ultigraph 2016 emphaxis - katalog karya
DESCRIPTION
Katalog yang berisikan informasi mengenai acara Ultigraph 2016 EmphaxisTRANSCRIPT
EMPHAXIS
Pelindung Dr. Ninok Leksono, M.A.
PembinaDesi Dwi Kristanto, S.Ds., M.Ds.
Penanggung JawabMohammad Rizaldi, S.T., M.Ds. Pembimbing Darfi Rizkavirwan, S.Ds., M.Ds.
Ketua Panitia Ricky Rachman Utomo
Wakil Ketua Vinsensius William
Sekretaris Gabriella Lotus
BendaharaAngelia Leanartha
Koordinator Divisi Program Ryan Rizki
Koordinator Divisi Humas Calvin Geraldo
Koordinator Divisi Visual Kelsey Kiantoro
Koordinator Divisi Artistik Ayu Agustina
Koordinator Divisi Dana Aldo Lim
Koordinator Divisi Konsumsi Mayanson
Koordinator Divisi Dokumentasi Bowen Sutanto
Koordinator Divisi Perlengkapan Rifan Fransisco
Divisi Perhubungan Koordinator Zainul Mutaqin
Katalog ini diterbitkan untuk
melengkapi proyek seni dari
ULTIGRAPH 2016
“ EMPHAXIS “
11-14 MEI 2016
Universitas Multimedia Nusantara,
Gading Serpong, Tangerang.
GoetheHaus
Diterbitkan oleh ULTIGRAPH 2016
“ EMPHAXIS “
TANDA TERBIT
Kertas oleh
55
Pembukaan 6Ultigraph 7Emphaxis 8
Pameran 13Ultigraph Award 31
3 2Motion Graphic 41Animasi 44
4 8Ucapan Terima Kasih 52
DAFTAR ISI
Tujuan desain utamanya
adalah merancang sebuah
penyelesaian masalah. Dalam
lingkup Desain Komunikasi Visual,
tujuan tersebut lebih dispesifikasikan
menjadi sebuah rancangan
penyampaian pesan dari suatu
pihak ke pihak lain dalam bentuk
visual. Maka dari itu hasil dari desain
memerlukan proses berpikir yang
dapat memperkuat konsep desain
dan mempermudah audiens untuk
mencerna pesan yang disampaikan.
Referensi dapat menambahkan
pengetahuan dan visual library yang
membantu proses kreatif pengolahan
visual. Dalam proses berkembang
tersebut, terdapat tahapan di mana
seorang desainer berkembang dan
meniru apa yang menjadi referensi
desainnya. Kita tidak dapat melawan
sifat meniru itu. Secara tidak sadar, kita
PEMBUKAAN
hidup karena hasil meniru.
Tahap ini merupakan salah satu
tahapan yang rawan, karena ketika
seorang desainer berkembang dan
telah puas dengan hasil desain yang
meniru dari referensinya, Ia akan
nyaman meniru dan tidak mencoba
untuk menggali lebih dalam potensi
dan ciri khasnya. Ciri khas. Tidak hanya
terpaut pada visual ciptaannya, tetapi
juga pada pola pikir, cara memandang
sebuah masalah, perilaku terhadap
karya ciptanya, apresiasi terhadap
hal-hal disekitarnya, dan masih banyak
lagi wujud dari ciri khas ini.
Di tahun ini::, ULTIGRAPH 2016
‘Emphaxis’ datang untuk memberikan
petunjuk bagaimana para desainer
berkembang mendapatkan ciri khas,
dan bagaimana cara memanfaatkan
ciri khas tersebut agar desainer
berkembang dapat sukses.
7
ULTIGRAPH
EMPHAXIS
ULTIGRAPH 2016 adalah acara
tahunan Fakultas Seni dan Desain
yang menjadi wadah bagi para
desainer grafis dan animator untuk
berkarya, menggali potensi diri,
memperoleh wawasan seluas-luasnya,
dan menunjukkan sebuah ciri khas
dalam mengolah kemampuan tata
visual.
Rangkaian acara yang terdiri
dari seminar, workshop, bedah karya,
Tugas Akhir mahasiswa, pameran,
festival, dan malam penganugerahan
Emphasis / em-fuh-sis / n. penekanan
Axis / ak-sis / n. berarti inti atau
pemusatan.
