besar dari sebelumnya diiringi suara keras dan efek

    mekanis yang merusak. Dari definisi tersebut dapat tersirat bahwa ledakan

    tidak melibatkan reaksi kimia, tapi kemunculannya disebabkan oleh transfer

    energi ke gerakan massa yang menimbulkan efek mekanis merusak disertai

    panas dan bunyi yang keras. Contoh ledakan antara lain balon karet ditiup

    terus akhirnya meledak, tangki BBM terkena panas terus menerus bisa

    meledak, dan lain-lain.

    d) Detonasi adalah proses kimia-fisika yang mempunyai kecepatan reaksi

    sangat tinggi, sehingga menghasilkan gas dan temperature sangat besar

    yang semuanya membangun ekspansi gaya yang sangat besar pula.

    Kecepatan reaksi yang sangat tinggi tersebut menyebarkan tekanan panas

    ke seluruh zona peledakan dalam bentuk gelombang tekan kejut (shock

    compression wave) dan proses ini berlangsung terus menerus untuk

    membebaskan energi hingga berakhir dengan ekspansi hasil reaksinya.

    K t b t k i d d t i i i b ki t 3000

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    7/55

    4. Klasifikasi bahan peledak

    Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan sumber energinya menjadi bahan

    peledak mekanik, kimia dan nuklir seperti terlihat pada Gambar 1.1 (J.J. Manon,

    1978). Karena pemakaian bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding

    dari sumber energi lainnya, maka pengklasifikasian bahan peledak kimia lebih

    intensif diperkenalkan. Pertimbangan pemakaiannya antara lain, harga relatif

    murah, penanganan teknis lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda (delay

    time) dan dibanding nuklir tingkat bahayanya lebih rendah. Oleh sebab itu modul

    ini hanya akan memaparkan bahan peledak kimia.

    BAHAN PELEDAK

    MEKANIK KIMIA NUKLIR

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    8/55

    1. Menurut R.L. Ash (1962), bahan peledak kimia dibagi menjadi:

    a. Bahan peledak kuat (high explosive) bila memiliki sifat detonasi atau

    meledak dengan kecepatan reaksi antara 5.000 24.000 fps (1.650 8.000

    m/s)

    b. Bahan peledak lemah (low explosive) bila memiliki sifat deflagrasi atau

    terbakar kecepatan reaksi kurang dari 5.000 fps (1.650 m/s).

    BAHAN PELEDAK

    MEKANIK KIMIA NUKLIR

    BAHAN PELEDAK KUAT(HIGH EXPLOSIVE)

    BAHAN PELEDAK LEMAH(LOW EXPLOSIVE)

    ASLI SECARAMOLEKULER

    BLASTINGAGENT

    NON-PERMISSIBLE

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    9/55

    Dengan perkataan sifat dan karakter bahan peledak industri tidak jauh berbeda

    dengan bahan peledak militer, bahkan saat ini bahan peledak industri lebih banyak

    terbuat dari bahan peledak yang tergolong ke dalam bahan peledak berkekuatan

    tinggi (high explosives).

    Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) seperti terlihat pada Gambar

    1.3 dapat dijadikan contoh pengklasifikasian bahan peledak untuk industri.

    BAHAN PELEDAK

    BAHAN

    PELEDAK KUAT

    AGEN

    PELEDAKAN

    BAHAN PELEDAK

    KHUSUS

    Dinamit

    Gelatine

    ANFO

    Slurries

    Emulsi

    Hybrid ANFOSlurry mixtures

    Seismik

    Trimming

    Permissible

    Shaped charges

    Binary

    LOX

    Compressedair / gas

    Expansionagents

    Mechanicalmethods

    W t j t

    PENGGANTI

    BAHAN PELEDAK

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    10/55

    c. Reaksi peledakan berupa reaksi eksotermis, yaitu reaksi kimia yang

    menghasilkan panas.

    d. Hasil peledakan tergantung pada kondisi eksternal saat pekerjaan tersebut

    dilakukan karena kondisi eksternal akan mempengaruhi kualitas bahan kimia

    pembentuk bahan peledak tersebut.

    e. Panas merupakan awal terjadinya proses dekomposisi bahan kimia yang

    menimbulkan pembakaran dilanjutkan dengan deflagrasi dan terakhir detonasi.

    f. Bahan peledak diklasifikasikan berdasarkan kecepatan reaksi dan sifat

    reaksinya menjadi bahan peledak kuat (high explosive) dan bahan peledak

    lemah (low explosives).

    7. Lembar kerja 1 dan kunci jawaban

    A. Lembar kerja 1

    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat, lingkarilah A, B, C, atau D.

    1) B h l d k k b h t b b h k h il

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    11/55

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    12/55

    8) Permissible explosive hanya digunakan pada tambang batubara bawah tanah

    karena sifat fisik batubara yang mudah terbakar.

    YA TIDAK

    9) Untuk tambang bawah tanah biasanya digunakan jenis bahan peledak low

    explosive dan permissible explosive mengingat tingkat bahaya di tambang

    bawah tanah lebih besar

    YA TIDAK

    10) Blasting agent tergolong bahan peledak karena tanpa diramu pun sudah

    merupakan bahan peledak kuat

    YA TIDAK

    B. Kunci jawaban 1

    1. D

    2. A

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    13/55

    Pembelajaran

    1. Tujuan khusus

    Setelah selesai pembelajaran 2 ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan

    secara rinci tentang sifat fisik dan detonasi bahan peledak.

