021 5821303 no bebas pulsa: 08001990990 real madrid ... · berasal dari kalangan ekonomi kelas...

1
Aksi pengeboman akan terus berlanjut selama akar fundamentalisme tumbuh subur di Tanah Air. NURUL HIDAYAH I BARAT mati satu tum- buh seribu. Bom kembali menyalak di negeri ini. Ini baru pertama kali terjadi, pengebom bunuh diri beraksi di Masjid Al Dzikra Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, menjelang salat Jumat, kemarin, pukul 12.20 WIB. Bum... seorang pria berjaket dan bercelana hitam meledak- kan diri. Jemaah pun bertum- bangan. Seorang tewas (pelaku) dan 28 luka. Kondisi tubuh pelaku di bagian perut hancur. Jenazah pelaku dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk proses identikasi. Dari korban luka, Kapolresta Cirebon AKB Herukoco, yang berada di saf kedua, menga- lami luka cukup parah. Bagian belakang tubuhnya, seperti punggung, kepala, dan tangan terkena serpihan paku, mur, dan baut. Jumlahnya sekitar 20 buah. Kondisi Herukoco membaik setelah menjalani operasi selama 2 jam di RS Pertamina Kota Cire- bon. Sebagian besar korban ang- gota Polresta Cirebon, 3 orang berstatus PNS di lingkungan Polresta, dan 2 masyarakat sipil, yakni 1 pekerja harian lepas dan 1 pedagang. Seorang jemaah, anggota Polresta, Aiptu Sukrim, sempat menaruh curiga kepada pria asing Keanehan terlihat, meski sudah di masjid, ia tetap berdiri di samping bersender di pintu sebelah kiri. “Padahal masih banyak saf kosong,” tuturnya. Hingga khatib turun dari mimbar, orang asing itu tetap berdiri. Saat imam sekaligus khatib Abas Sudinta dari Ke- menterian Agama Kota Cirebon bersiap memimpin salat, baru- lah lelaki itu masuk ke saf ketiga bagian tengah. Saat akan takbiratulihram (mengangkat tangan untuk tak- bir), tiba-tiba terdengar ledak- an dahsyat. Sukrim langsung menjatuhkan diri bertumpuk de ngan jemaah lain. “Saya langsung merasa gelap dan tak sadarkan diri,” ungkap Sukrim. Kapolri Jenderal Timur Prado- po yang meninjau lokasi belum menyebutkan siapa pelaku dan motifnya. Ia hanya menjelaskan pelaku bom bunuh diri memi- liki tinggi badan sekitar 170 cm, umur sekitar 20-25 tahun. Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto mengatakan pengebom di Cirebon merupakan jaringan lama. “Yang beda pelakunya, mereka merekrut pelaku baru. Modus operandinya pun tidak baru,” kata Sutanto di Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono memerintahkan jaja- rannya untuk mengusut tuntas kasus tersebut. Fundamentalisme Mantan Kepala BIN Hendro- priyono menilai masih kuat dan suburnya akar fundamental- isme di Tanah Air menyebab- kan aksi peledakan bom terus berlanjut. Kasus di Cirebon, ujarnya, menunjukkan polisi telah menjadi target karena polisi melalui Densus 88 gen- car memerangi terorisme. “Pelakunya juga me- ngafirkan orang di luar dirinya sehingga aksi di masjid pun dihalalkan,” tuturnya kepada Metro TV, tadi malam. Pengamat terorisme Dyno Cressbon menduga pelaku merupakan kelompok teror bom di Cibiru, Agustus 2010 lalu. Pelaku mengarah ke jaringan Negara Islam Indonesia (NII) Pandeg- lang, kelompok pelatihan Aceh, dan Poso. Teror bom di masjid, kata Dyno, bukan hal yang baru. Untuk di wilayah Cirebon su- dah kali kedua. Sebelumnya, pada 27 Feb- ruari 2010, teror pun sempat menimpa Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon. Namun, peledakan bom dalam bentuk bungkusan itu berhasil digagalkan. (AW/ SN/Nav/Mad/Tup/X-6) [email protected] Berita terkait hlm 6 Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) CATATAN GERSON YANG NAKAL Pembaca bisa menyusupi petualangannya sebagai wartawan hingga sederet ‘profesi’ sampingan lainnya. Jendela Buku, Hlm 15 MASIH ADA ASA DI SANTIAGO BERNABEU Real Madrid menjanjikan pertarungan berbeda di El Clasico demi meraih poin penuh. Olahraga, Hlm 9 REUTERS/ALBERT MI/RAMDANI SABTU, 16 APRIL 2011 | NO.10999 | TAHUN XLII | 24 HALAMAN EDITORIAL BOM bunuh diri terjadi di dalam masjid di kompleks Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Pelaku bom bunuh diri itu tewas dan 28 orang