jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/mukrimah-120254241003.docx · web viewalat dan...

24
1 KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN PERIFITON PADA DAUN LAMUN Cymodocea serrulata DI PERAIRAN KAMPE DESA MALANGRAPAT Mukrimah Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] Ita Karlina Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] Arief Pratomo Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected] ABSTRAK Perifiton adalah mikroflora atau mikrofauna yang tumbuh diatas substrat dibawah permukaan air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis perifiton dan kepadatan perifiton pada daun lamun Cymodocea serrulata di Peraiaran Kampe Desa Malangrapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret tahun 2016 dengan menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat terdiri dari 3 stasiun, setiap stasiun terdiri dari 3 bingkai kuadrat (plot) ukuran 1 x 1m 2 . Contoh lamun yang diambil dikerik perifitonnya, dimasukkan ke botol sampel dan diberi label untuk diidentifikasi. Perifiton yang paling banyak ditemukan Leptocylindrus danicus, Nitzschia obusa

Upload: buiduong

Post on 11-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

1

KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN PERIFITON PADA DAUN

LAMUN Cymodocea serrulata DI PERAIRAN KAMPE

DESA MALANGRAPAT

Mukrimah

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Ita Karlina

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Arief Pratomo

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRAK

Perifiton adalah mikroflora atau mikrofauna yang tumbuh diatas substrat dibawah permukaan air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis perifiton dan kepadatan perifiton pada daun lamun Cymodocea serrulata di Peraiaran Kampe Desa Malangrapat, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret tahun 2016 dengan menggunakan metode transek garis dan transek kuadrat terdiri dari 3 stasiun, setiap stasiun terdiri dari 3 bingkai kuadrat (plot) ukuran 1 x 1m2. Contoh lamun yang diambil dikerik perifitonnya, dimasukkan ke botol sampel dan diberi label untuk diidentifikasi. Perifiton yang paling banyak ditemukan Leptocylindrus danicus, Nitzschia obusa dan Nitzschia hantzschia. Kepadatan tertinggi adalah Laptocylindrus danicus sebesar 677,926 Ind/cm2, Nitzschia obusa sebesar 382,420 Ind/cm2, Nitzschia hantzschia sebesar 272,329 Ind/cm2. Sementara faktor posisi perifiton pada daun (ujung, tengah dan pangkal) lebih banyak di ujung dan pangkal, karena pengaruh fotosintesis pada bagian ujung dan zat hara pada substrat perairan pada bagian pangkal. Indeks keanekaragaman (H’) sedang dengan nilai total 2,672. Indeks keseragaman (E) tinggi dengan keseragaman total sebesar 0,681. Indeks dominansi (C) rendah dengan total dominansi 0,141.

Kata Kunci : Perifiton, Kepadatan Perifiton Cymodocea serrulata, Perairan

Kampe

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

2

KEANEKARAGAMAN DAN KEPADATAN PERIFITON PADA DAUN

LAMUN Cymodocea serrulata DI PERAIRAN KAMPE

DESA MALANGRAPAT

Mukrimah

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Ita Karlina

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

Arief Pratomo

Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, [email protected]

ABSTRACT

Periphyton is microflora or microfauna that grows on the substrate below the water surface. The purpose of this study is to determine the type and density periphyton on leaves of seagrass cymodocea serrulata in Kampe Malangrapat Marine Village, Gunung Kijang Distric, Bintan Region. This research was conducted in march 2016 by using line transect method and squared transect consists by three stations, the each station consists 3 frames squared (plot) of 1 x 1 m2. The sample of seagrass taken periphyton scraped, inserted into the sample bottle and labeled for identification. Perifiton most abundant leptocylindrus danicus, nitzschia obusa and nitzschia hantzschia. The highest density is laptocylindrus danicus of 677,926 ind/ cm2, nitzschia obusa of 382,420 ind/cm2, nitzschia hantzschia of 272,329 ind/cm2. The factors position perifiton on the leaves (tip, middle and base) more at the tip and base, because of the influence of photosynthesis on the tip and nutrients to the substrate of water at the base. Index diversity (H') was with the total value of 2,672. Uniformity index (E) high with a total of 0,681 uniformity. Dominance index (C) is low with total dominance 0,141.

Keywords: Periphyton, Periphyton Density Cymodocea serrulata, Kampe Water

CoastaL

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

3

I. PENDAHULUAN

Lamun memiliki berbagai fungsi

ekologi yang vital, diantaranya berperan

sebagai habitat berbagai jenis biota,

salah satunya biota perifiton. Kelebatan

daun lamun mendukung sejumlah

organisme perifiton dijadikan subtrat

yang cocok untuk penempelan. Perifiton

dari kelompok hewan pada umumnya

terdiri dari  protozoa 

dan Rotifera, sedangkan perifiton dari

kelompok tumbuhan sebagian besar

terdiri dari mikroalga (Afrizal, 1992

dalam Laksono, 2009)

Perifiton kelompok tumbuhan

yang menempel pada permukaan daun

lamun dapat meningkatkan

produktivitas primer lamun menjadi

tinggi, karena perifiton tersebut

melakukan fotosintesis. Selain itu

perifiton tersebut dapat meningkatkan

fiksasi nitrogen terutama jenis alga

epifit dan mempercepat pemutusan daun

akibat penempelan dipermukaan daun

sehingga mempercepat proses

dekomposisi. Hasil dekomposisi berupa

serasah merupakan sumber makanan

fauna dasar invertebrata penyaring.