    2. Sifat fisik bahan peledak

    Sifat fisik bahan peledak merupakan suatu kenampakan nyata dari sifat bahan

    peledak ketika menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitarnya.

    Kenampakan nyata inilah yang harus diamati dan diketahui tanda-tandanya oleh

    seorang juru ledak untuk menjastifikasi suatu bahan peledak yang rusak, rusak

    tapi masih bisa dipakai, dan tidak rusak. Kualitas bahan peledak umumnya akan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    14/55

    Densitas bahan peledak berkisar antara 0,6 1,7 gr/cc, sebagai contoh densitas

    ANFO antara 0,8 0,85 gr/cc. Biasanya bahan peledak yang mempunyai densitas

    tinggi akan menghasilkan kecepatan detonasi dan tekanan yang tinggi. Bila

    diharapkan fragmentasi hasil peledakan berukuran kecil-kecil diperlukan bahan

    peledak dengan densitas tinggi; bila sebaliknya digunakan bahan peledak dengan

    densitas rendah. Demikian pula, bila batuan yang akan diledakkan berbentuk

    massif atau keras, maka digunakan bahan peledak yang mempunyai densitas

    tinggi; sebaliknya pada batuan berstruktur atau lunak dapat digunakan bahan

    peledak dengan densitas rendah.

    Densitas pengisian ditentukan dengan cara perhitungan volume silinder, karena

    lubang ledak berbentuk silinder yang tingginya sesuai dengan kedalaman lubang.

    Contoh perhitungan sebagai berikut:

    Digunakan diameter lubang ledak 4 inci = 102 mm

    Diambil tinggi lubang (t) 1 m, maka volumenya = r t =

    2

    0,102

    1

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    15/55

    Tabel 2.1. Densitas pengisian untuk berbagai diameter lubang ledak dan

    densitas bahan peledak dalam kg/m

    Diameterlubang ledak

    Densitas bahan peledak, gr/cc

    mm inci 0.70 0.80 0.85 0.90 1.00 1.15 1.20 1.25 1.30

    76 3.00 3.18 3.63 3.86 4.08 4.54 5.22 5.44 5.67 5.90

    89 3.50 4.35 4.98 5.29 5.60 6.22 7.15 7.47 7.78 8.09

    102 4.00 5.72 6.54 6.95 7.35 8.17 9.40 9.81 10.21 10.62

    108 4.25 6.41 7.33 7.79 8.24 9.16 10.54 10.99 11.45 11.91

    114 4.50 7.14 8.17 8.68 9.19 10.21 11.74 12.25 12.76 13.27

    121 4.75 8.05 9.20 9.77 10.35 11.50 13.22 13.80 14.37 14.95

    127 5.00 8.87 10.13 10.77 11.40 12.67 14.57 15.20 15.83 16.47

    130 5.13 9.29 10.62 11.28 11.95 13.27 15.26 15.93 16.59 17.26

    140 5.50 10.78 12.32 13.08 13.85 15.39 17.70 18.47 19.24 20.01

    152 6.00 12.70 14.52 15.42 16.33 18.15 20.87 21.78 22.68 23.59

    159 6.25 13.90 15.88 16.88 17.87 19.86 22.83 23.83 24.82 25.81

    165 6.50 14.97 17.11 18.18 19.24 21.38 24.59 25.66 26.73 27.80

    178 7.00 17.42 19.91 21.15 22.40 24.88 28.62 29.86 31.11 32.35

    187 7.38 19.23 21.97 23.34 24.72 27.46 31.58 32.96 34.33 35.70

    203 8.00 22.66 25.89 27.51 29.13 32.37 37.22 38.84 40.46 42.08

    210 8.25 24.25 27.71 29.44 31.17 34.64 39.83 41.56 43.30 45.03

    229 9.00 28.83 32.95 35.01 37.07 41.19 47.37 49.42 51.48 53.54

    251 9.88 34.64 39.58 42.06 44.53 49.48 56.90 59.38 61.85 64.33

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    16/55

    (2) Dekatkan kedua bahan peledak tersebut hingga berjarak 1,1 D, kemudian

    gabungkan keduanya menggunakan selongsong terbuat dari karton (lihat

    Gambar 2.1).

    (3) Pasang detonator No. 8 atau detonating cord10 gr/m pada salah satu bahan

    peledak (disebut donor), kemudian ledakkan.

    (4) Apabila bahan peledak yang satunya lagi (disebut aseptor) turut meledak,

    maka dikatakan bahwa bahan peledak tersebut sensitif; sebaliknya, bila tidak

    meledak berarti bahan peledak tersebut tidak sensitif.