EMPHAXIS memusatkan pikiran
untuk mengolah kembali apa yang
telah dipelajari menjadi sesuatu yang
berbeda dari sebelumnya dan berani
untuk menggali potensi diri demi
menekankan ciri khas pribadi yang
membuat seorang desainer berbeda
dari desainer lainnya.
Meniru adalah sebuah proses
pembelajaran. namun jangan terjebak,
desainer berkembang haruslah
(Awarding Night) ini menyasar target
dalam cakupan wilayah Pulau Jawa
dan Bali.
Selain itu, bahasan dalam
penerapan artistik sampai dengan
seminar ULTIGRAPH 2016 akan
difokuskan pada bahasan ciri khas
yang diharapkan dapat membantu
para peserta ULTIGRAPH 2016
menentukan jalan menuju ciri khas
mereka lewat berbagai
acara yang tersedia.
mampu menemukan jalan menuju
ciri khasnya sendiri tanpa melupakan
hal-hal yang telah dipelajari dari proses
meniru.
Untuk menemukan ciri khas,
seorang desainer berkembang harus
berani melawan segala bentuk
godaan dalam dirinya untuk meniru
persis referensi yang didapat dan
berani menggali kembali potensi apa
saja yang dimiliki untuk menonjolkan
selling point yang ada dalam dirinya di
antara desainer-=desainer lain.
Sebuah kabar berembus dari sana, negeri yang langitnya tak pernah sama.Muncullah aku, makhluk tak berirama. Aku lompat begitu saja
Asalku dari balik batu, si makhluk baru.
“Lihatlah sekelilingmu,” bisik angin.Maka aku melihat ke sekelilingku.Air bening dan arus yang menderu.
Tetiba aku terkejut.‘Siapa itu?’ batinku.Ia yang berada di belakangku. Ketika aku menoleh, begitu pula ia. Ketika aku melompat, begitu pula ia.Aku berlari darinya, dan ia mengejar.Ah, kini aku baru sadar. Aku berkaca pada bayanganku.
Ia adalah aku, dan aku adalah ia.
9
Akhirnya kutemukan mereka,memainkan perkusi beragam irama. Aku terperanjat, tanpa daya aku terpikat. “Aduhai, irama indah apakah yang merasuk hingga ke kalbu ini?” gumamku dalam hati.
Ah, terlambat! Terlalu jauh berlari, aku tersesat, dalam rimba seram yang pekat.Langit dinaungi lubang hitam, namun satu sudutnya bercahaya terang,tak kunjung bosan kupandangi. Ingin aku pergi ke tempat itu.
“Ra ri ra ru saru-saru hujan berseru,La la lu lu bagai alunan lagu.”
Sebuah harmoni merajuk. Indah nian menggelitik telingaku.Ikutlah langkahku melarut pada lantunan melodi itu.
“Ha hu ha hu nafasnya satu satu,La di la du sendu merenyuh kalbu.”
11
Lirikan mata mulai kesana kemari. Tertuju tatapku pada perkusi yang berbaring sendiri. Kuraih perkusi itu, kulangkahkan kakiku mengikuti alunan irama.
Aku terpaku, badan terasa kaku. Hingga diriku tersentak sadar dari anganku.
Satu dua langkah, tingkahku dengan sekelilingku semakin serupa. Aku memahirkan diri, mulai merangkai alunan suara hati. Bisikan lirih dari sekitarku, melodi awal dari ilham yang baru.
13
Seisi dunia membuat irama mereka dengan
cara masingmasing. Mereka semua menikmati
setiap irama yang mereka hasilkan. Ada
apa ini? Mengapa mereka begitu menikmatinya?
Apa semenyenangkan itu bermain dengan cara
mereka sendiri? Aku pun penasaran, berusaha
menggambarkan duniaku dengan caraku agar orang
lain dapat melihatnya dari sudut pandangku. Aku
ingin mereka tahu bagaimana caraku melihat dunia.
