waktu dilarang berpuasa

5
PUASA-PUASA SUNNAT DAN WAKTU YANG DIHARAMKAN BERPUASA Selain puasa wajib (fardhu) ada puasa yang dikerjakan oleh seseorang (muslim) guna mendapatkan ridha Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanNya dan bagi yang melaksanakannya hukumnya sunnat. Inilah yang disebut puasa sunnat, yaitu puasa yang dianjurkan oleh Nabi SAW. Adapun macam-macam puasa sunnat sebagaimana ditentukan Nabi SAW dan waktu-waktu diharamkan untuk berpuasa 1. Puasa Nabi Daud : ”Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu puasa Nabi Daud dan itulah seutama – utama puasa. Maka berkatalah aku : ”Saya sanggup lebih dari demikian.” Jawab Rasulullah SAW : ”Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim) 2. Puasa 6 (enam) hari dibulan Syawal : ”Puasa ini biasa dinamakan puasa enam (Syawalan) dari Ayub berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Muslim) 3. Puasa Arafah : ”Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (bulan Haji) orang yang sedang melakukan haji tidak disunnahkan berpuasa Arafah karena mereka sedang wukuf di Arafah. Sesuai Hadist berikut ini : ”Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda : ”Puasa dihari Arafah akan menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang.” (HR Muslim) 4. Puasa Asyura : Yaitu puasa sunnat pada tanggal 10 Muharram (puasa hari ’Asyura) ”Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW telah bersabda : ”Puasa hari ’Asyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim) 5. Puasa Sya’ban : (Puasa sunnat yang dilaksanakan dibulan Sya’ban.) ”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh, selain bulan Ramadhan dan saya tidak melihat Rasulullah pada bulan-bulan lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim) 6. Puasa 3 (tiga) hari (setiap bulan yaitu tanggal 13,14, dan tanggal 15 bulan (Qomariah) kecuali bulan Dzulhijjah. ”Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda : ”Apabila engkau hendak berpuasa engkau hanya 3 (tiga) hari dalam satu bulan, hendaklah kamu berpuasa tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Ahmad dan Nasa’i) 7. Puasa Senin Kamis : Bersabda Rasulullah SAW : ”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Nabi SAW selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (HR Turmudzi) Sementara waktu-waktu yang diharamkan berpuasa adalah seperti berikut, bahwa umat Islam diperbolehkan melakukan puasa kapan saja ia menghendakinya, kecuali pada hari-hari dimana Rasulullah SAW

Upload: rusman-rahman

Post on 14-Jul-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Waktu dilarang berpuasa

