interview guide b....p: kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) r:...

24
1 INTERVIEW GUIDE A. Dukacita dan kehilangan Hendak mengetahui ekspresi dukacita dan kehilangan pada orang Toraja serta apa makna ritual ma‟nenek bagi mereka. B. Proses Dukacita 1. Terkejut, Kaget ingin mengetahui perasaan dan respon partisipan ketika mengetahui bahwa Ia telah kehilangan orang terkasih. 2. Pencurahan perasaan (menangis, marah, perasaan bersalah/ menyesal, sedih, panik, kesepian) Ingin mengetahui perasaan apa saja yang dialami partisipan sebagai orang Toraja. 3. Bergumul antara khayalan dengan kenyataan Ingin mengetahui keadaan pikiran dan kehendak partisipan sebagai orang Toraja dalam masa duka, dan pada saat ritual ma’nenek dilaksanakan. 4. Kerinduan dan mencari Ingin mengetahui bagaimana partisipan mengenang masa lalu bersama orang yang sudah pergi. 5. Berusaha memendam kesedihan Ingin mengetahui bagaimana partisipan memendam kesedihan akibat rasa kehilangan . 6. Menerima kenyataan dan melanjutkan kehidupan sebagaimana adanya Ingin mengetahui bagimana akhirnya partisipan dapat berbesar hati menerima kenyataan hidup yang sebenar-benarnya serta dapatkah hidup mereka berjalan sebagaimana mestinya walaupun tanpa keberadaan orang-orang terkasih lagi. C. Secara umum pertanyaan-pertanyaan bertujuan untuk mengetahui: 1. Cara orang Toraja mengekspresikan dukacita dan kehilangan dalam ritual ma‟nenek 2. Makna ma‟nenek bagi orang Toraja

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

1

INTERVIEW GUIDE

A. Dukacita dan kehilangan

Hendak mengetahui ekspresi dukacita dan kehilangan pada

orang Toraja serta apa makna ritual ma‟nenek bagi mereka.

B. Proses Dukacita

1. Terkejut, Kaget

ingin mengetahui perasaan dan respon partisipan ketika

mengetahui bahwa Ia telah kehilangan orang terkasih.

2. Pencurahan perasaan (menangis, marah, perasaan bersalah/

menyesal, sedih, panik, kesepian)

Ingin mengetahui perasaan apa saja yang dialami partisipan

sebagai orang Toraja.

3. Bergumul antara khayalan dengan kenyataan

Ingin mengetahui keadaan pikiran dan kehendak partisipan

sebagai orang Toraja dalam masa duka, dan pada saat ritual

ma’nenek dilaksanakan.

4. Kerinduan dan mencari

Ingin mengetahui bagaimana partisipan mengenang masa lalu

bersama orang yang sudah pergi.

5. Berusaha memendam kesedihan

Ingin mengetahui bagaimana partisipan memendam kesedihan

akibat rasa kehilangan .

6. Menerima kenyataan dan melanjutkan kehidupan

sebagaimana adanya

Ingin mengetahui bagimana akhirnya partisipan dapat berbesar

hati menerima kenyataan hidup yang sebenar-benarnya serta

dapatkah hidup mereka berjalan sebagaimana mestinya walaupun

tanpa keberadaan orang-orang terkasih lagi.

C. Secara umum pertanyaan-pertanyaan bertujuan untuk

mengetahui:

1. Cara orang Toraja mengekspresikan dukacita dan kehilangan dalam

ritual ma‟nenek

2. Makna ma‟nenek bagi orang Toraja

Page 2: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

2

Glossari

Alang = tempat orang Toraja menyimpan padi

Aluk to dolo = agama asli orang Toraja

Ambe‟ = ayah

Ampo = cucu

ARS = aluk rambu solo‟ (upacara kedukaan)

ART = aluk rambu tuka‟ (Upacara syukur)

Bai = babi

Balun = bungkusan mayat yang menyerupai bantal guling

Bating = ratapan

Bo‟bo‟ = nasi

Bombo = arwah

Dalle‟ = rejeki

Dua‟ = ubi

Indo‟ = ibu

Kaburu‟ = kuburan

Lai‟ = sapaan untuk anak perempuan

Lamunan lolo = kampung halaman

Page 3: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

3

Lantang = pondok untuk upacara kedukaan

Ma‟nenek = ritual disekitar kuburan

Mangimpi = bermimpi

Masaki = sakit

Meoli = pekikan khas orang Toraja

Metaa = tertawa

Nenek = kakek/nenek

Pa‟rapuan = keluarga besar

Pasian = kena hama

Sakke saba‟ = air bah

Tangi‟ = tangisan

Tumangi‟ = menangis

Tedong = kerbau

Tongkonan = rumah keluarga besar

To malolle‟ = meninggal sangat muda

To masaang = meninggal muda

Page 4: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

4

Wawancara 1 partisipan 1

Nama: Indo‟ Limbong

Tanggal: 10 Februari 2014

Waktu: pk.16.15 WIB

Tempat : Lembang (Desa) Pangala‟

Kode: P1/W1/10/2/2014

P1/W1/10/2/2014

R: Apa kabar indo‟...

P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum

dengan muka yang berseri)

R: Kemarin pulang ma‟nenek lee

P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

mali’ta, sussa sia pa’di’ta. maringan mangka

omiki’ sitammu. saya merasa senang, merasa

lega mi lagi. Kita sayang karena waktu hidup

kan mereka sayang juga kita too...Orang tua

harus disayang karena mereka yang besarkan

kita. kan ada firman Tuhan yang mengatakan “

hormatilah ayahmu dan ibumu”

R: Apa yang dilakukan kalau tidak ma‟nenek

P: Cuma sering liat-liat rumahnya dari jauh...