    BAHAN PELEDAKASEPTOR

    BAHAN PELEDAKDONOR

    KARTON

    1,1D

    D AIR GAP

    DETONATOR

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    17/55

    watergelatau slurries dan bahan peledak berbentuk cartridgesangat baik daya

    tahannya terhadap air. Apabila di dalam lubang ledak terdapat air dan akan

    digunakan ANFO sebagai bahan peledaknya, umumnya digunakan selubung

    plastik khusus untuk membungkus ANFO tersebut sebelum dimasukkan ke dalam

    lubang ledak.

    d. Kestabilan kimia (chemical stabi l ity)

    Kestabilan kimia bahan peledak maksudnya adalah kemampuan untuk tidak

    berubah secara kimia dan tetap mempertahankan sensitifitas selama dalam

    penyimpanan di dalam gudang dengan kondisi tertentu. Bahan peledak yang tidak

    stabil, misalnya bahan peledak berbasis nitrogliserin atau NG-based explosives,

    mempunyai kemampuan stabilitas lebih pendek dan cepat rusak.

    Faktor-faktor yang mempercepat ketidak-stabilan kimiawi antara lain panas, dingin,

    kelembaban, kualitas bahan baku, kontaminasi, pengepakan, dan fasilitas gudang

    bahan peledak. Tanda-tanda kerusakan bahan peledak dapat berupa kenampakan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    18/55

    (1) pencampuran ramuan bahan peledak yang meliputi unsur oksida dan bahan

    bakar (fuel) tidak seimbang, sehingga tidak mencapai zero oxygen balance,

    (2) letak primer yang tidak tepat,

    (3) kurang tertutup karena pemasangan stemmingkurang padat dan kuat,

    (4) adanya air dalam lubang ledak,

    (5) sistem waktu tunda (delay time system) tidak tepat, dan

    (6) kemungkinan adanya reaksi antara bahan peledak dengan batuan (sulfida

    atau karbonat).

    Fumes hasil peledakan memperlihatkan warna yang berbeda yang dapat dilihat

    sesaat setelah peledakan terjadi. Gas berwarna coklat-orange adalah fume dari

    gas NO hasil reaksi bahan peledak basah karena lubang ledak berair. Gas

    berwarna putih diduga kabut dari uap air (H2O) yang juga menandakan terlalu

    banyak air di dalam lubang ledak, karena panas yang luar biasa merubah seketika

    fase cair menjadi kabut. Kadang-kadang muncul pula gas berwarna kehitaman

    yang mungkin hasil pembakaran yang tidak sempurna.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    19/55

    (1) Kekuatan berat absolut (absolute weight strength atau AWS)

    Energi panas maksimum bahan peledak teoritis didasarkan pada campuran

    kimawinya

    Energi per unit berat bahan peledak dalam joules/gram

    AWSANFO adalah 373 kj/gr dengan campuran 94% ammonium nitrat dan 6%

    solar

    (2) Kekuatan berat relatif (relative weight strength atau RWS)

    Adalah kekuatan bahan peledak (dalam berat) dibanding dengan ANFO

    RWSHANDAK = 100xAW S

    AW S

    ANFO

    HANDAK

    (3) Kekuatan volume absolut (absolute bulk strength atau ABS)

    Energi per unit volume, dinyatakan dalam joules/cc

    ABSHANDAK = AWSHANDAK x densitas

    ABSANFO = 373 kj/gr x 0,85 gr/cc = 317 kj/cc

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    20/55

    ledak atau ruang terkurung lainnya. Sedangkan kecepatan detonasi tidak

    terkurung menunjukkan kecepatan detonasi bahan peledak apabila bahan peledak

    tersebut diledakkan dalam keadaan terbuka. Karena bahan peledak umumnya

    digunakan dalam keadaan derajat pengurungan tertentu, maka harga kecepatan

    detonasi dalam keadaan terbuka menjadi lebih berarti.

    Kecepatan detonasi bahan peledak harus melebihi kecepatan suara massa batuan

    (impedance matching), sehingga akan menimbulkan energi kejut (shock energy)

    yang mampu memecahkan batuan. Untuk peledakan pada batuan keras dipakai

    bahan peledak yang mempunyai kecepatan detonasi tinggi (sifat shattering effect)

    dan pada batuan lemah dipakai bahan peledak yang kecepatan detonasinya

    rendah (sifat heaving effect).

    Nilai kecepatan detonasi bervariasi tergantung diameter, densitas, dan ukuran

    partikel bahan peledak. Untuk bahan peledak komposit (non-ideal) tergantung pula

    pada derajat pengurungannya (confinement degree). Kecepatan detonasi tidak

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    21/55

    1500

    2000

    2500

    3000

    3500

    4000

    0 2 4 6 8 10

    Kandungan air, %

    VOD,m/s

    Gambar 2.2. Penurunan kecepatan detonasi ANFO akibat kandungan air

    c. Tekanan detonasi (detonation pressure)

    Tekanan detonasi adalah tekanan yang terjadi disepanjang zona reaksi peledakan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    22/55

    a. Foto proses detonasi

    b. Bagian-bagian dariproses detonasi

    BAHAN PELEDAK

    YANG BELUM

    TERGANGGU

    BIDANG KEJUT

    TERDEPAN DI DALAM

    BAHAN PELEDAK

    GELOMBANG STRESS

    DAN KEJUT DISEKITAR

    MEDIA

    EKSPANSI GAS

    ZONA REAKSI

    PRIMER

    PRODUK GAS

    YANG STABIL

    ARAH DETONASI

    BIDANG

    C - J

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    23/55

    Gambar 2.4. Gerakan batuan akibat tekanan gas hasil peledakan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    24/55

    2) Kecepatan detonasi atau velocity of detonation (VoD) dengan satuan m/s

    atau fps.