luka-luka, termasuk Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Herukoco. Bom bunuh diri di Polresta Cirebon itu berbeda dengan pola bom bunuh diri sebelumnya yang me- nyerang fasilitas yang berkaitan dengan kepentingan Amerika. Bom sebelumnya sarat dengan kebencian terha- dap Amerika yang dianggap gemar menyerang dan menduduki negara-negara Islam. Bom bunuh diri kali ini sebaliknya, malah dilaku- kan di masjid, ketika umat Islam hendak salat Jumat. Inilah pertama kali terjadi di negeri ini bom bunuh diri diledakkan di dalam masjid, bahkan di masjid di lingkungan kantor kepolisian. Mengapa masjid yang dijadikan sasa- ran? Apakah itu cara untuk mengaburkan motif bahwa pelaku- nya bukan dari ka- langan Islam eks- trem? Mengapa pula yang dipilih kantor kepolisian? Apakah polisi tengah men- jadi sasaran teror- isme setelah polisi berhasil menumpas berbagai pentolan teroris? Yang pasti, rasa aman masyarakat terusik. Jika kantor polisi saja tidak aman dari serangan bom bunuh diri, bagaimana dengan keamanan ruang-ruang publik lainnya? Jika polisi yang dibekali dengan keterampilan menjaga keamanan saja tidak aman dari serangan terorisme, bagaimana dengan masyarakat umum? Oleh karena itu, aparat keamanan harus dapat mengungkap kasus ini sebagai langkah awal bagi pemulihan rasa aman masyarakat. Akan tetapi, menangkap dan menghukum mati para pelaku bom ternyata tak cukup untuk menghan- curkan terorisme. Buktinya, teroris baru terus lahir. Kita harus menggali akar bom bunuh diri di Indo- nesia. Apalagi, sebagian pelaku bom bunuh diri dan tersangka teroris adalah anak-anak muda. Dani Dwi Permana, pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott pada 2009, misalnya, masih berusia 19 tahun. Begitu pula pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon diperkirakan masih berusia 20 tahun. Kita sering kali berkesimpulan pencucian otak dengan doktrin-doktrin agama menjadi penyebab anak-anak muda itu menjadi teroris, bahkan rela mati dengan melakukan bom bunuh diri. Pertanyaan- nya, mengapa mereka begitu gampang direkrut dan diindoktrinasi? Kemiskinan, keterbatasan pendidikan, ketiadaan pekerjaan, dan frustrasi sosial sepertinya menjadi penyebab utama mereka begitu mudah diindoktrinasi untuk menjadi teroris. Semua persoalan sosial itu menjadi habitat subur bersemainya terorisme. Para pelaku bom bunuh diri umumnya memang berasal dari kalangan ekonomi kelas bawah. Dari sudut pandang ini, selain terus melakukan tindakan represif oleh kepolisian, pertumbuhan teror- isme hanya dapat dimandulkan dengan memperbaiki keadaan ekonomi rakyat. Menggali Akar Bom Bunuh Diri Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Selain terus melakukan tindakan represif oleh kepolisian, pertumbuhan terorisme hanya dapat dimandulkan dengan memperbaiki keadaan ekonomi rakyat.” PENELITI University of Wales Institute, Cardiff, menemukan bahwa madu bermanfaat untuk membalikkan resis- tansi tubuh terhadap zat antibiotik. Selain itu, madu mampu membersihkan in- feksi pada luka. Hasil studi yang dipimpin Prof Rose Cooper ini menun- jukkan madu dari nektar pepo- honan manuka di Selandia Baru dapat mengganggu pertum- buhan tiga jenis bakteri pada luka, yaitu pseudomonas aeruginosa, streptococcus kelompok A, dan staphylococ- cus aureus yang kebal terhadap meticillin (MRSA). “Madu manuka dapat menghambat penyebaran bakteri ke jaringan otot sebelum terjadi infeksi akut. Selain itu, madu menghalangi pembentukan biolm yang melin- dungi bakteri dari zat antibiotik,” ujar Cooper. (Daily Mail/SZ/X-5) Madu dan Infeksi Luka PAUSE MESKI pengadilan telah meng- hukum Antasari Azhar 18 tahun penjara karena terlibat kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, kasus itu belum sepenuhnya terang benderang. Bukan hanya Antasari dan pengacaranya yang menduga ada rekayasa kasus itu, adik kandung korban Nasruddin, Andi Syamsuddin, terang-te- rangan menyerukan dukungan moral dari publik untuk pembe- basan Antasari. ‘’Kalau saya membuka hal-hal yang saya ketahui, akan melukai dan orang-orang akan terusik. Yang terusik