Di palan penaa bang, tae’ ka ta ma’ din

tumangi’ pungala

R: Tetap dikasihi dii?

P: Tulang-tulangnya saya bersihkan, pakaiannya

juga dirapikan

R: Apakah masih ada yang menangis pada saat

ma‟nenek?

P: Biasa ada yang menangis, tetapi ada juga yang

tidak karena yang meninggal lama mi

R: Jadi indo‟ benar-benar tidak menangis lagi

(penasaran)

P: Biasa dukana‟ mbating sia tumangi‟ ba‟tu

mattuna‟-tuna‟ tu mintu‟ apa dadi lan tondok . Ia

pi ku tumangi‟ ke denni to ba‟ru .

R: Selain itu apa lagi yang indo‟ lakukan

P: yaa (tiba-tiba pandangannya jauh ke

depan)....belanna dipokaboro‟ dadi diseroi,

dialloi ta maringan. Sonda na uai mata. Selalu

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

Page 5: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

5

disayang too jadi dibersihkan terusmi sebagai

pengganti air mata

R: indo’ adakah yang diharapkan makanya

dilakukan itu ma‟nenek

P: yaa ...kalau kita ma‟nenek maka nenek akan

datang membawa rejeki dalam mimpi.

R: Jadi apa yang indo‟ lakukankan ketika ma‟

nenek? (menggali lebih dalam lagi)

P: yaa banyak nak, menangis dalam hati, bicara

biasa seperti ketika mereka masih hidup...(diam

sejenak) cerita semua-semua.....(diam cukup

lama lalu tertunduk)..saya cerita banyak

too.semua yang terjadi di rumah, di

kampung..saya bilang tidak sama mi dulu

R: bagaimana perasaan indo‟ pada saat itu?

P: Belanna dipokaboro‟. saya merasa senang,

karena saya tetap massiman-siman sia messa’bi

sa’bi too pada mereka seperti ketika mereka

masih hidup.

R: apakah ada ketentuan warna pakaian yang

digunakan pada saat mengikuti ritual tersebut?

P: tidak ada, kita bebas menggunakan warna

pakaian, hanya saja setelah selesai ritual pakaian

yang digunakan harus diganti

R: apakah masih ada yang makan di kuburan pada

saat ma‟nenek

P: sekarang ini sudah tidak ada yang melakukan

seperti itu

R: ketika ma‟ nenek apakah masih membawa siri

pinang ke kuburan?

P: tidak lagi, Cuma terkadang masih ada sebagian

orang yang menitip siri pinang mereka untuk

dibawa ke kuburan

R: apakah sama perasaan yang indo‟ rasakan ketika

melangsungkan ma‟ nenek yang pertama dengan

yang berikutnya?

P: sama saja, hanya saja ketika ma‟ nenek yang

pertama mayat diangkat dan dibuka terus

dijemur lalu kenakan pakaian yang baru,

sementara yang sudah beberapa kali

diupacarakan biasa ji hanya dibuka petinya

kemudian dibalut dengan kain panjang, karena

tubuhnya mereka sudah tdk utuh lagi, kemudian

membersihkan mi juga semua kuburan yang ada

disitu.

R: semua kuburan yang ada di sekitarnya juga ikut

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

77

78

79

80

81

Page 6: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

6

dibersihkan?

P: iya, semua kuburan yang ada di sekitrnya

dibersihkan semua, dan apabila ada mayat yang

baru yang diupacarakan harus membawa bunga

kemudian tubuhnya dibalut ulang.

R: apakah aturan yang ada di dusun To‟nakka sama

dengan aturan yang ada di dusun LEMPO

bahwa pasangan yang ditinggalkan tidak bisa

menikah lagi apabila belum melangsungkan

ritual ma‟ nenek untuk pasangannya?

P: Sitonganna sama ji, hanya pada zaman dulu itu

dilambanni kalo‟ lo di pasirampian pa tae‟ na

sirampian tongan. Jadi.. dulu itu too pasangan

yang ditinggalkan hanya bisa makan pisang

mentah, buah kelapa, air putih, dan jasad

pasangannya dipeluk dalam keadaan tanpa

busana jadi telanjang dalam kelambu. Nanti

setelah pasangannya selesai di makamkan baru

bisa keluar dari rumah dan mengenakan pakaian

seperti hari-hari biasa.

R: bagaimana perasaan setelah sering ma‟nenek

padahal indo‟ tidak pernah melihat nenek

(ibunya)

P: saya merasa senang too (mukanya terlihat lega),

itu peti-peti ada memangmi ukiran namanya

disitu supaya bisa ditahu karena tinggal tulang-

tulang kecil.

R: indo‟ sudah berapa kali mengikuti ma‟ nenek?

P: saya mulai ma‟ nenek dari kecil tapi memang

berbeda mi caranya ma‟ nenek dulu dengan

yang sekarang, dulu kita ma‟nenek itu too

dilakukan dengan cara bermalam satu malam

dikuburan membuat pondok-pondok yang

beratapkan daun nira yang disusun secara rapi,

pake ki kabola ba‟tu peputu‟ sambako‟ yang

dijadikan dinding lantang-lantang untuk di

tempati tidur. Kemudian membuat patung –

patung dari bambu muda kemudian disusun rapi,

setelah itu ma‟ Badong dan Ma‟ Dondi dan

Sulo.

Rasa kehilangan yang dialami belum usai

apabila masi ada sanak keluarga yang berbaring

di atas rumah, oleh karena itu dulu kalau kita

ma‟ nenek dipotong pi itu kerbau dan di jadikan

rebutan dalam bentuk daging mentah sampai

habis. Itu dinggap selesai sudah dan hati

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

105

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

Page 7: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

7

kemudian merasa puas.