Oleh karena itu Perifiton menjadi

bagian mendasar jaring makanan

sebagai sumber makanan utama untuk

konsumen kecil, termasuk ikan dan

invertebrate (Gaiser 2008 dan

Lakewatch 2000, dalam Brown dan

Wright, 2009).

Tujuan dari penelitian ini

adalah :Untuk mengetahui jenis

perifiton baik kelompok tumbuh-

tumbuhan maupun dan untuk

mengetahui kepadatan perifiton yang

ada pada daun lamun Cymodocea

serrulata

Manfaat dari penelitian ini

memberikan informasi mengenai jenis

perifiton dan kelimpahan perifiton pada

daun lamun Cymodocea serrulata

khususnya yang ada di perairan Kampe

Desa Malangrapat.

II. TINJAUN PUSTAKA

Lamun secara internasional

dikenal dengan nama Seagrass. Lamun

adalah tumbuhan berbunga

(Angiospermae) yang sepenuhnya

menyesuaikan diri untuk hidup

terbenam di dalam laut (Nontji, 2007).

Cymodocea serrulata memiliki

daun dengan lebar 0.4 – 0.9 cm dan

panjang hingga 15 cm. Bentuk daunya

membulat dengan ujung tumpul,di

tepian daunya terdapat gerigi dengan

batas seperti pisau.

Perifiton adalah mikroflora atau

mikrofauna yang tumbuh diatas substrat

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

4

dibawah permukaan air (Welch, 1980

dalam Simanjuntak et.al, 2012).

Komunitas perifiton terdiri dari alga

mikroskopis yang bersifat sessil, satu

sel maupun alga filamen terutama jenis

diatom. Jenis Alga Conjugales,

Cyanophyceae, Euglenophyceae,

Xanthophyceae dan Crysophyceae

(Wetzel, 1982 dalam Supriyanti, 2001).

Menurut Rangpan (2008) Berbagai

komponen perifiton adalah bakteri, ragi,

jamur, protozoa, alga, dan invertebrata

kecil.

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada

bulan Februarai - Maret 2016 di

Perairan Kampe Desa Malangrapat

Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten

Bintan Provinsi Kepulauan Riau.

Metode penentuan titik sampling

menggunakan metode purposive

sampling, yaitu pemilihan lokasi

dilakukan berdasarkan tujuan tertentu.

Penetuan sampling terdiri dari tiga

stasiun yang dianggap mewakili

Perairan Kampe Desa Malangrapat.

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan

GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran

1x1m, Pipet Tetes, Object Glass, Cover

Glass, Mikroskop, Jangka

Sorong/penggaris, Snorkel, Buku

Identifikasi, Alat pengerik, Alat Tulis,

Kertas Label, Formalin 4%/lugol,

Sampel Perifiton, Kamera Digital, Multi

Tester, Turbidity meter, Secchi Disk,

Aquades, Tissue

C. LamunPengambilan contoh lamun

disetiap plot dilihat persentasi

penutupan lamun, perbedaan tutupan

lamun antara plot minimum 5%.

Pengamatan persen penutupan

menggunakan metode visual yang

memiliki standar penutupan lamun.

Metode tersebut diterapkan oleh Mc.

Kenzie, et al (2003). Pada setiap stasiun

terdiri dari 3 bingkai kuadrat (plot)

dengan ukuran 1 x 1m2, jarak antar plot

10 m2 tegak lurus garis pantai.

Pengambilan sampel daun lamun

Cymodecea serrulata dilakukan secara

acak sebanyak 3 helai daun dalam 1 plot

dimana setiap daun berasal dari individu

berbeda dari jenis Cymodecea serrulata.

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

5

Daun lamun tersebut diambil untuk

dikerik perifitonnya.

D. Perifiton

Sampel perifiton diambil dengan

mengerik daun lamun Cymodecea

cerrulata dengan luasan 3 cm x 0,5 cm

di ujung daun (U), tengah daun (T) dan

pangkal daun (P). Perifiton yang

diperoleh dimasukkan kedalam botol

sampel yang diberi label dan diencerkan

dengan aquades hingga 20 ml, lalu daun

hasil potongan dimasukkan kedalam

botol setelah itu dikocok untuk

memastikan agar semua perifiton yang

ada pada daun lamun terlepas, setelah

itu diawetkan dengan larutan

lugol/formalin 4% sebanyak 2-3 tetes.

Kemudian contoh perifiton diamati

dengan mikroskop dengan 3 kali

ulangan kemudian diidentifikasi

berpedoman pada buku identifikasi

Marine and Fres Water Plankton

(Davis, 1955)

E. Pengukuran Parameter Fisika-Kimia

Parameter Metode Pengukuran

SuhuPengukuran di lapangan langsung dengan menggunakan multi tester. Hasil pembacaan dalam satuan oC.