Pada pameran ULTIGRAPH 2016 “Emphaxis”,
kami mengundang Anda yang berkembang dalam
dunia dimana para insan kreatif mengarungi ombak
identitas, untuk berani berenang melawan arus
dengan ciri khasnya masing - masing. Layaknya
Picasso sang penemu kubisme, Anda diharapkan
untuk menuangkan jati diri dalam setiap karya
melewati batasan yang ada, demi terciptanya karya
yang menggungah pikiran orang lain akan cara kita
memandang dunia.
PAMERAN
01. World is not About Logic - Aldini Saliem /
Telkom University
02. Regrets - Aris Sa’danoer /
Universitas Multimedia Nusantara
03. Power of Death - Aris Sa’danoer /
Universitas Multimedia Nusantara
04. Cry Freedom - Aris Sa’danoer /
Universitas Multimedia Nusantara
05. Freakout - Aris Sa’danoer /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
04.
05.
15
06. Ledakan Ekspresi Jiwa - Auditha Pribadi /
Universitas Multimedia Nusantara
07. Weird Forest - Aufa Aqil Ghani /
Institut Teknologi Bandung
08. RasaMie - Bryan Arfiandy /
Universitas Multimedia Nusantara
09. Fate - Detra Hokie /
Universitas Multimedia Nusantara
10. Behind The Barrier - Dea Aprilia
06. 07.
08.
10.
09.
11. BISU - Dina Purba Septiawan /
Telkom University
12. Observasi - Dinan Hadyan
13. Doesn’t Exist - Diva Stevina & Gabriella Lotus /
Universitas Multimedia Nusantara
14. You Can Cover Your Tattoos
but Can’t Cover Your Face - Edric Arief /
Universitas Multimedia Nusantara
15. The Inverted World - Glory Amadea Swabawa /
Universitas Multimedia Nusantara
11. 12.
13.
14.
15.
17
16. Fraction of Eerie - Elly Amelia /
Universitas Multimedia Nusantara
17. Stash of Misery - Elly Amelia /
Universitas Multimedia Nusantara
18. CYBER LOCUST - Faiz Andrevano /
Universitas Multimedia Nusantara
19. Rêves Les Plus Fous - Feliciana /
SMAK IPEKA PURI
20. WARTHOG - Fajri Dika Santoso /
Universitas Multimedia Nusantara
16.
18.
20.
17.
19.
21. COLLECTHINK - Luthfi Herdiansyah /
Universitas Multimedia Nusantara
22. Two Shadows and Other - Hendri Siman /
Universitas Multimedia Nusantara
23. Peniru Semesta - Ismi Ulfah /
Universitas Multimedia Nusantara
24. Daily Struggle - Iwan Santosa /
Universitas Kristen Petra
25. A Forgotten Script - Kamal Ramdani /
Universitas Multimedia Nusantara
22. 23.
24.
21.
25.
19
26. Remember The Zen Forest - Luisa Erica /
Universitas Multimedia Nusantara
27. Home - Maria Cynthia /
Universitas Multimedia Nusantara
28. Sembunyi - M. Mozart R.S & Tasa Tika Dhanika /
Universitas Multimedia Nusantara
29. TAINTED HONESTY - Merphilina Valencia /
Universitas Multimedia Nusantara
30. True Colors - Ludwina W. H., Ovita P., Edy S.,
Calvin G., Raffael A. G., Vendy W., Joanna K.,
Rika M., Ayu A., Kelsey K., Ryan R. O., Finny R.,
Jip H. R., Nicholas V. /
Universitas Multimedia Nusantara
26. 27.
28.
30.
29.
31. FOODPORN - Nucky Artha & Cicilia Sri Bintang /
Institut Teknologi Bandung
32. Clinton - Odelia Clarisa /
Universitas Multimedia Nusantara
33. Ignoring - Ong William Joe /
Universitas Bunda Mulia
34. View of The World - Priscilla Jessica /
Universitas Multimedia Nusantara
35. Breaking in The 4th Panel -
Rabin Joseph Gosal & Salma Safia /
Universitas Multimedia Nusantara
31.
32.
33.
34.
35.