R: Mikampai bang raka tu bulan karua?

P: yaa....selalu too...pokoknya itu selalu ada dalam

benak kita terutama jika sudah memasuki bulan

agustus, saya selalu bertanya ke sanak saudara

di dusun sebelah apakah sudah ada yang

melangsungkan ritual ma‟ nenek tersebut.

sirempunki‟ ta pokadai tu dianga‟na..na tiroanki‟

nenek tu di pomelona

R: apakah ma‟ nenek yang diadakan selalu harus

bersamaan dengan keluarga yang lain?

P: tanggalnya tidak harus sama yang penting

pelaksanaan di bulan agustus, karena orang

sekarang tiap keluarga sudah mempunyai

kuburan sendiri.

R: Mengapa harus agustus?

P: Inang pempon dio mo mai too..bulan karua

inang bulanna nenek. Tae‟ duka ta ma‟din

unnalli bai dipatuo ...Alla‟ padang tae‟ ta ma‟

din pogau‟ apa senga‟ . tidak boleh kerja-kerja

sawah mangka opi yaa bulan karua too

R: ooo...oke mi pale‟ indo‟ kurre sumanga‟ bu‟dak

lee

P: sama sama nak

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

Page 8: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

8

Wawancara 2 partisipan 2

Nama: Sattu

Tanggal: 12 Februari 2014

Waktu: pk.09.21 WITA

Tempat: Lembang To‟ Nakka‟

Kode: P2/W2/12/2/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

Salama‟ sitammu ambe’...umba susi kareba

Salama‟ anak...kareba melo (sambil tersenyum, ekspresinya

sangat berbeda ketika bertemu peneliti awal Agustus-

sebelum ma‟nenek)

lagi sibuk-sibuk apa ini ambe’

yaa (masih tersenyum, menarik nafas panjang, semua sudah

beres sudah mau pulang lagi ke Timika

Maaf ambe‟ (bertanya dengan sangat hati-hati) waktu

ma‟nenek saya lihat ambe‟ sangat sedih sampai menikka air

mata.

yoo begitumi anakku (sambil memegang dada) baru ada

tempat untuk bisa menangis. Selama ini ditahan saja. Saya

betul-betul menangis sambil mengeluarkan jazad nya

kasian. Betapa sakitnya . Mane to‟do tongan ri uai

matangku.

Apa yang ambe‟ rasakan

Mandaka‟ bang tu penaangku..dua tahun mi lebih ditahan.

Mandaka‟ penaa tapi kan tidak boleh menangis . Nakua

penaangku, matumbai na yaa, mangura maro‟pa (menyeka

air mata). Minda paa la kisattuan na tae‟mo adingku lan

tondok (menarik nafas panjang). Terlambat liu na‟ dikka‟

rangi karebanna adingku dadi susi mi too

Apa saja yang dilakukan waktu ma‟nenek

Kuseroi dikka‟, ku alloi sia ku kamayai tu batang rabuk na

sondana uai mata (sambil memegang dada)

Bukankah membungkus tulang-tulang itu dari dulu ambe‟

lakukan (ingin tahu lebih jauh)

Iyo...tapi.... (diam....melipat tangan, mukanya yang tadi

berseri menjadi kelihatan sedih)

tapi apa mbek? (dengan nada suara yang hampir tak

kedengaran)

Ternyata beda...(menarik nafas panjang) waktu saya

membungkus tulang-tulangnya adekku...sangat berbeda

apa bedanya? (ingin mengetahui lebih dalam)

kalau orang lain perasaan biasa saja ....(diam)...tapi ini

adekku. saya betul-betul menangis sambil keluarkan

tulang-tulangnya. Mungkin karena terlalu lama pendam

sedih. (hal tersebut peneliti langsung liat ketika mengikuti

ritual ini) Padahal waktu dipesta saya biasa saja, lanjutnya.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

Page 9: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

9

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

kan lama meninggal baru dipesta ambe‟

iyoo nak tapi mungkin karena pikirkan segala macam

keperluan jadi tidak rasa sedih. Waktu satu bulan mi lebih

dikubur baru mulai terasa. Mapa’dik liu ki pale’..maneri

sito’doan uai matangku (betapa sakitnya, barulah air

mataku berlinang) tapi kan tidak boleh sembarang

menangis. Kata orang tua dulu-dulu nanti rezaki menjauh.

jadi apa yang ambe‟ lakukan kalau ingat adek lagi

duduk-duduk saja ... tidak mungkin menangis...betul-betul

berusahaki menahan ...(diam lalu pegang dada lagi).

lama begitu

2 tahun lebih...bayangkan itu bagaimana sedih ditahan

lama-lama...bulan delapan 2012 saya datang juga tapi

Cuma dibuka pintunya kan tidak boleh bating itu

(meratap).

yang kemarin?

yooo......(ekspresi muka mulai berseri lagi)...anak liat saya

too.....menangis itu memang perlu

berarti ma‟nenek?

Iatu Puang sumpu mamase la sala raka pangato’Na to

Tumampata. Ia umpoissan langan laonta . Urrinding

pala’ki’ ke allo sia kebongi....

Ma’pa’dikki pale’ (ternyata memang sangat menyakitkan)

untung sudahmi ma‟nenek jadi kepalaku yang kemarin-

kemarin berat sekali sudah langsung kayak kosong.