TRANSCRIPT

Page 1: Waktu dilarang berpuasa

PUASA-PUASA SUNNAT DAN WAKTU YANG DIHARAMKAN BERPUASASelain puasa wajib (fardhu) ada puasa yang dikerjakan oleh seseorang (muslim) guna mendapatkan ridha Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanNya dan bagi yang melaksanakannya hukumnya sunnat. Inilah yang disebut puasa sunnat, yaitu puasa yang dianjurkan oleh Nabi SAW.Adapun macam-macam puasa sunnat sebagaimana ditentukan Nabi SAW dan waktu-waktu diharamkan untuk berpuasa1. Puasa Nabi Daud :”Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu puasa Nabi Daud dan itulah seutama – utama puasa. Maka berkatalah aku : ”Saya sanggup lebih dari demikian.” Jawab Rasulullah SAW : ”Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)2. Puasa 6 (enam) hari dibulan Syawal :”Puasa ini biasa dinamakan puasa enam (Syawalan) dari Ayub berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Muslim)3. Puasa Arafah :”Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (bulan Haji) orang yang sedang melakukan haji tidak disunnahkan berpuasa Arafah karena mereka sedang wukuf di Arafah. Sesuai Hadist berikut ini :”Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda : ”Puasa dihari Arafah akan menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang.” (HR Muslim)4. Puasa Asyura :Yaitu puasa sunnat pada tanggal 10 Muharram (puasa hari ’Asyura)”Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW telah bersabda : ”Puasa hari ’Asyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim)5. Puasa Sya’ban :(Puasa sunnat yang dilaksanakan dibulan Sya’ban.)”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh, selain bulan Ramadhan dan saya tidak melihat Rasulullah pada bulan-bulan lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR Bukhari dan Muslim)6. Puasa 3 (tiga) hari (setiap bulan yaitu tanggal 13,14, dan tanggal 15 bulan (Qomariah) kecuali bulan Dzulhijjah.”Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda : ”Apabila engkau hendak berpuasa engkau hanya 3 (tiga) hari dalam satu bulan, hendaklah kamu berpuasa tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Ahmad dan Nasa’i)7. Puasa Senin Kamis :Bersabda Rasulullah SAW :”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Nabi SAW selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (HR Turmudzi)Sementara waktu-waktu yang diharamkan berpuasa adalah seperti berikut, bahwa umat Islam diperbolehkan melakukan puasa kapan saja ia menghendakinya, kecuali pada hari-hari dimana Rasulullah SAW mengharamkan puasa dan hari-hari diharamkan kita (umat) berpuasa adalah :A. Dua Hari Raya, yaitu hari raya Idhul Fitri dan Hari Raya Idhul Adha. Hari raya Idhul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal dan hari raya Idhul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.Hadist Nabi SAW dari Abu Hurairah ra :”Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari raya yaitu hari raya Idhul Fitri dan hari raya Idhul Adha.” (HR Muslim)B. Hari-hari Tasrik (tiga hari) yaitu tanggal 11,12 dan tanggal 13 Dzulhijjah”Sementara Hadist dari Nubaisyah Al Huzail ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Hari-hari Tasyrik itu adalah hari-hari makan dan minum serta menyebut (mengagungkan) Allah Azza wa Jalla.” (HR Muslim). Dan bersabda Rasulullah SAW didalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Daruqutni :”Dari Anas, bahwasanya Nabi SAW telah melarang berpuasa pada lima hari dalam satu tahun, yaitu : Hari raya Idhul Fitri, hari raya Idhul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.” (HR Daruqutni)

Page 2: Waktu dilarang berpuasa

Larangan melakukan puasa tersebut adalah merupakan hak Allah yang harus ditaati oleh orang beriman. Karena setiap perintah maupun larangan Allah SWT pasti mempunyai rahasia dan manfaat bagi kita seorang hamba.Rasulullah SAW bersabda :”Bahwasanya Tuhanmu mempunyai hak atasmu yang wajib engkau bayar. Begitu juga keluargamu dan dirimu, semua mempunyai hak yang wajib engkau bayar. Maka dari itu hendaklah engkau berpuasa sewaktu-waktu dan berbuka sewaktu-waktu. Berjaga malam sewaktu-waktu dan tidur diwaktu yang lain. Dekatilah ahlimu dan berikanlah hak mereka satu persatu.” (HR Bukhari)c. Pada hari Syak yaitu tanggal 30 Sya’ban yang tiada terlihat malamnya hilal Ramadhan.Selain waktu-waktu yang diharamkan berpuasa diatas, orang Islam juga dilarang (makruh) berpuasa pada hari Jum’at, kecuali sehari sebelum hari Jum’at atau sehari sesudah hari Jum’at memang sudah berpuasa atau memang akan berpuasa, sesuai Hadist dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim yang isinya melarang orang berpuasa pada hari Jum’at kecuali telah berpuasa sehari sebelumnya (hari Kamis) dan atau akan berpuasa sesudah hari Jum’at (hari sabtu)nya.SEMOGA BERMANFAAT UNTUK KITA SEMUA

Page 3: Waktu dilarang berpuasa

Waktu haram puasaDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Waktu haram puasa adalah waktu di mana umat Islam dilarang berpuasa. Hikmahnya adalah ketika semua orang bergembira, seseorang itu perlu turut bersama merayakannya.

