eprints.undip.ac.ideprints.undip.ac.id/58857/3/bab_iii.docx · web viewuntuk memikat sekumpulan...
TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Teori
3.1.1 Pengertian Rekrutmen
Banyak pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian
rekrutmen tetapi pengertian tersebut mengarah pada suatu gagasan yang sama.
Rekrutmen adalah penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang
lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada
perhatian orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi
spesifikasi pekerjaan.
Menurut Sondang P Siagian (2010 : 102) definisi dari rekrutmen adalah
Proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam
suatu organisas. Sedangkan menurut Randall S. Schuler dan Susan E. Jakson
(1997 : 227) dalam Nanang Nuryanta (2008) rekrutmen antara lain meliputi upaya
pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu
sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat
untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Rekrutmen juga dapat diartikan
sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan
motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi
kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan kepegawaian oleh Henry
Simamora (1997 : 212). Pendapat lain dikemukakan oleh Benardin dan Russel
(1995 : 71) rekrutmen merupakan proses enemuan dan penarikan para pelamar
yang tertarik dan memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang dibutuhkan.
Sedang menurut Faustino Cardoso Gomes (1995 : 105) rekrutmen merupakan
proses mencari, menemukan dan menarik perhatian para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen merupakan proses
komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat
mengenai seperti apakah rasanya bekerja di dalam organisasi bersangkutan.
Organisasi-organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti
apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka diangkat sebagai pegawai.
Kesimpulan dari pendapat para ahli, bahwa rekrutmen merupakan suatu
hal yang fundamental terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu
yang akan datang karena bawasannya rekrutmen merupakan dasar dari kegiatan
perusahaan. Hal-hal ini dapat mengarahkan perusahaan untuk membuat proses
rekrutmen menjadi lebih efektif dan perencanaan rekrutmen yang baik dapat
menanggulangi adanya kemungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan baik
dari pihak internal atau ekternal yang tidak diduga sebelumnya.
3.1.2 Tujuan Rekrutmen
Program rekrutmen yang baik perlu melayani banyak tujuan. Tujuan
rekrutmen yang sering disebutkan adalah memikat sekumpulan besar pelamar
kerja, namun kumpulan-kumpulan pelamar tersebut sedemikian besarnya
sehingga sangat mahal biaya untuk pemrosesan. Untuk itu aktivitas rekrutmen
perlu memantapkan tujuan-tujuannya. Adapun tujuan rekrutmen menurut Henry
Simamora (2006:214) adalah meliputi:
a. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan
terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi
organisasi.
b. Tujaun pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan
karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan
akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk
akal.
c. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover
effect) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan
pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan postif
terhadap perusahaan.
3.1.3 Alasan Mengadakan Rekrutmen
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu perusahaan melakukan
rekrutmen pegawai. Menurut Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah (2003:118) alasan
mengadakan rekrutmen adalah sebagai berikut:
a. Berdirinya organisasi baru
b. Adanya perluasan kegiatan perusahaan
c. Terciptanya pegawai-pegawai dan kegiatan-kegiatan baru
d. Adanya pegawai yang pindah ke perusahaan lain
e. Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan
hormat sebagai tindakan punitif
f. Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun
g. Adanya pegawai meninggal dunia.
3.1.4 Kemitraan dalam Rekruitmen
Menurut Randall S. Schuler dan Susan Jackson (1997:225) kemitraan
pengadaan rekrutmen dalam suatu perusahaan meliputi:
a. Manajer Lini
1. Mengidentifikasikan lowongan kerja saat ini dan masa mendatang
2. Menyusun deskripsi tentang tugas kerja dan keahlian yang
diperlukan untuk mengisi jabatan
3. Melakukan wawancara dengan para pelamar kerja
4. Bekerja dengan profesional SDM mengenai kesamaan kesempatan
kerja dan keanekaragaman angkatan kerja
5. Membantu mengidentifikasikan karyawan berbakat yang potensial
untuk promosi dan staffing di masa depan.
b. Profesional SDM
1. Menggunakan informasi dari manajer lini untuk menyiapkan
kegiatan rekrutmen
2. Mengembangkan sumber dan metode rekrutmen untuk menentukan
jumlah pelamar yang memenuhi syarat
3. Menjamin bahwa pertimbangan kesamaan kesempatan kerja telah
dipenuhi dan keanekaragaman angkatan kerja telah dikelola secara
efektif.