Maringan liu mo. Terima kasih oh terimakasih na den tu

disanga ma’nenek . Tontongki‟ na tiro ta masakke sia

matoto‟ umpatarru‟ katuoan

ooo....kurre ambe‟ salama‟ lee

sama-sama anakku (sambil tersenyum dan memegang

tangan peneliti dengan erat)

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

Page 10: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

10

Wawancara 3 partisipan 3

Nama: Indo‟ Sanda‟

Tanggal: 15 Februari 2014

Waktu: pk.11.00 WITA

Tempat: Lembang To‟ Nakka‟

Kode: P3/W3/15/2/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

sore indo‟...umba susi kareba

yoo begitu mi lai’ ku (lai‟ = sapaan untuk anak perempuan)

Wah bersih lagi semua lee (sambil melihat kuburan-

kuburan di sekitar tempat itu)

iyyo (sambil pegang dada) sudah ringan dirasa

kalau dulu bagaimana perasaan indo‟

Selalu mau menangis (sambil melihat ke kuburan

kakaknya) tapi kan tidak boleh sembarang too...yaaa

ditahan mi saja

Tontong mi ki lalai tu to masaang

Saya baru merasakan betapa berartinya kakak ku kasian.

Lan bang penaangku lai‟

saya rindu sekali kakakku, dia andalan kami

kasian....(diam menatap jauh ke depan dengan ekspresi

sedih) saya dulu selalu bilang di hati kenapa dia cepat

pergi ....sudah lama saya mau datang bercerita tetapi belum

bisa jadi saya menangis siang dan malam di rumah pada

saat tidak ada orang..itu pun di sini saja ( sambil menunjuk

dada) Natappe kan dikka’ ( dia meninggalkan kami)

.saya baru merasakan betapa berartinya kakak kami ini.

...(mengambil kayu kecil di sampingnya lalu seperti

menulis sesuatu di pematang)...saya dulu selalu marah

dalam hati kenapa dia cepat pergimatumbai dikka‟ na

kakng ku. Tae‟ liu na tarimai penaangku. Lama‟ apa mokan

dikka‟ na tae‟pa apa naissan te mai pia. Ku kua tae‟ dikka‟

pabelang ku untoe penaam mu kakangku .

Saya selalu berharap dia datang menjenguk kami. Anak-

anaknya juga masih kecil kasian....

(masih mengangguk-angguk berusaha berempati pada apa

yang dia rasakan rasakan).

dikka „ tu kakak ku ooh kakakku (lalu bangkit dari

duduknya seperti membersihkan sesuatu yang melekat)

(tetap terdiam memperhatikan perilakunya)

( beberapa saat lalu duduk kembali seperti tersadar dan

mengingat sesuatu....menarik nafas panjang lalu

menghembuskannya)....paa (tetapi)

Umba susi misa‟ding totemo

Inaang laa tontong diingaran paa ko bua‟ rika na laa sule pa

Terima kasih ada ji bulan nenek. Bisa ketemu . Makan dan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Page 11: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

11

R:

P:

R:

P:

R:

P:

tidur sudah enak. Puas makka bating . Pedappi matoto‟ ku

te ma‟ nenek. Mata na ku sa‟ ding yaa (sambil pegang

kepala lalu dada) ringan...ringan..

Apa yang dilakukan waktu ma‟nenek

Mbating na‟ lai‟, ku tonganni ungkaroi sarro budangku.

jadi indo‟ sudah rasa tenang

yoo kalau tidak ada itu ma‟nenek terpaksa ditahan terus

tapi berat di sini (sambil pegang kepala lalu dada).

Dennoupa‟ tontongkan dikka‟ na tiro. De‟ too na melayo

mo tu kakang ku. Tumba yaa kapuanna gai‟ na te

ma‟nenek. Karapanna yaa na tae‟ koo la ma pa‟dik bang

mo‟ aku dikka‟ natemme‟ rokko sussangku

terimakasih indo‟ lee

sama sama lai‟

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

Page 12: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

12

Wawancara 4 partisipan 4

Nama: Duma‟

Tanggal: 18 Februari 2014

Waktu: pk.19.21 WITA

Tempat: Lembang To‟ Nakka‟

Kode: P4/W4/18/2/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

pagi dek apa kabar

yaa begitulah kak (kelihatan sedih, tangan lipat seperti mau

berdoa...lalu pandangannya menerang jauh ke depan).

Sejak papa meninggal saya sangat tertekan kak. Selalu

menangis. Mana mau pikirkan pekerjaan, mana mau

pikirkan adekku . saya bisa biayai mereka semua tapi

kasian tidak ada yang jaga mereka disini (matanya nampak

berkaca-kaca). ...untung ada ma‟nenek

(diam, menatap dan membiarkan dia menangis)

Kadang saya berpikir lebih baik pulang saja urus adek-

adek. Apa gunanya saya bekerja lagi toh papa juga tidak

ikut menikmati gaji saya. Saya juga tidak tenang selalu

didatangi papa dalam mimpi. Kalau sudah begitu saya

langsung bangun menangis ternyata papaku benar-benar

telah pergi

Hmm...

Jujur saya marah. Papa terlalu cepat pergi. Mengapa Tuhan

seperti itu sama kami kasian. (mengepalkan tangan, diam

lalu tertunduk). Apa yang harus ku lakukan untuk adek-

adekku. Merasa bersalah ka‟. Kasian sekali papaku

terlambat terlambat di antar ke Makassar untuk berobat

karena di Jakarta ka‟

kemarin pulang ma‟nenek?

(langsung memalingkan wajahnya ke saya dengan mata

yang lebih bersemangat) ...iyaa kak, ma‟nenek itu yang

bikin saya sekarang tidak stres berat lagi kayak dulu. Di

kuburan saya menangis saya bilang papa cepat sekali pergi

adek-adekku tidak ada yang urus lagi. (dia kemudian

menceritakan bahwa selama hidup bapaknyalah yang

mengurus adek-adeknya. Mamanya ke sana kemari tidak

jelas tujuannya)

Menangis ka‟ kasian apa lagi waktu papa ku dijemur.