21
36. The Journey of Malin Kundang - Rika Yuliana /
Institut Teknologi Bandung
37. Yeay! I Can Fly! - Rika Yuliana /
Institut Teknologi Bandung
38. “Kronus : Viral Vision” - Ricky R., Alfonsus T.,
Kevin D., Eko R., Alfian R. F. /
Universitas Multimedia Nusantara
39. PEARTHSPECTIVE - Ravi Manthovani /
Universitas Multimedia Nusantara
40. Life’s Tiny Pleasure - Syauqi Ramadhan /
Universitas Sebelas Maret Surakarta
36.
37.
40.
38.
39.
Cahaya kembali menggelitik dengan terangnya. Alangkah rapuh aku!
Berputar-putar sejauh ini hanya untuk menemukan diriku kembali ke tempat yang sama. Kendati tetap aku hanya merengkuh cahaya semu. Bukan yang kerap aku dambakan.
Aku membiarkan kakiku membawaku ke tempat lain yang jugasama asingnya. Kuamati sekeliling, diriku dikelilingi oleh begitubanyak cermin.
“Mengapa tak setitik bayangku pun memantul pada cermin itu?”Rasa heran berkecamuk, semesta isi kepalaku diselubungi tanda tanya.
Lantunan perkusi rekaanku, tak berbeda dengan irama kawan-kawanku. Hati kecil ini mulai meronta. Bertanya-tanya, mengapa irama itu tak kian menjawab kebutuhanku. Gerangan apakah ini? Gelisah mulai membasahi pikiranku yang mulai lelah. Iramaku tak mengalir sesuai dengan kehendakku. Entah apalah itu, membuat pikiran ini kian tak menentu. Lantas aku terus berpindah, tak tentu arah. Terus melangkah tanpa ada yang berubah.
23
Sebuah pintu terkunci bertengger di ujung sana. Seisi dunia membuat irama mereka dengan cara masing-masing.Mereka semua menikmati setiap irama yang mereka hasilkan.Ada apa ini? Mengapa mereka begitu menikmatinya?Apa semenyenangkan itu bermain dengan caraku sendiri?
25
Disana kucoba mainkan perkusiku dengan caraku sendiri. Tabuhan keraguan menjadi yang pertama kusentuhkan padanya.
Duk!
Aku tercengang. Bunyi apa ini?
Duk!
Indah betul terdengarnya?Sekali lagi mungkin?
DUK...!
Kau berharap aku berkata apa?Kini biar kujawab harapmu,
“tabuhan keraguanku bermetamorfosa.”
Aku tak ragu lagi. Dan kuyakin tak ada lagi yang dapat hentikan langkah ini.Biarkanku mainkan perkusiku dan kau lihat aku.
Kutabuh tuk yang keempat, kelima dan tiba-tiba...
“Ra ri ra ru saru-saru hujan berseru,La la lu lu bagai alunan lagu,” “Ha hu ha hu napasnya satu-satu, La di la du sendu merenyuh kalbu.”
Apalagi ini? Pikiranku sadar sepenuhnya.Mataku melihat sejelasnya.Dan hatiku lembut menyentuhnya.Lima petikanku menjadi mantra ajaib...
Itu yang aku ciptakan, membuka pintu di ujung sana.
Pelan-pelan kuhampiri pintu, cahaya yang bersinardibaliknya berkelip makin terang.
Berdegup jantungku, berkedip kelopakku,apakah gerangan yang menunggu disana?
27
29
ULTIGRAPHAWARD
DESAINGRAFIS
Juri:
Diaz Hendrasukma Eric WidjajaThingking*Room Inc
Fandy SusantoTable Six
Fuad Ahmad Resita KuntjoroShierly Everlyn
Ismiaji CahyonoBureau Chief DGI
Mohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan nama, nama
universitas, dan judul karya.
31
BRAND IDENTITY
03.
Benteng Heritage -
Ricco /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Juragan -
Clairine Irawan, Jordy P., Luqyana Rifa M. /
Universitas Multimedia Nusantara
02.
Stronell -
Melissa /
Universitas Multimedia Nusantara
Sub-Kategori
APPLIED GRAPHIC
03.
The Punny Alphabet -
Tania Andini /
Institut Teknologi Bandung
01. 02.
03.
01.
Bikkelen -
Rizka Irjayanti /
Institut Teknologi Bandung
02.