4. Menyusun dan memelihara rencana suksesi dan bagan
penggantian.
c. Karyawan
1. Berpartisipasi dalam upaya rekrut seperti mengenalkan perusahaan
pada orang lain.
2. Bekerja dengan para profesional SDM dan manajer lini dalam
upaya organisasi mengelola secara efektif keanekaragaman
angkatan kerja.
3. Menjadi bagian dari rencana suksesi atau pool karyawan berbakat
untuk ikut pelatihan dan pengembangan selanjutnya.
3.1.5 Sumber-sumber rekruitmen
Dalam mendapatkan calon pegawai yang sesuai dengan kriteria yang
diharapkan perusahaan. Terdapat sumber-sumber rekrutmen yang berasal dari
luar dan dari dalam perusahaan. Menurut Ambar T. Sulistiyani dan Rosidah
(2003:118) sumber-sumber yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Internal
a) Job posting (Muklumat pegawai)
Yaitu organisasi mengumumkan kepada para pegawainya tentang
adanya lowongan-lowongan pegawai memalui buletin, publikasi
perusahaan, atau surat edaran. Metode ini adalah memberikan
kesempatan yang sama (adil) kepada seluruh pegawai yang
memenuhi syarat untuk mendapatkan pegawai yang lebih baik.
Metode ini juga mengurangi kemungkinan adanya favoritisme dan
perlakuan khusus dalam mengikuti proses seleksi.
b) Referrals (rekomendasi pegawai)
Kalangan pegawai yang memahami kegiatan-kegiatan, standard-
standard dan sasaran-sasaran organisasi mereka, dapat mengenali
pegawai lain yang bakal berkarya dengan baik di dalam organiasasi
atau mereka dapat merekomendasikan teman atau rekan sejawat
profesional untuk sebuah lowongan. Pegawai yang ada secara
institusi menilai kecocokan antara individu tersebut baik dalam
organisasi ataupun pegawai. Ketika pelamar direkomendasikan
diangkat, pegawai lainnya menunjukkan minat dan aktif dalam
membantu pegawai baru tersebut agar sukses dalam pekerjaan
mereka. Metode ini sering dipakai dalam organisasi publik untuk
mengisi lowonganyang tersedia, dalam rangka promosi jabatan.
2. Eksternal
a) Skills inventory (Persediaan Keahlian)
Organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk
posisi yang kosong. Calon yang diidentifikasi dihubungi,
selanjutnya ditanya apakah mreka ingin melamar posisi yang
ditawarkan. Persediaan keahlian ini juga dapat digunnakan untuk
melengkapi job posting guna memastikan bahwa lowongan
diketahui oleh semua pelamar yang memenuhi syarat dan tidak
satupun terlewati.
b) Walks in
Para pencari kerja yang datang langsung ke departemen SDM
untuk mencari kerja. Mereka diminta mengisi blangko lamaran
guna menentukan minat dan kemampuan mereka. Lamaran yang
terpakai dimasukkan dalam arsip sampai ada lowongan posisi yang
sesuai atau sampai lamaran dianggap cukup lama untuk dianggap
sahih. Motode ini mencapai jumlah pelamar yang terlalu banyak
pada saat tingkat pengangguran tingkat dan permintaan tenaga
kerja rendah.
c) Writen in
Surat-surat lamaran yang dikirim langsung pada perusahaan.