Pokoknya menangis teruska‟ ..saya minta papaku saat

ma‟nenek dikasih berdiri lalu saya lap mukanya dengan

handuk. Saya pegang lama dan peluk dari belakang supaya

tidak jatuh.

Apa lagi yang dilakukan saat ma‟nenek

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Page 13: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

13

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

Menangis teruska‟ kasian

Setelah ma‟nenek?

Jauh beda memang kak. Dulunya saya tidak pernah tenang

papaku selalu datang dalam mimpi. Seakan-akan dia

mengatakan mengapa tidak pernah jenguk dia. ...Tapi

waktu sudahmi saya ma‟nenek pertama dan

mengungkapkan semua perasaanku di kuburannya papa,

lebih tenangmo‟ tidak mimpi buruk lagi. Cuma memang

masih selalu membayangkan papa selalu di rumah dengan

adek-adekku.

jadi perasaannya berbeda sebelum dan setelah ma‟nenek

ooo...beda sekali kak. Saya juga tidak pusing dan mual-

mual lagi. Semoga papa tenang,kami tenang dan berusaha

berjuang seperti yang dia mau.

sudah tidak sedih lagi?

Saya sebenarnya masih sedih tapi toh semua sudah terjadi .

Sekarang ini kalau ingat papa langsung telpon adek-adek

sebagai pengobat rindu, sesudah bicara dengan mereka

hatiku jauh lebih tenang. Kutonganni kumalasi tonna

sementara dibungkus tu papa‟ masannang na‟ kilalai tonna

sisolapakan. Kupakaraya meoli-oli.

masih ma‟nenek tahun depan ?

pasti kak tetapi kemungkinan keluarga saja kalau saya tidak

sempat datang. Saya sudah pesan supaya rumah papa

dibersihkan.

ok..terimasih ya dek

sama-sama kak (sambil tersenyum)

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

Page 14: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

14

Wawancara 5 partisipan 5

Nama: Tiku

Tanggal: 20 Februari 2014

Waktu: pk.14.13 WITA

Tempat: Pettarani Makassar

Kode: P5/W5/20/2/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

halo dek apa kabar.

halooo kak baji-baji ji

baru pulang dari kampung?

Iy kak...sejak agustus saya pulang kampung (wajahnya

berseri-seri)

keliatan lebih kurus, kan di kampung biasanya orang

gemuk hehe

tidak enak makan kak sejak papa meninggal. Tidak

mampuka‟ ..selalu rindu sama papa. ...Tapi Ini sudah naik 3

kg setelah ma‟nenek (kelihatan gembira)

apa hubungannya?

lebih tenang mi kurasa kak. Bisa menangis sepuasnya di

kuburan papa. Lega, ringan, jadi enak makan tidak kayak

dulu lagi kalau tidak kesehatan lebih baik saya tidak usah

makan saja.

bilang apa saja sama papa

saya menangis bilang kami rindu papa, jangan tinggalkan

kami, kami tidak bisa tanpa papa. Saya pernah marah sama

Tuhan..kenapa kasian harus papa ku . Masih banyak ji

orang yang lebih tua. Papaku masih kuat kami sangat kami

butuhkan. Waktu papa sakit kami tidak tahu harus

bagaimana padahala masih bisa ji itu ditolong.

Sampai sekarang masih sedih?

Masih sedih kak..tapi setelah menangis di kuburan..lega,

ringan, enak makan, badanku sudah naik, tidak lagi bangu

tengah malam, dada juga tidak sakit lagi. Kami juga tidak

mau sia-siakan harapan dan perjuangan papa selama ini

bagi kami. Sangat berat ditinggal papa tapi hidup mesti

jalan terus . Kami harus mandiri sebagimana harapan papa.

Setiap saya mau melakukan apa-apa saya masih bicara,

minta pendapat dan izin sama papa. Saya tahu papa sudah

tidak ada tapi saya selalu rindu dan ingin papa ada di

samping saya selalu.

Ada harapan setelah ma‟nenek

Papa bisa mi tenang, tetap sayang kami supaya kami terus

bersemangat.

Agustus ini mau ma‟nenek lagi

Wow...cumangudz dek

Pasti kak. Buktinya badan ku sudah naik too (tersenyum

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Page 15: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

15

R:

sambil mengacungkan jempol) Doakan yaa kak...

(tersenyum sambil mengangguk-angguk lalu memegang

erat tangannya. Kurre dek naa

40

41

42

Page 16: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

16

Wawancara 6 partisipan 6

Nama: Nek Riman (69 tahun)

Tanggal: 24 Februari 2014

Waktu: pk.9.30 WITA

Tempat: To‟Nakka‟

P6/W6/24/2/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

Salama‟ sitammu ambe‟.... umba susi kareba

Yaa susi bang mo too lai‟ (dengan wajah sendu)

Ambe‟ saya dengar sepanjang agustus ini ambe‟ hampir

tiap hari ke kuburan membersihkan

iyyo lai‟. Dampi na‟ dikka‟ pa‟dikku belanna inde

malolle‟...na turu‟ omo inde to masaang adikku. Tang pa

kulle tongan mo‟ (matanya nampak berkaca-kaca). Saya

sering duduk-duduk sendiri melihat kuburan anak dan

adekku dari jauh. Hanya itu kasian yang bisa kulakukan

untuk mengobati rinduku...tidak mungkin saya

menceritakan penderitaan ku ini Mereka meninggal muda

(diam, tertunduk sambil memijit jari-jarinya).