    3) Tekanan detonasi, rumusnya sebagai berikut:

    peUxxVoDPD 4

    xVoDPD

    2

    e

    xVoD025U p

    4) Tekanan terhadap dinding lubang ledak, yaitu tekanan dari gas hasil

    peledak yang akan mendorong batuan terlempar dan terlepas dari batuan

    induknya. Besarnya sekitar 50% tekanan detonasi.

    5. Lembar kerja 2 dan kunci jawaban

    A. Lembar kerja 2

    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat, lingkarilah A, B, C, atau D.

    c. Apabila jumlah lubang yang akan diledakkan 130 lubang, kedalaman muatan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    25/55

    A. Kristalisasi C. Penambahan densitas

    B. Penambahan viskositas D. Semua benar

    g. Bahan peledak emulite produksi Dyno Nobel menghasilkan energi 4,1 MJ/kg

    dengan densitas 1,2 gr/cc. Berapa RWS dan RBS emulite tersebut bila AWS

    ANFO = 3,7 MJ/kg dengan densitas 0,82 gr/cc.

    A. RWSEMULITE = 90,2; RBSEMULITE = 62

    B. RWSEMULITE = 90,2; RBSEMULITE = 76

    C. RWSEMULITE = 111; RBSEMULITE = 162

    D. RWSEMULITE = 111; RBSEMULITE = 132

    Lingkari atau berilah tanda silang ( X ) pada huruf:

    A. Jika pernyataan benar dan sebab benar dan merupakan sebab akibatB. Jika pernyataan dan sebab benar, tetapi tidak merupakan sebab akibatC. Jika pernyataan atau sebab salahD. Jika pernyataan dan sebab salah

    h. Kecepatan detonasi merupakan salah satu sifat penting dalam menyukseskan

    peledakan bahan galian.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    26/55

    Gas bertekanan tinggi hasil proses detonasi akan menekan dinding lubang

    ledak yang besarnya sekitar 50% dari tekanan detonasi.

    Jawaban: A. B. C. D.

    k. Sejumlah karton kemasan bahan peledak di dalam gudang bahan peledak

    peka detonator terlihat cairan berwarna kecoklatan yang menandakan bahan

    peledak tersebut sudah mulai rusak

    SEBAB

    Bahan peledak tersebut sudah terlalu lama di dalam gudang sehingga terjadi

    oksidasi yang menyebabkan unsur-unsur pembentuk bahan peledak mencair.

    Jawaban: A. B. C. D.

    l. Pada densitas batuan yang rapat diperlukan jenis bahan peledak yang

    mempunyai kecepatan detonasi tinggi agar dapat melebihi kecepatan rambat

    gelombang pada batuan

    SEBAB

    Tekanan detonasi merupakan fungsi dari jenis, tekstur, dan densitas batuan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    27/55

    Pembelajaran

    1. Tujuan khusus

    Setelah selesai pembelajaran 3 ini, diharapkan peserta mampu mengenali dan

    menjelaskan secara rinci jenis dan tipe bahan peledak industri, baik yang

    berbentuk butiran, emulsi atau berbentuk pasta maupun jeli.

    2. Agen peledakan (blasting agent)

    Agen peledakan adalah campuran bahan-bahan kimia yang tidak diklasifikasikan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    28/55

    mencantumkan spesifikasinya sesuai dengan kondisi normal, termasuk batas

    waktu kadaluarsanya.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    29/55

    29

    AMMONIUM NITRAT (NH4NO

    3)

    BAHAN BAKAR KARBON

    (biasanya solar atau Fuel Oil/FO)AIR, NITRAT INORGANIK, ZAT PEREKAT, ZAT PENGENDAP

    ALUMINIUM

    AGEN PELEDAKAN KERINGBERALUMINIUM

    (aluminized dry blasting agent)

    AGEN PELEDAKAN KERINGATAUANFO

    (dry blasting agent - ANFO)

    CAMPURAN LAIN UNTUKMENINGKATKAN DENSITAS

    AGEN PELEDAKAN KERINGDENSITAS TINGGI

    (densifieddry blasting agent)

    ASAM PENGOKSIDA(oxidizing acid)

    AGEN PELEDAKAN LUMPURMENGANDUNG ASAM

    (acid slurry blasting agent)

    PARAFIN, ZAT GULA,KARBON, DLL

    (sensitizer bukan bahanpeledak)

    AGEN PELEDAKAN LUMPUR

    (slurry blasting agent)

    ALUMINIUM

    AGEN PELEDAKAN LUMPURMENGANDUNG ALUMINIUM

    (aluminized slurry blasting agent)

    BAHAN PELEDAKANLUMPUR

    (slurry explosive)

    TNT, TEPUNG NITROSTARCH

    TAK BERASAP(sensitizer bahan peledak)