Perusahaan yang menerima banyak surat lamaran langsung
haruslah mengembangkan cara efisien untuk menyeleksi lamaran-
lamaran tersebut dan menyimpan arsip lama yang memenuhi
syarat.
d) Advertising (Pengiklanan)
Dengan iklan perusahaan mengkomunikasikan kebutuhan-
kebutuhan pegawai kepada masyarakat umum melalui media:
radio, majalah, surat kabar, televisi, dan media instansi/perusahaan
yang bersangkutan. Perekrutan melalui iklan dapat digunakan
mengisi secara cepat posisi-posisi yang lowong, secara lebih
efisien. Pemilihan media untuk memasang iklan dapat
dipertimbangkan guna melihat kebutuhan tenaga keja tersebut
dibatasi pada spesialisasi tertentu atau tidak. Apabila keahlian dan
kecakapan calon pegawai yang diperlukan lebih terbuka, maka
iklan dapat dipasang pada media yang lebih bersifat umum, seperti
surat kabar, diumumkan melalui radio atau TV.
Akan tetapi ketika keahlian calon yang diperlukan lebih bersifat
terbatas, maka iklan dapat dipasang pada sebuah majalah-majalah
khusus, yang digunakan sebagai media profesi-profesi. Ada dua
jenis iklan, yaitu iklan terbuka (open advertisement) dan iklan
tertutup (bland advertisement). Iklan terbuka secara jelas dan
terbuka menyebutkan nama instansi, sedangkan iklan tertutup
biasanya tidak menyebutkan jati diri organisasinya.
e) Open house
Teknik ini dilakukan dengan cara perusahaan mengundang orang-
orang untuk mengunjungi dan melihat berbagai fasilitas
perusahaan serta mendapat penjelsan mengenai aktivitas-aktivitas
perusahaan. Melalui cara ini individu dapat mempelajari secara
langsung ikhwal perusahaan dan persyaratan-persyaratan
oeganisasial. Bagi perusahaan teknik ini cukup relavan digunakan.
Teknik ini mampu mengikat banyak pelamar potensial dengan
biaya rendah serta waktu yang cukup singkat.
f) Employment agencies ( Agen Penempatan Tenaga Kerja)
Rekruitmen bisa dilakukan melalui agen penempatan tenaga kerja
baik milik pemerintah maupun swasta. Di Indonesia lembaga ini
diwakili oleh Departemen tenaga kerja RI, yang dilakukan oleh
swasta yakni lembaga penyalur tenaga kerja wanita (TKW) ke luar
negeri.
Kelebihan dan Kelemahan Sumber-sumber Rekrutmen
Adapun kelebihan dan kelemahan dari sumber internal dan ekternal
menurut Veithzal Rivai (2009:162) adalah sebagai berikut:
1. Sumber Internal
a. Kelebihan
1) Sebagian orang mengharapkan adanya kenaikan gaji dan status
karier mereka. Oleh sebab itu kebijakan ini meningkatkan moral
kerja karyawan, kurangnya promosi dan peningkatan di dalam
organisasi dapat menjadi penyebab utama timbulnya putaran
karywan dan ketidak puasan.
2) Individu yang ditarik dari dalam tentunya lebih mengenal
perusahaan dan orang-orangnya, dengan ini biaya penarikan dari
dalam akan lebih murah dari pada apabila perusahaan harus
melakukan rekrutmen dari sumber eksternal, di sini karyawan telah
mengetahui seluk beluk perusahaan dan organisasi tidak perlu lagi
melakukan investigasi lebih jauh dalam mengorientasi karyawan
terhadap ekspektasi dan standar perusahaan.
3) Manajemen perusahaan dapat menilai keahlian, pengetahuan dan
keistimewaan dari kalangan yang ada dengan lebih akurat dari pada
melakukan wawancara terhadap pelamar.
b. Kekurangan
1) Memicu pertikaian. Pada saat karyawan mengetahui semua calon
yang ada akan mengisi kekosongan, terbit rasa benci terhadap siapa
saja yang akhirnya dipromosikan, masalah ini tidak begitu rumit
manakala orang luar yang menduduki posisi tersebut.
2) Perubahan teknologi yang sedemikian kencang menyebabkan
organisasi tidak mungkin mengembangkan semua bakat dari dalam
secara cepat guna mengikuti perubahan itu.