(diam dan memperhatikan P6, nampak duka yang dalam di

wajahnya)

Apa para dikka‟ gai‟ ku tuo male nasang mo tee to ku

sattuanan

Naa apa bang mi pogau‟ te jio mai

Koo... Saya sering duduk-duduk sendiri melihat kuburan

anak dan adekku dari jauh. Hanya itu kasian yang bisa

kulakukan untuk mengobati rinduku...tidak mungkin saya

menceritakan penderitaan ku ini Mereka meninggal muda

(diam, tertunduk sambil memijit jari-jarinya) koo bisa paa

di boko pi..ke denni keluarga mambela mane‟ rampo

Naa mangka siamiki‟ ma‟ nenek

Iyo lai‟ matana ku sa‟ding...koo den bang paa yaa lan

penaa paa bua‟ rika. Tae‟ na laa eloran misa ki To

Tumampata. Kepala saya tidak terlalu pusing mi lagi

selama mangka ma‟nenek. Membersihkan kuburan adalah

obat mujarab bagi saya.

Jadi ambe‟ merasa lebih baik setelah hampir tiap hari ke

kuburan

Yaa..makanan sudah enak saya telan, tidur juga sudah

bisa...ringan mi ku rasa nak.

La sala raka pangato‟ na Puang . Dennoupa‟ na tontong pa

matoto‟ kan

Mangka omiki‟ ma‟ nenek...den raka mi anga‟

Ku kua kenna sae sia mo sola duai lan pangimping ku

metaa ke mamali‟ ona‟.Dennoupa‟ ki tontong sitammu

Dennoupa‟ ambe‟...matoto‟ komi lee

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Page 17: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

17

P:

Kurre sumanga‟

Kurre duka lai‟ ku...oo matoto‟ mo‟ yaa mangka

kupakaraya tu kamasannanganku belanna na benna‟ Puang

Matua tu attu tuo sola anak sa adingku te diomai. Kurre.

Kurre.

40

41

42

43

44

Page 18: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

18

Wawancara 7 partisipan 7

Nama: To minaa Ne‟ Lumbaa

Tanggal: 4 Maret 2014

Waktu: pk.9.30 WITA

Tempat: Lembang Lempo Poton

P7/W7/4/3/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P :

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

apa kabar nek

yaa biasa ampo (sambil pegang-pegang telinga) ini baru

pulang bicara-bicara tentang persiapan ma‟nenek

mengapa orang perlu ma‟nenek

oo karena dulu belum cukup rezekinya jadi hewan yang

dipotong belum cukup, makanya dipaundii .

Adakah akibatnya kalau tidak ma‟nenek

Oo banyak ampo. Masaki inaa, tang rapa‟ tau, terjadi

pertengkaran too, jadi ma‟nenek itu menjadi obatnya

(tangan selalu dikepal kemudian digaruk-garuk)...tang

rapa‟ ki belanna tae‟ ta sirempun un nando melona lako

nenek...ia tu to tae‟ bang na mengkilala inang laa tae‟ duka

yaa apa-apan na too. Susi keluargaku daa To‟Nakka‟ tang

rapa‟

Jadi kalau sudah cukup hewan yang dipotong dulu maka

tidak perlu lagi diulang saat ma‟nenek?

aaaa..boleh saja (hehehe...)

Haruskah ma‟nenek tiap tahun. Adakah aturan tentang

waktu pelaksanaannya

yoo, menurut tradisi ma‟nenek itu dilaksanakan setiap 7, 9

dan 12 tahun

mengapa terlalu lama ?

Dalam masa itu masyarakat diberi kesempatan untuk

kawin, membangun rumah, lumbung dan membuat sawah.

Jadi semua itu dibereskan dulu baru boleh ma‟nenek.

Bangunan-bangunan yang selesai di rara dulu, juga kalau

ada orang meninggal harus dikubur dulu baru boleh

ma‟nenek

kenapa sekarang ada daerah yang 3 tahun sekali bahkan

ada yang setiap tahun?

itu baru sekarang karena disesuaikan dengan kesempatan

keluarga yang pulang dari perantauan. Ma‟nenek dinii

sirampun unnanga‟ pangandota. Yaa......semakin mahal

juga kerbau dan babi laa, berat tuntutan kebutuhan upacara

jadi orang mau cepat-cepat ketemu nenek too

adakah aturan-aturan bagaimana cara ma‟nenek

Menurut para orang tua baru diikat. Kan sebelumnya

tangannya seperti berdoa too. Kalau orang sudah diikat

akan menjadi dewa dan naik ke langit.

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

Page 19: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

19

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

kalau pakaian?

tidak boleh pake warna hitam, tidak boleh juga yang

terlalu bagus, tidak boleh makan jagung, nasi nanti pulang

baru kita ma’tamman serre’ (mengunyah makanan untuk

kucing) artinya makan sedikit saja. Kalau ada pesta

kematian di daerah lain maka semua orang dari situ tidak

boleh ikut ma‟nenek dan sebaliknya diangka’ ta’bu

londong.

ma‟nenek termasuk ARS ?

ooooo bukan ARS maupun ART ampo...(sangat tegas).