Salinitas Pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan salt meter

pH (Derajat

keasaman)Pengukuran di lapangan langsung dengan menggunakan multi tester.

DO

(Oksigen

terlarut)

Pengukuran di lapangan langsung dengan menggunakan multi tester. Hasil pembacaan DO dinyatakan dalam satuan mg/L.

Kecepatan Arus

Pengukuran langsung dilapangan dengan menggunakan Current drogue. Hasil pembacaannya dalam satuan m/d.

F. Analisa Data

Kepadatan Perifiton

Keterangan:

K = Kepadatan perifiton (ind/cm2)

N = Jumlah perifiton yang diamati

As= Luas substrat yang dikerik (3 x 0,5

cm2) untuk perhitungan perifiton

At= Luas penampang permukaan cover

glass (mm2)

Ac = Luas amatan (mm2)

Vt = Volume konsentrat pada botol

contoh (20 ml) untuk perhitungan

perifiton

Vs = Volume konsentrat dalam cover

glass (ml)

Indeks Keanekaragaman ( H’)

indeks Shannon-Wiener (Legendre dan

Legendre, 1983 dalam Muharram, 2006

)

K= N x At xVtAc xVs x As

H '=−∑t=1

s

Pi ln Pi Pi= ¿N

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

6

Keterangan:

H’= Indeks Keanekaragaman Shannon

N = Total individu seluruh genera

Ni = Jumlah total individu genera ke-1

Keseragaman Jenis (E)

Keseragaman jenis dihitung

dengan rumus (Odum, 1971 dalam

Nurfadillah, 2012) :

Keterangan:

E = Indeks keseragaman

H’ = Indeks keanekaragaman

H’maks= Iindeks Keanekaragaman

maksimum = Log S dimana S adalah

jumlah genera

Indeks Dominansi (C)

dominansi digunakan untuk

menggambarkan sejauh mana suatu

genera mendominasi populasi tersebut

indeks dominansi Simpson (Odum,

1971 dalam Nurfadillah et al, 2012) :

Keterangan:

C = Indeks dominansi Simpson

ni = Jumlah individu genera ke-1

N = Total individu seluruh genera

IV. Hasil Dan Pembahasan

Secara keseluruhan jumlah perifiton

yang ditemukan pada 3 stasiun

pengamatan di Perairan Kampe Desa

Malangrapat sebanyak 51 jenis baik dari

kelompok tumbuhan dan kelompok

hewan. Seluruh jenis perifiton terbagi

atas 13 kelas yaitu Bacillariophyceae

(22 spesies), Chloropyceae (5 spesies),

Foraminifera (7 spesies), Cyanophyceae

(2 spesies), Dinophyceae (3 spesies),

Zygnemathophcea (1 spesies),

Rhizopoda (1 spesies), Euglenophyceae

(1 spesies), Rotifera (1 spesies), ciliata

(1 spesies), Copepoda (3 spesies),

Chrysopyceae (2 spesies), Gastropoda

(1spesies), dan Crustace (1 spesies).

Kelas Bacillariophyceae merupakan

kelas dengan jumlah jenis terbanyak

yang ditemukan pada daun Cymodocea

serrulata, hal ini karena kelas

Bacillariophyceae merupakan

komponen yang paling penting sebagai

sumber makanan zooplankton dan kelas

Bacillariophyceae juga merupakan

epifit utama yang ditemukan pada

lamun. Selain itu menurut Welch dalam

Muharram (2006) menambahkan bahwa

kelas Bacillariophyceae merupakan

kelompok organisme yang mampu

menyesuaikan diri terhadap pengaruh

E = H '

H maks

∑i=n

s

( ¿N

)2

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

7

arus yang kuat sampai lambat dengan

kekuatan alat penempel terhadap

substrat yang berupa tangkai gelatin.

Dari hasil penelitian diperoleh hasil

dimana perifiton jenis tumbuhan lebih

banyak ditemukan dari pada perifiton

jenis hewan, dimana jumlah jenis

tumbuhan yang ditemukan sebanyak 34

jenis dan jumlah jenis hewan sebanyak

17 jenis. Hal ini diduga karena

kelompok mikro-alga perifiton

merupakan komponen utama dalam

mendukung kehidupan komunitas biota

laut. Menurut Hill dan Webster (1982)

dalam Zulkifli (2000). Perifiton yang

umumnya mikro-algae menempel

merupakan sumber energi utama

diperairan, sangat melimpah dan

memiliki peran lebih besar dalam

menentukan produktivitas primer

dibandingkan fitoplankton, hal ini

dikerenakan pergerakan fitoplankton

sangat dipengaruhi oleh arus

dibandingkan algae prifiton. Selain itu

kelompok algae-perifiton tidak memilki

alat gerak seperti kelompok hewan

perifiton sehingga ia akan selalu

menetap didaun lamun. Hasil

pengamatan perifiton pada daun lamun

Cymodocea serrulata dapat dilihat pada

tabel 3.