3) Apabila sebuah lowongan diisi secara internal, lowongan kedua
akan muncul dalam artian menduduki posisi yang ditinggalkan
oleh individu yang mengisi kekosongan pekerjaan tadi. Jikalau
yang kedua diisi pula dengan dengan sumber internal, maka
kekosongan lain akan terjadi lagi. Perpindahan karyawan ini
disebut efek riyak (ripple effect).
2. Sumber Eksternal
a. Kelebihan
1) “Darah Baru” perspektif baru
2) Biaya yang rendah daripada melatih seorang profesional
3) Tidak ada kelompok politik yang beraliansi dalam organisasi
4) Kemungkinan membawa rahasia persaingan, wawasan baru
5) Membantu memenuhi kebutuhan kesempatan kerja yang sama
b. Kerugian
1) Kemungkinan memilih orang yang tidak “cocok” mungkin
menimbulkan masalah semangat kerja bagi calon karyawan
internal yang tidak terpilih
2) Penyesuaian atau orientasi yang perlu waktu lebih lama
3) Kemungkinan membawa perilaku “ini adalah cara sayang
melakukannya di perusahaan”.
3.1.6 Berbagai Kendala Dalam Rekrutmen
Sondang P. Siagian (1996:102) berpendapat bahwa kendala yang biasa
dihadapi itu dapat berupa tiga bentuk, yaitu kendala yang bersumber dari
organisasi itu sendiri, kebiasaan para pencari tenaga kerja, dan faktor eksternal
yang bersumber dari lingkungan dimana organisasi bergerak. Berikut adalah
penjelasannya:
1. Faktor-faktor Organisasial
Berbagai kebijaksanaan yang diterapkan dan diberlakukan dalam
suatu organisasi dimaksudkan agar organisasi yang bersangkutan semakin
mampu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya. Namun, mungkin saja
berbagai kebijaksanaan tersebut membatasi ruang gerak para pencai tenaga
kerja baru. Beberapa kebijakan yang mungkin menjadi beberapa dalam
proses rekrutmen.
a. Kebijakan Promosi Dari Dalam
Dengan kebijaka promosi dari dalam perusahaan, para pekerja
dapat meningkatkan semangat kerjanya karena prospek kariernya yang
semakin cerah. Namun, jika dalam suatu organisasi dianut kebijakan
bahwa dalam hal terjadinya lowongan, lowongan itu diisi oleh para
pekerja yang sudah menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari
tenaga kerja tidak usah lagi berpaling ke sumber-sumber di luar tenaga
kerja organisasi.
b. Kebijakan Tentang Imbalan
Sistem imbalan dalam pengelolaan sumber daya manusia tidak
terbatas hanya pada upah dan gaji saja, tetapi mencakup pula berbagai
kompetensi material lainnya seperti berbagai bentuk tunjangan. Kebijakan
di bidang kompensasi ini dapat menjadi kendala bagi para pencari tenaga
kerja baru karena mereka hanya menawarkan tingkat penghasilan tertentu
kepada pelamar berdasarkan kebijakan yang berlaku bagi organisasi.
Padahal tidak mustahil adanya pelamar yang dianggap pantas mengisi
lowongan tersebut, mungkin saja dia menuntut imbalan yang tinggi dari
yang diberika organisasi.
c. Rencana Sumber Daya Manusia
Suatu rencana sumber daya manusia biasanya memberi petunjuk
tentang lowongan yang diisi melalui promosi dari dalam dan lowongan
yang akan diisi melalui rekrutmen tenaga kerja dari luar. Rencana
demikian membatasi langkah dan tindakan yang ditempuh para pencari
kerja.