Makanya hanya boleh berlangsung 3 hari-sangpasa‟ (1

kali hari pasar= 6 hari).

mengapa harus agustus?

selesai panen...alla‟ padang (masa antara) baru boleh pada

waktu lo’bang padang (tanah lagi kosong).

mengapa

tidak boleh (tegas) nanti padi mati semua atau gagal

panen, pasian (kena hama) air bah, sawah longsor. Tae‟

na ma‟din di pogau‟ tu apa senga‟ na kande pasi tu

tananan sia uai saba‟

pernah kejadian?

yaa

masih boleh menangis?

boleh (dengan pelan menjawab) tetapi tidak boleh lagi

katakan oo ibu, oo ayah . kita harus katakan berikan aku

renden tedong, doloanna’ lako matanna lalan ke

lolangna’ ma’lemba kalando, ammi pasitammuna’ dalle’

masempo, limbongna’ pala’ na to matasak na benna’

ringgi’ di ratu’i.

ma‟nenek dilakukan karena kita sedih?

yaa jangan dibawa terlalu susah tapi jangan juga dibawa

terlalu senang...yang penting kaliuan penaanta (kelegaan

hati)

(mengulang kata itu) kaliauan penaa ?

yaa belanna la morai piki’ sitammu, mamallingki’ (masih

ingin bertemu, kita sangat rindu).

Masih disayang seperti waktu hidup? Umba di pakua

yaa makanya dibungkus. hari pertama dibuka, besoknya

sepakat bahwa lusa akan ma’pakande (memberi makan

leluhur) hari kedua ma’kassa’i. nenek harus diberi makan

terlebih dahulu baru kita makan, tidak boleh

sembarang....makanan yang terbaik dipilih untuknya...”

menjamu orang sekampung?

bukan. Nenek jadi kita membawa kerbau, babi, nasi lalu

makan disitu....baru dikasih juga sedikit. Tapi harus

daging pilihan seperti waktu ma’pesung...nenek harus

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

Page 20: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

20

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

diberi makan terlebih dahulu baru kita makan, tidak boleh

sembarang....makanan yang terbaik dipilih untuknya...”

. Dipemanalanni tu bai sia tedong lalu disajikan di piring

Bedakah perasaan sebelum dan setelah ma‟nenek

ooooo sangat beda ampo. Kita senang sekali kalau sudah

pulang. Ringan karena rindu terobati lagi. Rindu kepada

rara buku, buku rapo na nenek ta terobati. Sama dengan

papamu.

ia nek kami baru saja memindahkannya minggu lalu

naaaaa (ekspresi gembira, puas) senang too...bisa

dirasakan sendiri too

(sambil tersenyum) iyo nek.

naaaa ...memang masih dengan muka gembira). Ini

tetanggaku mau datang ma‟ nenek. Setelah itu pasti

hatinya ringan lagi untuk pulang ke perantauan.

Apa tu mi anga‟ nenek

Dikua na tontong karitutuiki‟ lan katuoan sia

pengkarangan na bengki alli manuk, bai sia tedong

Oo kurre sumanga‟ nenek

Sama sama ampo

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

Page 21: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

21

Wawancara 8 partisipan 8

Nama: Ne‟ Tonga‟ (mantan tominaa)

Tanggal: 7 Maret 2014

Waktu: 08.17 WITA

Tempat: To‟Nanna‟

Kode: P8/W8/7/3/2014

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

Pagi nenek. Apa kabar. Apa kabar

Sedang apa

Kabar baik cucu. Lagi duduk-duduk makan sirih. Ada

apa datang pagi-pagi hehe (sambil usap-usap tangan

untuk bersalaman.)

Matumbaraka na dipogau‟ tu ma‟nenek

ooo...(pandangannya menerawang jauh, lalu ekspresinya

tiba-tiba berubah seperti seseorang yang baru saja

ditinggal orang terkasih)...yaa (dengan intonasi suara

yang semakin kecil)

(menunggu beberapa saat sampai P8 kelihatan lebih

tenang)...Mengapa ma‟nenek perlu dilakukan?

dari dulu memang sudah begitu. Kan sebagai bukti

kaboro‟ sia angga‟ ta kepada nenek dan keluarga yang

sudah meninggal. Paa sitonganna iatu ma’iringanna

kaliuan penaa ampo. Seandainya tidak ada ma‟nenek

kasian betul itu keluarga besarku. Indo‟mu Limbong

(P1), mbek mu Nek Riman (P6) sia mintu‟ anak na to

masaang Sampe Karaeng (P2-P5). Sisakian sidodongan,

tang ma‟rundunan apa na pogau‟ belanna pa‟dik tang

sirau. Paa tae‟ ta ma‟din tumangi‟ sia masussa puna laa

too. Bayangkan ampo bagaimana sakitnya kalau hanya

disimpan di hati saja...untung mereka sudah ma‟nenek

Parallu liu tu ma‟nenek belannna tuntunan ada‟ dinii

duka ma‟paundii ketanggannna‟ pi tu kinallona tonnna

mane male. Belanna tae‟pa na ganna‟ kaletteran utanna

anak ampona pirambongi‟

jadi bagus mi sekarang too. Itumi perlu ki ma‟nenek?

Yoo ampo. Karena disitumi kita bisa paliu penaan ta too

supaya ringan. Tang rapa’ sia tumangi’

penaa..mandaka’-daka’ belanna mamallingki’ laa

sitammu too.

Tapi orang yang sudah meninggal tidak tahu lagi apa

yang kita lakukan baginya

Memang (lalu mengangguk-angguk lagi dan melihat

jauh ke depan) tetapi itu melegakan hati orang yang

ditinggalkan ampoku.

mengapa orang mati diperlakukan seperti orang hidup?

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

Page 22: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

22

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

karena dianggap mereka itu tetap hidup hanya tinggal

rumah yang lain saja too

apakah lewat ritual Ma‟ Nenek tersebut ada sesuatu

yang diharapkan?

ada,,, diyakini bahwa dari ritual Ma‟ Nenek ini para

leluhur dan keluarga yang telah pergi akan selalu

menyertai dalam usaha dan kegiatan yang dilakukan.