Applied Typography on Woodpots -
Novian Gelang Ahdiyaka /
nstitut Teknologi Bandung
Sub-Kategori
33
CONCEPTUALPHOTOGRAPHY
03.
Handmade Hand -
Edric Arief, F. Ester /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Fusion Pectinidae -
Adeline Yovita, Andhika C., Melissa L. /
Universitas Multimedia Nusantara
02.
Kobaran Amarah Ibu Pertiwi -
Kevin C. P., Natasya Meredith L. /
Universitas Multimedia Nusantara
Sub-Kategori
EDITORIAL
03.
Kolejt -
Ravi Manthovani /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Cognito -
Yoanes Christophorus Yuditya Halim /
Universitas Multimedia Nusantara
02.
The Blixt Project -
Willy Suciadi /
Universitas Bunda Mulia
Sub-Kategori
35
FONT DESIGN
03.
Efflorescence Floral Type -
Anastasius Melvin /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Lakuta Typeface -
Fakhri Aristo /
Institut Teknologi Bandung
02.
“Barokah” Vernacular Typography -
Lauren Hana S. /
Institut Teknologi Bandung
Sub-Kategori
PACKAGING
03.
SEKAI -
Hendri Siman, Edwin, Utari A. Kennedy /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Simanis -
Rika Yuliana /
Institut Teknologi Bandung
02.
Terasi Segala Rasa -
Agung Cahyo /
Universitas Multimedia Nusantara
Sub-Kategori
37
PROMOSI & IKLAN
03.
Space And Beyond -
Jessica Martha, Yemima K. S., Gladys Prawira /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Cinta Ditolak Akik Bertindak -
Halvin Winata /
Universitas Multimedia Nusantara
02.
Long Live Lung -
Tania A., Tania A. H., Maria K., Nerissa A. E., Audrey /
Institut Teknologi Bandung
Sub-Kategori
MOTIONGRAPHIC
Juri:
Ismiaji CahyonoBureau Chief DGI
Mohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan nama, nama
universitas, dan judul karya.
39
BUMPER
03.
Apostrophe Bumper -
Luthfi Herdiansyah /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Konspirasa -
Salma Tsaniya R./
Institut Teknologi Bandung
02.
Logo OSKM -
Salma T. R., Andreas A., Clara J., Chandrika N.,
Ricardo S., Elvaretta, Novia, Rolly, Adrica J. M./
Institut Teknologi Bandung
Sub-Kategori
EXPERIMENTAL
03.
Jakarta The Restless Giant -
Dorothy R. H., Michael S., Adiguna, Yogie A. /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Distorsi & Noise -
Atras Alwafi /
Institut Kesenian Jakarta
02.
Holographic Mapping -
Tedi F., Akbar M., Dwi P., Esa P., Edo B., Harris W.,
Fathur R., Faishal A. (Selazar Team) /
Institut Teknologi Sepuluh November
Sub-Kategori
41
INFOGRAPHIC
03.
How to Eat Sushi -
Lucky Clover /
Universitas Multimedia Nusantara
01. 02.
03.
01.
Cinta Yatim -
Salma Tsaniya R., Husni Munaya /
Institut Teknologi Bandung
02.
The History of Oreo -
Karen Handoko, Halvin Winata /
Universitas Multimedia Nusantara
Sub-Kategori
ANIMASI
Juri:
Aditia A. Pratama Bintang Senja P.M. Ramdhan DwiputraFounder Kampoong Monster
Mohon maaf jika ada kesalahan
dalam penulisan nama, nama
universitas, dan judul karya.
43
DI BAWAH POHONPYP
LALIPetra L., Adrico J. M., Reven P., D., Bagus I., Julio L.