itu bukan orang kecil,’’ kata Andi Syamsuddin dalam wawancara dengan Metro TV kemarin. Sebelumnya Komisi Yudisial menduga terjadi potensi pelang- garan perilaku hakim terutama dalam hal profesionalitas ka- rena para hakim kasus Antasari mengabaikan barang bukti di persidangan. Andi juga mengungkap- kan dia telah bertemu dengan Antasari di Lembaga Pemasya- rakatan Tangerang. “Saya ber- temu Antasari kurang lebih 3 jam untuk bertukar pikiran karena banyak hal yang saya pertanyakan terkait kejanggalan kasus ini,” ujar Andi. Untuk mengungkapkan ke- janggalan kasus tersebut, aku Andi Syamsuddin, memang harus dilakukan perhitungan matang. “Kalau saya buka, apakah saya mungkin dijadikan almarhum Nasruddin kedua?” katanya lagi. Pada kesempatan terpisah, sa lah satu keluarga Antasa- ri, Husen Ibrahim, meminta majelis hakim mengutamakan hati nurani dalam memutuskan peninjauan kembali (PK) perkara pembunuhan Nasruddin itu jika menyidangkan perkara terse- but kelak. Dia juga menjamin, jika bebas, Antasari tidak akan melakukan balas dendam. “Jika hakim menggunakan nuraninya, keluarga yakin dia (Antasari) pasti bebas,” tegas Husen, kakak sepupu Antasari kemarin di Jakarta. Dia menilai rekayasa kasus Antasari sudah semakin jelas. Ada beberapa novum yang dimiliki keluarga segera diajukan sebagai bukti pengajuan PK. (*/ Faw/X-4) Berita terkait hlm 2 PERUSAHAAN pemilik kapal Sinar Kudus yang dibajak pe- rompak Somalia sejak 16 Maret lalu, PT Samudera Indonesia (SI), setuju memenuhi tuntutan kompensasi sebesar US$3 juta untuk membebaskan 20 anak buah kapal WNI. Kesediaan pembayaran uang tebusan itu disampaikan kapten kapal Slamet Juari ketika di- hubungi Media Indonesia tadi malam. “Pada pukul 15.00 (wak- tu setempat) atau 19.00 WIB, PT SI sudah melayangkan agree- ment membayar kompensasi US$3 juta,” ujarnya. Menurut Slamet, perompak yang dipimpin Mohamed Salah meminta uang dikirim mela- lui parasut dan paling lam- bat minggu depan. Perompak memberi opsi pengiriman lewat udara itu bisa dari Dubai yang butuh waktu 3-4 jam menuju perairan Somalia, atau dari Djibouti yang butuh waktu satu jam, atau dari Nairobi (Kenya) yang membutuhkan waktu 1,5 jam. Waktu tempuh penerbang- an dari Jakarta menuju ketiga kota di Afrika tersebut sekitar tujuh jam. “Nanti uang dijatuhkan di dekat lokasi kami yang telah kami beri tanda atau sinyal. Uang tersebut dimasukkan ke tiga koper lalu dijatuhkan de- ngan parasut,” tutur Slamet. Pengalaman sebelumnya, sambung Slamet, tebusan US$5 juta dijatuhkan melalui pesawat kecil ke kapal Thor Nexus milik Thailand yang dibajak sejak 25 Desember 2010 dan dibebaskan 12 April 2011. Waktu yang dibu- tuhkan untuk menghitung uang bagi perompak adalah 3-5 jam. “Setelah dihitung, mereka akan membuat perjanjian atau catatan jaminan bahwa kami tidak boleh dibajak oleh teman- teman perompak yang lain. Setelah itu, kami dilepas dan saya akan mengerahkan kapal menuju pengawas keselamatan UK Maritime Trade Operations (UKMTO) yang terletak 20-50 mil dari posisi kami untuk mendapatkan perawatan me- dis,” ungkap Slamet. Sementara itu, PT SI menolak mengomentari kabar pemenuh- an tuntutan tebusan US$3 juta itu hingga ada kepastian se- luruh ABK dibebaskan. “Saya tidak dalam posisi mengomen- tari kapten kapal,” ujar Direk- tur PT SI, Asmari Herry, tadi malam. (SZ/X-5) Keluarga Nasruddin Minta Bebaskan Antasari Uang Tebusan Perompak Dikirim Pekan Depan Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi @mediaindonesia.com atau mediaindonesia.com DAMPAK BOM: Polisi membantu rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di dalam masjid di Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Sementara itu, korban lainnya dibawa ke rumah sakit. Aparat keamanan bersiaga setelah peristiwa terjadi. Pengebom Bunuh Diri Anggota Baru Pelakunya juga mengafirkan orang di luar dirinya sehingga aksi di masjid pun dihalalkan.” Hendropriyono Mantan Kepala BIN EBET METRO TV REUTERS/ SHAN SHAN MI/ NURUL HIDAYAH Andi Syamsuddin Adik (alm) Nasruddin Zulkarnaen ANTARA/SAHRUL MANDA TIKUPADANG