Jenis perifiton yang paling banyak

ditemukan pada bagian daun lamun

Cymodocea serrulata adalah pada

bagian ujung daun sebanyak 29 spesies

dengan jumlah total 209, bagian tengah

daun sebanyak 25 spesies dengan

jumlah total 83 dan bagian pangkal

daun sebanyak 27 spesies dengan

jumlah total 95 (lampiran 3).

Banyaknya spesies dibagian ujung daun

lamun karena komposisi perifiton pada

lamun sangat dipengaruhi oleh umur,

letak atau tempat hidup lamun. Pada

lamun yang lebih tua yaitu bagian ujung

daun lamun komposisi dan kepadatan

perifiton akan berbeda dengan lamun

yang lebih muda yaitu bagian pangkal

daun lamun, karena proses penempelan

dan pembentukan koloni perifiton

memerlukan waktu yang cukup lama

(Hertanto,2008). Linkeus (1963); Harlin

(1980); Borowitzka dan Lethbridge

(1989); Russei (1990) dalam Zulkifli

(2000) juga menyatakan adanya

hubungan antara algae epifit dengan

tegakkan permukaan pada lamun.

Koloni algae epifit lebih besar terdapat

pada lamun yang dapat berasosiasi

dengan cahaya. Dimana bagian ujung

daun lebih mudah mendapatakan cahaya

dibandingkan bagian tengah dan

pangkal daun lamun sehingga perifiton

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

8

lebih banyak di bagian ujung daun

lamun, hal ini dikarenakan cahaya

mempengaruhi proses fotosintesis pada

algae-perifiton.

Banyaknya perifiton pada pangkal

daun lamun dibanding bagian tengah

daun lamun, diduga karena pangkal

daun merupakan bagian daun yang

paling dekat dengan substrat,

Romimohtarto (2001) mengatakan

bahwa lamun memilki akar dan system

internal yang berfungsi mengangkut gas

dan zat-zat hara. Lamun dapat

menyerap karbon dari air melaui daun

dan dari sedimen melalui akar (Phillips

dan Menez, 1988 dalam Hertanto,

2008). Fosfat yang diserap oleh daun-

daun lamun dapat bergerak sepanjang

helai daun. Fosfat diserap oleh akar

lamun dari celah-celah sedimen,

kemudian dialirkan ke daun dan

selanjutnya dipindahkan ke perairan

sekitarnya (McRoy dan McMillan, 1977

dalam Zulkifli, 2000). Zat hara tersebut

secara potensial dapat dipergunakan

oleh perifiton apabila berada dalam

medium yang miskin fosfat

(Borowitzka dan Lethbridge, 1989

dalam Zulkifli, 2000). Beberapa jenis

alga biru-hijau, yang bersifat epifit

(contonya pada Thalassia) memfiksasi

nitrogen dan menyebabkan nitrat yang

terlarut mendapatkan jalan masuk ke

hospesnya atau pengayaan (enrichment)

terhadap air laut. Nitrogen yang diserap

oleh akar lamun di translokasikan

melalui daun ke dalam perifiton

(Goering dan Parker, 1972; Hutomo dan

Azkab, 1987 dalam Hertanto, 2008).

B. Indeks Keanekaragaman (H’),

Indeks Keseragaman (E) Dan

Indeks Dominans (C)

Nilai keanekaragaman (H’)

perifiton yang diperoleh disetiap bagian

daun lamun sebesar 2,505 (U), 2,421

(T), 2,460 (P) dan keanekaragaman

total 2,672 termasuk dalam kategori

sedang, dengan nilai kisaran 1< H’≤ 3

hal ini menunjukkan penyebaran

individu tiap jenis sedang dan tekanan

ekologi sedang.

Indeks keseragaman (E) Di

Perairan Kampe pada bagian daun

lamun sebesar 0,744 (U), 0,752 (T),

0,746 (P) dan nilai keseragaman total

sebesar 0,681 termasuk dalam kategori

tinggi, yang artinya penyebaran jenis

perifiton di Perairam Kampe Desa

Malangrapat yang menempel pada daun

lamun memiliki sebaran individu yang

relatif sama, dengan nilai kisaran indeks

keseragaman disetiap stasiun dan

bagaian daun mendekati 1.