Kita juga diberikan berkat berupa babi, kerbau, serta

menyertai anak cucu di perantauan...Terbukti ada orang

yang menjadi kaya, lewat apa yang mereka yakini

tersebut (lalu menyebut contoh seorang tokoh Toraja

yang terkaya di papua. sirempunki‟ sisola tu ludio mai

padang mambela ta pada pada unnando

kamasakkean...dikua kampinmo allian manuk, allian bai

sia rendenan tedong

Ma‟nenek ki juga ?

Oo iyyooo.... (berkali-kali dengan ekspresi yang agak

emosional seperti menahan tangis)

Bagaimana perasaan nenek setiap kali selesai

melakukan ritual ini

Hati saya jadi ringan, terhibur dan ....merasa lebih kuat

bekerja

apakah ada aturan ma‟ nenek hanya boleh dilakukan 1x

dalam 3 tahun?

tidak selamanya, ada kampung yang setiap tahunnya di

bulan agustus dilakukan seperti di desa To‟Nakka‟

(tempat penulis meneliti) namun, ada juga desa yang

melangsungkannya hanya satu kali dalam tiga tahun

seperti di BARUPPU‟.

apakah ada perbedaan perasaan jika ma‟ nenek dengan

tidak?

ada, dalam hati kecil kita selalu merasa rindu untuk

selalu berziarah ke kubur nenek ataukah keluarga

lainnya, selalu merasa rindu untuk melihat mereka

melalui ma‟ nenek too.

Mereka (yang telah meninggal) tidak peduli juga

terhadap kita jika kita tidak prnah melangsungkan

kegiatan tersebut, dan mereka tidak peduli dengan

kodisi yang kita alami karena mereka merasa tidak

pernah diperhatikan lagi

apakah mereka mereka merasa ingin diperhatikan

seperti pada waktu mereka dihidup?

yaa,, karena sebenarnya mereka meninggal secara selalu

ji itu hadir di skeliling kita.

apakah ada aturan warna pakaian yang digunakan jika

ma‟ Nenek ?

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

2

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

Page 23: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

23

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

P:

R:

Sebenarnya semua warna boleh kecuali hitam dan

kuning.

Ma‟ nenek termasuk ARS/ART

ma‟nenek termasuk dalam acara duka cita tp apabila ada

makanan dari pesta org mati yang baru di acarakan,

pantang untuk memakannya pada saat di adakan ritual

Ma‟ Nenek. Pada zaman dahulu ritual Ma‟ Nenek

dilakukan 6-8 tahun sekali, tapi sekarang bisa diadakan

tiap tahun karena zaman sudah berubah.

apakah ma‟ nenek dilaksanakan karena orang toraja

selama “ pesta “ tidak pernah berkesempatan menangis?

ya.....(lalu terdiam cukup lama, seperti memikirkan

sesuatu)...itu merupakan satu tanda kasih sayang kepada

ayah dan ibu bukan hanya pada saat mereka hidup,

mereka diberikan kasih sayang... Koo mbai saba’

masuli’mo allian bai la’bi tedong bisa juga karena

dulu hanya sibuk urus pesta dan kerbau..

masih bolehkah orang menangis ?

boleh, tetapi tangisan pada saat ma‟ nenek itu berbeda

dengan pada saat orang baru meninggal. Tangisan pada

saat ma‟ nenek bukan mi lagi duka cita karena

ditinggalkan tetapi pada saat itu dibawakan siri pinang

serta berisi permohonan-permohonan seperti kasihanilah

aku ibu dan ayah karena tidak ada lagi berkat berupa

kerbau, berupa babi, ayam yang berkokok semuanya

tidak ada lagi.

apakah ada akibatnya kalau tidak ma‟nenek

Hati kita tidak tenang too ..Tang rapa‟ sia tumangi‟

penaa mandaka‟-daka‟ belanna mamalling la sitammu.

bisa juga mereka datang dalam mimpi dan berkata

bahwa mereka merasa tidak pernah diperhatikan lagi

dan tidak pernah diingat lagi.

kenapa pada saat ma‟nenek masih dilakukan

penyembelihan hewan??

Ooo itu dipaundii namanya.. karena pada saat baru

meninggal keluarga belum mampu menyembelih jumlah

hewan sesuai kedudukannya di masyarakat too. Dan

diyakini bahwa kekayaan yang dimiliki keluarganya

sekarang adalah pemberian dari ayahnya serta ibunya

yang sudah meninggal

Matumbai na dijemur tu mayat dan tulang-tulang pada

saat ma‟ nenek?

yaa supaya pakaian yang dikenakan para lelehur yang

telah meninggal bisa hangat kembali too tidak lembab.

apakah setiap ma‟ nenek pakaian yang dikenakan oleh

para leluhur harus slalu di ganti?

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

Page 24: INTERVIEW GUIDE B....P: Kareba melo (kabar baik) nak (sambil tersenyum dengan muka yang berseri) R: Kemarin pulang ma‟nenek lee P: iyyo, masannang omiki’ to nak, tibaya’ omo

24

P:

R:

P:

R:

P:

oo tidak juga nanti diganti kalau sudah tidak layak pakai

lagi atau rusak.yaa sama waktu hidup too

Apa lagi yang diharapkan dari ma‟nenek

Na tontong pokaboro‟ ki‟..yaa Kita juga dikasih rejeki

berupa babi, kerbau, serta menyertai anak cucu di tanah

orang

ooo...kurre sumanga‟ lee nenek

yoo ampo masannang na‟ too ke mu pokaboro‟ dukai tu

nenek

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141