2. Kebiasaan Pencari Tenaga Kerja
Pada suatu organisasi biasanya terdapat sekelompok pegawai yang
tugas utamanya adalah melakukan rekrutmen, yaitu mereka adalah tenaga
spesialis yang memahaim berbagai segi proses rekrutmen. Sebagai pencari
tenaga kerja mereka harus bertindak rasional. Tetapi karena berbagai
faktor, sperti latar belakang pendidikan dan pengalaman, para pencari
tenaga kerja tersebut sudah mempunyai kebiasaan tertentu. Kebiasaan
tersebut ada segi positif dan negatif.
a. Segi Positif
Bahwa proses rekrutmen dapat berlangsung relative cepat karena
pengetahuan dan pengalamannya, para pencari kerja telah menguasai
rencana sumber daya manusia dalam organisasi, mengetahui profesi para
manajer yang kelak akan membawahi tenaga kerja baru dan juga mereka
telah menguasai metode rekrutmen yang paling tepat digunakan dengan
tuntutan pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Segi Negatif
Kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila
kesalahan yang diperbuat tidak mempunyai dampak negatif yang kuat bagi
organisasi. Segi negatif lain adalah sikap pandang enteng terhadap
tugasnya sehingga usaha rekrutmen dihentikan apabila telah ada lamaran
yang masuk dan tidak lagi berusaha mencari alternative lamaran sehingga
yang benar-benar terbaiklah yang direkrut.
3. Kondisi Eksternal (Lingkungan)
Tidak ada satupuno organisasi yang boleh mengabaikan apa yang
terjadi disekitarnya. Artinya dalam mengelola organisasi, faktor-faktor
eksternal atau lingkungan harus selalu mendapat perhatian. Juga dalam hal
merekrut tenaga kerja baru.Contoh dari faktor ektsernal dalam proses
rekrutmen antara lain:
a. Tingkat pengangguran
Apabila tingkat pengangguran tinggi, maka para pencari tenaga
kerja dapat bertindak lebih selektif karena banyaknya pencari pekerjaan
yang melamar, mungkin banyak diantaranya yang memenuhi persyaratan
melebihi ketentuan organisasi untuk mengisi lowongan yang tersedia.
Sebalinya, apabila tingkat pengangguran rendah, maka para pencari
tenaga kerja tidak tepat jika “jual mahal” karena para pencari pekerjaan
tidak terlalu sikar memperoleh pekerjaan sesuai dengan pendidikannya,
pelatihan dan pengalamannya.
b. Peraturan Perundangan di bidang ketenagakerjaan
Berbagai peraturan perundang-undangan merupakan faktor
eksternal yang harus diperhitungkan dan ditaati. Misalnya mengenai upah
minimum, upah lembur, ketentuan pekerjaan wanita dalam presentase
tertentu, larangan mempekerjakan wanita di malam hari, hak cuti hamil
bagi wanita yang sudah menikah, juga dilarang atau pembenaran
mempekerjakan tenaga asing.
c. Praktek rekrutmen oleh organisasi-organisasi lain
Teori manajemen sumber daya manusia menekankan pentingnya
pengelolaan sumber daya manusia diselenggarakan berdaarkan norma-
norma etika yang berlaku di masyarakat. Akan tetapi pengalaman
menunjukkan tidak selalu demikian. Itulah sebabnya selalu terjadi praktek-
praktek pengelolaan organisasi, termasuk dalam hal rekrutmen yang
melanggar norma-norma etikas tersebut
3.2 Tinjauan Praktek
Dalam pernyataan diatas telah dijelaskan tentang rekrutmen secara
teoritis dilaksanakan dan dijalankan dengan baik. Untuk menunjang penelitian,
saya akan sampaikan bagaimana proses rekrutmen calon pegawai secara nyata
oleh perusahaan. Dalam penelitian ini saya memilih PT. ISS Indonesia Cabang
Kota Semarang sebagai objek penelitian. Berikut pembahasan proses rekrutmen
yang dilaksanakan di PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang.
Dasar Hukum Bisnis dan Rekrutmen PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang
1.Melihat ketentuan dalam UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
(UU Ketenagakerjaan), ketentuan perusahaan outsourcing dapat ditemukan
pada Pasal 64 sampai dengan Pasal 66. Dalam UU Ketenagakerjaa
perusahaan dapat menyerahkan suatu pekerjaan kepada perusahaan lain
melalui perjanjian pemborongan kerja, namun harus dicatat bahwa
pekerjaan yang diborongkan tersebut adalah pekerjaan penunjang, bukan
pekerjaan utama.