    BAHAN PELEDAK LUMPURBERALUMINIUM

    (aluminized slurry explosive)

    ALUMINIUM

    "AGEN PELEDAKAN KERING"

    (dry blasting agent)

    "AGEN PELEDAKAN LUMPUR"

    (slurry blasting agent)"BAHAN PELEDAK LUMPUR"

    (slurry explosives)

    Gambar 3.1. Klasifikasi agen peledakan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    30/55

    a. Ammonium nitrat (AN)

    Ammoniun nitrat (NH4NO3) merupakan bahan dasar yang berperan sebagai

    penyuplai oksida pada bahan peledak. Berwarna putih seperti garam dengan titik

    lebur sekitar 169,6 C. Ammonium nitrat adalah zat penyokong proses

    pembakaran yang sangat kuat, namun ia sendiri bukan zat yang mudah terbakar

    dan bukan pula zat yang berperan sebagai bahan bakar sehingga pada kondisi

    biasa tidak dapat dibakar. Sebagai penyuplai oksigen, maka apabila suatu zat

    yang mudah terbakar dicampur dengan AN akan memperkuat intensitas proses

    pembakaran dibanding dengan bila zat yang mudah terbakar tadi dibakar pada

    kondisi udara normal. Udara normal atau atmosfir hanya mengandung oksigen

    21%, sedangkan AN mencapai 60%. Bahan lain yang serupa dengan AN dan

    sering dipakai oleh tambang kecil adalah potassium nitrat (KNO3).

    Ammonium nitrat tidak digolongkan ke dalam bahan peledak. Namun bila

    dicampur atau diselubungi oleh hanya beberapa persen saja zat-zat yang mudah

    terbakar, misalnya bahan bakar minyak (solar, dsb), serbuk batubara, atau serbuk

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    31/55

    Gambar 3.2. Butiran ammonium nitrat berukuran sebenarnya 2 3 mm

    b. ANFO

    ANFO adalah singkatan dari ammoniun nitrat (AN) sebagai zat pengoksida dan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    32/55

    Menggunakan bahan bakar minyak selain solar atau minyak disel, misalnya

    minyak tanah atau bensin dapat juga dilakukan, namun beberapa kelemahan

    harus dipertimbangkan, yaitu:

    Akan menambah derajat sensitifitas, tapi tidak memberikan penambanhan

    kekuatan (strength) yang berarti,

    Mempunyai titik bakar rendah, sehingga akan menimbulkan resiko yang sangat

    berbahaya ketika dilakukan pencampuran dengan AN atau pada saat operasi

    pengisian ke dalam lubang ledak. Bila akan digunakan bahan bakar minyak

    sebagai FO pada ANFO harus mempunyai titik bakar lebih besar dari 61 C.

    Penggunaan solar sebagai bahan bakar lebih menguntungkan dibanding jenis FO

    yang karena beberapa alasan, yaitu:

    Harganya relatif murah,

    Pencampuran dengan AN lebih mudah untuk mencapai derajat homogenitas,

    Karena solar mempunyai viskositas relatif lebih besar dibanding FO cair

    lainnya, maka solar tidak menyerap ke dalam butiran AN tetapi hanya

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    33/55

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    RKG(RWS),%

    Oxygen Balance

    3800 joules o f heat / gr exp l.

    Komposisi bahan bakar yang tepat, yaitu 5,7% atau 6%, dapat memaksimumkan

    kekuatan bahan peledak dan meminimumkan fumes. Artinya pada komposisi

    ANFO yang tepat dengan AN = 94,3% dan FO = 5,7% akan diperoleh zero oxygen

    balance. Kelebihan FO disebut dengan overfuelled akan menghasilkan reaksi

    peledakan dengan konsentrasi CO berlebih, sedangkan bila kekurangan FO atau

    underfuelledakan menambah jumlah NO2. Gambar 3.4 grafik yang memperlihat-

    kan hubungan antara persentase FO dan RWS dari ANFO.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    34/55

    Tabel 3.1. Jumlah kebutuhan FO untuk memperoleh ANFO

    ANFO,kgBAHAN BAKAR (FO)

    AN, kgkg liter

    10 0.57 0.71 9.43

    20 1.14 1.43 18.86

    30 1.71 2.14 28.29

    40 2.28 2.85 37.72

    50 2.85 3.56 47.1570 3.99 4.99 66.01

    80 4.56 5.70 75.44

    100 5.70 7.13 94.30

    200 11.40 14.25 188.60

    300 17.10 21.38 282.90

    400 22.80 28.50 377.20

    500 28.50 35.63 471.50

    1000 57.00 71.25 943.00

    ANFO yang diproduksi oleh beberapa produsen bahan peledak pada umumnya

    mempunyai sifat yang sama seperti terlihat pada Tabel 3.2.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    35/55

    c. Slurr ies (watergels)

    Istilah slurries dan watergeladalah sama artinya, yaitu campuran oksidator, bahan

    bakar, dan pemeka (sensitizer) di dalam media air yang dikentalkan memakai

    gums, semacam perekat, sehingga campuran tersebut berbentuk jeli atau slurries

    yang mempunyai ketahanan terhadap air sempurna. Sebagai oksidator bisa

    dipakai sodium nitrat atau ammonium nitrat, bahan bakarnya adalah solar atau

    minyak diesel, dan pemekanya bisa berupa bahan peledak atau bukan bahan

    peledak yang diaduk dalam 15% media air.