Upload: hoanglien

Post on 27-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Aksi pengeboman akan terus berlanjut selama akar fundamentalisme tumbuh subur di Tanah Air.

NURUL HIDAYAH

IBARAT mati satu tum-buh seribu. Bom kembali menya lak di negeri ini.

Ini baru pertama kali terjadi, pengebom bunuh diri beraksi di Masjid Al Dzikra Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, menjelang salat Jumat, kemarin, pukul 12.20 WIB.

Bum... seorang pria berjaket dan bercelana hitam meledak-kan diri. Jemaah pun bertum-bangan. Seorang tewas (pelaku) dan 28 luka. Kondisi tubuh pelaku di bagian perut hancur. Jenazah pelaku dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta, untuk proses identifi kasi.

Dari korban luka, Kapolresta Cirebon AKB Herukoco, yang berada di saf kedua, menga-lami luka cukup parah. Bagian

belakang tubuhnya, seperti pung gung, kepala, dan tangan terkena serpihan paku, mur, dan baut. Jumlahnya sekitar 20 buah.

Kondisi Herukoco membaik setelah menjalani operasi selama 2 jam di RS Pertamina Kota Cire-bon. Sebagian besar korban ang-gota Polresta Cirebon, 3 orang berstatus PNS di lingkung an Polresta, dan 2 masyarakat sipil, yakni 1 pekerja harian lepas dan 1 pedagang.

Seorang jemaah, anggota Polresta, Aiptu Sukrim, sempat menaruh curiga kepada pria asing Keanehan terlihat, meski sudah di masjid, ia tetap berdiri di samping bersender di pintu sebelah kiri. “Padahal masih banyak saf kosong,” tuturnya.

Hingga khatib turun dari mimbar, orang asing itu tetap berdiri. Saat imam sekaligus khatib Abas Sudinta dari Ke-menterian Agama Kota Cirebon bersiap memimpin salat, baru-lah lelaki itu masuk ke saf ketiga bagian tengah.

Saat akan takbiratulihram (mengangkat tangan untuk tak-bir), tiba-tiba terdengar ledak-an dahsyat. Sukrim langsung menjatuhkan diri bertumpuk

de ngan jemaah lain. “Saya langsung merasa gelap dan tak sadarkan diri,” ungkap Sukrim.