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

9

Dari hasil penelitian diperoleh

nilai indeks dominansi pada bagian

daun 0,138 (U), 0,162 (T), 0,151 (P)

dan nilai total sebesar 0,141,

menunjukkan bahwa tidak ada spesies

perifiton yang dominan. Karena kisaran

nilai yang diperoleh mendekati 0

kondisi ini disertai sebaran individu

anatar genera realatif sama. Nilai

keanekaragaman, keseragaman dan

dominansi perifiton dapat dilihat pada

Tabel 4

Tabel 4. Indeks Keanekaragaman (H’),

Indeks Keseragaman (E’) Dan

Indeks Dominans (C)

U T P Total

H' 2,505 2,421 2,460 2,672

E 0,744 0,752 0,746 0,681

C 0,138 0,162 0,151 0,141

Keterangan : U= Ujung Daun, T= Tengah Daun,

P= Pangkal Daun

C. Kepadatan Perifiton

Leptoc

ylind

rus da

nicus

Bacilla

ria pa

radox

a

Euglen

a elas

tica

Radiol

aria s

p

Oodinu

m sp

Climaso

sphen

ia mon

iligira

Flagil

aria c

ylind

rus

Coscino

discu

s line

atus

Tricera

tium am

erica

num

Oithon

a nan

a

Gyrodin

ium sp

Desmidi

um sw

artzii

Miliolin

ella s

ubrot

unda

Naupli

us

Closter

ium ro

stratu

m

Rotalia

solda

ni

Nitzsch

ia sp

0.00%

60.00%

Persentase Kepadatan Perifiton

Gambar 6. Kurva kepadatan perifiton

pada daun lamun Cymodocea

serrulata

Kepadatan perifiton tertinggi pada

daun Cymodocea serrulata yaitu

Leptocylindrus danicus sebesar 677,926

ind/cm2 atau sebesar 30,155 %.

Leptocylindrus sp merupakan kelas

Bacillariopyceae yang termasuk

kedalam mikro-alga, dimana spesies ini

merupakan produsen primer yang

mampu melakukan proses fotosintesis.

Dilihat dari karakteristiknya pada

beberapa sel mempunyai klropoas yang

banyak dan kecil, sehingga klorofil

dihasilkan sangat banyak dengan

dibantu cahaya matahari maka proses

fotosintesis berlangsung cukup baik,

sehingga perkembangan genera ini

sangat cepat, oleh karena itu genera

leptocylindrus sp cukup banyak

ditemukan (Yulianti, 2006). Ciri-ciri

Leptocylindrus sp yaitu berukuran 7-12

mm, sel memanjang dalam bentuk

kolom, sel berhubungan dalam kolom

yang panjang yang terhubung oleh

protoplasma, memiliki membran sel

yang sangat tipis, memiliki beberapa

pigmen dalam satu sel (Yushar, 2015)

Kepadatan kedua tertinggi adalah

Nitzschia obusa yaitu sebesar 382,420

ind/cm2 atau sebesar 17,010 %,

kepadatan tertinggi berikutnya adalah

Nitzschia hantzschia dengan nilai

kepadatan 272,329 ind/cm2 atau sebesar

12,113 %, menurut Harlin (1980), epifit

utama pada daun lamun adalah dari

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

10

kelas Bacillariopyceae terutama genus

Nitzschia. Nitzschia sp dapat

menghasilkan sejenis racun saraf yang

dikenal dengan domoic, Memiliki

toleransi tinggi terhadap salinitas.

Nitzschia sp mempunyai peran yang

penting dalam ekosistem perairan

sebagai produsen primer. Mikroalga ini

banyak digunakan sebagai pakan alami

bagi larva organisme laut seperti

crustacea, bivalvia, dan ikan (Isnansetyo

dan Kurniastuty, 1995 dalam

Widianingsih, 2011).

Dari genus Nitzschia ditemukan 8

spesies dari genus tersebut diantaranya

dua spesies diatas dan spesies lainnya

adalah Nitzschia longissima kepadatan

sebesar 40,560 ind/cm2 atau 1,804 %,

Nitzschia sigma dengan kepadatan

11,588 ind/cm2 atau 0.515%, Nitzschia

frigida, Nitzschia danicus dan Nitzschia

lanceolata memilki nilai kepadatan

yang sama yaitu sebesar 5,794 ind/cm2

atau sebesar 0,258%. Ketiga spesies ini

termasuk dalam spesies dengan

kepadatan terkecil hanya diikuti spesies

lainnya dengan nilai kepadatan yang

sama yaitu Oscilatoria sp, Merispodia

sp, Gyrodinium sp, Cochlodinium

strangulatum, Gyrodinium

spirale, ,Desmidium swartzii,

Stylodictya centospira, Glomospira,

Miliolinella subrotunda, Tribonema,

Limacina trochifrons, Nauplius,

Cytclotella, Triceratium sp, Closterium

rostratum, Chlorolobion sp,

Eremosphaera viridis, Rotalia soldani,

Pullenia quinqeuloba dan

Campylodiscus. Rendahnya kepadatan

jenis diatas diduga karena hampir

keseluruhan jenis perifiton tersebut

merupakan hewan yang memiliki alat

gerak sehingga kelimpahannya relatif

sangat rendah, Kepadatan total yang

diperoleh dari lamun Cymodocea

serrulata yaitu 2248,164 Ind/cm2. Jenis

dan kepadatan masing-masing perifiton

pada daun lamun Cymodocea serrulata

dapat dilihat pada tabel 5.