    Agen peledakan slurryyang mengandung bahan pemeka yang bukan jenis bahan

    peledak, misalnya solar, sulfur, atau alumunium, tidak peka terhadap detonator

    (non-cap sensitive). Sedangkan slurryyang mengandung bahan pemeka darijenisbahan peledak, seperti TNT, maka akan peka terhadap terhadap detonator (cap

    sensitive). Oleh sebab itu jenis slurry yang disebutkan terakhir bukanlah

    merupakan agen peledakan, tetapi benar-benar sebagai bahan peledak slurry

    (slurry explosive) dan peka terhadap detonator. Slurry pada umumnya dikenal

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    36/55

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    37/55

    Gambar 3.5. Bentuk struktur emulsi (Bamfield and Morrey, 1984)

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    38/55

    Saat ini pemakaian bahan peledak emulsi cukup luas diberbagai penambangan

    bahan galian, baik pemakaian dalam bentuk kemasan cartridge maupun langsung

    menggunakan truck Mobile Mixer Unit (MMU) ke lubang ledak. Tabel 3.5 adalah

    contoh bahan peledak berbasis emulsi dari beberapa produsen bahan peledak

    termasuk merk dagang dan sifat-sifatnya, sedang Gambar 3.7 contoh bahan

    peledak berbasis emulsi berbentuk cartridge dari Dyno Nobel dan Dahana.

    Tabel 3.5. Jenis bahan peledak berbasis emulsi

    Sifat-sifatProdusen

    PT.Dahana Dyno Nobel ICI Explosives Sasol Smx

    Merk dagang Dayagel Magnum Emulite Seri Powergel Seri Emex

    Densitas, gr/cc 1,25 1,18 - 1,25 1,16 -1,32 1,12 -1,24

    Berat/karton, kg 20 25 20 --RWS, % 119 111 98 - 118 74 - 186

    RBS, % 183 162 140 - 179 97 - 183

    VoD, m/s 4600 - 5600 5000 - 5800 4600 - 5600 4600 - 5600

    Diameter, mm 25 - 65 25 -80 25 - 65 25 - 65

    Ketahanan thd air Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik

    Waktu penyimpanan, thn 1 1 1 1

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    39/55

    e. Bahan peledak heavy ANFO

    Bahan peledak heavy ANFO adalah campuran daripada emulsi dengan ANFO

    dengan perbandingan yang bervariasi (lihat Gambar 3.8 dan 3.9). Keuntungan dari

    campuran ini sangat tergantung pada perbandingannya, walaupun sifat atau

    karakter bawaan dari emulsi dan ANFO tetap mempengaruhinya. Keuntungan

    penting dari pencampuran ini adalah:

    Energi bertambah, Sensitifitas lebih baik,

    Sangat tahan terhadap air,

    Memberikan kemungkinan variasi energi disepanjang lubang ledak.

    Cara pembuatan heavy ANFO cukup sederhana karena matriks emulsi dapatdibuat di pabrik emulsi kemudian disimpan di dalam tangki penimbunan emulsi.

    Dari tangki tersebut emulsi dipompakan ke bak truck Mobile Mixer/Manufacturing

    Unit (MMU) yang biasanya memiliki tiga kompartemen. Emulsi dipompakan ke

    salah satu kompartemen bak, sementara pada dua kompartemen bak yang lainnya

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    40/55

    Gambar 3.9. Karakteristik tipe heavy ANFO dengan variasi

    % ANFO

    % EMULSI

    10010 20 30 40 50 60 70 80 900

    100 102030405060708090 0

    1,10 1,24 1,33 1,35 1,28 1,29 1,30

    DENSITAS, gr/cc

    0,80

    KETAHANAN THD. AIR

    Tidak Sedang Sangat baik

    VoD TEORITIS, m/s

    4700 6000

    KEMAMPU-POMPAAN

    Tidak dapat dipompaDapat dipompa

    dengan mudah

    Sulit

    dipompa

    KEMAMPU-ULIRAN

    Dapat diulir (auger) dengan mudahTidak dapat diulir

    ke arah atas

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    41/55

    3. Bahan peledak berbasis nitrogliserin

    Kandungan utama dari bahan peledak ini adalah nitrogliserin, nitoglikol, nitrocotton

    dan material selulosa. Kadang-kadang ditambah juga ammonium atau sodium

    nitrat. Nitrogliserin merupakan zat kimia berbentuk cair yang tidak stabil dan

    mudah meledak, sehingga pengangkutannya sangat beresiko tinggi. Upaya yang

    dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dalam pengangkutan maupun

    pengemasan adalah dengan mencampur nitrogliserin dengan bahan yang mudah

    menyerap cairan, diantaranya adalah serbuk gergaji. Serbuk gergaji sekarang

    sudah tidak dipakai lagi karena terlalu mudah terbakar dan daya serapnya kurang.