Pasal 64 UU Ketenagakerjaan menyatakan bahwa perusahaan dapat
menyerahkan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan lainnya
melalui perjanjian permohonan pekerjaan atau penyedia jasa pekerjaan
atau buruh yang dibuat secara tertulis.Selanjutnya, Pasal 65 ayat 2 UU
Ketenagakerjaan menentukan bahwa pekerjaan yang dapat diserahkan
pada perusahaan lain harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama/ core bussines
b. Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi
pekerjaan
c. Merupakan kegiatan pekerjaan yang sifatnya penunjang perusahaan secara
keseluruhan (misal security, sopir, cattering perusahaan, parking, cleaning
service).
d. Tidak menghambat proses produksisecara langsung, artinyanada tidaknya
pekerja outsource kegiatan produksi tetap berjalan seperti biasa.
2. Dasar hukum proses rekrutmen pegawai PT. ISS Indonesia Cabang Kota
Semarang mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pada Bab III Pasal 5 dan 6 UU No. 13 tahun 2003 dijelaskan bahwa
“Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi
untuk memperoleh pekerjaan. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh
perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha”. Jadi rekrutmen
pegawai di PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang dilakukan untuk
seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan antara satu dengan lainnya.
Perusahaan tidak melarang ataupun menghalangi siapa saja yang
berkehendak untuk mendaftarkan diri sebagai calon pegawai.
3.2.1 Proses Rekrutmen Pegawai PT. ISS Indonesia Cabang Kota
Semarang
Proses rekrutmen calonpegawai di PT. ISS Indonesia Cabang Kota
Semarang dilakukan melalui sumber-sumber sebagai berikut:
1. Word of Mouth
Pegawai PT. ISS Indonesia Kota Semarang memberikan testimony selama
ia bekerja di perusahaan tersebut kepada masyarakat umum, teman,
keluarga atau kepada pihak yang sedang membutuhkan pekerjaan. Hal ini
dianggap paling ampuh karena selain menghemat biaya tetapi juga secara
langsung dapat memengaruhi pihak lain dan memberikan kesan serta
menanamkan citra baik perusahaan kepada masyarakat.
2. Walks in
Para pencari kerja datang langsung ke perusahaan untuk mencari
lowongan pekerjaan yang sedang dibutuhkan PT. ISS Indonesia Kota
Semarang. Dengan menemui staff administrasi para pekerja akan dipandu
bagaimana tahap-tahap untuk melamar pekerjaan dari mulai
memberitahukan lowongan yang sedang dibutuhkan, mengisi form
lamaran kerja, hingga memberitahukan berkas-berkas yang dibutuhkan
dalam proses lamaran kerja.
3. Advertising (Pengiklanan)
Dengan iklan PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang
mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan pegawai kepada masyarakat
umum melalui media: radio, majalah, surat kabar, televisi, dan media
instansi/perusahaan yang bersangkutan.
4. Open House
PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang datang langsung ke masyarakat
sekitar atau melalui LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan RT/RW
setempat untuk melakukan sosialisasi dan memberikan informasi tentang
adanya lowongan pekerjaan, yang kemudian mengundang masyarakat
untuk mengunjungi perusahaan dan melihat fasilitas-fasilitas yang
disediakan perusahaa, serta mendapat penjelasan mengenai aktivitas
perusahaan.
5. Job posting (Muklumat pegawai)
PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang mengumumkan kepada para
pegawainya tentang adanya lowongan-lowongan pegawai memalui
buletin, publikasi perusahaan, atau surat edaran.
Hal-hal diatas bertujuan agar informasi rekrutmen tersebar luas ke
masyarakat sehingga akan banyak pelamar yang mendaftar dan dengan seperti ini
maka kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi
kualifikasi akan lebih besar.