Kapolri Jenderal Timur Prado-po yang meninjau lokasi belum menyebutkan siapa pelaku dan motifnya. Ia hanya menjelaskan pelaku bom bunuh diri memi-liki tinggi badan sekitar 170 cm, umur sekitar 20-25 tahun.

Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto mengatakan pengebom di Cirebon merupakan jaringan lama. “Yang beda pelakunya, mereka merekrut pelaku baru. Modus operandinya pun tidak baru,” kata Sutanto di Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono memerintahkan jaja-rannya untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Fundamentalisme Mantan Kepala BIN Hendro-

priyono menilai masih kuat dan suburnya akar fundamental-isme di Tanah Air menyebab-kan aksi peledakan bom terus berlanjut. Kasus di Cirebon, ujarnya, menunjukkan polisi telah menjadi target karena polisi melalui Densus 88 gen-car memerangi terorisme. “Pelakunya juga me-ngafirkan orang di luar dirinya sehingga aksi di masjid pun dihalalkan,” tuturnya kepada Metro TV, tadi malam.

Pengamat terorisme Dyno Cressbon menduga pelaku merupakan kelompok teror bom di Cibiru, Agustus 2010 lalu. Pelaku me ngarah ke jaringan Ne gara Islam Indonesia (NII) Pande g-lang, kelompok pelatih an Aceh, dan Poso.

Teror bom di masjid, kata Dyno, bukan hal yang baru. Untuk di wilayah Cirebon su-dah kali kedua.

Sebelumnya, pada 27 Feb-ruari 2010, teror pun sempat menimpa Masjid Agung Sang Cipta Rasa Keraton Kasepuhan Cirebon. Namun, peledakan bom dalam bentuk bungkusan itu berhasil digagalkan. (AW/SN/Nav/Mad/Tup/X-6)

[email protected] terkait hlm 6

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

CATATAN GERSON YANG NAKALPembaca bisa menyusupi petualangannya sebagai wartawan hingga sederet ‘profesi’ sampingan lainnya.

Jendela Buku, Hlm 15

MASIH ADA ASA DI SANTIAGO BERNABEUReal Madrid menjanjikan pertarungan berbeda di El Clasico demi meraih poin penuh.

Olahraga, Hlm 9

REUTERS/ALBERTMI/RAMDANI

SABTU, 16 APRIL 2011 | NO.10999 | TAHUN XLI I | 24 HALAMAN

EDITORIAL

BOM bunuh diri terjadi di dalam masjid di kompleks Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Pelaku bom bunuh diri itu tewas dan 28 orang luka-luka, termasuk Kapolresta Cirebon Ajun Komisaris Besar Herukoco.

Bom bunuh diri di Polresta Cirebon itu berbeda dengan pola bom bunuh diri sebelumnya yang me-nyerang fasilitas yang berkaitan dengan kepentingan Amerika.

Bom sebelumnya sarat dengan kebencian terha-dap Amerika yang dianggap gemar menyerang dan menduduki negara-negara Islam.

Bom bunuh diri kali ini sebaliknya, malah dilaku-kan di masjid, ketika umat Islam hendak salat Jumat. Inilah pertama kali terjadi di negeri ini bom bunuh diri diledakkan di dalam masjid, bahkan di masjid di lingkungan kantor kepolisian.

Mengapa masjid yang dijadikan sasa-ran? Apakah itu cara untuk mengaburkan motif bahwa pelaku-nya bukan dari ka-langan Islam eks-trem? Mengapa pula yang dipilih kantor kepolisian? Apakah polisi tengah men-jadi sasaran teror-isme sete lah polisi berhasil menumpas berbagai pentolan teroris?

Yang pasti, rasa aman masyarakat ter usik. Jika kantor po lisi saja tidak aman dari serangan bom bunuh diri, ba gaimana dengan keamanan ruang-ruang publik lainnya? Jika polisi yang dibekali dengan keterampilan menjaga keamanan saja tidak aman dari serangan terorisme, bagaimana dengan masyarakat umum?

Oleh karena itu, aparat keamanan harus dapat mengungkap kasus ini sebagai langkah awal bagi pe mulihan rasa aman masyarakat.

Akan tetapi, menangkap dan menghukum mati para pelaku bom ternyata tak cukup untuk menghan-curkan terorisme. Buktinya, teroris baru terus lahir.