    Alfred Nobel yang pertama kali menemukan kiieselguhr sebagai penyerap

    nitrogliserin yang baik dan hasil campurannya itu dinamakan bahan peledak

    dinamit. Saat itu kandungan kiieselguhrdan NG divariasikan untuk memberikan

    energi yang diinginkan dan keamanan dalam pengangkutannya.

    Bahan peledak ini mempunyai sifat plastis yang konsisten (seperti lempung atau

    dodol), berkekuatan (strength) yang tinggi, densitas tinggi, dan ketahanan

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    42/55

    Tabel 3.7. Jenis bahan peledak berbasis nitrogliserin

    Du Pont Dynamites

    Merk dagangDiameter,

    mm

    Densitas

    VoD, m/sgr/cc

    bhn peledak/karton

    Straight Dynamite (granular) 32 1,37 104 4900

    Ammonia Dynamite (granular) 32 1,16 - 1,29 110 120 1750 - 4000

    Ammonia Dynamite (semi gelatin) 32 0,94 - 1,29 110 150 3450 - 4000Straight Dynamite (gelatins) 32 1,32 107 6000

    Ammonia Dynamite (gelatins) 32 1,26 - 1,60 88 107 4000 - 6000

    Ammonia Granular (permissible) 32 0,85 - 1,15 120 165 1740 - 2750

    Ammonia Gelatin (permissible) 32 1,37 102 5030

    ICI Explo sives

    AN Gelignite 60 22 - 32 1,40 130 265 3500

    AN Gelignite Dynamite 95 25 - 95 1,45 6 188 3200Ajax (permissible/P1) 32 1,50 --- 2500

    Dynagex (permissible/P5) 32 1,42 --- 2900

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    43/55

    4. Bahan peledakpermissible

    Bahan peledak permissible adalah bahan peledak yang khusus digunakan pada

    tambang batubara bawah tanah. Bahan peledak ini harus lulus beberapa tahapan

    uji keselamatan yang ketat sebelum dipasarkan. Pengujian terutama diarahkan

    pada keamanan peledakan dalam tambang batubara bawah tanah yang umumnya

    berdebu agar bahan peledak tersebut tidak menimbulkan kebakaran tambang.

    Bahan peledak yang lulus uji akan diklasifikasikan kedalam permitted explosive

    dengan rating P1 atau P5, di mana kode rating menunjukkan tingkat kekuatan

    bahan peledak tersebut. Bahan peledak permissible P1 dapat digunakan untuk

    meledakkan batubara yang keras, pembuatan vertical shaft, dan lubang bukaan

    bahwa tanah lainnya; sedangkan P5 lebih cocok digunakan pada tambang

    batubara bawah tanah yang berdebu.

    Bahan peledak permissible bisa berbasis NG maupun emulsi dan yang terlihat

    pada Tabel 3.7 adalah bahan peledakpermissible berbasis NG. Komposisi bahan

    peledak permissible ditambah dengan garam yang dapat menekan temperature

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    44/55

    Gambar 3.11. Bahan peledakpermissible berbasis emulsi (ICI-Explosive, 1988)

    5. Bahan peledak black powder

    Black powderatau gunpowderpertama kali dibuat pada abad ke 13 dan digunakan

    baik untuk keperluan militer maupun penambangan. Komposisi black powder

    adalah serbuk batubara, garam, dan belerang. Bahan peledak ini terbakar cepat

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    45/55

    6. Rangkuman

    a. Bahan peledak yang dipergunakan untuk penambangan bahan galian disebut

    bahan peledak industri yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

    1) Agen peledakan (blasting agent)

    2) Bahan peledakan berbasis nitrogliserin

    3) Bahan peledakpermissible

    4) Black powder

    b. Agen peledakan adalah jenis bahan peledak yang unsur-unsur oksidator dan

    bahan bakarnya (fuel) secara terpisah bukan merupakan bahan peledak.

    c. Agen peledakan yang sering digunakan (khususnya pada industri pertam-

    bangan di Indonesia) sebagai berikut :

    1) Butiran ANFO kering yang terbuat dari ammonium nitrat (AN) dan solar

    dengan perbandingan 94,3% (AN) dengan 5,7% (solar).

    2) Agen peledakan lumpur atau slurryatau watergels terbuat dari campuran

    air, oksidator nitrat (ammonium nitrat), zat perekat dan zat pengendap.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    46/55

    lubang ledak dapat diberikan heavy ANFO dengan perbandingan yang

    berbeda apabila diketahui kualitas setiap lapisan batuannya.d. Bahan peledak berbasis nitrogliserin atau NG adalah bahan peledak

    konvensional yang bahan dasarnya adalah nitrogliserin dicampur dengan

    serbuk gergaji atau kieselghur.

    e. Bahan peledak permissible adalah bahan peledak yang khusus digunakan

    pada tambang batubara bawah tanah. Sebagai reagen atau zat pendingindigunakan garam sehingga temperatur hasil peledakan dapat ditekan.

    f. Black powderatau gunpowdermempunyai komposisi serbuk batubara, garam,

    dan belerang. Bahan peledak ini terbakar cepat sekali, bisa mencapai

    kecepatan rambat pembakaran 100 10 detik per meter pada kondisi

    terselubung, tetapi tidak bisa meledak. Pada industri penambangan bahangalian black powder saat ini digunakan untuk mengisi sumbu api atau safety

    fuse.