Rekrutmen dilakukan karena adanya kekosongan jabatan atau dapat pula
dikarenakan perlunya pegawai baru pada posisi tertentu. Karena hal tersebut,
maka PT. ISS Indoneisa Cabang Kota Semarang mengadakan rekrutmen pegawai
untuk merekrut pegawai baru. Pihak yang berwenang untuk menyelenggarakan
dan melakukan rekrutmen pegawai di PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang
adalah bagian HRD (Human Resources of Development) beserta dengan staffnya
yaitu:
1. Staff Marketing/ Sales
Bertugas memasang iklan perusahaan dan mengkomunikasikan
kebutuhan-kebutuhan pegawai kepada masyarakat umum melalui media:
radio, majalah, surat kabar, televisi, dan melalui testimony serta media
instansi/perusahaan yang bersangkutan.
2. Staff Keuangan
Menyediakan anggara keuangan yang berkenaan dengan fasilitas yang
disediakan guna menunjang kelancaran proses rekrutmen dan
pemeliharaan fasilitas tersebut dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan
rekruitmen calon pegawai PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang.
3. Staff Logistik
Bekerjasama dengan pihak HRD dalam merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan, proses rekrutmen calon pegawai agar dapat berjalan
dengan efektif dan efisien
Tahapan atau alur proses rekrutmen calon pegawai di PT. ISS Indonesia
Cabang Kota Semarang adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi lowongan
pekerjaan, berupa mengumpulkan, memeriksa, dan menuliskan bidang/divisi
apa saja yang membutuhkan pegawai baru. Dengan identifikasi tersebut maka
akan didapatkan daftar divisi mana saja yang membutuhkan tambahan pegawai
beserta jumlah pegawai yang dibutuhkan.
2. Tahap kedua adalah penentuan persyaratan rekrutmen bagi calon pegawai yang
akan melamar. Persyaratan administratif yang harus dilengkapi dan harus
dibawa saat rekrutmen antara lain yaitu:
1) Surat lamaran kerja
Para pelamar harus mengajukan surat lamaran kerja sebagai bukti bahwa mereka
benar-benar berminat untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
2) Daftar riwayat hidup
Setiap pelamar harus membuat daftar riwayat hidup yang berisi mengenai data
pribadi seperti nama lengkap, tempat lahir, tanggal lahir, nomor telepon,
pendidikan, dan data-data pribadi lainnya.
3) Fotokopi KTP
Pelamar harus membawa fotokopi KTP yang masih berlaku sebanyak 1 lembar.
4) Fotokopi ijasah terakhir
Pelamar harus membawa fotokopi ijasah pendidikan terakhir sebanyak 1 lembar.
5) Fotokopi transkip nilai
Pelamar harus membawa fotokopi transkip nilai pendidikan terakhir sebanyak 1
lembar.
6) Pas Foto
Pelamar harus membawa pas foto berukuran 3x4 sebanyak 3 lembar.
7) Fotokopi skck
Pelamar harus membawa fotokopi skck yang masih berlaku pada saat mereka
melamar pekerjaan sebanyak 1 lembar.
8) Fotokopi kartu keluarga
Pelamar harus membawa fotokopi kartu keluarga sebanyak 1 lembar.
9) Surat domisili
Pelamar harus membawa fotokopi surat domisili jika alamat tempat tinggal
mereka berbeda dengan yang tercantum pada ktp.
10) Surat keterangan sehat
Pelamar harus membawa surat keterangan sehat yang diperoleh dari dokter.
11) Form lamaran kerja
Pelamar harus membawa form lamaran kerja yang telah diperoleh dari
resepsionis sewaktu mereka mendaftarkan diri sebagai calon pegawai dan form
tersebut diisi sesuai data diri mereka.
12) Emergency call
Pelamar harus mencantumkan nomor telepon salah satu keluarga mereka pada
form lamaran kerja guna mngantisipasi jika terjadi sesuatu.
3. Tahap ketiga adalah dilakukannya perekrutan pegawai. Perekrutan pegawai di
PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang dilakukan secara internal maupun
eksternal. Jika secara internal dilakukan melalui dua cara, yaitu dengan job
postings (organisasi mengumumkan posisi jabatan yang kosong dalam
organisasi) dan melalui referensi manajemen (perekrutan dilakukan melalui
referensi dari pegawai lain dalam organisasi karena telah mengetahui potensi
dan keahlian dari pegawai yang direkomendasikan). Sedangkan secara
eksternal, rekrutmen dilakukan dengan mencari calon pegawai dari luar
organisasi. Rekrutmen secara eksternal dapat dilakukan dengan pelamar yang
datang langsung melamar pada organisasi, pempublikasian rekrutmen melalui
iklan, bekerja sama dengan agen tenaga kerja pemerintah maupun swasta,
melakukan kontrak kerja dan brosur, melakukan open house, serta dengan
melakukan perekrutan pegawai menggunakan media elektronik berupa internet.