Berdasarkan peneliltian Hertanto (2008)

pada lamun Enhalus acoroides Di

Perairan Pulau Tidung Besar,

Kepulauan Seribu, Jakarta Utara

dengan luas pengerikan 5 cm x 2 cm

diperoleh sebanyak 28 genera yang

terbagi ke dalam 5 kelas dan 21 family

pada bagian selatan, di bagian utara

sebanyak 33 genera yang terbagi ke

dalam 5 kelas dan 21 family. Jenis

perifiton yang paling banyak ditemukan

pada setiap bagian daun Enhalus

acoroides pada bagian selatan dan utara

adalah kelas Bacillariophyceae.

Kepadatan perifiton yang tertinggi

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

11

adalah stasiun bagian selatan yaitu

stasiun 1 dengan nilai kepadatan

545293 ind/cm2, stasiun 2 dan 3

masing-masing nilai kepadatannya

adalah 358236 ind/cm2 dan 297207

ind/cm2, stasiun 5 dan 6 dengan masing-

masing nilai kepadatannya

589783 ind/cm2 dan 648000 ind/cm2.

Penelitian Nuraeni (1996) Di

Perairan Pulau Kapoposang, Sulawesi

Selatan pada berbagai jenis lamun

dimana panjang kerikan 10 cm dan

lebar daun tergantung jenis lamun yang

diperoleh. Pada daun lamun Thalassia

hemprichii diperoleh 50 jenis perifiton,

Enhalus acoroides 44 jenis perifiton,

Cymodocea rotundata 35 jenis

perifiton, Syringodium isoetifolium 25

jenis perifiton dan pada Cymodocea

serrulata 22 jenis perifiton, dimana

perifiton utama yang ditemukan adalah

kelas Bacillariophceae. Nilai kepadatan

yang diperoleh dari 8 stasiun

pengamatan pada lamun Thalassia

hemprichii berkisar antara 29160-91640

ind/cm2, Enhalus acoroides berkisar

antara 11080-81680 ind/cm2, pada

Cymodocea rotundata berkisar antara

55200-309200 ind/cm2, pada

Syringodium isoetifolium berkisar

antara 20440-27440 ind/cm2 dan pada

Cymodocea serrulata 14 960 ind/cm2.

Adanya perbedaan kepadatan

pada jenis-jenis lamun dipengaruhi oleh

berbagai hal, seperti keadaan tegakan

permukaan daun lamun, morfologi daun

lamun, kondisi parameter lingkungan

(suhu, DO, arus, salinitas, pH,

kecerahan, nitrogen, fosfor) dan

menurut Bell dan Wetoby (1986); West

(1990) melaporkan bahwa panjang daun

lamun dan kerapatan lamun dapat

mempengaruhi sebaran dan kelimpahan

biota yang berasosiasi dengan lamun.

Keberadaan perifiton pada lamun

secara tidak langsung akan

mempengaruhi lamun. Semangkin besar

kepadatan perifiton pada daun lamun

akan memberi dampak negatif pada

lamun karena penutupan perifiton yang

terlalu besar dapat mengurangi

produktivitas padang lamun yang

menjadi inangnya, dengan menghalangi

sinar matahari dan mengurangi

ketersediaaan nutrien (Frankovich dan

Fourquorean, 1997 dalam Wibowo,

2014).

D. Kualitas Air

Tabel 6. Kualitas Perairan Kampe Desa

MalangrapatParameter Stasiun

Rata-

rata1 2 3

FISIKA

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

12

Suhu (OC) 30 28 29,1 29,03

Arus (m/det) 0,25 0,2 0,33 0,26

KIMIA

pH 8,3 7,9 8,1 8,1

DO (mg/l) 20,8 20,3 21,5 20,86

Salinitas (%o) 10 20,8 31,2 20,66

E. Fungsi Perifiton Pada Lamun

Kondisi perifiton pada daun

lamun dapat memberikan dua manfaat

yaitu menguntungkan dan merugikan.

Perifiton yang menempel pada daun

lamun memberikan manfaat dapat

meningkatkan produktivitas primer

karena perifiton mampu melakukan

fotosintesis. Perifiton juga membantu

dalam proses dekomposisi dengan

mempeercepat pemutusan daun lamun

akibat padatnya penempelan di

permukaan daun lamun. Hasil

dekomposisi serasah daun lamun

merupakan sumber makanan fauna

dasar seperti invertebtrata

Namun demikian penutupan

perifiton yang terlalu besar dapat

mengurangi produktivitas padang lamun

yang menjadi inangnya, dengan

menghalangi sinar matahari dan

mengurangi ketersediaaan nutrien

(Frankovich dan Fourquorean, 1997

dalam Wibowo, 2014). Pengurangan

cahaya yang mencapai khloroplast

lamun mengurangi efektifitas

fotosintesis menurut Hutomo (2003)

dalam Gelong (2016) menjelaskan

bahwa pengayaan nutrien dapat

meningkatkan pertumbuhan epifit pada

permukaan daun lamun. Nutrien

memang dibutuhkan bagi pertumbuhan

lamun, tetapi konsentrasi di tubuhnya

lebih rendah daripada di tubuh algae

makro. Karena perbedaan rasio antara

karbon: nitrogen: fosfor, di dalam

tubuhnya, algae makro dapat

mendominasi lamun pada kondisi

nutrien yang berlebihan, baik sebagai

epifit maupun spesies yang terapung

bebas yang sebenarnya berasal dari

bentuk yang menempel. Pertumbuhan

epifit yang meningkat, pada akhirnya

mengurangi sinar matahari sampai 65 %

yang mengurangi laju fotosintesis dan

kerapatan daun lamun yang pada

akhirnya merubah komposisi komunitas

padang lamun secara keseluruhan.