Kita harus menggali akar bom bunuh diri di Indo-nesia. Apalagi, sebagian pelaku bom bunuh diri dan tersangka teroris adalah anak-anak muda. Dani Dwi Permana, pelaku bom bunuh diri di Hotel JW Marriott pada 2009, misalnya, masih berusia 19 tahun. Begitu pula pelaku bom bunuh diri di Polresta Cirebon diperkirakan masih berusia 20 tahun.

Kita sering kali berkesimpulan pencucian otak dengan doktrin-doktrin agama menjadi penyebab anak-anak muda itu menjadi teroris, bahkan rela mati dengan melakukan bom bunuh diri. Pertanyaan-nya, mengapa mereka begitu gampang direkrut dan diindoktrinasi?

Kemiskinan, keterbatasan pendidikan, ketiadaan pekerjaan, dan frustrasi sosial sepertinya menjadi penyebab utama mereka begitu mudah diindoktrinasi untuk menjadi teroris. Semua persoalan sosial itu menjadi habitat subur bersemainya terorisme.

Para pelaku bom bunuh diri umumnya memang berasal dari kalangan ekonomi kelas bawah.

Dari sudut pandang ini, selain terus melakukan tindakan represif oleh kepolisian, pertumbuhan teror-isme hanya dapat dimandulkan dengan memperbaiki keadaan ekonomi rakyat.

Menggali AkarBom Bunuh Diri

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Selain terus melakukan

tin dakan represif oleh kepolisian, per tumbuhan te roris me hanya dapat dimandulkan dengan memperbaiki keadaan ekonomi rakyat.”

PENELITI University of Wales Institute, Cardiff, menemukan bahwa madu bermanfaat untuk membalikkan resis-tansi tubuh terhadap zat antibiotik. Selain itu, madu mampu membersihkan in-feksi pada luka.

Hasil studi yang dipimpin Prof Rose Cooper ini menun-jukkan madu dari nektar pe po -honan manuka di Selandia Baru dapat mengganggu pertum-buhan tiga jenis bakteri pada luka, yaitu pseudomonas aeruginosa, streptococcus kelompok A, dan staphylococ-cus aureus yang kebal terhadap meticillin (MRSA).

“Madu manuka dapat menghambat penyebaran bakteri ke jaringan otot sebelum terjadi infeksi akut. Selain itu, madu menghalangi pembentukan biofi lm yang melin-dungi bakteri dari zat antibiotik,” ujar Cooper. (Daily Mail/SZ/X-5)

Madu dan Infeksi Luka

PAUSE

MESKI pengadilan telah meng-hukum Antasari Azhar 18 tahun penjara karena terlibat kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen, kasus itu belum sepenuhnya terang benderang.

Bukan hanya Antasari dan pengacaranya yang menduga ada rekayasa kasus itu, adik kandung korban Nasruddin, Andi Syamsuddin, terang-te-rang an menyerukan dukung an moral dari publik untuk pembe-basan Antasari.

‘’Kalau saya membuka hal-hal yang saya ketahui, akan melukai dan orang-orang akan terusik. Yang terusik itu bukan orang kecil,’’ kata Andi Syamsuddin dalam wawancara dengan Metro TV kemarin.

Sebelumnya Komisi Yudisial menduga terjadi potensi pelang-garan perilaku hakim terutama dalam hal profesionalitas ka-rena para hakim kasus Antasari mengabaikan barang bukti di per sidangan.

Andi juga mengungkap-kan dia telah bertemu de ngan Antasari di Lembaga Pemasya-rakatan Tangerang. “Saya ber-temu Antasari kurang lebih 3 jam untuk bertukar pikiran karena banyak hal yang saya

pertanyakan terkait kejanggalan kasus ini,” ujar Andi.

Untuk mengungkapkan ke-janggalan kasus tersebut, aku Andi Syamsuddin, memang harus dilakukan perhitungan matang. “Kalau saya buka, apakah saya mungkin dijadikan almarhum Nasruddin kedua?” katanya lagi.