4. Tahap keempat adalah seleksi pegawai. Seleksi pegawai merupakan proses
yang berperan penting dalam menunjang aktivitas perusahaan. Proses seleksi
dilakukan melalui tahapan mulai dari persyaratan administrasi, psikotes, tes
wawancara, dan seleksi tes kesehatan.
1) Seleksi administratif
Pihak yang melakukan seleksi administratif adalah bagian HRD. Berkas-berkas
pelamar yang telah diberikan dicek apakah sesuai dan memenuhi persyaratan
atau tidak. Para pelamar yang lolos tahap ini akan dihubungi oleh staf bagian
HRD melalui telepon yang dapat dihubungi bahwa pelamar lolos ke tahap
seleksi berikutnya.
2) Psikotes
Tes ini mengukur tingkat kecerdasar pelamar. Tes ini terdiri dari 3 sub tes, yaitu
tes kemampuan verbal (berupa tes bahasa dan logika umum), tes kemampuan
numerik (berupa tes hitungan dan logika angka) , dan tes kemampuan figural
(berupa tes logika diagram gambar).
3) Tes wawancara
Pada tes ini, pelamar akan ditanya mengenai data pribadi, pengalaman kerja,
kelebihan dan kekurangan pelamar, dan alasan ketertarikan pada divisi yang
dipilih. Jika pelamar lolos tahap ini, maka pelamar akan menempuh tes
berikutnya yaitu tes kesehatan.
4) Tes kesehatan
Para pelamar yang lolos pada tahap wawancara dinyatakan diterima menjadi
pegawai di PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang. Namun, pegawai
tersebut harus melakukan tes kesehatan untuk mengetahui riwayat kesehatan
pegawai baru.
Dengan melalui tahapan-tahapan tersebut diharapkan perusahaan akan
mendapatkan pegawai yang berkualitas dan sesuai dengan kriteria yang
diinginkan oleh perusahaan.
3.2.3 Hambatan dalam proses rekrutmen calon pegawai di PT. ISS
Indonesia Cabang Kota Semarang
1. Karakter yang berbeda dan berubah-ubah dari tahun-tahun sebelumya.
Dikarenakan semakin berkurangnya etika yang diterapkan dari tiap
individu.
2. Edukasi dan pengerahuan yang dimiliki pelamar pekerjaan sangat minim,
hal ini terjadi karena rata-rata tingkat pendidikan yang rendah.
3. Mental yang ragu-ragu dalam menerima dan melaksanakan pekerjaan
membuat calon karyawan merasa pesimis .
4. Skill atau kemampuan yang dimiliki masing-masing individu para pelamar
pekerjaan belum mumpuni.
5. Upah yang dianggap tidak sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.
6. Penempatan kerja yang ditentukan oleh perusahaan tidak strategis dengan
tempat tinggal para pelamar kerja.
3.2.4 Upaya dalam menangani hambatan proses rekrutmen calon
pegawai di PT. ISS Indonesia Cabang Kota Semarang
1. Biaya pendaftaran yang gratis sehingga para pelamar kerja tidak merasa
terbebani dan keberatan untuk melamar pekerjaan.
2. Memberikan pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan secara gratis
terhadap pelamar kerja yang lolos pada tahap seleksi.
3. Memberikan perpanjangan kontrak kerja dan jenjang karir untuk para
karyawan sehingga mereka dapat mengembangkan karirnya pada tahap
yang lebih maksimal.
4. Memberikan reward terhadap karyawan yang dapat melaksanakan
pekerjaan dengan baik guna memotivasi karyawan untuk bekerja lebih
optimal.