Hasil pengamatan sementara yang

diperoleh dalam penelitian

menunjukkan perifiton pada daun

lamun Cymodocea serrulata diduga

belum termasuk kategori merugikan

lamun Cymodocea serrulata. Hal ini

diduga karena epifit baru sebagian kecil

menutupi helai daun lamun sehingga

lamun diperkirakan masih bisa

menerima cahaya dengan baik. Dan

diperkiran juga berkaitan dengan

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

13

penggunaan sampel lamun saat

penelitian yang digunakan adalah lamun

yang masih muda bukan lamun yang

sudah tua dimana komposisi perifiton

pada lamun sangat dipengaruhi oleh

umur, letak atau tempat hidup lamun.

Selain itu Dibadingkan hasil penelitian

sebelumnya Hertanto (2008) dan

Nuraeni (1996) perifiton pada daun

lamun cymodocea serrulata di Perairan

Kampe Desa Malangrapat termasuk

rendah dibandingkan hasil penelitian

mereka (lihat hal 35)

dimana nilai total kepadatan daun

lamun Cymodocea serrulata adalah

2248,165 ind/cm2.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jumlah jenis perifiton yang

ditemukan pada daun lamun

Cymodocea serrulata ada 51 jenis,

dimana jumlah perifiton tumbuhan

yang ditemukan sebanyak 34 jenis dan

jumlah perifiton hewan sebanyak 17

jenis. Kelas dengan jumlah terbanyak

ditemukan dari kelompok

Bacillariophyceae, hal ini karena

Bacillariophyceae merupakan

komponen yang paling penting sebagai

sumber makanan zooplankton dan kelas

Bacillariophyceae juga merupakan

epifit utama yang ditemukan pada

lamun. Berdasarkan nilai

keanekaragaman, keseragaman dan nilai

dominansi dapat disimpulkan bahwa

kondisi perifiton pada daun lamun

Cymodocea serrulata termasuk kategori

baik karena penyebaran individu merata

dan tidak ada dominansi. Kepadatan

perifiton tertinggi pada daun

Cymodocea serrulata yaitu

Leptocylindrus danicus sebesar 677,926

ind/cm2 atau sebesar 30,155 %.

Leptocylindrus sp merupakan kelas

Bacillariopyceae yang termasuk

kedalam mikro-alga, dimana spesies ini

merupakan produsen primer yang

mampu melakukan proses fotosintesis.

B. Saran

Berdasarakan hasil penelitian

penulis menyarankan agar dilakukan

penelitian lebih lanjut tentang

keuntungan atau kerugian perifiton pada

daun lamun dengan cara melihat kondisi

tutupan epifit dengan lamun atau

dengan melihat kondisi fotosintesis

efektif pada lamun.

DAFTAR PUSTAKA

Barus, S.L. 2014. Keanekaragaman dan Kelimpahan Perifiton Di Perairan Sungai Deli Sumatera

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

14

Utara.USU.Sumatra Utara. Nomor 1 (Volume 2).

Bujang, J.S. Dan M. Harah Zakaria.2014.Taxonomy Seagrass.University Putra Malaysia.Malaysia

Brown, P dan A.L. Wright.2009.The Role of Periphyton in the Everglades. University Of Florida Ifas Extension

Effendi H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta:Penerbit Kasinus

Efizon, D dan A. Hindri Yani.2010.Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut (hal 24). UR Press Pekanbaru.Riau

Gelong, E.S.2016. Diversitas Dan Biomassa Epifit Pada Lamun Enhalus acoroides Pada Berbagai Gradien Eutrofikasi Di Kepulauan Spermonde.Skripsi.Universitas Hasanuddin

Hertanto.Y.2008. Sebaran dan Asosiasi Perifiton Pada Ekosistem Padang Lamun (Enhalus acoroides) Di Perairan Pulau Tidung Besar, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.Skripsi, IPB.Bogor

Keputusan Mentri Lingkungan Hidup. 2004. Nomor : 200, Kriteria Baku Kerusakan Dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun, Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup.

Kurnia. M.2015. Keragaman Genetik Enhalus Acoroides Di Pantai Tongkeina (Provinsi Sulawesi Utara) Dan Pantai Samama (Provinsi

Kalimantan Timur) Berdasarkan Penanda Dna Mikrosatelit. Skripsi,Universitas Udayana.

Laksono,A.2009.Diatom Perifiton Sebagai Indikator Biologi. https://erickbio.wordpress.com/2011/10/15/diatom-perifiton-sebagai-indikator-biologi/, 23 November 2015

Marzuki, J.2006.Komposisi Dan Struktur Komunitas Alga Perifiton Disungai Air Dingin. Skripsi, Universitas Andalas.Padang

Muharram N. 2006. Struktur Komunitas Perifiton dan Fitoplankton di Bagian Hulu Sungai Ciliwung, Jawa Barat. Skripsi, IPB:Bogor.