Pada kesempatan terpisah, sa lah satu keluarga Antasa-ri, Husen Ibrahim, meminta majelis hakim mengutamakan hati nurani dalam memutuskan penin jauan kembali (PK) per kara pembunuhan Nasruddin itu jika menyidangkan perkara terse-but kelak. Dia juga menjamin, jika bebas, Antasari tidak akan melakukan balas dendam.

“Jika hakim menggunakan nuraninya, keluarga yakin dia (Antasari) pasti bebas,” tegas Husen, kakak sepupu Antasari kemarin di Jakarta.

Dia menilai rekayasa kasus Antasari sudah semakin jelas. Ada beberapa novum yang dimiliki keluarga segera diajukan sebagai bukti pengajuan PK. (*/Faw/X-4)

Berita terkait hlm 2

PERUSAHAAN pemilik kapal Sinar Kudus yang dibajak pe-rompak Somalia sejak 16 Maret lalu, PT Samudera Indonesia (SI), setuju memenuhi tuntutan kompensasi sebesar US$3 juta untuk membebaskan 20 anak buah kapal WNI.

Kesediaan pembayaran uang tebusan itu disampaikan kapten kapal Slamet Juari ketika di-hubungi Media Indonesia tadi malam. “Pada pukul 15.00 (wak -tu setempat) atau 19.00 WIB, PT

SI sudah melayangkan agree-ment membayar kompensasi US$3 juta,” ujarnya.

Menurut Slamet, perompak yang dipimpin Mohamed Salah meminta uang dikirim mela-lui parasut dan paling lam-bat ming gu depan. Perompak memberi opsi pengiriman lewat udara itu bisa dari Dubai yang butuh waktu 3-4 jam menuju perairan Somalia, atau dari Djibouti yang butuh waktu satu jam, atau dari Nairobi (Kenya)

yang membutuhkan waktu 1,5 jam. Waktu tempuh penerbang-an dari Jakarta menuju ketiga kota di Afrika tersebut sekitar tujuh jam.

“Nanti uang dijatuhkan di dekat lokasi kami yang telah kami beri tanda atau sinyal. Uang tersebut dimasukkan ke tiga koper lalu dijatuhkan de-ngan parasut,” tutur Slamet.

Pengalaman sebelumnya, sambung Slamet, tebusan US$5 juta dijatuhkan melalui pesawat

kecil ke kapal Thor Nexus milik Thailand yang dibajak sejak 25 Desember 2010 dan dibebaskan 12 April 2011. Waktu yang dibu-tuhkan untuk menghitung uang bagi perompak adalah 3-5 jam.

“Setelah dihitung, mereka akan membuat perjanjian atau catatan jaminan bahwa kami tidak boleh dibajak oleh teman-teman perompak yang lain. Setelah itu, kami dilepas dan saya akan mengerahkan kapal menuju pengawas keselamatan

UK Maritime Trade Operations (UKMTO) yang terletak 20-50 mil dari posisi kami untuk mendapatkan perawatan me-dis,” ungkap Slamet.

Sementara itu, PT SI menolak mengomentari kabar pemenuh-an tuntutan tebusan US$3 juta itu hingga ada kepastian se-luruh ABK dibebaskan. “Saya tidak dalam posisi mengomen-tari kapten kapal,” ujar Direk-tur PT SI, Asmari Herry, tadi malam. (SZ/X-5)

KeluargaNasruddinMintaBebaskan Antasari

Uang Tebusan Perompak Dikirim Pekan Depan

Kirimkan tanggapanAnda atas berita ini

melalui e-mail: [email protected]

atau mediaindonesia.com

DAMPAK BOM: Polisi membantu rekannya yang menjadi korban bom bunuh diri di dalam masjid di Kantor Polresta Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Sementara itu, korban lainnya dibawa ke rumah sakit. Aparat keamanan bersiaga setelah peristiwa terjadi.

Pengebom Bunuh Diri Anggota Baru

Pelakunya juga mengafirkan

orang di luar dirinya sehingga aksi di masjid pun dihalalkan.”

HendropriyonoMantan Kepala BIN

EBET

METRO TV

REUTERS/ SHAN SHAN

MI/ NURUL HIDAYAH

Andi SyamsuddinAdik (alm) Nasruddin Zulkarnaen

ANTARA/SAHRUL MANDA TIKUPADANG