    7. Lembar kerja 3 dan kunci jawaban

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    47/55

    4. Bensin dapat juga digunakan sebagai bahan bakar pada pencampuran ANFO,

    tapi tidak disarankan untuk penambangan bahan galian karena:A. menambah sensitifitas tapi tidak menambah kekuatan

    B. mempunyai titik bakar rendah, sehingga bisa menimbulkan resiko yang

    berbahaya pada saat dilakukan pencampuran

    C. semua jawaban salah

    D. semua jawaban benar5. Slurryatau watergeladalah jenis bahan peledak yang peka terhadap detonator,

    apabila:

    A. zat pemekanya TNT atau nitrostarch C. Zat sensitizer alumunium

    B. zat pemekanya emulsi D. Zat sensitizer belerang

    6. Penambahan zat pewarna, misalnya oker, pada campuran ANFO bermanfaatuntuk :

    A. meningkatkan sensitivitas

    B. memperlihatkan homogenitas campuran

    C. menambah densitas ANFO

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    48/55

    D. semua jawaban benar

    10. Bahan peledak yang mengandung komponen NaCl atau garam biasanyaadalah bahan peledak :

    A. high explosive

    B. low explosive

    C. permitted explosive

    D. slurry explosive

    Lingkari atau berilah tanda silang ( X ) pada huruf:

    A. Jika pernyataan benar dan sebab benar dan merupakan sebab akibatB. Jika pernyataan dan sebab benar, tetapi tidak merupakan sebab akibatC. Jika pernyataan atau sebab salah

    D. Jika pernyataan dan sebab salah

    11. Sangat sulit menentukan sifat-sifat agen peledakan secara tepat karena

    dipengaruhi oleh kondisi di lapangan yang berbeda

    SEBAB

    SIfat bahan peledak tergantung pada ukuran butir, densitas, derajat

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    49/55

    14.Overfuelledpada ANFO akan menghasilkan reaksi peledak dengan konsentrasi

    CO berlebihSEBAB

    Campuran ANFO dengan bahan bakar lebih dari 6% akan menghasilkan

    fumes.

    Jawaban: A. B. C. D.

    15. MMU truck biasanya terdiri tiga kompartemen yang berisikan fuel, AN, danemulsi

    SEBAB

    Campuran emulsi dengan ANFO dengan perbandingan 80 : 20 dapat

    dipompakan langsung ke dalam lubang ledak

    Jawaban: A. B. C. D.

    Lingkari atau berilah tanda silang ( X ) pada huruf:

    A. Jika pernyataan 1), 2) benarB. Jika pernyataan 1), 3) benarC. Jika pernyataan 1), 2), 3) benarD Jik t 1) 2) 3) 4) b

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    50/55

    Jawaban: A. B. C. D.

    18. Pada tambang bawah tanah diperlukan bahan peledakpermissible, sebab:1) Debu batubara mudah terbakar

    2) Temperatur peledakan tinggi

    3) Kontak dengan udara luar terbatas, kecuali oleh system ventilasi

    4) Bahan peledak mengandung fire suppressant salts

    Jawaban: A. B. C. D.19.Black powder adalah jenis bahan peledak yang umum digunakan pada

    penambangan bahan galian, sebab:

    1) Mempunyai kecepatan rambat pembakaran yang tinggi

    2) Bersifat high explosive

    3) Dipakai senagai pengisi sumbu bakar4) Berfungsi sebagai pelontar proyektil peluru (propellant)

    Jawaban: A. B. C. D.

    20. Kekuatan bahan peledak emulsi baik dalam bentuk kemasan maupun curah

    tergantung pada :

    1) T di d t k h ilk titik i (h t t)

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    51/55

    Evaluasi

    Bandingkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban. hitunglah jumlah jawaban

    Anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat

    penguasaan Anda terhadap materi pembelajaran.

    soJu

    byjaJum

    penguTingka

    Klasifikasi tingkat penguasaan sebagai berikut:

    90% 100% = baik sekali

    80% 89% = baik

    70% 79% = cukup

    69% = kurang

    Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% ke atas, Anda dapat menerus-

    kan ke pembelajaran berikutnya. Tetapi bila kurang dari 80%, maka Anda harus

    mengulangi pembelajaran tersebut, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    52/55

    7. Gutafsson, R, 1973, Swedish Blasting Technique, Gothenburg. Sweden, pp. 15

    - 30.

    8. Jimeno, C.L., Jimeno, E.L., and Carcedo, F.J.A 1995, Drilling and Blasting ofRocks, A.A. Balkema, Rotterdam, Brookfield, Netherlands. Pp. 98 - 122.

    9. Manon, J.J., 1978, Explosives: their classification and characteristics. E/MJOperating Handbook of Underground Mining, New York, USA. pp. 76 - 80.

    10. White, T. E and Robinson, P, 1988, Modern Commercial Explosives &Accessories, Explosives Engineering Handbook, Institute of ExplosivesEngineers, pp. 311.

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    53/55

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    54/55

    54

  • 7/27/2019 1. Pengenalan Bahan Peledak

    55/55

    55