Waktu haram berpuasa[sunting | sunting sumber]

Berpuasa pada Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal) Berpuasa pada Hari Raya Idul Adha (10 Zulhijjah) Berpuasa pada hari-hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijjah) Berpuasa pada hari yang diragukan (apakah sudah tanggal satu Ramadan atau belum) Berpuasa saat diri berhalangan, Seperti: Haid

Selain hari-hari tersebut, ada pula waktu dimana umat Islam dianjurkan untuk tidak berpuasa, yaitu ketika ada kerabat atau teman yang sedang mengadakan pesta syukuran atau pernikahan. Hukum berpuasa pada hari ini bukan haram, melainkan makruh, karena Allah tidak menyukai jika seseorang hanya memikirkan kehidupan akhirat saja sementara kehidupan sosialnya (menjaga hubungan dengan kerabat atau masyarakat) ditinggalkan.

1. Hari Raya Idul FithriTanggal 1 Syawal telah ditetapkan sebagai hari raya umat Islam. Hari itu adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan bergembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa di hari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat untuk puasa.[1]

2. Hari Raya Idul AdhaHal yang sama juga pada tanggal 10 Zulhijjah sebagai Hari Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan untuk berpuasa dan umat Islam disunnahkan untuk menyembelih hewan Qurban dan membagikannya kepada fakir msikin dan kerabat serta keluarga. Agar semuanya bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap hewan qurban itu dan merayakan hari besar.

3. Hari TasyrikHari tasyrik adalah tanggal 11, 12 dan 13 bulan Zulhijjah. Pada tiga hari itu umat Islam masih dalam suasana perayaan hari Raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk berpuasa. Namun sebagian pendapat mengatakan bahwa hukumnya makruh, bukan haram. Apalagi mengingat masih ada kemungkinan orang yang tidak mampu membayar dam haji untuk puasa 3 hari selama dalam ibadah haji.[2]

4. Puasa sehari saja pada hari JumatPuasa ini haram hukumnya bila tanpa didahului dengan hari sebelum atau sesudahnya. Kecuali ada kaitannya dengan puasa sunnah lainnya seperti puasa sunah nabi Daud, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak. Maka bila jatuh hari Jumat giliran untuk puasa, boleh berpuasa. Sebagian ulama tidak sampai mengharamkannya secara mutlak, namun hanya sampai makruh saja.

5. Puasa pada hari SyakHari syah adalah tanggal 30 Sya‘ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidak-jelasan ini disebut syak, dan secara syar‘i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu. Namun ada juga yang berpendapat tidak mengharamkan tapi hanya memakruhkannya saja.

6. Puasa SelamanyaDiharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia sanggup untuk mengerjakannya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‘i puasa seperti itu dilarang oleh

Islam. Bagi mereka yang ingin banyak puasa, rasulullah   menyarankan untuk berpuasa seperti puasa Nabi Daud as yaitu sehari puasa dan sehari berbuka.

7. Wanita haidh atau nifasWanita yang sedang mengalami haidh atau nifas diharamkan mengerjakan puasa. Karena kondisi tubuhnya sedang dalam keadaan tidak suci dari hadats besar. Apabila tetap melakukan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti mereka boleh bebas makan dan minum sepuasnya. Tetapi harus menjaga kehormatan bulan Ramadhan dan kewajiban mengganti di hari lainnya.

8. Puasa sunnah bagi wanita tanpa izin suaminyaSeorang isteri bila akan mengerjakan puasa sunnah, maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya. Bila mendapatkan izin, maka boleh lah dia berpuasa. Sedangkan bila tidak diizinkan tetapi tetap puasa, maka puasanya haram secara syar‘i.

Page 4: Waktu dilarang berpuasa

Dalam kondisi itu suami berhak untuk memaksanya berbuka puasa. Kecuali bila telah mengetahui bahwa suaminya dalam kondisi tidak membutuhkannya. Misalnya ketika suami bepergian atau

dalam keadaan ihram haji atau umrah atau sedang beri‘tikaf. Sabda rasulullah   Tidak halal bagi wanita untuk berpuasa tanpa izin suaminya sedangkan suaminya ada dihadapannya. Karena hak suami itu wajib ditunaikan dan merupakan fardhu bagi isteri, sedangkan puasa itu hukumnya sunnah. Kewajiban tidak boleh ditinggalkan untuk mengejar yang sunnah.

Page 5: Waktu dilarang berpuasa