Nainggolan, P.2011. Distribusi Spasial dan Pengelolaan Lamun (Seagrass) Diteluk Bakau Kepulauan Riau. Skripsi, IPB.Bogor

Natalia,U.2000.Struktur Komunitas Lamun Diperairan Teluk Hurun, Teluk Lampung, Lampung Selatan. Skripsi, IPB.Bogor.

Nontji, A.2007.Laut Nusantara.Djambatan.Jakarta

Nurfadillah, A.Damar dan M. Adiwilaga.2012. Komunitas Fitoplankton Di Perairan Danau Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Depik, 1(2): 93-98, ISSN 2089-7790

Nuryagunah, D., V. Warda Dan A.Puspitawangi.2013. Sifat-Sifat Fitoplankton, Perifiton dan Makrofita.Makalah, Universitas Negrei Malang.Malang

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

15

Pratiwi, E.D.2015. Hubungan Kelimpahan Plankton Terhadap Kualitas Air Di Perairan Malang Rapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.Skripsi.Umrah

Rangpan, V.2008).Effects Of Water Quality On Periphyton In The Pattani River, Yala Municipality, Thailand [TD370. V634 2008 f rb]. Jurnal, Universiti Sains Malaysia.Malaysia

Redyansyah, R.2013.Cymodecea serrulata.Makalah. http://id.scribd.com/doc/170499567/makalah-Cymodocea-Serrulata-docx#scribd, 1 Desember 2015.

Romimohtarto,K, dan S.Juwana.2001.Bilogi Laut: Ilmu Penegetahuan Tentang Biota Laut.Djambatan:Jakarta

Sarfika,M.2012. Pertumbuhan Dan Produksi Lamun Cymodocea Rotundata Dan Cymodocea Serrulata Di Pulau Pramuka Dan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.Bogor.

Simanjuntak, T.T.,S. Nurdin dan Yuliati.2012. Jenis Dan Kelimpahan Perifiton Di Perairan Waduk Plta Koto Panjang Kecamatan Xiii Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Jurnal, Riau.

Supriharyono.2007.Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati (hal 72,77,83).Pustaka Pelajar.Yogyakarta

Supriyanti S. 2001. Struktur Komunitas Penfiton pada substrat Kaca di Lokasi Pemeliharaan Kerang Hijau (Perna viridis L.), Perairan Kamal Muara, Teluk Jakarta. Skripsi, IPB:Bogor

Tajudin R. 2010. Sumbangan Oksigen

dari Hasil Fotosintesis (Perifitondan

Waycott, M., K. Mcmahon dan P. Lavery.2014. A Guide To Southern Temperate Seagrass (Hal 46-47). CSIRO Publishing.Australia

Wibowo, Umroh dan D.Rosalina.2014. Keanekaragaman Perifiton Pada Daun Lamun Di Pantai Tukak Kabupaten Bangka Selatan. Volume 8 (Nomor. 2).Jurnal Sumber Daya Perairan. ISSN 1978 -1652

Wijaya HK. 2009. KomunitasPerifiton dan Fitoplanktonserta Parameter Fisika-Kimia PerairanSebagaiPenentuKualitas Airdi Bagian Hulu Sungai Cisadane, Jawa Barat. Skripsi,IPB:Bogor.

Widianingsih.2011.Kajian Kadar Total Lipid Dan Kepadatan Nitzschia Sp Yang Dikultur Dengan Salinitas Berbeda.Universitas Dipenogoro

Wirawan,A.A.2014. Tingkat Kelangsungan Hidup Lamun Yang Ditransplantasi Secara Multispesies Di Pulau Barranglomp. Skripsi,UNHAS.Makasar

Yulianti, A.2006.Struktur Komunitas Perifiton Di Padang Lamun Di Perairan Tanjung Merah Bitung Sulawesi Utara. Skripsi, IPB.Bogor

Yuniarno H.A, Ruswahyuni, Suryanto A. 2015. Kelimpahan Perifiton pada Karang Masif dan Bercabang di Perairan Pulau Panjang Jepara. Jurnal, UNDIP:Semarang

Yushar.A.D.2012.Leptocylindrus. http://dokumen.tips/documents/34-leptocylindrus.html

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/08/MUKRIMAH-120254241003.docx · Web viewAlat dan bahan yang digunakan GPS, Botol Sampel, Transek Kuadran 1x1m, Pipet Tetes, Object Glass,

16

Zulkifli.2000.Sebaran Spasial Komunitas Perifiton dan Asoisasinya dengan Lamun Diperairan Teluk Pandan Lampung Selatan. Tesis, IPB.Bogor.

www.freshwaterlife.org

http://www.dr-ralf-wagner.de/index-englisch.htm

http://cfb.unh.edu/phycokey/phycokey.htm

http://www.inaturalist.org/guides/1633?page