“LALI” sebuah animasi pendek yang mengangkat
sebuah permasalahan seorang anak SD berusia 7
tahun. Inti cerita pada animasi ini berisikan tentang
perjuangan seorang anak bernama Ali dalam
menempuh perjalanan menuju sekolahnya. Yang
membuat cerita ini menarik adalah ketika ia bangun
kesiangan dan harus berlari dikejar waktu melewati
banyak sekali rintangan sepanjang perjalanan ke
sekolahnya agar ia tidak datang terlambat.
for Ultigraph 2016 Entry
Pe-Mamam Production presents
PartePartePartePe-Mamam Production
Dihantui oleh peperangan besar yang telah
menghancurkan kota tempat tinggalnya, serta juga
menyebabkan kecacatan fisik bagi adik kembarnya,
seorang anak laki-laki beranjak untuk berpetualang
bersama saudaranya tersebut demi menemukan
cara untuk menyempurnakan kembali sosok yang
telah ia anggap sebagai cerminan dari dirinya
itu. Namun, di tengah perjalanan panjang yang
harus mereka tempuh, kesenjangan pandangan
akan kehidupan di antara keduanya mendorong
mereka untuk menemukan arti sesungguhnya dari
kebahagiaan sejati.
Le FrereCarya
Daniel, loving brother from a village far away from town,
have to take care of his sister, Odil. They lived for almost
3 years left alone because of their parents dead from
World War II. One day, Daniel saw Odil was playing with
her broken teddy bear. Fortunately, Odil’s birthday was
coming for a couple days. When the day came, Daniel
was preparing everything while Odil went to school.
He bought a doll from town after crossing railway.
But when He came home, He got hit by the train. And
somehow, Odil could have her brand new teddy bear,
but couldn’t find Daniel. Suddenly, somebody knocked
the door. But when Odil opened it, it wasn’t Daniel, but
someone brought back Daniel’s necklace.
45
A LITTLE IMPACTAnonimus Studio
Suatu malam ada seorang laki-laki yang bernama
Bob sedang mau tidur, namun tidurnya itu terganggu
seekor nyamuk yang terbang-terbang disekitarnya.
Maka berusahalah Bob untuk membunuh nyamuk itu
agar ia dapat tertidur dengan lelap. Akan tetapi tidak
disangka-sangka ternyata Bob dan seluruh isi bumi
lainnya akan tertidur untuk selamanya.
Pijak kakiku sampai di tepi pintu, panorama yang terhampar sontak mencuri napasku.
Seketika aku bungkam, sepasang mataku membesar menyaksikankeajaiban spektakuler yang terbentang di hadapanku.
O, ujung dunia!
Puncak dari kesuksesan yang telah menantiku di sana.
Seuntai senyum merekah pada bibirku, tetes air mata haru mengalir membasahi pipiku. Sukacita memenuhi kalbuku,jerit sorak-sorai menggebu dalam dadaku.
Kupetik perkusiku makin lantang, melodiku mengalun makin cemerlang.
Alangkah bahagianya aku, alunan melodi yang kuciptakan membuka jalan bagiku menuju ujung dunia!
Dunia, inilah aku, Anatta!
TAMAT.
47
Rege Indrastudianto � � a � o�� an Ri� a�Sekjen AIDIA/ founder daristudio desain Paprieka/ ak�� esign � � in� ing�
� a� � er Ri� � � � i� a �oo�� itIlustrator�� ra� ing � otraits�
� a� a � eon�Komikus dan kreator dari Si Juki �� o� i� � �a � oe�
Rud� � is� anto �� R� � � �Fousenior illustrator di Caravan Studio��a�an � esu� sesan � igita� � rtist�
� edd� � ang
Ri� � i � ata� siArt Director di MNC Animation��er anan � on� e� t � rt da�a� Industri � ni� asi�
� ie�a � a� aranieIlustrator�� enga� �i� asi� an � iri � as � eda�a� I�ustrasi�
� ndi Ra� � atFounder & Creative Director dari Nusae Design �Indonesia � ang � eratur � e�a�ui � ign � � ste� �
� a�ang �� � aro� e
Founder
�
49
51
51
UCAPAN TERIMA KASIH
Tuhan Yang Maha Esa
Jajaran Dosen Fakultas Seni dan Desain UMN
Panitia Ultigraph 2016
Sponsor dan Media Partner
Seluruh Mahasiswa UMN
Mahasiswa DKV se-Indonesia
Pembicara dalam seminar dan workshop
Juri Ultigraph Award & On Brief Competition
HMFSD
53
Sampaiberjumpalagi ...
53
Supported By :
Sponsored By :
Media Partner :
c 2016